Anda di halaman 1dari 13

AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)

Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS


MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Rohana1, Eka Fitri Puspa Sari2*, Siti Nurfeti3


1,2*,3
Universitas PGRI Palembang, Palembang, Indonesia
*Corresponding author.
E-mail: rohana@univpgri-palembang.ac.id 1)
ekafitrips@univpgri-palembang.ac.id 2*)
sitinurfeti11@gmail.com 3)
Received 08 December 2020; Received in revised form 25 June 2021; Accepted 28 June 2021

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kategori kemampuan representasi matematis peserta didik.
Metode yang digunakan yaitu metode analisis deskriptif. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas
IX.2 SMP Negeri 16 Palembang Tahun Ajaran 2019/2020 sebanyak 30 orang. Teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah tes, wawancara dan dokumentasi. Instrumen tes berupa 4 soal uraian materi sistem
persamaan linear dua variabel. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada representasi visual memiliki persentase rata-rata sebesar 43,33
dengan sebagian besar peserta didik belum mampu menentukan titik potong dan menggambarkan titik
potong pada koordinat kartesius. Indikator representasi ekpresi matematis sebesar 80,37 menunjukkan
bahwa peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan menggunakan representasi ekpresi matematis
tetapi sebagian besar peserta didik keliru dalam menentukan solusi terakhir. Indikator representasi kata-
kata atau teks tertulis sebesar 28,89 dengan sebagian besar peserta didik belum mampu menyatakan
strategi penyelesaian menggunakan kata-kata atau teks tertulis. Secara keseluruhan didapat persentase
rata-rata kemampuan representasi peserta didik sebesar 62,66 dengan kategori sedang.

Kata kunci: Analisis deskriptif; kemampuan representasi matematis; sistem persamaan linear dua
variabel.

Abstract
The purpose of this study were to determine the category of mathematical representation ability of
students. The method used is descriptive analysis method. The subjects of this study were 30 students of
class IX.2 SMP Negeri 16 Palembang on 2019/2020 academic year. Data collection techniques used are
tests, interviews and documentation. The test instrument consists of 4 questions about the material
description of a two-variable linear equation system. The data analysis technique in this study used
descriptive statistics. The results showed that the visual representation had an average percentage of
43.33 with most of the students not being able to determine the intersection point and describe the
intersection point at the Cartesian coordinates. The mathematical expression representation indicator of
80.37 shows that students are able to solve problems using mathematical expression representations but
most of the students are wrong in determining the final solution. The indicator for the representation of
words or written text is 28.89 with most of the students not being able to state the settlement strategy
using written words or text. Relativity, student’s representation ability was 62.66 in the moderate
category.

Keywords: Descriptive analysis; mathematical representation ability; two variable linear equation
system.

This is an open access article under the Creative Commons Attribution 4.0 International License

| 679
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

PENDAHULUAN besar kemungkinan akan mampu


Tujuan matematika berdasarkan menyelesaikan permasalahan
kurikulum 2006 yang disempurnakan matematika dalam pengajaran maupun
pada kurikulum 2013 yaitu: 1) dunia nyata (Hartono, Firdaus, &
memahami konsep matematika, 2) Supriyanti, 2019). Untuk melihat
meningkatkan kemampuan penalaran kemampuan representasi yang dimiliki
peserta didik berdasarkan konsep peserta didik dapat dilihat dari
matematika, 3) memecahkan masalah, bagaimana menyajikan kembali notasi,
4) melatih kemampuan komunikasi simbol, tabel, grafik, diagram
peserta didik, dan 5) mengembangkan persamaan atau ekpresi matematis serta
minat dan rasa ingin tahu peserta didik kata-kata kedalam bentuk lain (Lestari
terhadap matematika serta & Yudhanegara, 2015).
meningkatkan sikap ulet dan percaya Kemampuan representasi peserta
diri dalam memecahkan masalah (Latif didik Sekolah Menengah Pertama masih
& Akib, 2016). Berdasarkan tujuan tergolong rendah pada representasi
pembelajaran matematika yang telah ekpresi matematis dan kata-kata atau
diuraikan, terdapat suatu kemampuan teks tertulis yaitu dengan persentase
yang dapat menunjang ketercapaian rata-rata 38,9% dan 23,3% (Ramanisa,
tujuan tersebut. Sebagaimana Wijayanti Khairudin, & Netti, 2020). Kondisi di
dan Deniyanti (2020) menyatakan lapangan ini menunjukkan bahwa
bahwa kemampuan representasi proses pembelajaran peserta didik
merupakan penunjang untuk belum sepenuhnya atau relatif kurang
kemampuan komunikasi, pemahaman, menggunakan kemampuan representasi
pemecahan masalah, dan penalaran. dalam menyelesaikan permasalahan.
Kemampuan representasi Hal ini diperkuat dengan hasil
matematis merupakan dasar atau wawancara yang dilakukan dengan guru
fondasi bagi seorang peserta didik untuk matematika di SMP Negeri 16
memahami dan menggunakan ide-ide Palembang yang didapat informasi
matematika dalam menyelesaikan bahwa peserta didik kurang dalam
permasalahan matematis (Sari & Sari, mengembangkan rumus, mereka hanya
2019). Ide-ide atau gagasan tersebut mengerjakan soal sesuai dengan contoh
diinterpretasikan kedalam bentuk grafik, yan diberikan dan jika terdapat sedikt
gambar, simbol-simbol atau tulisan perbedaan maka mengalami
matematis sebagaimana dinyatakan oleh kebingungan.
Pasehah dan Firmansyah, (2019). Hal Oleh karena itu perlunya
tersebut sejalan dengan pendapat menganalisis kemampuan representasi
Kurniawan dan Kartono (2018) yang matematis peserta didik SMP Negeri 16
menyatakan bahwa kemampuan Palembang dengan tujuan untuk
representasi matematis adalah bentuk mengetahui kategori kemampuan
interpretasi kemampuan siswa terhadap representasi matematis peserta didik
suatu masalah yang dihadapi, dimana SMP Negeri 16 Palembang.
untuk menemukan solusi permasalahan
yang dihadapi peserta didik METODE PENELITIAN
menggunakan interpretasinya sebagai Penelitian ini adalah penelitian
alat bantu. deskriptif dengan tujuan untuk
Jika setiap peserta didik mengetahui kategori kemampuan
mempunyai kemampuan representasi, representasi matematis peserta didik.

680|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

Penelitian ini dilakukan pada September dilakukan untuk mengetahui


2020 sampai Oktober 2020 di SMP kemampuan representasi awal peserta
Negeri 16 Palembang. Subjek dalam didik. Dokumentasi dalam penelitian ini
penelitian ini adalah 30 peserta didik berupa penilaian dan telaah dokumen
kelas IX.2 yang terdiri dari 14 laki-laki hasil jawaban peserta didik pada post-
dan 16 perempuan. test kemampuan representasi matematis.
Pengumpulan data dalam Analisis data dilakukan
penelitian ini meliputi tes, wawancara, menggunakan statistik deskriptif dengan
dan dokumentasi. Tes adalah sebagai menentukan persentase dan rata-rata.
teknik utama untuk mengetahui Persentase digunakan untuk menghitung
kemampuan representasi matematis taraf kemampuan representasi
siswa. Instrumen tes yang digunakan matematis dengan perhitungan yang
berupa 4 soal uraian materi sitem diadaptasikan dari rumus yang
persamaan linear dua variabel (SPLDV) dikemukakan oleh Kunandar (2011).
yang sudah divalidasi oleh dua dosen
matematika dan satu guru matematika. KK = (1)
Hasil uji validitas dan reliabilitas pada
soal tersebut didapatkan uji dengan:
validitas sebesar 0,72 untuk butir Soal KK = Persentase kemampuan
1, sebesar 0,83 untuk butir Soal 2, representasi matematis
sebesar 0,81 untuk butir Soal 3, dan
sebesar 0,71 untuk butir Soal 4. Untuk memastikan kebenaran data
Perhitungan hasil uji reliabilitas yang terkumpul, dilakukan triangulasi
didapatkan sebesar 0,64 dengan teknik. Triangulasi teknik dilakukan
taraf signifikan 5% dengan banyak dengan mengecek data dari sumber
sampel 20 dan = 0,44. Dengan yang sama dengan cara yang berbeda
demikian, hasil tersebut menunjukkan (Mawaddah & Mahmudi, 2021). Dalam
bahwa ke-empat soal tersebut valid dan hal ini menggunakan teknik tes,
reliabel ( ). wawancara dan dokumentasi.
Wawancara hanya dipilih 3 Kemampuan representasi
peserta didik perwakilan untuk diminta matematis yang digunakan dalam
konfirmasi terhadap representasi penelitian ini terdiri dari 3 indikator
matematis secara lisan. Ketiga peserta kemampuan representasi matematis
didik tersebut dikodekan dengan p-5, p- dapat dilihat pada Tabel 1.
10, dan p-23. Wawancara kepada guru

Tabel 1. Indikator kemampuan representasi matematis


No Aspek Bentuk-bentuk operasional
1 Representasi a. Menggunakan representasi visual untuk menyelesaikan masalah
Visual b. Membuat diagram, gambar untuk memperjelas masalah dan
memfasilitasi hasilnya
2 Representasi a. Membuat persamaan atau model matematis dari representasi
Ekspresi lain yang diberikan.
Matematis b. Penyelesaian masalah dengan melibatkan ekspresi matematis
3 Representasi Kata- a. Menuliskan interpretasi dari suatu representasi.
kata atau Teks b. Menjawab soal dengan menggunakan kata-kata atau teks
Tertulis tertulis.
(Kusmaryono & Dwijanto, 2016)

| 681
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

Kemudian untuk mengklasifikasikan kemampuan sangat rendah pada aspek


hasil tes kemampuan representasi representasi kata-kata atau teks tertulis.
matematis peserta didik disajikan pada Hal ini menunjukkan bahwa meskipun
Tabel 2. peserta didik mampu menyelesaikan
masalah yang melibatkan ekspresi
Tabel 2. Klasifikasi hasil nilai tes matematis dengan membuat persamaan
kemampuan representasi matematis atau model matematis dan
peserta didik menyelesaikan perhitungan, namun
Persentase peserta didik masih kesulitan dalam
Kategori
Pencapaian menggambarkan grafik penyelesaian
90 KK 100 Sangat Tinggi pada soal dan menginterpretasikannya.
75 KK 90 Tinggi
55 KK 75 Sedang Tabel 4. Nilai rata-rata kemampuan
40 KK 55 Rendah representasi matematis
KK 40 Sangat Rendah Rata-
Aspek Kategori
(Kusmaryono & Dwijanto, 2016) rata (%)
Representasi
43,33 Rendah
HASIL DAN PEMBAHASAN Visual
Representasi
Hasil kemampuan representasi
Ekpresi 80,37 Tinggi
matematis peserta didik didasarkan dari
Matematis
hasil tes, wawancara dan dokumentasi
Representasi
kemampuan representasi matematis Sangat
Kata-kata atau 28,89
peserta didik. Hasil tes kemampuan Rendah
Teks Tertulis
representasi matematis peserta didik
disajikaan pada Tabel 3.
Data untuk masing-masing
kategori kemampuan representasi
Tabel 3. Statistik deskriptif kemampuan
matematis peserta didik SMP Negeri 16
representasi matematis
Palembang dianalisis berdasarkan
Statistik Hasil Kategori
indikator kemampuan representasi
N 30
Sedang matematis dalam menyelesaikan soal
̅ 62,66 yang telah diberikan. Hal ini perlu
dilakukan untuk mengetahui
Berdasarkan Tabel 3 didapat kemampuan representasi matematis
bahwa kemampuan representasi siswa peserta didik secara mendalam.
secara keseluruhan termasuk dalam Perbedaan cara menjawab yang
kategori sedang. Selain didapat hasil dilakukan peserta didik bedasarkan
rata-rata kemampuan representasi masing-masing indikator kemampuan
peserta didik secara keseluruhan, representasi matematis dideskripsikan
didapat juga perhitungan rata-rata sebagai berikut.
jawaban peserta didik tiap indikator 1) Kemampuan Representasi Visual
sebagaimana disajikan Tabel 4. Soal yang memperlihatkan
Berdasarkan Tabel 4 terlihat representasi visual untuk menyelesaikan
bahwa meskipun peserta didik memiliki permasalahan yaitu Soal 2b. Contoh
kemampuan tinggi pada aspek jawaban peserta didik dalam
representasi ekspresi matematis, namun menggunakan representasi visual dilihat
memiliki kemampuan rendah pada pada Gambar 1.
aspek representasi visual dan

682|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

Gambar 1. Jawaban peserta didik indikator representasi visual skor 3

Berdasarkan Gambar 1 peserta peserta didik sudah memahami cara


didik yang menjawab dengan membuat koordinat kartesius untuk
mendapatkan Skor 3 terlihat mampu menentukan titik pada grafik dan
membuat gambar grafik dengan lengkap memahami konsep bilangan bulat serta
dan benar untuk menyelesaikan garis bilangan untuk menggambarkan
permasalahan. Ketepatan menentukan sumbu dan sumbu . Selanjutnya
titik potong dan menggambarkan garis analisis jawaban dengan Skor 2 Soal 2b
lurus dari sebuah persamaan. Terlihat dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Jawaban peserta didik indikator representasi visual skor 2

Pada jawaban peserta didik adalah (7,3) tetapi hasil jawaban


dengan mendapat Skor 2 dalam peserta didik yang didapat yaitu (7,4).
menjawab Soal 2b terdapat kesalahan Hal ini menunjukkan peserta didik
peserta didik dalam menjawab yaitu belum memahami materi prasyarat garis
menggambarkan titik pada sumbu dan bilangan. Berikutnya, analisis jawaban
sumbu yang memiliki jarak antar dengan Skor 1 Soal 2b dapat dilihat
bilangan tidak sama. Sehingga pada Gambar 3.
pertemuan titik potong yang benar

| 683
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

Gambar 3. Jawaban peserta didik indikator representasi visual skor 1

Pada jawaban peserta didik yang membuat garis bilangan pada koordinat
mendapat Skor 1, dalam menjawab Soal kartesius. Artinya, peserta didik tidak
2b terdapat kesalahan dalam menjawab. mampu menggambarkan koordinar
Kesalahan tersebut yaitu kartesius dan belum memahami konsep
menggambarkan grafik penyelesaian garis bilangan. Selanjutnya, analisis
pada soal. Terlihat jawaban peserta jawaban peserta didik dengan Skor 0
didik yang hanya menggambarkan dua Soal 2b disajikan Gambar 4.
garis lurus saling berpotongan dan tidak

Gambar 4. Jawaban peserta didik indikator representasi visual skor 0

Berdasarkan Gambar 4 peserta potong walaupun titik tersebut salah.


didik yang mendapat Skor 0 hanya Hal ini menunjukkan bahwa materi
memperlihatkan jawaban ketidak prasyarat itu sangat penting bagi materi
pahaman tentang konsep. Hal ini terlihat yang akan dipelajari selanjutnya.
peserta didik yang tidak mampu Berdasarkan jawaban peserta
menentukan titik potong dari sebuah didik dalam menjawab Soal 2b terlihat
persamaan, menggambarkan garis kesalahan terbanyak peserta didik
bilangan yang skala penomoran tidak adalah menentukan titik potong dan
sama tetapi mampu menggambarkan menggambarkan titik pada koordinat
persamaan sebuah garis melalui titik katesius. Sebagian besar peserta didik

684|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

menggambarkan jarak pada setiap titik sebagian besar peserta didik mendapat
koordinat kartesius tidak sama sehingga Skor 0 dan 1 yang artinya kemampuan
tidak tepat dalam menentukan titik peserta didik menyelesaikan
potongnya. Ini artinya peserta didik permasalahan menggunakan
tidak memahami cara membuat representasi visual belum maksimal.
koordinat kartesius, tidak memahami
konsep bilangan bulat serta garis 2) Kemampuan Representasi Ekpresi
bilangan untuk menggambarkan sumbu Matematis
dan sumbu . Soal yang memperlihatkan
Pada Soal 2b indikator bagaimana kemampuan representasi
representasi visual, peserta didik yang matematis peserta didik yaitu pada Soal
mendapatkan Skor 3 sebanyak 8 orang, 1, 2a dan 4. Berikut contoh jawaban
Skor 2 sebanyak 2 orang, Skor 1 peserta didik menjawab menggunakan
sebanyak 11 orang dan 0 sebanyak 9 representasi ekpresi matematis dilihat
orang. Berdasarkan hasil tersebut pada Gambar 5.

Gambar 5. Jawaban peserta didik indikator representasi ekspresi matematis skor 3

Pada Gambar 5 peserta didik yang melakukan perhitungan dan


mendapat Skor 3 mampu menggunakan menentukan solusi akhir dengan benar.
representasi ekpresi matematis dengan Selanjutnya, hasil jawaban dengan Skor
baik. Mampu membuat permisalan, 2 dapat dilihat pada Gambar 6.
membuat model matematika,

Gambar 6. Jawaban peserta didik indikator representasi ekspresi matematis skor 2

| 685
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

Peserta didik mendapatkan Skor 2 penyelesaian. Hal ini dikarenakan


juga mampu membuat permisalan, peserta didik tidak melihat permisalan
model matematika dan melakukan diawal sehingga terjadi kekeliruan.
perhitungan dengan benar. Kesalahan Penyebab kekeliruan tersebut
yang dilakukan peserta didik yang dikarenakan peserta didik belum paham
mendapat Skor 2 yaitu menentukan kegunaan membuat permisalan diawal
solusi terakhir dalam penyelesaian umur pengerjaan.
Dani dan Devi yang keliru. Hal ini Pada soal yang mengukur
disebabkan kurang telitinya peserta representasi ekpresi matematis, peserta
didik dalam mengerjakan soal. Contoh didik yang mendapat Skor 3 sebanyak
jawaban peserta didik dengan Skor 0 44 (sebanyak 12 Soal 1, 25 Soal 2a dan
dapat dilihat pada Gambar 7. 7 Soal 4), Skor 2 sebanyak 42
(sebanyak 17 Soal 1, 4 Soal 2a, dan 21
Soal 4), Skor 1 sebanyak 1 (Soal 1) dan
Skor 0 sebanyak 3 (sebanyak 1 Soal 2a
dan 2 Soal 4). Berdasarkan rincian skor
representasi ekpresi matematis, Skor 3
dan Skor 2 adalah skor yang
mendominan dalam representasi ekpresi
matematis. Hal ini menunjukkan
Gambar 7. Jawaban peserta didik penyelesaian masalah menggunakan
indikator representasi ekspresi representasi ekpresi matematis lebih
matematis skor 0 baik.

Berdasarkan Gambar 7, Skor 0 3) Kemampuan Representasi Kata-


diberikan karena hasil jawaban peserta kata atau Teks Tertulis
didik hanya memperlihatkan jawaban Mengukur bagaimana kemampuan
yang tidak berarti. Artinya peserta didik representasi kata-kata atau teks tertulis
dianggap tidak paham konsep. dapat dilihat dari peserta didik
Berdasarkan jawaban peserta menjawab Soal 3. Berikut contoh
didik dalam menjawab terlihat sebagian jawaban peserta didik dalam menjawab
besar peserta didik salah dalam Soal 3 yang disajikan pada Gambar 8.
menentukan solusi terakhir

Gambar 8. Jawaban peserta didik indikator representasi kata-kata atau teks tertulis skor 2

686|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

Berdasarkan Gambar 8 terlihat mendapatkan harga 1 buah buku yaitu


bahwa kesalahan peserta didik yang mengurangkan harga 1 buah buku dan 1
mendapat Skor 2 yaitu terjadi pada buah dengan 1 buah pena didapat harga
langkah menentukan harga 2 buah pena, 1 buah buku Rp 3.000,00. Seharusnya
yang seharusnya peserta didik untuk mendapatkan harga 1 buah buku
menjelaskan bahwa Rojak meng- yaitu dengan cara mensubtitusikan
eliminasi persamaan 4x + 4y = Rp harga 1 buah pena Rp 2.500,00 pada
24.400,00 dengan persamaan 6x +4y harga 1 buah buku dan 1 buah pena Rp
=29.400,00 akan tetapi peserta didik 6.100,00 didapat harga 1 buah buku Rp
menjelaskan dengan mensubtitusikan- 3.600,00. Contoh jawaban peserta didik
nya. Selain itu, kesalahan juga terdapat dengan skor 1 Soal 3 dapat dilihat pada
saat menentukan harga 1 buah buku. Gambar 9.
Peserta didik menjelaskan untuk

Gambar 9.Jawaban peserta didik indikator representasi kata-kata atau teks tertulis skor 1

Gambar 9 di atas menunjukkan pena. Selain itu terlihat jawaban peserta


hasil jawaban peserta didik dengan Skor didik yang tidak logis dengan
1 Soal 3 pada indikator representasi menuliskan apa yang diketahui dalam
kata-kata atau teks. Diberikan Skor 1 soal kemudian didapatkan hasil 1 buah
dikarenakan peserta didik hanya pena Rp 2.500,00 dan harga 1 buku Rp
menuliskan apa yang diketahui saja. 3.600,00. Berikut contoh jawaban
Peserta didik belum mampu menuliskan peserta didik dengan Skor 0 disajikan
kembali strategi yang digunakan Rojak pada Gambar 10.
dalam menentukan harga 1 buku dan 1

Gambar 10. Jawaban peserta didik indikator representasi kata-kata atau teks tertulis skor 0

Selanjutnya, hasil jawaban memperlihatkan ketidakpahamannya


peserta didik dengan Skor 0 pada Soal 3 tentang konsep. Terlihat hanya
dapat dilihat pada Gambar 10 di atas. menuliskan jawaban yang tidak
Peserta didik yang mendapat Skor 0 memperlihatakan strategi yang
menuliskan jawaban yang digunakan Rojak dalam menentukan

| 687
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

harga 1 buku dan 1 pena. Hal ini pada soal dan tidak dapat
menunjukkan peserta didik belum menggambarkan titik pada koordinat
mampu menginterpretasikan kartesius.
permasalahan kedalam bentuk kata-kata Pada indikator kemampuan
atau teks tertulis. representasi ekpresi matematis peserta
Berdasarkan jawaban peserta didik memperoleh persentase rata-rata
didik dalam mengerjakan Soal 3, sebesar 80,37 termasuk dalam kategori
sebagian besar peserta didik tidak dapat tinggi. Skor 3 dan 2 merupakan skor
menyatakan kembali strategi yang yang mendominasi pada representasi
digunakan kedalam bentuk kata-kata ekpresi matematis. sehingga pada
atau teks tertulis. Artinya peserta didik indikator representasi ekpresi matematis
dianggap relatif kurang dalam peserta didik mampu menyelesaikan
menyelesaikan masalah menggunakan permasalahan dengan membuat
representasi kata-kata atau teks tertulis. permisalan, model matematika dan
Pada Soal 3 yaitu soal yang menyelesaikan perhitungan. Akan tetapi
mengukur representasi kata-kata atau dalam menenentukan solusi terakhir
teks tertulis, peserta didik yang terdapat kekeliruan. Kekeliruan ini
mendapat Skor 2 sebanyak 8, Skor 1 disebabkan oleh tidakpahamnya peserta
sebanyak 10, Skor 0 sebanyak 12. didik dengan permisalan diawal.
Berdasarkan rincian skor representasi Penelitian ini sejalan dengan penelitian
kata-kata atau teks tertulis, Skor 0 terdahulu oleh Ummul, Edwin, dan
adalah skor yang mendominan dalam Nola (2019) yang berjudul “Analisis
representasi kata-kata atau teks tertulis. Kemampuan Representasi Siswa dalam
Hal ini menunjukkan penyelesaian Menyelesaikan Soal Pemecahan
masalah menggunakan representasi Masalah Matematis” bahwa pada
kata-kata atau teks tertulis belum representasi ekpresi matematis peserta
maksimal. didik sudah mampu membuat model
Proses mengungkapkan ide ke matematika dan menyelesaikan ekpresi
bentuk simbol, gambar, diagram dan dengan baik, tetapi masih kurang teliti
kata-kata dalam permasalahan dalam mengerjakan soal hal ini terlihat
matematika tidak langsung didapatkan berdasarkan kekeliruan peserta didik
oleh peserta didik. Pengungkapan ide dalam menyelesaikan soal tahap
tersebut harus melalui pembelajaran terakhir.
yang membutuhkan waktu. Pada Pada indikator kemampuan
penelitian ini indikator kemamampuan representasi kata-kata atau teks tertulis
representasi matematis visual diperoleh peserta didik termasuk kedalam kategori
persentase rata-rata sebesar 43,33. sangat rendah dengan persentase rata-
Berdasarkan kategori pada Tabel 2 rata sebesar 28,89. Skor yang
representasi visual termasuk kedalam mendominan dalam representasi
kategori rendah. Skor penilaian yang matematis yaitu 0 dan 1. Artinya peserta
mendominasi pada representasi visual didik belum mampu mengubah
yaitu Skor 0 dan 1. Sehingga pada permasalahan matematika kedalam
indikator ini peserta didik belum bentuk kata-kata atau teks tertulis.
mampu menggambarkan diagram grafik Peserta didik hanya menuliskan apa
dengan benar. Hal ini terlihat pada yang diketahui dalam soal. Hal ini
jawaban peserta didik yang tidak dapat disebabkan peserta didik tidak terbiasa
menentukan titik potong persamaan mengerjakan soal yang disertai dengan

688|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

perintah menuliskan strategi rata 43,33. Hasil temuan penelitian ini


penyelesaian secara tertulis (Sutrisno, bertentangan dengan pendapat
Sudargo, & Titi, 2019). Hal selanjutnya Ramanisa, Khairudin, & Netti (2020)
yang dilakukan adalah mengkonfirmasi yang menyatakan bahwa persentase
hasil jawaban post-test peserta didik pada representasi ekpresi matematis
terhadap peserta didik yang sebesar 38,9 dan representasi visual
bersangkutan dengan melakukan sebesar 82,7. Perbedaan temuan ini
wawancara. didasarkan pada kesulitan yang dialami
Hasil wawancara menunjukkan 2 peserta didik saat belajar berupa
dari 3 peserta didik yang diwawancara pemahaman konsep yang kurang,
mengaku sulit dalam penguasaan materi prasyarat yang
menginterpretasikan gagasan kedalam belum baik, dan kurang teliti peserta
bentuk visual. Hasil analisis dokumen didik dalam mengerjakan soal (Sutrisno
post-test dalam menyelesaikan soal & Murtianto, 2016). Selain itu,
kemampuan representasi matematis kecenderungan peserta didik yang lebih
diketahui bahwa masih ada siswa yang mampu menyelesaikan permasalahan
belum mampu menggambarkan representasi visual dan ekpresi
koordinat kartesius dan belum matematis dipengaruhi representasi
memahami konsep garis bilangan. yang diajarkan guru pada saat
temuan ini sejalan dengan pendapat memberikan materi yang sedang
Pasehah dan Firmansyah (2019) bahwa diajarkan (Astuti & Siroj, 2017).
siswa kategori rendah tidak terdapat Dari penelitian ini didapatkan
jawaban walaupun ada hanya implikasi bahwa tidak semua peserta
memperlihatkan tentang tidak didik mampu menyelesaikan
pahamnya suatu konsep. permasalahan dengan menggunakan
Hasil wawancara menunjukkan 2 ketiga indikator tersebut dengan benar.
dari 3 peserta didik masih kesulitan Hal ini ditunjukkan dengan kesalahan
dalam menginterpretasikan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal.
kedalam bentuk kata-kata atau teks Peserta didik perlu berlatih mengerjakan
secara runtut. Hal ini dikarenakan soal menggunakan representasi dan
peserta didik terbiasa menuliskan rumus perlunya meningkatkan kuantitas dan
dan hasil jawaban yang singkat. kualitas soal penyelesaian masalah yang
Temuan ini sejalan dengan Ariani diberikan kepada peserta didik.
(2017) bahwa kesulitan siswa dalam
penyelesaian masalah matematis karena KESIMPULAN DAN SARAN
rendahnya kemampuan menulis gagasan Berdasarkan hasil analisis dan
matematis. pembahasan didapat kesimpulan bahwa
Berdasarkan hasil dokumentasi kemampuan representasi matematis
jawaban post-test dan wawancara peserta didik secara keseluruhana
bahwa peserta didik dalam membuat terklasifikasi dalam kategori sedang.
persamaan atau model matematika Pada tiap indikator didapat indikator
untuk menyelesaikan suatu representasi visual terklasifikasi dalam
permasalahan terklasifikasi dalam kategori rendah. Kemudian indikator
kategori tinggi dengan persentase rata- representasi ekpresi matematis
rata 80,37. Pada indikator representasi terklasifikasi dalam kategori tinggi.
visual peserta didik termasuk dalam Serta indikator representasi kata-kata
kategori rendah dengan persentase rata-

| 689
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

atau teks tertulis terklasifikasi dalam Investigation Berintegrasi


kategori sangat rendah. Pendidikan Karakter pada
Tidak semua peserta didik mampu Pencapaian Kemampuan
menyelesaikan permasalahan dengan Representasi Matematis berdasar
menggunakan ketiga indikator tersebut Self-efficacy. Seminar Nasional
dengan benar, oleh karena itu peserta Pendidikan Matematika Ahmad
didik perlu berlatih mengerjakan soal- Dahlan (pp. 585-593).
soal dengan menggunakan representasi, Yogyakarta: Universitas Ahmad
supaya terlatih dalam mengerjakan soal Dahlan.
yang menggunakan kemampuan Kusmaryono, I., & Dwijanto. (2016).
representasi. Selain itu, perlu Peranan Representasi dan
dilakukannya penelitian lanjutan dalam Disposisi Matematis Siswa
meningkatkan kemampuan representasi terhadap Peningkatan
matematis peserta didik terutama pada Mathematical Power. JIPMat
representasi kata-kata atau teks tertulis 1(1), 19-28.
dan representasi visual. Latif, S., & Akib, I. (2016).
Mathematical Connection
DAFTAR PUSTAKA Ability in Solving Mathematics
Ariani, D. N. (2017). Strategi Problem Based on Initial
Peningkatan Kemampuan Abilities of Students at SMPN
Komunikasi Matematis Siswa 10 Bulukumba. Daya Matematis
SD/MI. Muallimuna : Jurnal 4(2), 207-2017.
Madrasah Ibtidaiyah 3(1), 96- Lestari, K. E., & Yudhanegara, M. R.
107. (2015). Penelitian Pendidikan
Astuti, R., & Siroj, R. A. (2017). Matematika. Bandung: Refika
Analisis Kemampuan Aditama.
Representasi Siswa dalam Mawaddah, S., & Mahmudi, A. (2021).
Menyelesaikan Soal Analisis Kemampuan
Matematika. Prosiding Seminar Komunikasi Matematika Siswa
Nasioanal Pendidikan (pp. 512- Melalui Penggunaan Project-
521). Palembang: Universitas Based Learning Terintegrasi
Muhammadiyah Palembang. Stem. Aksioma 10(1), 167-182.
Hartono, Firdaus, M., & Supriyanti. Pasehah, A. M., & Firmansyah, D.
(2019). Kemampuan (2019). Analisis Kemampuan
Representasi Matematis dalam Representasi Matematis Siswa
Materi Fungsi dengan pada Materi Penyajian Data.
Pendekatan Open Ended Siswa Prosiding Seminar Nasional
Kleas VII MTS Sirajul Ulum Matematika dan Pendidikan
Pontianak. Jurnal Eksponen Matematika Sesiomadika (pp.
9(1), 9-20. 1094-1108). Karawang:
Kunandar. (2011). Langkah Mudah Universitas Singaperbangsa
Penelitian Tindakan Kelas Karawang.
Sebagai Pengembangan Profesi Ramanisa, H., Khairudin, & Netti, S.
Guru. Jakarta: Grafindo Persada. (2020). Analisis Kemampuan
Kurniawan, D., & Kartono. (2018). Representasi Matematis.
Peran Demonstration Feedback Jumadika 2(1), 34-38.
dalam Pembelajaran Group

690|
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika ISSN 2089-8703 (Print)
Volume 10, No. 2, 2021, 679-691 ISSN 2442-5419 (Online)

DOI: https://doi.org/10.24127/ajpm.v10i2.3365

Sari, I. J., & Sari, A. (2019). Pengaruh


Penerapan Model Pembelajaran
Think Pair Share terhadap
Kemampuan Representasi
Matematis ditinjau dari
Kemampuan Awal Matematis
Siswa. Juring 2(3), 191-198.
Sutrisno, & Murtianto, Y. H. (2016).
Miskonsepsi Mahasiswa pada
Mata Kuliah Statistik Deskriptif
Materi Ukuran Tendensi Sentral,
Ukuran Dispersi, dan Ukuran
Letak. Media Penelitian
Pendidikan 10(1), 1-14.
Sutrisno, Sudargo, & Titi, R. A. (2019).
Analisis Kemampuan
Representasi Matematis Siswa
SMK Kimia Industri Theresiana
Semarang. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Matematik 4(1), 65-
76.
Ummul, H., Edwin, M., & Nola, N.
(2019). Analisis Kemampuan
Representasi Matematis Siswa
dalam Menyelesaikan Soal
Pemecahan Masalah
Matematika. TA'DIB 22(1), 19-
26.
Wijayanti, D. A., & Deniyanti, P.
(2020). Pengaruh Penerapan
Model Pembelajaran Means
Ends Analysis terhadap
Kemampuan Menalar Deduktif
Siswa ditinjau dari Kemampuan
Representasi Matematis Siswa.
Medives 4(1), 151-160.

| 691

Anda mungkin juga menyukai