Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN


DOSEN PENGAMPU: Dr. SUKARNO, S.Pd., M.Pd
TUJUAN PENDIDIKAN, SUBJEK PENDIDIKAN, OBJEK PENDIDIKAN,
LINGKUNGAN PENDIDIKAN, DAN SARANA PRASARANA
PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH:
MINA KURNIA EKA WATI (206220005)
RAHMI (206220007)

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur Allah SWT senantiasa kita ucapkan.


Ataskarunia-NYA berupa nikmat iman dan kesehatan ini akhirnya saya bisa
menyelesaikan makalah pada mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan. Shalawat
serta salam tidak lupa pula tercurahkan bagi Baginda Agung Nabi Muhammad
SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada bapak Dr. Sukarno, S.Pd.,


M.Pd yang telah membantu saya untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul “Tujuan Pendidikan, Subjek Pendidikan, Objek Pendidikan, Lingkungan
Pendidikan, Dan Sarana Prasarana Pendidikan.

Namun saya menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian saya, baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun teknik penyajiannya. Oleh karena itu dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini kedepannya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi
saya selaku penyusun, saya mengharapkan kritik dan sarannya demi
kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 18 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................1
1.3 Tujuan.......................................................................... .....................................2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tujuan Pendidikan.............................................................................................3
2.2 Subjek Pendidikan.........................................................................................3
2.3 Objek Pendidikan.............................................................................................4
2.4 Lingkungan Pendidikan....................................................... .............................5
2.5 Sarana dan Prasarana pendidikan..............................................................8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................14

Daftar Pustaka

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang


Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan,
sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat, di mana is
hidup. Pengembangan kemampuan sosial dan individual, sikap dan tingkah laku
tidak akan dapat terwujud jika anda subjek dan obyek dalam pendidikan tersebut.
Jadi, subyek dan obyek pendidikan merupakan inti dari pendidikan sebagai
proses. Perlu dibedakan pengertian pendidikan arti luas atau arti umum yang
terkait dengan tindakan mendidik dan pendidikan dalam arti yang khusus atau
terbatas yang terkait dengan tindakan mengajar. Dengan demikian dalam kaitanya
dengan subyek dan obyek pendidikan juga perlu dibedakan adanya subyek dan
obyek pendidikan, dan subyek dan obyek pengajaran.
Pada dasarnya baik pendidikan maupun pengajaran merupakan proses atau
pergaulan yang melibatkan dua variabel yaitu pendidik (pengajar, pembelajar) dan
si terdidik (siswa, murid, si belajar, pebelajar). Antara dua variabel tersebut terjadi
hubungan pengaruh dari orang dewasa terhadap anak muda atau dari pembelajar
terhadap pebelajar, yang disebut kewibawaan. Dengan demikian dapat ditemukan
dengan adanya subyek dan obyek pendidikan. Istimewanya dalam hal ini, si
terdidik karena hakikatnya sebagai pribadi, bukan sekedar barang atau
benda,walaupun menjadi sasaran dalam tindakan mendidik, tidak hanya dapat
disebut sebagai obyek, melainkan juga subyek. Si terdidik adalah sasaran,
pelengkap penderita atau obyek, tetapi juga sebagai subyek yang menentukan
dirinya sendiri. Dengan demikian subyek pendidikan adalah pendidik sedang
objek pendidikan adalah si terdidik sekaligus juga sebagai subyek pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa tujuan pendidikan?
2. Siapa subjek pendidikan?
3. Apa objek pendidikan?

1
4. Apa lingkungan pendidikan?
5. Apa sarana dan prasarana pendidikan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tujuan pendidikan
2. Untuk mengetahui subjek pendidikan
3. Untuk mengetahui objek pendidikan
4. Untuk mengetahui lingkungan pendidikan
5. Untuk mengetahui sarana dan prasarana pendidikan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Pendidikan

Dasar utama tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi


diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan, pengetahuan, serta
pertimbangan, dan kebijaksanaan. Tujuan antara berfungsi untuk
menjembatani pencapaian tujuan umum dari sejumlah tujuan rincian
khusus. Umumnya ada 4 jenjang tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara
, yaitu tujuan umum, tujuan instruksional, tujuan kurikuler, dan tujuan
instruksional.

 Tujuan umum pendidikan nasional Indonesia adalah Pancasila.

 Tujuan institusional yaitu tujuan yang menjadi tugas dari lembaga


pendidikan tertentu untuk mencapainya.

 Tujuan kurikuler, yaitu tujuan bidang studi atau tujuan mata pelajaran.

 Tujuan instruksional, tujuan pokok bahasan dan sub pokok bahasan


disebut tujuan instruksional, yaitu penguasaan materi pokok bahasan/sub
pokok bahasan.

2.2 Subjek Pendidikan

Subyek pendidikan adalah pendidik (pengajar, pembelajar). Dalam pendidikan


arti umum, yang disebut pendidik adalah orang dewasa yang susila atau manusia
yang telah menjadi pribadi seutuhnya atau manusia yang telah berbudaya. Hal ini
sejalan dengan definisi pendidikan yang mengatakan bahwa pendidikan adalah
proses pendewasaan anak muda yang belum dewasa (Langeveld), atau definisi

3
pendidikan oleh Drijarkara, yaitu memanusiakan manusia (homininasi) lewat
pembudayaan (humanisasi). Hanya manusia dewasa yang susila, pribadi yang
utuh dan berbudaya yang mampu melakukan tindakan mendidik, sebagai subyek
pendidikan. Orang yang belum dewasa, tidak susila, bukan pribadi yang utuh dan
berbudaya tidak mungkin menjadi pendidik. Mendidik adalah memberikan apa
yang dimiliki, mentransfer (transmisi dan transformasi) nilai-nilai,yaitu nilai
kedewasaan, kesusilaan, kepribadian atau kemanusiaan, dan kebudayaan. Hanya
orang yang memiliki nilai-nilai sebagai tindakan mendidik. Siapakah pendidik
itu? Ia adalah orang tua!

                  Orang tua adalah pendidik pertama dan utama. Orang tua memperoleh
otoritas mendidik langsung dari Allah sendiri, sebagai hak dasar atau hak asasi
manusia. Hal ini sebagai konsekuensi dari anak yang mereka lahirkan. Anak
adalah anugerah Allah, ciptaan Allah lewat orang tua, yang dipercayakan Allah
kepada orangtua. Maka orang tua wajib mendidik anak sebagai wujud
kebaktian/ibadah kepada Allah, sebagai wujud dari iman. Karena orang tua tidak
mungkin melakukuan pendidikan seutuhnya kepada anak demi memenuhi
kebutuhan hidupnya secara wajar sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman
(IPTEKS), maka orang tua menyerahkan sebagian otoritas mendidik anaknya
kepada pihak lain, yaitu masyarakat, bangsa atau negara. Sesuai dengan
kodratnya, peran orang tua dalam pendidikan tak tergantikan.

                  Dalam pendidikan arti khusus atau terbatas, yaitu pendidikan yang


terjadi di sekolah seperti pembelajaran atau pengajaran, pendidik adalah orang
dewasa yang memiliki pengetahuan dan pembelajaran yang di sebut dengan guru.
Dalam hal ini guru bertugas untuk mengambil alih tugas mendidik orang tua, atau
membantu orang tua melakukan tindakan mendidik secara praktis, yaitu mengajar,
memberi intruksi, nasihat, melatih motivasi sehingga anak menjadi terpelajar.

2.3 Objek Pendidikan

4
Obyek pendidikan adalah anak didik (siswa, murid). Anak didik adalah
mereka yang sedang mengalami proses dididik. Meraka adalah manusia muda
yang belum dewasa, dalam proses menuju kedewasaan, manusia yang dalam
proses memanusiakan dirinya menjadi manusia seutuhnya, manusia yang sedang
dalam proses pembudayaan atau membudayakan dirinya menuju manusia yang
beradab. Menurut Drost  mereka itulah manusia yang perlu dibentuk:  kanak-
kanak , anak,  remaja, pemuda, usia antara 0 sampai 20 tahun. Ia menegaskan
bahwa kalau sesudah usia 20 tahun masih harus di didik artinya pendidikan gagal.
Dalam arti umum, anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan. Dalam
arti sempit, anak didik adalah anak (pribadi yang belum dewasa) yang diserahkan
kepada tanggungjawab pendidik.

2.4 Lingkungan Pendidikan

1. Pengertian Lingkungan Pendidikan

Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam


konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai segala sesuatu yang
berada di luar diri anak.Lingkungan dapat berupa hal-hal nyata, seperti tumbuhan,
orang, keadaan, politik, sosial-ekonomi, binatang, kebudayaan, kepercayaan, dan
upaya lain yang dilakukan oleh manusiatermasuk di dalamnya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik
berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang terjadi
termasuk kondisimasyarakat terutama yang dapat memberikan pengaruh kuat
kepada individu. Seperti lingkungantempat pendidikan berlangsung dan
lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan ini kemudiansecara khusus disebut
sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis dan tanggungjawab yangsecara
khusus menjadi bagian dari karakter lembaga tersebut.Dalam memberikan
pengaruh terhadap perkembangan anak, lingkungan ada yang sengajadiadakan

5
(usaha sadar) ada yang tidak usha sadar dari orang dewasa yang normatif disebut
pendidikan, sedang ynag lain disebut pengaruh. Lingkunga yang dengan sengaja
diciptakanuntuk mempengaruhi anak ada tiga, yaitu : lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, danlingkungan masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut
lembaga pendidikan atau satuan pendidikan.Lembaga pendidikan adalah
organisasi atau kelompok manusia yang Karena satu dan lainhal memikul
tanggung jawab atas terlaksananya pendidikan. Badan pendidikan itu
bertugasmemberi pendidikan kepada si terdidik (Marimba,1980). Secara umum
fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan situasi yang memungkinkan
proses pendidikan dapat berlangsung.

Menurut Hasbullah (2003) lingkungan pendidikan mencakup:

 Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan


alam.

 Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu


seperti bahasa, seni, ekonomi,ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan
pandangan keagamaan.

 Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat)


keluarga, kelompok bermain, desa, perkumpulan dan lainnya

a. Fungsi Lingkungan Pendidikan

Diantara fungsi lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut:

1) Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional


peserta didik untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan
emosional ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak.

2) Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam


berinteraksi dengan berbagai lingkungansekitarnya baik

6
lingkungan fisik, sosial, maupun budaya, terutama berbagai
sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan
pendidikan secara optimal.

3) Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat


besar bagi perkembangan individudan masyarakat dalam
memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan kehidupan
bangsa.

4) Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta


mempersiapkan peranan-peranantertentu dalam masyarakat.

5) Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan


kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik baik
dalam bentuk karier, akademik, kehidupan beragama,
kehidupan sosial budaya, maupun keterampilan lainnya.

b. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan

1) Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di


lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapatkan
pengaruh sadar. Karena itu keluaraga merupaka kelompok
primer yangterdiri dari sejumlah keluarga kecil karena
hubungan sedarah yang bersifat informal dan kodratidan
menjadi lembaga pendidikan tertua. Keluarga bisa berbentuk
keluarga inti (ayah, ibu, dan anak), ataupun keluarga yang
diperluas (di samping inti, ada orang lain sepertikakek, nenek,
ipar dan lain sebagainya).

2) Lingkungan Sekolah

7
Pendidikan sekolah biasanya disebut sebagai pendidikan formal
karena ia adalah pendidikanyang mempunyai dasar, tujuan, isi,
metode, alat-alatnya yang disusun secara eksplisit,
sistematis,dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah
sebagai pusat pendidikan formal, terlihat padatujuan
instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada masing-masing
jenis da tingkatan sekolah

3) Lingkungan Masyarakat

Masyarakat turut serta memikul tanggungjawab pendidikan.


Pendidika kemasyarakatanmerupakan wahana yang amat besar
artinya bagi perkembangan individu dan masyarakat
sebagaigerakan yang memperluas dan mempercepat usaha
mencerdaskan bangsa. Pendidikan dalam pergaulan masyarakat
terutama banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan seperti
masjid, surau atau langgar, musholla, madrasah, pondok
pesantren, pengajian,kursus, dan badan-badan pembinaan
rohani.

2.5 Sarana Dan Prasarana Pendidikan

Prasarana pendidikan adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang


terselanggaranya proses transformasi dalam pendidikan. Bentuk prasarana
tersebut berupa benda atau barang, seperti tanah, bangunan sekolah, jalan, dan
transportasi yang menghubungkan masyarakat dengan sekolah, lapangan olahraga
dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan,
bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan
disekolah, seperti buku, papan tulis, kursi meja dan sebagainya. Dengan demikian,
dapat dikatakan bahwa bagaimanapun dalam meningkatkan kualitas pendidikan
diperlukan sarana dan prasarana untuk mencapai untuk mencapai tujuan dan target

8
pendidikan yang ingin dicapai, baik dalam tataran mata pelajaran ataupun
pendidikan secara nasional.

Sarana terbagi menjadi dua yaitu sarana fisik pendidkan dan sarana non-fisik
pendidikan.

1. Sarana Fisik Pendidikan

Di bawah ini pembagian sarana fisik pendidikan:

a. Lembaga pendidikan atau badan pendidikan

Lembaga pendidikan atau badan pendidikan adalah organisasi atau


kelompok manusiayang memikul tanggung jwab atas terlaksananaya
pendidikan. Lembaga pendidikan ini berhak untuk mengembangkan
pendidikannya sesuai dengan tujuan dan target yang akan dicapai
sesuai dengan aturan dan tata tertib yang berlaku.

b. Alat atau media pendidikan

Untuk mencapai tujuan pendidikan memerlukan bebagai alat dan


metode. Isitilah lain lain dari alat pendidikan yang dikenal hingga saat
ini adalah media pendidikan, Audio Visual Aids (AVA), alat peraga,
sarana dan prasarana pendidikan dan sebagainya.

Beberapa alat pendidikan yang sangat penting dalam pendidikan


adalah sebagai berikut:

 Pendidik, merupakan alat pendidikan karena tanpa pendidik,


pendidikan tidak akan berjalan dengan baik;

 Lembaga pendidikan, tempat untuk dilaksanakannya


pendidikan formal atau informal;

9
 Anak didik, sasaran pendidikan yang menjadi objek para
pendidik sekaligus pendidikan itu sendiri.

 Sarana dan prasarana pendidikan, yang membantu lancarnya


pelaksanaan pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran;

 Perpustakaan, yakni buku-buku yang memberikan informasi


ilmu pengetahuan kepada para pendidik dan anak didik.

 Kecakapan atau kompetensi pendidik untuk memberikan


pengajaran yang profesional dan sesuai dengan kepabilitasnya.

 Metodologi pendidikan dan pendekatan sistem pengajaran yang


digunakan, misalnya menggunakan metode ceramah, diskusi,
tanya jawab, penugasan, atau pengajaran dengan pola tekreatif;

 Manajemen pendidikan yang mengolah pelaksanaan


pendidikan merupakan alat yang amat penting dalam
pendidikan, seperti pengaturan jadwal mata pelajaran,
penempatan pendidik dalam mata pejaran tertentu, pengaturan
lama belajar, pemenuhan gaji atau honor pendidik, penentuan
rapar-rapat pendidik, dan sebagainya.

 Strategi pembelajaran yang disesuai dengan tujuan belajar


siswa dalam lembaga pendidikan tertentu karena setiap
lembaga pedidikan memiliki visi dan misi serta maksud
dantujuan berbeda-beda.

 Evaluasi pendidikan dan evaluasi belajar.

c. Sarana Non-Fisik Pendidikan

10
Sarana non-fisik pendidikan adalah alat pendidikan yang tidak
berupa bangunn, tetapi berupa materi atau pokok-pokok pikiran yang
membantu kelancaran proses pendidikan. Sarana ini dibagi menjadi
tujuh yang terdiri dari perincian berikut.

 Landasan Dasar

Mengenai landasan dasar pelaksanaan pendidikan islam


selama ini mengacu pada Al-Qur’an dan Hadis.akan tetapi,
secara konstitusional pendidikan yang berlaku dinegaranya.

 Kurikulum

Kurikulum merupakan deperangkat rencana dan penagturan


pendidikan/pengajaran dan hasil pendidikan/pengajaran yang
harus dicapai oleh anak didik, kegiatan belajar mengajar
pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan
kurikulum itu sendiri.

 Metode

Dapat diartikan sebagai cara mengajar untuk mencapai


tujuan. Pemakaian metode ini dapat berfungsi sebagai penjelas
ataupun pelancar kegiatan proses belajar-mengajar.

 Evaluasi

Evaluasi adalah pengukuran, penilaian, dan evaluasi


merupakan yang bersifat hierarki.artinya, ketiga kegiatan
tersebutdalam kaitannya dengan proses belajar mengajartidak
dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaanya harus
dilaksanakannya secara berurutan.

11
 Manajemen

Manajemen dalam pendidikan butuh keseriusan yang tinggi


salah dalam pengelolaan ataupun perencanaan pendidikan akan
berakibat pada amburadulnya pelaksanaan proses pendidikan.

 Mutu Pelajaran

Terkadang mutu pelajaran rerabaikan, hanya karena


memikirkan pembiayaan sekolahyang didalamnya temasuk gaji
pendidik. Maka, dalam meningkatkan mutu pelajaran harus
diimbangi dengan peningkatan mutu guru dalam
penyampaian/proses pembelajaran.

 Keuangan

Pengelolaan keuangan sekolah harus diiringi dengan


manajemen sekolah yang sehat, sehingga dapat memberikan
kontribusi pada kelancaran kegiatan sekolah. Maka pada
akhirnya, dengan pengololaan keuangan yang baik dapat
memaksimalkan tujuan dan target pengembangan sekolah
secara umum.

d. Fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan

Media/alat pendidikan dewasa ini memiliki fungsi sebagai berikut:

 Membantu memudahkan belajar siswa dan memudahkan


pengajar bagi guru.

 Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi konkret)

12
 Menarik perhatian siswa lebih belajar, sehingga siswa lebih
antusias untuk mengikuti pelajaran

 Semua panca indra yang dimiliki masing-masing murid dapat


diaktifkan.

 Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Dasar utama tujuan pendidikan adalah mengembangkan potensi diri untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan, pengetahuan, serta pertimbangan, dan
kebijaksanaan. Tujuan antara berfungsi untuk menjembatani pencapaian
tujuan umum dari sejumlah tujuan rincian khusus. Umumnya ada 4 jenjang
tujuan di dalamnya terdapat tujuan antara , yaitu tujuan umum, tujuan
instruksional, tujuan kurikuler, dan tujuan instruksional.

13
 Subyek pendidikan adalah pendidik (pengajar, pembelajar). Dalam pendidikan
arti umum, yang disebut pendidik adalah orang dewasa yang susila atau
manusia yang telah menjadi pribadi seutuhnya atau manusia yang telah
berbudaya.
 Obyek pendidikan adalah anak didik (siswa, murid). Anak didik adalah
mereka yang sedang mengalami proses dididik. Meraka adalah manusia muda
yang belum dewasa, dalam proses menuju kedewasaan, manusia yang dalam
proses memanusiakan dirinya menjadi manusia seutuhnya, manusia yang
sedang dalam proses pembudayaan atau membudayakan dirinya menuju
manusia yang beradab.
 Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia,
baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun peristiwa-peristiwa yang
terjadi termasuk kondisimasyarakat terutama yang dapat memberikan
pengaruh kuat kepada individu. Seperti lingkungantempat pendidikan
berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul.
 Prasarana pendidikan adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang
terselanggaranya proses transformasi dalam pendidikan.

3.2 Saran

Kita sebagai calon pendidik diharapkan mampu mengelolah atau


menggunakan sarana prasarana dalam proses belajar mengajar agar siswa dapat
memahami dan aktif dalam lingkungan sekolahnya. Begitu juga saat
menggunakan sarana pendidikan harus kita sesuaikan dengan kriteria yang
didik. Dengan adanya makalah ini penulis mengharapkan apabila ada
kesalahan dalam penulisan agar memberitahu penulis. Karena segala
kekurangan datang dari kita dan kebenaran datang dari Allah SWT.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sudharso. dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : FIP IKIP PGRI


SEMARANG. Halaman 81-99.

Abthal, Hamas. “Makalah Sarana Dan Prasarana Pendidikan”.02 Januari 2019.


http://hamasbinsyukri.blogspot.com/2017/08/makalah-sarana-dan-
prasarana-pendidikan.

http://khasanatullidayati.blogspot.com/2014/08/makalah-pengantar-ilmu-
pendidikan.html

15

Anda mungkin juga menyukai