Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MAHASISWA MATEMATIKA DALAM

MENYELESAIKAN PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT

Putri A Ilham1 , Nurma Angkotasan2


Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara
Putryayudia11@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa dalam mengerjakan soal pada materi persamaan dan pertidaksamaan kuadrat.
Sebagian besar siswa terkadang membuat kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal
matematika baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan
analisis data. Analisis kesalahan siswa dilihat berdasarkan objek matematika menurut
Soedjadi yaitu fakta, konsep, prinsip, dan operasi. Hasil analisis kesalahan menunjukkan
bahwa pada persamaan kuadrat kesalahan paling banyak dilakukan siswa adalah
kesalahan konsep penyebab terjadinya kesalahan yang dilakukan siswa adalah siswa
belum memahami konsep persamaan kuadrat dan pertidaksamaan kuadrat, siswa lupa
dengan konsep persamaan kuadrat dan pertidaksamaan kuadrat dan kurang teliti dalam
melakukan operasi perhitungan.

Kata kunci: analisis, kesulitan belajar, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat

1
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sebuah proses dengan menggunakan metode-metode
tertentu sehingga orang dapat memperoleh kemampuan, pemahaman, dan cara
bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan di indonesia diatur dalam
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berdasarkan
definisi pendidikan menurut Undang – Undang No. 20 tahun 2003 bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan
kegiatan yang paling pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil atau tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
oleh siswa sebagai anak didik di sekolah.
Belajar adalah salah satu aktivitas setiap orang untuk mendapatkan perubahan
tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif
sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Sering di temui
bahwa siswa yang merasa kesulitan dalam mempelajari materi di sekolah adalah pada
mata pelajaran matematika.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam
dunia pendidikan. Menurut Chotimah (2016) dalam (Angkotasan dan Suharna, 2022) ,
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang
sekolah, baik tingkat pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi.
Menurut Purnamasari & Setiawan (2019) dalam (Maryani dan Setiawan, 2021)
menjelaskan berbagai alasan perlunya sekolah mengajarkan matematika kepada siswa
pada hakikatnya dikarenakan matematika memiliki peranan penting dalam
terbentuknya pola pikir dan erat kaitannya dengan kehidupan manusia sehari-hari.
Tetapi di samping pentingnya mempelajari matematika, dalam kenyataannya
terdapat permasalahan yang sampai saat ini belum terselesaikan, yaitu siswa masih
menganggap bahwa matematika itu sulit untuk dipelajari. Terbukti dengan hasil
penelitian Siregar (2017) dalam (Maryani dan Setiawan, 2021) mengungkapkan
Sebanyak 45% peserta didik menyatakan pembelajaran matematika itu sulit.
Cahyaningsih (2018) dalam (Maryani dan Setiawan, 2021) pernyataan tersebut bahwa

2
matematika menjadi pelajaran yang kurang diminati oleh peserta didik. Merasa sulitnya
peserta didik dalam pelajaran matematika dikarenakan banyaknya kendala atau
hambatan yang dihadapi peserta didik dalam mencapai hasil belajar matematika.
Menurut Abdurrahman (2015) dalam ( Maryani dan Setiawan, 2021) bahwa kesulitan
belajar bisa diartikan juga sebagai suatu kondisi dalam proses pembelajaran yang
ditandai dengan adanya kendala-kendala tertentu untuk mencapai hasil belajar.
Kendala-kendala tersebut dapat bersifat sosiologis, psikologis, maupun fisiologis dalam
keseluruhan proses belajarnya. Sedangkan menurut Rahajeng (2012) dalam (Maryani
dan Setiawan, 2021) kesulitan belajar matematika tidak selalu berarti bahwa anak
tersebut tidak mampu belajar, tetapi dikarenakan anak mengalami kesulitan tertentu
yang menyebabkannya tidak siap untuk belajar. Kesulitan belajar matematika pada
umumnya berhubungan dengan ketidakmampuan peserta didik dalam berimajinasi,
membaca, mengintegrasikan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya dan
pengalaman, terutama dalam memahami soal-soal yang dituangkan dalam bentuk
cerita. Peserta didik terkadang kesulitan untuk mencerna suatu fenomena yang masih
abstrak, sehingga sesuatu yang abstrak tersebut harus divisualisasikan atau dibuat ke
dalam bentuk konkret sehingga bisa dipahami dengan mudah oleh peserta didik.

B. KAJIAN TEORI
1. Analisis
Menurut Komaruddin (2001) dalam (Septiani, dkk. 2020) pengertian analisis
adalah kegiatan berpikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen
sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen, hubungannya satu sama lain dan
fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpadu.

2. Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar merupakan salah satu faktor ekstern (dari luar diri) siswa yang
dipengaruhi mengakibatkan rendahnya prestasi belajar matematika siswa, kesulitan
belajar ini dapat disebabkan oleh banyak faktor salah beberapa diantaranya adalah
siswa tidak mengerti dengan baik dan jelas tujuan dan isi materi dari pelajaran
matematika yang dipelajari, faktor lain adalah kurang nya motivasi belajar siswa yang
menyebabkan siswa menjadi malas untuk mendalami materi pelajaran matematika
yang dipelajari di sekolah hingga menyebabkan ditemukannya kesulitan belajar
matematika siswa.

3
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang berperan penting dalam
dunia pendidikan. Menurut Chotimah (2016) dalam (Angkotasan dan Suharna, 2022) ,
matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang
sekolah, baik tingkat pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi.

3. Persamaan Dan Pertidaksamaan Kuadrat


 Persamaan Kuadrat
Persamaan kuadrat adalah salah satu persamaan yang paling sering
digunakan dalam ilmu matematika. Persamaan kuadrat merupakan persamaan
polinomial atau suku banyak yang memiliki orde atau pangkat tertingginya dua.
Dalam kehidupan sehari-hari persamaan kuadrat juga banyak digunakan
dalam berbagai aspek kehidupan terutama yang membentuk kurva, parabola, atau
lengkungan. Contohnya dapat ditemukan pada bentuk pelangi atau seperti sebuah
bola basket yang dilemparkan, dan masih banyak lagi contoh lainnya.
 Pertidaksamaan kuadrat
Pertidaksamaan kuadrat adalah pernyataan matematika yang
menghubungkan ekspresi kuadrat dengan tanda lebih kecil atau lebih besar dari
yang lain, dan pangkat tertingginya adalah dua.

C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut kasiram (2008)
Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan
data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin kita
ketahui. Penelitian ini merupakan penelitian ekplansi ( eksplanatory reaserch ). Dengan
menggunakan penelitian terkait masalah kesulitan belajar terhadap siswa yang
mengalami hambatan dalam memahami soal pada pembelajaran matematika, kita dapat
mengambil data dan menganalisis bahwa terdapat beberapa siswa yang tidak
menggunakan rumus yang sesuai bahkan menggunakan cara lain untuk menjawab soal,
itu pun masih terlihat keliru pada operasi hitung dalam persamaan dan pertidaksamaan
kuadrat.
Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah tes tulis
dan analisis data. Tes tulis di gunakan untuk mengetahui jenis kesalahan yang
dilakukan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan soal persamaan dan pertidaksamaan

4
kuadrat. Analisis data di gunakan untuk mengetahui faktor penyebab mahasiswa
melakukan kesalahan tersebut.
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul. Data yang di peroleh dalam penelitian ini adalah data hasil
tes diagnostik.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil tes yang di berikan kepada mahasiswa semester 1
pendidikan matematika Universitas Khairun dalam menyelesaikan materi
persamaan dan pertidaksamaan kuadrat dapat di lihat dari tabel distribusi hasil tes
mahasiswa.

Tabel 1.1 jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan persamaan kuadrat

Subjek Konsep Prinsip Fakta Skill


P16 Salah dalam Salah dalam langkah Salah dalam Siswa salah
memahami penyelesaian serta mengubah soal dalam
soal sehingga salah dalam me dlam bentuk menyelesaikan
memilih cara menggunakan matematika serta langkah-
yang tidak operasi hitung salah dalam langkah
tepat serta menuliskan penyelesaian
salah pada simbol serta dalam
langkah menentukan
penyelesaian jawaban akhir
P17 Salah dalam Siswa salah dalam Salah dalam Salah dalam
memahami menentukan langkah mengartikan soal menyelesakan
soal serta penyelesaian dan dan salah dalam langkah-
salah dalam keliru dalam mengubah soal langkah
proses mengaplikasikan ke dalam bentuk penyelesaian
penentuan konsep serta salah matematika serta salah
langkah dalam menggunakan dalam
penyelesaian operasi hitung melakukan
perhitungan
P18 Siswa Salah dalam langkah Siswa salah Salah dalam
memahami penyelesaian dan dalam menyelesaikan
konsep keliru dalam mengartikan soal penyelesaian
namun keliru mengaplikasikan serta keliru
dalam konsep sehingga pada jawaban
langkah langkah penyelesian akhir
penyelesaian sudah salah

5
Tabel 1.2 jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat
Subjek Konsep Prinsip Fakta Skill
P16 Salah dalam Salah dalam Siswa tidak Salah dalam
memahami soal langkah menuliskan melakukan
serta proses penyelesaian yang di perhitungan
penentuan tanyakan pada serta salah
langkah soal serta dalam
penyelesaiannya, salah dalam menyelesaikan
sehingga keliru menuliskan penyelesaian
pada jawaban simbol sehingga keliru
akhir pada jawaban
akhir
P17 Salah dalam Siswa salah dalam Siswa salah Salah dalam
memahami soal langkah dalam mengecek
sehingga keliru penyelesaain menuliskan kembali
pada proses simbol kebenaran
penentuan jawaban yang di
jawaban akhir buat
P18 Siswa salah Salah dalam Salah dalam Salah dalam
dalam langkah menuliskan mengecek
memahami soal penyelesaian dan simbol kembali
sehingga keliru kesalahan dalam kebenaran
pada proses mengaplikasiakan jawaban yang di
penentuan konsep dari buat
jawaban akhir pernyataan yang
ada

Tabel 2.1 faktor peyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal persamaaan
kuadrat
Subjek Konsep Prinsip Fakta Skill
P16 Kurang Kurang Kelalaian dan Kelalaian dan
pahamnya pahamnya kecerobohan kecerobohan
subjek tentang subjek siswa, yaitu siswa
konsep menjawab soal siswa ingin
persamaan dan kurang cepat selesai
kuadrat pengalaman dalam
dalam mengerjakan
menyelesaikan soal
masalah
P17 Subjek tidak Kurang Kelalaian dan Kelalaian dan
menguasai pengalaman kecerobohan kecerobohan
konsep siswa dalam siswa,serta siswa dalam
prasarat menyelesaikan lemahnya mengecek
sehingga soal kemamampuan kembali
terdapat aturan intelektual jawaban
yang di subjek

6
campurkan
P18 Subjek tidak Kurang Kelalaian dan Kelalaian dan
memahami pengalaman kecerobohan kecerobohsn
masalah siswa dalam siswa yaitu siswa
dengan menyelesaikan siswa ingin
menyeluruh maalah sehingga cepat selesai
keliru dalam dalam
melakukan mengerjakan
penyelesaian soal

Tabel 2.2 faktor penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pertidaksamaan
kuadrat.
subjek Konsep Prinsip Fakta Skill
P16 Subjek Kurang Kelalaian dan Kecerobohan
tidak pengalaman kecerobohan siswa, siswa dalam
memahami siswa dalam yaitu siswa ingin menuliskan hasil
soal secara meyelesaikan cepat selesai dalam akhir serta
menyeluruh masalah mengerjakan soal mengecek
sehingga banyak kembali
melakuakan jawaban yang di
kesalahan peroleh
P17 Kurang Lemahnya Lemahnya Kelalaian dan
pahamnya kemampuan kemampuan kecerobohan
subjek intelektual siswa intelektual siswa siswa
tentang serta kurang serta kelalaian dan
konsep pengalaman kecerobohan siswa,
pertidaksam siswa dalam yaitu siswa ingin
aan kuadrat menyelesaikan cepat selesai dalam
masalah mengerjakan soal
P18 Subjek Kurang Kelalaian dan Kecerobohan
tidak pengalaman kecerobohan siswa, siswa dalam
memahami siswa dalam yaitu siswa ingin mengecek
soal secara menyelesaikan cepat selesai dalm kembali
menyeluruh masalah mengerjakan soal jawaban

7
Gambar 1. Hasil kerja siswa P16

Gambar 2. Hasil kerja siswa P17

Gambar 3. Hasil kerja siswa P18

8
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dapat di simpulkan bahwa subjek


mengalami kurangnya pemahaman materi sehingga dalam penyelesaian soal persamaan
kuadrat dan pertidaksamaan kuadrat, subjek mengalami kesulitan belajar konsep,
prinsip, skill, dan fakta.

9
DAFTAR PUSTAKA

Armin, dkk. 2022, Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal pecahan berbasis
HOTS pada siswa SMP Negeri 1 Kota Ternate. Delta-Pi. Vol. 11. No. 2. Hal : 246-
255

Dahlan, dkk. 2022, KESULITAN BERPIKIR REFLEKTIF MATEMATIS SISWA DALAM


MENYELESAIKAN SOAL PROGRAM LINEAR DI SMA NEGERI 5 KOTA
TERNATE. Edukuasi-jurnal pendidikan. Vol 20. No 1. Hal: 73.

Maryani & Setiawan, 2021, Analisis Kesulitan Peserta Didik Kelas VIII Dalam
Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) Di Mts
Atsauri Sindangkerta. Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 05. No
3. Hal: 2619-2620.

10

Anda mungkin juga menyukai