Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika secara umum didefinisikan sebagai bidang ilmu yang

mempelajari pola dan struktur, perubahan dan ruang. Secara informal matematika

dapat disebut pula sebagai ilmu yang mempelajari tentang angka dan bilangan

menurut Hariwijaya (2009:29). Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan,

dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai

bilangan. Dari uraian tersebut, secara umum matematika diartikan sebagai ilmu

pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. Matematika memiliki peran yang

sangat penting karena matematika digunakan secara luas dalam berbagai bidang

kehidupan. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di tingkat

pendidikan jenjang SD, SMP, dan SMA.

Pengajaran matematika di SD bertujuan untuk menumbuhkan dan

mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan sebagai alat dalam

kehidupan sehari-hari), menumbuhkan kemampuan siswa yang dapat dialih gunakan

melalui kegiatan matematika, mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai

bekal belajar lebih lanjut di Sekolah Menengah Pertama (SMP), serta membentuk sikap

logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin kepada diri siswa Depdiknas (2004). Secara

umum tujuan diberikannya matematika di sekolah yaitu untuk mempersiapkan peserta

1
2

didik agar bisa menghadapi perubahan kehidupan dan dunia yang selalu berkembang

dan syarat perubahan. Selain itu siswa dipersiapkan agar dapat menggunakan

matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari- hari. Penggunaan dan

pola pikir matematika diharapkan digunakan juga dalam mempelajari ilmu yang lain,

(Soedjadi, 2000:43).

Jadi pola pikir matematika diberikan kepada siswa SD bertujuan untuk dasar pola

pikir dalam kehidupan sehari hari dan juga diharapkan dapat di digunakan juga untuk

mempelajari ilmu yang lain.

Tercapai atau tidaknya tujuan tujuan pembelajaran matematika diatas, salah

satunya dapat dinilai dari keberhasilan siswa dalam memahami matematika dan

memanfaatkannya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan matematika. Arifin (2009).

Evaluasi atau tes hasil belajar siswa merupakan salah satu tindakan yang dapat dilakukan

untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran matematika. Matematika

menekankan pada pemecahan suatu masalah matematika.

Latihan soal matematika diberikan kepada siswa sebagai alat evaluasi untuk

mengukur kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima suatu materi. Lembar

evaluasi merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana

keberhasilan proses belajar mengajar dan letak kesalahan siswa Heruman (2007).

Peningkatan hasil belajar matematika dapat dilakukan jika kesalahan yang dilakukan

siswa dapat segera diatasi, karena siswa akan selalu mengalami kesulitan jika

kesalahan sebelumnya tidak diperbaiki. Sehingga dengan menganalisis kesalahan

siswa, guru dapat mengetahui hasil belajar siswa yang nantinya dapat digunakan

untuk memperbaiki proses belajar mengajar berikutnya. Dalam pembelajaran


3

matematika memerlukan tahap-tahap yang berurutan berdasarkan pengetahuan dan

latihan sebelumnya, yang menjadi dasar untuk mempelajari materi selanjutnya.

Pembelajaran matematika pada satuan pendidikan SD/MI mempunyai

tahapan-tahapan aspek aspek yang berurutan, meliputi

Bilangan, Geometri dan pengukuran serta Pengolahan data Fathani (2012:144). Salah

satu aspek atau tahapan yang pertama dalam pembelajaran matematika adalah

bilangan. Operasi bilangan pada pembelajaran matematika meliputi penjumlahan,

pengurangan, perkalian, pembagian, operasi hitung campuran dan penarikan akar

pangkat. Operasi hitung campuran adalah operasi atau pengerjaan hitungan yang

melibatkan lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi (Heruman, 2007:30).

Jadi bilangan adalah materi pertama yang diberikan kepada siswa dan operasi

hitung campuran adalah salah satu system pengerjaan yang harus dikuasai oleh siswa.

Operasi hitung campuran masih menjadi masalah siswa kelas V di SDN

Sumbersih 01 Kecamatan Panggungrejo Blitar, Pelajaran operasi hitung campuran

merupakan pelajaran dasar yang dianggap mudah. Pada kenyataannya sering kali

terjadi kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa, jika operasi hitung campuran

diujikan.

Hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti pada tanggal 3 Juni 2014

menemukan fakta bahwa hasil belajar siswa kelas V di SDN Sumbersih 01

Kecamatan Panggungrejo Blitar, pada materi operasi hitung campuran masih sangat

rendah, ini dapat dilihat Dari 17 siswa kelas V SDN Sumbersih 01, yang terdiri dari 8

siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan, hanya 5 orang siswa yang hasil belajarnya tuntas

atau hanya 29.4% saja, siswa yang tuntas itu juga dengan nilai standart berkisar antara
4

65-70. Serta masih banyaknya kesalahan kesalahan yang terjadi dalam proses

pembelajarannya. Kesalahan ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor, antara lain

faktor yang disebabkan oleh guru dan faktor yang disebabkan oleh siswa.

Faktor yang di sebabkan oleh guru yaitu, guru kurang melibatkan siswa

dalam proses pembelajaran, belum adanya inovasi dalam kegiatan belajar misalnya

dengan menggunakan media ataupun model pembelajaran yang inovatif dalam

kegiatan pembelajaran ini dilihat ketika guru mengajar dikelas saat peneliti melakukan

observasi awal Faktor yang disebabkan oleh siswa yaitu siswa kurang memperhatikan

saat guru menjelaskan, kurang pahamnya siswa terhadap konsep operasi hitung campuran

yang diberikan oleh guru serta siswa bingung dalam mengerjakan soal operasi hitung

campuran saat diberikan tes soal latihan (misalnya siswa bingung operasi hitung mana

yang harus terlebih dahulu dikerjakan) factor dari siswa didapat dari wawancara kepada

guru kelas saat observasi awal. Kesalahan yang banyak dialami siswa dalam materi

operasi hitung campuran, mengakibatkan nilai rata-rata siswa masih rendah atau di

bawah rata-rata.

Selain itu, belum adanya penelitian tentang analisis kesalahan penyelesaian

soal operasi hitung campuran pada bilangan bulat, baik dari guru maupun oleh peneliti

lain, membuat guru kelas V di SDN Sumbersih 01 Kecamatan Panggungrejo Blitar

kurang memperhatikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa. Dalam

mengerjakan operasi hitung campuran siswa masih kesulitan, operasi mana yang harus

dikerjakan terlebih dahulu. Selain itu siswa juga kesulitan dalam pengerjaan operasi

hitung campuran yang disajikan dalam bentuk soal cerita.


5

Operasi hitung campuran terdiri dari beberapa operasi hitung yang terdapat

dalam satu kalimat matematika. Kesalahan dalam penyelesaian soal operasi hitung

campuran pada bilangan bulat dapat diminimalisir jika guru mengetahui kesalahan-

kesalahan yang dilakukan oleh siswanya. Menurut Praktipong dan Nakamura dalam

(Hidayat, 2012: 21) Tahapan analisis kesalahan newman merupakan metode yang dapat

digunakan untuk menganalisis letak kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal

cerita matematika. Metode analisis kesalahan Newman muncul sebagai akibat dari

keresahan Newman terhadap kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita.

Berdasarkan masalah yang dialami oleh siswa kelas V SDN Sumbersih 01 yaitu

tentang banyaknya kesalahan yang terjadi ketika melakukan penyelesaian operasi hitung

campuran, yang berdampak pada rendahnya nilai. Menurut peneliti analisis yang tepat

untuk digunakan mengetahui tingkat kesalahan siswa adalah analisis kesalahan Newman.

Ini digunakan penliti untuk meminimalkan kesalahan konsep penyelesaian soal

operasi hitung campuran pada bilangan bulat di SDN Sumbersih 01 Kecamatan

Panggungrejo Blitar maka peneliti menetapkan judul: “Analisis Kesalahan Operasi

Hitung Campuran Bilangan Bulat Pada Siswa Kelas V di SDN Sumbersih 01 Kecamatan

Panggungrejo Blitar”.

1.2 Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian latar belakang di atas, maka masalah utama dapat dirumuskan

sebagai berikut:

1. Jenis-jenis kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-

soal tentang operasi hitung campuran?


6

2. Faktor apa saja yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan tentang operasi

hitung campuran?

3. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi kesalahan tentang operasi hitung campuran

pada bilangan bulat?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak

menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, penulis memfokuskan

pada pembahasan atas masalah-masalah pokok yang dibatasi dalam konteks

permasalahan yang terdiri dari:

1. Kesalahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesalahan jawaban yang

dilakukan oleh siswa dalam menjawab soal tentang operasi hitung campuran. Jenis-

jenis kesalahan ini adalah kesalahan membaca, kesalahan memahami, kesalahan

transformasi, kesalahan dalam keterampilan proses, dan kesalahan jawaban.

Analisis kesalahan yang digunakan untuk mengetahui jenis-jenis kesalahan dalam

penelitian ini adalah analisis kesalahan Newman.

2. Pokok bahasan materi yang diambil dalam penelitian ini adalah pokok bahasan

melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan

soal-soal tentang operasi hitung campuran.

2. Mendeskripsikan faktor apa saja yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan

tentang operasi hitung campuran.


7

1.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Guru

Menjadi salah satu acuan bagi guru dalam penyempurnaan dan perbaikan dalam

pembelajaran matematika terutama pada penyelesaian soal cerita hitung campuran

pada bilangan bulat.

2. Manfaat Bagi siswa

Sebagai salah satu informasi untuk mengetahui kesalahan-kesalahan penyelesaian

soal-cerita hitung campuran pada bilangan bulat agar bisa diperbaiki menjadi benar.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan dalam usaha menyempurnakan pembelajaran matematika

materi hitung campuran di sekolah sehingga diharapkan hasil belajar siswa lebih baik.

4. Manfaat Bagi Peneliti

Sebagai tambahan khasanah ilmu pengetahuan dan sumber informasi dalam

bidang analisis kesalahan penyelesaian soal cerita hitung campuran bilangan bulat.

1.6 Batasan Istilah

1. Operasi Hitung Campuran

Operasi hitung campuran adalah operasi atau pengerjaan hitungan yang melibatkan

lebih dari dua bilangan dan lebih dari satu operasi. (Heruman, 2007:30)

Jadi operasi hitung campuran dapat dikatakan operasi hitung yang didalamnya terdapat

berbagai macam pengerjaan mulai penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pemagian, atau dapat dikatakan memiliki lebih dari satu operasi hitung.
8

2. Analisis Kesalahan

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa dan untuk mengetahui

keadaan yang sebenarnya. Sedangkan kesalahan adalah penyimpangan terhadap

sesuatu yang benar (Hikmat, Erni 2012). Dalam penelitian ini yang dimaksud

adalah analisis kesalahan berdasarkan tahapan Newman:

a. Membaca masalahnya (Mengenali kata/simbol): Reading.

b. Memahami apa yang dibaca (dapat menentukan komponen yang diketahui dan

ditanyakan): comprehension.

c. Melakukan tranformasi dari cerita kekalimat matematika dan memilih metode

atau strategi yang sesuai: Transfortion.

d. Menerapkan keterampilan proses yang diminta oleh metode/strategi yang

dipilih: process skill.

e. Menuliskan jawaban atas pertanyaan: encoding. (Hidayat, 2012: 21).

Disimpulkan bahwa dari penerjaan atau operasi hitung mempunyai analisis kesalahan

yang digunakan untuk mengetahui kesalahan kesalahan apa saja yang terjadi atau di

alami oleh peserta didik

3. Bentuk Soal dalam Matematika

Bentuk soal dalam matematika adalah soal yang penyelesaiannya atau operasinya

sering dijumpai dalam kehidupan sehari – hari dan menggunakan kalimat

matematika yang memuat bilangan, operasi hitung(+ − ÷ × ), (Marsudi dan

Raharjo, 2011:8)
9

Jadi siswa dikenalkan atau di ajari pelajaran matematika serta operasinya karena

berkaitan erat dengan kehidupan sehari hari siswa, yang berhubungan dengan hitung

menghitung yang memuat (+ − ÷ × ).

4. Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah bagian dari bilangan rasional, bilangan bulat meliputi bilangan

seperti bilangan cacah, bilangan negatif, bilangan nol, bilangan prima, dan bilangan

komposit (Fathani, 2012:144)

Jadi pada jenjang ini siswa diajari tentang materi bilangan yaitu bilangan bulat yang

mencakup bilangan cacah, bilangan negatif, bilangan nol, bilangan prima, dan

bilangan komposit didalamnya, secara tidak langsung siswa akanmengenal juga

bilangan bilangan yang terdapat pada bilangan bulat.

Anda mungkin juga menyukai