Anda di halaman 1dari 9

Identifikasi Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Integral Tak Tentu

Pada Materi Integral Kelas XI SMA

Yohanes Paulus Gaguk


Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Kupang

Email : yohangaguk21@gmail.com

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal
integral tak tentu berdasarkan kriteria Watson pada materi integral kelas XI IPA SMA. Di dalam
pelaksanaan pembelajaran matematika ditemukan banyaknya kesulitan yang dialami siswa yang
berdampak pada terjadinya kesalahan dalam mengerjakan soal-soal matematika. Kesalahan-kesalahan
ini perlu diketahui agar lebih mudah mencari solusi dan bagian mana saja yang perlu ditekankan dalam
pembelajaran, sehingga kesalahan-kesalahan tersebut dapat diminimalisir. Penelitian ini mengunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes soal pada
materi integral fungsi sebanyak 2 butir soal uraian. Subjek penelitian terdiri dari 3 siswa yang dipilih
berdasarkan nilai hasil terendah dalam menyelesaikan soal tes essai pada materi integral. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa subjek dengan nilai rendah yang pertama melakukan kesalahan
berdasarkan kriteria kesalahan menurut Watson sebanyak 4 kesalahan diantaranya kesalahan prosedur
tidak tepat, manipulasi tidak langsung, dan masalah hierarki keterampilan serta kesimpulan hilang.
Selanjutnya, subjek dengan dengan nilai rendah yang kedua melakukan kesalahan berdasarkan kriteria
kesalahan menurut Watson sebanyak 3 kesalahan diantaranya kesalahan prosedur tidak tepat,
manipulasi tidak langsung, dan masalah hierarki keterampilan. Dan subjek dengan dengan nilai rendah
yang ketiga melakukan kesalahan berdasarkan kriteria kesalahan menurut Watson sebanyak 3
kesalahan yaitu kesalahan prosedur tidak tepat, manipulasi tidak langsung, dan masalah hierarki
keterampilan.
Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Integral Tak Tentu, Kriteria Kesalahan Watson

Abstract
The purpose of this study was to identify student errors in solving indeterminate integrals based on
Watson's criteria on integral material for class XI IPA SMA. In the implementation of mathematics
learning, it is found that there are many difficulties experienced by students which have an impact on
the occurrence of errors in doing math problems. These errors need to be known so that it is easier to
find solutions and which parts need to be emphasized in learning, so that these mistakes can be
minimized. This research uses descriptive qualitative research methods. The data collection technique
used was a test on the integral function of 2 items of description. The research subjects consisted of 3
students who were selected based on the lowest score in completing the essay test on integral material.
The results showed that the subject with the first low score made an error based on the error criteria
according to Watson as many as 4 errors including incorrect procedural errors, indirect manipulation,
and skill hierarchical problems and missing conclusions. Furthermore, the subject with the second low
score made an error based on the error criteria according to Watson as many as 3 errors including
incorrect procedural errors, indirect manipulation, and skill hierarchy problems. And the subject with
the third low score made an error based on the error criteria according to Watson as many as 3 errors,
namely incorrect procedural errors, indirect manipulation, and skill hierarchy problems.
Keywords: Student Error, Indeterminate Integral, Watson Error Criteria

1
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan
manusia. Pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang untuk selalu melakukan
perubahan dan inovasi guna meningkatkan kualitas diri dalam segala aspek
kehidupan. Tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan merupakan tolak ukur dari
keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Kegiatan pendidikan khususnya kegiatan
belajar dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan nasional.
Dalam proses pembelajaran yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti
yang diharapkan. Terkadang ditemui siswa mengalami kesulitan belajar. Kesulitan
belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu proses belajar yang ditandai
adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, terutama dalam
bidang ilmu matematika.
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang selalu digunakan untuk
menyelesaikan suatu permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pelaksanaan
pendidikan, pelajaran matematika diberikan kepada semua jenjang pendidikan
dimulai dari sekolah dasar sampai di perguruan tinggi (Listiana & Sutriyono, 2018).
Keberhasilan dalam pendidikan dapat diukur dari keberhasilan dalam proses belajar
mengajar (Wibawa, 2017). Salah satu peran yang sangat penting dalam keberhasilan
pelaksanaan pendidikan ialah guru. Guru berperan dalam menciptakan kondisi belajar
mengajar yang mampu mengantarkan siswa memperoleh kompetensi yang sudah
ditetapkan (Hidayat & Pujiastuti, 2019). Agar kompetensi yang sudah ditetapkan
dapat tercapai dalam proses pengajaran matematika, seorang guru perlu mengetahui
dan mengindentifikasi apa saja yang menjadi kesulitan siswa terhadap materi
matematika yang diajarkan (Haryadi & Nurmaningsih, 2019).
Kesulitan belajar dalam mata pelajaran matematika memiliki karakteristik
tersendiri apabila dibandingkan dengan kesulitan belajar dalam mata pelajaran yang
lain, diantaranya ialah kesulitan membedakan angka, simbol-simbol matematika dan
tidak sanggup mengingat dalil-dalil matematika (Ratnasari & Setiawan, 2007). Salah
satu materi matematika yang sering dijumpai kesulitan oleh siswa dalam
menyelesaikan soal ialah materi Integral. Sub materi integral yang diajarkan di SMA
Kelas XI yaitu Integral fungsi, integral substitusi, dan masalah yang melibatkan
integral tak tentu. Lestari, Suharto, dan Fatahillah (2016) menyatakan bahwa materi
integral memiliki cakupan luas dan kadang-kadang memerlukan penyelesaian yang
cukup panjang dan rumit. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa pada materi integral di Indonesia masih tergolong rendah. Hasil penelitian
Orton (dalam Ramdani, 2012) menunjukkan bahwa nilai rata-rata materi integral
memiliki nilai terendah yaitu 1.895 untuk tingkat sekolah dibandingkan dengan
materi dalam kalkulus lainnya seperti: barisan, limit, dan turunan.

2
Rendahnya hasil belajar siswa pada materi integral ini perlu dianalisis untuk
menemukan jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa, sehingga guru dapat
memberikan solusi yang tepat dalam menyelesaikannya. Menurut Umam (2014),
dengan melakukan analisis kesalahan siswa, guru mendapatkan gambaran yang jelas
dan rinci atas kelemahan-kelemahan siswa dalam menyelesaikan persoalan
matematika. Kesalahan yang dilakukan siswa dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan pengajaran dalam usaha meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar
khususnya materi integral.
Terkait pada penelitian ini, analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan
soal dibagi kedalam 4 jenis kesalahan yaitu kesalahan konsep, kesalahan fakta,
kesalahan prinsip, dan kesalahan operasi. Empat komponen ini menjadi satu kesatuan
yang solid dalam pembelajaran matematika. Sebagaimana pendapat Riyanto dan Siroj
(2011) yang menyatakan bahwa matematika merupakan pengetahuan yang
terstruktur, sistematis, tersusun secara hierarkis, dan terjalin hubungan fungsional
yang erat antar komponen. Komponen-komponen tersebut adalah konsep, fakta,
prinsip, dan operasi.

TUJUAN
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan
siswa dalam menyelesaikan soal integral berdasarkan kriteria kesalahan watson

METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek
penelitian adalah 3 siswa kelas XI MIPA di SMA Katolik Giovanni Kupang Tahun
Pelajaran 2021/2022. Subjek penelitian terdiri dari 2 siswa dengan kemampuan
tinggi, 2 siswa dengan kemampuan sedang, dan 2 siswa dengan kemampuan rendah.
Kriteria penentuan kategori kemampuan siswa berdasarkan Tabel 1 berikut.

Nilai Kriteria
75< X ≤ 100 Tinggi
60< X ≤ 75 Sedang
0 ≤ X ≤60 Rendah
(Sumber: Hobri, 2010)
Instrument penelitian yang digunakan terdiri dari 2 soal essai pada materi
pokok integral. Teknik pengumpulan data menggunakan tes soal integral fungsi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan (Sugiyono, 2017). Tahap reduksi data, memfokuskan analisis
sesuai dengan kebutuhan dan disusun secara sistematis. Pada tahap penyajian data,
seluruh data yang telah diuraikan secara detail kemudian disajikan dalam bentuk yang
lebih singkat dan mudah dipahami dengan bentuk tabel. Tahap penarikan kesimpulan,

3
menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan di awal dan diungkapkan pula
temuan baru yang belum pernah ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil pengolahan data, peneliti memperoleh informasi mengenai
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal integral fungsi pada materi integral .
Berikut data hasil tes siswa kelas XI SMA Katolik Giovanni Kupang dalam
menyelesaikan soal integral tak tentu fungsi aljabar.
Tabel 1.1 Hasil Tes essai Siswa
No Nama Siswa Nilai/Skor Perolehan
1 IGPK 40
2 TAWI 70
3 SAS 100
4 ECG 90
5 RAA 100
6 BYL 90
7 BVPM 90
8 NSB 70
9 ZBMP 50
10 JEU 100
11 MJF 90
12 GES 90
13 VFLL 90
14 FCL 70
15 PD 100
16 JWOS 70
17 JNDM 70
18 MODPR 60
19 AYHB 70
20 DAK 90

Keterangan : : Siswa dengan kesalahan terbanyak ke-1


: Siswa dengan kesalahan terbanyak ke-2
: Siswa dengan kesalahan terbanyak ke-3

Berdasarkan table 1.1 di peroleh subjek penelitian sebanyak 3 orang yaitu


siswa yang melakukan kesalahan terbanyak berdasarkan perolehan nilai dari hasil tes
yang di berikan, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut:

4
a. Subjek pertama
 Kesalahan yang dilakukan oleh IGPK dalam menyelesaikan soal integral
tak tentu fungsi aljabar pada tiap soal yaitu:
Soal nomor 1 disajikan pada gambar 1.1 sebagai berikut:
Soal nomor 1 Jawaban IGPK
Selesaikanlah ∫ (6 x −4 )(3 x +1)dx
2

Berdasarkan jawaban IGPK pada soal nomor 1 pada gambar 1.1 terlihat
bahwa subjek tersebut tidak mengerjakan menggunakan aturan yang berlaku atau
IGPK melakukan kesalahan prosedur tidak tepat dan tidak mengerjakan dengan
prosedur yang berlaku atau melakukan kesalahan manipulasi tidak langsung,
sehingga berakibat pada kesimpulan yang salah. Tetapi IGPK dalam menyelesaikan
soal ini langsung menuliskan jawabannya dan jawabannya pun salah.
Soal nomor 2 disajikan pada gambar 1.2 sebagai berikut:
Soal nomor 2 Jawaban IGPK
( )
2
Selesaikanlah ∫ x 3 + √3 x 4 dx

Berdasarkan uraian jawaban IGPK pada gambar 1.2 pada soal nomor 2
IGPK melakukan kesalahan dengan kategori masalah hierarki keterampilan
artinya kurang teliti dalam melakukan keterampilan menghitung sehingga
menghasilkan hasil akhir yang salah. Jadi berdasarkan hasil tes pada subjek IGPK,
melakukan kesalahan prosedur tidak tepat, manipulasi tidak langsung, dan masalah
hierarki keterampilan serta kesimpulan hilang.
b. Subjek Kedua
 Kesalahan yang dilakukan oleh ZBMP dalam menyelesaikan soal integral
tak tentu fungsi aljabar pada tiap soal yaitu:
Soal nomor 1 disajikan pada gambar 1.3 sebagai berikut:
Soal nomor 1 Jawaban ZBMP
Selesaikanlah ∫ (4 x−2)(x −5) dx
2

Berdasarkan uraian jawaban ZBMP pada gambar 1.3 di soal nomor 1 ZBMP
melakukan kesalahan dengan kategori masalah hierarki keterampilan karena ZBMP

5
sudah menggunakan data yang tepat dan prosedur atau langkah penyelesaian yang
tepat tetapi kurang teliti dalam melakukan keterampilan menghitung sehingga
menghasilkan hasil akhir yang salah.
Soal nomor 2 disajikan pada gambar 1.4 sebagai berikut:
Soal nomor 2 Jawaban ZBMP
( )
2
Selesaikanlah ∫ x 3 + √3 x 4 dx

Berdasarkan jawaban ZBMP pada soal nomor 2 pada gambar 1.4 terlihat bahwa
subjek tersebut tidak mengerjakan menggunakan aturan yang berlaku atau ZBMP
melakukan kesalahan prosedur tidak tepat dan tidak mengerjakan dengan prosedur
yang berlaku atau melakukan kesalahan manipulasi tidak langsung, sehingga
berakibat pada kesimpulan yang salah. Tetapi ZBMP dalam menyelesaikan soal ini
langsung menuliskan jawabannya dan jawabannya pun salah. Jadi berdasarkan hasil
tes pada subjek ZBMP, melakukan kesalahan prosedur tidak tepat, manipulasi tidak
langsung, dan masalah hierarki keterampilan.
c. Subjek Ketiga
 Kesalahan yang dilakukan oleh MODPR dalam menyelesaikan soal integral
tak tentu fungsi aljabar pada tiap soal yaitu:
Soal nomor 1 disajikan pada gambar 1.5 sebagai berikut:
Soal nomor 1 Jawaban MODPR
Selesaikanlah ∫ (2 x−2)(x +3) dx
2

Berdasarkan uraian jawaban MODPR pada gambar 1.5 di soal nomor 1 MODPR
melakukan kesalahan dengan kategori masalah hierarki keterampilan karena MODPR
sudah menggunakan data yang tepat dan prosedur atau langkah penyelesaian yang
tepat tetapi kurang teliti dalam melakukan keterampilan menghitung sehingga
menghasilkan hasil akhir yang salah.

6
Soal nomor 2 disajikan pada gambar 1.6 sebagai berikut:
Soal nomor 2 Jawaban MODPR
( )
2
Selesaikanlah ∫ x 3 + √3 x 4 dx

Berdasarkan jawaban MODPR pada soal nomor 2 pada gambar 1.6 terlihat
bahwa subjek tersebut tidak mengerjakan menggunakan aturan yang berlaku atau
MODPR melakukan kesalahan prosedur tidak tepat dan tidak mengerjakan dengan
prosedur yang berlaku atau melakukan kesalahan manipulasi tidak langsung,
sehingga berakibat pada kesimpulan yang salah. Tetapi MODPR dalam
menyelesaikan soal ini langsung menuliskan jawabannya dan jawabannya pun salah.
Jadi berdasarkan hasil tes pada subjek MODPR, melakukan kesalahan prosedur tidak
tepat, manipulasi tidak langsung, dan masalah hierarki keterampilan.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa,


subjek pertama melakukan kesalahan berdasarkan kriteria kesalahan Watson
sebanyak 4 kesalahan diantaranya kesalahan prosedur tidak tepat, manipulasi tidak
langsung, dan masalah hierarki keterampilan serta kesimpulan hilang. Subjek kedua
melakukan kesalahan berdasarkan kriteria kesalahan Watson sebanyak 3 kesalahan
diantaranya kesalahan prosedur tidak tepat, manipulasi tidak langsung, dan masalah
hierarki keterampilan. Sedangkan Subjek ketiga melakukan kesalahan berdasarkan
kriteria kesalahan Watson sebanyak 3 kesalahan diantaranya prosedur tidak tepat,
manipulasi tidak langsung, dan masalah hierarki keterampilan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ketiga subjek paling banyak melakukan kesalahan diantaranya
prosedur tidak tepat, manipulasi tidak langsung, dan masalah hierarki keterampilan.
SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut ini saran yang
dapat diberikan peniliti:
a. Untuk Siswa
Dengan penelitian ini diharapkan siswa meningkatkan keaktifan dan
keberanian dalam mengungkapkan pendapat, siswa juga dapat mengetahui
jenis kesalahan yang dilakukan dalam menyelesaikan soal dan menyadarkan
siswa agar lebih terampil dan teliti serta termotivasi untuk pembelajaran
selanjutnya setelah mengetahui letak kesalahannya, meningkatkan ketelitian

7
dalam memasukan, memilih, mengecek setiap hasil pekerjaan yang dilakukan,
memanfaatkan waktu dengan baik agar dalam proses menyelesaikan soal tidak
tergesa-gesa dan meningkatkan pemahaman terhadap materi sehingga tidak
kesulitan dalam menyelesaikan soal.
b. Untuk Guru
Menjadikan hasil penelitian ini sebagai salah satu referensi dan masukan
guru untuk mengetahui kesalahan serta penyebab kesalahan yang dilakukan
siswa dengan panduan kriteria Watson, memberikan bekal guru untuk bisa
lebih meningkatkan pembelajaran di dalam kelas dan menentukan langkah
pembelajaran yang tepat untuk mengurangi kesalahan siswa dalam
menyelesaikan soal.
c. Untuk Sekolah
Mempertimbangkan hasil penelitian ini sebagai salah satu bahan
masukan untuk kemajuan proses pembelajaran khususnya pada mata
pelajaran matematika yang lebih menekankan pada pemahaman konsep
materi.

8
DAFTAR PUSTAKA

Haryadi, R., & Nurmaningsih, N. (2019). Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam


Menyelesaikan Soal Persamaan Garis Lurus. Jurnal Elemen, 5(1), 1–11.

Hidayat, D. W., & Pujiastuti, H. (2019). Analisis Kesalahan Siswa dalam


Menyelesaikan Masalah Matematis pada Materi Himpunan. Jurnal Analisa,
5(1), 59–67

Hobri. (2010). Metodologi penelitian pengembangan. Jember: Pena Salsabila.

Lestari, L.A., Suharto, & Fatahillah, A. (2016). Analisis Pengaruh Disposisi


Matematis terhadap Hasil Belajar Materi Integral Tak Tentu Siswa Kelas XII
IPA 2 SMAN 4 Jember. Jurnal Edukasi, 3(1), 4043

Listiana, A. D., & Sutriyono. (2018). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan
Soal Cerita Pada Materi Himpunan Bagi Siswa Kelas VII SMP Semester I
Tahun Ajaran 2016/2017. Jurnal Pendidikan Berkarakter, 1(1), 60–65.

Ratnasari, S., & Setiawan, W. (2007). Analisis kesulitan belajar siswa pada materi
himpunan. Journal On Education, 01(02), 473–479.

Ramdani, Y. (2012). Pengembangan Instrumen dan Bahan Ajar Untuk Meningkatkan


Kemampuan Komunikasi, Penalaran, dan Koneksi Matematis dalam Konsep
Integral. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13(1), 44-52

Riyanto, B & Siroj, R.A. (2011). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Prestasi
Matematika dengan Pendekatan Konstruktivisme pada Siswa Sekolah
Menengah Atas. Jurnal Pendidikan Matematika, 5(2), 111-128

Sugiyono. (2017). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,


dan R&D. Alfabeta.

Umam, M.D. (2014). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
Matematika Materi Operasi Hitung Pecahan. MATHEdenusa jurnal ilmiah
pendidikn matematika, 3(3), 131-134

Wibawa, H. (2017). Analisis Pemahaman Konsep Matematika Siswa dalam


Menyelesaikan Soal Materi Himpunan Berdasarkan Taksonomi Solo
(Structure Of Observed Learning Outcomes) pada Siswa Kelas VII SMP
Negeri 2 Baki. In Universitas Muhammadiyah Surakarta (pp. 1–16).

Anda mungkin juga menyukai