Anda di halaman 1dari 15

AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)

Volume 10, No. 2, 2021, 521-535 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3480

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL HIGH ORDER THINKING


SKILLS DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS
Wahyuddin1*, Sri Satriani2, Faisal Asfar3
Universitas Muhammadiyah Makassar, Indonesia
1,2
3
SMA Negeri 2 Kabupaten Kepulauan Selayar, Indonesia
*Corresponding author. Jalan Sultan Alauddin Nomor 258, 90922, Makassar, Indonesia

Email : wahyu@unismuh.ac.id1*)
srisatriani@unismuh.ac.id2)
faisalasfar@gmail.com3)
Received 15 January 2021; Received in revised form 26 June 2021; Accepted 28 June 2021

Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan menyelesaikan soal high order thinking
skills (HOTS) ditinjau dari kemampuan berpikir logis. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 27 siswa kelas XI SMAN 2 Kabupaten Kepulauan Selayar yang
dipilih 1 kelas dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan tes kemampuan berpikir logis,
tes kemampuan menyelesaikan soal HOTS, dan wawancara. Instrumen tes diadopsi dari instrumen baku yang
divalidasi ahli. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan hasil wawancara diolah dengan mereduksi,
menyajikan, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kemampuan berpikir logis berada
pada kategori rendah sedangkan kemampuan menyelesaikan soal HOTS berada pada kategori sedang. Selanjutnya,
aspek kemampuan berpikir logis ditemukan bahwa siswa kategori tinggi (T) mampu memenuhi kriteria level C4,
C5, dan C6 sedangkan siswa kategori sedang (S) dan kategori rendah (R) hanya mampu memenuhi kriteria level C4
dan C5. Secara umum siswa masih kesulitan memenuhi level C6 dan kemampuan C6 siswa masih tergolong
rendah. Kendala yang dihadapi siswa (S) dan (R) dalam memenuhi aspek C6 yaitu siswa mengalami kesulitan dan
kendala dalam menerjemahkan permasalahan kedalam kalimat matematika, siswa belum mampu memberikan cara
pandang terhadap suatu persoalan sehingga belum bisa mengeluarkan ide dan merancang solusi secara mandiri
untuk menyelesaikan permasalahan dalam mengambil keputusan.

Kata Kunci: Berpikir logis; kemampuan


HOTS.
Abstract
The main purpose of this study was to analyze and describe the ability to solve HOTS questions in terms of students'
logical thinking abilities. This type of research was a descriptive study with a qualitative approach. The research
subjects were 27 students of class XI State Senior High School 2 of Kabupaten Selayar Regency who were selected
from 1 class using purposive sampling technique. Data collection techniques used a logical thinking ability test, a
test of the ability to solve HOTS questions, and interviews. The test instruments were adopted from standard
instruments which were further validated by experts. The results of the study concluded that the students' logical
thinking skills were in the low category, while the students' ability to solve HOTS questions was in the medium
category. From the aspect of logical thinking ability, it was found that students with high categories were able to
meet the criteria of C4, C5, and C6 while students with medium categories (S) and low categories (R) were only
able to meet the criteria of C4 and C5. In general, students still have difficulty meeting the C6 level (creating) and
it was still low. The obstacles faced by students (S) and (R) in fulfilling aspects of C6 were students experiencing
difficulties in translating problems into mathematical sentences and have not been able to provide a perspective so
that they cannot issue ideas and design solutions independently to solve problems in making decisions.

Keywords: HOTS ability; logical thinking.

This is an open access article under the Creative Commons Attribution 4.0 International License

|1
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

PENDAHULUAN Dengan HOTS, maka siswa dapat


Salah satu program pendidikan yang mengembangkan wawasan baru,
tepat untuk menjawab tantangan revolusi berkomunikasi dengan baik, bahkan
industry 4.0 adalah melalui pendidikan berdebat dengan keterampilan berpikir
sains, teknologi, teknik, dan matematika tingkat tinggi, (Chinedu & Kamin, 2015)
(STEM), (Kirchner, 2017). Matematika dan (Widana et al., 2018); meningkatkan
sangat berperan dalam perkembangan keterampilan berpikir, (Setiawan et al.,
teknologi dan komputer seperti pembuatan 2018); mengola informasi yang efektif dan
perangkat lunak dari generasi kegenarasi efesien, (Tan & Halili, 2015); (Yee et al.,
diprakarsai oleh ahli matematika dan ahli 2015); dan (Purwanti, 2020);
logika, (Konda, 2020). Demikian juga meningkatkan penalaran deduktif,
yang ungkapkan oleh (Toheri & (Misrom et al., 2020); meningkatkan
Muchyidin, 2019) bahwa sejak dini siswa prestasi dan keterampilan, (Sulaiman et al.,
harus dipersiapkan dengan pengetahuan 2017); serta mengantarkan siswa mencapai
matematika yang kuat untuk dapat kesuksesan, (Tanujaya et al., 2017).
menguasai dan menciptakan teknologi di Faktor lain yang sangat diperlukan
masa depan. Matematika mampu dalam kemampuan matematika adalah
mempersiapkan SDM kebutuhan masa berpikir logis sebagaimana dijelaskan
depan karena matematika merupakan dalam (Permendiknas RI No. 22 Tahun
pelayan ilmu, mengkaji pola hubungan, 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan
menumbuhkan intuisi dan penemuan, Pendidikan Dasar Dan Menengah, 2006)
sebagai alat pemecah masalah, serta bahwa pembelajaran matematika
sebagai alat komunikasi, (Priatna & membekali peserta didik dengan
Yuliardi, 2019). kemampuan berpikir logis. Demikian juga
Untuk mewujudkan siswa memiliki yang dikemukakan (Fitriana et al., 2015)
kemampuan berpikir kritis dan kemampu- bahwa berpikir logis merupakan
an pemecahan masalah, maka siswa harus kemampuan esensial yang perlu dimiliki
dilatih dengan kemampuan berpikir pada dalam belajar matematika.
level tingkat tinggi, (Supendi & Nurjanah, Namun kenyataan yang terjadi saat
2019). Pemikiran tingkat tinggi dalam ini belum sesuai dengan apa yang
matematika harus dikuasai siswa agar diharapkan, rendahnya kemampuan
mampu menganalisis, mengumpulkan berpikir tingkat tinggi siswa ditemukan
bukti, dan membangun argumen serta masih banyak permasalahan seperti
menciptakan gagasan, (Lewis & Smith, pengajaran HOTS di kelas masih jarang,
2011). Berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Tonra et al., 2019); pembelajaran HOTS
merupakan interpretasi dari berpikir dalam Kurikulum 2013 tidak menunjukkan
kompleks dalam mengkritisi, memberi proporsi ideal, (Sutrisno et al., 2020);
solusi, dan pemecahan masalah, (Budiarta kebiasaan berpikir tingkat rendah yang
et al., 2018), kemampuan menghubungkan, diajarkan kepada siswa menyebabkan tidak
memanipulasi, dan mentransformasikan memiliki high order thinking skills,
pengetahuan sebagai pengalaman berpikir (Rochman & Hartoyo, 2018); pengetahuan
kritis, logis, metakognitif, reflektif, dalam dan pemahaman guru tentang HOTS masih
situasi baru (Nisa et al., 2018) dan rendah, (Retnawati et al., 2018); (Driana &
(Permana et al., 2020). Ernawati, 2019); (Saraswati & Agustika,

2|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

2020); guru mengalami kesulitan dalam siswa menyelesaikan soal HOTS ditinjau
merancang asesmen HOTS, (Suratmi et al., dari kemampuan berpikir logis. Selain itu
2020); keterampilan literasi sains siswa temuan penelitian dapat dijadikan rujukan
pada kategori rendah, (Mardhiyyah et al., dalam pengembangan kemampuan HOTS
2016); dan hasil HOTS masih rendah, siswa dalam menunjang peningkatan hasil
(Shidiq et al., 2015); (Kusuma et al., belajar matematika. Hasilnya juga dapat
2017); (Suhirman et al., 2020); dan menjadi referensi bagi dosen dan guru
(Zaiyar & Rusmar, 2020). dalam pengembangan kualitas dan hasil
Permasalahan secara umum tersebut pembelajaran matematika. Oleh karena
juga terjadi di SMA Negeri 2 Kabupaten itu, tujuan utama penelitian ini adalah
Kepulauan Selayar, dimana nilai ulangan untuk menganalisis dan mendeskripsikan
semester matematika masih kategori kemampuan menyelesaikan soal HOTS
berada pada kategori sedang dan hasil UN ditinjau dari kemampuan berpikir logis
2019 hanya rata-rata 31,35. Dalam hal siswa.
proses pembelajaran juga dilaksanakan
secara rutin tanpa mengembangkan materi METODE PENELITIAN
dan soal HOTS, siswa juga jarang bahkan Penelitian ini merupakan penelitian
hampir tidak pernah diikutkan dalam deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
lomba matematika tingkat regional dan Tahapan penelitian meliputi: 1) Persiapan
nasional, demikian halnya juga dengan dengan penentuan masalah berdasarkan
media pembelajaran berbasis HOTS fakta dilapangan, melakukan studi
seperti modul dan lembar kerja siswa yang literatur, penetapan subjek penelitian,
masih sangat terbatas. penetuan metode, dan penyusunan dan
Sudah banyak penelitian terdahulu falidasi instrument; 2) Pelaksanaan
yang membahas tentang HOTS, seperti penelitian meliputi pengumpulan data
(Annizar et al., 2020) yang meneliti proses dilapangan; dan 3) Penyusunan laporan
berpikir inkuiri dalam menyelesaikan dengan analisis data, penarikan
masalah (HOTS) ditinjau dari tingkat kesimpulan, dan penyusunan laporan
kognitif; (Aliyanti et al., 2019) yang penelitian.
menganalisis kesalahan representasi Subjek penelitian yaitu siswa kelas
simbolik dalam menyelesaikan Soal XI SMAN 2 Kabupaten Kepulauan Selayar
HOTS; dan (Hasyim & Andreina, 2019) dengan sampel sebanyak 27 orang yang
yang menganalisis HOTS siswa dalam dipilih dari 1 kelas dengan teknik
menyelesaikan soal open ended. Namun purposive sampling. Selanjutnya dari 27
dari penelitian terdahulu yang relevan, orang kemudian dipilih 3 orang yang
masih belum ada yang mengaitkan antara mewakili kriteria tinggi, sedang, dan
HOTS dengan kemampuan berpikir logis rendah dalam hal kemampuan berpikir
siswa. logis.
Padahal penelitian yang berkaitan Teknik pengumpulan data
dengan analisis kemampuan menggunakan tes kemampuan berpikir
menyelesaikan soal HOTS ditinjau dari logis yang terdiri dari 30 soal pilihan
kemampuan berpikir logis siswa penting ganda yang dikembangkan dari dua
dilakukan dengan harapan dapat indikator yaitu berpikir induktif dan
memberikan prototipe tentang kemampuan berpikir deduktif, instrument diadopsi dari

|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

instrument baku (Wahyuddin, 2013). Level Kognitif Definisi


Selanjutnya tes kemampuan HOTS
menyelesaikan soal HOTS dengan Memeriksa Mampu mengecek dan
instrumen yang diadopsi (Misri & menentunkan bagian yang
Kamelia, 2018); dan (Toheri & salah terhadap proses atau
Muchyidin, 2019) yang selanjutnya pada sebuah pernyataan.
divalidasi oleh ahli. Mengkritik Mampu melakukan
Teknik analisis data menggunakan penerimaan dan penolakan
analisis deskriptif dengan menggunakan terhadap informasi melalui
kriteria yang telah
keriteria pada Tabel 1 dan Tabel 2, ditetapkan.
sedangkan hasil wawancara dioleh dengan C6-Mencipta Membentuk solusi atau
mereduksi data, menyajikan data, dan seseuatu yang baru dari
penarikan kesimpulan. kegitan
mengabungkan berbagai
Tabel 1. Kategori tingkat kemampuan elemen.
berpikir logis dan kemampuan HOTS Merumuskan Mampu memberikan cara
Nilai Tingkat Kemampuan pandang terhadap suatu
> 87 Sangat Tinggi persoalan.
75 – 86 Tinggi Merencana Mampu merancang suatu
63 – 74 Sedang cara untuk menyelesaikan
50 – 62 Rendah masalah
< 50 Sangat Rendah Memproduksi Mampu membuat ide,
(Purwanto, 2012) solusi atau keputusan dari
rancangan yang dibuat
sebelumnya.
Tabel 2. level kognitif dan indikator (Saraswati & Agustika, 2020)
kognitif HOTS
Level Kognitif Definisi HASIL DAN PEMBAHASAN
HOTS Data kemampuan berpikir logis
C4- Mampu mencermati materi diukur dengan dua indikator yaitu berpikir
Menganalisis kemudian mencari induktif dan berpikir deduktif kemudian
kaitannya secara
dikemas dalam tes yang terdiri dari 30 soal
keseluruhan.
Membedakan Mampu memilah dan pilihan ganda sedangkan kemampuan
membedakan informasi menyelesaikan soal HOTS diukur dengan
relevan dan tidak relevan. 3 indikator kemampuan kognitif yaitu
Mengorganisasi Mampu mengidentifikasi level C4 (menganalisis), C5
informasi menjadi struktur (mengevaluasi), dan C6 (mencipta) yang
yang terorganisir. dibuat dalam tes dengan 3 soal essay
Mengartibusi Mampu menentukan pola tentang matriks.
hubungan antara bagian Data hasil tes selanjutnya dianalisis
tiap struktur informasi. dengan analisis deskriptif disajikan pada
C5- Kegiatan membuat suatu Tabel 3.
Mengevaluasi keputusan berdasarkan
kriteria dan standar yang
telah ditentukan.

52
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

Tabel 3. Hasil analisis deskriptif didominasi siswa dengan kategori sedang


Kemampuan Kemampuan
Nilai Bepikir Logis HOTS
dan rendah sedangkan kemampuan
Mean 60.19 71.41 menyelesaikan soal HOTS didominasi
Median 60.00 67.00 siswa dengan kategori sedang.
Modus 60 67
Std. Tabel 4. Sebaran distribusi hasil tes
3.050 3.369
Error Kemampuan Kemampuan
Stdev 15.850 17.504 Kriteria Bepikir Logis HOTS
Jumlah % Jumlah %
Range 56 67
Sangat 0 22,22
Min 27 33 0 6
Tinggi
Max 83 100 Tinggi 5 18,52 4 14,81
Berdasarkan Tabel 3 diperoleh Sedang 8 29,63 14 51,85
informasi bahwa kemampuan berpikir Rendah 8 29,63 1 3,70
logis siswa dengan nilai rata-rata 60,19 Sangat 22,22 7,41
6 2
Rendah
atau berada pada kategori rendah
Jumlah 27 100 27 100
sedangkan kemampuan menyelesaikan
soal HOTS dengan nilai rata-rata 71,41
atau berada pada kategori sedang. Selanjutnya hasil analisis
Selanjutnya sebaran distribusi hasil tes kemampuan menyelesaikan soal HOTS
siswa disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan diuraikan diuraikan pada pembahasan soal-
Tabel 4 diperoleh informasi bahwa soal berikut.
kemampuan berpikir logis siswa

Tabel 5. Soal dan keterangan


Soal Keterangan
1. Sebuah ruangan kelas dengan 20 meja disusun seperti pada gambar 1 di Mengukur
bawah ini. kemampuan
C4 yaitu
menganalisis

Gambar 1. Ilustasi soal 1


Berapa ordo dari denah meja pada gambar tersebut, apabila meja dianggap
elemen dari matriks? Jelaskan pendapat anda!

2. Diberikan sebuah matriks A = [ ] jika matriks B yang anggotanya Mengukur


kemampuan
merupakan anggota dari matriks A dengan menukarkan baris pertama dengan C5
baris ke dua. Maka, mengevaluasi
a. Tentukan determinan A dan determinan B. Jelaskan pendapat anda!
b. Jelaskan hubungan antara determinan A dan determinan B!

|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

Soal Keterangan
3. Radio A FM melakukan acara amal dengan mengumpulkan sumbangan dari Mengukur
pendengar setianya. Sebagai pendengar setia radio tersebut, Bimo akan kemampuan
menyumbangkan sejumlah uang berdasarkan komposer lagu favoritnya untuk C6 mencipta
tiga hari ke depan. Setiap kali lagu favoritnya diputarkan, Bimo akan dan
menyumbangkan: Rp 30.000,- untuk lagu Aril Noah; Rp 25.000,- untuk merumuskan
setiap lagu Judika, dan Rp 20.000,- untuk setiap lagu Wali. Informasi jumlah
komposer lagu favorit yang diputar selama tiga hari berturut-turut disajikan
pada Tabel 6 dan 7.

Tabel 6. Jumlah komposer musik favorit yang didengar Bimo selama 3 hari
Senin Selasa Rabu
Noah 4 3 5
Judika 3 2 4
Wali 2 3 3

Tabel 7. Jumlah uang yang akan disumbangkan


Noah Judika Wali
Banyaknya 30.000 25.000 20.000
Sumbangan
Jika Bimo memiliki uang sebesar Rp 770.000, maka:
a. Berapa jumlah uang yang disumbangkan Bimo pada hari pertama (Senin), hari kedua
(Selasa), dan hari ketiga (Rabu). Jelaskan pendapat anda!
Sebutkan salah satu lagu yang masih bisa diputar satu kali. Jelaskan pendapat anda!

Soal nomor 1 digunakan untuk Berdasarkan hasil tes diperoleh


mengukur kemampuan C4 yaitu bahwa secara keseluruhan atau sebanyak
menganalisis, membedakan, mengorgani- 27 orang siswa dapat menjawab soal
sasi, dan mengartibusi. Soal tersebut tersebut dengan benar. Dengan demikian,
berbasis permasalahan kontekstual dan maka aspek C4 siswa yaitu menganalisis
menarik (contextual and trending topic) sudah terpenuhi.
serta dibutuhkan kemampuan untuk Selanjutnya, soal nomor 2 untuk
menghubungkan informasi posisi meja mengukur kemampuan C5 mengevaluasi,
dengan ordo matriks. Untuk menjawab memeriksa, dan mengkritik. Untuk
soal tersebut diperlukan kemampuan untuk menjawab soal terbut diperlukan
menganalisis antara baris dan kolom serta kemampuan mengevaluasi untuk
kaitannya dengan matriks yang selanjutnya membentuk suatu matriks baru yaitu
diperlukan kemampuan mengorganisasi matriks B yang terbentuk dari elemen-
yaitu membedakan baris dan kolom serta elemen matriks A. Serta dibutuhkan
menentukan pola hubungan antara kemampuan memeriksa dan mengeritik
informasi tersebut melalui kemampuan untuk menjelaskan hubungan antara
mengatribusi. determinan matriks A dan determinan

52
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

matriks B. Berdasarkan hasil tes diperoleh maka dipilih 3 siswa yang masing-masing
23 orang (85,18%) yang menjawab dengan mewakili kategori tinggi (T), sedang (S),
benar, 3 orang (11,11%) mampu dan rendah (R) dalam kemampuan berpikir
memahami soal namun tidak mampu logis untuk diwawancarai lebih mendalam
menjawab dengan benar, dan 1 orang guna mendapat-kan informasi yang lebih
(3,70%) sama sekali tidak menjawab detail. Adapun kategori sangat tinggi tidak
karena tidak memahami soal. Dengan terwakili karena tidak ada siswa yang
demikian, maka aspek C5 siswa yaitu masuk kategori tersebut, sedangkan
mengevaluasi sudah terpenuhi secara kategori sangat rendah tidak diteliti dengan
keseluruhan dan sudah masuk dalam pertimbangan bahwa siswa yang masuk
kategori tinggi. kategori tersebut disinyalir tidak dapat
Selanjutnya, soal nomor 3 untuk memberikan data dengan baik dan akurat.
mengukur kemampuan C6 mencipta dan Untuk hasil analisis keterkaitan
merumuskan. Untuk menjawab soal terbut antara kemampuan berpikir logis dan
diperlukan kemampuan mencipta yaitu kemampuan menyelesaikan soal HOTS
membentuk solusi dari permasalahan yang disajikan pada Tabel 9.
ada dengan mengabungkan berbagai
informasi dan menciptakan suatu langkah Tabel 9. Kemampuan HOTS ditinjau dari
kemampuan berpikir logis
dan menentukan suatu rumus relevan dan
memberikan cara pandang terhadap Kemampuan Berpikir
persoalan tersebut. Berdasarkan hasil tes Level Kognitif Logis
diperoleh bahwa terdapat 6 (22,22%) yang HOTS (T) (S) (R)
C4 (Menganalisis) M M M
memahami soal dan mampu menjawab C5 (Mengevaluasi) M M M
dengan benar, 16 orang (59,26%) yang C5 (Mencipta) M TM TM
memahami tentang apa yang ditanyakan Keterangan:
dalam soal namun tidak bisa menjawab Tinggi (T), Sedang (S), Rendah (R),
dengan benar, dan 5 (18,52%) yang sama Menemenuhi (M), dan Tidak Memenuhi
sekali tidak memahami soal dan tidak (TM).
memberi jawaban. Dengan demikian,
maka aspek C6 siswa yaitu mencipta Berdasarkan Tabel 9 diperoleh
belum terpenuhi dan masih berada pada informasi bahwa untuk siswa dengan
kategori rendah. Secara keseluruhan, hasil kategori tinggi (T) dalam kemampuan
tes kemampuan menyelesaikan soal HOTS berpikir logis mampu memenuhi level C4,
disajikan pada Tabel 8. C5, dan C6, namun siswa dengan kategori
sedang (S) dan kategori rendah (R) hanya
Tabel 8. Hasil tes level kognitif HOTS mampu pada memenuhi level C4 dan C5
Tingkatan Persentase
Kategori
sementara belum mampu memenuhi level
Kognitif % C6. Selanjutnya dilakukan wawancara
C4 (Menganalisis) 100 Sangat Tinggi
C5 (Mengevaluasi) 85,18 Tinggi
untuk mengetahui penyebab dan akar
C6 (Mencipta) 22,22 Sangat Rendah masalah sehingga siswa kategori sedang
Selanjutnya untuk mengetahui dan kategori rendah belum mampu
kemampuan menyelesaikan soal HOTS memenuhi level C6 dengan rangkuman
ditinjau dari kemampuan berpikir logis, hasil wawancara yaitu siswa kategori
sedang (S) memahami tentang apa yang

|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

diketahui dan apa yang ditanyakan dalam dalam menyelesaikan masalah HOTS
soal, namun siswa (S) tidak mampu berada pada kategori rendah.
meyelesaikan soal tersebut dengan operasi Lebih lanjut, hasil penelitian tentang
matriks dengan alasan bahwa tidak mampu kemampuan menyelesaikan soal HOTS
merubah permasalahan tersebut kedalam ditinjau dari kemampuan berpikir logis
bentuk matriks sehingga tidak diselesaikan ditemukan bahwa siswa dengan kategori
dengan kaidah perkalian matriks dan siswa tinggi dalam kemampuan berpikir logis
(S) berusaha menyelesaikan soal tersebut mampu memenuhi level C4, C5, dan C6.
dengan mencari alternatif lain melalui Hal tersebut berarti bahwa siswa dengan
perkalian biasa secara manual. Sedangkan kategori tinggi (T) sudah mampu
siswa kategori rendah (R) sudah mampu menganalisis suatu permasalahan dengan
mengetahui apa yang diketahui dan apa mencermati, memilah, mengidentifikasi,
yang ditanyakan dalam soal, namun belum serta menentukan pola hubungan
mampu menjawab soal level C6 dengan informasi. Demikian juga dalam hal
alasan bahwa soal tersebut susah, model mengevaluasi sudah mampu memeriksa
soal berbeda dengan soal nomor 1 dan 2 dan mengeritik serta mengampil
sehingga tidak dimengerti, tidak mengerti kesimpulan dalam hal penerimaan atau
cara menyelesaikannya, tidak tau rumus penolakan terhadap suatu solusi dari
apa yang digunakan, dan menggunakan masalah yang ada. Siswa (T) juga sudah
waktu yang lama untuk mengerjakannya mampu mencipta dengan merumuskan,
sehingga soal nomor 3 sama sekali tidak merencanakan, dan memproduksi suatu
dikerjakan. solusi atau keputusan dalam
Secara umum hasil penelitian ini menyelesaikan masalah. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa berpikir logis siswa ini sejalan dengan hasil penelitian
dengan nilai rata-rata 60,19 atau berada (Pradestya et al., 2020) yang
pada kategori rendah, hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa siswa dengan
sejalan dengan hasil penelitian kecerdasan logis matematis tinggi
(Mukhabibah, 2017) yang menemukan memiliki kemampuan kognitif yang baik
bahwa siswa kesulitan dalam berpikir logis pada tingkatan mengingat, memahami,
dalam aspek berpikir deduktif dan induktif. menerapkan, menganalisis, dan
Selanjutnya dalam kemampuan mengevaluasi. (Hasyim & Andreina, 2019)
menyelesaikan soal HOTS diperoleh nilai juga menemukan bahwa siswa dengan
rata-rata sebesar 71,41 atau berada pada kemampuan HOTS tinggi mampu
kategori sedang, temuan ini sejalan dengan memenuhi indikator menganalisis,
jasil penelitian yang juga menemukan mengevaluasi, hingga mencipta. Demikian
bahwa kemampuan siswa dalam juga hasil penelitian yang dilakukan oleh
menyelesaikan masalah HOTS berada (Santari et al., 2018); (Salsabila &
pada kategori sedang ditemukakan oleh Sumardi, 2020); dan (Santoso &
(Mandini & Hartono, 2018); (Ega et al., Setyaningsih, 2020) telah menemukan hal
2018); (Hanafi et al., 2019); (Intan et al., yang sama dengan penelitian ini bahwa
2020); dan (Gammath & Ralmugiz, 2020). siswa berkemampuan tinggi memenuhi 3
Namun penelitian ini berbeda dengan hasil indikator HOTS.
penelitian (Kusdianti et al., 2019) yang Temuan selanjutnya yaitu siswa
menemukan bahwa kemampuan siswa dengan kategori sedang (S) hanya mampu

52
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

memenuhi level C4 dan C5 sementara secara mandiri. Beberapa hasil penelitian


belum mampu memenuhi level C6. Hal ini relevan yang juga menemukan bahwa
bermakna bahwa siswa (S) sudah mampu siswa masih kesulitan menyelesaikan soal
menganalisis suatu permasalahan dengan dan permasalahan dengan C6 (mencipta)
mencermati, memilah, mengidentifikasi, seperti dikemukan (Hidayati, 2019);
serta menentukan pola hubungan (Purwanti, 2020); (Pratiwi, 2020); dan
informasi. Demikian juga dalam hal (Astuti & Adirakasiwi, 2019).
mengevaluasi sudah mampu memeriksa Dengan demikian, maka temuan
dan mengeritik serta mengampil utama dalam penelitian ini adalah bahwa
kesimpulan dalam hal penerimaan atau siswa dengan kategori tinggi (T) dalam
penolakan terhadap suatu solusi dari kemampuan berpikir logis mampu
masalah yang ada namun belum mampu memenuhi level C4 (menganalisis), C5
mencipta dengan merumuskan, (mengevaluasi), dan C6 (mencipta), namun
merencanakan, dan memproduksi suatu siswa dengan kategori sedang (S) dan
solusi atau keputusan dalam kategori rendah (R) hanya mampu pada
menyelesaikan masalah. Hasil penelitian memenuhi level C4 (menganalisis) dan C5
ini sejalan dengan hasil penelitian (mengevaluasi) dan secara umum siswa
(Pradestya et al., 2020) bahwa siswa masih kesulitan memenuhi level C6
dengan kecerdasan logis matematis sedang sehingga kemampuan C6 (mencipta) siswa
tidak bisa dikatakan memiliki kemampuan masih tergolong rendah.
kognitif yang cukup. (Hajar & Rahman, Implikasi penelitian ini
2020) juga menemukan bahwa siswa memperlihatkan adanya perbedaan
dengan kemampuan tinggi lebih unggul kemampuan menyelesaikan soal HOTS
dalam menyelesaikan soal HOTS ditinjau dari kemampuan berpikir logis
dibanding dengan siswa kemampuan siswa. Hal ini dapat digunakan sebagai
sedang dan rendah. Hasil penelitian lain bahan pertimbangan dan masukan bagi
yang relevan yaitu (Permana et al., 2020) guru dalam merencanakan dan
bahwa siswa berkemampuan sedang belum melaksnakan proses pembelajaran agar
mampu menemukan pola dari suatu gejala memilih metode dan model pembelajaran
matematis. yang dapat meningkatkan kemampuan
Dalam penelitian ini juga ditemukan berpikir logis siswa dan dapat
bahwa siswa dengan kategori sedang (R) meningkatkan hasil belajar siswa terutama
hanya mampu memenuhi level C4 dan C5 dalam kemampuan menyelesaikan masalah
sementara belum mampu memenuhi level HOTS.
C6. Kendala yang dihadapi yaitu siswa
sudah mampu memahami soal namun KESIMPULAN DAN SARAN
mengalami kesulitan dan kendala dalam Dari hasil penelitian dan
menerjemahkannya menjadi kalimat pembahasan, maka ditarik simpulan bahwa
matematika, siswa belum mampu siswa dengan kategori tinggi dalam hal
memberikan cara pandang terhadap suatu berpikir logis mampu memenuhi kriteria
persoalan sehingga belum bisa C4, C5, dan C6 sedangkan siswa dengan
mengeluarkan ide dan merancang solusi kategori sedang dan rendah hanya mampu
secara mandiri untuk menyelesaikan memenuhi kriteria C4 dan C5. Siswa
permasalahan dalam mengambil keputusan masih kesulitan memenuhi level C6

|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

sehingga kemampuan C6 (mencipta) siswa Mahasiswa Dalam Menyelesaikan


masih tergolong rendah. Kendala yang Soal High Order Thinking Skill.
dihadapi siswa (S) dan (R) dalam AKSIOMA: Jurnal Program Studi
memenuhi aspek C6 yaitu siswa Pendidikan Matematika, 8(3), 382.
mengalami kesulitan dan kendala dalam https://doi.org/10.24127/ajpm.v8i3.22
menerjemahkan permasalahan kedalam 65
kalimat matematika serta siswa belum
mampu memberikan cara pandang Annizar, A. M., Lestari, A. C., Sofiah,
terhadap suatu persoalan sehingga belum Khairunnisa, G. F., & Maulyda, M.
bisa mengeluarkan ide dan merancang A. (2020). Proses Berpikir Inkuiri
solusi secara mandiri untuk menyelesaikan Dalam Menyelesaikan Masalah
permasalahan dalam mengambil Higher Order Thinking Skills (Hots)
keputusan. Ditinjau dari Tingkat Kognitif.
Akhirnya, untuk perbaikan dan AKSIOMA: Jurnal Program Studi
tindaklanjut, maka disarankan kepada Pendidikan Matematika, 9(4), 1192–
siswa untuk lebih sering melakukan latihan 1204.
secara mandiri dalam menyelesaikan soal https://doi.org/https://doi.org/10.2412
HOTS serta disarankan kepada guru agar 7/ajpm.v9i4.3113
terus membimbing dan berupaya
meningkatkan kemampuan HOTS dan Astuti, N., & Adirakasiwi, A. G. (2019).
kemampuan berpikir logis siswa melalui Analisis Kesulitan Siswa SMP dalam
berbagai cara seperti menerapkan Menyelesaikan Soal HOTS ( Higher
pembelajaran yang berbasis HOTS, Order Thinking Skill ). Prosiding
menyediakan media pembelajaran seperti Seminar Nasional Matematika Dan
buku paket, lebar kerja siswa, dan Pendidikan Matematika Sesiomadika
instrument yang berbasis HOT, serta 2019, 415–426.
mengikutkan siswa dalam kegiatan- https://doi.org/https://journal.unsika.a
kegiatan yang dapat meningkatkan c.id/index.php/sesiomadika/article/vie
kemampuan HOTS siswa. Selain itu, w/2741
penelitian lanjutan disarankan mengkaji Budiarta, K., Harahap, M. H., Faisal, &
tentang strategi meningkatkan kemampuan Mailani, E. (2018). Potret
HOTS siswa melalui optimalisasi implementasi pembelajaran berbasis
kemampuan berpikir logis siswa dan high order thinking skills (HOTS) di
melibatkan responden dari berbagai Sekolah Dasar Kota Medan. Jurnal
sekolah sehingga populasi lebih heterogen. Pembangunan Perkotaan, 6(2), 102–
111.
https://doi.org/http://ejpp.balitbang.pe
mkomedan.go.id/index.php/JPP/articl
e/view/47
DAFTAR PUSTAKA Chinedu, C. C., & Kamin, Y. (2015).
Aliyanti, A. P., Putri, O. R. U., & Strategies for improving higher order
Zukhrufurrohmah, Z. (2019). Analisis thinking skills in teaching and
Kesalahan Representasi Simbolik learning of design and technology

53
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

education. Journal of Technical Matematika Sekolah. 1(2), 85–96.


Education and Training, 7(2), 35–43.
https://doi.org/https://ir.unilag.edu.ng/ Hanafi, M., Wulandari, K. N., & Ni’mah.
handle/123456789/6159 (2019). Analisis Kemampuan Siswa
Dalam Menyelesaikan Soal High
Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 Order Thinking Ditinjau Dari
tentang standar isi untuk satuan Kemampuan Awal Matematis Siswa.
pendidikan dasar dan menengah, Seminar Nasional Penelitian
(2006). Pendidikan Matematika (SNP2M)
https://doi.org/https://asefts63.files.w 2019 UMT, 6(2), 46–56.
ordpress.com/2011/01/permendiknas- https://doi.org/10.31980/mosharafa.v
no-22-tahun-2006-standar-isi.pdf 6i2.313
Driana, E., & Ernawati. (2019). Teachers’ Hasyim, M., & Andreina, F. K. (2019).
Understanding And Practices In Analisis High Order Thinking Skill
Assessing Higher Order Thinking (Hots) Siswa Dalam Menyelesaikan
Skill at Primary Schools. ACITYA Soal Open Ended Matematika.
Journal of Teaching & Education, FIBONACCI: Jurnal Pendidikan
1(2), 110–118. Matematika Dan Matematika, 5(1),
https://doi.org/https://doi.org/10.3065 55.
0/ajte.v1i2.233 https://doi.org/10.24853/fbc.5.1.55-64
Ega, G., Firmansyah, B., & Julia, N. Hidayati, D. N. (2019). Analisis Kesalahan
(2018). Calon Guru Matematika Penyelesaian Soal Cerita Matematika
Melalui Level Hots Marzano. EduMa, Bertipe Hots Berdasarkan Teori
7(2), 41–48. Newman Pada Siswa Kelas V SD.
Fitriana, S., Ihsan, H., & Annas, S. (2015). University of Muhammadiyah
Pengaruh efikasi diri, aktivitas, Malang.
kemandirian belajar dan kemampuan Intan, F. M., Kuntarto, E., & ... (2020).
berpikir logis terhadap hasil belajar Kemampuan Siswa dalam
matematika pada siswa kelas VIII Mengerjakan Soal HOTS (Higher
SMP. Journal of EST, 1(2), 86–101. Order Thinking Skills) pada
Gammath, J., & Ralmugiz, U. (2020). Pembelajaran Matematika di Kelas V
Kemampuan siswa smp kota kupang Sekolah Dasar. JPDI (Jurnal ….
dalam menyelesaikan masalah hots https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26
matematika. Jurnal Gammath, 5(1), 737/jpdi.v5i1.1666
38–43. Kirchner, M. D. (2017). Teaching the
https://doi.org/https://core.ac.uk/down Industrial Internet of Things
load/pdf/322517377.pdf Preparing Students and Learners for
Hajar, M. N., & Rahman, A. (2020). Industry 4 . 0. September, 0–17.
Analisis Kemampuan Siswa Dalam Konda, L. (2020). What is the Purpose of
Menyelesaikan Soal-Soal HOTS Tipe Learning Math.
PISA Ditinjau dari Prestasi Belajar https://sites.google.com/site/mathofgl

|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

endale/what-is-the-purpose-of- Matematika, 11(2), 1–12.


learning-math https://doi.org/10.20414/betajtm.v9i2.
Kusdianti, I., Sitompul, S. S., & ... (2019). xxx
Analisis Kemampuan Peserta Didik Misrom, N. S., Abdurrahman, M. S.,
dalam Menyelesaikan Soal HOTS Abdullah, A. H., Osman, S., Hamzah,
Kelas XI SMAN 2 Sungai Raya. M. H., & Fauzan, A. (2020).
Jurnal Pendidikan Dan …. Enhancing students’ higher-order
Kusuma, M. D., Rosidin, U., thinking skills (HOTS) through an
Abdurrahman, A., & Suyatna, A. inductive reasoning strategy using
(2017). The Development of Higher geogebra. International Journal of
Order Thinking Skill (Hots) Emerging Technologies in Learning,
Instrument Assessment In Physics 15(3), 156–179.
Study. IOSR Journal of Research & https://doi.org/10.3991/ijet.v15i03.98
Method in Education (IOSRJRME), 39
07(01), 26–32. Mukhabibah, M. (2017). Analisis
https://doi.org/10.9790/7388- Kemampuan Berpikir Logis
0701052632 Matematis dalam Pembelajaran
Lewis, A., & Smith, D. (2011). Defining Discovery Learning Materi Aturan
Higher Order Thinking. Theory Into Pencacahan Kelas XI SMA Bustanul
Practice, 32(3), 131–137. Ulum Nu Bumiayu Berdasarkan Gaya
https://doi.org/10.1080/00405849309 Belajar Siswa. Repositori Universitas
543588 Peradaban.

Mandini, G. W., & Hartono, H. (2018). Nisa, N. A. K., Widyastuti, R., & Hamid,
Analisis kemampuan menyelesaikan A. (2018). Pengembangan Instrumen
soal HOTS model TIMSS dan Assesment Higher Order Thinking
kepercayaan diri siswa sekolah Skill (HOTS) Pada Lembar Kerja
menengah pertama. Pythagoras: Peserta Didik Kelas VII SMP.
Jurnal Pendidikan Matematika, Prosiding Seminar Nasional
13(2), 148–157. Matematika Dan Pendidikan
https://doi.org/10.21831/pg.v13i2.212 Matematika, 3(3), 543–556.
34 Permana, N. N., Setiani, A., &
Mardhiyyah, L. A., Rusilowati, A., & Nurcahyono, N. A. (2020). J urnal
Linuwih, S. (2016). Pengembangan Pengembangan Pembelajaran
Instrumen Asesmen Literasi Sains Matematika (JPPM) / Vol II No 1
Tema Energi. Journal of Primary Februari 2020. Jurnal Pengembangan
Education, 5(2), 147–154. Pembelajaran Matematika, II(1), 20–
26.
Misri, M. A., & Kamelia, N. R. (2018). https://doi.org/http://202.0.92.5/sainte
Pengembangan Instrument Test k/jpm/article/view/2077
Materi Matriks berdasarkan konsep
HOT. Beta: Jurnal Tadris Pradestya, R., Imswatama, A., & Balkist,

53
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

P. S. (2020). Analisis Kemampuan Hots ). SPEJ (Science and Physics


Kognitif pada Langkah-Langkah Education Journal), 1(2).
Pemecahan Masalah Ditinjau Dari
Kecerdasan Logis- Matematis. Salsabila, N. Q., & Sumardi. (2020).
Pasundan Journal of Research in Kemampuan Siswa Dalam
Mathematics Learning and Menyelesaikan Soal Higher Order
Education, 5(2), 73–92. Thinking Skills (HOTS).
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.23
969/symmetry.v5i1.1723 Santari, D. M., Ningsih, S., & Jana, P.
(2018). Analisis High Order Thinking
Pratiwi, C. D. (2020). Analisis Skills Mahasiswa dalam
Kemampuan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian Ditinjau
Menyelesaikan Soal Hots (High dari Kemampuan Awal Matematik.
Order Thinking Skills) Pada Universitas PGRI Yogyakarta, 1–11.
Tingkatan C6. Math Didactic: Jurnal
Pendidikan Matematika, 6(3), 287– Santoso, R. M., & Setyaningsih, N. (2020).
295. Literasi Matematika Siswa dalam
https://doi.org/https://doi.org/10.3365 Menyelesaikan Soal HOTS Bentuk
4/math.v6i3.1024 Aljabar Berdasarkan Kemampuan
Matematika. Konferensi Nasional
Priatna, N., & Yuliardi, R. (2019). Penelitian Matematika Dan
Pembelajaran Matematika untuk Pembelajarannya (KNPMP) V, 62–
Guru SD dan Calon Guru SD. PT 71.
Remaja Rosdakarya.
Saraswati, P. M. S., & Agustika, G. N. S.
Purwanti, S. (2020). Analisis kemampuan (2020). Kemampuan Berpikir Tingkat
mahasiswa dalam menyelesaikan soal Tinggi Dalam Menyelesaikan Soal
IPA tipe HOTS. Jipva, 4, 93–101. HOTS Mata Pelajaran Matematika.
https://doi.org/https://doi.org/10.3133 Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 4(2),
1/jipva.v4i1.1102 257.
https://doi.org/10.23887/jisd.v4i2.253
Purwanto, N. (2012). Prinsip-Prinsip dan 36
Teknik Evaluasi Pengajaran. PT
Remaja Rosdakarya. Setiawan, A., Malik, A., Suhandi, A., &
Permanasari, A. (2018). Effect of
Retnawati, H., Djidu, H., Kartianom, Higher Order Thinking Laboratory on
Apino, E., & Anazifa, R. D. (2018). the Improvement of Critical and
Teachers’ knowledge about higher- Creative Thinking Skills. IOP
order thinking skills and its learning Conference Series: Materials Science
strategy. Problems of Education in and Engineering, 306(1).
the 21st Century, 76(2), 215–230. https://doi.org/10.1088/1757-
https://doi.org/10.33225/pec/18.76.21 899X/306/1/012008
5
Shidiq, A. S., Masykuri, M., & Susanti, E.
Rochman, S., & Hartoyo, Z. (2018). (2015). Analisis Higher Order
Analisis High Order Thinking Skills ( Thinking Skills (HOTS)

|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

Menggunakan Instrumen Two-Tier vocational, and academic education


Multiple Choice Pada Materi learning in indonesia. In 4th
Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan International Conference on
Untuk Siswa Kelas Xi Sma N 1 Vocational Education and Training,
Surakarta. Prosiding Seminar ICOVET 2020 (pp. 101–106).
Nasional Pendidikan Sains, https://doi.org/10.1109/ICOVET5025
November, 2015–2159. 8.2020.9230234
Suhirman, Y., Muliadi, A., & Prayogi, S. Tan, S. Y., & Halili, S. H. (2015).
(2020). The effect of problem-based Effective Teaching of Higher-Order
learning with character emphasis Thinking (HOT) in Education. The
toward students’ higher-order Online Journal of Distance Education
thinking skills and characters. and E-Learning, 3(2), 41–47.
International Journal of Emerging
Technologies in Learning, 15(6), Tanujaya, B., Mumu, J., & Margono, G.
183–191. (2017). The Relationship between
https://doi.org/10.3991/IJET.V15I06. Higher Order Thinking Skills and
12061 Academic Performance of Student in
Mathematics Instruction.
Sulaiman, Muniyan, V., Diwiyah International Education Studies,
Madhvan, Raidah Hasan, & Suzieleez 10(11), 78.
Syrene Abdul Rahim. (2017). https://doi.org/10.5539/ies.v10n11p78
Implementation of higher order
thinking skills in teaching of Science. Toheri, & Muchyidin, A. (2019). Panduan
International Research Journal of Pelatihan Penyusunan soal HOTS
Education and Sciences, 1(1), 1–3. Matematika. CV. Confident.
Supendi, A., & Nurjanah. (2019). Society Tonra, W. S., Budiarto, M. T., Masriyah,
5 . 0 : Is It High-Order Thinking ? & Tonra, W. S. (2019). Profile of
Global Perspective on 21st High Order Thingking Skill ( HOTS )
Elementary Education, 2(1), 1054– of Junior High School Students ’
1059. Grade 8 in Solving Linear Equation
System Problems Based on
Suratmi, Laihat, Asnimar, & Ela Okta Kinesthetic and Visual Learning
Handini. (2020). Teachers Styles. International Journal of
Understanding of HOTS Based Trends in Mathematics Education
Assessment in Elementary Schools. Research, 2(4), 212–214.
The 2nd International Conference on https://doi.org/10.33122/ijtmer.v2i4.1
Elementary Education, 2(23), 1157– 39
1164.

Sutrisno, S., Dardiri, A., & Winahyo, A. E.


(2020). Opinions about the use of Wahyuddin. (2013). Pengaruh
higher order thinking skills in general, Kemampuan Berpikir Logis dan

53
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan ISSN 2089-8703 (Print)
Matematika Volume 10, No. 2, 2021, 521- ISSN 2442-5419

DOI:

Kemampuan Verbal Terhadap


Kemampuan Menyelesaikan Soal
Cerita Matematika Melalui
Kemampuan Penalaran dan
Komunikasi pada Siswa. Universitas
Negeri Makassar.
Widana, I. W., Parwata, I. M. Y., Parmithi,
N. N., & Jayantika, I. G. A. T. (2018).
Higher Order Thinking Skills
Assessment towards Critical Thinking
on Mathematics Lesson. International
Journal of Social Sciences and
Humanities (IJSSH), 2(1), 24–32.
https://doi.org/10.29332/ijssh.v2n1.74
Yee, M. H., Jailani, M. Y., Widad, O.,
Razali, H., Tee, T. K., & Mohaffyza,
M. M. (2015). The Effectiveness of
Higher Order Thinking Skills for
Generating Idea among Technical
Students. Recent Advances in
Educational Technologies, 204, 113–
118.
Zaiyar, M., & Rusmar, I. (2020). Students’
Creative Thinking Skill in Solving
Higher Order Thinking Skills (HOTS)
Problems. Al-Jabar: Jurnal
Pendidikan …, 11(1), 111–120.
https://doi.org/https://doi.org/10.2404
2/ajpm.v11i1.5935

Anda mungkin juga menyukai