Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FILSAFAT ILMU MATEMATIKA DAN STATISTIKA

DISUSUN OLEH :

SAVIRA WIDYA PUTRI (1503621001)

HABIB NAUFAL PRASETYA (1503621042)

M. REVI NURSYAWAL (1503621025)

TAHUN AJARAN 2021


A. LATAR BELAKANG

Matematika adalah cabang dari filsafat yang mengkaji angapan-angapan filsafat,dasar-


dasar, dampak-dampak matematika dan bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan-pernyataan yang ingin disampaikan. Lambing-lambang matematika
bersifat “artifisial” yang baru mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan padanya.
Tujuan dari filsafat matematika adalah untuk memberikan rekaman sifat dan metodologi
matematika dan untuk memahami kedudukan matematika di dalam kehidupan manusia.

Sama halnya dengan matematika,statistika juga ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Statistika memberi peryataan umum terhadap suatu masalah dan bisa
menjadikan manusia dapat mengambil langkah selanjutnya untuk mengatasi
permasalahan. Maka, disusunlah makalah ini sebagai dasar pengetahuan kita dalam
memahami hakekat matematika dan statistika itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu matematika ?
2. Bagaimana matematika sebagai bahasa ?
3. Bagaimana sifat kuantittif dari matematika ?
4. Maksud matematika sebagai sarana berpikir deduktif ?
5. Yang termasuk aliran filsafat matematika ?
6. Apa yang dimaksud dengan statistika ?
7. Maksud statistika sebagai sarana berfikir induktif beserta karaterisknya ?
8. Apa saja penerapan statistika ?

C. TUJUAN

Mampu mengetahui dan memahami materi matematika dan statistika dalam kajian
filsafat.
D. ISI MATERI
1. MATEMATIKA
Matematika berasal dari bahasa Yunani Kuno (Ancient
Greek) yaitu máthēma yang berarti pengetahuan, ilmu pengetahuan, dan
belajar. Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang kuantitas, struktur,
ruang, dan perubahan.

a) MATEMATIKA SEBAGAI BAHASA


Matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita
sampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat “artifisial” yang baru
mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan kepadanya. Tanpa itu
maka matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang mati.
Dalam hal ini matematika mempunyai sifat yang jelas, spesifik dan
informatif dengan tidak menimbulkan konotasi yang bersifat emosional.
Matematika mengembangkan bahasa numerik yang memungkinkan kita
untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif” (Suriasumantri,
2003:193). Matematika biasanya menggunakan bahasa numeric yang
menafikan unsur emosi, kabur dan majemuk seperti yang terdapat dalam
bahasa biasa. Melalui unsur ini, manusia dapat melakukan pengukuran
secara kuantitatif yang tidak diperoleh dalam bahasa yang selalu memberi
kemungkinan menggunakan perasaan yang bersifat kualitatif

b) SIKAP KUANTITATIF MATEMATIKA


Matematika mempunyai kelebihan lain dibandingkan den
gan bahasa verbal. Matematika mengembangkan bahasa numerik yang
memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran secara kuantitatif.
Bahasa verbal hanya mampu mengemukakan pernyataan yang bersifat
kualitatif.Demikian juga maka penjelasan dan ramalan yang diberikan oleh
ilmu dalam bahasa verbal semuanya bersifat kualitatif.sedangkan
matematika memiliki sifat kuantitatif yang dapat meningkatkan daya
prediktifdan kontrol dari ilmu. Maka matematika memungkinkan ilmu
mengalami perkembangan daritahap kualitatif ke kuantitatif.
Serkembangan ini merupakan suatu hal yang imperatif bila
kitamenghendaki daya prediksi dan kontrol yang lebih tepat dan cermat
dari ilmu

c) SARANA BERPIKIR DEDUKTIF


Matematika sebagai sarana berpikir deduktif,
memungkinkan manusia untuk mengembangkan pengetahuannya
berdasarkan teori-teori yang telah ada. Misal, jumlah sudut sebuah
lingkaran adalah 3600 . Dari pengetahuan ini dapat dikembangkan, seperti
besar sudut keliling lingkaran sama dengan setengah besar sudut pusat jika
menghadap busur yang sama.Seperti yang telah diketahui, bahwa,
matematika merupakan ilmu deduktif, dimana nama ilmu deduktif
diperoleh karena penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi tidak
disadari atas pengalaman seperti halnya yang terdapat dalam ilmu
empirik, melainkan didasarkan atas deduksi-deduksi (penjabaran-
penjabaran), pola berfikir deduktif banyak digunakan baik dalam bidang
ilmiah maupun bidang lain yang merupakan proses pengambilan
kesimpulan yang didasarkan kepada premis-premis yang kebenarannya
telah ditentukan.
d) ALIRAN FILSAFAT MATEMATIKA
- LOGIKALISME
Matematika merupakan metode berpikir logis.
Bedasarkan perkembangannya logika semakin rumit dan membutuhkan
suatu metode yang sempurna. Dalam pandangan inilah logika
berkembang menjadi matematika . sederhananya matematika bersifat
logis dan logika bersifat matematis.
- INTUISIONISME
Sosial memandang  matematika  sebagai konstruksi
sosial. Hal ini mengacu pada sifat tradisional, dalam menerima
kenyataan bahwa bahasa manusia, peraturan dan kesepakatan
memainkan peran kunci dalam mengembangkan dan membenarkan
kebenaran matematika. Intuisionisme berpendapat bahwa matematika
merupakan obyek yang keberadaannya hanya terdapat pada pikiran
kita,sedangkan secara realita atau ekterna dianggap tidak ada.
- FORMALISME
Formalisme merupakan pandangan bahwa sebuah
permainanan formal yang tidak berarti yang dimainkan diatas kertas
mengikuti aturan-aturan, matematika dapat dinyatakan sabagai system
formal yang tidak dapat dinyatakan sebagai system formal yang tidak
dapat ditafsirkan sembarangan harus melalui deduksi atau penjabaran-
penjabaran, kebenaran matematika disajikan melalui teorema-teorema
formal.
2. STATISTIKA

Pada mulanya kata statistic diartikan sebagai “kumpulan


bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun
yang tidak berwujud angka (data kualitatif) yang mempunyai arti penting dan
kegunaan besar bagi suatu Negara.” Namun pada perkembangan selanjutnya arti
kata statistic hanya di batasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud
angka (data kuantitatif) saja. Dalam kamus ilmiah popular, kata statistic berarti
table, grafik, daftar informasi, angka-angka, dan informasi. Sedangkan kata
statistika berarti ilmu pengumpulan, analisis dan klasifikasi data, angka sebagai
dasar untuk induksi. Statistik  dapat juga diartikan sebagai information science
yang telah teruji keunggulannya. Melalui pengertian inilah statistic telah diterima
oleh ilmuan dari semua bidang, mulai dari ilmuan yang bekerja pada the very hard
sciences seperti astronomi yang objek penelitiannya berada sangat jauh di luar
angkasa, dan fisika teoritis yang objek penelitiannya amat dekat namun tidak
tampak seperti atom, hingga ilmuan yang menekuni the very soft sciences seperti
seni yang bergulat dengan forma-forma.

a) STATISTIKA DAN CARA BERPIKIR INDUKTIF

penalaran deduktif adalah benar jika premis-premis yang


dipergunakannya adalah benar dan prosedur penarikan kesimpulannya adalah
sah. Sementara dalam penalaran induktif, meskipun premis-premisnya adalah
benar dan prosedur penarikan kesimpulannya adalah sah maka kesimpulan itu
belum tentu benar. Namun kesimpulan itu mempunyai peluang untuk benar.
Pengambilan kesimpulan secara induktif menghadapkan kita pada sebuah
permasalahan mengenai banyaknya kasus yang dihadapi. Dalam hal ini statistik
memberikan jalan keluar untuk dapat menarik kesimpulan yang bersifat umum
dengan jalan mengamati hanya sebagian dari populasi yang bersangkutan.
Statistik mampu memberikan secara kuantitatif tingkat ketelitian dari
kesimpulan yang ditarik tersebut, yakni makin besar contoh yang diambil maka
makin tinggi pula tingkat ketelitian kesimpulan tersebut. Sebaliknya, makin
sedikit contoh yang diambil maka makin rendah pula tingkat ketelitiannya.[29]
Statistika sebagai sarana berfikir yang diperlukan untuk memproses
pengetahuan secara alamiah. Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiah,
statistika membantu kita untuk melakukan generalisasi dan menyimpulkan
karakteristik suatu kejadilan secara lebih pasti dan bukan terjadi secara
kebetulan.

b) KARAKTERISTIK BERPIKIR INDUKTIF

Sedangkan berpikir induktif adalah proses berpikir yang


bermula dari keadaan khusus menuju ke umum (Warsiman, 2011), Berpikir
induktif adalah proses pengambilan kesimpulan yang bercirikan umum atau
dengan melakukan suatau pernyataan baru dari masalah-masalah khusus
(Sumartini, 2015), Berpikir induktif adalah suatu proses atau aktivitas berpikir
untuk menarik kesimpulan dalam membuat suatu pernyataan baru yang
bersifat umum berdasarkan pada pernyataan khusus yang diketahui
kebenaranya. Dapat disimpulkan bahwa berpikir induktif adalah Berpikir
induktif adalah proses berpikir yang dari keadaan khusus berupa premis-premis
dengan suatu probabilitas dibawa menuju berupa kesimpulan yang umum.

c) PENERAPAN STATISTIKA
Statistika di terapkan penelitian pasar, penelitian
produksi kebijakan penanaman modal contoh kualitas seleksi pegawai,
kerangka percobaan industri,ramalan ekonomi, auditing, pemberian resiko
dalam peminjaman kredit,dll.
d) KESIMPULAN
Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan. Lambang-lambang matematika
bersifat “artifisial” ( buatan atau tidak alami)  yang baru mempunyai arti
setelah sebuah makna diberikan padanya. Matematika mengembangkan
bahasa numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan sesuatu
pengukuran secara kuantitatif.Matematika memungkinkan ilmu mengalami
perkembangan dari tahap kualitatif ke kuantitatif.

Statistika adalah logika berpikir secara induktif, yaitu penarikan


kesimpulan setelah dihadapkan kepada sebuah permasalahan mengenai
banyaknya kasus yang harus diamati sampai kepada suatu kesimpulan yang
bersifat umum.Statistika merupakan pengetahuan yang memungkinkan
untuk menarik kesimpulan secara induktif berdasarkan peluang .Teori
peluang merupakan cabang dari matematika sedangkan statistika sendiri
merupakan disiplin tersendiri.Menurut bidang pengkajiannya statistika dapat
kita bedakan sebagai statistika teoritis dan statistika terapan.

e) DAFTAR PUSTAKA
Suriasumantri, Jujun. S. 2010. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan
http://dhehalimah97.blogspot.com/2016/12/aliran-dalam-filsafat-
matematika.html?m=1
https://www.slideshare.net/NailulHimmiJNE/filsafat-matematika-42146206
https://docplayer.info/73066818-Filsafat-ilmu-dan-logika-matematika-dan-
statistika.html

Anda mungkin juga menyukai