Anda di halaman 1dari 29

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMAHAMI MATERI

PECAHAN CAMPURAN

KELAS IV SEKOLAH DASAR

Jefri Arianto Tamoes

(822243131)

S-1 PGSD Universitas Terbuka

Kupang

2023.2
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam


memahami materi pecahan campuran yang dialami oleh siswa kelas IV pada pokok
bahasan bilangan pecahan campuran. Penelitian ini dilakukan di SDI Lelogama
Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang. Sampel pada penelitian ini
adalah dua siswa kelas IV SDI Lelogama Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten
Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
dengan teknik pengambilan data menggunakan teknik tes dan wawancara. Teknik
tes dalam penelitian ini lembar tes yang berisi berisi soal uraian atau essay dan
membahas tentang materi pecahan. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal penjumlahan pecahan disebabkan oleh
(1) Menjumlah pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut, (2)
Salah dalam mengubah bilangan pecahan campuran menjadi pecahan biasa dan
salah mengubah bilangan pecahan biasa menjadi pecahan campuran, (3) Penyebut
sudah disamakan tetapi pembilang belum disesuaikan, (4) Salah dalam menentukan
KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) untuk menyamakan penyebutnya, dan (5)
salah dalam menyederhanakan bilangan pecahan pada hasil akhir.

Kata Kunci : Analisis kesulitan, pemahaman, pecahan


(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

BAB
I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang telah diberikan
mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tingi. Pembelajaran matematika
terdapat materi yang mempelajari tentang operasi hitung. Pecahan tidak pernah
lepas dari operasi hitung baik penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun
pembagian. Materi pecahan telah diterapkan siswa dalam kehidupan sehari-hari,
hanya saja siswa kurang memahami mengenai konsep pecahan, oleh karena itu
masih banyak siswa yang salah dalam mengerjakan dan memecahkan masalah
soal-soal pada materi pecahan.
Kesulitan siswa dalam memahami konsep pecahan, membuat siswa
merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang berhubungan dengan materi
pecahan.Menurut Gargnett (1998) kesulitan belajar matematika secara khusus
masuk dalam definisi kesulitan belajar. Namun pada kenyataannya, sering
terabaikan karena di kebanyakan sekolah, layanan pendidikan khusus didasarkan
pada berkesulitan belajar dalam bahasa (khususnya membaca), sedikit saja yang
diakses dan mendapat layanan remedial kesulitan belajar matematika. Ketika
mengalami kesulitan dalam bahasa belum tentu mengalami kesulitan belajar
matematika, tetapi belajar matematika sama pentingnya dengan kemampuan
dalam bahasa khususnya membaca. Sehingga dibutuhkan perhatian yang sama
dalam belajar matematika dan kemampuan bahasa.
Menurut Amir (2015), kemampuan pemecahan masalah matematika
merupakan kesanggupan siswa dalam mencari penyelesaian soal matematika yang
tidak segera dapat diselesaikan atau belum tampak jelas penyelesaiannya. Dalam
belajar matematika konsep dasarnya harus dikaitkan dengan kehidupan sehari-
hari. Belajar dalam matematika berbeda dengan belajar pada mata pelajaran yang
lain karena kita harus mendapatkan hasil yang konkrit. Bagi siswa yang
mengalami kesulitan belajar matematika diperlukan pemahaman konsep-konsep
pada bilangan pecahan terutama pada operasi hitung dasar yang lebih dan juga
rumusnya, oleh karena itu berdasarkan uraian di atas peneliti merasa perlu untuk
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

meneliti dan menduga kesulitan belajar dalam memahami materi yang dialami
oleh siswa kelas V pada pokok bahasan bilangan pecahan.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian latarbelakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu menganalisis kesulitan siswa dalam memahami materi pecahan campuran
dihadapi oleh siswa kelas IV SDI Lelogama Kecamatan Amfoang Selatan
Kabupaten Kupang.

C. Tujuan Penelitan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesulitan siswa dalam
memahami materi pecahan campuran yang dialami oleh siswa kelas IV SDI
Lelogama Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang pada pokok bahasan
bilangan pecahan campuran.

D. Kerangka Berfikir
Prestasi belajar matematika yang baik merupakan harapan dari semua
pihak. Apabila kenyataan tidak sesuai dari harapan, maka diperlukan langkah-
langkah dalam mengatasi kekurangan tersebut. Langkah pertama yang akan
dilakukan adalah dengan diagnosis kesulitan memahami pemahaman konsep
matematika. Pada dasarnya kegiatan diagnosis adalah merupakan proses upaya
memahami jenis dan karakteristiknya beserta dengan latar belakang dengan
menghimpun dan menggunakan berbagai data atau informasi selengkap dan
subyektif. Sehingga memungkinkan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan.
Dalam mencari sebuah alternatif tentu ada pemecahan kesulitan tersebut. Siswa
seusia anak SD kelas IV dalam memahami pembelajaran matematika masih sangat
perlu dibutuhkan suatu alat peraga yang dapat mengantarkan pemahaman anak
pada konsep yang dituju.
Hal yang juga turut berperan dalam kegiatan analisis kesulitan siswa
dalam memahami materi adalah kurikulum matematika SD yang nantinya
diterjemahkan ke dalam silabus dan rencana pembelajaran yang merupakan
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

pedoman pelaksanaan proses pembelajaran sekaligus pengambilan sumber materi


dengan evaluasinya. Tujuan dilakukan analisis kesulitan siswa dalam memahami
materi dikarenakan adanya sesuatu yang kurang dalam proses pembelajaran
terutama setelah diadakan evaluasi. Dengan adanya evaluasi setiap akhir
pembahasan pokok bahasan matematika tentunya akan dapat memberikan
masukan, pada materi apa siswa sudah menguasai dan pada materi apa siswa
belum menguasai.
Dari evaluasi ini pula dapat ditentukan mengapa siswa tidak dapat
menguasai atau memahami konsepnya. Dari hasil evaluasi inilah kita akan
mengetahui sejauh mana siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi dan
dari evaluasi ini pula dapat dilakukan langkah analisis akan kesulitan siswa dalam
memahami materi. Kesalahan dalam pengerjaan soal dapat didiagnosis menurut
jenis-jenis kesalahannya yang menjadikan informasi tersebut menjadi sangat
berarti.
Menurut Amir (2015), faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan
siswa dalam menyelesaikan soal matematika dapat dipandang sebagai faktor-
faktor kesulitan yang dialami siswa. Hal ini disebabkan siswa yang mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan soal dimungkinkan akan melakukan kesalahan
menjawab, sebaliknya siswa yang melakukan kesalahan menjawab dimungkinkan
sebelumnya mengalami kesulitan.
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

BAB
II

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Subyek Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV di SDI Lelogama
Kecamatan Amfoang Selatan Kabupaten Kupang.
B. Subyek Penelitian
Dua orang siswa Kelas: IV di SDI Lelogama Kecamatan
Amfoang Selatan Kabupaten Kupang.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Tes
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik tes.
Teknik tes dalam penelitian ini berisi soal uraian atau essay yang membahas
tentang materi pecahan. Bentuk soal uraian atau essay dipilih untuk
mengumpulkan data – data yang mengenai kesalahan siswa dalam menjawab
soal tes ( lembar tes). Karena dalam hal ini siswa diharuskan melaksanakan
proses dalam mengerjakan soal uraian tersebut. Dimana siswa dalam proses
mengerjakan soal uraian atau essay diharuskan memilih cara atau langkah
yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal tersebut. Kemudian hasil dari
soal uraian yang telah dikerjakan siswa dapat terlihat kesalahan – kesalahan
yang telah dilakukan siswa dalam mengerjakan soal tersebut.
2. Wawancara
Teknik wawancara yang di lakukan dalam penelitian ini merupakan teknik
wawancara mendalam dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a) Melibatkan individual
b) Bertatap muka dan menggunakan bahasa verbal
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

BAB
III

ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN


1. Langkah – Langkah Analisis Data
Analisa data dilaksanakan sebagai penentuan materi apa yang belum
dikuasai pemahaman oleh siswa, mengidentifikasi kesulitan siswa dalam
memahami materi yang dilakukan siswa, kemudian menentukan kesulitan atau
kekurangan yang diduga menjadi penyebab kesulitan siswa dalam memahami
materi dapat dilihat dari siswa dalam menjawab soal.
Teknik dalam analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis data interaktif. Menurut Sukardi (2006) Teknik interaktif merupakan
suatu teknik analisis data kualitatif yang terdiri dari tiga alur kegiatan yaitu
reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi yang terjadi
secara bersamaan.
Analisis data kualitatif ini diperoleh dari teknik wawancara yang
dilakukan kepada siswa kelas IV di SDI Lelogama yang mengalami kesulitan
dalam memahami konsep operasi pecahan campuran. Analisis dalam penelitian ini
memiliki beberapa tahap antara lain:
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan proses suatu bentuk analisis yang termasuk,
membimbing dan menyaring informasi yang tidak diperlukan. Selanjutnya
mengelompokkan data yang masih mentah dari lapangan tetang kesulitan siswa
pada materi pecahan campuran. Hasil wawancara dipaparkan antara lain
sebagai berikut:
a. Menulis pedoman wawancara
b. Menulis hasil wawancara yang diperoleh dari lapangan
2. Penyajian atau penjabaran data
Kegiatan selanjutnya yaitu,penyajian dan penjabaran data yang berisi
tentang kumpulan data yang sudah diperoleh dilapangan yang berupa
kesulitan siswa.
3. Penarikan kesimpulan
Berikutnya dilakukan penarikan kesimpulan tetang kesulitan secara tertulis
dan hasil wawancara dilapangan.
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

2. Temuan dan Diskusi


Dibawah ini merupakan tabel frekuensi dan presentase dari hasil jawaban
siswa yang diperoleh dari lembar tes siswa berisi beberapa soal yang digolongkan
dalam benar, salah, dan tidak dijawab.
Tabel 1. Presentase jawaban siswa pada lembar tes.
Pertanyaan
Jawaban P1 P2 P3 P4
AF SM AF SM AF SM AF SM
Benar 1 1 1 1 1 1
Salah 1 1
Tidak dijawab 0 0 0 0 0 0 0 0

Keterangan:
P1-P4= Pertanyaan nomor 1 sampai nomor 4 pada lembar tes.
Analisis hasil lembar tes dijabarkan dengan menganalisis setiap nomor soal tes.
Berikut hasil lembar tes secar tertuli dan transkip wawancara dijabarkan sebagai
berikut ini.

Nomor 1
Pada tabel 1 diketahui bahwa siswa menjawab benar dengan memecahkan
masalah pada nomor 1 adalah siswa AF. Siswa AF menggunakan pemahaman
konsep yang sempurna dalam penyelesaian soal nomor 1 tersebut.

Gambar 1 Jawaban siswa berinisial AF pada soal nomor 1


(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

Berikut ini mendeskripsikanpaparan hasil wawancara dengan siswa


berinisial AF sebagai berikut :
I : Bagaimanacaramu untuk menyelesaikan soal nomor 1?
AF :Disamakan penyebut langsung dijumlahkan
I :Bcaranya, jelaskan dengan langkah penyelesaianmu?
AF : Bilangan bulat dijumlahkan dahulu (1+2)=(3)Kemudian saya menyamakan
penyebutnya 3 dan 6 saya samakan jadi 6 , jadi jika penyebutnya dikali maka
pembilangnya dikalikan juga dengan jumlah yang sama jadi 1x2 karena 3 juga
1 3
dikali 2, lalu saya tinggal menjumlahkan 2 + =3
6 6 6

I : Bagaimana kamu yakin jawabanmu benar?


Af : Saya tidak tahu pa .hehe

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pemahaman konsep siswa yang
berkode AF itu sudah baik karena sudah dapat mengerjakan soal dengan benar
hanya saja siswa tidak yakin dengan jawabannya.
Pada jawaban yang tertulis pemahaman siswa sudah baik.Siswa berinisal
SM hasil dari jawabannya menggunakan pemahaman konsep yang berbeda
dengan pemahaman konsep yang di pahami oleh siswa berinisial AF. Seperti di
bawah ini :

Gambar 2 Jawaban siswa berinisiala SM pada soal nomor 1


Berikut ini mendeskripsikan paparan hasil wawancara dengan siswa
berinisial SM sebagai berikut :
I : Bagaimana caramu untuk menyelesaikan soal nomor 1?
SM : Merubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa, menyamakan penyebut
kemudian menjumlahkannya.
I : Bagaimana caranya, jelaskan dengan langkah penyelesaianmu?
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

1 4 1 8
SM : Caranya 1 = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 2 = lalu dijumlahkan, kemudian
3 3 6 6

pembilang ditambahkan pembilang dan penyebutnya disamakan dengan cara 3x2


= 6 dan 6x1 = 6, lalu hasilnya disederhanakan.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pemahaman konsep siswa yang
berkode SM itu belum memahami konsep penjumlahan pecahan campuran karena
dari jawaban soal yang dikerjakan siswa pembilang belum disesuaikan. Kemudian
siswa juga belum merubah dari pecahan biasa menjadi pecahan campuran
kembali.
Pada jawaban yang tertulis pemahaman siswa kurang baik. Siswa berinisal
SM hasil dari jawabannya menggunakan pemahaman konsep yang berbeda
dengan pemahaman konsep yang di pahami oleh siswa berinisial AF.

Nomor 2

Gambar 3 jawaban siswa berinisial AF pada soal nomor 1


Berikut ini mendeskripsikan paparan hasil wawancara dengan siswa
berinisial AF sebagai berikut :
I : Bagaimana caramu untuk menyelesaikan soal nomor 2?
AF : Disamakan penyebut langsung dijumlahkan
I : Bagaimana caranya, jelaskan dengan langkah penyelesaianmu?
AF : Bilangan bulat dijumlahkan dahulu (3+2)=(5) kemudian saya menyamakan
penyebutnya 5 dan 10 saya samakan jadi 10 , jadi jika penyebutnya dikali maka
pembilangnya dikalikan juga dengan jumlah yang sama jadi 2x2 karena 5 juga
3 5
dikali 2, lalu saya tinggal menjumlahkan 2 + =5
10 10 10

I : Bagaimana kamu yakin jawabanmu benar?


AF : Saya tidak tahu pa .hehe
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

Pada jawaban yang tertulis pemahaman siswa sudah baik. Siswa berinisal
SM hasil dari jawabannya menggunakan pemahaman konsep yang berbeda
dengan pemahaman konsep yang di pahami oleh siswa berinisial AF. Seperti di
bawah ini :

Gambar 4 jawaban siswa berinisial SM pada soal nomor 2


I :Bagaimana caramu untuk menyelesaikan soal nomor 2?
SM : Mengalikan pembilang dan penyebut lalu hasilnya ditambahkan dengan
bilangan bulat.
I :Bagaimana caranya, jelaskan dengan langkah penyelesaianmu?
2 13 1 12
SM :Caranya 3 = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 2 = lalu dijumlahkan, kemudian
5 5 10 10

pembilang ditambahkan pembilang dan penyebutnya disamakan dengan cara 5x2


= 10 dan 10x1 = 10

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pemahaman konsep siswa yang
berkode SM itu belum memahami konsep penjumlahan pecahan campuran karena
dari jawaban soal yang dikerjakan siswa pembilang belum disesuaikan. Kemudian
siswa juga belum merubah dari pecahan biasa menjadi pecahan campuran
kembali.
Pada jawaban yang tertulis pemahaman siswa kurang baik. Siswa berinisal
SM hasil dari jawabannya menggunakan pemahaman konsep yang berbeda
dengan pemahaman konsep yang di pahami oleh siswa berinisial AF.
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

Nomor 3
Pada tabel 1 diketahui bahwa siswa menjawab benar dengan memecahkan
masalah pada nomor 3 adalah siswa AF. Siswa AF menggunakan pemahaman
konsep yang sempurna dalam penyelesaian soal nomor 3 tersebut.

Gambar 5 Jawaban siswa berinisial AF pada soal nomor 3


Berikut ini mendeskripsikan paparan hasil wawancara dengansisiwa
berinisial AF sebagai berikut :
I : Bagaimana caramu untuk menyelesaikan soal nomor 3?
AF :Disamakan penyebut langsung dijumlahkan
I : Bagaimana caranya, jelaskan dengan langkah penyelesaianmu?
AF : Bilangan bulat dijumlahkan dahulu (2+4)=(6) kemudian saya menyamakan
penyebutnya 4 dan 8 saya samakan jadi 8 , jadi jika penyebutnya dikali maka
pembilangnya dikalikan juga dengan jumlah yang sama jadi 1x2 karena 4 juga
2 6
dikali 2, lalu saya tinggal menjumlahkan 4 + =6
8 8 8

I : Bagaimana kamu yakin jawabanmu benar?


AF : Saya tidak tahu bu

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pemahaman konsep siswa yang
berkode AF itu sudah baik hanya saja jawaban siswa tidak benar karena salah
dalam mengalikan pembilang harusnya pembilang dikali 2 dan hasilnya 2 dan
siswa tidak yakin dengan jawabannya
Pada jawaban yang tertulis pemahaman siswa sudah baik. Siswa berinisal
SM hasil dari jawabannya menggunakan pemahaman konsep yang berbeda
dengan pemahaman konsep yang di pahami oleh siswa berinisial AF. Seperti di
bawah ini :
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

Gambar 6 jawaban siswa berinisial SM pada soal nomor 3


I : Bagaimana caramu untuk menyelesaikan soal nomor 3?
SM : Mengalikan pembilang dan penyebut lalu hasilnya ditambahkan dengan
bilangan bulat.
I : Bagaimana caranya, jelaskan dengan langkah penyelesaianmu?
1 9 1
SM : Caranya 2 = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 4 = 32 lalu dijumlahkan, kemudian
4 4 8 8

pembilang ditambahkan pembilang dan penyebutnya disamakan dengan cara 4x2


= 8 dan 8x1 = 8

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pemahaman konsep siswa yang
berkode SM itu belum memahami konsep penjumlahan pecahan campuran karena
dari jawaban soal yang dikerjakan siswa pembilang belum disesuaikan. Kemudian
siswa juga belum merubah dari pecahan biasa menjadi pecahan campuran
kembali.
Pada jawaban yang tertulis pemahaman siswa kurang baik. Siswa berinisal
SM hasil dari jawabannya menggunakan pemahaman konsep yang berbeda
dengan pemahaman konsep yang di pahami oleh siswa berinisial AF.

Nomor 4
Pada tabel 1 diketahui bahwa siswa menjawab benar dengan memecahkan
masalah pada nomor 3 adalah siswa AF. Siswa AF menggunakan pemahaman
konsep yang sempurna dalam penyelesaian soal nomor 3 tersebut.
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

Gambar 7 Jawaban siswa berinisial AF pada soal nomor 4


Berikut ini mendeskripsikan paparan hasil wawancara dengan siswa
berinisial AF sebagai berikut:
I: Bagaimana caramu untuk menyelesaikan soal nomor 4?
AF: Disamakan penyebut langsung dijumlahkan
I: Bagaimana caranya, jelaskan dengan langkah penyelesaianmu?
AF : Bilangan bulat dijumlahkan dahulu (3+5)=(8) kemudian saya menyamakan
penyebutnya 6 dan 12 saya samakan jadi 12 , jadi jika penyebutnya dikali maka
pembilangnya dikalikan juga dengan jumlah yang sama jadi 1x2 karena 6 juga
1 3
dikali 2, lalu saya tinggal menjumlahkan 2 + =8
12 12 12

I : Bagaimana kamu yakin jawabanmu benar?


AF : Saya tidak tahu bu.hehe

Pada jawaban yang tertulis pemahaman siswa sudah baik. Siswa berinisal
SM hasil dari jawabannya menggunakan pemahaman konsep yang berbeda
dengan pemahaman konsep yang di pahami oleh siswa berinisial AF. Seperti di
bawah ini:

Gambar 8 jawaban siswa berinisial AF pada soal nomor 4


(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

I : Bagaimana caramu untuk menyelesaikan soal nomor 4?


AF : Mengalikan pembilang dan penyebut lalu hasilnya ditambahkan dengan
bilangan bulat.
I : Bagaimana caranya, jelaskan dengan langkah penyelesaianmu?
1 9 1
AF : Caranya 3 = 𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘𝑘 4 = 32 lalu dijumlahkan, kemudian
6 6 8 8

pembilang ditambahkan pembilang dan penyebutnya disamakan dengan cara 4x2


= 8 dan 8x1 = 8

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa pemahaman konsep siswa yang
berkode AF itu belum memahami konsep penjumlahan pecahan campuran karena
dari jawaban soal yang dikerjakan siswa pembilang belum disesuaikan. Kemudian
siswa juga belum merubah dari pecahan biasa menjadi pecahan campuran
kembali.
Pada jawaban yang tertulis pemahaman siswa kurang baik. Siswa berinisal
AF hasil dari jawabannya menggunakan pemahaman konsep yang berbeda dengan
pemahaman konsep yang di pahami oleh siswa berinisial SM.
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP


SIKLUS I)

Nama Sekolah : SDI Lelogama


Kelas/Semester : IV/I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Menentukan keliling dan luas segitiga.
C. Indikator
1. Memahami pengertian segitiga.
2. Memahami sifat-sifat segitiga.
3. Menentukan keliling dan luas Segitiga.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami pengertian segitiga.
2. Siswa mampu memahami sifat-sifat segitiga.
3. Siswa mampu menentukan keliling dan luas Segitiga.

E. Materi Pelajaran
Keliling dan Luas Segitiga
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

3. Demonstrasi
4. Penugasan
5. Diskusi
G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
No Langkah Kegiatan guru Kegiatan siswa
waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan  Siswa menjawab salam
salam. dari guru. 15
 Guru memimpin doa  Siswa ikut berdoa. Menit
pembuka.  Siswa memberi-
 Guru mengisi daftar tahukan siapa yang
hadir siswa. tidak hadir.
 Guru mengadakan  Siswa ikut serta dalam
apersepi. apersepsi.
 Guru membentuk  Siswa membentuk
kelompok belajar kelompok belajar yang
siswa. ditentukan guru.

2 Kegiatan inti  Guru menyampaikan  Siswa mendengarkan


topik dan tujuan topik dan tujuan 75
Menit
pembelajaran. pembelajaran.
 Guru menyampaikan  Siswa mendengarkan
pembelajaran dengan penyampaian
bahasa yang pembelajaran dari
sederhana dan mudah guru dengan seksama.
dimengerti.  Siswa mengikuti
 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
pembelajaran secara dengan arahan guru.
sistematis.  Siswa menyimak
 Menyampaikan materi yang
materi dengan baik. disampaikan oleh
 Guru guru.
mendemonstrasikan  Siswa memperhatikan
media Kertas Lipat guru menggunakan
(Origami) untuk media Kertas Lipat
menjelaskan (Origami) menjelaskan
pengertian, sifat-sifat, pengertian, sifat-sifat,
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

serta konsep keliling serta konsep keliling


dan luas bangun datar dan luas bangun datar
Segitiga. Segitiga.
 Guru menjelaskan  Siswa memerhatikan
contoh tugas contoh yang dibuat
mengenai keliling guru mengenai keliling
dan luas Segitiga. dan luas Segitiga.
 Guru memberikan  Bersama dengan
soal kepada siswa kelompok belajar

untuk mendikusikan tugas


mendiskusikannya yang di berikan oleh
bersama dengan guru.
kelompok belajar.  Siswa mengumpulkan
 Guru meminta siswa tugas.
megumpulkan tugas.  Siswa mendengarkan
 Guru membacakan hasil penilaian.
hasil penilaian
3 Penutup  Guru dan siswa  Guru dan siswa 15
Menit
menyimpulkan menyimpulkan
pelajaran pelajaran bersama-
bersama-sama. sama.
 Menyarankan  Menanggapi saran
siswa dari guru untuk
merangkum merangkum sendiri
kembali pelajaran pelajaran yang telah
yang telah dipelajari dengan cara
dipelajari di buku sendiri.
catatan mereka  Siswa ikut berdoa.
dengan cara  Menjawab salam
mereka sendiri. penutup
 Guru memimpin
doa penutup.
 Mengucapkan
salam penutup
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

H. Sumber dan Media Pembelajaran


1. Sumber Belajar
a. Buku Matematika untuk SD/MI kelas IV
2. Media pembelajaran
a. Media Kertas Lipat (Origami)
b. Buku paket matematika kelas IV.
c. Papan tulis.
d. Spidol/ kapur tulis.
e. Benang
f. Penggaris
I. Penilaian
a. Penilaian Kognitif
1) Penilaian : Tes tertulis.
2) Bentuk Instrumen : soal esay sebanyak 4 buah.
3) Skor : Untuk setiap jawaban benar skor 25 .
4) Nilai : 25 x 4 = 100.
5) Keterangan : pembelajaran dinyatakan berhasil jika
lebih dari 85% siswa memperoleh
nilai di atas Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yaitu 70.
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KEGIATAN GURU

Siklus I (Satu)
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan Segitiga
Kelas/Semester IV/ Ganjil
Hari/Tanggal
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami pengertian segitiga.

2. Siswa mampu memahami sifat-sifat segitiga.

3. Siswa mampu menentukan keliling dan luas Segitiga.

Nama Siswa yang Diamati Serli Masus

Petunjuk:
1. Berikan tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan penilaian yang sesuai
dengan hasil pengamatan anda untuk setiap aspek yang diobservasi.
2. A=81-100 (Baik Sekali), B= 61-80 (Baik), C= 41-60 (Cukup), D= 21-40
(Kurang), E= 0-20 (Sangat Kurang)
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KEGIATAN SISWA

Siklus I (Satu)
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan Segitiga
Kelas/Semester IV/ Ganjil
Hari/Tanggal
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami pengertian segitiga.

2. Siswa mampu memahami sifat-sifat segitiga.

3. Siswa mampu menentukan keliling dan luas Segitiga.

Nama Siswa yang Diamati Siswa Kelas IV

Petunjuk:
1. Berikan tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan penilaian yang sesuai
dengan hasil pengamatan anda untuk setiap aspek yang diobservasi.
2. 1=10-29 (Kurang Sekali), 2=30-49 (Kurang), 3=50-69 (Cukup), 4=70-89 (Baik);
5=90-100 (Sangat Kurang)
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP SIKLUS II)
Nama Sekolah : SDI Lelogama
Kelas/Semester : IV/I
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit

A. Kompetensi
A. Kompetensi Inti Inti
KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menentukan keliling dan luas segitiga.

C. Indikator
1. Memahami pengertian segitiga.
2. Memahami sifat-sifat segitiga.
3. Menentukan keliling dan luas Segitiga.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu memahami pengertian segitiga.
2. Siswa mampu memahami sifat-sifat segitiga.
3. Siswa mampu menentukan keliling dan luas Segitiga.
E. Materi Pelajaran
Keliling dan Luas Segitiga
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. demonstrasi
4. Penugasan
5. Diskusi
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

G. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
No Langkah Kegiatan guru Kegiatan siswa
waktu
1 Pendahuluan  Guru mengucapkan  Siswa menjawab salam
salam. dari guru. 15
 Guru memimpin doa  Siswa ikut berdoa. Menit
pembuka.  Siswa memberi-
 Guru mengisi daftar tahukan siapa yang
hadir siswa. tidak hadir.
 Guru mengadakan  Siswa ikut serta dalam
apersepi. apersepsi.
 Guru membentuk  Siswa membentuk
kelompok belajar kelompok belajar yang
siswa. ditentukan guru.

2 Kegiatan inti  Guru menyampaikan  Siswa mendengarkan


topik dan tujuan topik dan tujuan 75
pembelajaran. pembelajaran. Menit
 Guru menyampaikan  Siswa mendengarkan
pembelajaran dengan penyampaian
bahasa yang pembelajaran dari
sederhana dan mudah guru dengan seksama.
dimengerti.  Siswa mengikuti
 Guru melaksanakan pembelajaran sesuai
pembelajaran secara dengan arahan guru.
sistematis.  Siswa menyimak
 Menyampaikan materi yang
materi dengan baik. disampaikan oleh
 Guru guru.
mendemonstrasikan  Siswa memperhatikan
media Kertas Lipat guru menggunakan
(Origami) untuk media Kertas Lipat
menjelaskan (Origami) menjelaskan
pengertian, sifat-sifat, pengertian, sifat-sifat,
serta konsep keliling serta konsep keliling
dan luas bangun datar dan luas bangun datar
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

Segitiga. Segitiga.
 Guru menjelaskan  Siswa memerhatikan
contoh tugas contoh yang dibuat
mengenai keliling guru mengenai keliling
dan luas Segitiga. dan luas Segitiga.
 Guru memberikan  Bersama dengan
soal kepada siswa kelompok belajar
untuk mendikusikan tugas
mendiskusikanny yang di berikan oleh
a guru.
bersama dengan
kelompok belajar.  Siswa mengumpulkan
tugas.
 Guru meminta siswa
 Siswa mendengarkan
megumpulkan tugas.
hasil penilaian.
 Guru membacakan
hasil penilaian
3 Penutup  Guru dan siswa  Guru dan siswa 15
Menit
menyimpulkan menyimpulkan
pelajaran pelajaran bersama-
bersama-sama. sama.
 Menyarankan  Menanggapi saran
siswa dari guru untuk
merangkum merangkum sendiri
kembali pelajaran pelajaran yang telah
yang telah dipelajari dengan cara
dipelajari di buku sendiri.
catatan mereka  Siswa ikut berdoa.
dengan cara  Menjawab salam
mereka sendiri. penutup
 Guru memimpin
doa penutup.
 Mengucapkan
salam penutup
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

H. Sumber Dan Media Belajar


1. Sumber Belajar
a. Buku Matematika untuk SD/MI Kelas IV
2. Media pembelajaran
a. Media Kertas Lipat (Origami)
b. Buku paket matematika kelas IV.
c. Papan tulis.
d. Spidol/ kapur tulis.
e. Benang
f. Penggaris

I. Penilaian
b. Penilaian Kognitif
1) Penilaian : Tes tertulis.
2) Bentuk Instrumen : soal essay sebanyak 4 buah.
3) Skor : Untuk setiap jawaban benar skor 25 .
4) Nilai : 25 x 4 = 100.
5) Keterangan : pembelajaran dinyatakan berhasil jika lebih dari 85%
siswa memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 70.
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KEGIATAN GURU

Siklus II (Dua)
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan Segitiga
Kelas/Semester IV/ Ganjil
Hari/Tanggal
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami pengertian segitiga.

2. Siswa mampu memahami sifat-sifat segitiga.

3. Siswa mampu menentukan keliling dan luas Segitiga.

Nama Siswa yang Diamati Serli Masus

Petunjuk:
1. Berikan tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan penilaian yang sesuai
dengan hasil pengamatan anda untuk setiap aspek yang diobservasi.
2. A=81-100 (Baik Sekali), B= 61-80 (Baik), C= 41-60 (Cukup), D= 21-40
(Kurang), E= 0-20 (Sangat Kurang)
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

LEMBAR OBSERVASI
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KEGIATAN SISWA

Siklus II (Dua)
Mata Pelajaran Matematika
Pokok Bahasan Segitiga
Kelas/Semester IV/ Ganjil
Hari/Tanggal
Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memahami pengertian segitiga.

2. Siswa mampu memahami sifat-sifat segitiga.

3. Siswa mampu menentukan keliling dan luas Segitiga.

Nama Siswa yang Diamati Siswa Kelas IV

Petunjuk:
1. Berikan tanda centang (√) pada salah satu kolom pilihan penilaian yang sesuai
dengan hasil pengamatan anda untuk setiap aspek yang diobservasi.
2. 1=10-29 (Kurang Sekali), 2=30-49 (Kurang), 3=50-69 (Cukup), 4=70-89 (Baik);
5=90-100 (Sangat Kurang)
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

Lampiran
(Jefri A. Tamoes),( Analisis Kesulitan Siswa Dalam Memahami Materi Pecahan Campuran
Kelas IV Sekolah Dasar)

Anda mungkin juga menyukai