Anda di halaman 1dari 9

AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)

Volume 10, No. 2, 2021, 701-709 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3442

SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) MATEMATIKA


PADA BUKU TEMATIK TERPADU KURIKULUM 2013

Norma Dewi Shalikhah 1*, Arif Wiyat Purnanto 2, Irham Nugroho3


1*,3
Pendidikan Guru MI, Universitas Muhammadiyah Magelang, Indonesia
2
Pendidikan Guru SD, Universitas Muhammadiyah Magelang, Indonesia
* Universitas Muhammadiyah Magelang, Indonesia
E-mail: normadewi@ummgl.ac.id 1*)
arifwiyatumm@gmail.com 2)
3)
irham_nugroho@ummgl.ac.id
Received 30 December 2020; Received in revised form 26 June 2021; Accepted 28 June 2021

Abstrak
Rendahnya kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dapat diatasi salah satunya dengan terbiasa
mengerjakan soal berbasis berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang meliputi
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan menciptakan (C6). Penelitian ini bertujuan mengetahui persebaran
soal Matematika berbasis HOTS pada buku ajar tematik terpadu kurikulum 2013. Urgensinya untuk
memberikan gambaran kepada pemerintah khususnya para guru terkait kualitas buku tersebut yang ada di
sekolah yang masih digunakan sampai tahun 2021 ini . Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi (content
analysis) dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku ajar tematik terpadu
Kurikulum 2013 edisi revisi 2018 kelas I sampai III SD/MI. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis
persentase. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kognitif soal HOTS kelas I aspek C4 sebesar 22%, C5
sebesar 4%, C6 sebesar 11%. Kelas II, C4 sebesar 28%, C5 sebesar 1%, C6 sebesar 6%. Sedangkan kelas III,
C4 sebesar 29%, C5 sebesar 3%, C6 sebesar 6%. Kesimpulannya soal HOTS matematika tingkat kognitif C4,
C5, dan C6 pada buku tematik kurikulum 2013 kelas I, II, dan III belum mencapai kriteria soal yang baik
karena persentase soal yang baik untuk masing-masing tingkat kognitif C4 sebesar 40%, C5 sebesar 30%, dan
C6 sebesar 30%.

Kata kunci: Buku tematik; HOTS; soal matematika.

Abstract
Low ability of students solving the problems can be overcome by accustomed to work on Higher Order
Thinking Skills (HOTS) which include analyzing (C4), evaluating (C5) and creating (C6). This study aims to
find the distribution of Mathematics questions based on HOTS in integrated thematic textbooks in the 2013
curriculum. Its importance is to give an overview to the government, especially teachers about the quality of
these books which are used by schools until 2021. This research is a content analysis with a qualitative
approach. Data sources in this study are integrated thematic textbooks of Curriculum 2013 revised edition
2018 for grades I to III SD / MI. The data analysis technique uses percentage analysis. The results showed
that the cognitive level of HOTS class I in C4 at 22%, C5 at 4%, C6 at 11%. Class II, C4 at 28%, C5 at 1%, C6
at 6%. Meanwhile, class III, C4 at 29%, C5 at 3%, C6 at 6%. In conclusion, HOTS mathematics questions on
cognitive level C4, C5, and C6 in the thematic books of the 2013 curriculum for classes I, II, and III have not
reached the criteria for good questions because the percentage of good questions for each cognitive level is C4
40%, C5 30% , and C6 by 30%.

Keywords: Thematic book; HOTS; mathematics question.

This is an open access article under the Creative Commons Attribution 4.0 International License

PENDAHULUAN sekaligus memiliki keterampilan


Revolusi Industri 4.0 berpikir kritis (Kamil, Velina, &
mengharuskan sekolah menghasilkan Kamelia, 2019). Rendahnya kemampu-
lulusan yang hafal berbagai bahan an siswa dalam memecahkan masalah

| 701
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 701-709 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3442

dapat diperbaiki dengan memberikan pelajaran 2017/2018 kriteria HOTS C4,


latihan soal-soal Higher Order Thinking C5, C6 terpenuhi, sedangkan pada tahun
Skills (HOTS) (Haniffah, 2014). pelajaran 2018/2019 soal komponen
Berdasarkan Permendikbud nomor 64 kriteria HOTS C4, C5, C6 terpenuhi
tahun 2013 tentang standar isi, HOTS namun persentase nya belum memenuhi
merupakan salah satu prioritas yang kriteria soal HOTS yang baik
dikembangkan khususnya dalam (Aprilliani, Kusmaryono, & Wijayanti,
pelajaran matematika. Pembelajaran 2019). Berdasarkan hasil TIMSS
matematika dengan penggunaan soal (Trends in International Mathematics
HOTS yang menuntut siswa untuk and Science Study), posisi Indonesia
berpikir kritis sangat tepat untuk pada domain kognitif dan domain
diimplementasikan pada jenjang SD/MI konten bilangan masing-masing berada
(Wardhani, 2018). pada peringkat 37 dari 43 negara
Beberapa penelitian yang (Wangge, 2016). Sedangkan menurut
berkaitan dengan soal HOTS hasil Programme for International
Matematika SD adalah (Amelia, 2016) Student Assessment (PISA) tahun 2018,
dan (Nursyifa, 2020), namun hanya kemampuan siswa Indonesia dalam
mengkaji satu materi dan satu jenjang membaca, matematika, dan sains
kelas. Penelitian lain mengkaji menurun dibandingkan pada tahun 2015
pengembangan soal HOTS Matematika dengan peringkat 71 dari 78 negara
(Rahayu, 2020), (Rohim, 2019), dan (Avvisati, 2019). Beberapa
(Lestari, Saepulrohman, & Hamdu, permasalahan tersebut menunjukan
2016). Sedangkan dalam penelitian ini bahwa kemampuan siswa pada aspek
menganalisis soal HOTS Matematika penalaran rendah, dikarenakan kurang
kelas I, II, dan III SD/MI yang terdapat tersedianya soal-soal berbasis HOTS,
pada buku tematik terpadu kurikulum soal-soal tes yang dibuat tidak
2013 edisi revisi 2018. Hal inilah yang semuanya mengacu pada HOTS,
merupakan keterbaruan dari penelitian sehingga siswa kurang dilatih dalam
karena mengembangkan penelitian yang mengembangkan kemampuan berpikir
sebelumnya yang mana hanya tingkat tinggi.
menganalisis soal dalam satu materi Upaya untuk mengurangi
saja, dan juga akan terkait dengan permasalahan di atas adalah
penelitian tentang pengembangan soal memperbanyak soal-soal berbasis
HOTS. HOTS, soal-soal ujian mengacu pada
Penelitian ini penting dilakukan HOTS, dan melakukan pembelajaran
karena untuk mengetahui sebaran soal berbasis HOTS. Tujuan dari penelitian
HOTS, agar siswa terbiasa mengerjakan ini untuk mengetahui persebaran soal
soal-soal yang butuh mengembangkan Matematika berbasis HOTS pada buku
daya nalar dan berpikir kritis. Temuan ajar tematik terpadu kurikulum 2013
di lapangan, hasil Ujian Nasional tahun kelas I, II, dan III SD/MI berdasarkan
2018 yaitu siswa masih lemah dalam Taksonomi Bloom Revisi, sehingga
menalar, menganalisa, dan dapat sebagai acuan pentingnya
mengevaluasi yang menunjukkan penambahan soal HOTS atau
rendahnya keterampilan berpikir tingkat pengembangan soal HOTS pada buku
tinggi pada siswa (Setiawati, 2019). ajar tematik SD/MI.
Tidak semua soal Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (USBN) tahun

702|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 701-709 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3442

METODE PENELITIAN Tingkat


Indikator
Jenis penelitian ini adalah analisis Kognitif
isi (content analysis) dengan  Kemampuan
pendekatan kualitatif yang bertujuan menetapkan sesuatu
menganalisis tingkat kognitif soal berdasarkan kriteria
HOTS matematika pada buku ajar tertentu.
tematik kurikulum 2013 SD/MI C6.  Menggunakan kata
berdasarkan ranah kognitif taksonomi Mencipta kerja operasional
Bloom Revisi dan disesuaikan dengan merancang,
kriteria soal yang baik. Teknik menemukan,
pengumpulan data yaitu dengan metode menciptakan,
dokumentasi yang digunakan untuk mengembangkan,me
mengumpulkan data penelitian lengkapi, membuat,
berdasarkan indikator dari tingkatan mendisain, atau
kognitif taksonomi Bloom. Adapun menghasilkan karya.
indikator tingkat kognitif untuk  Kemampuan
mengukur soal HOTS ditampilkan pada memadukan unsur-
Tabel 1. unsur menjadi
sesuatu bentuk baru
Tabel 1. Penentuan tingkat kognitif soal atau membuat
HOTS sesuatu yang orisinil.
Tingkat (Sofyatiningrum, Sisdiana, & Astuti,
Indikator
Kognitif 2018)
C4.  Menggunakan kata
Menganalisis kerja operasional Variabel dalam penelitian ini
membedakan, adalah tingkat kognitif soal HOTS
membandingkan, berupa C4 (menganalisis), C5
mengorganisir, atau (mengevaluasi), dan C6 (mencipta)
menghubungkan. mata pelajaran Matematika pada buku
 Kemampuan tematik K2013 kelas I, II, dan III SD.
memisahkan konsep Subjek penelitian ini adalah soal-soal
ke beberapa matematika pada buku ajar tematik
komponen dan terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi
mnghubungkannya 2018 kelas I sampai III SD terbitan
untuk memperoleh Kemendikbud yang berjumlah 543.
pemahaman atas Prosedur penelitian terdiri dari
konsep tersebut. beberapa langkah yaitu sebagai berikut:
C5.  Menggunakan kata 1) Menyiapkan buku tematik
Mengevaluasi kerja operasional kurikulum 2013 SD/MI revisi
menyeleksi, terbaru.
mempertahankan, 2) Memilah buku tematik yang terdapat
menilai, soal matematika.
menjustifikasi, 3) Memilah soal-soal matematika pada
mengkritik, setiap kelas.
memprediksi, 4) Menganalisis soal-soal matematika
membenarkan, atau HOTS dan bukan HOTS berdasarkan
menyalahkan. Taksonomi Bloom Revisi.

| 703
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 701-709 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3442

5) Mengklasifikasi dan menganalisis dari aspek penilaian dan hal ini bisa
soal HOTS berdasarkan tingkat berdampak pada proses implementasi
kognitif C4 (menganalisis), C5 pembelajaran matematika berbasis
(mengevaluasi), dan C6 (mencipta) HOTS di sekolah (Abdullah, 2017).
sesuai Taksonomi Bloom Revisi. Kendala dalam mengimplementasikan
6) Data hasil evaluasi kernudian HOTS pada kegiatan pembelajaran,
ditabulasikan dalam tabel. sebagian besar saat merancang evaluasi
7) Menghitung presentase kriteria soal (Rapih & Sutaryadi, 2018). Jika guru
tipe HOTS. belum paham tentang soal HOTS, guru
8) Memberikan kesimpulan terkait akan kesulitan menganalisis buku
kualitas dari soal matematika pegangan yang selama ini digunakan di
berbasis HOTS pada buku tematik sekolah apakah sudah mengandung
terpadu kurikulum 2013. unsur HOTS, yang nantinya akan
dikembangkan dalam proses
Analisis data dalam penelitian ini pembelajaran maupun asessment. Buku
adalah sebagai berikut: pegangan guru sekolah dasar selama ini
1) Analisis soal berdasarkan Taksonomi menggunakan terbitan Kemendikbud
Bloom Revisi. yaitu buku tematik kurikulum 2013.
2) Mengklasifikasikan soal berdasarkan Usaha peningkatan kemampuan
tingkat kognitif Taksonomi Bloom berpikir tingkat tinggi atau HOTS pada
Revisi siswa dapat dilaksanakan melalui
3) Menghitung presentase tingkat kegiatan penilaian hasil belajar sehingga
kognitif pada soal matematika diharapkan dapat mendorong berpikir
berdasarkan Taksonomi Bloom secara luas dan mendalam tentang
Revisi dengan menggunakan rumus: materi pelajaran. HOTS merupakan
bagian dari taksonomi Bloom hasil
(1) revisi yang berupa kata kerja
operasional yang terdiri dari analyze
(C4), evaluate (C5) dan create (C6)
Keterangan:
yang dapat digunakan dalam
Pi = Presentase banyaknya soal
penyusunan soal (Fanani, 2018).
yang dikategorikan dalam
Pemikiran tingkat tinggi pada siswa
tingkat kognitif (C4, C5, dan
terjadi ketika siswa memperoleh
C6)
pengetahuan baru dan menyimpannya
Ni = Jumlah soal yang
dalam memori sehingga pengetahuan ini
dikategorikan dalam tingkat
berkorelasi dengan pengetahuan
kognitif (C4, C5, dan C6)
sebelumnya untuk mencapai tujuan
N = Jumlah semua soal yang
tertentu (Abosalem, 2016). Pada
diamati
pemikiran tingkat tinggi, siswa akan
cenderung menggunakan logika
HASIL DAN PEMBAHASAN
daripada hanya mengingat dan
Sebagian besar guru mengetahui
menghafal rumus sehingga siswa akan
level kognitif taksonomi Bloom tetapi
menguasai konsep dan dapat
mereka belum mengetahui perbedaan
memecahkan masalah matematika yang
dan fungsi masing-masing level dalam
lebih kompleks (Nurina, 2015).
taksonomi Bloom tersebut. Guru
Semua siswa mulai dari sekolah
matematika masih belum memiliki
dasar perlu mendapatkan pelajaran
pengetahuan mendalam tentang HOTS

704|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 701-709 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3442

Matematika untuk melatih daya pikir butir soal matematika dengan jumlah
kritis, logis, analitis, kreatif, dan masing-masing kelas I sebanyak 166
kemampuan pemecahan masalah dalam butir soal, kelas II sebanyak 187 butir
kehidupan sehari-hari. Sehingga soal, dan kelas III sebanyak 190 butir
dibutuhkan bimbingan guru untuk soal. Jumlah keseluruhan soal HOTS
membiasakan siswa berlatih mata pelajaran matematika adalah 199
menganalisa, mengemukakan pendapat, butir soal yaitu dengan sebaran kelas I
memberikan penilaian, dan sebanyak 62 butir soal (37%), kelas II
memecahkan masalah. sebanyak 65 butir soal (35%), dan kelas
Keterampilan berpikir kritis dapat III sebanyak 72 butir soal (38%). Jika
dilatih dalam pembelajaran matematika dalam bentuk presentase, soal HOTS
yang salah satu pelaksanaannya 37%, soal bukan HOTS 63% seperti
menggunakan bahan ajar seperti buku yang disajikan pada gambar 1 sebagai
teks. HOTS merupakan salah satu berikut.
tujuan utama dalam pendidikan dan
menjadi salah satu dari lima variabel
teratas yang dapat meningkatkan HOTS
prestasi belajar siswa. Buku teks adalah 37%
salah satu media pembelajaran yang
dapat digunakan dalam melatih HOTS Tidak
karena buku teks media pembelajaran HOTS
63%
utama guru dan siswa (Pratama, 2018).
Keputusan guru dalam memilih bahan
dan strategi pengajaran juga secara Gambar 1. Soal HOTS matematika
langsung diperoleh oleh buku teks yang dalam buku tematik SD/MI
digunakan oleh guru.
Buku Ajar Tematik Kurikulum Berdasarkan gambar 1 tersebut
2013 SD/MI terbitan Kementerian menunjukkan sebaran soal HOTS masih
Pendidikan dan Kebudayaan kelas I, II, terlalu sedikit karena di bawah 50%
IV, V revisi terbaru tahun 2017, sehingga perlu ada penambahan soal-
sedangkan kelas III dan VI revisi soal HOTS pada buku ajar tematik. Hal
terbaru 2018. Kelas I, II, dan III terdiri ini sesuai dengan penelitian (Rahayu,
dari 8 tema dengan masing-masing tema 2020), (Rohim, 2019), dan (Lestari et
terdiri dari 4 subtema, sedangkan kelas al., 2016) yaitu perlunya pengembangan
IV, V, dan VI terdiri dari 9 tema dengan soal-soal Matematika berbasis HOTS.
masing-masing tema terdiri dari 3 Secara rinci setiap tingkatan
subtema. Pada penelitian ini hanya kognitif yaitu tingkat kognitif C4
menganalisis tingkat kognitif HOTS (analisis) soal matematika sejumlah 144
mata pelajaran matematika SD/MI kelas butir soal dengan sebaran di kelas I
1, II, dan III karena di kelas IV, V, dan sebanyak 37 butir soal, kelas II
VI soal matematika hanya ada di sebanyak 52 butir soal, dan kelas III
semester 1 sedangkan di semester 2 sebanyak 55 butir soal. Tingkat kognitif
pada buku tematik tidak ada soal C5 (evaluasi) soal matematika sejumlah
matematika, sehingga menjadi 14 butir soal dengan sebaran di kelas I
kekurangan dari penelitian ini. sebanyak 6 butir soal, kelas II sebanyak
Pada buku tematik kurikulum 2 butir soal, dan kelas III sebanyak 6
2013 kelas I, II, dan III ini memuat 543 butir soal. Sedangkan tingkat kognitif

| 705
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 701-709 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3442

C6 (mencipta) soal matematika (C1), memahami (C2), dan menerapkan


sejumlah 41 butir soal dengan sebaran (C3). Soal-soal yang ada kebanyakan
di kelas I sebanyak 19 butir soal, kelas mengukur kemampuan pemahaman,
II sebanyak 11 butir soal, dan kelas III menerapkan pengetahuan faktual dan
sebanyak 11 butir soal. Jumlah soal konseptual. Hal tersebut mengakibatkan
HOTS matematika pada tingkat kognitif kemampuan berfikir siswa lemah dalam
C4, C5, dan C6 disajikan pada tabel 2 menalar, menganalisa, dan
sebagai berikut. mengevaluasi, yang berdampak pada
rendahnya hasil nilai Ujian Nasional
Tabel 2. Jumlah tingkat kognitif soal (Setiawati, 2019).
HOTS matematika Kriteria soal yang baik adalah
No HOTS I II III Jumlah memiliki perbandingan soal mudah,
1 C4 37 52 55 144 sedang, dan sulit sebesar 3:4:3
2 C5 6 2 6 14 (Sudjana, 2017). Tingkat kesulitan soal
3 C6 19 11 11 41 berdasarkan praktiknya mengikuti aspek
kognitif taksonomi Bloom. Soal
Sedangkan persentase tingkat kategori mudah akan dikembangkan
kognitif C4, C5, dan C6 terhadap berdasarkan tingkat kemampuan
keseluruhan soal matematika pada kognitif mengetahui (C1) dan
setiap kelas adalah kelas I untuk C4 memahami (C2). Soal kategori sedang
sebesar 22%, C5 sebesar 4%, C6 dikembangkan dari tingkat kemampuan
sebesar 11%. Kelas II, C4 sebesar 28%, menerapkan (C3) dan menganalisis
C5 sebesar 1%, C6 sebesar 6%. (C4). Sedangkan soal berkategori sukar
Sedangkan kelas III, C4 sebesar 29%, dikembangkan dari tingkat kemampuan
C5 sebesar 3%, C6 sebesar 6% seperti evaluasi (C5) atau mencipta (C6)
yang disajikan pada Gambar 2. (Giani, Zulkardi, & Hiltrimartin, 2015).
Sehingga persentase soal untuk
Tingkat Kognitif C4, C5, C6
masing-masing tingkat kognitif C1 dan
C2 sebesar 30%, C3 dan C4 sebesar
40% 40%, dan C5 dan C6 sebesar 30%.
30% Berdasarkan hasil penelitian soal
HOTS matematika tingkat kognitif C4,
20% C5, dan C6 pada buku tematik
10% kurikulum 2013 kelas I, II, dan III
belum mencapai kriteria soal yang baik.
0% Untuk mencapai kriteria soal yang baik
Kelas I Kelas II Kelas III
kekurangannya adalah kelas I, tingkat
C4 C5 C6 kognitif C4 kurang 18%, C5 kurang
26%, C6 kurang 19% dengan total
Gambar 2. Persentase Tingkat Kognitif kekurangan . Kelas II, C4 kurang 12%,
C4, C5, dan C6 C5 kurang 29%, C6 kurang 24%. Kelas
III, C4 kurang 11%, C5 kurang 27%, C6
Berdasarkan Gambar 2, terlihat kurang 24%.
sebaran masing-masing tingkatan Dengan hasil analisa tingkat
kognitif C4, C5 C6 masih di bawah kognitif soal HOTS yang belum
50% artinya soal-soal masih banyak memenuhi kriteria, mengakibatkan
yang termasuk kategori bukan HOTS kemampuan berpikir siswa dalam hal
karena berada di cakupan mengetahui

706|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 701-709 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3442

menalar, menganalisis, dan siswa SD/MI. Selain itu para pendidik


mengevaluasi lemah sehingga juga dapat mengembangkan proses
berdampak pada kurang kritis dan pembelajaran di kelas yang berbasis
terampilnya siswa dalam memecahkan HOTS.
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun solusi agar siswa terbiasa KESIMPULAN DAN SARAN
berpikir kritis yaitu 1) dengan Kesimpulan dari penelitian ini
memberikan soal – soal non rutin atau adalah soal matematika pada buku ajar
open ended problem (Hidayati, 2017). tematik belum memenuhi kriteria soal
Guru harus terampil megembangkan HOTS yang baik. Jumlah keseluruhan
soal-soal terbuka untuk dapat soal HOTS mata pelajaran matematika
mengembangkan keterampilan berpikir adalah 199 butir soal dari 543 soal
tingkat tinggi pada siswa. Guru dapat keseluruhan, jika dalam bentuk
memberikan soal yang menarik dan presentase, soal HOTS 37%, soal bukan
menantang agar tumbuh rasa ingin tahu HOTS 63%. Masing-masing sebaran
dan ide-ide kreatif siswa sehingga siswa soal HOTS di kelas I sebanyak 37%,
akan menilai dan menyikapinya secara kelas II sebanyak 35%, dan kelas III
kritis (Hidayati, 2017). 2) Jika guru sebanyak 38%. Sedangkan tingkat
belum bisa mengembangkan soal kognitif soal HOTS kelas I aspek C4
HOTS, perlu pelatihan atau sebesar 22%, C5 sebesar 4%, C6
pendampingan dalam mengembangkan sebesar 11%. Kelas II, C4 sebesar 28%,
soal HOTS. Dukungan untuk guru C5 sebesar 1%, C6 sebesar 6%. Kelas
ketika merancang pertanyaan III, C4 sebesar 29%, C5 sebesar 3%, C6
matematika akan sangat penting karena sebesar 6%. Dari hasil analisa tersebut,
banyak guru tidak mampu soal HOTS kurang dari 50% artinya
mengembangkan pertanyaan soal-soal tersebut masih banyak yang
matematika yang dapat melatih siswa termasuk kategori bukan HOTS karena
untuk mencapai keterampilan berpikir berada di cakupan mengetahui (C1),
tingkat tinggi (Wahyuni, 2018). 3) memahami (C2), dan menerapkan (C3).
Dibutuhkan kreativitas guru dalam Saran untuk penelitian selanjutnya
metode pembelajaran agar menuju yaitu perlu pengembangan soal-soal
pembelajaran berbasis HOTS. Perlu berbasis HOTS pada buku pegangan
adanya praktik atau pelatihan karena pokok siswa, soal-soal ujian, dan
pengetahuan saja tidak akan membatu memberikan pelatihan bagi guru dalam
proses implementasi HOTS dalam menciptakan pembelajaran berbasis
pembelajaran matematika (Abdullah, HOTS.
2017). 4) Persiapan yang lebih dalam
menyiapkan instrumen soal yang DAFTAR PUSTAKA
berkaitan dengan kehidupan sehari-hari Abdullah, A. H. (2017). Mathematics
siswa. Sehingga harapannya siswa di Teachers ’ Level of Knowledge
Indonesia memiliki kemampuan dalam and Practice on the Implementation
pemecahan masalah dan berpikir krits of Higher-Order Thinking Skills (
dapat bersaing dengan negara lain. HOTS ). EURASIA Journal of
Berdasarkan hasil penelitian ini, Mathematics Science and
harapannya ada penambahan atau Technology Education, 13(1), 3–
pengembangan soal-soal Matematika 17.
berbasis HOTS pada buku ajar tematik https://doi.org/10.12973/eurasia.20
17.00601a
| 707
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 701-709 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3442

Abosalem, Y. (2016). Assessment Matematika pada Siswa Sekolah


Techniques and Students ’ Higher- Dasar. Jurnal Pendidikan Dan
Order Thinking Skills. Pembelajaran Dasar, 4(2), 143–
International Journal of Secondary 156.
Education, 4(1), 1–11. Kamil, B., Velina, Y., & Kamelia, M.
https://doi.org/10.11648/j.ijsedu.20 (2019). Students ’ Critical
160401.11 Thinking Skills in Islamic
Amelia, M. A. (2016). Analisis Soal Tes Schools : The Effect of Problem-
Hasil Belajar High Order Thinking Based Learning ( PBL ) Model.
Skills (HOTS) Matematika Materi Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu
Pecahan untuk Kelas 5 Sekolah Tarbiyah, 4(1), 77–85.
Dasar. Jurnal Penelitian (Edisi https://doi.org/10.24042/tadris.v4i1
Khusus PGSD), 20(2), 123–131. .4212
Aprilliani, S. E., Kusmaryono, I., & Lestari, A., Saepulrohman, A., &
Wijayanti, D. (2019). Analisis Soal Hamdu, G. (2016). Pengembangan
Tipe Higher Order Thinking Skills Soal Tes Berbasis HOTS pada
(HOTS) pada USBN Matematika Model Pembelajaran Latihan
SD Tahun Pelajaran 2017/2018 Penelitian di Sekolah Dasar.
dan 2018/2019. In Konferensi Pedadidaktika: Jurnal Ilmiah
Ilmiah Mahasiswa Unissula (Vol. Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
4, pp. 1541–1552). 3(1), 74–83.
Avvisati, F. (2019). Progamme For Nurina, D. L. (2015). The Effectiveness
International Student Assessment Using Problem Posing Approach
(PISA) Result from PISA 2018. and Open-Ended Approach in
OECD, 1–III, 1–10. Terms of the HOTS.
Fanani, M. Z. (2018). Strategi PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan
Pengembangan Soal Higher Order Matematika, 10(2), 129–136.
Thinking Skill (HOTS) dalam Nursyifa, H. S. (2020). Analisis Soal
Kurikulum 2013. EDudeena: HOTS Materi Geometri dalam
Journal of Islaic Religious Buku Teks Matematika Kelas IV
Education, II(1), 57–76. SD. PEDADIDAKTIKA: Jurnal
Giani, Zulkardi, & Hiltrimartin, C. Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah
(2015). Analisis Tingkat Kognitif Dasar, 7(4).
Soal-Soal Buku Teks Matematika Pratama, G. . (2018). Urgency of Higher
Kelas VII Berdasarkan Taksonomi Order Thinking Skills ( HOTS )
Bloom. Jurnal Pendidikan Content Analysis in Mathematics
Matematika, 9(2). Textbook. Journal of Physics:
Haniffah, D. (2014). Identifikasi Tipe Conference Series, 1097, 1–8.
dengan Soal Higher Order Rahayu, S. (2020). Pengembangan Soal
Thinking (HOT) Ditinjau High Order Thinking Skill untuk
Berdasarkan Kemampuan Meningkatkan Kemampuan
Matematika. MATHEdunesa: Berpikir Tingkat Tinggi
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Siswa Sekolah Dasar.
Matematika, 3(3), 40–46. PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah
Hidayati, A. U. (2017). Melatih Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Keterampilan Berpikir Tingkat 7(2).
Tinggi dalam Pembelajaran

708|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 701-709 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3442

Rapih, S., & Sutaryadi. (2018). Wahyuni. (2018). Teachers ’ Activities


Perpektif Guru Sekolah Dasar During Designing Higher-Order
terhadap Higher Order Tinking Thinking Skills ( HOTS )
Skills ( HOTS ): Pemahaman , Mathematical Questions Through
Penerapan dan Hambatan. Teacher Assisting Program.
Premiere Educandum, 8(1), 78–87. Journal of Physics: Conference
https://doi.org/10.25273/pe.v8i1.25 Series, 1088, 1–7.
60 Wangge, M. (2016). Higher Order
Rohim, D. C. (2019). Strategi Thinking Skills (HOTS)
Penyusunan Soal Berbasis HOTs Matematics untuk Mendukung
pada Pembelajaran Matematika Pembentukan Karakter Siswa.
SD. Briliant: Urnal Riset Dan Prosiding Seminar Nasional, 1,
Konseptual, 4(4), 436–446. 450–456.
Setiawati, W. (2019). Buku Penilaian Wardhani, D. A. (2018). Penggunaan
Berorientasi Higher Order Soal Higher Order Thinking Skill
Thinking Skills. Jakarta: (HOTS) Berbasis Warisan Budaya
Kemendikbud. Indonesia dalam Kurikulum 2013
Sofyatiningrum, E., Sisdiana, E., & dalam Melatih Kemampuan
Astuti, R. (2018). Muatan HOTs Berpikir Kritis Matematika Siswa
pada PEmbelajaran Kurikulum Sekolah Dasar. In Seminar
2013 Pendidikan Dasar. Pusat Nasional PGSD UNIKAMA (Vol.
PEnelitian Kebijakan Pendidikan 2, pp. 32–39).
dan Kebudayaan, Badan Penelitian
dan Pengembangan, Keenterian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Sudjana, N. (2017). Penilaian Hasil
Proses Belajar Mengajar (21st
ed.). Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

| 709

Anda mungkin juga menyukai