Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Pendidikan Matematika

ISSN-p 2086-8235 | ISSN-e 2597-3592


Vol. 11, No. 2, Juli 2020, Hal: 213-225, Doi: http://dx.doi.org/10.36709/jpm.v11i2.11897
Available Online at http://ojs.uho.ac.id/index.php/jpm

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Bangun Ruang


Sisi Lengkung
(Students Error Analysis in Solving HOTS Building Curved Side Space)

Aldi Anugrah 1)*, Heni Pujiastuti 1)


1
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jl. Raya Jakarta Km.4, Pakupatan,
Serang, Indonesia

Abstrak: Bangun ruang sisi lengkung merupakan bagian dari geometri yang esensial dan vital karena
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Subjek dalam penelitian ini menggunakan sampel terbatas pada
siswa kelas IX SMPN 1 Rangkasbitung dengan sampel melalui purposive sampling dan diambil 4 orang siswa.
Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif dengan setiap siswa dianalisis kesalahannya berdasarkan
tiap butir soal higher order thinking skill bangun ruang sisi lengkung dan pedoman wawancara yang digunakan
sebagai instrumen penelitian. Tujuan penelitian ialah untuk mengkaji macam-macam kesalahan yang
disebabkan oleh siswa dalam mengerjakan soal HOTS materi bangun ruang sisi lengkung (BRSL), dan faktor
penyebab siswa melakukan kesalahan dalam materi tersebut. Hasil penelitian menampakkan bahwa kesalahan
yang terjadi oleh siswa pada materi bangun ruang sisi lengkung ditinjau berdasarkan kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal HOTS ialah sebagian siswa mengalami kesalahan membaca soal, kesalahan memahami
soal, kesalahan transformasi dan kesalahan ketelitian karena tergesa-gesa sehingga menimbulkan kesalahan
umum konsep, interpretasi data, proses algoritma dan kealpaan. Berdasarkan nilai rerata 66,67% siswa, tidak
melakukan kesalahan dalam seluruh butir soal dan 33,33% lainnya minim dalam penyelesaian atau melakukan
kesalahan bervariatif dalam penyelesaian tiap butir soal HOTS materi bangun ruang sisi lengkung..
Kata kunci: bangun ruang sisi lengkung, higher order thinking skills, kesalahan siswa.

Abstract: Curved face three dimensional object is an essential and vital part of geometry because it could be
aplied in everyday life. The subjects in this study used a limited samples in 9th grade of Smpn 1 Rangkasbitung
with samples through by purposive sampling and taken four students. The research method used a qualitative
descriptive by analyzed the errors of each students based on each high order thinking skills of curved face
three dimensional objects and interview guidelines was used as a research instrument. The purpose of the study
was examine the kinds of errors caused by students in working on HOTS question in the matter of curved face
three dimensional objects and the factors that cause the students made the errors in the material. The result
show that errors made by students in the material of curved face three dimensional objects based on students’
errors in solving HOTS problem are same students experiencing errors in reading the question, errors in
understanding the questions, errors in transformation and inaccuracy errors due to haste, causing general
errors in concepts, data interpretation, algorithmic processes and omissions. Based on curved value 66,67 %
of students did’nt make errors in the whole questions and the 33,33 % of students are incompleting the solution
or made varied errrors in solving HOTS of curved face three dimensional objects.
Keywords: curved face three dimensional, errors students, higher order thinking skills.

PENDAHULUAN
Matematika adalah ilmu penalaran dipelajari dan diajarkan dari pendidikan
bertingkat diawali dari konkrit hingga dasar hingga pendidikan lanjut (Evianti, et
abstrak dengan memperhatikan proses al., 2019). Pengetahuan matematika dalam
keterkaitan antar substansi materi, kehidupan berperan sebagai ilmu dasar
penggunaan rumus dan lambang yang sesuai karena manusia tidak dapat lepas dengan sifat
serta menggunakan konsep yang tepat. matematis pada aktivitas sehari-hari,
Matematika merupakan mata pelajaran yang sehingga matematika diajarkan oleh guru

* Korespondensi Penulis. E-mail: aldianugrah54@gmail.com Penerbit: Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Halu Oleo

213
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Bangun Ruang Sisi Lengkung

terhadap peserta didik dari jenjang sekolah soal yang membutuhkan daya bernalar tinggi
dasar yang bertujuan untuk memberikan (HOTS), sebanyak 40% siswa mengalami
bekal kemampuan berpikir logis. kesulitan.
Pembelajaran tersebut diharapkan Kesulitan yang dialami umumnya jika
siswa dapat menumbuh kembangkan tidak diatasi akan membuahkan sebuah
kemampuan berpikir kritis, sistematis, kesalahan dalam menyelesaikan soal pada
cermat, efektif dan efisien serta memecahkan materi tertentu. Kesalahan ialah
masalah matematika yang merupakan penyimpangan terhadap suatu ketetapan atau
pertanyaan wajib diselesaikan (Aini, Jannah, yang disepakati terkait kebenarannya
& Masruroh, 2014). Menyelesaikan masalah (Fatahillah, Wati, & Susanto, 2017). Menurut
matematika ialah indikator pencapaian Permana (2019) langkah awal penyelesaian
keberhasilan siswa dalam memahami dan masalah ialah memahami permasalahannya
mengaplikasikan matematika yang dapat dan dilanjutkan dengan penyelesaian
diketahui dengan cara melakukan sebuah berdasarkan penemuan data yang ditanyakan.
penilaian atau tes dan evaluasi terhadap hasil NEA (Newman’s Error Analysis) sebagai
belajar siswa. prosedur sederhana penyelesaian matematika
Permendikbud No. 22 tahun 2016 dengan melalui lima (5) langkah dasar yaitu:
tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan (1) membaca (reading); (2) pemahaman
Menengah menjelaskan terntang aspek (comprehension); (3) transformasi
penilaian pengetahuan terbagi menjadi 5 (transformation); (4) keterampilan proses
level, yaitu: mengingat, memahami, (proses skills); (5) pengkodean (encoding).
menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi Sejalan dengan hal tersebut, kesalahan yang
(Mulyani & Muhtadi, 2019). Berdasarkan terjadi ketika siswa menyelesaikan masalah
permendikbud tersebut jelas terdapat dua matematika dalam mengerjakan soal
level yang menginterpretasikan Higher matematika dikategorikan sesuai NEA
Order Thinking Skill (HOTS). HOTS ialah (Karnasih, 2015).
tes soal yang mengantarkan siswa untuk Kesalahan newman, yaitu: (1) reading
berpikir tingkat tinggi, berpikir kritis dan error (kesalahan membaca), terjadi karena
kreatif dalam menghadapi masalah siswa salah dalam membaca dan
kehidupan sehari-hari (Permana, 2019). menginterpretasikan informasi utama dalam
Peran HOTS mengandung peran matematika soal tanpa adanya informasi yang diperoleh
sehingga dapat digunakan dalam dari maksud soal, sehingga jawaban soal
matematika. tersebut akan tidak sesuai; (2)
Hasil penelitian tentang HOTS yang comprehension error (kesalahan
dilakukan oleh Hartini, Misri, & pemahaman), terjadi karena kurangnya
Nursuprianah (2018) memberikan hasil pemahaman siswa pada konsep sehingga
pemetaan siswa dalam kategori HOTS ialah siswa tidak mengetahui apa yang dimaksud
rendah, meskipun jika ditinjau dari tiap nilai dan ditanyakan dalam soal serta salah proses
siswanya hal tersebut menunjukan bahwa pemahaman informasi sehingga
terdapat siswa yang berkategori HOTS permasalahan soal tidak terselesaikan; (3)
sedang sebesar 3% tetapi sebanyak 97% transformation error (kesalahan dalam
pemetaan siswa Mts Negeri di Kota Cirebon transformasi), terjadi karena siswa salah
berada dalam kategori HOTS rendah atau menginterpretasikan soal dalam konsep atau
level 1 sesuai standar PISA. Berdasarkan hal model matematika dan penggunaan operasi
tersebut menunjukkan bahwa siswa jenjang hitung yang keliru; (4) process skills error
SMP/MTs sederajat terkategori rendah untuk (kesalahan dalam keterampilan proses),
tingkatan HOTS. Sejalan dengan hasil oleh terjadi karena siswa kurang terampil dalam
Permana (2019) menjelaskan pernyataan melakukan operasi hitung; (5) encoding
Kemendikbud pada ujian nasional tanggal 08 error (kesalahan pada notasi), terjadi karena
mei 2018 yaitu dalam mengerjakan jawaban tidak sesuainya jawaban dengan proses

214
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Aldi Anugrah, Heni Pujiastuti

penyelesaian. Tipe kesalahan yang dilakukan bagian esensial dan penting untuk dipelajari
siswa bervariatif dan bergantung berdasarkan dan digunakan dalam mempelajari topik
aspek kesalahan yang ditinjau. matematika serta sains. Salah satu materi
Kesalahan siswa dalam menyelesaikan geometri yang diajarkan pada jenjang
soal matematika ditinjau berdasarkan objek menengah pertama kelas IX adalah materi
yaitu kesalahan dalam pemahaman konsep, bangun ruang sisi lengkung. Bangun ruang
penerapan prinsip, proses algoritma serta sisi lengkung adalah bangun ruang yang
kealpaan dalam terjemahan soal, strategi, memiliki sisi lengkung seminimalnya satu
sistematik dan tanda (Evianti et al., 2019). (1) sisi lengkung dan materi luas permukaan
Solfitri & Roza (2015) menerangkan bahwa maupun volumenya banyak teraplikasi dalam
kesalahan siswa ketika menjawab tes tersebut kehidupan (Istiqomah & Rahaju, 2014).
merupakan suatu cara dalam memperoleh Berdasarkan uraian diatas, soal bangun
informasi penguasaan materi oleh siswa ruang sisi lengkung dapat dijadikan sebagai
sehingga kemampuan matematis siswa yang petunjuk bagi peneliti untuk mengetahui
rendah dapat ditinjau dari penguasaannya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap
terhadap materi atau mengajukan tes berupa materi tersebut. Peneliti bermaksud untuk
soal terkait materi tersebut. Selanjutnya, meneliti dan menganalisis kesalahan yang
berdasarkan penelitian oleh Syafmen (2014) dilakukan oleh siswa SMP kelas IX dalam
menghasilkan bahwa jenis kesalahan yang menyelesaikan masalah bangun ruang sisi
dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal lengkung. Melihat bahwa pentingnya materi
trigonometri yaitu kesalahan konsep, tersebut dalam aplikasi kehidupan sehingga
kesalahan menggunakan data, kesalahan tujuan dari penelitian ini ialah untuk
menginterpretasikan data, kesalahan teknis mengkaji macam-macam kesalahan yang
dan kesalahan interpretasi data. disebabkan oleh siswa dalam mengerjakan
Materi yang akan dijadikan tes soal soal HOTS materi bangun ruang sisi
HOTS ialah tentang geometri yang dipelajari lengkung (BRSL) dan faktor penyebab siswa
disetiap jenjang, baik dari pendidikan dasar melakukan kesalahan dalam materi tersebut.
hingga menengah. Geometri merupakan

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dengan tujuan peneliti untuk dijadikan


ialah metode deskriptif kualitatif. Penelitian sebagai sumber data.
ini bertujuan untuk membuat deskriptif Pengambilan data dilaksanakan
secara matematis terkait kajian macam- melalui proses tes dan wawancara serta data
macam kesalahan dan penyebabnya pada yang diperoleh akan dideskripsikan atau
siswa dalam mengerjakan soal HOTS materi diuraikan hingga akhirnya dianalisis. Sofyan
bangun ruang sisi lengkung (BRSL) (2019) menjelaskan bahwa analisis data
(Panorama & Muhajirin, 2017). Penelitian ini kualitatif penelitan akan dilakukan setelah
merupakan penelitan kualitatif dengan proses pengumpulan data dengan melalui
bentuk analisis data yang digunakan adalah tahap-tahap, yaitu: (1) mereduksi data
analisis data kualitatif dan dalam penelitian dilaksanakan melalui proses pengumpulan
ini, tidak ada hipotesis serta data yang dan penyeleksian data yang secara
dihasilkan adalah data deskriptif berbentuk keseluruhan; (2) penyajian data, melakukan
kata-kata tertulis atau ungkapan. penyusunan data secara sederhana kedalam
Penelitian dilaksanakan pada siswa tabel, sehingga memudahkan dalam menarik
kelas IX di SMP Negeri 1 Rangkasbitung kesimpulan; (3) verifikasi (penyimpul),
Tahun Ajaran 2019/2020 tepatnya pada melaksanakan penarikan kesimpulan
semester genap dengan subjek penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan
ditentukan menggunakan purposive disajikan dalam penyajian data.
sampling berdasarkan kriteria yang sesuai

215
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Bangun Ruang Sisi Lengkung

Teknik pengumpulan data berupa secara acak dan kemudian wawancara siswa
pretest soal HOTS bangun ruang sisi sesuai lembar dalam mengerjakan soal. Hasil
lengkung berbentuk uraian dengan jumlah tersebut disajikan dalam tabel sederhana
butir sebanyak 3 butir soal. Sesuai tahapan dengan identitas tabel berisi inisial siswa dan
dengan langkah awal mereduksi data skor tiap butir soalnya serta diakhiri dengan
berdasarkan hasil kerja siswa dalam dilaksanakannya analisis data untuk menarik
menyelesaikan soal, maka data yang diambil sebuah kesimpulan.
sebanyak 4 orang siswa perwakilan kelas

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil jawaban yang tersebut dianalisis untuk di data tiap butir
diperoleh dari siswa dalam menyelesaikan soalnya secara rinci oleh peneliti serta
soal HOTS bangun ruang sisi lengkung, hasil menyajikannya dalam Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Data Hasil Skor Siswa Setiap Butir Soal dengan Skala 4

Skor Butir Soal


Nama Siswa
1 2 3
A 4 4 0
C 4 4 4
D 4 0 4
M 4 2 2
Persentase Butir 100% 50% 50%
Rerata 66,66%

Berdasarkan Tabel 1 terlihat jelas ditanyakan terkhususnya pada butir soal 2


bahwa beberapa siswa mengalami skor tidak dan 3. Analisis kesalahan yang akan
maksimal sehingga terdapatnya sebuah dilaksanakan oleh peneliti ialah pada soal
kesalahan yang berarti penyelesaian yang butir 2 dan 3 siswa tersebut.
didapatkan tidak sesuai dengan data

Gambar 1. Analisis Jawaban Soal Nomor 2

216
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Aldi Anugrah, Heni Pujiastuti

Gambar 2. Lembar Wawancara Siswa 3 Berinisial D

Peneliti : “Mengapa kamu bisa keliru dalam Peneliti : “Yasudah, nanti belajar lagi ya dan
mengerjakan nomor 2, dengan devi tidak harus liat materinya di lks
menentukan jari-jarinya atau buku paket aja, tapi bisa juga
berdasarkan luas permukaan? dari yang lainnya seperti browsing
Bukankah seharusnya dapat internet, streaming, dll.
menggunakan triple phythagoras D : “Baik pak, nanti saya coba.
dengan memakai tinggi kerucut dan Makasih pak”.
sisi miringnya? Karena yang
ditanyakan ialah mengenai isi dan Berdasarkan Gambar 1 diatas yang
isi tersebut merupakan ruang merupakan jawaban siswa 1 berinisial A
volume bangunnya”. dengan skor 0 dan Gambar 2 yang
D : “Maaf pak, saya keliru. Saya kira merupakan lembar wawancara serta hasil
dengan luas pun bisa ditemukan wawancara sesuai kesalahan dalam
jari-jarinya dan habis itu bisa nyari mengerjakan soal yang akan dianalisis
volumenya. Tapi taunya saya dengan jawaban siswa lainnya dengan nomor
mentok dipemfaktorannya”. soal sama.

217
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Bangun Ruang Sisi Lengkung

Gambar 3. Analisis Jawaban Soal Nomor 2

Gambar 4. Lembar Wawancara Siswa 4 Berinisial M


Peneliti : “Mengapa kamu tidak selesai buru ngumpulin karena saya gamau
dalam mengerjakan nomer 2? ngumpulin telat dan saya lupa 1 liter
Bukankah seharusnya bisa? Karena itu satuannya apa.”.
yang ditanyakan ialah mengenai Peneliti : “Ya sudah, nanti belajar lagi ya dan
jumlah sisanya dalam bentuk liter devi tidak harus liat materinya di lks
dan 1 liter kan 1 dm3”. atau buku paket aja, tapi bisa juga
M : “Maaf pak, saya tidak selesai. dari yang lainnya seperti browsing
Karena saya liat waktu ngumpulin internet, streaming, dll.
sebentar lagi jadi yaudah saya buru- M : “Baik pak, makasih pak”.

218
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Aldi Anugrah, Heni Pujiastuti

Berdasarkan Gambar 3 diatas yang wawancara sesuai kesalahan dalam


merupakan jawaban siswa 4 berinisial M mengerjakan soal yang akan dianalisis
dengan skor 2 dan Gambar 4 yang dengan jawaban siswa lainnya dengan nomor
merupakan lembar wawancara serta hasil soal sama.

Gambar 5. Analisis Jawaban Soal Nomor 3

Gambar 6. Lembar Wawancara Siswa 1 Berinisial A

219
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Bangun Ruang Sisi Lengkung

Peneliti : “Mengapa kamu bisa keliru dalam Peneliti : “Yasudah, nanti belajar lagi ya dan
mengerjakan nomer 3, dengan aulia tidak harus liat materinya di
menentukan jawabannya melalui lks atau buku paket aja, tapi bisa
perbandingan luas permukaan? juga dari yang lainnya seperti
Bukankah seharusnya browsing internet, streaming, dll.
menggunakan perbandingan A : “Baik pak, makasih”.
volume? Karena yang ditanyakan
ialah mengenai isi dan isi tersebut Berdasarkan Gambar 5 diatas yang
merupakan ruang volume merupakan jawaban siswa 1 berinisial A
bangunnya”. dengan skor 0 dan Gambar 6 yang
A : “Maaf pak, saya keliru. Saya kira merupakan lembar wawancara serta hasil
dengan luas pun bisa karena wawancara sesuai kesalahan dalam
jawaban ditemukannya pun hasilnya mengerjakan soal yang akan dianalisis
bulat sehingga membuat saya tidak dengan jawaban siswa lainnya dengan nomor
ragu dan yang diketahui awal ialah soal sama.
luasnya”.

Gambar 7. Analisis Jawaban Soal Nomor 3

220
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Aldi Anugrah, Heni Pujiastuti

Gambar 8. Lembar Wawancara Siswa 1 Berinisial M

Peneliti : “Mengapa kamu tidak selesai juga dari yang lainnya seperti
dalam mengerjakan nomer 3? browsing internet, streaming, dll.
Bukankah seharusnya bisa? Karena Sebenarnya cara lain bisa
yang ditanyakan ialah mengenai menggunakan perbandingan jari-
jumlah banyaknya dalam bentuk jari dan tinggi berdasarkan
bilangan bulat dan bukan dalam perbandingan volumenya”.
pecahan.”. M : ”Iya pak, saya akan belajar terus
M : “Maaf pak, saya tidak selesai. dan engga hanya dari buku paket
Karena saya liat waktu ngumpulin atau lks aja.
sebentar lagi jadi yaudah saya buru-
buru ngumpulin karena saya gamau Berdasarkan Gambar 7 diatas yang
ngumpulin telat dan saya kira itu merupakan jawaban siswa 4 berinisial M
gabisa dibagi karena angkanya dengan skor 2 dan Gambar 8 yang
terlalu besar jadinya pusing”. merupakan lembar wawancara serta hasil
Peneliti : “Ya sudah, nanti belajar lagi ya dan wawancara sesuai kesalahan dalam
mia tidak harus liat materinya di mengerjakan soal yang akan dianalisis.
LKS atau buku paket aja, tapi bisa

PEMBAHASAN

Hasil penelitian dalam data hasil skor diselesaikan oleh siswa dimana sebagian
siswa setiap butir soal dengan skala 4 jelas siswa mengalami permasalahan dalam
nampak bahwa pemahaman siswa dalam menyelesaikan butir soal kedua dan ketiga
butir soal pertama secara keseluruhan 100%, sehingga peneliti akan menganalisis siswa
butir soal kedua sebanyak 50% dan butir soal yang mengalami permasalahan tersebut
ketiga sebanyak 50% dengan rerata dalam terkait hal penyebab serta didukung dengan
persentase siswa tersebut dapat data hasil wawancara singkat sesuai
menyelesaikan soal bangun ruang sisi kesalahan dalam menyelesaikan butir soal.
lengkung berkisar 66,67% serta 33,33% Peninjauan hasil penelitian melalui
sisanya minim dalam penyelesaian butir soal Gambar 1 dari siswa berinisial D dengan skor
bangun ruang sisi lengkung. Berdasarkan 0 untuk butir soal nomor 2, berdasarkan teori
tinjauan dari gambar hasil jawaban, gambar kesalahan newman poin (1) reading error
hasil penelitian lembar wawancara yang telah (kesalahan membaca) adan poin (2)

221
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Bangun Ruang Sisi Lengkung

comprehension error (kesalahan mengaitkan materi yang berhubungan


pemahaman). Penyelesaian siswa tersebut dengan bangun ruang sisi lengkung, yaitu
menunjukkan terdapat kesalahan pada bagian mengkonversi 1 liter dalam kubik volume
awal yang berarti bahwa dirinya salah ialah 1 dm3.
menginterpretasikan soal, tidak memahami Data lembar wawancara, siswa
materi yang berhubungan dengan berinisial M, menginterpretasikan bahwa
penggunaan rumus dalam bangun ruang sisi siswa mengalami kesalahan dalam
lengkung. memahami materi yang berhubungan dengan
Data lembar wawancara siswa penggunaan rumus dan merasa sulit dalam
berinisial D, menjelaskan ia mengalami menentukan jawaban akhir konversi volume
kesalahan dalam memahami materi yang cm3 kedalam liter serta hal ini termasuk
berhubungan dengan penggunaan rumus dalam poin dua (2) kesaalahan teknis dan
serta merasa sulit dalam menentukan jari-jari poin lima (5) kesalahan interpretasi data
kerucut dengan luas permukaan yang pada hasil penelitian jenis kesalahan yang
diketahui (Gambar 2, poin 3 dan 4) dan hal dilakukan siswa oleh (Syafmen, 2014).
ini termasuk dalam poin satu (1) kesalahan Berdasarkan hasil wawancara singkat,
konsep serta poin tiga (3) kesalahan peneliti menemukan bahwa siswa berinisial
menginterpretasikan data pada hasil M kurang teliti, terlalu tergesa-gesa karena
penelitian jenis kesalahan yang dilakukan khawatir mengumpulkan di akhir dan salah
siswa oleh (Syafmen, 2014). menggunakan data saat menyelesaikan butir
Berdasarkan hasil wawancara singkat, soal (Gambar 4 poin 3 dan 4) serta siswa
peneliti menemukan bahwa siswa berinisial tersebut mengalami kesalahan dalam
D menduga dengan luas permukaan dapat kealpaan tanda sesuai dengan teori kesalahan
menentukan besaran jari-jari yang kemudian siswa dalam menyelesaikan soal matematika
dapat menentukan besaran volumenya tetapi berdasarkan objek yang dikemukakan oleh
karena tergesa akhirnya dirinya lupa bahwa (Evianti et al., 2019).
terdapat materi yang berhubungan dengan Hasil penelitian melalui gambar 5 dari
menentukan jari-jari tersebut dan minimnya siswa berinisial A dengan skor 0 untuk butir
penguasaan dalam pemfaktoran aljabar soal nomor 3, berdasarkan teori kesalahan
sehingga saat melakukan proses perhitungan newman, poin satu (1) reading error
jari-jari berdasarkan yang dirinya tulis dalam (kesalahan membaca). Penyelesaian siswa
jawaban, ialah kosong akibat tidak tahu hasil terdapat membuktikan kesalahan pada
pemfaktorannya dan siswa tersebut bagian awal yang berarti jelas bahwa dirinya
mengalami kesalahan dalam kealpaan serta salah menginterpretasikan soal, tidak
proses algoritma sesuai dengan teori memahami materi yang berhubungan dengan
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal penggunaan rumus dalam bangun ruang sisi
matematika berdasarkan objek yang lengkung yaitu menentukan jumlah
dikemukakan oleh (Evianti et.al., 2019). berdasarkan perbandingan volume antar
Hasil peninjauan melalui Gambar 3 bangun ruang sisi lengkung dan hal ini
dari siswa berinisial M dengan skor 2, termasuk dalam poin satu (1) kesaalahan
berdasarkan teori kesalahan newman, poin konsep pada hasil penelitian jenis kesalahan
empat (4) process skills error (kesalahan yang dilakukan siswa oleh (Syafmen, 2014).
dalam keterampilan proses). Penyelesaian Data lembar wawancara, siswa
siswa tersebut terdapat kesalahan pada berinisial A mengalami kesalahan dalam
bagian akhir yang menjelaskan bahwa siswa memahami materi yang berhubungan dengan
tersebut kurang teliti karena tidak penggunaan rumus serta merasa sulit dalam
mengkonversi jawaban akhir dan proses menentukan jumlah kerucut dari berdasarkan
penyelesaian akhir hanya sampai perbandingan volume antar bangun ruang sisi
menentukan total volume saja serta tidak

222
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Aldi Anugrah, Heni Pujiastuti

lengkung yang diketahui (Gambar 6, poin 3 baik siswa tingkat prastruktural, siswa
dan 4). unistruktural, siswa multistruktural dan siswa
Berdasarkan hasil wawancara singkat, tingkat relasional. Hasil penelitian Evianti et
peneliti menemukan bahwa siswa berinisial al. (2019) menyimpulkan bahwa kesalahan
A menduga dengan perbandingan luas yang dilakukan oleh siswa ialah kesalahan
permukaan antar bangun ruang sisi lengkung konsep, prinsip dan algoritma. Kesalahan
dapat menentukan jumlah kerucut karena tersebut didasari karena siswa tidak atau
hasilnya berupa bilangan bulat dan siswa kurang memahami konsep, tidak teliti dan
tersebut mengalami kesalahan dalam poin tergesa-gesa serta hal tersebut sejalan hasil
dua (2) kesalahan teknis proses aljabar pada penelitian oleh Novferma (2016) yang
hasil penelitian jenis kesalahan yang menjelaskan kesulitan pada pengetahuan
dilakukan siswa oleh (Syafmen, 2014). faktual, konseptual, prosedural, pengetahuan
Hasil peninjauan melalui gambar 7 dari metakognitif dan faktor eksternal
siswa berinisial M dengan skor 2 dalam ketergesaan dalam mengerjakan soal dan
penyelesaiannya terdapat kesalahan pada ketelitian.
bagian akhir bahwa siswa tersebut kurang Faktor kesulitan belajar yang
teliti karena tidak melakukan proses mengakibatkan kesalahan tersebut dapat
penyelesaian akhir hanya sampai diminimalisir dengan kemampuan awal yang
menentukan perbandingan saja dan sesuai dimiliki siswa sebagaimana dipertegas oleh
lembar wawancara, siswa berinisial M Lestari (2017) dalam penelitiannya bahwa
mengalami kesalahan ketidaktelitian dan kemampuan awal memiliki pengaruh kuat
tergesa-gesa serta konsep perhitungan dalam terhadap hasil belajar matematika dan untuk
menentukan jawaban akhir. Sesuai meningkatkannya diperlukan porsi latihan
wawancara singkat, peneliti menemukan dan banyak membaca tekait materi diluar jam
bahwa siswa berinisial M kurang teliti, pelajaran sebagai bekal ilmu pengetahuan
terlalu tergesa-gesa karena khawatir awal.
mengumpulkan pada akhir dan mengerjakan Kemampuan awal tersebut dapat
seadanya. dimaksimalkan dengan ketelitian siswa
Penjelasan terkait seluruh pembahasan untuk meminimalisir kesalahan membaca,
mengarahkan pada kesalahan siswa dalam pemahaman dan mentranformasi dalam
tiap butir soal bervariatif berdasarkan faktor mengerjakan butir soal HOTS sangat
yang dialami siswa SMP dalam pemecahan diperlukan sebagaimana hasil Lutvaidah &
masalah matematika yang dapat Hidayat (2019) berdasarkan penelitiannya,
menimbulkan permasalahan matematika pengaruh ketelitian membaca soal cukup
sebagaimana hasil penelitian Marisa, berpengaruh terhadap pemecahan masalah
Hariyadi, & Syaiful (2020) menyatakan matematika siswa smp untuk menghindari
bahwa siswa pada tiap tingkatannya kesalahan membaca dalam menyelesaikan
mengalami kesalahan yang berbeda-beda soal suatu materi matematika.

KESIMPULAN DAN SARAN

Peninjauan dari hasil dan pembahasan kealpaan dalam penyelesaian soal hots
dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa minim bangun ruang sisi lengkung. Hasil penelitian
ketelitian dalam proses penyelesaian soal, ini juga menunjukkan bahwa rerata 66,67%
minim kemampuan awal matematis, minim siswa, tidak melakukan kesalahan dalam
kemampuan membaca dan memahami soal seluruh butir soal dan 33,33% lainnya minim
serta tergesa dalam penyelesaian soal dalam penyelesaian atau melakukan
sehingga hal tersebut menimbulkan sebuah kesalahan-kesalahan variatif yang dialami
kesalahan umum terhadap konsep, tiap siswa dalam penyelesaian materi bangun
interpretasi data, proses algoritma dan ruang sisi lengkung.

223
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal HOTS Bangun Ruang Sisi Lengkung

Berdasarkan hasil dan kesimpulan pembelajaran yang dilakukan dalam kelas


tersebut, peneliti menyarankan beberapa hal maupun dalam jaringan alangkah baiknya
terdiri atas: (1) terkhusus siswa untuk lebih rutin melaksanakan refleksi sebelum
rutin dalam berlatih mengerjakan soal HOTS melanjutkan materi pada pembahasan
matematika, jangan tergesa dalam selanjutnya serta apersepsi mengaitkan
menyelesaikan soal matematika dan teliti pembelajaran sebelumnya yang kaitannya
untuk setiap melakukan penyelesaian soal dengan pembelajaran selanjutnya. Hal
serta membiasakan diri untuk memeriksa tersebut untuk memastikan peserta didik
kembali hasil jawaban; (2) bagi tenaga dapat membaca dan memahami penyelesaian
pendidik diharapkan untuk setiap soal HOTS matematika secara baik dan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, S. D., Jannah, U. R., & Masruroh, R. Kognitif pada Materi Bangun Ruang
(2017). Identifikasi Kesalahan Siswa Sisi Lengkung. Mathedunesa Jurnal
dalam Menyelesaikan Masalah Ilmiah Pendidikan Matematika, 3(2),
Trigonometri. Jurnal SIGMA, 3(1), 144–149.
17–25. Karnasih, I. (2015). Analisis Kesalahan
http://dx.doi.org/10.0324/sigma.v3i1. Newman pada Soal Cerita Matematis
337 (Newman’S Error Analysis in
Evianti, N., Jafar, J., Busnawir, B., & Masi, Mathematical Word Problems).
L. (2019). Analisis Kesalahan Siswa Jurnal Paradikma, 8(1), 37–51.
Kelas IX MTs Negeri 2 Kendari https://doi.org/10.24114/paradikma.v
Dalam Menyelesaikan Soal-Soal 8i1.3352
Lingkaran. Jurnal Pendidikan Lestari, W. (2017). Pengaruh Kemampuan
Matematika, 10(2), 131-149. Awal Matematika dan Motivasi
https://doi.org/10.36709/jpm.v10i2.7 Belajar terhadap Hasil Belajar
247 Matematika. Jurnal Analisa, 3(1), 76.
Fatahillah, A., Wati, Y. F., & Susanto. https://doi.org/10.15575/ja.v3i1.1499
(2017). Analisis Kesalahan Siswa Lutvaidah, U., & Hidayat, R. (2019).
dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pengaruh Ketelitian Membaca Soal
Matematika berdasarkan Tahapan Cerita terhadap Kemampuan
Newman beserta Bentuk Scaffolding Pemecahan Masalah Matematika.
yang diberikan. Kadikma, 8(1), 40– Jurnal Kajian Pendidikan
51.
Matematika, 4, 179–188.
Hartini, T., Misri, M. A., & Nursuprianah, I. https://doi.org/10.30998/jkpm.v4i2.4
(2018). Pemetaan Hots Siswa 189
Berdasarkan Standar Pisa dan Timss Marisa, G., Hariyadi, B., & Syaiful. (2020).
Untuk Meningkatkan Mutu Analisis Kesalahan Siswa Dalam
Pendidikan. Eduma : Mathematics Menyelesaikan Soal Operasi Aljabar
Education Learning and Teaching, Berdasarkan Taksonomi SOLO
7(1), 83–92. (Analysis of the Errors of Students in
https://doi.org/10.24235/eduma.v7i1. completing Algebra Problem
2795 Operations Based on SOLO
Istiqomah, N., & Rahaju, E. B. (2014). Proses Taxonomy). Jurnal Pendidikan
Berpikir Siswa Sekolah Menengah Matematika, 11(1), 77–88.
Pertama (SMP) dalam https://doi.org/10.36709/jpm.v11i1.9
Menyelesaikan Soal Cerita 971
Matematika berdasarkan Gaya
224
Jurnal Pendidikan Matematika, 11 (2) (2020): 213-225
Aldi Anugrah, Heni Pujiastuti

Mulyani, M., & Muhtadi, D. (2019). Analisis Kreatif Tadulako, 17(3), 73–77.
Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Trigonometri
Tipe Higher Order Thinking Skill
Ditinjau dari Gender. Jurnal
Penelitian Dan Pembelajaran
Matematika, 12(1), 1–16.
https://doi.org/10.30870/jppm.v12i1.
4851
Novferma, N. (2016). Analisis Kesulitan dan
Self-Efficacy Siswa Smp dalam
Pemecahan Masalah Matematika
Berbentuk Soal Cerita. Jurnal Riset
Pendidikan Matematika, 3(1), 76.
https://doi.org/10.21831/jrpm.v3i1.1
0403
Panorama, M., & Muhajirin. (2017).
Pendekatan Praktis Metode
Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
(Cetakan 1). Idea Press.
Permana, N. N. (2019). Analisis Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Higher Order Thinking Skills ( HOTS
) Matematika. Diskusi Panel
Nasional Pendidikan Matematika,
0812(50), 19–24.
http://proceeding.unindra.ac.id/index
.php/DPNPMunindra/article/view/22
7
Sofyan, F. A. (2019). Implementasi Hots
pada Kurikulum 2013. INVENTA,
3(1), 1–9.
https://doi.org/10.36456/inventa.3.1.
a1803
Solfitri, T., & Roza, Y. (2015). Analisis
Kesalahan dalam Menyelesaikan
Soal-Soal Geometri Siswa Kelas IX
SMPN Se-Kecamatan Tampan
Pekanbaru (The Analysis of Error on
Solving Geometry Problem of
Student at Class IX Junior High
School on Tampan Subdistrict
Pekanbaru). Prosiding Semirata 2015
Bidang MIPA BKS-PTN Barat, 295–
303.
Syafmen, W. (2014). Identifikasi Kesalahan
Siswa dalam Menyelesaikan Soal
Matematika di SMA (Studi Kasus
SMA N 11 Kota Jambi). Jurnal

225

Anda mungkin juga menyukai