Pengertian Ilmu
Ilmu berasal dari bahasa Arab "alima yang berarti ia telah mengetahui, dalam bahasa
Inggris disebut "science berarti pengetahuan, sedangkan dalam bahasa latin "scientia
yang berarti pengetahuan. Jadi pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus bahasa
Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama
2) Raplh Ross dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris,
sistem yang berasal dari pengamatan, studi, dan percobaan untuk menemukan
2. Perkembangan Ilmu
komunikasi jarak jauh, misalnya yang berawal dari telepon, terus berkembang
3. Matematika
tahap yakni tahap sistematika, komparatif dan kuantitatif. Pada tahap sistematis
ciri yang bersifat umum dari anggota-anggota yang menjadi kelompok tertentu.
Ciri yang bersifat umum ini merupakan pengetahuan bagi manusia dalam
mengenali dunia fisik. Dalam tahap kedua komparatif, kita mulai melakukan
perbandingan antara objek yang satu dengan objek yang lain, kategori yang satu
dengan kategori yang lain, dan mulai mencari hubungan yang didasarkan
kepada perbandingan antara di berbagai objek yang kita kaji. Tahap selanjutnya
adalah tahap kuantitaif dimana kita mencari hubungan sebab akibat tidak lagi
objek yang sedang kita teliti. Bahasa verbal berfungsi dengan baik dalam kedua
tahap yang pertama namun dalam tahap yang ketiga maka pengetahuan
namun juga eksak dengan mengandung informasi tentang objek tertentu dalam
matematika, baik matematika yang sangat sederhana, maupun yang sangat sulit.
Berhubung dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka dalam hal ini akan
matematika sebagai sarana berpikir deduktif, dan matematika untuk ilmu alam
alat yang membantu kegiatan kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang
harus ditempuh. Pada langkah tertentu biasanya diperlukan sarana yang tertentu
pula. Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik, maka
statistika.
matematika bersifat "artifisial yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna
Bahasa matematika tak mengandung sesuatu yang dalam atau rumit, karena
penambahan, x untuk suatu jumlah yang tidak diketahui, dan x 2 untuk x kali x.
kekurangan yang terdapat pada bahasa verbal, kita berpaling pada matematika.
Dalam hal ini kita katakan bahwa matematika adalah bahasa yang berusaha
individual yang merupakan perjanjian yang berlaku khusus untuk masalah yang
sedang kita kaji. Sebuah objek yang kita telaah dapat kita lambangkan dengan
apa saja sesuai dengan perjanjian kita. Sebagai contoh, marilah kita ambil
percobaan Galileo kira-kira 350 tahun yang lalu. Jarak yang ditempuh oleh
sebuah objek yang sedang jatuh (dalam kaki) tiap waktu tertentu (dalam detik)
adalah 16 kali waktu pangkat dua. Secara simbulis pernyataan ini ditulis
dalam t detik. Jadi jika sebuah objek jatuh selama 5 detik, maka rumus di atas
menunjukkan, bahwa dia jatuh sepanjang 400 kaki. Dalam hal ini jelas
dihadapi logika makin lama makin rumit membutuhkan struktur analisis yang
lebih sempurna. Matematika pada garis besarnya merupakan pengetahuan yang
deduktif. Bahasa yang digunakan adalah bahasa artifisial, yakni bahasa buatan.
mempunyai sifat yang jelas. Pola berpikir deduktif banyak digunakan baik
dalam bidang ilmiah maupun bidang lain yang merupakan proses pengambilan
dengan C.
memberikan bahasa, proses, dan teori yang memberikan ilmu suatu bentuk dan
bilangan untuk perhitungan dan pengukuran, di samping hal lain seperti bahasa,
metode, dan lainnya. Hal ini sesuai dengan objek ilmu alam, yaitu gejala-gejala
Berbeda dengan ilmu sosial yang memiliki objek penelaahan yang kompleks
dan sulit dalam melakukan pengamatan, di samping objek penelaahan yang tak
bilangan.
tidak relevan.