Anda di halaman 1dari 11

e-ISSN: 2549-5070

p-ISSN: 2549-8231

Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang


Volume 4, No. 2, 2020, pp. 223-232
https://doi.org/10.31331/medivesveteran.v4i2.1060

Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Materi


Statistika di Bandung Barat

Dewi Ratna Sari1*, Martin Bernard2


1,2
IKIP Siliwangi
*
dewi0001-student@ikipsiliwangi.ac.id

Diterima: Januari 2020. Disetujui: Mei 2020. Dipublikasikan: Juli 2020.

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesalahan siswa kelas IX SMP di
Bandung Barat dalam menyelesaikan soal pada materi statistika.Jenis penelitian
inimerupakan penelitian deskriptif, dengan menganalisis dan mendeskripsikan kesalahan
dalam menyelesaikan soal pada materi statistika yang berpedoman pada indikator kesalahan
menurut Kastolan.Penelitian dilakukan dengan memberikan tes tertulis dalam bentuk soal
uraian yang berjumlah tujuh soal dan angket kuisioner kemudian dianalisis. Berdasarkan
hasil penelitian disimpulan bahwa analisis kesalahan yang di hadapi oleh siswa SMP pada
materi statistika, berupa persentase data diperoleh Kesalahan Konseptual 37,1% dan
Kesalahan Prosedural 35,9%. Adapun hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) siswa
mengalami kesalahan konseptual, berupa kesalahan menentukan dan penggunaan rumus
yang tidak sesuai serta tidak menuliskan rumus untuk menjawabsuatu masalah. (2) siswa
mengalami hambatan dalam menyelesaikan soal karena lupa dengan formula atau rumus
yang akan digunakan.
Kata kunci:analisis kesalahan, statistika.

ABSTRACT

This study aims to analyze the errors in solving statistics problems of 9th grade students of
junior high school. This is a descriptive research by analysing and describing the
errorindicators in solving statistics problems according to Kastolan. The study was
conducted by giving a questionnaire and written test in the form of a description containing
seven questions.The study concludes that junior high school students’errors on
statisticsproblems in the from of percentage error of the data obtained Conceptual Errors
by 37.1% and Procedural Errors 35.9%. The results show that: (1) students have
conceptual errors, such as errors defining and using formulas, (2) students get difficulties
in solving problems because they forget the formula.
Keywords: analysis of error, statistics.

How to Cite: Sari, D. R. & Bernard, M. (2020). Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan
Soal Materi Statistika di Bandung Barat.Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP
Veteran Semarang, 4(2), 223-232.
224 | Dewi Ratna S., Martin B. - Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Materi Statistika di Bandung Barat

PENDAHULUAN kekayaan data masyarakat di era


Bidang studi yang memiliki industri 4.0 menyebab-kan
peranan penting dalam dunia perkembangan kurikulum diarahkan
pendidikan dan dalam menghadapi untuk memperkenalkan konsep-konsep
masalah kehidupan sehari-hari adalah statistika kepada kurikulum
matema-tika.Pernyataan ini sejalan sekolah.Sejalan dengan hasil penelitian
dengan pendapat Fitriani (2018)bahwa Iddo Gal (Gal, 2002) bahwa literasi
salah satu ilmu pengetahuan yang statistik merupakan kemampuan utama
menjadi bagian penting untuk yang dibutuhkan dari warga negara
kehidupan maupun pendidikan adalah disituasi masyarakat yang syarat akan
matematika. Walaupun tidak semua informasi, dan sebagai hasil yang
permasalahan itu termasuk diharapkan dari setelah lulus sekolah
permasalahan matematis namun serta sebagai komponen penting dari
matematika masih mempunyai peranan berhitung dan melek huruf yang
penting dalam menjawab permasalahan dibutuhkan orang dewasa. Dengan
keseharian. Menurut Bernard demikian, kemampuan literasi statistik
(2015)salah satu tujuan pembelajaran ini menuntut adanya kemampuan untuk
matematika yaitu untuk melatih cara dapat menganalis, menafsirkan dan
berpikir dan bernalar dalam menarik mengkomunikasikan informasi.
kesimpulan serta mampu Menurut Melitiou-
mengungkapkan pendapatnya dengan Mavrotheris(Hafiyusholeh, 2015), ke-
rasa percaya diri dan kejujuran yang mampuan literasi statistik merupakan
timbul dari seseorang untuk memecah- keterampilan penting yang harus
kan masalah yang dihadapi. Oleh karena dimiliki, salah satu cara untuk dapat
itu, matematika menjadi mata pelajaran memiliki kemampuan ini yaitu dengan
wajib yang dipelajari disemua jenjang, mengintegrasikan konsep-konsep statis-
dari Sekolah Dasar hingga Sekolah tik ke dalam kelas.
Menengah Atas untuk membekali Berkaitan dengan penguasaan
peserta didik dengan kemampuan siswa dalam materi statistika, maka
berfikir analitis, logis, kritis, kreatif, dan diperlukan penulusuran sejauh mana
sistematis. siswa dapat menguasai materi statistika
Salah satu materi yang harus dalam menyelesaikan soal dengan
diajarkan kepada siswa dalam mendeteksi kesalahan siswa dalam
pembelajaran matematika disekolah proses belajar matematika khususnya
adalah statistika. Hal ini didukung materi statistika. Menurut Lerner
dengan adanya pernyaaan dari Franklin (Abdurrahman, 2003), kesalahan umum
(Hafiyusholeh, 2015), bahwa, sudah dua yang dilakukan siswa dalam
puluh lima tahun terakhir, statistika menyelesaikansoal matematika yaitu
telah menjadi kunci dari komponen kurangnya pemahaman tentang nilai
kurikulum matematika. Disertai dengan tempat, penggunaan proses yang keliru,
adanya kemajuan teknologi dalam kesalahan perhitungan, kurangnya
analisis data modern ditambah dengan pengetahuan tentang simbol, dan
Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang,Volume 4, No. 2, 2020, pp. 223-232 | 225

daritulisannya sendiri yang tidak METODEPENELITIAN


mampudibaca sehingga siswa Metode penelitian yang digunakan
melakukan kesalahan. merupakan penelitian deskriptif. Lokasi
Salah satu kemampuan yang harus penelitian terletak di Kabupaten
dimiliki oleh seorang guru adalah Bandung Barat. Penentuan lokasi
kemampuan untuk menanamkan konsep penelitian berdasarkan karakteris-tik
matematika kepada siswa. Guru juga yang telah ditentukan oleh peneliti.
mempunyai peranan penting untuk Adapun subjek penelitian ini adalah 41
memberikan pengajaran yang tepat siswa SMP kelas IX yang telah men-
kepada siswa sehingga kemampuan dapatkan materi statistika.Sedangkan
siswa dapat bertambah. Cara lain yang penentuan kelas yang terpilih sebagai
dapat membantu siswa dalam subjek penelitian berdasarkan pertim-
menguasai materi statistika yaitu bangan kurikulum dan kesiswaan yang
dengan mengidentifikasiletak kesalahan dijadikan tempat penelitian.
siswa dalam menyelesaikan soal. Instrumen penelitian ini adalah
soal tes uraian berdasarkan indikator
Untuk menanggulangi kesalahan
pencapaian kompetensi yang telah
siswa pada materi statistika selanjutnya,
disesuaikan dengan kompetensi dasar di
maka guru dapat menganalisa sejak dini
dalam silabus yang dikeluarkan oleh
kesalahan-kesalahan yang dialami Kemendikbud, (2016) yang tersusun
siswa. Hal ini karena materi statistika dari tujuh indikator, yaitu: (1)
adalah salah satu materi yang menyajikan data statistik ke dalam
berkelanjutan. Ketika siswa masuk tabel, diagram batang dan diagram
jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) garis; (2) menentukan nilai rata-rata
siswa akan menemukan kembali materi pada soal cerita; (3) menentukan nilai
statistika. Bukan hanya itu, statistika rata-rata dari data yang tersaji pada
pun masih akan ditemui di perguruan tabel; (4) menentukan nilai median dan
tinggi bahkan statistika ini menjadi modus dari data yang tersaji pada tabel;
(5) menentukan nilai jangkauan pada
bidang tersendiri yang akan dipelajari.
data tunggal; (6) menentukan nilai
Tujuan dari penelitian ini untuk meng-
kuartil 1, 2, dan 3 pada data kelompok;
identifikasi kesalahan-kesalahan siswa
(7) menentukan banyak orang tua yang
kelas IX dalam menyelesaikan soal berlatar belakang pendidikan SMP dari
materi statistika yang sebelumnya sudah data yang tersaji pada diagram
dipelajari. Dari hasil penelitian ini dapat lingkaran.
memberikan petunjuk dan solusi dalam Penilaian kesalahan pada setiap
merancang metode pembelajaran agar indikator soal berdasarkan indikator
tidak terjadi kesalahan dalam kesalahan menurut kastolan(Agustina,
memahami konsep oleh siswa yang 2016)dapat dilihat pada Tabel 1.
berkelanjutan dalam memahami materi
statistika.
226 | Dewi Ratna S., Martin B. - Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Materi Statistika di Bandung Barat

Tabel 1. Indikator Kesalahan Menurut Kastolan Selain dengan tes tertulis juga
Tipe dilakukan adanya pengisian kuisioner
Indikator
Kesalahan
Kesalahan 1) Kesalahan menentukan rumus atau oleh siswa yang hasil pengisiannya
Konseptual definisi atau teorema untuk menjadi bahan pertimbangan terhadap
menjawab suatu masalah. jawaban yang ia berikan pada soal tes
2) Penggunaan rumus, definisi, atau
teorema yang tidak sesuai dengan ditambah dengan adanya wawancara
kondisi prasyarat berlakunya pada beberapa siswa. Adapun bentuk
rumus, definisi, atau teorema rincian kesalahan akan dibagi kedalam
tersebut, dan
3) Tidak menuliskan rumus, definisi, dua tipe kesalahan menurut indikator
atau teorema untuk menjawab kesalahan pada Tabel 1.
suatu masalah.
Kesalahan 1) Ketidakhierarkian langkah-langkah
Prosedural dalam menyelesaikan masalah, dan HASIL DAN PEMBAHASAN
2) Kesalahan atau ketidakmampuan Setelah siswa menyelesaikan tes
memanipulasi langkah-langkah tertulis dari instrumen tes yang telah
untuk menjawab suatu masalah.
disusun berupa tujuh soal dan isian
kuisioner, peneliti memperoleh data
Data utama yang diperoleh dalam
berupa lembar jawaban tertulis dari
penelitian ini merupakan data dari hasil
hasil pengerjaan dan skrip kuisioner
pelaksanaan tes sehingga jawaban siswa
yang telah diisi. Selanjutnya data
merupakan data-data yang dianalisis
dianalisis berdasarkan ketercapaian
sebagai sumber data utama yang berasal
untuk mengetahui kesalahan-kesalahan
dari siswa yang menyelesaikan tes
yang dialami oleh siswa dengan melihat
tertulis.Selanjutnya data dianalisis untuk
kesalahan-kesalahan siswa melalui hasil
mengetahui kesalahan-kesalahan siswa
pekerjaannya dan berdasarkanskrip
yang berpedoman pada indikator
kuisioner. Banyaknya kesalahan dalam
kesalahan menurut Kastolan.
hasil pekerjaan akan disajikan dengan
Banyaknya siswa yang mengalami
bentuk persentase dari banyaknya siswa
kesalahan akan disajikan dalam bentuk
yang menyelesaikan tes pada saat
persentase (%). Persentase kesalahan
penelitian.Tabel 2 menunjukkan hasil
dihitung dengan rumus
𝐽𝑆 persentase jenis kesalahan pada masing-
𝑃 = × 100% masing indikator dalam setiap butir soal
𝐽𝑇
dan Tabel 3 menunjukkan tingkat
(Ruswati, Utami, & Senjayawati, 2018).
kesalahan siswa secara keseluruhan.
Keterangan:
P : Persentase kesalahan masing-
Tabel 2. Persentase Kesalahan Berdasarkan
masing indikator tiap butir soal. Indikator menurut Kastolan
JS : Jumlah kesalahan yang didapat Butir Tipe
Indikator %
dari setiap aspek pada setiap butir Soal Kesalahan
1 Menyajikan data Konseptual 9,8
soal
statistik ke dalam
JT : Jumlah soal jawaban siswa pada tabel, diagram Prosedural 9,8
setiap butir. batang dan diagram
garis
Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang,Volume 4, No. 2, 2020, pp. 223-232 | 227

2 Menentukan nilai Konseptual 17,9 menyelesaikanpersoalan yang telah


rata-rata pada soal
disediakan.
cerita Prosedural 9,8
Sedangkan untuk hasil presentase
3 Menentukan nilai Konseptual 46,3 tipe kesalahan prosedural diperoleh
rata-rata dari data 35,9% yang menunjukkan bahwa
yang tersaji pada Prosedural 47,6 terdapat ketidakhierarkian langkah-
tabel
langkah dalam menyelesaikan masalah,
4 Menentukan nilai Konseptual 19,5
median dan modus dan masih terdapat kesalahan atau ke-
dari data yang Prosedural 18,3 tidakmampuan memanipulasi langkah-
tersaji pada tabel langkah untuk menyelesaikan suatu
5 Menentukan nilai Konseptual 41,5 masalah yang dilakukan siswa.
jangkauan pada
data tunggal
Berdasarkan hasil analisis
Prosedural 41,5
jawaban siswa diperoleh kesalahan-
6 Menentukan nilai Konseptual 100 kesalahan siswa dalam menyelesaikan
kuartil 1, 2, dan 3 soal tes. Kesalahan-kesalahan tersebut
pada data Prosedural 100
kelompok
akan dideskripsikan berdasarkan
indikator yang telah disusunsebagai
7 Menentukan Konseptual 24,4
banyak orang tua berikut.
yang berlatar
belakang Prosedural 24,4
1. Menyajikan data statistik ke dalam
pendidikan SMP
dari data yang tabel, diagram batang, dan diagram
tersaji pada garis.
diagram lingkaran
Dalam menyajikan data dengan
bentuk tabel dan diagram batang secara
Tabel 3. Rekapitulasi Kesalahan Siswa
keseluruhan siswa tidak mengalami
Presentase
No Tipe Kesalahan kesalahan namun ketikamenyajikan data
(%)
1 Kesalahan Konseptual 37,1 dengan bentuk diagram garis terdapat
2 Kesalahan Prosedural 35,9 beberapa siswa yang salah
Dari hasil tersebut diperoleh hasil menggambar-kannya seperti dapat
bahwa persentase tipe kesalahan dilihat pada Gambar 1 dan 2.
konseptual adalah 37,1% yang
mengarti-kan bahwa masih terdapat
siswa yang belum dapat menentukan
rumus dalam menyelesaikan persoalan
yang tersedia, dan juga masih terdapat
siswa yang dalam penggunaan teorema,
rumus, atau definisinya tidak sesuai Gambar 1. Jawaban Siswa A pada Indikator 1
dengan kondisi prasyarat
berlakunyateorema, rumus, atau definisi
tersebut, selain itu terdapatjuga siswa
yang tidak menuliskan teorema,rumus
atau definisi untuk
228 | Dewi Ratna S., Martin B. - Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Materi Statistika di Bandung Barat

tungan yang keliru. Dimana siswa


memberlaku-kan sistem hitung coret
pada operasi penjumlahan. Saat
ditanyakan lebih lanjut siswa berang-
gapan bahwa untuk pembagian apabila
ada bilangan yang sama dapat dilakukan
Gambar 2. Jawaban Siswa B pada Indikator 1
sistem coret ini, tanpa mengetahui
Dari kedua jawaban tersebut bagaimana sistem coret ini berlaku.
terlihat bahwa secara konsep siswa
belum dapat menggeneralisasikan
bagaimana penyajian data dengan
diagram garis. Pemberian titik pada
bidang koordinatnya sudah benar
namun pada saat menggambarkan
diagram garisnya siswa terlihat keliru.
Setelahditanyakan melalui wawancara 4. Menentukan nilai modus dan
lebih lanjut siswa beranggapan bahwa median dari data yang tersaji pada
yang sudah ia gambarkan adalah sebuah tabel.
garis.

2. Menentukan nilai rata-rata pada


soal cerita.

Dari jawaban tersebut diperoleh


bahwa siswa melakukan kesalahan pada
saat perhitungan untuk menentukan
nilai median. Pada saat ditanyakan lebih
lanjut siswa tersebut sudah dapat
Dari jawaban terlihat bahwa siswa
mendefinisikan median dengan benar,
tidak menuliskan rumus untuk menye-
bahwa median merupakan nilai tengah
lesaikan persoalan tersebut, serta pada
pada suatu data. Namun pada proses
proses perhitungannya siswa tidak
perhitungannya siswa mengalami
menyertakan dari mana asal bilangan
kekeliruan, siswa tersebut malah
1200 dan 780, dengan kata lain ada
melibatkan semua data untuk dihitung,
sususan perhitungan yangterlewatkan.
seperti akan mencari nilai rata-rata.

3. Menentukan nilai rata-rata dari


5. Menentukan nilai jangkauan pada
data yang tersaji pada tabel.
data tunggal.
Dari jawaban siswa pada Gambar
Dari jawaban pada Gambar 6
4 terlihat bahwa ada prosedur perhi-
terlihat bahwa siswa tidak menuliskan
Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang,Volume 4, No. 2, 2020, pp. 223-232 | 229

rumus dari jangkauan dan tidak Dari jawaban pada Gambar 7 bahwa
menuliskan keterangan apapun siswa tidak menuliskan rumus serta
mengenai informasi yang sudah tidak menjelaskan bagaimana proses
diperolehnya. menemukan jawaban 35%.
Dari jawaban-jawaban siswa yang
telah dideskripsikan nampak bahwa
kesalahan yang terjadi pada indikator
pertama adalah kesalahan
konseptual.MenurutNurussafa’at (2016)
penyebab adanya kesalahan
mengerjakan soal matematika
disebabkan karena siswa mengalami
6. Menentukan nilai kuartil 1, 2, dan 3
kesalahan konsep dalam belajar
pada data kelompok.
terutama dalam memahami soal,
Dari jawaban siswa pada Gambar
kebanyakan siswa berhenti mengerjakan
7terlihat tidak adanya rumus yang
setelah selesai menyelesaikan kalimat
dituliskan dan langkah-langkah dalam
matematikanya, dan siswa kurang teliti
menyelesaikan persoalan tidak ada,
dalam mengerjakannya.
siswa juga menuliskan dengan jelas
Selain dari kesalahan konseptual
bahwa siswa tersebut menyatakandiriya
juga terjadi miskonsepsi terhadap
lupa dengan bagaimana cara
bentuk diagram garis.Menurut
penyelesaianya.
Leinhardt, Zaslavsky, Stein (Herutomo
& Saputro, 2014)miskonsepsi
adalahsuatu pemahaman yang salah
dalam pengetahuan siswa yang terjadi
secara eksplisit dan berulang.
Miskonsepsi yang terjadidalam
pembelajaran matematikapada siswa
bisa dikarenakan kurangnya
pemahaman konsep matema-tika.
7. Menentukan banyak orang tua Miskonsepsi tersebut memunculkan
yang berlatar belakang pendidikan adanya keprihatinan karena mengarah
SMP dari data yang tersaji pada kepada pembentukan generalisasi dan
diagram lingkaran. konsep yang salah sehingga
memberikan hambatan dalam
pembelajaran matema-tika.Pernyataan
ini didukung dengan adanya penelitian
dari Herutomo dan Saputro yang
menyatakan bahwa sumber utama
kesalahan dalam matematika adalah
miskonsepsi,walaupun ada sumber lain
yang menjadi penyebab terjadinya
230 | Dewi Ratna S., Martin B. - Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Materi Statistika di Bandung Barat

kesalahan seperti keceroboh-an atau coretyang ia yakini bahwa ini adalah


penggunaan bahasa yang keterampilan berhitung yang benar,
menyesatkan(Herutomo & Saputro, namun siswa ini tidak memperhatikan
2014). bagaimana sistem coret ini dapat
Pada indikator kedua, kelima dan berlaku. Dari perolehan jawaban
ketujuh beberapa siswa melakukan tersebut diperoleh bahwa keterampilan
kesalahan yang sama seperti yang telah berhitung sistem coret yang ia yakini ini
dideskripsikan, bahwa siswa tidak berdampak pada salahnya jawaban yang
menyelesaikan masalahnya secara ia berikan. Hal ini sejalan dengan
terperinci. Dimulai dari tidak ditulis- pernyataan Therese Wilson and Helen
kannya rumus hingga perhitungannya MacGillivray dalam (Yusuf, Titat, &
yang tidak terperinci. Dari hasil yang Yuliawati, 2017), yang menyatakan
diperoleh nampak bahwa kesalahan bahwa kemampuan berhitung sangat
konseptual pada indikator kedua ini berpengaruh dalam penguasaan
mencapai 17,9%. Menurut Ariska statistika. Kemampuan berhitung yang
(2015), pengetahuan konseptual dimaksudkan adalah suatu keterampilan
merupa-kan dasar pemahaman yang dan pemahaman dalam menangani
dimiliki seseorang tentang sesuatu urutan operasi dan pemikiran aljabar
termasuk definisi, fakta, konsep, serta sederhana. Sehingga ketika siswa sudah
rumus. Contohnya, apabila seorang menguasai kemampuan berhitung, siswa
siswa akan menyelesaikan masalah dapat dengan tepat mengerjakan soal
matematika, sebaiknya siswa statistika.Dan kesalahan perhitungan
menuliskan informasi matematika yang seperti ini tidak akan terjadi.
dimilikinya atau menuliskan rumus- Kesalahan yang terjadi pada
rumus yangakan digunakan untuk indikator berikutnya atau indikator
menyelesaikan soal tersebut. keempat yaitu terdapat kesalahan pada
Kesalahanlain yang terjadi dalam penerapan rumus median. Dapat dilihat
penelitian ini adalah adanya kesalahan pada Gambar 5 bahwa dalam menentu-
prosedural. Menurut Natsir, dkk (Natsir, kan nilai median siswa melibatkan
Tandiayuk, & Karniman, 2016), semua data yang ada pada tabel untuk
kesalahan prosedural merupakan dihitung, yang seharusnya data yang
kesalahan dalam menyusun langkah- dilibatkan untuk dihitung hanya data
langkahuntuk menyelesaikam suatu yang terletak ditengah data keseluruhan
masalah. Kesalahan prosedural yang setelah diurutkan saja. Kesalahan dalam
terjadi pada indikator ini adalah adanya menentukan nilai median ini ternyata
kesalahan perhitungan dalam telah disimpulkan oleh Supriyanto dan
mengoperasikan bilangan. Dari jawaban Purwaningsih(2011) dalam penelitian-
tersebut nampak bahwa siswa nya bahwa kesalahan-kesalahan yang
mengalami kesalahan ketika dilakukan dalam pengolahan data
mengoperasikan suatu bilangan. Dalam diantaranya adalah: (1) kesalahan dalam
mengoperasikan bilangan pada membaca data, (2) kesalahan dalam
indikator ini siswa melakukan sistem menentukan rata-rata, (3) kesalahan
Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang,Volume 4, No. 2, 2020, pp. 223-232 | 231

dalam menentukan modus, (4) Dengan demikian, secara keselu-


kesalahan dalam menentukan median. ruhan dalam menyelesaikan soal yang
Selanjutnya pada indikator ke berkenaan dengan ukuran pemusatan
enam yaitu dalam menentukan nilai dan ukuran letak data seperti, rata-rata,
kuartil pada suatu data. Dari jawaban median, jangkauan, dan kuartil, kecuali
yang dituliskan siswa tidak menuliskan modus, siswa masih mengalami
keterangan apapun dari mana ia kesalahan. Masih terdapat beberapa
memperoleh nilai Q1 = 50, Q2 = 25 dan siswa yang belum tepat dalam
Q3 = 75. Selain itu siswa memberikan menggambarkan grafik dan menghitung
adanya keterangan bahwa siswa tersebut atau menyelesaikan persoalan mengenai
lupa dengan caranya. Dan setelah rata-rata, jangkauan dan nilai kuartil.
ditindak lanjuti berupa wawancara
ternyata siswa tersebut benar lupa PENUTUP
dengan rumusnya. Siswa tersebut Berdasarkan hasil penelitian
mengatakan bahwa “rumusnya banyak, didapatkan simpulan tentang analisis
Bu, jadi saya lupa”. Dari peristiwa ini kesalahan yang dihadapi siswa SMP
peneliti menduga adanya kekurangan kelas IX pada materi statistika. Dari
pada pengajaran yaitu kurangnya persentase data diperoleh Kesalahan
penguatan terhadap konsep sehingga Konseptual 37,1% dan Kesalahan
siswa berpatokan kepada hapalan rumus Prosedural 35,9%. Adapun hasil analisis
yang pernah dipelajarinya yang memperlihatkan bahwa: (1) siswa
mengakibatkan siswa tidak dapat mengalami kesalahan konseptual berupa
memahami secara utuh konsep dalam kesalahan menentukan dan penggunaan
menentukan nilai kuartil.Serta dalam rumusyang tidak sesuai serta tidak
proses pemahaman dan mengkomuni- menuliskan rumus. (2) siswa mengalami
kasikan soal dengan konsep siswa hambatan dalam menyelesaikan soal
masih terdapat kekurangan. Pernyataan karena lupa dengan formula atau rumus
ini sejalan dengan penelitian yang telah yang akan digunakan.
dilakukan oleh(Maryati & Priatna, Sehingga, kesalahan-kesalahan
2017), bahwa kesalahan materi statistik yang dihadapi oleh siswa SMP pada
pada siswa SMP ditinjau dari materi statistika ini sebaiknya segera
kemampu\an komunikasi dan penalaran diatasi dengan melakukan beberapa
statistik yang memiliki persentase di perbaikan dalam pembelajaran yaitu
bawah standar kompetensi. Sehingga menekankan pemahaman atas materi
perlu dilakukan evaluasi dalam memilih prasayarat maupun materi pokok yang
dan menentukan metode pembelajaran dipelajari siswa agar memberikan
yang diterapkan agar dapat pemahaman yang mendalam mengenai
meminimalkan kesalahan siswa dalam konsep-konsep penting yang mendasari
menyelesaikan persoalan. pemahaman siswa tentang materi
statistika. Serta, menekankan pada
232 | Dewi Ratna S., Martin B. - Analisis Kesalahan Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Materi Statistika di Bandung Barat

pembelajaran yang lebih bermakna Kebudayaan Jakarta. (2016).


sehingga siswa tidak dengan mudah Silabus Mata Pelajaran Sekolah
melupakan materi yang telah dipelajari. Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs).
Kementrian Pendidikan dan
DAFTAR PUSTAKA Kebudayaan, pp. 28–29.
Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Maryati, I., & Priatna, N. (2017).
Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Analisis Kesulitan dalam Materi
Jakarta: Rineka Cipta. Statistika Ditinjau dari
Agustina, E. N. S. (2016). Konsep Kemampuan Penalaran dan
Aljabar yang Terlupakan. Jurnal Komunikasi Statistis. Jurnal
Edukasi, 2(1), 25–34. PRISMA Universitas
Ariska, M. (2015). Studi Pemahaman Surakencana, VI(2), 173–179.
Konsep Siswa pada Sub Konsep Natsir, N., Tandiayuk, M. B., &
Rangkaian Listrik Arus Searah di Karniman, T. S. (2016). Profil
Kelas XI SMA Negeri 1 Kesalahan Konseptual dan
Palembang. Jurnal Inovasi Dan Prosedural Siswa Dalam
Pembelajaran Fisika, 2(2), 147– Menyelesaikan Soal Cerita
154. Himpunan di Kelas VII SMPN 1
Bernard, M. (2015). Meningkatkan Siniu. Jurnal Elektronik
Kemampuan Komunikasi dan Pendidikan Matematika Tadulako,
Penalaran Disposisi Matematik 03(04), 440–453.
Siswa SMK dengan Pendekatan Nurussafa’at, F. A., Sujadi, I., & Riyadi.
Kontekstual Melalui Game Adobe (2016). Analisis Kesalahan dalam
Flash Cs 4.0. Infinity Juornal, Menyelesaikan Soal Cerita pada
4(2), 197–222. Materi Volume Prisma dengan
Fitriani, N. (2018). Hubungan Antara Fong’s Shcematic Model for Error
Kemampuan Pemecahan Masalah Analysis ditinjau dari Gaya
Matematis dengan Self Kognitif Siswa. Jurnal Elektronik
Confidence Siswa SMP yang Pendidikan Matematika, 4(2),
Menggunakan Pendekatan 174–187.
Pendidikan Matematika Realistik. Ruswati, D., Utami, W. T., &
Jurnal Euclid, 2(2), 341–351. Senjayawati, E. (2018). Analisis
Gal, I. (2002). Adults ’ Statistical Kesalahan Siswa SMP dalam
Literacy : Meanings, Components, Menyelesaikan Soal Kemampuan
Responsibilities. Internasional Pemecahan Masalah Matematis
Statistical Review, 70(1), 1–25. Ditinjau dari Tiga Aspek. MAJU:
Hafiyusholeh, M. (2015). Literasi Jurnal Ilmiah Pendidikan
Statistik dan Urgensinya Bagi Matematika, 5(1), 91–107.
Siswa. WAHANA, 64(1), 1–8. Supriyanto, & Purwaningsih. (2011).
Herutomo, R. A., & Saputro, T. E. M. 225 Kesalahan yang Sering
(2014). Analisis Kesalahan dan Terjadi dalam Berhitung. Jakarta:
Miskonsepsi Siswa Kelas VII Media Pusindo.
pada Materi Aljabar. Edusentris, Yusuf, Y., Titat, N., & Yuliawati, T.
Jurnal Ilmu Pendidikan dan (2017). Analisis Hambatan
Pengajaran, 1(2), 134–145. Belajar (Learning Obstacle)
Kementerian Pendidikan dan Siswa SMP pada Materi
Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang,Volume 4, No. 2, 2020, pp. 223-232 | 233

Statistika. AKSIOMA: Jurnal


Matematika dan Pendidikan
Matematika, 8(1), 76–86.

Anda mungkin juga menyukai