Anda di halaman 1dari 14

AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)

Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

ANALISIS KESALAHAN SISWA MATERI BILANGAN PECAHAN


BERDASARKAN TEORI NEWMAN

Budi Murtiyasa1, Vivin Wulandari2


1,2
Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia
E-mail: budi.murtiyasa@ums.ac.id 1)
vivindew@gmail.com 2)

Received 04 May 2020; Received in revised form 10 September 2020; Accepted 23 September 2020

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan dan mengetahui penyebab kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal cerita pada materi bilangan pecahan berdasarkan teori Newman. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah 31 siswa kelas VII A SMP
Muhammadiyah 2 Surakarta. Teknik pengumpulan data meliputi tes, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
(1) tidak ada siswa yang melakukan kesalahan membaca, (2) kesalahan memahami, penyebab siswa
melakukan kesalahan dikarenakan siswa kurang memahami soal, (3) kesalahan transformasi, penyebab
siswa melakukan kesalahan dikarenakan siswa kurang memahami soal sehingga siswa tidak dapat
menentukan operasi yang digunakan untuk menyelesaikan soal dan siswa tidak tahu rumus atau operasi
yang digunakan, (4) kesalahan keterampilan proses, penyebab siswa melakukan kesalahan disebabkan
karena siswa lupa cara mengerjakan soal, kesalahan dalam menentukan rumus dan tidak teliti dalam
melakukan perhitungan, (5) kesalahan penulisan jawaban, penyebab terjadinya kesalahan ini karena siswa
tidak terbiasa menuliskan jawaban akhir (kesimpulan), dan adanya kesalahan pada proses perhitungan.

Kata kunci: Analisis kesalahan; bilangan pecahan; teori newman.

Abstract
The purpose of this study were to describe and find out the causes of students' error in solving story
problem on fractions based on Newman's theory. This research used descriptive qualitative and the
subjects were 31 students from class VII A in the Muhammadiyah 2 Junior High School of Surakarta. The
data collection techniques consisted of tests, interviews, and documentation. The data analysis techniques
in this study used data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Meanwhile, the data
validity used triangulation techniques. Based on the results of this study, it can be concluded that (1)
there are no students who make reading errors, (2) comprehension errors, the cause of this errors is
because students do not understand the purpose of the problem, (3) transformation errors, the cause of
this errors is because students do not understand the problems thus cannot determine the operation used
to solve the problem and they do not know the formula or operation used, (4) process skills errors, the
cause of this errors is because students forget how to work on problems, errors in determining formulas
and not careful in doing calculations, (5) encoding errors, the cause of this error is because students are
not accustomed to writing the final answer (conclusion) and there are errors in the calculation process.

Keywords: Error analysis; fraction; newman’s theory.

This is an open access article under the Creative Commons Attribution 4.0 International License

PENDAHULUAN dalam pendidikan diharapkan dapat


Dalam dunia kependidikan mengikuti perkembangan zaman.
diperlukan usaha untuk mengadakan Pendidikan merupakan upaya
dan meningkatkan penguasaan menumbuhkan karakter dan pemikiran
pengetahuan. Penguasaan pengetahuan demi kehidupan yang selaras dengan

| 713
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

dunia (Hasibuan, Saragih, & Amry, Murtiyasa & Perwita (2020)


2019). Berbagai upaya dilakukan guna mengatakan bahwa hasil studi PISA
menciptakan generasi yang berkarakter yang masih dibawah rerata disebabkan
dan dapat bersaing satu sama lain. karena siswa belum terlatih dalam
Peranginangin, Saragih, & Siagian menyelesaikan masalah-masalah PISA.
(2019) memberikan pandangannya Hal ini membuktikan bahwa kesulitan
bahwa melalui pendidikan yang siswa dalam matematika memang benar
berkarakter diharapkan mampu adanya. Murtiyasa, Rejeki, & Ishartono
memberikan persaingan tersendiri di (2020) mengatakan kesulitan siswa
bidang pendidikan. dijumpai pada tahapan memahami dan
Matematika merupakan mata mentransformasikan. Selain itu, Joseph
pelajaran yang wajib diterima oleh (2011) mengungkapkan kesulitan siswa,
setiap kalangan pada tiap tingkat diantaranya: (1) rendahnya kemampuan
pendidikan. Matematika ialah memahami masalah, (2) pengetahuan
pengetahuan yang dibutuhkan seseorang strategi yang masih kurang, (3)
untuk belajar dari sederhana ke tingkat ketidakmampuan siswa dalam
yang lebih tinggi (Zakaria, 2010). Maka menerjemahkan masalah, (4)
dapat dikatakan bahwa matematika ketidakmampuan menggunakan
merupakan suatu pengetahuan dasar matematika dengan tepat.
bagi setiap orang. Berdasarkan hasil wawancara
Pembelajaran matematika kepada salah seorang guru mata
bertujuan untuk mengembangkan pelajaran matematika di SMP
pengetahuan siswa dalam Muhammadiyah 2 Surakarta didapatkan
mengaplikasikan matematika itu sendiri informasi bahwa siswa kesulitan
di kehidupan nyata (Jha, 2012). Dengan menyelesaikan masalah-masalah
demikian pembelajaran matematika matematika yang berbentuk soal cerita.
tidak sekedar diperoleh siswa di kelas. Soal berbentuk cerita itu sendiri ialah
Pada kenyatannya, ketika siswa bentuk soal matematika yang merujuk
memperoleh pembelajaran matematika pada masalah kehidupan sehari-hari
di kelas masih ada anggapan bahwa yang disajikan dalam kalimat (Awofala,
matematika itu sulit. Fitrah (2017) Balogun, & Olagunju, 2011). Namun
mengungkapkan bahwa siswa terbiasa hal terebut berbanding terbalik dengan
membahasakan matematika itu rumit, fakta bahwa siswa kesulitan dalam
sulit, dan susah. Anggapan tersebut memahami soal cerita sehingga
didukung oleh penelitian Wijaya, dkk. cenderung menerapkan rumus-rumus
(2019) yang menjelaskan banyak siswa yang ada (Aisyah, Hariyani, &
diberbagai tingkat pendidikan Dinullah, 2019). Alasan lain
mengalami kesulitan dalam matematika. diungkapkan oleh Wulandari, Zubaidah,
Mengacu pada pada Snapshot of & Ijuddin (2014), diantaranya: (1) siswa
Performance in Reading, Mathematics, sulit memahami permasalahan, (2)
and Science (OECD, 2019) kesulitan dalam mentransformasikan
menunjukkan bahwa skor PISA 2018 permasalahan, (3) keterampilan
Indonesia dalam bidang matematika berhitung yang masih kurang
usia 15 tahun adalah 379 dengan mengakibatkan siswa kesulitan
rentang 0-1000 dimana 0 sebagai nilai menyelesaikan soal cerita. Selain itu,
terendah. Dari hasil tersebut, sebesar 68,18% siswa sulit memahami
menggambarkan bahwa Indonesia jauh masalah yang disajikan, ketidak-
dibawah rerata internasional yaitu 489. mampuan siswa menyelesaikan
714|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

masalah, siswa tidak dapat memeriksa penyelesaian operasi hitung pembagian


kembali hasil yang telah diperoleh bilangan pecahan dan bilangan bulat
(Mursalin, Fauzi, & Israwati, 2017) dapat dibagi langsung, dan (4)
Bilangan pecahan adalah suatu kesalahan dalam mengubah bentuk
materi pada mata pelajaran matematika pecahan yaitu dengan menyederhanakan
yang dianggap sulit oleh siswa. Sutiarso pembilang dan penyebut. Kesalahan
(2019) dalam penelitiannya mengatakan siswa lainnya dalam menyelesaikan soal
jika siswa SMP kesulitan pecahan yaitu kesalahan pada konsep,
menyelesaikan soal-soal pecahan. prinsip, dan procedural (Badaruddin,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kadir, & Anggo, 2016). Oleh sebab itu,
oleh Ramlah, Bennu, & Paloloang untuk meminimalisir kesalahan-
(2016) kurangnya pemahaman konsep kesalahan tersebut perlulah ditangani
pecahan menyebabkan siswa sulit melalui analisis kesalahan.
menyelesaikan soal-soal pecahan. Untuk menyelesaikan suatu
Aminah & Kurniawati (2018) permasalahan matematika harus melalui
menjelaskan siswa kesulitan dalam beberapa tahapan. Newman (dalam
memahami konsep dan soal pecahan White, 2010) tahapan tersebut, yaitu
(menyamakan penyebut) sehingga salah tahap membaca (reading), memahami
bahkan tidak menuliskan hasil akhir (comprehension), transformasi
yang diminta, kesulitan menentukan (transformation), keterampilan proses
operasi yang digunakan. Hal serupa (process skill), dan penulisan jawaban
diungkapkan oleh Zalima, dkk. (2020) (encoding). Analisis kesalahan teori
bahwa siswa kesulitan menyelesaikan Newman digunakan untuk membantu
operasi hitung bilangan pecahan mengetahui kesalahan siswa. Oleh
campuran. karena itu, teori Newman dapat
Mengacu pada hasil wawancara dijadikan acuan dalam menganalisis
menunjukkan bahwa siswa SMP kesalahan siswa dan mengetahui
Muhammadiyah 2 Surakarta kesulitan penyebabnya. Dari uraian yang telah
menyelesaikan soal cerita pada materi diberikan, tujuan penelitian ini yaitu
bilangan pecahan. Hal ini dibuktikan untuk menganalisis kesalahan dan
ketika guru mata pelajaran mengadakan mengetahui penyebab kesalahan siswa
ulangan harian materi bilangan pecahan dalam menyelesaikan soal cerita materi
berupa soal cerita, didapati banyak bilangan pecahan berdasarkan teori
siswa memperoleh nilai dibawah KKM. Newman pada kelas VII A SMP
Nilai ulangan yang masih dibawah Muhammadiyah 2 Surakarta.
KKM menandakan adanya kesalahan
siswa SMP Muhammadiyah 2 Surakarta METODE PENELITIAN
dalam mengerjakan soal cerita materi Penelitian ini dilakukan di SMP
bilangan pecahan. Maelasari & Jupri Muhammadiyah 2 Surakarta. Jenis
(2017) menyebutkan kesalahan siswa penelitian ini adalah kualitatif deskriptif
pada operasi pembagian bilangan karena tujuan dari penelitian ini adalah
pecahan, ialah: (1) kesalahan dalam untuk memperoleh gambaran mengenai
membalik antara pembagian pecahan kesalahan siswa dalam menyelesaikan
dengan bilangan bulat, (2) anggapan soal cerita pada materi bilangan
bahwa menyamakan penyebut dapat pecahan. Subjek penelitian ini adalah
digunakan untuk menyelesaikan operasi kelas VII A dengan jumlah 31 siswa.
hitung pecahan yang berbeda, (3) Berdasarkan wawancara dengan guru

| 715
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

mata pelajaran matematika, kelas bilangan pecahan. Hasil kesalahan


tersebut memiliki kemampuan sedang siswa diperoleh dari hasil pekerjaan
sehingga dapat digunakan sebagai yang telah dianalisis. Analisis kesalahan
subjek penelitian. Objek penelitian ini pada penelitian ini yaitu analisis
ialah kesalahan dan penyebab kesalahan kesalahan teori Newman meliputi
siswa ketika menyelesaikan soal cerita kesalahan membaca, kesalahan
materi bilangan pecahan. memahami, kesalahan transformasi,
Data dalam penelitian ini, yaitu kesalahan keterampilan proses, dan
(1) hasil pekerjaan dan (2) hasil kesalahan penulisan jawaban. Adapun
kesalahan siswa. Hasil pekerjaan pada indikator yang digunakan pada
penelitian ini adalah jawaban siswa penelitian ini disajikan dalam Tabel 1.
dalam menyelesaikan soal cerita materi

Tabel 1. Indikator kesalahan teori Newman.


Jenis Kesalahan Indikator Kesalahan
Kesalahan Membaca Siswa dapat membaca tetapi tidak memahami arti masalah.
Kesalahan Memahami - Siswa tidak mengetahui/salah menuliskan apa yang
diketahui dari soal.
- Siswa tidak mengetahui/salah menuliskan apa yang
diketahui dari soal.
Kesalahan Siswa tidak dapat memilih dan menentukan rumus, operasi,
Transformasi dan prosedur matematika.
Kesalahan Siswa tidak dapat melakukan proses perhitungan
Keterampilan Proses matematika dengan benar.
Kesalahan Penulisan Siswa tidak dapat menunjukkan jawaban yang benar.
Jawaban
(Suyitno & Suyitno, 2015)

Pengujian keabsahan data pada penelitian ini berfungsi untuk


penelitian ini dilakukan melalui mengumpulkan informasi tambahan
triangulasi teknik, artinya yaitu penyebab kesalahan siswa.
mengumpulkan sumber data yang sama Dokumentasi terdiri dari proses
menggunakan teknik pengumpulan data penelitian, foto hasil pekerjaan siswa,
yang berbeda. Teknik pengumpulan hasil wawancara.
data pada penelitian ini, yaitu (1) tes, Teknik analisis data yang
(2) wawancara, (3) dokumentasi. digunakan dalam penelitian ini meliputi
Instrumen utama dalam penelitian ini reduksi data, penyajian data, dan
ialah pelaksana penelitian. Instrumen penarikan simpulan. Reduksi data yaitu
sekunder pada penelitian ini berupa tes menyederhanakan data yang diperoleh
soal cerita dengan materi bilangan dari hasil pekerjaan siswa dan
pecahan sebanyak tiga buah soal yang wawancara. Penyajian data yaitu
sudah divalidasi oleh 2 orang validator menyajikan data yang didapatkan dari
yaitu satu guru mata pelajaran dan satu hasil kesalahan siswa dengan cara
dosen pendidikan matematika. Tes pada mendeskripsikan kesalahan siswa. Pada
penelitian ini digunakan untuk tahap terakhir dilakukan penarikan
mengumpulkan data mengenai simpulan dari data-data yang diperoleh.
kesalahan siswa. Wawancara pada

716|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

HASIL DAN PEMBAHASAN analisis berdasarkan teori Newman.


Penelitian ini dilakukan dengan Berikut hasil pekerjaan siswa dalam
memberikan tes berupa soal cerita pada menyelesaikan soal cerita pada materi
materi bilangan pecahan. Hasil bilangan pecahan berdasarkan teori
pekerjaan siswa selanjutnya dilakukan Newman disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Deskripsi kesalahan siswa.


Jenis Kesalahan
Nomor Soal
X1 X2 X3 X4 X5
1 0 3 3 7 11
2 0 3 7 11 17
3 0 9 13 13 19
Total 0 15 23 31 47
Persentase 0% 12,93% 19,83% 26,72% 40,52%

Keterangan: 4. Siswa melakukan kesalahan


X1 = kesalahan membaca keterampilan proses sebesar 26,72%
X2 = kesalahan memahami 5. Siswa melakukan kesalahan
X3 = kesalahan transformasi penulisan jawaban sebesar 40,52%.
X4 = kesalahan keterampilan proses Pemilihan sampel dilakukan atas dasar
X5 = kesalahan penulisan jawaban subjek mana yang melakukan
Mengacu pada Tabel 2 diperoleh kesalahan. Berikut hasil analisis
beberapa temuan kesalahan siswa dalam kesalahan siswa berdasarkan teori
menyelesaikan soal tes, diantaranya: Newman.
1. Besar persentase siswa melakukan 1. Kesalahan Memahami
kesalahan membaca yaitu 0%, Berdasarkan Tabel 2
artinya tidak ada kesalahan menunjukkan persentase siswa
membaca. melakukan kesalahan memahami
2. Siswa melakukan kesalahan sebesar 12,93% dengan 15 kesalahan.
memahami sebesar 12,93%. Berikut deskripsi kesalahan memahami
3. Siswa melakukan kesalahan siswa disajikan pada Tabel 3.
transformasi sebesar 19,83%.

Tabel 3. Deskripsi kesalahan memahami siswa


Nomor
Deskripsi Kesalahan Frekuensi Persentase
Soal
1 Tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang 3 9,68%
ditanyakan.
2 Salah menuliskan apa yang diketahui 2 6,45%
Tidak menuliskan apa yang diketahui 1 3,23%
3 Salah menuliskan apa yang diketahui dan apa yang 7 22,53%
ditanyakan
Salah menuliskan apa yang diketahui 2 6,45%

Pada Tabel 3 diketahui bahwa terkait apa yang diketahui dan


kesalahan memahami terlihat saat siswa ditanyakan pada soal. Kesalahan
salah dan tidak dituliskannya informasi memahami terbanyak terdapat pada soal

| 717
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

nomor 3 dengan total 9 siswa. Hasil kesalahan memahami dapat dilihat pada
pekerjaan siswa yang melakukan Gambar 1 dan Gambar 2.

Gambar 1. Hasil pekerjaan subjek S20 soal nomor 1.

Gambar 1 memperlihatkan bahwa diketahui dan yang ditanyakan. Subjek


subjek melakukan kesalahan memahami hanya menuliskan .
yaitu tidak dituliskannya apa yang

Gambar 2. Hasil pekerjaan subjek S15 soal nomor 2.

Gambar 2 juga menunjukkan diketahui bahwa keduanya, baik subjek


bahwa subjek melakukan kesalahan. S20 maupun S15 sama-sama belum
Terlihat bahwa subjek melakukan mampu memahami tentang
kesalahan dalam memahami soal permasalahan sebenarnya yang
dimana tampak bahwa subjek tidak disajikan dalam soal.
menuliskan informasi secara lengkap.
Subjek hanya menulis tanpa 2. Kesalahan Transformasi
Berdasarkan Tabel 2, besar
keterangan apapun untuk menjelaskan
persentase dari kesalahan siswa dalam
bilangan pecahan tersebut. berdasarkan
memahami adalah sebesar 19,83%
gambar 1 dan 2 diperoleh fakta bahwa
dengan jumlah kesalahan sebanyak 23.
kedua subjek melakukan kesalahan
Deskripsi dari kesalahan siswa dalam
dalam memahami soal. Akan tetapi,
mentransformasikan permasalahan
kedua subjek memiliki letak kesalahan
untuk semua nomor soal disajikan pada
yang berbeda. Berdasarkan hasil
Tabel 4.
wawancara terhadap kedua subjek,

Tabel 4. Deskripsi kesalahan transformasi siswa

Nomor Soal Deskripsi Kesalahan Frekuensi Persentase


1 Salah memilih rumus, operasi, dan 3 9,68%
algoritma.
2 Salah memilih rumus, operasi, dan 7 22,58%
algoritma.
3 Salah memilih rumus, operasi, dan 13 41,94%
algoritma.

Berdasarkan Tabel 4 banyak terjadi pada soal nomor 3


menunjukkan banyak siswa melakukan dengan 13 siswa (41,94%) dan soal
kesalahan transformasi yaitu salah nomor 2 dengan 7 siswa (22,58%).
menentukan rumus, operasi, algoritma Hasil pekerjaan siswa yang melakukan
yang tepat. Kesalahan transformasi

718|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

kesalahan transformasi diilustrasikan


pada Gambar 3 dan Gambar 4.

Gambar 3. Hasil pekerjaan subjek S14 soal nomor 2

Dari Gambar 3 ditunjukkan untuk menentukan banyaknya kantong


bahwa kesalahan transformasi terjadi plastik dicari dengan rumus
dimana subjek salah dalam memilih . Pada soal nomor 2,
operasi hitung. Menurut hasil pekerjaan
subjek diminta untuk melibatkan
tersebut, subjek menggunakan operasi
operasi pengurangan dan pembagian,
hitung pengurangan dan penjumlahan
bukan operasi penjumlahan.
yaitu untuk menentukan
banyaknya kantong plastik. Seharusnya

Gambar 4. Hasil pekerjaan subjek S16 soal nomor 3

Berdasarkan Gambar 4 menunjukkan lain, seperti mengalikan satu per satu


kesalahan transformasi yang dilakukan bagian dengan Rp 840.000,00 untuk
subjek yaitu tidak dapat mendapatkan besar uang tiap bagian.
mengidentifikasi operasi dengan tepat. Kemudian mengurangkan Rp
Dalam menyelesaikan permasalahan 840.000,00 dengan hasil penjumlahan
soal nomor 3 yaitu mencari besar uang dari ketiga bagian yang telah dicari
yang ditabung pak Anwar dengan terlebih dahulu nominalnya.
rumus = . Berdasarkan hasil wawancara terhadap
subjek S14 dan S16 diperoleh informasi
Padahal rumus yang digunakan bahwa kedua subjek tidak mengetahui
untuk menentukan besar bagian uang rumus apa yang digunakan.
yang ditabung pak Anwar yaitu Ketidaktahuan mengenai rumus ini
kemudian mencari disebabkan karena kedua subjek kurang
memahami masalah dalam soal.
besar uang tersebut dengan mengalikan
besar bagian uang yang ditabung
3. Kesalahan Keterampilan Proses
dengan Rp 840.000,00. Selain itu,
Pada Tabel 2 diperlihatkan
subjek dapat menggunakan alternatif
bahwa besar persentase kesalahan

| 719
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

keterampilan proses siswa sebesar deskripsi kesalahan keterampilan proses


26,72% dengan 31 kesalahan. Berikut siswa yang disajkan dalam Tabel 5.

Tabel 5. Deskripsi kesalahan keterampilan proses siswa.

Nomor Soal Deskripsi Kesalahan Frekuensi Persentase


1 Salah dalam proses perhitungan. 3 9,68%
Salah memperoleh hasil perhitungan. 4 12,90%
2 Salah dalam proses perhitungan. 7 22,58%
Salah melakukan operasi. 4 12,90%
3 Salah dalam proses perhitungan. 13 41,94%

Pada Tabel 5 kesalahan dijumpai pada soal nomor 3 dengan 13


keterampilan proses siswa ditunjukkan siswa dan total 11 siswa pada soal
dari siswa salah melakukan proses nomor 2. Berikut kesalahan
perhitungan, salah memperoleh hasil, keterampilan proses siswa berdasarkan
dan salah dalam melakukan operasi. hasil pekerjaannya diilustrasikan pada
Kesalahan keterampilan proses banyak Gambar 5 dan Gambar 6.

Gambar 5. Hasil pekerjaan subjek S16 soal nomor 2

Dari Gambar 5 memperlihatkan Seharusnya,


bahwa subjek salah dalam melakukan subjek melakukan operasi pembagian
perhitungan. Kesalahan perhitungan terlebih dulu kemudian operasi
dimana subjek mendahulukan operasi pengurangan yaitu
pengurangan daripada operasi
( ).
pembagian yaitu pada

Gambar 6. Hasil pekerjaan subjek S14 soal nomor 3

Dari Gambar 6 memperlihatkan 60÷4=16. Hasil pembagian yang benar


subjek melakukan kesalahan pada dari 60÷4=15. Dengan demikian,
proses perhitungan yaitu subjek salah kesalahan proses perhitungan subjek
menghitung hasil pembagian dari

720|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

terjadi saat melakukan operasi penyebab lain dikarenakan kurangnya


pembagian. ketelitian dari kedua subjek.
Gambar 5 dan 6 menunjukkan
kesalahan keterampilan proses 4. Kesalahan Penulisan Jawaban
dilakukan oleh kedua subjek. Pada Tabel 2 besar persentase
Berdasarkan hasil wawancara, kesalahan penulisan jawaban siswa
kesalahan perhitungan subjek S16 sebesar 40,52%. Berikut deskripsi
disebabkan karena subjek lupa operasi kesalahan penulisan jawaban siswa
apa yang harus didahulukaan antara disajikan dalam Tabel 6.
pengurangan dan pembagian. selain itu,

Tabel 6. Deskripsi Kesalahan Penulisan Jawaban Siswa


Nomor Soal Deskripsi Kesalahan Frekuensi Persentase
1 Salah menuliskan jawaban akhir 7 22,58%
Tidak menuliskan jawaban akhir 4 12,90%
2 Salah menuliskan jawaban akhir 11 35,48%
Tidak menuliskan jawaban akhir 6 19,35%
3 Salah menuliskan jawaban akhir 13 41,94%
Tidak menuliskan jawaban akhir 6 19,35%

Berdasarkan Tabel 6 diperoleh bahkan sampai tidak menuliskan


kesalahan penulisan jawaban terbanyak jawaban akhir (kesimpulan) yang
dilakukan sebanyak 19 siswa ketika diminta. Berikut hasil pekerjaan siswa
mengerjakan soal ketiga, kemudian 17 yang melakukan kesalahan penulisan
siswa salah pada soal kedua, dan 11 jawaban diilustrasikan pada Gambar 7
siswa pada soal pertama. Kesalahan ini dan Gambar 8.
ditandai dengan siswa yang salah

Gambar 7. Hasil pekerjaan subjek S14 soal nomor 1

Gambar 7 memperlihatkan letak tahap sebelum-sebelumnya subjek dapat


kesalahan penulisan jawaban subjek menuliskan hingga menyelesaikan
yaitu tidak dituliskannya jawaban akhir proses perhitungan secara tepat.
yang diminta. Meskipun demikian pada

| 721
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

Gambar 8. Hasil pekerjaan subjek S31 soal nomor 2

Dari Gambar 8 terlihat bahwa 1. Siswa melakukan kesalahan


subjek dapat menuliskan jawaban akhir. memahami masalah seperti tidak
Namun, jawaban tersebut bukanlah dituliskannya informasi mengenai apa
jawaban akhir yang diminta. Maka yang diketahui dan yang ditanyakan,
dapat disimpulkan bahwa subjek salah serta ketidaksesuai informasi yang
dalam menuliskan jawaban akhir. dituliskan. Sesuai dengan penelitian
Kesalahan tersebut disebabkan karena yang dilakukan oleh Suyitno & Suyitno
adanya kesalahan pada tahap (2015) kesalahan memahami terjadi
sebelumnya yaitu tahap perhitungan. apabila siswa salah menuliskan apa
Kesalahan yang dimaksud yaitu pada yang diketahui, apa yang ditanyakan,
proses pembagian dimana serta tidak dituliskannya informasi
apapun. Sejalan dengan Jha (2012)
seharusnya dikerjakan dengan kesalahan memahami dikarenakan
. pemahaman siswa yang tidak utuh
terhadap soal sehingga tidak
Dari Gambar 7 dan 8 kesalahan
dituliskannya informasi terkait masalah
penulisan jawaban ditunjukkan dengan
pada soal. Mengacu pada hasil
subjek salah dan tidak menuliskan
wawancara diketahui kesalahan
jawaban akhir yang diminta.
memahami pada penelitian ini
Berdasarkan hasil wawancara kepada
disebabkan siswa yang tidak paham
subjek S14 diketahui bahwa penyebab
terhadap soal yang diberikan. Serupa
subjek tidak menuliskan jawaban karena
dengan hasil penelitian Oktaviana
subjek beranggapan bahwa hasil
(2017) siswa yang tidak memahami
perhitungan adalah jawaban akhir yang
maksud dari soal merupakan penyebab
diminta. Oleh sebab itu, subjek terbiasa
kesalahan memahami siswa. Kristianto,
dengan tidak menuliskan jawaban akhir
dkk. (2019) menambahkan siswa dapat
pada lembar kerjanya. Penyebab lain
membaca dengan benar tetapi tidak
disebabkan oleh kesalahan perhitungan
memahami masalah secara keseluruhan
yang salah pada tahap sebelumnya.
atau istilah dalam masalah.
2. Kesalahan transformasi dimana
Berdasarkan hasil pekerjaan dan
siswa tidak dapat mengidentifikasi
hasil wawancara siswa yang telah
operasi, algoritma ataupun rumus yang
dianalisis. Kesalahan dan penyebab
tepat untuk memecahkan masalah yang
kesalahan siswa pada penelitian ini
diberikan. Senada dengan hasil
yaitu:
penelitian Abdullah, dkk. (2015)

722|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

kesalahan transformasi yaitu siswa kesalahan ini. Terbukti banyak siswa


gagal menentukan operasi matematika. salah menuliskan dan tidak menuliskan
Dari hasil wawancara penyebab siswa jawaban akhirnya. Selaras dengan hasi
salah dalam menuliskan rumus, operasi hasil temuan pada penelitian Sari &
ataupun algoritma adalah ketidaktahuan Valentino (2016) menyatakan kesalahan
siswa mengenai rumus yang digunakan. dalam menuliskan kesimpulan terjadi
Sesuai dengan penelitian Junaedi, dkk. saat siswa menuliskan kesimpulan yang
(2015) penyebab kesalahan ini tidak sesuai. Kristianto, dkk. (2019)
dikarenakan siswa tidak tahu rumus dan siswa memecahkan masalah tetapi tidak
algoritma. Penyebab lain terjadinya menuliskan solusi yang sesuai. Menurut
kesalahan transformasi dikarenakan hasil wawancara diketahui penyebab
siswa gagal memahami masalah. Sesuai kesalahan dalam menuliskan jawaban
hasil penelitian yang dilakukan oleh akhir disebabkan adanya kesalahan
Suyitno & Suyitno (2015) menghitung yang dilakukan oleh siswa.
mengungkapkan kurangnya pemahaman Sesuai hasil penelitian Wahidah &
soal, kesalahan konsep, dan Ismail (2017) proses perhitungan yang
kecerobohan menyebabkan kesalahan salah menyebabkan kesalahan pada
transformasi. penulisan jawaban. Penyebab lain
3. Kesalahan keterampilan proses mengapa siswa tidak menuliskan
siswa sering terjadi dimana siswa salah jawaban disebabkan siswa terbiasa
menjalankan operasi seperti kesalahan untuk menuliskan jawaban akhir
mendahulukan operasi hitung, salah (kesimpulan) pada lembar kerjanya.
memperoleh hasil perhitungan, dan Selaras dengan hasil temuan Farida
salah melakukan perhitungan. Senada (2015) pada penelitiannya yang
dengan hasil penelitian Abdullah, dkk. menyatakan jika siswa tidak terbiasa
(2015) kesalahan perhitungan terjadi menuliskan kesimpulan dari suatu
saat siswa gagal melakukan prosedur pertanyaan.
dengan benar. Hal serupa diungkapkan
Junaedi, dkk. (2015) dalam KESIMPULAN DAN SARAN
penelitiannya bahwa kesalahan Berdasarkan hasil penelitian dan
perhitungan ditunjukkan dengan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
ketidakmampuan siswa menggunakan kesalahan siswa dalam menyelesaikan
algoritma secara urut dan benar. soal cerita pada materi bilangan
Menurut hasil wawancara diperoleh pecahan, yaitu: pertama, kesalahan
kesalahan perhitungan disebabkan siswa memahami, penyebab siswa melakukan
lupa operasi mana yang harus kesalahan yaitu siswa tidak memahami
didahulukan. Selain itu, kurangnya maksud dari soal. Kedua, kesalahan
ketelitian subjek dalam proses transformasi, penyebab siswa
perhitungan. Sesuai hasil riset Rohmah melakukan kesalahan dikarenakan siswa
& Sutiarso (2018) siswa yang tidak kurang memahami soal sehingga tidak
berhati-hati dan tidak teliti dalam proses dapat menentukan operasi yang
pengerjaan menjadi penyebab kesalahan digunakan untuk menyelesaikan soal
perhitungan. dan siswa tidak tahu rumus atau operasi
4. Kesalahan dalam menuliskan yang digunakan. Ketiga, kesalahan
jawaban akhir (kesimpulan) merupakan keterampilan proses, penyebab siswa
kesalahan siswa yang kerap dilakukan. melakukan kesalahan ini disebabkan
Hampir sebagian siswa melakukan karena siswa lupa cara mengerjakan

| 723
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

soal, kesalahan dalam menentukan Awofala, A. O. A., Balogun, T. A., &


rumus dan tidak teliti dalam melakukan Olagunju, M. A. (2011). Effects of
proses perhitungan. Keempat, kesalahan Three Modes of Personalization On
penulisan jawaban, penyebab terjadinya Students’ Achievement in
kesalahan ini karena siswa tidak Mathematics Word Problems in
terbiasa dalam menuliskan jawaban Nigeria. International Journal for
akhir (kesimpulan) dan adanya Mathematics Teaching and
kesalahan pada proses perhitungan. Learning.
Berdasarkan hasil penelitian Badaruddin, Kadir, & Anggo, M. (2016).
maka disarankan kepada siswa Analisis Kesalahan Dalam
Menyelesaikan Soal–Soal Operasi
hendaknya lebih banyak berlatih secara
Hitung Pecahan Pada Siswa Kelas
mandiri mengerjakan soal terutama soal
Vii Smp Negeri 10 Kendari. Jurnal
cerita. Selain itu, sebelum mengerjakan Penelitian Pendidikan Matematika,
soal sebaiknya siswa menuliskan 5(1), 99–113.
terlebih dahulu informasi secara Farida, N. (2015). Analisis Kesalahan
lengkap yang ada di soal. Dengan Siswa SMP Kelas VIII Dalam
menuliskan informasi tersebut, siswa Menyelesaikan Masalah Soal Cerita
tidak hanya berlatih memahami masalah Matematika. AKSIOMA: Jurnal
tetapi juga belajar menggunakan Program Studi Pendidikan
prosedur yang benar. Demikian halnya Matematika, 4(2), 42–52.
pada proses perhitungan siswa dapat Fitrah, M. (2017). Pembelajaran Berbasis
melakukan hal serupa dengan dibantu Masalah Untuk Meningkatkan
guru dalam melakukan perhitungan. Pemahaman Konsep Matematika
Pada Materi Segiempat Siswa Smp.
DAFTAR PUSTAKA KALAMATIKA Jurnal Pendidikan
Abdullah, A. H., Abidin, N. L. Z., & Ali, Matematika, 2(1), 51.
M. (2015). Analysis of students’ https://doi.org/10.22236/kalamatika.
errors in solving Higher Order vol2no1.2017pp51-70
Thinking Skills (HOTS) problems Hasibuan, A. M., Saragih, S., & Amry, Z.
for the topic of fraction. Asian Social (2018). Development of Learning
Science, 11(21), 133–142. Materials Based on Realistic
https://doi.org/10.5539/ass.v11n21p Mathematics Education to Improve
133 Problem Solving Ability and Student
Aisyah, F. N. K., Hariyani, S., & Learning Independence.
Dinullah, R. N. I. (2019). Analisis International Electronic Journal of
Kesalahan Penyelesaian Soal Cerita Mathematics Education, 14(1), 243–
berdasarkan Kriteria Watson. Jurnal 252.
Review Pembelajaran Matematika https://doi.org/10.29333/iejme/4000
(Jrpm), 4(1), 11–22. Jha, S. K. (2012). Mathematics
https://doi.org/https://doi.org/10.156 performance of primary school
42/jrpm.2019.4.1.11-22 students in Assam (India): An
Aminah, A., & Ayu Kurniawati, K. R. analysis using Newman Procedure.
(2018). Analisis Kesulitan Siswa International Journal of Computer
dalam Menyelesaikan Soal Cerita Applications in in Engineering
Matematika Topik Pecahan Ditinjau Sciences, II(I), 17–21.
dari Gender. JTAM | Jurnal Teori http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/
dan Aplikasi Matematika, 2(2), 118. download?doi=10.1.1.303.2464&rep
https://doi.org/10.31764/jtam.v2i2.7 =rep1&type=pdf
13

724|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

Joseph, Y. K. K. (2011). An Exploratory Frameworks. Advances in Social


Study of Primary Two Pupils’ Science, Education and Humanities
Approach to Solve Word Problems. Research, Volume 467 Proceedings
Journal of Mathematics Education of the SEMANTIK Conference of
© Education for All, 4(1), 19–30. Mathematics Education
Junaedi, I., Suyitno, A., Sugiharti, E., & (SEMANTIK 2019), 467(Semantik
Eng, C. K. (2015). Disclosure 2019), 135–137.
Causes of Students Error in https://doi.org/10.2991/assehr.k.200
Resolving Discrete Mathematics 827.131
Problems Based on NEA as A OECD. (2019). PISA 2018 Results.
Means of Enhancing Creativity. Combined Executive Summaries.
International Journal of Education, Journal of Chemical Information
7(4), 31. and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.5296/ije.v7i4.8462 https://doi.org/10.1017/CBO978110
Kristianto, E., Mardiyana, & Saputro, D. 7415324.004
R. S. (2019). Analysis of Students’ Oktaviana, D. (2018). Analisis Tipe
Error in Proving Convergent Kesalahan Berdasarkan Teori
Sequence using Newman Error Newman Dalam Menyelesaikan Soal
Analysis Procedure. Journal of Cerita Pada Mata Kuliah
Physics: Conference Series, 1180(1). Matematika Diskrit. Edu Sains:
https://doi.org/10.1088/1742- Jurnal Pendidikan Sains &
6596/1180/1/012001 Matematika, 5(2), 22.
Maelasari, E., & Jupri, A. (2017). https://doi.org/10.23971/eds.v5i2.71
Analysis of Student Errors on 9
Division of Fractions. Journal of Peranginangin, S. A., Saragih, S., &
Physics: Conference Series. Siagian, P. (2019). Development of
https://doi.org/10.1088/1742- Learning Materials through PBL
6596/812/1/012033 with Karo Culture Context to
Mursalin, Fauzi, & Israwati. (2017). Improve Students’ Problem Solving
Kemampuan Siswa Dalam Ability and Self-Efficacy.
Menyelesaikan Soal Matematika International Electronic Journal of
Dalam Bentuk Pemecahan Masalah Mathematics Education, 14(2), 265–
Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 274.
Pagar Air Aceh Besar. Jurnal Ilmiah https://doi.org/10.29333/iejme/5713
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Ramlah, Bennu, S., & Paloloang, B.
2(2), 38–44. (2020). Analisis Kesalahan Siswa
Murtiyasa, B., & Perwita, W. R. G. Dalam Menyelesaikan Soal
(2020). Analysis of Mathematics Penjumlahan dan Pengurangan
Literation Ability of Students in Pecahan Di Kelas VII SMPN Model
Completing PISA-Oriented Terpadu Madani. Jurnal Ilmiah
Mathematics Problems with Pendidikan Matematika, 1(2), 182–
Changes and Relationships Content. 194.
Universal Journal of Educational http://ojs.uho.ac.id/index.php/JPM/a
Research, 8(7), 3160–3172. rticle/view/10022
https://doi.org/10.13189/ujer.2020.0 Rohmah, M., & Sutiarso, S. (2018).
80745 Analysis problem solving in
Murtiyasa, B., Rejeki, S., & Ishartono, N. mathematical using theory Newman.
(2020). Profile o f Students ’ Error Eurasia Journal of Mathematics,
in Solving Mathematics Word Science and Technology Education,
Problems Based on PISA 14(2), 671–681.
| 725
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 9, No. 3, 2020, 713-726 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v9i3.2795

https://doi.org/10.12973/ejmste/8063 Wijaya, A., Retnawati, H., Setyaningrum,


0 W., & Aoyama, K. (2019).
Sari, Y. M., & Valentino, E. (2017). An Diagnosing Students ’ Learning
Analysis of Students Error In Difficulties in the E Yes. 10(3), 357–
Solving PISA 2012 And Its 364.
Scaffolding. JRAMathEdu (Journal Wulandari, N., Zubaidah, & Ijuddin, R.
of Research and Advances in (2014). Kemampuan Pemecahan
Mathematics Education), 1(2), 90– Masalah Dalam Menyelesaikan Soal
98. Cerita Sistem Persamaan Linear Dua
https://doi.org/10.23917/jramathedu. Variabel Di SMP. Jurnal Pendidikan
v1i2.3380 Dan Pembelajaran Khatulistiwa,
Sulistyorini, Y. (2017). Analisis 3(7), 1–10.
Kesalahan Dan Scaffolding Dalam http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jp
Penyelesaian Persamaan Diferensial. dpb/article/view/5549/6313
KALAMATIKA Jurnal Pendidikan Zakaria, E., --, I., & Maat, S. M. (2010).
Matematika, 2(1), 91. Analysis of Students’ Error in
https://doi.org/10.22236/kalamatika. Learning of Quadratic Equations.
vol2no1.2017pp91-104 International Education Studies,
Sutiarso, S. (2019). Mengapa Sulit 3(3), 105–110.
Menyelesaikan Soal Pecahan https://doi.org/10.5539/ies.v3n3p105
2/a+3/b= 2/3 ? AKSIOMA: Jurnal Zalima, E. I., Njanji, F. P., Lasmiatik, L.,
Program Studi Pendidikan Agustina, L., & Dela, M. (2020).
Matematika, 8(3), 420. Analisis Kesulitan Siswa Dalam
https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.2 Menyelesaikan Soal Cerita Operasi
349 Hitung Pada Bilangan Pecahan
Suyitno, A., & Suyitno, H. (2015). Campuran. Prismatika: Jurnal
Learning therapy for students in Pendidikan Dan Riset Matematika,
mathematics communication 2(2), 46–54.
correctly based-on application of https://doi.org/10.33503/prismatika.
newman procedure (a case of v2i2.658
indonesian student). International
Journal of Education and Research,
3(1), 529–538.
Wahidah, Y. N., Inganah, S., & Ismail, A.
D. (2017). The Analysis of
Mathematical Problems Using
Newman Stages Reviewed From
Emotional Intelligence. 1(2), 56–62.
Widodo, A. N. A., Sujadi, I., &
Mardiyana. (2017). Analisis
Kesalahan Siswa Dalam
Menyelesaikan Soal Kesebangunan
Berdasarkan Prosedur Newman
Ditinjau Dari Kemampuan Spasial.
Journal of Mathematics and
Mathematics Education, 7(1), 13–
20.

726|

Anda mungkin juga menyukai