Anda di halaman 1dari 12

JES-MAT, Vol. 9 No.

2 September 2023

ANALISIS LITERASI MATEMATIS SISWA DALAM


MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN CHANGE AND
RELATIONSHIP

Indira Novelia Nurinayah1), Iyan Rosita Dewi Nur2)


1) ,2)
Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Singaperbangsa Karawang
1910631050082@student.unsika.ac.id , iyan.rosita@fkip.unsika.ac.id

Abstract

The purpose of this study was to determine students' mathematical literacy in solving PISA
questions on the content of change and relationship. This research is a qualitative research
descriptive method. The sampling used in this study was purposive sampling totaling 3 students.
This study used PISA written test instruments and interviews regarding mathematical literacy. The
results of this study obtained that the overall achievement of students' mathematical literacy has a
percentage of 29.62%. Based on the category of mathematical literacy, it was concluded that 1)
students in the high category were able to complete 2 indicators of mathematical literacy; 2)
students in the medium category were able to complete 2 indicators of mathematical literacy, but
students still had difficulty in interpreting the problem; and 3) students in the low category were
only able to complete 1 indicator of mathematical literacy.
Keywords: Mathematical Literacy, PISA, Change and Relationship

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui literasi matematis siswa dalam menyelesaikan soal PISA
konten change and relationship. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif metode deskriptif.
Pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling berjumlah 3
siswa. Penelitian ini menggunakan instrumen tes tulis PISA dan wawancara mengenai literasi
matematis. Hasil penelitian ini diperoleh bahwa secara keseluruhan ketercapaian literasi matematis
siswa memiliki presentase 29,62%. Berdasarkan kategori literasi matematis maka disimpulkan bahwa
1) siswa dengan kategori tinggi mampu menuntaskan 2 indikator kemampuan literasi matematis; 2)
siswa dengan kategori sedang mampu menuntaskan 2 indikator kemampuan literasi matematis, tetapi
siswa masih kesulitan dalam menafsirkan permasalahan soal; dan 3) siswa dengan kategori rendah
hanya mampu menuntaskan 1 indikator kemampuan literasi matematis.

Kata Kunci : Literasi Matematis, PISA, Perubahan dan Hubungan

Cara Menulis Sitasi: Nurinayah, I.N., & Nur, I.R.D. (2023). Analisis Literasi Matematis
Siswa dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change and Relationship. Jurnal Edukasi
dan Sains Matematika (JES-MAT), 9 (2), 137-148.

PENDAHULUAN teknologi yang sangat cepat. Salah satu


Pendidikan menuntut siswa untuk mata pelajaran yang harus dikuasai oleh
menguasai seluruh kompetensi yang setiap siswa adalah matematika. NCTM
dimiliki sebagai tantangan di abad 21 (National Council of Teaching
dalam menghadapi perkembangan Mathematics) menetapkan dalam pelajaran

137
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

matematika ada lima standar kemampuan matematika dengan situasi nyata. Karena
yakni kemampuan penalaran (mathematics dalam menyelesaikan masalah siswa tidak
reasoning), kemampuan representasi cukup menghafal rumus dan pandai
(mathematics representation), kemampuan berhitung, tetapi kemampuan literasi
koneksi matematis (mathematics matematis siswa juga perlu diperhatikan.
connection) dan kemampuan komunikasi Sedangkan menurut Novitasari (2018)
matematis (mathematics communication) dalam penelitiannya siswa hanya mampu
(Hikmaturrahman, 2018). Pada penelitian menyelesaikan soal tes PISA skala bawah
Farida et al., (2021) menyebutkan bahwa (level 1 & 2) dari 6 level. Dikarenakan
selain lima standar tersebut, siswa perlu siswa sudah sering memecahkan soal yang
mengembangkan kemampuan berpikir berkaitan dengan permasalahan konteks
kritis dan kemampuan berkolaborasi. umum. Selain itu, siswa sering ceroboh
Semua kemampuan tersebut berkaitan dalam melakukan operasi hitung dan
dengan kompetensi literasi matematis menggunakan strategi penyelesaian
(Qadry et al., 2022). masalah.

Sejak tahun 2021 Kementerian Mencermati hal tersebut bahwa


Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan perkembangan teknologi berpengaruh ke
syarat kelulusan sekolah menjadi Asesmen semua bidang termasuk pendidikan
Kompetensi Minimum (AKM). Tujuan sehingga menuntut untuk meningkatkan
diselenggarakan Asesmen Kompetensi kualitas pembelajaran maupun sumber daya
Minimum ini salah satunya adalah manusia. Selain itu, dibutuhkan generasi
mengukur kemampuan literasi matematis muda yang memiliki kompetensi, karakter
siswa (Ulyah et al., 2021). Secara singkat dan kemampuan literasi matematis yang
pengertian literasi matematis merupakan dapat bersaing dengan memberikan inovasi
kemampuan siswa dalam mendeskripsikan, baru maupun solusi dalam menjawab
menggunakan dan mengaplikasikan konsep tantangan di abad 21 serta dapat berpikir
hingga didapat sebuah kesimpulan (Santika kritis dalam menyikapi suatu informasi
& Khotimah, 2023). Oleh karena itu, (Herawan, 2021). Faktanya siswa belum
literasi matematis sangat penting dan perlu mampu menggunakan kemampuannya
dikembangkan oleh setiap siswa. secara optimal dan hanya berpatokan pada
contoh serta jarangnya membaca kembali
Kemampuan literasi matematis yang materi yang telah diberikan (Usman &
dianggap penting ini tidak sesuai dengan Kristiawati, 2022). Dengan begitu,
hasil tes yang dilakukan oleh studi PISA. sangatlah penting bagi siswa memiliki
Menurut PISA Indonesia memiliki literasi kemampuan literasi matematis.
matematis siswa yang masih rendah dengan
peringkat 62 dari 70 negara pada tahun Berdasarkan pemaparan diatas, dapat
2019 (Ayuningtyas & Sukriyah, 2020). Hal disimpulkan bahwa pengertian literasi
ini juga didukung oleh penelitian Selan et matematis merupakan suatu keterampilan
al., (2020) menyebutkan kemampuan siswa dalam memahami, merumuskan, dan
literasi matematis siswa masih berkategori menggunakan serta membuat kesimpulan
rendah dikarenakan siswa belum memiliki dari hasil penyelesaian masalah. Dengan
kemampuan menghubungkan konsep kemampuan literasi matematis ini, siswa

138
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

bisa memaknai setiap materi pelajaran serta mengevaluasi kewajaran dari hasil
sehingga bisa meningkatkan motivasi yang berkaitan dengan konteks kehidupan
belajar siswa. Selain itu, siswa mampu nyata.
menghubungkan materi pelajaran dengan
situasi nyata, mengembangkan kemampuan PISA Konten Change and Relationship
lainnya seperti berpikir kritis dan Perkembangan literasi siswa di
meningkatkan potensi serta bakat yang ada Indonesia mengacu pada hasil tes PISA.
pada siswa (Janah et al., 2019). Oleh karena PISA (Program for Internasional Student
itu peneliti akan mengetahui kemampuan Assessment) merupakan program yang
literasi matematis siswa dalam dilaksanakan oleh Organization for Co-
menyelesaikan soal PISA konten change operation and Development (OECD) untuk
and relationship. menilai sistem pendidikan di berbagai
negara dengan mengukur kinerja akademik
LANDASAN/KAJIAN TEORI siswa yang berkaitan dengan matematika,
Literasi Matematis sains dan literasi (OECD, 2019). Studi
Literasi memiliki arti yaitu baca. PISA terbagi menjadi empat bagian konten
Konteks literasi tidak hanya sekedar matematika yaitu 1) Perubahan dan
kegiatan membaca, namun kecakapan Hubungan (change and relationship); 2)
seseorang dalam memahami, mengolah dan Bilangan (quantity); 3) Ketidakpastian dan
menggunakan serta memaknai suatu Data (uncertainty and data); dan 4) Ruang
informasi (Nudiati & Sudiapermana, 2020; dan Bentuk (space and shape) (Aynul,
Sumarni, Adiastuty, & Syafari, 2022). 2021) Sumarni et al., 2023). Pada
Menurut penelitian yang dilakukan oleh penelitian ini siswa akan diuji melalui tes
Aulia (2020) bahwa 97% siswa PISA konten change and relationship.
menganggap literasi merupakan kegiatan Konten change and relationship sering
yang sangat penting. Namun hanya 3% dinyatakan sebagai konten dari PISA
yang melakukan kegiatan literasi. Hal mengenai kemampuan siswa dalam
tersebut menunjukkan bahwa pemahaman mendeskripsikan, memodelkan, dan
seseorang tidak mempengaruhi tingkah menginterpretasikan suatu peristiwa yang
laku dalam kegiatan literasi. Literasi berkaitan dengan kehidupan nyata (Nariyati
matematis merupakan suatu keterampilan et al., 2017).
yang dimiliki siswa dalam merumuskan,
menggunakan dan mendeskripsikan METODE PENELITIAN
konsep, prosedur serta media matematika Jenis Penelitian
(OECD, 2019). Menurut Ayuningtyas Penelitian ini menerapkan
(2017) ada beberapa indikator kemampuan penelitian kualitatif dimana menurut
literasi matematis yaitu 1) mengidentifikasi Sukiati (2016) penelitian kualitatif
informasi dan bentuk matematika memiliki arti sebagai penelitian untuk
berdasarkan permasalahan nyata; 2) mengetahui dan memahami suatu fenomena
mengubah informasi dari permasalahan dengan mengamati seseorang/objek yang
menjadi model matematika yang sesuai; 3) menghasilkan informasi deskriptif
menggunakan model matematika sebagai berbentuk kata atau lisan. Metode
solusi permasalahan; dan 4) penelitian yang digunakan yaitu metode
menginterpretasikan hasil yang diperoleh deskriptif yang sering dinyatakan sebagai

139
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

penelitian dengan tujuan untuk persiapan, menentukan tempat penelitian,


menggambarkan suatu kejadian secara rinci membuat instrumen penelitian dan lembar
(Rahmadi, 2011). Sehingga penelitian ini wawancara; 2) tahap pelaksanaan,
memiliki tujuan yaitu mengetahui memberikan tes tulis berupa uraian kepada
kemampuan literasi matematis siswa dalam subjek penelitian untuk mengukur
menyelesaikan soal PISA konten change kemampuan literasi matematis; dan 3)
and relationship. tahap analisis data, mengolah data dan
membagi data menjadi 3 kategori yaitu
Waktu dan Tempat Penelitian tinggi, sedang, dan rendah. Kemudian
Penelitian dilaksanakan pada diambil 1 siswa sebagai perwakilan dari
tanggal 10 Januari dan 13 Januari 2023. setiap kategori berdasarkan jawaban subjek
Tempat penelitian dilakukan di kelas VIII-9 penelitian untuk melakukan kegiatan
SMP Negeri 1 Caringin semester genap wawancara. Selanjutnya dari hasil data
tahun ajaran 2022/2023. yang diperoleh akan ditarik sebuah
kesimpulan dari hasil tes dan wawancara.
Target/Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah 3 Data, Instrumen, dan Teknik
siswa kelas VIII-9 SMP Negeri 1 Caringin. Pengumpulan Data
Metode pengambilan sampel pada Penelitian ini menggunakan
penelitian ini yaitu purposive sampling instrumen tes tulis berupa uraian dan
dimana penelitian yang dilakukan wawancara. Pengumpulan data dengan
mengambil beberapa sampel karena peneliti memberikan instrumen tes tulis berjumlah
beranggapan seseorang yang dianggap 4 soal kepada subjek penelitian berkaitan
sampel ini memiliki informasi yang dengan soal PISA konten change and
diperlukan (Ngatno, 2015). relationship. Setiap soal terdiri dari 3
indikator kemampuan literasi matematis.
Berikut indikator kemampuan literasi
Prosedur matematis menurut Ayuningtyas (2017)
Prosedur penelitian pada penelitian sebagai berikut:
ini memiliki 3 tahapan yaitu 1) tahap
Tabel 1. Indikator Kemampuan Literasi Matematis
No Indikator
Mengidentifikasi informasi dan bentuk matematika
1.
berdasarkan permasalahan nyata
Mengubah informasi dari permasalahan menjadi model
2.
matematika yang sesuai
Menggunakan model matematika sebagai solusi
3.
permasalahan
Menginterpretasikan hasil yang diperoleh serta
4. mengevaluasi kewajaran dari hasil yang berkaitan
dengan konteks kehidupan nyata

140
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

Teknik Analisis Data SMP Negeri 1 Caringin; 2) reduksi data,


Menurut Miles & Huberman (1992) setelah data dikumpulkan kemudian data
terdapat beberapa proses analisis data diolah dan dikelompokkan menjadi 3
dalam penelitian kualitatif yaitu 1) kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah
pengumpulan data, data diperoleh dari hasil berdasarkan kriteria tes tulis PISA konten
observasi kemudian melakukan tes tulis change and relationship. Adapun menurut
berupa soal PISA konten change and Azwar (2012) mengenai kriteria tes tulis
relationship kepada siswa kelas VIII-9 PISA pada tabel 1 berikut.

Tabel 2. Kriteria Tes Tulis PISA Konten Change and Relationship


Kategori Jumlah Skor
Tinggi Nilai ̅
Sedang ̅ < Nilai < ̅
Rendah Nilai < ̅

Selanjutnya akan dilakukan wawancara HASIL PENELITIAN DAN


kepada 3 siswa yang dianggap perwakilan PEMBAHASAN
dari setiap kategori; 3) penyajian data, Hasil tes tulis PISA konten change
selanjutnya data dideskripsikan berupa and relationship dari siswa kelas VIII-9
uraian dan dicantumkan lembar jawaban SMP Negeri 1 Caringin disajikan pada
siswa; dan 4) kesimpulan, setelah data tabel 2 dan hasil persentase kriteria tes tulis
dikumpulkan dan dianalisis kemudian dapat PISA konten change and relationship
ditarik kesimpulan dari hasil data yang berdasarkan kategori menurut Azwar
diperoleh. (2012) disajikan pada tabel 3 sebagai
berikut
Tabel 3. Hasil Tes Tulis PISA Konten Change and Relationship
Skor Tiap Soal
No Jumlah
1 2 3 4
1 Jumlah Skor 143 127 74 76 420
2 Skor Maksimum 420 350 280 350 1400
3 Rata-rata Skor 4,09 3,63 2,11 2,17 12
4 Ketercapaian 34,05% 36,29% 26,43% 21,71% 29,62%

Tabel 4. Presentase Hasil Tes Tulis PISA Konten Change and Relationship
Kategori Frekuensi Jumlah Presentase
Tinggi x 45 4 11.43%
Sedang 14 x < 45 22 62.86%
Rendah x < 14 9 25.71%

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan matematis siswa kelas VIII-9 dalam


bahwa hasil tes kemampuan literasi ketercapaian dalam menyelesaikan soal

141
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

PISA konten change and relationship dari matematis yaitu kemampuan


35 siswa memiliki presentase 29,62%. mengidentifikasi dan mengubah informasi
Siswa belum terbiasa mengerjakan soal tipe ke dalam bentuk matematika berdasarkan
PISA dan tingkat kemampuan literasi permasalahan nyata; kemampuan
matematis yang dimiliki siswa masih menggunakan model matematika sebagai
rendah. Nasution et al., (2020) solusi permasalahan; dan kemampuan
menyebutkan dalam hasil penelitiannya menginterpretasikan hasil yang diperoleh
bahwa salah satu penyebab siswa tidak serta mengevaluasi kewajaran dari hasil
mampu menyelesaikan soal tipe PISA yang berkaitan dengan konteks kehidupan
adalah siswa kurang membiasakan diri nyata (Ayuningtyas, 2017).
dalam menjawab soal berkarakteristik
seperti soal PISA dan kurangnya 1. Kategori Tinggi
kemampuan dalam menghubungkan
Berdasarkan hasil tes PISA yang
masalah kontekstual ke dalam bentuk
telah diperoleh, subjek R1 merupakan
matematika. Terlihat pada tabel 3 bahwa
siswa dengan kategori tinggi. Dari 4 soal
tingkat kategori pada literasi matematis
tes PISA yang diberikan, subjek R1 dapat
siswa bervariasi. Kemampuan literasi siswa
menyelesaikan semua soal sesuai dengan
dengan kategori tinggi mencangkup 4
waktu yang ditentukan. Menurut subjek R1,
siswa, kategori sedang mencangkup 22
soal yang diberikan oleh guru lebih mudah
siswa dan kategori rendah mencangkup 9
daripada soal tes PISA. Selain itu, R1
siswa.
mengatakan belum pernah mengerjakan
Selanjutnya akan di analisis 3 siswa soal dengan tipe PISA sebelumnya. Berikut
yang terpilih sebagai subjek penelitian dari lembar jawaban tes PISA konten change
kategori rendah, sedang dan tinggi yang and relationship pada subjek R1.
mengacu pada kriteria Azwar (2012).
Perolehan jawaban siswa akan dikaitkan
dengan indikator kemampuan literasi

Gambar 1. Lembar Jawaban Tes PISA Konten Change and Relationship Subjek R1

Pada gambar 1 menunjukkan bahwa menuliskan komponen yang dikenali saja


R1 sudah mempunyai kemampuan literasi tanpa menuliskan apa yang ditanyakan.
matematis yang cukup baik. Subjek Dalam menjawab soal, R1 memperoleh
R1dapat memahami masalah yang hasil jawaban dengan benar, tetapi jika
disebutkan pada soal sehingga mampu dilihat dari proses penyelesaiannya hal
mengidentifikasikan komponen-komponen tersebut tidak sesuai dengan konsep
yang ada pada soal, namun hanya mampu matematika. R1 hanya mengoperasikan

142
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

bilangan menggunakan pemikiran logika menghadapi kesulitan yang dialaminya


tanpa mengaitkannya dengan materi selama menyelesaikan soal. Tetapi R1
matematika. Namun, R1 mampu terlalu fokus pada gambar yang ada pada
menuliskan kesimpulan dari hasil yang soal sehingga beranggapan bahwa soal
diperolehnya. Sependapat dengan tersebut berkaitan dengan bangun datar.
penelitian Fitriana & Lestari (2022) bahwa Hal ini pun berdampak pada proses
siswa dengan kecerdasan spasial yang penyelesaian soal yang dilakukan oleh R1
tinggi belum tentu mampu menyelesaikan walaupun hasil jawaban yang diperoleh
soal tipe PISA. Dalam menyelesaikan soal, benar. Penelitian yang dilakukan oleh
siswa yang memiliki kecerdasan tinggi Nudiati & Sudiapermana (2020) sejalan
mampu memahami permasalahan soal dan dengan hal tersebut bahwa presentase siswa
mampu menarik kesimpulan walaupun yang mampu menerapkan literasi
tidak bisa menghubungkan masalah dengan matematis terhadap kemampuan
materi matematika dan hanya menganalisis informasi dari bentuk gambar,
menggunakan pemikiran logika saja. grafik dan lainnya hanya sekitar 4,4 %.
Sisanya siswa tidak mampu menganalisis
Adapun kutipan wawancara peneliti informasi dari bentuk gambar dikarenakan
dan subjek R1 mengenai literasi matematis jarangnya membaca buku. Sehingga dapat
sebagai berikut: disimpulkan bahwa R1 hanya mampu
menuntaskan 2 indikator literasi matematis
P : “Apa saja informasi yang ada pada
yaitu mengidentifikasi informasi pada soal
soal tersebut?”.
dan mampu menginterpretasikan hasil
R1 : “Tinggi persegi panjang dan tinggi
jawaban yang diperoleh. Namun, subjek R1
segi enam”.
belum mampu menghubungkan masalah
P : “Bagaimana cara menjawab
pada soal dengan materi atau konsep
permasalahan soal tersebut?”.
matematika.
R1 : “Dicari dulu kak tinggi segi enam dan
tinggi persegi panjang “. 2. Kategori Sedang
P : “Apakah kamu mengalami kendala
selama memecahkan masalah tersebut?”. Selanjutnya hasil tes PISA subjek
R1 : “Iya kak, saya tidak tahu cara S1 yang merupakan siswa dengan kategori
mencari tinggi segi enam kak”. sedang. Dari 4 soal PISA yang diberikan,
P : “Bagaimana cara kamu menghadapi subjek S1 hanya dapat menyelesaikan 3
kesulitan tersebut?”. soal dari waktu yang telah ditentukan.
R1 : “Dibagi tinggi yang ada di soal kak”. Namun dalam menjawab soal, S1 tidak
P : “Menurut kamu permasalahan yang menuliskan semua proses penyelesaian.
ada di soal berhubungan dengan materi Menurut S1, soal PISA konten change and
apa?”. relationship ini mempunyai tingkat
R1 : “Bangun datar karena ada segi enam kesulitan yang tinggi sehingga S1 lebih
dan persegi panjang kak”. memilih soal yang diberikan oleh guru
daripada soal tes PISA. Hal tersebut
Dalam wawancara terlihat bahwa dikarenakan siswa S1 baru pertama kali
R1 sudah paham dalam memecahkan mengerjakan soal tipe PISA. Berikut
permasalahan. Selain itu, R1 mampu

143
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

lembar jawaban tes PISA konten change


and relationship pada subjek S1.

Gambar 2. Lembar Jawaban Tes PISA Konten Change and Relationship Subjek S1

Berdasarkan gambar 2 P : “Bagaimana cara kamu untuk


menunjukkan bahwa S1 mempunyai memecahkan permasalahan soal
kemampuan literasi matematis yang cukup. tersebut?”.
Subjek S1 mampu mengidentifikasikan S2 : “Ditambah kak”.
informasi yang ada pada soal, namun hanya P : “Bagaimana kamu tahu bahwa nilai itu
menuliskan apa yang diketahui saja tanpa ditambah?”.
menuliskan yang ditanyakan. Dalam S2: “Saya lihat digambar kak. Jadi tinggal
menjawab soal, S1 memperoleh hasil ditambah”.
jawaban dengan benar. Selain itu, subjek P: “Apakah kamu mengalami kesulitan
S1 mampu menginterpretasikan kembali selama menyelesaikan soal tersebut?”.
hasil jawabannya. Tetapi dari proses S2: “Enggak kak, saya tahu cara
penyelesaian, hal tersebut tidak sesuai penyelesaiannya”.
dengan konsep matematika. Subjek S1 P : “Menurut kamu materi matematika
hanya menjumlahkan nilai/angka yang ada apa yang berhubungan dengan soal no
pada soal tanpa menghubungkannya 1?”.
dengan materi matematika. Walaupun hasil S2 : “Persegi kak”.
yang diperolehnya benar tetapi proses
penyelesaian yang dilakukan oleh subjek Dalam wawancara terlihat bahwa
S1 masih keliru dikarenakan rendahnya subjek S1 mengatakan mampu menjawab
kemampuan penalaran yang dimiliki siswa. soal tanpa mengalami kesulitan. Tetapi
Sejalan dengan penelitian Wati & dalam proses pengerjaan, subjek S1 hanya
Murtiyasa (2016) disebutkan bahwa alasan menghitung nilai yang didasarkan pada
siswa melakukan kekeliruan dalam gambar sehingga beranggapan bahwa
menjawab tes PISA konten change and strategi penyelesaiannya adalah
relationship adalah rendahnya kemampuan menjumlahkan nilai/angka yang tampak
penalaran dan kreativitas siswa untuk pada gambar. Maka dari itu, subjek S1
menyelesaikan permasalahan soal. hanya mampu menuntaskan 2 indikator
literasi numerasi yaitu mampu
Adapun kutipan wawancara peneliti mengidentifikasi informasi pada soal dan
dan subjek S1 mengenai literasi matematis mampu menginterpretasikan kembali hasil
sebagai berikut: yang diperoleh. Subjek S1 belum mampu
menghubungkan permasalahan soal dengan
P : “Apa yang diketahui dari soal materi atau konsep matematika dikarenakan
tersebut?”. S1 masih merasa kesulitan menafsirkan
S2 : “Persegi dan segi enam kak”.

144
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

permasalahan soal. Hal tersebut didukung siswa dengan kategori rendah. Dari 4 soal
oleh penelitian Teresa et al., (2020) bahwa PISA yang diberikan, subjek T1 hanya
persentase rata-rata skor siswa dalam dapat menyelesaikan 1 soal. Selain itu
menyelesaikan soal PISA adalah 33,45%. dalam menjawab soal, subjek T1 tidak
Dalam penelitiannya siswa menjawab soal menuliskan semua proses penyelesaian dan
dengan mengoperasikan nilai yang ada melakukan kesalahan dalam
pada soal tanpa melakukan identifikasi menginterpretasi hasil jawaban. Menurut
permasalahan soal terlebih dahulu. Salah subjek T1, soal PISA konten change and
satu penyebab hal tersebut dapat terjadi relationship ini lebih susah dari soal yang
adalah siswa tidak memahami materi diberikan oleh guru. Hal tersebut
matematika dan permasalahan yang ada dikarenakan subjek T1 belum pernah
pada soal. mengerjakan soal tipe PISA sebelumnya.
Berikut lembar jawaban tes PISA konten
3. Kategori Rendah change and relationship pada subjek T1.

Kemudian hasil tes PISA yang telah


diperoleh oleh subjek T1 yang merupakan

Gambar 3. Lembar Jawaban Tes PISA Konten Change and Relationship Subjek T1

Berdasarkan gambar 3 disebutkan bahwa kecakapan dalam


membuktikan subjek T1 mempunyai menginterpretasikan merupakan bagian
kemampuan literasi matematis yang literasi matematis yang memiliki kategori
rendah. Terlihat bahwa siswa dapat cukup rendah. Dalam menyelesaikan soal,
mengidentifikasikan informasi pada soal, siswa kesulitan dalam membuat
namun tidak lengkap. Subjek T1 hanya kesimpulan dari hasil analisis ke dalam
mencantumkan yang diketahui saja tanpa bentuk atau model matematika.
menuliskan informasi yang ditanyakan.
Saat wawancara subjek T1 menyebutkan Adapun kutipan wawancara
bahwa dalam menjawab soal, T1 tidak peneliti dan subjek T1 mengenai literasi
memahami permasalahan soal sehingga matematis sebagai berikut:
solusi untuk menyelesaikannya adalah
P : “Apakah kamu mengetahui informasi
menanyakan jawaban pada temannya.
yang ada di soal tersebut?”.
Selain itu, subjek T1 tidak mampu
S3 : “Iya kak, ada persegi sama segi
mengaitkan permasalahan soal pada materi
enam”.
matematika dan tidak mampu menafsirkan
P : “Strategi apa yang kamu gunakan
kesimpulan dari penyelesaian yang
untuk memecahkan persoalan tersebut?”.
dilakukan. Hal ini didukung oleh Fadillah
S3 : “Ditambah kak”.
& Ni’mah (2019) dalam penelitiannya

145
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

P : “Bagaimana cara tahu strategi mengidentifikasi komponen yang ada pada


penyelesaiannya adalah ditambah?”. soal dan menginterpretasikan hasil
S3 : “Enggak tahu kak. Saya lihat ke jawaban yang diperoleh. Tetapi siswa
temen saya”. masih kesulitan dalam menangkap
P : “Apakah kamu mengalami kendala permasalahan soal; dan 3) siswa dengan
selama menyelesaikan soal tersebut?”. kategori rendah hanya mampu
S3 : “Iya kak, saya enggak ngerti menuntaskan 1 indikator kemampuan
soalnya”. literasi matematis ialah mengidentifikasi
P : “Menurut kamu materi matematika informasi yang ada pada soal. Siswa tidak
apa yang berhubungan dengan soal no bisa mengaitkan permasalahan soal dengan
1?”. materi matematika dan tidak mampu
S3 : “Enggak tahu kak”. menafsirkan kesimpulan dari penyelesaian
Berdasarkan pemaparan diatas yang dilakukan. Untuk penelitian
maka subjek T1 hanya mampu memenuhi selanjutnya disarankan dapat meneliti lebih
1 indikator literasi numerasi yaitu dalam mengenai kemampuan literasi
mengidentifikasi informasi pada soal. matematis siswa.
Subjek T1 belum bisa menghubungkan
permasalahan soal dengan materi atau DAFTAR PUSTAKA
konsep matematika dan belum mampu Aulia, A. (2020). Minat Literasi
menginterpretasikan kembali hasil Mahasiswa. Naturalistic: Jurnal
jawaban yang diperoleh. Sependapat Kajian Penelitian Pendidikan Dan
dalam penelitian Kafifah et al., (2018) Pembelajaran, 4(2), 593–596.
Aynul, N. (2021). Analisis Kemampuan
disebutkan siswa dengan literasi matematis
Literasi Matematika Siswa dalam
yang rendah cenderung tidak mampu Menyelesaikan Soal PISA Konten
menyebutkan informasi yang diketahui dan Space and Shape pada Kelas IX SMP
ditanyakan serta metode penyelesaian Negeri 13 Makassar. Skripsi.
masalah tidak dituliskan secara terperinci. Universitas Muhammadiyah
Makassar.
SIMPULAN DAN SARAN Ayuningtyas, N. (2017). Profil Literasi
Berdasarkan hasil data analisis Matematis Konten Change and
Relationship Siswa Kelas X Ditinjau
mengenai kemampuan literasi matematis
dari Gaya Kognitif Visualizer dan
siswa kelas VIII-9 ketercapaian siswa Verbalizer. Jurnal Edukasi, 3(1), 99–
dalam menyelesaikan soal PISA konten 109.
change and relationship dari 35 siswa Ayuningtyas, N., & Sukriyah, D. (2020).
memiliki presentase rendah yakni 29,62%. Analisis Pengetahuan Numerasi
Selain itu dari 3 kategori menunjukkan Mahasiswa Matematika Calon Guru.
bahwa 1) siswa dengan kategori tinggi Delta-Pi: Jurnal Matematika Dan
Pendidikan Matematika, 9(2), 237–
mampu menuntaskan 2 indikator
247.
kemampuan literasi matematis yaitu Azwar, S. (2012). Penyusunan Skala
mengidentifikasi informasi pada soal dan Psikologi Edisi 2. Pustaka Belajar.
menginterpretasikan hasil jawaban yang Fadillah, A., & Ni’mah. (2019). Analisis
diperoleh; 2) siswa dengan kategori sedang Literasi Matematika Siswa dalam
mampu menuntaskan 2 indikator Memecahkan Soal Matematika PISA
kemampuan literasi matematis yaitu Konten Change and Relationship.

146
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

Jurnal Teori Dan Aplikasi Relationship Ditinjau dari Gaya


Matematika, 3(2), 127–131. Belajar Siswa. JPPK: Jurnal
Farida, R. N., Qohar, A., & Rahardjo, S. Pendidikan Dan Pembelajaran
(2021). Analisis Kemampuan Literasi Khatulistiwa, 6(9), 1–9.
Matematis Siswa SMA Kelas X Nasution, R. S., Fauzi, M. A., &
Dalam Menyelesaikan Soal Tipe Syahputra, E. (2020). Pengembangan
PISA Konten Change and Soal Matematika Model PISA pada
Relationship. Jurnal Cendekia: Konten Space and Shape Untuk
Jurnal Pendidikan Matematika, 5(3), Mengukur Kemampuan Penalaran
2802–2815. Matematis. Paradikma: Jurnal
Fitriana, A. S., & Lestari, K. E. (2022). Pendidikan Matematika, 13(1), 1–10.
Analisis Kemampuan Literasi Ngatno. (2015). Buku Ajar Metodologi
Matematis Siswa dalam Penelitian Bisnis. CV. Indoprinting.
Menyelesaikan Soal PISA Konten Novitasari, E. D. (2018). Analisis
Space and Shape Ditinjau dari Level Kemampuan Siswa dalam
Kemampuan Spasial Matematis. Menyelesaikan Soal-soal PISA
JPMI: Jurnal Pembelajaran Konten Change and Relationship
Matematika Inovatif, 5(3), 859–868. pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1
Herawan, E. (2021). Literasi Numerasi Di Puhpelem. Universitas
Era Digital Bagi Pendidik Abad 21. Muhammadiyah Sukarta.
Prosiding Seminar Nasional Nudiati, D., & Sudiapermana, E. (2020).
Pendidikan Sultan Agung , 30–11. Literasi Sebagai Kecakapan Hidup
Hikmaturrahman. (2018). Analisis Abad 21 pada Mahasiswa. Indonesia
Kemampuan Literasi Matematika Journal of Learning Education and
Siswa Kelas X SMAN 2 Takalar Counseling, 3(1), 34–40.
dalam Menyelesaikan Soal Pisa OECD. (2019). PISA 2018 Insight and
(Program For International student Interpretations. OECD Publishing.
Assessment). Universitas Qadry, I. K., Dassa, A., & Aynul, N.
Muhammadiyah Makassar. (2022). Analisis Kemampuan Literasi
Janah, S. R., Suyitno, H., & Rosyida, I. Matematika Siswa dalam
(2019). Pentingnya Literasi Menyelesaikan Soal PISA Konten
Matematika dan Berpikir Kritis Space and Shape pada Kelas IX SMP
Matematis dalam menghadapi Abad Negeri 13 Makassar. Infinity: Jurnal
ke-21. Prisma: Prosiding Seminar Matematika Dan Aplikasinya (IJMA),
Nasional Matematika, 905–910. 2(2), 78–92.
Kafifah, A., Sugiarti, T., & Rahmadi. (2011). Pengantar Metodologi
Oktavianingtyas, E. (2018). Pelevelan Penelitian. Antasari Press.
Kemampuan Literasi Matematika Santika, A., & Khotimah, R. P. (2023).
Siswa Berdasarkan Kemampuan Analisis Kemampuan Literasi
Matematika dalam Menyelesaikan Matematika Siswa SMP dalam
Soal PISA Konten Change and Menyelesaikan Soal PISA Konten
Relationship. Kadikma, 9(3), 75–84. Quantity Ditinjau dari Self-
Miles, H. B., & Huberman, A. M. (1992). Regulation. Jurnal Cendekia: Jurnal
Analisis Data Kualitatif: Buku Pendidikan Matematika, 7(2), 1103–
Sumber tentang Metode-metode Baru. 1107.
Penerbit Universitas Indonesia (UI- https://doi.org/https://doi.org/10.3100
PESS). 4/cendekia.v7i2.2359
Nariyati, R. Y., Halini, & Ahmad, B. D. Selan, M., Daniel, F., & Babys, U. (2020).
(2017). Literasi Matematis Siswa Analisis Kemampuan Literasi
pada Konten Change and Matematis Siswa dalam

147
JES-MAT, Vol. 9 No.2 September 2023

Menyelesaikan Soal PISA Konten Relationship. Jurnal AlphaEuclidEdu,


Change and Relationship. Aksioma: 1(2), 60–68.
Jurnal Matematika Dan Pendidikan Ulyah, S. M., Sediono, S., Ana, E.,
Matematika, 11(2), 335–345. Sholihah, N., & Niswatin, K. (2021).
Sukiati. (2016). Metodologi Penelitian Improving the competency of high
Sebuah Pengantar. CV. Manhaji. school teachers in understanding and
Sumarni, S., Adiastuty, N., Riyadi, M., designing questions based on
Nisa, D. K., Restu, A. M., & Lestari, minimum competency assessment in
I. T. (2023). ANALISIS Babat Lamongan district. MUST:
KEMAMPUAN LITERASI Journal of Mathematics Education,
MATEMATIKA SISWA SMP Science and Technology, 6(1), 55–64.
DALAM MENGERJAKAN SOAL Usman, M. R., & Kristiawati. (2022).
PISA UNCERTAINTY AND DATA Analisis Kemampuan Literasi
CONTENT. AKSIOMA: Jurnal Matematis Siswa Ditinjau dari
Program Studi Pendidikan Penguasaan Materi Prasyarat. Jes-
Matematika, 12(1). Math: Jurnal Edukasi Dan Sains
Sumarni, S., Adiastuty, N., & Syafari, R. Matematika, 8(1), 79–94.
(2022). PELATIHAN https://doi.org/https://doi.org/10.2513
PEMANFAATAN KALKULATOR 4/jes-mat.v8i1.5463
ONLINE UNTUK Wati, E. H., & Murtiyasa, B. (2016).
MENINGKATKAN LITERASI Kesalahan Siswa SMP dalam
MATEMTIKA BAGI GURU-GURU Menyelesaikan Soal Matematika
DI KABUPATEN CIREBON. Al- Berbasis PISA pada Konten Change
Khidmat, 5(1), 56-66. and Relationship. Konferensi
Teresa, H., Zubaidah, & Nursangaji, A. Nasional Penelitian Matematika Dan
(2020). Kemampuan Menyelesaikan Pembelajaran, 199–209.
Soal PISA pada Konten Change and

148

Anda mungkin juga menyukai