Abstrak
Rendahnya kemampuan pemahaman konsep siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar
menjadi salah satu permasalahan yang ditemui saat belajar materi Aljabar. Banyak miskonsepsi
yang ditemukan pada materi operasi hitung bentuk aljabar. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui bentuk miskonsepsi yang dialami siswa pada materi operasi hitung bentuk
aljabar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian dilaksanakan di
SMP Negeri 1 Cibatu kelas VII-H yang berjumlah sebanyak 32 siswa dengan 3 siswa dipilih secara
purposive sampling untuk dijadikan partisipan pilihan. Teknik analisis data secara deskriptif
melihat hasil jawaban siswa, hasil wawancara, serta dokumentasi menggunakan model Miles and
Huberman, sehingga triangulasi data terpenuhi. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa
miskonsepsi yang dialami siswa pada materi operasi hitung bentuk aljabar yang dikategorikan
dalam empat jenis, diantaranya miskonsepsi generalisasi, miskonsepi notasi, miskonsepsi
pengartian huruf dan misonsepsi aplikasi aturan. Diketahuinya keempat miskonsepsi ini
diharapkan guru-guru dapat lebih waspada saat mengajar materi aljabar terhadap keempat
miskonsepsi ini.
Kata Kunci: kemampuan pemahaman konsep, miskonsepsi, operasi hitung bentuk aljabar,
metode kualitatif.
ditambah dua puluh lima dikali x, Peneliti : “Waktu itu kamu berfikirnya
dua puluh lima x. dikurangi dua koefisienya tidak dibawa, gitu?”
puluh lima dikali dua puluh, negatif S14 : “Iya engga ada.”
lima ratus.” (Sambil menunjukkan “Jadi, dikira ini teh kan 𝑎 jadi
jawaban siswa)” variabelnya aja.”
Peneliti : “Setelah itu?” Peneliti : “Oh jadi kamu menyamakan dengan
S9 : “X kuadrat dikurangi lima x konsepnya. disini cuma satu huruf (a),
kuadrat…” (Sambil menunjukkan jadi a itu dimisalkan jadi y gitu. Jadi
jawaban siswa) yang diambilnya y aja, koefisienya
Peneliti : “Lima x kuadrat darimana?” tidak?”
S9 : “Dari dua puluh lima x dikurangi S14 : (Menganggukan kepala)
dua puluh x.” Peneliti : “Lanjutkan penjelasannya.”
Peneliti : “Apa kamu sudah yakin negatif S14 : “𝑦 3 dikali 𝑦 4 sama dengan 𝑦 12 . 𝑦 12
dua puluh x ditambah dua puluh dibagi 𝑦 6 sama dengan 𝑦 2.”
lima x itu hasilnya negatif lima x Peneliti : “Baik, kenapa 𝑦 3 × 𝑦 4 itu hasilnya
kuadrat?” 𝑦 12?”
S9 : “Yakin.” (menganggukan kepala)” S14 : “Karena dari rumus yang ini
Selain itu, ditemukan juga miskonsepsi pangkatnya ditambah”
Peneliti : “Pangkatnya udah benar tidak?”
pada hasil pekerjaan siswa berkemampuan S14 : “Salah. Harusnya ditambah.”
rendah yaitu S14 pada nomor empat saat Peneliti : “Iya ini 3 × 4 ya, harusnya 3 + 4 =
posttest (lihat Gambar 7) dimana S9 7?”
S14 : “Iya.”
menyamakan penulisannya dengan konsep Berdasarkan hasil analisis miskonsepsi
yang disajikan pada soal sehingga yang dialami siswa kelas VII-H di SMP
mengabaikan semua koefisien yang ada. Negeri 1 Cibatu, didapat bahwa dari
Karenanya, kesalahan ini termasuk dalam berbagai macam hasil pekerjaan siswa
miskonsepsi pengaplikasian aturan, siswa ditemukan beberapa miskonsepsi dalam
menerapkan konsep dasar operasi hitung mengerjakan soal mengenai materi
perkalian bentuk aljabar dan pembagian operasi hitung bentuk aljabar, baik saat
bentuk aljabar pada pemecahan masalah. pelaksanaan pretest maupun saat
Selain itu, S14 juga mengalami miskonsepsi pelaksanaan posttest. Miskonsepsi-
pada pengoperasian pangkat miskonsepsi yang tampak pada hasil
y 3 y 4 y 12 seharusnya y 7 . pekerjaan siswa selanjutnya dikategorikan
berdasarkan materi yang terkait dengan
miskonsepsi yang dialami oleh siswa.
Kategori bentuk miskonsepsi
Gambar 7. Hasil Pekerjaan S14 Posttest Nomor 4.
generalisasi, ditemukan pada semua soal
Peneliti : “Baik, Cara kamu menyederhanakan
bentuk ini dengan konsep ini seperti baik bentuk uraian mupun option. Pada
apa?Jelaskan” soal nomor satu bentuk uraian dan option
S14 : “3𝑦 3 dikali 4𝑦 4.”
yaitu mengenai unsur-unsur bentuk
Peneliti : “Iya. Tapi disini kamu menuliskan
semuanya tanpa koefisien. Kenapa?” aljabar, siswa mengalami kesalahan dalam
S14 : “Keliru.” menentukan koefisien, variabel dan
Kategori bentuk miskonsepsi nomor dua bentuk uraian dan option yaitu
pengartian huruf, ditemukan pada soal mengenai penyederhanaan bentuk aljabar,
nomor empat baik bentuk uraian maupun siswa mengalami kesalahan dalam
option dan soal nomor lima bentuk uraian. manipulasi bentuk aljabar. Pada soal
Pada soal nomor empat bentuk uraian nomor empat bentuk uraian yaitu
yaitu mengenai operasi perkalian dan mengenai konsep operasi hitung perkalian
pembagian, siswa mengalami kesalahan dan pembagian, dimana siswa
yaitu dengan mengabaikan keberadaan menerapkan konsep kanselasi, hal ini
variabel. Sedangkan pada bentuk option sejalan dengan penelitian Herutomo
yaitu mengenai representasi matematika, (2017). Selain menerapkan konsep
dimana siswa menganggap variabel kanselasi, beberapa siswa juga
sebagai label. Pada soal nomor lima menerapkan operasi perkalian pada notasi
bentuk uraian mengenai soal cerita, siswa pangkat perkalian bentuk aljabar, serta
menganggap variabel dapat dimisalkan operasi pembagian pada notasi pangkat
dengan suatu bilangan. Selain itu, pembagian bentuk aljabar, hal tersebut
ditemukan juga siswa yang mengalami merupakan bentuk miskonsepsi baru yang
kesalahan dalam mengartikan soal ke ditemukan pada penelitian ini, beberapa
bentuk matematika, hal ini merupakan siswa menerapkan operasi yang sesuai
miskonsepsi baru yang ditemukan pada dengan notasi pada soal, seperti pada hasil
penelitian ini. Dalam soal cerita, siswa pekerjaan S14 pretest, dimana dalam
tidak mampu mengartikan atau mengubah
mengoprasikan perkalian 3 y 4 y S14
3 4
soal cerita dalam bentuk matematika yang
mengaplikasikan operasi perkalian pada
tidak lain akan menggunakan variabel.
pangkatnya juga, sehingga hasilnya
Seperti yang ditemukan pada hasil 12
pekerjaan ketiga partisipan, untuk menjadi 12y . Selain itu, ditemukan juga
menemukan luas kebun Pak Restu, ketiga siswa yang menerapkan konsep dasar
partisipan tidak mengubah terlebih dahulu operasi hitung perkalian bentuk aljabar
soal dalam bentuk matematika. Melainkan dan operasi hitung pembagian bentuk
langsung memasukkan besaran-besaran aljabar pada pemecahan masalah yaitu
yang terdapat pada soal cerita ke dalam pada hasil pekerjaan S14 posttest, dimana
rumus untuk mencari luas kebun Pak siswa menganggap penulisan pada
Restu. pemecahan masalah harus sesuai dengan
Kategori bentuk miskonsepsi penulisan konsep dasarnya. Sehingga
pengaplikasian aturan, ditemukan pada dalam menyelesaikan soal operasi hitung
soal nomor dua baik bentuk uraian bentuk aljabar (3𝑦 3 × 4𝑦 4 ) ÷ 6𝑦 5 , S14
maupun option, soal nomor empat bentuk menghilangkan koefisien dan
uraian dan lima bentuk uraian. Pada soal menyamakan penulisannya dengan konsep