Anda di halaman 1dari 120

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang

mempunyai peranan penting dalam membantu perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Matematika dapat dikatakan sebagai landasan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi karena matematika dapat

mengembangkan kemampuan berfikir logis, analitis, kritis, kreatif dan

sistematis.

Disamping kemampuan diatas dalam pembelajaran matematika, siswa

perlu menguasai beberapa aspek kemampuan Seperti tertuang dalam

peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506/C/PP/2004 tanggal 11 November 2004

tentang penilaian perkembangan anak didik sekolah menengah pertama,

Depdiknas (2004) yang menyatakan tiga aspek kemampuan yang harus

dikuasai siswa dalam mempelajari matematika adalah kemampuan

pemahaman konsep, penalaran dan komunikasi, serta pemecahan masalah.

Pemahaman konsep merupakan kompetensi yang ditunjukkan siswa

dalam memahami konsep dan melakukan prosedur (algoritma) secara luwes,

akurat, efisien, dan tepat. Penalaran dan komunikasi merupakan kompetensi

yang ditunjukkan siswa dalam penalaran dan mengkomunikasikan gagasan

matematika. Pemecahan masalah adalah kompetensi strategik yang

ditunjukkan siswa dalam memahami, memilih pendekatan dan strategi

1
2

pemecahan masalah, dan menyelesaikan masalah. Jika tiga kemampuan ini

bisa dikuasai oleh siswa maka hasil belajar matematika akan memperlihatkan

hasil yang memuaskan.

Kenyataan di sekolah dapat dilihat bahwa prestasi belajar matematika

yang dicapai siswa masih rendah pada hasil ujian mid semester I siswa kelas

VIII MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan tahun

pelajaran 2011/2012 sebagai berikut:

Tabel 1. Ketuntasan Nilai Ujian Mid Semester I Matematika Siswa Kelas


Siswa Kelas VIII MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten
Pesisir Selatan tahun pelajaran 20011/2012

Tuntas Tidak Tuntas


Kelas Jumlah
Siswa Jumlah % Jumlah %

VIII1 40 12 30,00 28 70,00


VIII2 39 15 38,46 24 61,54
VIII3 39 11 28,21 28 71,79
VIII4 36 15 41,67 21 58,33
VIII5 37 18 48,65 19 51,35
VIII6 38 13 34,21 25 65,79
Sumber : Guru matematika MTsN Talaok

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa rata-rata nilai ujian MID semester I

tergolong rendah. Banyak siswa yang memiliki nilai di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan, yaitu 71.

Berdasarkan observasi yang penulis lakukan di MTsN Talaok Kecamatan

Bayang Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 10 November 2011, terlihat

bahwa proses pembelajaran masih terpusat pada guru, disaat guru menjelaskan

materi tidak semua siswa yang memperhatikan, siswa juga tidak berani

bertanya secara lisan terhadap materi pelajaran yang tidak dipahami, sehingga
3

siswa tidak paham terhadap materi yang diberikan guru. Siswa kurang percaya

diri untuk menyampaikan pertanyaan walaupun sebenarnya tidak memahami

pelajaran tersebut. Faktor yang menyebabkan siswa tidak aktif bertanya adalah

siswa yang kurang berani untuk bertanya padahal dalam dirinya sudah ada

pertanyaan yang akan disampaikan. Sikap yang pasif tersebut menyebabkan

tidak adanya interaksi timbal balik antara guru dan siswa.

Masalah lain yang penulis temukan siswa cenderung pasif dan kurang

berpartisipasi dalam belajar, siswa tidak percaya diri untuk menjawab ataupun

memberikan tanggapan selama pembelajaran berlangsung, hanya satu atau dua

orang saja yang berani mengemukakan pendapatnya dalam tiap pertemuan baik

itu terhadap guru maupun teman sebayanya.

Hal ini terjadi karena pada saat guru menjelaskan materi pelajaran dan

memberikan contoh soal, sebagian siswa langsung mencatat tanpa mengerti

dan paham apa yang dicatatnya. Akibatnya siswa terbiasa menerima pelajaran

tanpa proses berpikir lebih dalam untuk menguasai suatu konsep. Pada saat

diberikan latihan, siswa mengalami kesulitan bagaimana memecahkan masalah

dalam soal- soal yang diberikan, bentuk soal yang diberikan guru

Sebuah kapal berlayar kearah Barat sejauh 120 km, kemudian ke Utara sejauh

90 km. Hitunglah jarak kapal sekarang dari tempat semula! Jawaban siswa :

Diketahui : kearah barat = 120 km Kearah utara = 90 km,ditanya : jarak kapal

dari tempat semula,jawab : kapal semula = (120)2 km ( 90 )2 = 14.400

8100 =6300 km.


4

Berdasarkan jawaban siswa terlihat bahwa siswa mengalami kesulitan

dalam memahami soal, siswa tidak bisa membuat apa yang diketahui dengan

menggambarkan ke arah mana kapal tersebut berlayar, ditanya dalam soal,

memilih strategi yang tepat untuk menyelesaikan soal, dan ceroboh dalam

melakukan operasi perhitungan. Hal ini menunjukkan kemampuan pemacahan

masalah siswa masih rendah. Sehingga jika hal ini dibiarkan maka akan

mengakibatkan siswa tidak memahami dengan baik konsep yang dipelajari

dalam matematika dan selalu mengalami kesalahan konsep dalam memecahkan

masalah. Pada akhirnya siswa tidak menguasai cara Pemecahan Masalah

Matematis pada jenjang berikutnya yang berimbas pada hasil belajarnya yang

rendah.

Solusi untuk mengatasi permasalahan di atas adalah perlunya peran guru

sebagai pendorong semangat siswa untuk mengembangkan potensinya masing-

masing, dan perlu diterapkan pembaharuan dalam pembelajaran matematika

dengan melaksanakan model pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa

secara aktif sehingga siswa dapat lebih termotivasi dan menyukai pelajaran

matematika. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah Strategi belajar

aktif yaitu Strategi Questions Students Have. Strategi ini mengharuskan siswa

untuk mengungkapkan masalah yang dimiliki mengenai materi pelajaran yang

kurang dipahami melalui tulisan sehingga guru dapat mengetahui banyak

sedikitnya hal yang tidak dipahami siswa tentang materi pelajaran. Penerapan

Strategi Questions Students Have ini diperkirakan dapat mengembangkan

keterampilan, kreatifitas serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.


5

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melakukan penelitian yang

berjudul Pengaruh Penerapan Strategi Questios Students Have terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII MTsN

Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran

2011/2012.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan

beberapa masalah sebagai berikut:

1. pembelajaran masih terpusat pada guru.

2. kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah.

3. siswa kurang berpartisipasi selama proses pembelajaran berlangsung

4. siswa kurang mempunyai keberanian untuk bertanya tentang materi

yang tidak dipahaminya.

5. hasil belajar siswa masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki dan agar

terpusatnya penelitian ini maka membatasi masalah sebagai berikut:

1. pembelajaran masih terpusat pada guru.

2. kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah.


Untuk mengatasi masalah di atas penulis menerapkan strategi questions

students have dalam pembelajaran matematika siswa.


6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah Apakah kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis siswa dengan menerapkan strategi question student have lebih baik

dari pada kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa yang menerapkan

pembelajaran konvensional di kelas VIII MTsN Talaok Kecamatan Bayang

Kabupaten Pesisi Selatan?.

E. Asumsi

Asumsi dalam penelitian ini adalah :

1. guru mampu menerapkan strategi questions students have dalam

pembelajaran matematika.

2. siswa memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pembelajaran

matematika di dalam kelas.

3. hasil tes yang diberikan pada akhir penelitian merupakan gambaran

kemampuan pemecahan masalah siswa.

F. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis siswa dengan menerapkan strategi questions

students have lebih baik dari pada kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII MTsN

Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.


7

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. pedoman bagi penulis sebagai calon guru dalam melaksanakan proses

belajar mengajar.

2. sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi matematika di MTsN

Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dalam menerapkan

strategi pembelajaran.

3. pengalaman baru bagi siswa kelas VIII MTsN Talaok Kecamatan Bayang

Kabupaten Pesisir Selatan agar siswa aktif dalam pembelajaran dan

memahami materi supaya sesuai dengan konsep yang sebenarnya.


8

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Matematika

Belajar merupakan kegiatan yang dialami oleh manusia dalam

kehidupannya. Belajar dan pembelajaran adalah dua peristiwa yang berbeda

(belajar dan mengajar). Belajar dan mengajar akan menjadi terpadu dalam

suatu kegiatan manakala terjadi interaksi atau hubungan timbal balik antara

siswa dengan guru dan antara sesama siswa dalam pembelajaran.

Menurut Slameto (2003: 2) mengatakan bahwa belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan kutipan di atas, belajar adalah suatu proses kegiatan yang

dilakukan individu sehingga dapat mengubah tingkah lakunya yang

bertujuan untuk mendapatkan hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi yang terjadi dalam proses

belajar dapat diukur sedemikian rupa sehingga dapat mencapai hasil yang

diharapkan.

Pembelajaran merupakan suatu upaya penataan lingkungan yang

memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara

optimal. Pembelajaran lebih menekankan bagaimana upaya guru untuk

8
9

mendorong atau memfasilitasi siswa belajar, bukan pada apa yang

dipelajari. Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang

tujuannya adalah untuk keberhasilan siswa dalam belajar.

Menurut Nikson dalam Muliyardi (2002:3) bahwa: Pembelajaran

matematika adalah upaya membantu siswa untuk mengkonstruksi konsep-

konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan kemampuannya sendiri

melalui proses internalisasi sehingga konsep dan prinsip terbangun

kembali.Berdasarkan pendapat di atas, dapat diartikan bahwa pembelajaran

matematika merupakan upaya untuk membantu siswa dalam menemukan

konsep dan prinsip matematika menurut kemampuannya sendiri.

Pada pelaksanaan pembelajaran matematika dibutuhkan guru yang

mengerti dengan strategi pembelajaran baik. Strategi yang diterapkan

hendaknya mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa

untuk berpartisipasi aktif dalam berfikir dan menempatkan guru sebagai

fasilitator, memberikan kesempatan pada siswa untuk menetapkan ide

mereka dalam belajar, sehingga segala informasi yang diperoleh lebih

melekat dan bermakna.

2. Strategi Pembelajaran Aktif

Belajar bukanlah proses penuangan informasi ke dalam benak siswa.

Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan

semata tidak akan menghasilkan hasil belajar yang baik, yang bisa

menghasilkan hasil belajar yang baik adalah pembelajaran aktif.


10

Menurut Hisyam (2008:xiv) bahwa Pembelajaran aktif adalah suatu

pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif.

Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi

aktivitas pembelajaran.

Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil

belajar yang maksimum. Ketika siswa pasif, atau hanya menerima dari guru,

ada kecendrungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan. Menurut

Hisyam (2008: xiv) Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat

informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Karena salah

satu faktor yang menyebabkan informasi cepat dilupakan adalah faktor

kelemahan otak manusia itu sendiri. Belajar yang hanya mengandalkan

indera pendengaran yang mempunyai beberapa kelemahan, padahal hasil

belajar seharusnya disimpan sampai waktu yang lama. Kenyataan ini sesuai

dengan kata-kata mutiara yang diberikan oleh seorang filosof kenamaan

dari cina, konfusius, dia mengatakan :

Apa yang saya dengar , saya lupa


Apa yang saya lihat, saya ingat
Apa yang saya lakukan, saya paham

Belajar aktif menuntut siswa untuk bersemangat, menyenangkan dan

penuh gairah sehingga siswa merasa leluasa dalam berfikir dan beraktivitas.

Sumadi (2004:71) menyatakan bahwa keaktifan siswa dapat dilihat dari:

a. berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran dengan penuh


keyakinan.
b. mempelajari, mengalami dan menemukan sendiri bagaimana
memperoleh situasi pengetahuan.
c. merasakan sendiri bagaimana tugas-tugas yang diberikan guru
kepadanya.
11

d. belajar dalam kelompok


e. mengkomunikasikan hasil pikiran, penemuan dan penghayatan
nilai-nilai secara lisan.

3. Strategi Questions Students Have

Dalam kegiatan pembelajaran tidak semua siswa mampu

berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama atau menyerap semua

pelajaran yang diberikan oleh guru. Untuk itu guru meminta partisipasi

siswa untuk menyampaikan pertanyaan tentang materi yang tidak

dipahaminya.

Pertanyaan merupakan hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran,

karena dengan bertanya guru dapat mengetahui hal yang tidak dipahami atau

diragukan oleh siswa. Menurut Meier (2005:201) Kemampuan bertanya

menunjukkan pikiran yang selalu ingin tahu dan merupakan tanda dari

pembelajar yang baik. Dengan demikian, jika ada siswa yang bertanya dan

berani mengungkapkan berarti siswa tersebut di dorong oleh rasa ingin tahu

yang besar dan ingin mendapatkan penjelasan yang memadai mengenai

permasalahan yang dimilikinya. Oleh sebab itu guru harus mengusahakan

agar siswa tersebut bertanya, baik secara lisan maupun secara tulisan.

Strategi Questions Students Have merupakan salah satu cara yang

mendatangkan partisipasi siswa melalui tulisan. Menurut Hisyam (2008:17)

Strategi Questions Students Have ini dapat diartikan sebagai pertanyaan

yang dimiliki siswa, intinya dalam pembelajaran diminta partisipasi setiap

siswa untuk mengungkapkan pertanyaan yang dimilikinya tentang materi

yang tidak dipahami. Oleh karena itu melalui Strategi Questions Students
12

Have ini siswa diwajibkan membuat pertanyaan tentang materi yang

dipelajari dalam suatu kertas. Adapun prosedur dari Strategi Questions

Students Have oleh Hisyam (2008:17) ini adalah :

1. bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada peserta


didik.
2. minta setiap peserta didik untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja
yang berkaitan dengan materi pelajaran, atau yang berhubungan
dengan kelas. ( tidak perlu menuliskan nama)
3. setelah semua selesai membuat pertanyaan, masing-masing diminta
untuk memberikan kepada teman di samping kirinya. Susah benar
jika posisi duduk peserta didik adalah lingkaran, nantinya akan
terjadi gerakan perputaran kertas searah jarum jam. Jika posisi
duduk berderet, sesuaikan dengan posisi mereka asalkan semua
peserta didik dapat giliran untuk membaca semua pertanyaan dari
teman-temannya
4. pada saat menerima kertas dari teman di sampingnya, mereka
diminta untuk membaca pertanyaan yang ada. Jika pertanyaan itu
juga ingin dia ketahui jawabannya, maka dia harus memberi tanda
centang ( ), jika tidak berikan langsung kepada teman di samping
kanannya.
5. ketika kertas pertanyaan tadi kembali kepada pemiliknya, peserta
didik diminta untuk menghitung tanda centang yang ada pada
kertasnya. Pada saat ini carilah pertanyaan yang mendapat tanda
centang paling banyak.
6. beri respon kepada pertanyaan-pertanyan tersebut dengan:
a. Jawaban langsung secara singkat
b. Menunda jawaban sampai waktu yang tepat membahas topik
tersebut.
c. Menjeaskan bahwa pelajaran ini tidak akan sampai membahas
pertanyaan peserta didik tersebut. Jawaban secara pribadi dapat
diberikan di luar kelas.
7. jika waktu cukup, minta beberapa orang peserta didik untuk
membacakan pertanyaan yang dia tulis meskipun tidak mendapatkan
tanda yang banyak kemudian beri jawaban.
8. kumpulkan semua kertas. Besar kemungkinan ada pertanyaan-
pertanyaan yang akan anda jawab pada pertemuan berikutnya.

Pelaksanaan strategi questions students have ini bisa divariasikan

berdasarkan keperluan kelas. Adapun variasi yang dapat dilakukan menurut

Hisyam (2008:17) adalah sebagai berikut :


13

1) jika kelas teralu besar sehingga akan memakan waktu yang


banyak untuk dapat memutar kertas,pecahlah peserta menjadi
kelompok-kelompok yang lebih kecil kemudian ikuti instuksi
seperti diatas. Atau juga dengan mengumpulkan pertanyaan-
pertanyaan tersebut tanpa diputar kemudian beberapa
pertanyaan secara acak.
2) daripada menuliskan pertanyaan, mintalah peserta didik
menuliskan harapan dan atau perhatian mereka terhadap
pelajaran.

Berdasarkan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Hisyam

tersebut maka penulis melakukan modifikasi. Modifikasi dilakukan

pada strategi questions students have adalah:

a. guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan beberapa

contoh soal tentang pemecahan masalah.

b. guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang.

c. bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada

masing-masing kelompok.

d. guru meminta siswa untuk mendiskusikan materi dan soal tentang

pemecahan masalah yang tidak dipahami dalam kelompok,

kemudian menuliskan dalam lembaran kertas yang telah dibagikan.

e. setelah itu, edarkan kertas tersebut kepada kelompok lain, maka

kelompok lain itu harus membaca dan memberikan tanda centang

() pada pertanyaan yang juga merupakan persoalan yang

dihadapinya, jika tidak berikan kepada kelompok selanjutnya.

f. setelah kertas kembali ke pemiliknya, tiap kelompok di minta untuk

menghitung tanda centang () yang ada pada kertasnya.


14

g. guru menunjuk salah seorang siswa untuk menuliskan pertanyaan

yang terdapat pada kertas dengan mengurutkan pertanyaan yang

mendapat tanda centang () terbanyak ke pertanyaan yang

mendapat tanda centang () sedikit. Sedangkan siswa yang lain

mendiskusikan pertanyaan yang bukan persoalan bagi

kelompoknya.

h. guru meminta perwakilan dari tiap-tiap kelompok untuk menjawab

pertanyaan yang bukan permasalahan bagi kelompoknya, kemudian

guru hanya melengkapi saja.

i. jika ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh semua

kelompok maka guru memberikan umpan balik terhadap

pertanyaan tersebut dengan membahas secara klasikal dan

meluruskan konsep yang kurang tepat.

4. Pembagian Kelompok

Pembentukan kelompok pada penelitian ini lebih diprioritaskan

terhadap kemampuan akademik. Pembagian kelompok merupakan salah

satu bagian perencanaan dalam pembelajaran. Anggota kelompok terbagi

atas siswa yang berkemampuan tinggi, berkemampuan menengah, dan

berkemampuan rendah. Langkah-langkah pembentukan kelompok

berdasarkan kemampuan akademik yaitu:


15

Tabel 2. Pengelompokan Heterogenitas Berdasarkan Kemampuan


Akademik
Langkah I Langkah II Langkah III

Mengurutkan siswa Membentuk Membentuk kelompok


berdasarkan kemampuan kelompok pertama selanjutnya
akademik
1. Ani 1. Ani 1. Ani
2. David 2. David 2. David
3. 3. 3.
4. 4. 4.
5. 5. 5.
6. 6. 6.
7. 7. 7.
8. 8. 8.
9. 9. 9.
10. 10. 10.
11. Yusuf 11. Yusuf 11. Yusuf
12. Citra 12. Citra 12. Citra
13. Siska 13. Siska 13. Siska
14. Rika 14. Rika 14. Rika
15. 15. 15.
16. 16. 16.
17. 17. 17.
18. 18. 18.
19. 19. 19.
20. 20. 20.
21. 21. 21.
22. 22. 22.
23. 23. 23.
24. Slamet 24. Slamet 24. Slamet
25. Dian 25. Dian 25. Dian
Sumber : Lie (2002:41)

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran siswa dibagi dalam

beberapa kelompok. Terlebih dahulu siswa diurut dari tingkat kemampuan

rendah sampai ketingkat kemampuan tinggi. Pembentukan kelompok I

dilakukan dengan mengambil satu orang siswa berkemampuan tinggi, satu

orang berkemampuan rendah, dan dua orang berkemampuan sedang.

Pembentukan kelompok II dan seterusnya dilakukan dengan mengambil


16

siswa dari urutan berkemampuan rendah berikutnya siswa berkemampuan

tinggi dan dua orang siswa berkemampuan sedang berikutnya.

5. Kemampuan Pemecahan Masalah

Kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan, (KBBI,

1990:553). Pemecahan merupakan proses yang dilakukan untuk

memecahkan masalah, sedangkan masalah adalah sesuatu yang harus

diselesaikan (dipecahkan). Sehingga kemampuan pemecahan masalah

merupakan suatu kesanggupan yang dimiliki siswa dalam proses untuk

memecahkan suatu yang menjadi masalah.

Menurut Poerwadarminta (1995: 628) kemampuan berarti

kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Pemecahan berarti perbuatan

memecahkan, sedangkan masalah berarti soal atau sesuatu yang harus

dipecahkan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan pemecahan masalah adalah suatu kesanggupan yang dimiliki

siswa untuk memecahkan suatu soal. Kemampuan pemecahan masalah

merupakan bagian penting dari kurikulum matematika. Dalam proses

pembelajaran maupun penyelesaian masalah matematika, siswa

dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta

keterampilan yang sudah dimiliki. Melalui kegiatan pemecahan masalah,

aspek-aspek kemampuan matematika seperti penerapan aturan dalam

masalah, penemuan pola, penggeneralisasian, komunikasi matematika dan

lain-lain dapat dikembangkan dengan baik.


17

Menurut Fadjar (2009: 13) Kemampuan pemecahan masalah

adalah kemampuan memahami masalah, memilih strategi penyelesaian,

dan menyelesaikan masalah. Sedangkan menurut Polya dalam Bitman

(2007: 3) pemecahan masalah adalah sebagai usaha mencari jalan keluar

dari suatu kesulitan, mencapai tujuan yang tidak dengan segera dapat

dicapai.

Menurut Fadjar (2009: 14) indikator pada pemecahan masalah


dalam pembelajaran matematika :
1. menunjukkan pemahaman masalah
2. mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam
pemecahan masalah
3. menyajikan masalah secara matematika dalam berbagai bentuk
4. memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat
5. mengembangkan strategi pemecahan masalah
6. membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah
7. menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
Berdasarkan kutipan di atas, kemampuan pemecahan masalah

merupakan kesanggupan atau kecakapan seorang siswa mencari jalan

keluar dari suatu masalah dengan cara memahami masalah, memilih

strategi pemecahan masalah dan menyelesaikan masalah. Strategi

questions Students Have memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memilki pengetahuan, kemampuan serta keterampilan untuk memecahkan

masalah matematika. Berdasarkan indikator pemecahan masalah di atas,

indikator pemecahan masalah yang penulis amati adalah menunjukkan

pemahaman masalah, memilih pendekatan dan metode pemecahan

masalah secara tepat, mengembangkan strategi pemecahan masalah

karena ketiga indikator tersebut sesuai dengan materi yang akan penulis

teliti.
18

6. Pembelajaran Konvensional

Konvensional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti

pemufakatan atau kelaziman atau sesuatu yang telah menjadi kebiasaan.

Jadi, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang sering

dilakukan oleh sebagian besar guru.

Menurut Nasution (2000: 209), pembelajaran konvensional memiliki

ciri-ciri sebagai berikut :

a. tujuan tidak dirumuskan secara spesifik ke dalam kelakuan


yang dapat diukur
b. bahan pelajaran diberikan kepada kelompok atau kelas secara
keseluruhan tanpa memperhatikan siswa secara individual
c. bahan pelajaran umumnya berbentuk ceramah, kuliah, tugas
tertulis dan media lain pertimbangan guru
d. berorientasi pada kegiatan guru dan mengutamakan kegiatan
mengajar
e. siswa kebanyakan bersifat pasif mendengarkan uraian guru
semua siswa harus belajar menurut kecepatan guru mengajar
f. penguatan umumnya diberikan setelah dilakukan ulangan atau
ujian
g. keberhasilan belajar umumnya dinilai guru secara subyektif
h. pengajar umumnya sebagi penyebar dan penyalur informasi
pertama
i. siswa biasanya mengikuti beberapa tes atau ulangan mengenai
bahan yang dipelajari dan berdasarkan angka hasil tes atau
ulangan itu nilai rapor diisikan.

Ciri-ciri pembelajaran konvensional di atas pada umumnya

digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas. Pembelajaran

konvensional yang dilakukan di MTsN Talaok Kecamatan Bayang

Kabupaten Pesisir Selatan adalah rangkaian kegiatan belajar yang dimulai

dengan orientasi dan penyajian informasi yang berkaitan dengan materi

yang dipelajari, dilanjutkan dengan pemberian contoh soal oleh guru,


19

setelah itu guru memberikan latihan. Pada akhir pembelajaran guru

memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah.

B. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Penelitian yang

dilakukan oleh Irma Nengsih (2006) dengan judul Penggunaan Strategi

Questions Students Have Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas X

SMA N 2 Lengayang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Irma Nengsih

adalah hasil belajar siswa yang menggunakan strategi Questions Students

Have lebih baik dari pada hasil belajar yang menggunakan pembelajaran

konvensional.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang telah dilakukan Irma

Nengsih terlihat pada masalah yang diteliti. Penelitian yang dilakukan Irma

Nengsih melihat hasil belajar siswa setelah guru menerapkan Strategi

Questions Students Have, sedangkan penelitian ini melihat kemampuan

pemechan msalah siswa setelah menerapkan Strategi Questions Students

Have.

C. Kerangka Konseptual

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar

matematika sangat berpengaruh terhadap pemecahan masalah siswa. Oleh

sebab itu, guru diharapkan mampu menciptakan kondisi pembelajaran

matematika yang dapat memotivasi dan mengaktifkan siswa dalam belajar

matematika. Dengan adanya motivasi akan meningkatkan kemampuan

pemecahan masalah siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.


20

Salah satu faktor yang menyebabkan kurang berkembangnya aktivitas

siswa dalam belajar adalah penggunaan metode mengajar yang kurang

bervariasi dan pembelajaran yang masih didominasi oleh guru. Belajar aktif

adalah salah satu strategi pembelajaran yang banyak melibatkan siswa. Siswa

dipandang sebagai subjek pembelajaran yang harus banyak berperan dalam

aktivitas pembelajaran.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan

melakukan penerapan strategi questions students have dalam pembelajaran

matematika. strategi questions students have ini merupakan strategi untuk

meningkatkan kemampuan pemecahan masalah terhadap pembelajaran

matematika siswa dengan cara lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran.

Siswa dapat bekerja sama dengan kelompoknya sehingga dapat melatih

memecahkan masalah secara bersama yaitu dengan cara berperan aktif,

menjelaskan pada teman, berdiskusi dengan yang lain, bertanya pada guru,

menanggapi pertanyaan dan berargumentasi.

Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual ini dapat digambarkan

sebagai berikut:

Penerapan strategi
Kemampuan
Siswa question student have
pemecahan masalah

Gambar 1. Kerangka Konseptual


21

D. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori yang telah

dikemukakan, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah

kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa yang menggunakan

strategi question student have lebih baik daripada kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional

di kelas VIII MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.


22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang

penulis gunakan adalah penelitian eksperimen. Menurut Suharsimi (2006: 3):

penelitian eksperimen adalah penelitian yang dimaksud untuk melihat akibat

dari suatu tindakan atau perlakuan.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah random terhadap subjek.

Menurut Suharsimi (2006: 87) rancangan penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Rancangan Penelitian


Kelas Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen X O
Kontrol - O
Sumber: Suharsimi (2006: 87)

Keterangan :

X = Belajar dengan penerapan strategi questions students have


O = Tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas control

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi (2006:130) Populasi adalah keseluruhan dari

subjek penelitian. Sebelum dilakukan penelitian, maka terlebih dahulu

ditentukan populasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas VIII MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir

Selatan.
22
23

Tabel 4. Jumlah Siswa Kelas VIII MTsN Talaok Kecamatan Bayang


Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012
Kelas Jumlah
VIII1 40
VIII2 39
VIII3 39
VIII4 36
VIII5 37
VIII6 38
Jumlah Siswa 229
Sumber : Tata usaha MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten pesisir Selatan

2. Sampel

Suharsimi (2006: 131) menyatakan bahwa Sampel adalah sebagian

atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang dibutuhkan dalam

penelitian ini hanya dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik random sampling.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

a. Mengumpulkan nilai ujian mid semester I matematika siswa kelas VIII

MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan tahun

pelajaran 2011/2012.(Lampiran I halaman 52)

b. Melakukan uji normalitas populasi dengan bantuan software MINITAB.

Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat apakah sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Formulasi

hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :

Ho : Populasi berdistribusi normal


H1 : Populasi tidak berdistribusi normal

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Anderson Darling dengan bantuan Software MINITAB. Interpretasi

dari uji ini dapat dilakukan dengan memperhatikan P-value. Menurut


24

Syafriandi (2001: 4) Jika P-value yang diperoleh lebih kecil dari taraf

nyata yang ditetapkan () maka tolak H0 atau sebaliknya terima H0.

Nilai P-value masing-masing populasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5. P-value Uji Normalitas Populasi


Kelas VIII1 VIII2 VIII3 VIII4 VIII5 VIII6
P-value 0,167 0,377 0,535 0,311 0,142 0,487

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa P-value masing-masing

kelas populasi lebih besar dari = 0.05, jadi dapat disimpulkan bahwa

populasi berdistribusi normal. (Lampiran II halaman 54).

c. Melakukan uji homogenitas variansi yang bertujuan untuk mengetahui

apakah populasi mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Dengan

formulasi statistik yang di uji adalah:


2 2
H0 : 1 2 = 2 = 3 2 = 4 2 = 5 = 6 2
H1 : jika salah satu tanda sama dengan tidak berlaku

Pada penelitian ini penulis melakukan pengujian dengan bantuan

software MINITAB. Interpretasi uji ini menurut Syafriandi (2001: 5)

Jika irisan selang kepercayaan itu kosong, maka dikatakan kelompok

perlakuan tersebut tidak homogen atau sebaliknya homogen.

Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas terdapat irisan pada tiap-tiap

selang kepercayaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi

mempunyai variansi yang homogen (Lampiran III halaman 57).

d. Melakukan uji kesamaan rata-rata dengan menggunakan teknik anava

satu arah dengan bantuan software MINITAB, Hipotesis yang diajukan

adalah:
25

H0 : 1 = 2 = 3 = 4 = 5 = 6
H1 : Jika salah satu tanda sama dengan tidak berlaku

Untuk interpretasi uji ini dapat dilakukan dengan melihat P-value.

Syafriandi (2001: 4) mengemukakan bahwa jika P-value yang

diperoleh lebih kecil dari taraf nyata yang ditetapkan () maka tolak H0

atau jika sebaliknya terima H0. Berdasarkan hasil analisis kesamaan

rata-rata terdapat irisan pada tiap-tiap selang kepercayaan dan P-value

= 0,200 berarti P-value besar dari = 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa data populasi mempunyai kesamaan rata-rata (Lampiran IV

halaman 58).

e. Populasi berdistribusi normal, memiliki variansi yang homogen dan

memiliki kesamaan rata-rata maka pengambilan kelas eksperimen dan

kelas kontrol diambil secara acak, yang terambil pertama merupakan

kelas eksperimen dan yang terambil kedua adalah kelas kontrol.

Terpilih kelas VIII1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 sebagai

kelas kontrol.

C. Variabel dan Data

1. Variabel

Suharsimi (2006: 118) mengatakan bahwa Variabel adalah objek

penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Jadi

variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

penelitian. Sering pula diartikan bahwa variabel sebagai faktor-faktor

yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Sesuai dengan


26

permasalahan dalam penelitian, maka yang menjadi variabel dalam

penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap

variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran

matematika yang dilaksanakan dengan strategi question student have

pada kelas eksperimen dan penggunaan pembelajaran konvensional

pada kelas kontrol.

b. Variabel terikat adalah gejala yang timbul akibat perlakuan yang

diberikan oleh variabel bebas. Maka yang menjadi variabel terikat

pada penelitian ini adalah kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

siswa kelas VIII MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir

Selatan.

2. Data

a) Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah :

1) Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari subjek yang

diteliti. Sebagai data primer adalah data pemecahan masalah

matematika siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain. Data

sekunder dalam penelitian ini adalah data tentang jumlah siswa dan

hasil nilai ujian mid semester I matematika siswa kelas VIII MTsN

Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.


27

b) Sumber data

1) Data primer bersumber dari siswa kelas VIII MTsN Talaok

Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan yang menjadi kelas

sampel penelitian.

2) Data sekunder bersumber dari guru bidang studi matematika MTsN

Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan.

2. Prosedur Penelitian

Berdasarkan uraian diatas maka langkah-langkah pelaksanaan

penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dipersiapkan segala sesuatu yang berhubungan

dengan pelaksanaan penelitian yaitu :

a. menentukan kelas sampel yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Berdasarkan hasil analisis data yaitu uji normalitas, uji homogenitas

variansi dan uji kesamaan rata-rata maka dipilih sebagai kelas

eksperimen adalah kelas VIII1 dan kelas kontrol kelas VIII2.

b. menetapkan jadwal kegiatan, jadwal penelitian disusun setelah penulis

mendapatkan informasi tentang alokasi waktu pengajaran.


28

Tabel 6. Jadwal Penelitian


No. Hari/Tanggal Keterangan
Pengertian Lingkaran dan
Menentukan unsur-unsur dan bagian-
1. Jumat/27 Januari 2012
bagian lingkaran

2. Senin/ 30 Januari 2012 Menemukan nilai phi (), menetukan


rumus dan menghitung keliling
lingkaran

3. Jumat/3 Februari 2012 Menetukan rumus dan menghitung


luas lingkaran
4. Senin/ 6 Februari 2012 Menghitung luas dan keliling
lingkaran jika jari-jari berubah
Jumat/ 10 Februari Pelaksanaan tes akhir
5.
2012
c. membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai

dengan kurikulum yang berlaku dan merancang soal. (Lampiran V

halaman 59)

d. membentuk kelompok belajar berdasarkan kemampuan akademik pada

kelas eksperimen. (Lampiran VI halaman 92)

e. mempersiapkan kisi-kisi soal tes uji coba dengan indikator kemampuan

pemecahan masalah. (Lampiran VIII halaman 95)

f. mempersiapkan soal tes akhir

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pelaksanaan Pada Kelas Eksperimen

1) Pendahuluan (10 menit)

a) Pada awal pembelajaran guru membuka dengan salam.

b) Guru memberikan apersepsi, motivasi dan menyampaikan

indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh

siswa dalam proses pembelajaran.


29

c) Guru menjelaskan tentang strategi questions students have dan

menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam proses

pembelajaran serta aturan yang harus ditaati siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

2) Kegiatan Inti (70 menit)

a) Guru menjelaskan materi pelajaran dan memberikan beberapa

contoh soal tentang pemecahan masalah.

b) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 4-5 orang.

c) Bagikan potongan-potongan kertas (ukuran kartu pos) kepada

masing-masing kelompok.

d) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan materi dan soal

tentang pemcehan masalah yang tidak dipahami dalam

kelompok, kemudian menuliskan dalam lembaran kertas yang

telah dibagikan.

e) Setelah itu, edarkan kertas tersebut kepada kelompok lain, maka

kelompok lain itu harus membaca dan memberikan tanda

centang () pada pertanyaan yang juga merupakan persoalan

yang dihadapinya, jika tidak berikan kepada kelompok

selanjutnya.

f) Setelah kertas kembali ke pemiliknya, tiap kelompok diminta

untuk menghitung tanda centang () yang ada pada kertasnya.


30

g) Guru menunjuk salah seorang siswa untuk menuliskan

pertanyaan yang terdapat pada kertas dengan mengurutkan

pertanyaan yang mendapat tanda centang () terbanyak ke

pertanyaan yang mendapat tanda centang () sedikit.

Sedangkan siswa yang lain mendiskusikan pertanyaan yang

bukan persoalan bagi kelompoknya.

h) Guru meminta perwakilan dari tiap-tiap kelompok untuk

menjawab pertanyaan yang bukan permasalahan bagi

kelompoknya.

i) Jika ada pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh semua

kelompok maka guru memberikan umpan balik terhadap

pertanyaan tersebut dengan membahas secara klasikal dan

meluruskan konsep yang kurang tepat.

3) Penutup (10 menit)

a) Guru bersama dengan siswa membuat kesimpulan dari materi

yang dipelajari.

b) Guru menutup pelajaran dengan memberikan tugas rumah (PR)

b. Pelaksanaan Pada Kelas Kontrol

1) Pendahuluan (10 menit)

a) Pada awal pembelajaran guru membuka dengan salam.

b) Guru memberikan apersepsi, motivasi dan menyampaikan

indikator serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh

siswa dalam proses pembelajaran.


31

2) Kegiatan Inti ( 70 menit)

a) Guru menjelaskan materi pelajaran beserta contoh.

b) Guru memberikan latihan berupa soal kemudian menyuruh

siswa menyelasaikan secara individu.

c) Guru bersama siswa membahas soal latihan yang tidak

dimengerti oleh siswa.

d) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,

jika ada bagian materi yang kurang di pahami.

3) Kegiatan Penutup ( 10 menit)

a) Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan pelajaran.

b) Guru memberikan PR.

3. Tahap Akhir

Untuk memperoleh data primer, dibuat lembaran tes yang penulis

susun sendiri. Tes yang dibuat berdasarkan materi pelajaran selama

penelitian berlangsung. Tes akhir ini bertujuan untuk mengetahui

bagaimana kemampuan pemecahan masalah dari kedua kelas.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat pengumpulan data yang digunakan

dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini digunakan instrument penelitian

berupa tes hasil belajar yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan

pemecahan masalah siswa. Langkah-langkah yang penulis lakukan adalah

sebagai berikut:
32

1. Penyusunan Tes

Tes yang akan diberikan adalah tes yang berbentuk essay dengan

indikator kemampuan pemecahan masalah. Sebelum soal tes diberikan

pada kedua kelas terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah sebagai

berikut :

a. menentukan tujuan mengadakan tes yaitu mengetahui bagaimana

pemecahan masalah siswa terhadap materi pelajaran.

b. membuat batasan terhadap materi pelajaran yang akan diuji.

c. membuat kisi-kisi tes hasil belajar matematika dengan indikator

kemampuan pemecahan masalah.

d. menyusun butir-butir soal menjadi bentuk tes akhir yang akan diujikan

berdasarkan kisi-kisi.

2. Validitas Tes

Menurut Suharsimi (2006: 168), validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan instrumen.

Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu

mengukur apa yang hendak diukur dan seharusnya diukur. Secara

umum validitas item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan

yang besar terhadap skor total menjadi tinggi atau rendah, untuk

mengetahui valid atau tidaknya suatu tes digunakan analisis dengan

validitas isi atau validitas kurikulum. Oleh karena materi yang diajarkan

tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering disebut validitas

kurikuler.
33

Soal yang penulis susun dalam penelitian ini memiliki validitas isi,

karena soal yang dibuat berdasarkan kurikulum dan materi yang telah

diajarkan. Serta telah dikonsultasikan dengan guru matematika kelas VIII

MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan juga dosen

pembimbing.

3. Uji Coba Tes

Hasil dari suatu penelitian dapat dipercaya apabila data yang

digunakan betul-betul akurat atau sudah memiliki validitas, indeks

kesukaran soal, daya pembeda dan reliabilitas yang tinggi. Agar soal yang

disusun memiliki kriteria soal yang baik, maka soal itu perlu diuji coba

terlebih dahulu dan kemudian dianalisis untuk mendapatkan soal mana

yang memenuhi kriteria soal yang baik. Penulis dalam penelitian ini

melakukan uji coba di kelas VIII MTsN Asam Kumbang Kabupaten

Pesisir Selatan, karena berdasarkan keterangan langsung dari wakil kepala

MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan bahwa

kemampuan akademik dari kelas VIII kedua sekolah dan kriteria

ketuntasan minimum (KKM) di MTsN Asam Kumbang Kecamatan

Bayang Kabupaten Pesisir Selatan sama dengan MTsN Talaok yaitu 71.

4. Melakukan Analisis Item

Setelah uji coba dilakukan maka kegiatan selanjutnya adalah

melakukan analisis butir soal, untuk melihat keberadaan soal-soal yang

disusun baik atau tidak. Menurut Suharsimi (2007: 207) bahwa: Tujuan

analisis butir soal yaitu untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik,
34

kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisa soal dapat diperoleh

informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan

perbaikan. Dalam melaksanakan analisis item ada 3 langkah yang perlu

diselidiki yaitu :

1) Tingkat Kesukaran Soal

Soal yang baik adalah yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar. Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal (TK) menurut

Depdiknas (2001 : 26) dapat digunakan rumus :


Mean =


TK =

Sebagai pedoman, kriteria indeks tingkat kesukaran soal seperti

pada tabel berikut ini :

Tabel 7. Kriteria Indeks Kesukaran Soal


Tingkat Kesukaran Butir Soal Kriteria
0,00 TK 0,30 Sukar
0,30 < TK 0,70 Sedang
0,70 < TK 1,00 Mudah
Sumber: Depdiknas (2001:27)

Hasil perhitungan tingkat kesukaran soal dan kriterianya dapat dilihat

pada (lampiran XIII halaman 103). Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh semua soal tergolong soal sedang.

2) Daya Pembeda Soal

Suatu soal dikatakan baik, jika dapat memberikan gambaran

perbedaan anak yang pandai dan yang kurang pandai. Depdiknas (2001 :
35

27) menyatakan bahwa Daya pembeda soal adalah kemampuan soal

untuk membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang

berkemampuan rendah. Untuk menentukan daya pembeda soal essay

digunakan rumus yang dikemukakan oleh Depdiknas (2001 : 28) yaitu :


DP =

Sebagai pedoman, kriteria indeks daya pembeda soal seperti pada tabel

berikut ini

Tabel 8. Kriteria Daya Pembeda Soal


Daya Pembeda Kriteria
0,40 DP 1,00 Soal diterima / baik
0,30 DP < 0,40 Soal diterima tetapi perlu diperbaiki
0,20 DP < 0,30 Soal diperbaiki
0,00 DP < 0,20 Soal tidak dipakai / dibuang
Sumber: Depdiknas (2001: 28)

Dari hasil analisis Daya Pembeda soal, dapat disimpulkan bahwa

semua butir soal diterima/ baik. ((Lampiran XIV halaman 104)

3) Reliabilitas Soal

Uji reliabilitas soal dilakukan untuk mendapatkan soal yang baik.

Soal-soal yang akan dilihat reliabilitasnya adalah soal yang terpakai.

Dalam menentukan reliabilitas soal digunakan rumus yang dikemukakan

oleh Anas (2009 : 208) yaitu:

n
r11 1
S i2
dengan
n 1 S t2

( X ) 2 X 2

X
t

2 2
i
Xt
S 2 N S t2 N
i dan
N N
36

Keterangan :
r11 = Koefisien reliabilitas tes

S i
2
= Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item

S t
2
= Jumlah varian skor total

S t2 = Varian total

S i2 = Varian tiap-tiap butir item

X i = Jumlah skor tiap-tiap butir item

X t = Jumlah skor total

N = Banyak pengikut tes


n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes

Menurut Anas (2009: 209) pemberian interpretasi terhadap

koefisian reliabilitas tes (r11) pada umumnya digunakan patokan sebagai

berikut:

1. Apabila r11 sama dengan atau lebih besar dari pada 0,70 berarti tes
hasil belajar yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah
memiliki reliabilitas yang tinggi ( = reliable).
2. Apabila r11 lebih kecil dari 0,70 berarti bahwa hasil tes belajar yang
sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas
yang tinggi (un-reliable).

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal tes akhir hasil

belajar diperoleh r11 = 0,76 yang berarti soal berada pada kriteria

reliabilitas tinggi dan ini menunjukkan soal tes akhir hasil belajar dapat

dipercaya. (Lampiran XV halaman 105)


37

4. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk melihat kemampuan pemecahan masalah

siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada analisis data yang

dilihat adalah kemampuan pemecahan masalah siswa. Disamping itu analisis

ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan pemecahan

masalah. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa dinilai dari tes

akhir yang memuat indikator kemampuan pemecahan masalah dengan

penerapan strategi Question Student Have.

Teknik analisis data, penulis melakukan langkah-langkah sebagai

berikut:

1. Menghitung Skor Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

Mengukur kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa

digunakan rubrik analititik skala 4. Menurut Puji (2004: 13) Rubrik

analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang

ditentukan. Dengan menggunakan rubrik ini dapat dianalisa kelemahan

dan kelebihan seorang siswa terletak pada kriteria yang mana.

Pemberian skala pada penyelesaian soal pemecahan masalah dapat

dilihat pada rubrik berikut


38

Tabel 9. Pemberian Skor Soal Pemecahan Masalah Matematis


Skala
0 1 2 3
Indikator
Menunjukan Tidak Kurang Cukup Memahami
pemahaman memahami memahami memahami masalah
masalah masalah/ masalah serta masalah dengan baik
tidak ada masih banyak dengan sedikit dengan tidak
jawaban kesalahan melakukan ada kesalahan
kesalahan
Memilih Tidak ada
Ada usaha Memilih Memilih
Pendekatan usaha untuk pendekatan pendekatan
dan metode untuk memilih dan metode dan metode
pemecahan memilihpendekatan pemecahan pemecahan
masalah pendekatn/
dan metode masalah masalah
tidak ada
pemecahan dengan sedikit dengan baik
jawabanmasala,tetapi kesalahan dengan tidak
masih banyak ada kesalahan
kesalahan
Mengemban Tidak ada Ada usaha Jelas dengan Jelas dengan
gkan strategi usaha untuk sedikit tidak ada
pemecahan untuk mengembang kesalahan kesalahan
masalah mengemba kan strategi,
ngkan tetapi masih
strategi/ banyak
tidak ada kesalahan
jawaban
Sumber : Dimodifikasi dari penilaian unjuk kerja,Puji (2004: 17)

Berdasarkan rubrik yang sudah dibuat dapat dinilai tes akhir yang

dilakukan siswa. Skor yang diperoleh masih harus dirubah dalam skala

angka yang ditetapkan (misal dalam bentuk 0-100). Skor yang diperoleh

siswa jika dikonverikan ke skala 0-100 yaitu skor yang diperoleh siswa

dibagi skor maksimum dikali 100(dimodifikasi dari penilaian Unjuk

Kerja, Puji 2004: 18)


39

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa dengan Indikator Kemampuan

Pemecahan Masalah

Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis. Sebelum

melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas terhadap kelas sampel.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampel

berdistriusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah:

H0 : skor hasil kedua kelas sampel berdistribusi normal


H1 : skor hasil kedua kelas sampel tidak berdistribusi normal.

Uji normalitas yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah

uji Anderson Darling dengan bantuan software MINITAB. Untuk

interpretasi dari uji normalitas dapat memperlihatkan P-value, yang

menyatakan besarnya peluang untuk melakukan galat jenis 1 (menolak

H0 jika sesungguhnya H0 tersebut benar). Jika P-value lebih besar dari

taraf nyata yang ditetapkan () maka tolak H0 atau sebaliknya terima H0

(Syafriandi, 2001: 4).

2. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompok

data mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Hipotesis yang

diajukan adalah:
2
H0: 1 2 = 2
2
H1: 1 2 2
40

Pengujian dilakukan dengan bantuan software MINITAB. Untuk

interpertasi dari uji ini cukup memperhatikan chart. Pada chart tersebut

dilukiskan selang kepercayaan bagi simpangan baku untuk masing-

masing perlakuan. Syafriandi (2001: 5) mengemukakan bahwa Jika

irisan selang kepercayaan itu kosong, maka dikatakan bahwa kelompok

perlakuan tersebut tidak homogen dan sebaliknya homogen.

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan

uji hipotesis. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis

penelitian diterima atau ditolak. Hipotesis yang diuji adalah:

H0: 1 = 2
H0: 1 > 2

Keterangan:

1 = Rata-rata skor tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas


eksperimen
2 = Rata-rata skor tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas
kontrol.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini penulis lakukan dengan

menggunakan bantuan software MINITAB. Interpretasi dari uji ini, bisa

memperhatikan P-value. Jika P-value yang diperoleh lebih kecil dari

taraf nyata yang ditetapkan () maka tolak H0 atau sebaliknya terima H0

(Syafriandi, 2001: 4).


41

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dari tanggal 27 Januari 2012

s/d 11 Februari 2012 diperoleh hasil penelitian sebagai berikut :

Setelah dilaksanakan tes akhir kemampuan Pemecahan Masalah

Matematis siswa diperoleh data pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai

tes akhir dapat dilihat pada lampiran XIX halaman 112. Tes kemampuan

pemecahan masalah pada kelas eksperimen diikuti oleh 40 orang siswa dan

pada kelas kontrol diikuti oleh 39 orang siswa. Skor tes kemampuan

pemecahan masalah pada kedua kelas sampel ini dilakukan perhitungan rata-

rata (), simpangan baku (S), skor tinggi (Xmaks) dan skor terendah (Xmin).

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini :

Tabel 10. Rata-rata dan Standar Deviasi dari Skor Tes Akhir
Kelas
S Xmaks Xmin
Sampel
Eksperimen 72,6 12,02 94 50
Kontrol 64,38 10,08 82 46
Sumber : (lampiran XIX halaman 112)

Berdasarkan Tabel 10 di atas dapat dilihat nilai rata-rata siswa pada

kelas eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol.

B. Analisis Data

Untuk mengambil kesimpulan dari hasil penelitian dan menjawab

permasalahan yang telah dirumuskan pada bab terdahulu. Sesuai dengan

hipotesis dalam penelitian yaitu kemampuan pemecahan masalah siswa

dalam pembelajaran matematika yang menerapkan strategi Questions Students

41
42

Have lebih baik daripada menerapkan pembelajaran konvensional, maka

dilakukan uji hipotesis dengan statistik uji-t. Sebelum uji-t terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi kedua sampel. Analisis

data untuk uji normalitas dan uji homogenitas variansi dilakukan dengan

menggunakan software MINITAB.

a. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas kelas eksperimen dengan bantuan Software

Minitab diperoleh P-value = 0,186 dan pada kelas kontrol diperoleh P-

value = 0,128 ini berarti P-value lebih besar dari yaitu 0,05, maka H0

diterima. Demikian juga pada grafik, menunjukkan bahwa pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol pencaran titik-titik berada dekat dengan

garis lurus. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi

normal (Lampiran XX halaman 114).

b. Uji Homogenitas

Pada uji homogenitas jika garis-garis selang kepercayaan beririsan

maka dikatakan sampel mempunyai variansi yang homogen, namun jika

sebaliknya maka sampel dikatakan tidak homogen. Berdasarkan hasil uji

homogenitas (Lampiran XXI halaman 115) terlihat adanya irisan pada

setiap selang kepercayaan. Garis-garis selang kepercayaan beririsan maka

H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi mempunyai

variansi yang sama.


43

c. Uji Hipotesis

Berdasarkan analisis data (Lampiran XXII halaman 116) dapat

dilihat bahwa pada taraf kepercayaan 95% ( = 0,05) diperoleh P-value

=0.001, karena P-value < maka H0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa yang

menerapkan strategi Questions Students Have lebih baik daripada

kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa yang menerapkan

pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Talaok

Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2011/2012.

C. Pembahasan

1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa

Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis didapat

hasil tes kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada taraf nyata 95 % ( = 0.05). Hasil yang

diperoleh, rata-rata hasil tes kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

siswa kelas eksperimen adalah 72,60 dan rata-rata hasil tes kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis siswa kelas kontrol adalah 64,38.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil tes kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis siswa yang pembelajarannya menerapkan strategi

Questions Students Have lebih baik daripada kemampuan pemecahan

masalah siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa

kelas VIII MTsN Talaok Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan

Tahun Pelajaran 2011/2012.


44

Hasil tes kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa yang

pembelajarannya menerapkan strategi questions students have lebih baik

daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang menerapkan

pembelajaran konvensional karena pada strategi questons studenst have

ini memungkinkan setiap siswa untuk memahami materi pelajaran yang

sedang dipelajari, sehingga siswa memiliki kesempatan untuk membuat

pembelajaran tetap melekat dalam pikiran mereka.

Berdasarkan pengamatan penulis selama penelitian, terlihat siswa

pada kelas eksprimen yang menggunakan strategi Questions Studenst Have

lebih bersemangat untuk memperhatikan pelajaran selama proses

pembelajaran berlangsung. Dalam berdiskusi tentang pertanyaan yang

akan dibuat siswa menunjukkan adanya kerjasama yang baik dalam

kelompoknya. Siswa juga berlomba-lomba untuk tampil ke depan kelas

dengan membawa nama kelompoknya untuk membahas pertanyaan-

pertanyaan yang berasal dari kelompok lain, sedangkan siswa yang lainnya

menanggapi pendapat temannya yang tampil. Artinya penerapan strategi

Questions Students Have berdampak positif terhadap hasil tes kemampuan

Pemecahan Masalah Matematis siswa, karena pada strategi Questions

Students Have ini mengharuskan siswa untuk mengungkapkan masalah

yang dimiliki mengenai materi pelajaran yang kurang dipahami melalui

tulisan. Sehingga guru dapat mengetahui banyak sedikitnya hal yang tidak

dipahami siswa.
45

Pada kelas kontrol pembelajaran masih terpusat pada guru

sehingga minat belajar siswa masih kurang dan siswa kurang aktif selama

proses pembelajaran. Hal ini menyebabkan kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis siswa di kelas kontrol lebih rendah daripada kelas

eksperimen.

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa dapat dilihat

dari hasil tes dengan indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu

menunjukan pemahaman masalah, memilih pendekatan dan metode

pemecahan masalah serta mengembangkan strategi pemecahan masalah.

Pada soal nomor 2 dengan indikator menunjukan pemahaman masalah .

Siswa dengan nama KA pada kelas eksperimen telah menunjukan

pemahaman masalah, memilih pendekatan dan metode pemecahan

masalah serta mengembangkan strategi pemecahan masalah dan

menyelesaikannya dengan metode dan prosedur yang benar, Skor siswa ini

18 diperoleh dengan cara bobot x skala. Hal ini dapat dilihat pada hasil

kerja siswa berikut ini:


46

Gambar 2. Contoh jawaban soal no 2. siswa kelas eksperimen

Berikut jawaban siswa kelas kontrol:

Gambar 3. Contoh jawaban soal no 2. siswa kelas kontrol

Berdasarkan jawaban siswa di atas, diketahui siswa sudah mampu

memahami masalah dengan baik, memilih pendekatan pemecahan masalah

dengan benar, namun dalam mengembangkan strategi pemecahan masalah

terdapat kesalahan. Berdasarkan jawaban siswa di atas, terlihat bahwa


47

pencapaian ketiga indikator pemecahan masalah siswa kelas eksperimen

lebih baik dari pada kelas kontrol.

Sedangkan pada soal nomor 4 terlihat pada kelas eksperimen siswa sudah

bisa menerapkan ketiga indikator contoh pekerjaan siswa pada kelas

eksperimen:

Gambar 4. Contoh jawaban soal no 4. siswa kelas eksperimen

Dari jawaban siswa di atas, terlihat bahwa siswa pada kelas

eksperimen sudah mampu menunjukkan pemahaman masalah dengan

benar dan sesuai dengan yang diinginkan. Sedangkan jawaban yang di

buat oleh siswa kelas kontrol adalah sebagai berikut:


48

Gambar 5. Contoh jawaban soal no 2. siswa kelas kontrol

Dari jawaban siswa di atas, terlihat siswa pada kelas kontrol masih

kurang mampu mengembangkan strategi pemecahan masalah. Siswa

kurang paham masalah yang ditanyakan pada soal, dan masih terdapat

kesalahan dalam perhitungan.

2. Kendala yang dihadapi

Selama melakukan penelitian ini ada beberapa kendala yang

dihadapi diantaranya dalam pengelolaan kelas, pada pertemuan pertama

siswa merasa asing dengan strategi ini, tetapi setelah diberi pemahaman

akhirnya pada pertemuan selanjutnya siswa merasa nyaman dan senang

dengan pelaksanaan strategi ini. Kendala lain yang dihadapi adalah dalam

pelaksanaan kelompok, siswa masih kesulitan bekerja sama dengan

anggota kelompok, alasannya karena siswa biasanya bekerja secara

individu. Namun, hal ini dapat diatasi dengan memberi pemahaman dan

manfaat yang bisa diperoleh dari belajar kelompok. . Kendala lain adalah

terbatasnya waktu untuk satu pertemuan sehingga terbatasnya informasi-

informasi yang bisa diberikan kepada siswa.


49

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah

dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan Pemecahan

Masalah Matematis siswa selama menggunakan strategi questions students

have lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah siswa yang

menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Talaok

Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan dengan rata-rata kelas

eksperimen adalah 72,6 dan rata-rata kelas kontrol adalah 64,38.

B. Saran

Berdasakan hasil penelitian yang diperoleh, penulis mengajukan saran

sebagai berikut:

1. Guru matematika khususnya guru kelas VIII MTsN Talaok

Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan untuk meningkatkan

kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa.

2. Peneliti lain yang berminat diharapkan melakukan penelitian

lanjutan untuk sekolah dan pokok bahasan yang berbeda.

49
50

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Anita Lie. (2002). Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative di Ruang


Kelas. Jakarta: Grasindo

Depdiknas. (2001). Penyusunan Butir-Butir Soal dan Instrumen Penilaian.


Jakarta: Depdiknas.

Fadjar Shadiq. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas

Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Indah


Madani.

Irma Nengsih.( 2006). Penggunaan Strategi Questions Student Have Dalam


Pembelajaran Matematika Siswa Kelas X SMA N 2 Lengayang. Padang:
STKIP PGRI SUMBAR.

Meier, Dave. (2000). Acclerated Learning (Hand Book). New York : Kaifa.

Muliyardi. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: Jurusan


Matematika FMIPA Universitas Negeri Padang.

Nana Sudjana. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Poerwadarminta (2006). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Puji Iryanti. (2004). Penilaian Untuk Kerja. Yogyakarta : Depdiknas.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharsimi Arikunto.(2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi


Aksara.

-----------.(2006). Prosedur Penelitian.Jakarta : Rineka Cipta.

Sumadi Suryasubrata. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Gratindo


Persada.

50
51

Syafriandi. (2001). Analisis Statistika Inferensial dengan menggunakan Minitab.


Padang: UNP.

Tim Penulis. (2008). Panduan Penulisan Skripsi. Padang: Universitas Negeri


Padang.

Walpole, Ronald E. (1992). Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka


Utama
52

Lampiran I

Nilai Ujian Mid Semester I Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Talaok
Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun Pelajaran 2011/2012

KELAS
NO. VIII1 VIII2 VIII3 VIII4 VIII5 VIII6
1 2 3 4 5 6 7
1 85 85 85 85 87 82
2 85 85 85 85 85 81
3 80 85 85 85 85 80
4 80 80 85 85 85 79
5 80 80 80 80 85 75
6 80 77 80 80 85 75
7 80 77 77 80 85 74
8 80 77 75 80 80 74
9 75 77 75 78 80 74
10 75 75 75 75 80 73
11 75 75 72 75 80 71
12 72 75 70 75 80 71
13 70 75 70 75 77 71
14 70 72 70 72 77 70
15 70 72 69 72 76 70
16 70 70 67 70 75 70
17 70 70 67 70 73 68
18 70 70 67 70 73 68
19 70 70 65 69 69 66
20 69 70 64 67 69 66
21 69 69 62 65 69 65
22 67 69 62 65 69 64
23 65 69 62 64 67 63
24 65 67 60 60 66 63
25 62 67 60 60 65 60
26 62 67 60 60 65 60
27 62 65 60 60 65 60
28 60 62 60 60 63 59
29 60 62 58 57 60 59
30 60 62 58 55 60 59
53

1 2 3 4 5 6 7
31 60 60 55 55 58 59
32 60 60 54 55 57 57
33 57 60 52 54 57 56
34 55 57 50 53 55 56
35 55 55 50 50 53 50
36 55 53 47 40 51 49
37 52 53 47 45 45
38 52 50 45 45
39 50 50 45
40 50
X 2684 2674 2530 2441 2611 2487

67,10 68,56 64,87 67,81 70,57 65,45
X2 183934 186758 169310 170097 188891 166171
S2 98,40 89,87 136,42 130,96 128,86 91,97
S 9,92 9,48 11,68 11,44 11,35 9,59
54

Lampiran II
UJI NORMALITAS POPULASI

UJI NORMALITAS KELAS VIII.1


Normal
99
Mean 67.1
StDev 9.920
95 N 40
AD 0.528
90
P-Value 0.167
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90
VIII.1

UJI NORMALITAS KELAS VIII.2


Normal
99
Mean 68.56
StDev 9.483
95 N 39
AD 0.385
90
P-Value 0.377
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90
VIII.2
55

UJI NORMALITAS KELAS VIII.3


Normal
99
Mean 64.87
StDev 11.68
95 N 39
AD 0.312
90
P-Value 0.535
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
30 40 50 60 70 80 90
VIII.3

UJI NORMALITAS KELAS VIII.4


Normal
99
Mean 67.81
StDev 11.44
95 N 36
AD 0.419
90
P-Value 0.311
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90 100
VIII.4
56

UJI NORMALITAS KELAS VIII.5


Normal
99
Mean 70.57
StDev 11.35
95 N 37
AD 0.554
90
P-Value 0.142
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90 100
VIII.5

UJI NORMALITAS KELAS VIII.6


Normal
99
Mean 65.45
StDev 9.591
95 N 38
AD 0.337
90
P-Value 0.487
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90
VIII.6
57

Lampiran III

UJI HOMOGENITAS POPULASI

UJI HOMOGENITAS POPULASI

Bartlett's Test
VIII.1
Test Statistic 3.41
P-Value 0.637
Lev ene's Test
VIII.2
Test Statistic 0.99
P-Value 0.423

VIII.3
C2

VIII.4

VIII.5

VIII.6

6 8 10 12 14 16
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs
58

Lampiran IV

UJI KESAMAAN RATA-RATA KELAS POPULASI

One-way ANOVA: C1 versus C2

Source DF SS MS F P
C2 5 828 166 1.47 0.200
Error 223 25066 112
Total 228 25893

S = 10.60 R-Sq = 3.20% R-Sq(adj) = 1.03%

Individual 95% CIs For Mean Based on


Pooled StDev
Level N Mean StDev ----+---------+---------+---------+-----
VIII.1 40 67.10 9.92 (---------*--------)
VIII.2 39 68.56 9.48 (---------*--------)
VIII.3 39 64.87 11.68 (--------*---------)
VIII.4 36 67.81 11.44 (---------*---------)
VIII.5 37 70.57 11.35 (---------*--------)
VIII.6 38 65.45 9.59 (---------*---------)
----+---------+---------+---------+-----
63.0 66.5 70.0 73.5

Pooled StDev = 10.60


59

Lampiran V

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


PERTEMUAN I

Satuan Pendidikan : MTsN Talaok


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Waktu : 2 X 40 menit

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menentukan unsur, bagian lingkaran Menentukan unsur dan bagian-
serta ukurannya bagian lingkaran

B. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Menyebutkan unsur-unsur dan bagian- Setelah mengikuti proses
bagian lingkaran : pusat lingkaran, pembelajaran peserta didik
jari-jari, diameter, busur, tali busur, diharapkan dapat menyebutkan
juring dan tembereng unsur-unsur dan bagian-bagian
lingkaran

C. Materi Ajar
Unsur-unsur lingkaran

D. Alokasi Waktu

Beban Waktu Bentuk Kegiatan / Tugas


Belajar
Tatap Muka 80 Pembelajaran dengan Strategi Question
Student Have
Penugasan Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan
Terstruktur dirumah
Kegiatan Siswa membaca atau mempelajari materi
Mandiri selanjutnya dirumah
Tidak
Terstruktur
60

E. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Pembelajaran dengan Strategi Question Student Have
Metode Pembelajaran : Ekspositori, presentasi, tanya jawab, diskusi
F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Perkiraan Aktivitas Alokasi


Kegiatan Guru Siswa Waktu
1 2 3 5
Pendahuluan 1) Mengucapkan salam 1) Menjawab salam 10
kepada siswa dari guru menit
2) Mengabsen siswa
3) Memperkenalkan 2) Menjawab absen
pembelajaran Strategi 3) Mendengarkan
Question Student Have penjelasan dari
dan Memberikan guru
motivasi 4) Mendengarkan
4) Menyampaikan tujuan penjelasan dari
pembelajaran guru
Kegiatan inti 1) Guru menyampaikan 1) Mendengarkan dan 20
materi, kemudian memperhatikan menit
memberikan penjelasan penjelasan guru
tentang unsur-unsur dan
bagian-bagian lingkaran
secara garis besar serta
memberikan contoh soal
tentang pemecahan
masalah.
2) Guru membagi siswa
menjadi beberapa 2) Duduk sesuai 5
kelompok yang kelompoknya menit
beranggotakan 4-5 orang masing-masing

3) Guru membagikan
potongan-potongan kertas 3) Menerima kertas 3
kepada masing-masing yang diberikan menit
kelompok guru

4) Guru meminta siswa 4) Masing-masing 10


untuk mendiskusikan siswa menit
materi dan soal tentang mendiskusikan
pemecahan masalah yang tentang persolan
tidak dipahami dalam yang tidak
kelompok,kemudian dipahami dalam
menuliskan dalam kelompok
lembaran kertas yang telah
61

dibagikan.
1 2 3 4
5) Guru meminta masing- 5) Menuliskan 5
masing kelompok untuk pertanyaan yang menit
mengedarkan kertas telah diduskusikan
tersebut kepada kelompok dalam kelompok
lain,maka kelompok lain
itu harus membaca dan
memberikan tanda centang
() pada pertanyaan yang
juga merupakan persoalan
yang dihadapinya, jika
tidak berikan kepada
kelompok selanjutnya.

6) Setelah kertas kembali ke 6) Menghitung tanda 2


pemiliknya, tiap kelompok centang yang menit
di minta untuk terdapat pada
menghitung tanda centang kertas
() yang ada pada
kertasnya.
7) Guru menunjuk salah 7) Berdiskusi dengan 5
seorang siswa untuk kelompok masing- menit
menuliskan di papan tulis masing
pertanyaan yang terdapat
pada kertas dengan
mengurutkan pertanyaan
yang mendapat tanda
centang () terbanyak ke
pertanyaan yang mendapat
tanda centang () sedikit.
Sedangkan siswa yang
lain mendiskusikan
pertanyaan yang bukan
persoalan bagi
kelompoknya.

8) Guru meminta perwakilan 8) Siswa yang lain 5


dari tiap-tiap kelompok mendengarkan menit
untuk menjawab dan memberikan
pertanyaan yang bukan tanggapan
permasalahan bagi
kelompoknya
62

1 2 3 4
9) Guru memberikan umpan 9) Mendengarkan 5
balik terhadap pertanyaan penjelasan guru menit
yang ada dengan
membahas secara klasikal
dan meluruskan konsep
yang kurang tepat.

10) Guru memberikan 10) Siswa 10


latihan mengerjakan menit
latihan

Penutup 1) Membantu siswa untuk 1) Menyimpulkan 5


menyimpulkan materi materi menit

2) Memberikan siswa 2) Mendengarkan 5


pekerjaan rumah penjelasan guru menit

G. Sumber Belajar
Sukino dan Wilson Simangunsong. 2007. Matematika untuk SMP kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.
M.Cholik Adinawan, Sugiono. 2004. Matematika 2 Untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.

H. Penilaian
Teknik : latihan
Bentuk instrumen : esai

Contoh instrumen
1. Sebuah lingkaran mempunyai jari-jari 5 cm. jika lingkaran tersebut
mempunyai tali busur yang panjangnya 8 cm, berapakah panjang
apotema tali busur tersebut?
2. Lingkaran yang berjari-jari 25 cm, mempunyai apotema sama
dengan 7 cm. tentukan panjang tali busur tersebut?
63

Kunci jawaban :

No Penyelesaian Bobot Indikator Kemampuan Skala Skor


Pemecahan Masalah Maks
1 2 3 4 5 6

1 Diketahui: jari-jari = r = 5 cm 1 Menunjukkan 3 3


tali busur= AB= 8 cm pemahaman masalah
Ditanya: panjang apotema tali
busur/ panjang?

Jawab :

A C
B

OC adalah apotema tali busur AB 3 Memilih 3 9


1 pendekatan/strategi
AC=BC=2 8 = 4
pemecahan masalah
Karena OC tegak lurus AB, maka
OBC adalah segitiga siku-siku
berlaku teorema Pythagoras
OC2 = OB2- BC2
= (5)2 (4)2
= 25 16
=9
OC = 3
Jadi, panjang apotema adalah 3cm

2 Diket : jari-jari = r = 25 cm 1 Menunjukkan 3 3


Apotema = = 7 cm pemahaman masalah
Ditanya : panjang tali busur ?
Jawab :
64

1 2 3 4 5 6

P R
Q

Karena LR tegak lurus terhadap PQ


, maka LQR merupakan segitiga Memilih 3 9
siku-siku berlaku: 3 pendekatan/strategi
RQ2 = LQ2 LR2 pemecahan masalah
= (25)2 (7)2
= 625 49
= 576
RQ = 576
= 24
2 Mengembangkan 3 6
Tali busur = PQ = 2 x RQ
strategi pemecahan
= 2 x 24
masalah
= 48
Jadi panjang tali busur adalah 48
cm

Total 10 3 33

Skor yang diperoleh siswa


Nilai Siswa = 100
Skor maksimum

Mengetahui Bayang, Januari 2012


Guru bidang studi matematika Penelulis

Sumarlin,S.Pd Risa Oktavia


65

MATERI AJAR
Bagian-bagian Lingkaran
Pengertian Lingkaran
Lingkaran adalah garis lengkung yang bertemu kedua ujungnya dan semua titik
yang terletak pada garis lengkung itu mempunyai jaraknya sama jauh terhadap
sebuah titik tertentu.
Unsur unsur lingkaran

F
D E

A B
O

C
a. Pusat lingkaran : titik O
b. jari-jari atau radius (r) : jarak titik-titik pada lingkaran dengan pusat
lingkaran. Pada gambar yang merupakan jari-jari: OC,OB,OA
c. Tali busur : garis yang menghubungkan dua buah titik pada lingkaran
d. Diameter (garis tengah) : garis yang menghubungkan dua titik pada
lingkaran dan melalui titik pusat lingkaran.(diameter) = AB
e. apotema : jarak tali busur dengan pusat lingkaran
sifat apotema: apotema tegak lurus dengan tali busur dan membagi dua
sama panjang tali busur.contoh: OF
f. Tembereng: daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh sebuah tali busur
dan busur di hadapan tali busur tesebut.
Contoh:

D
F
66

g. Juring : daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur
yang diapit oleh kedua jari-jari tesebut.

A
O

C
Contoh soal:
1. Dalam linkaran L terdapat tali busur AB dengan panjang 10cm. Jika jari-
jari lingkaran adalah 12cm, tentukan panjang apotem

A C
B

Penyelesaian:
Diket: tali busur AB=10 cm
Jari-jari (r) = 12 cm
Ditanya : panjang apotema?
Jawab: apotema pada gambar adalah LC
1
AC=BC=2 10

= 5
Karena LC tegak lurus dengan AB, Maka LBC merupakan
segitiga siku-siku maka berlaku teorema pytagoras
67

()2 = ()2 ()2


= (13)2 (5 )2
= 169 25
= 144
LC = 144
= 12
68

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


PERTEMUAN II

Satuan Pendidikan : MTsN Talaok


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Waktu : 2 X 40 menit

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menentukan unsur, bagian lingkaran Menghitung keliling dan luas
serta ukurannya lingkaran

B. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
1. Menemukan nilai phi Setelah mengikuti proses
2. Mennentukan rumus dan keliling pembelajaran peserta didik
lingkaran diharapkan dapat:
1. Menemukan nilai phi
2. Mennentukan rumus dan
keliling lingkaran

C. Materi Ajar
Menghitung besaran-besaran pada lingkaran.

D. Alokasi Waktu

Beban Waktu Bentuk Kegiatan / Tugas


Belajar
Tatap Muka 80 Pembelajaran dengan Strategi Question Student
Have
Penugasan Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan
Terstrutur dirumah
Kegiatan Siswa membaca atau mempelajari materi
Mandiri selanjutnya dirumah
Tidak
Terstruktur
69

E. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Pembelajaran dengan Strategi Questions Students
Have
Metode Pembelajaran : Ekspositori, presentasi, tanya jawab, diskusi

F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Perkiraan Aktivitas Alokasi


Kegiatan Guru Siswa Waktu
1 2 3 4
Pendahulua 1) Mengucapkan salam 1) Menjawab salam dari 10
n kepada siswa guru menit
2) Mengabsen siswa 2) Menjawab absen
3) Mempersilahkan siswa 3) Mendengarkan
duduk dalam kelompok penjelasan dari guru
yang telah ditetapkan
sebelumnya
4) Menyampaikan tujuan 4) Mendengarkan
pembelajaran penjelasan dari guru
Kegiatan 1) Guru menjelaskan materi 1) Mendengarkan dan 20
inti pelajaran tentang besaran- memperhatikan menit
besaran pada lingkaran penjelasan guru
secara garis besar dan
memberikan contoh soal
tentang pemecahan
masalah

2) Guru meminta siswa 2) Duduk sesuai 2 menit


untuk duduk sesuai kelompoknya masing-
kelompoknya masing- masing
masing

3) Guru membagikan
potongan-potongan kertas 3) Menerima kertas 3 menit
kepada masing-masing yang diberikan guru
kelompok
4) Guru meminta siswa
untuk mendiskusikan 4) Masing-masing siswa
materi dan soal tentang mendiskusikan 10
pemecahan masalah yang tentang persolan yang menit
tidak dipahami dalam tidak dipahami dalam
kelompok,kemudian kelompok
menuliskan dalam
lembaran kertas yang
telah dibagikan
70

1 2 3 4

5) Guru meminta masing- 5) Menuliskan 5menit


masing kelompok untuk pertanyaan yang telah
mengedarkan kertas diduskusikan dalam
tersebut kepada kelompok kelompok
lain,maka kelompok lain
itu harus membaca dan
memberikan tanda
centang () pada
pertanyaan yang juga
merupakan persoalan
yang dihadapinya, jika
tidak berikan kepada
kelompok selanjutnya.

6) Setelah kertas kembali ke 6) Menghitung tanda 2 menit


pemiliknya, tiap centang yang terdapat
kelompok di minta untuk pada kertas
menghitung tanda centang
() yang ada pada
kertasnya.

7) Guru menunjuk salah 7) Berdiskusi dengan 5 menit


seorang siswa untuk kelompok masing-
menuliskan di papan tulis masing
pertanyaan yang terdapat
pada kertas dengan
mengurutkan pertanyaan
yang mendapat tanda
centang () terbanyak ke
pertanyaan yang
mendapat tanda centang
() sedikit. Sedangkan
siswa yang lain
mendiskusikan
pertanyaan yang bukan
persoalan bagi
kelompoknya.

8) Guru meminta perwakilan 8) Siswa yang lain 5 menit


dari tiap-tiap kelompok mendengarkan dan
untuk menjawab memberikan
pertanyaan yang bukan tanggapan
permasalahan bagi
kelompoknya.
71

1 2 3 4

9) Guru memberikan umpan 9) Mendengarkan 5 menit


balik terhadap pertanyaan penjelasan guru
yang ada dengan
membahas secara klasikal
dan meluruskan konsep
yang kurang tepat.

10) Guru memberikan 10) Siswa mengerjakan 10


latihan latihan menit

Penutup 1) Membantu siswa untuk 1) Menyimpulkan 5 menit


menyimpulkan materi materi

2) Memberikan siswa 2) Mendengarkan 5 menit


pekerjaan rumah penjelasan guru

9. Sumber Belajar
Sukino dan Wilson Simangunsong. 2007. Matematika untuk SMP kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.
M.Cholik Adinawan, Sugiono. 2004. Matematika 2 Untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.
10. Penilaian
Teknik : latihan
Bentuk instrumen : esai

Contoh instrumen

1. Sebuah gerobak dengan diameter rodanya 1,4 m, berjalan sehingga

rodanya berputar sebanyak 100 kali. Panjang lintasan roda gerobak(


22
dengan = ) adalah
7

2. Panjang jari-jari sebuah roda adalah 24 cm. Jika roda itu berputar atau
menggelinding sebanyak 400 kali, hitunglah panjang lintasan roda
tersebut!
72

Kunci jawaban :

No Penyelesaian Bobot Indikator Skala Skor


Kemampuan Maks
Pemecahan
Masalah
1 2 3 4 5 6

1 Diket: diameter roda gerobak 1 Menunjukkan 3 3


= 1,4 pemahaman masalah
Berputar sebanyak 100
kali
Ditanya: panjang lintasan roda
gerobak?

Jawab :

Keliling = d 2 Memilih 3 6
22 pendekatan/strategi
= 7
22 pemecahan masalah
= x 1,4 m
7
30,8
= 7
= 4,4 m

Panjang lintasan= 100 x K


= 100 x 4,4 m 3 Mengembangkan 3 9
= 440 m strategi pemecahan
masalah
Jadi panjang lintasan gerobak itu
adalah 440 meter
2 Diket: Panjang Jari-jari roda= 24 1 Menunjukkan 3 3
cm, maka r = 24 pemahaman
Ditanya: Panjang lintasan yang masalah
ditempuh roda setelah
berputar 400 kali
Jawab:

K = 2r 2 Memilih 3 6
= 2 x 3,14 x 24 pendekatan/strategi
pemecahan masalah
= 150,72

Keliling roda = 150,72 cm


73

1 2 3 4 5 6

Panjang lintasan roda setelah 3 Mengembangkan 3 9


berputar 400 kali adalah strategi
pemecahan
=400 x 150,72 cm masalah

= 60288cm

Total 12 3 36

Skor yang diperoleh siswa


Nilai Siswa = 100
Skor maksimum

Mengetahui Bayang, Januari 2012


Guru Bidang Studi Matematika Penulis

Sumarlin,S.Pd Risa Oktavia


74

MATERI AJAR

A. Menentukan Nilai Pi ()

nilai perbandingan disebut


atau : = jadi =

adalah sebuah huruf Yunani yang dibaca pi


Bilangan tidak dapat dinyatakan dengan tepat dalam bentuk pecahan
biasa maupun pecahan desimal. Dengan demikian, pendekatan nilai
dapat dinyatakan sebagai pecahan biasa atau pecahan desimal dengan
pembulatan sampai dua tempat desimal yaitu:
22
a. dengan pecahan biasa. Maka =
7
b. dengan pecahan desimal. Maka = 3,14 (pembulatan sampai dua
tempat desimal)

B. Keliling Lingkaran
jika kamu berjalan searah jarum jam dari titik A menelusuri lingkaran dan
kembali ke titik A maka, panjang lintasan yang dilalui disebut keliling
lingkaran.
Rumus keliling lingkaran:


perbandingan sama dengan


jika K adalah keliling lingkaran dan d adalah diameter maka =
jadi K = d
oleh karena d= 2r, dengan r = jari-jari, maka K= x 2r
= 2r
jadi untuk setiap lingkaran berlaku rumus:

K = d atau K = 2r

Ket:
K = keliling lingkaran
d = diameter lingkaran
r = jari-jari lingkaran
Panjang lintasan dari perputaran roda kendaraan
jika keliling sebuah roda = K, roda itu berputar sebanyak N kali dan
panjang lintasan yang dilalui roda itu j, maka hubungan itu ditunjukan pada
rumus:
(i) j=K x N
75


(ii) K=

(iii) N=

Contoh soal:
1. Pada atraksi ikan lumba-lumba digunakan lingkaran yang terbuat dari
rotan. Hitunglah diameter lingkaran tersebut dengan = 3,14 jika keliling
lingkaran tersebut 5,024 m.
Penyelesaian :
Diket: = 3,14
= 5,024 m
Ditanya : diameter lingkaran tesebut?
Jawab:
K= d

=
5024
= 3,14

= 1600
2. Panjang jari-jari sebuah roda 25 cm( = 3,14). Berapakah panjang
lintasan yang ditempuh roda, jika roda itu berputar sebanyak 200 kali?
Penyelesaian:
Diketahui: jari-jari roda,r=25 cm
= 3,14
Ditanya: panjang lintasan setelah berputar 200 kali?
Jawab: K =2
= 2 x3,14 x 25
= 157cm
Keliling roda = 157 cm
Panjang lintasan roda setelah berputar 200 kali = K x N
= 200 x 157 cm
= 31.400 cm
= 314 m
76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


PERTEMUAN III

Satuan Pendidikan : MTsN Talaok


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Waktu : 2 X 40 menit

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menentukan unsur, bagian lingkaran Menghitung keliling dan luas
serta ukurannya lingkaran

B. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


Indikator Pencapaian Kompetensi Tujuan Pembelajaran
Menentukan rumus dan Menghitung Setelah mengikuti proses
luas lingkaran pembelajaran peserta didik
diharapkan dapat:
Menentukan rumus dan
Menghitung luas lingkaran

C. Materi Ajar
Menghitung besaran-besaran pada lingkaran.

D. Alokasi Waktu

Beban Belajar Waktu Bentuk Kegiatan / Tugas


Tatap Muka 80 Pembelajaran dengan Strategi Question
Student Have
Penugasan Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan
Terstruktur dirumah
Kegiatan Siswa membaca atau mempelajari materi
Mandiri Tidak selanjutnya
Terstruktur

E. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Pembelajaran dengan Strategi Question Student Have
Metode Pembelajaran : Ekspositori, presentasi, tanya jawab, diskusi
77

F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Perkiraan Aktivitas Alokasi


Kegiatan Guru Siswa Waktu
1 2 3 5
Pendahuluan 1) Mengucapkan salam 1) Menjawab salam dari 10
kepada siswa guru menit
2) Mengabsen siswa 2) Menjawab absen
3) Mempersilahkan siswa 3) Mendengarkan
duduk dalam kelompok penjelasan dari guru
yang telah ditetapkan
sebelumnya
4) Menyampaikan tujuan 4) Mendengarkan
pembelajaran penjelasan dari guru

Kegiatan inti 1) Guru menyampaikan 1) Mendengarkan dan 20


materi, kemudian memperhatikan menit
memberikan penjelasan penjelasan guru
menentukan rumus dan
menghitung luas lingkaran
serta memberikan contoh
soal tentang pemecahan
masalah

2) Guru meminta siswa 2) Duduk sesuai 5 menit


untuk duduk sesuai kelompoknya masing-
kelompoknya masing- masing
masing

3) Guru membagikan 3) Menerima kertas 3 menit


potongan-potongan kertas yang diberikan guru
kepada masing-masing
kelompok

4) Guru meminta siswa 4) Masing-masing siswa 10


untuk mendiskusikan mendiskusikan menit
materi dan soal tentang tentang persolan yang
pemecahan masalah yang tidak dipahami dalam
tidak dipahami dalam kelompok
kelompok,kemudian
menuliskan dalam
lembaran kertas yang telah
dibagikan.
78

1 2 3 4

5) Guru meminta masing- 5) Menuliskan 5menit


masing kelompok untuk pertanyaan yang telah
mengedarkan kertas diduskusikan dalam
tersebut kepada kelompok kelompok
lain,maka kelompok lain
itu harus membaca dan
memberikan tanda centang
() pada pertanyaan yang
juga merupakan persoalan
yang dihadapinya, jika
tidak berikan kepada
kelompok selanjutnya.

6) Setelah kertas kembali ke 6) Menghitung tanda 2 menit


pemiliknya, tiap kelompok centang yang terdapat
di minta untuk pada kertas
menghitung tanda centang
() yang ada pada
kertasnya.

7) Guru menunjuk salah 7) Berdiskusi dengan 5


seorang siswa untuk kelompok masing- menit
menuliskan di papan tulis masing
pertanyaan yang terdapat
pada kertas dengan
mengurutkan pertanyaan
yang mendapat tanda
centang () terbanyak ke
pertanyaan yang mendapat
tanda centang () sedikit.
Sedangkan siswa yang
lain mendiskusikan
pertanyaan yang bukan
persoalan bagi
kelompoknya.

8) Guru meminta perwakilan 8) Siswa yang lain 5 menit


dari tiap-tiap kelompok mendengarkan dan
untuk menjawab memberikan
pertanyaan yang bukan tanggapan
permasalahan bagi
kelompoknya
79

1 2 3 4
9) Guru memberikan 9) Mendengarkan 5 menit
umpan balik terhadap penjelasan guru
pertanyaan yang ada
dengan membahas secara
klasikal dan meluruskan
konsep yang kurang
tepat.

10) Guru memberikan 10) Siswa mengerjakan 10


latihan latihan menit

Penutup 1) Membantu siswa untuk 1) Menyimpulkan 5 menit


menyimpulkan materi materi

2) Memberikan siswa 2) Mendengarkan 5 menit


pekerjaan rumah penjelasan guru

G. Sumber Belajar
Sukino dan Wilson Simangunsong. 2007. Matematika untuk SMP kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.
M.Cholik Adinawan, Sugiono. 2004. Matematika 2 Untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.

H. Penilaian
Teknik : latihan
Bentuk instrumen : esai

Contoh instrumen

1. Sebuah alat penyiram tanaman dapat menyemprotkan air secara berputar,

sehingga menghasilkan daerah penyiraman berbentuk lingkaran. Jika jarak

semprotan terjauh dari alat itu adalah 15 m, berapakah luas taman yang

dapat disiram dengan alat itu?

2. Sebuah lapangan rumput berbentuk pesegi. Panjangnya sisinya 6 m di

pusat lapangan terdapat kolam berbentuk lingkaran yang berdiameter 4 m

hitunglah luas lapangan rumput yang tersisa.?


80

Kunci jawaban :

No Kunci Jawaban Bobot Indikator Skala Sko


Maks r

1 2 3 4 5 6
1 Diket: jarak terjauh terjauh dari air 1 Menunjukkan 3 3
yang disemprotkan adalah pemahaman masalah
15m, jari-jari= 15 m
Ditanya: luas taman yang disiram
dengan alat itu?

Jawab:
L = 2 3 Memilih 3 9
= 3.14 x 15 m x 15 m pendekatan/strategi
= 3,14 x 225 m pemecahan masalah
= 706,5 m2

Jadi, luas taman yang disiram


dengan alat itu adalah 706,5
m2

2 Diketahui : lapangan rumput 1 Menunjukkan 3 3


pemahaman masalah
berbentuk persegi sisi = 6 m
Diameter= 4 m
Ditanya: luas lapangan runput yang
tersisa?
Jawab:

4m

Luas lapangan rumput= luaspersegi


=SxS 4 Memilih 3 12
pendekatan/strategi
=
pemecahan masalah
= 66
= 36 2
81

1 2 3 4 5 6

Luas kolam = luas lingkaran


1
= 2
4
1
= 3,14 (3,14)2
4
1
= 4 3,14 16

= 12,56 2
Luas sisa tanah:
= Mengembangkan 3 6
2
strategi pemecahan
= 362 12,562 masalah
= 23,44 2
Jadi luas lapangan rumput yang
tersisa adalah 23,44 2

Total 10 3 33

Skor yang diperoleh siswa


Nilai Siswa = 100
Skor maksimum

Mengetahui Bayang, Januari 2012


Guru Bidang Studi Matematika Penulis

Sumarlin, S.Pd Risa Oktavia


82

MATERI AJAR

A. Luas Lingkaran
Luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi
oleh busur lingkaran atau keliling lingkaran.

Rumus luas lingkaran


1
L = r2 atau L = 4 d2

Ket:
L = luas lingkaran
r = jari-jari lingkaran
d = diameter lingkaran
Contoh soal:
1. Hitunglah luas lingkaran yang panjang jari-jarinya 24 cm dengan = 3,14
Penyelesaian :
Diketahui : jari-jari = 24 cm r =24 cm
= 3,14
Ditanya : luas lingkaran?
Jawab :

L = r2
= 3,14 x 24 x 24 .
= 1.808,64 cm2

Jadi, luas lingkaran tersebut adalah 1.808,64 cm2


83

2. Sebuah kolam berbentuk lingkaran berjari-jari 30 m. Disekeliling tepi


kolam dibuat jalan melingkar yang lebarnya 2 m. Jika biaya untuk
membuat jalan tiap m2 adalah Rp20.000 hitunglah seluruh biaya untuk
membuat jalan tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui: jari-jari, r1 = 30 m
Disekeliling tepi kolam dibuat jalan melingkar 2 meter
Biaya tiap m2 adalah Rp20.000
Ditanya: seluruh biaya untuk membuat jalan?
Jawab:
jalan

Lebar jalan = lebar daerah yang diarsir = 2 m


Panjang jari-jari lingkaran besar
= panjang jari-jari lingkaran kecil + Lebar jalan
= 30 + 2
r2 = 32 m
luas jalan = ( )( )
= (3,14 x 32 x 32) (3,14 x 30 x 30)
= 3215,36 2826
= 389,36 m2
Biaya untuk membuat seluruh jalan = luas jalan x Rp20.000
= 389,36 m2 x Rp20.000
= Rp7.787.200
84

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


PERTEMUAN IV

Satuan Pendidikan : MTsN Talaok


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Waktu : 2 X 40 menit

A. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar


Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menentukan unsur, bagian lingkaran Menghitung keliling dan luas
serta ukurannya. lingkaran.

B. Indikator dan Tujuan Pembelajaran


Indikator Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kompetensi
Menghitung Keliling dan luas Setelah mengikuti proses pembelajaran
jika ukuran jari-jarinya peserta didik diharapkan dapat:
berubah 1. Menghitung luas lingkaran jika ukuran
jari-jari berubah.
2. Menghitung keliling lingkaran jika
ukuran jari-jari berubah.

C. Materi Ajar
Menghitung besaran-besaran pada lingkaran.

D. Alokasi Waktu

Beban Belajar Waktu Bentuk Kegiatan / Tugas


Tatap Muka 80 Pembelajaran dengan Strategi Question
Student Have
Penugasan Siswa menyelesaikan tugas yang diberikan
Terstruktur dirumah
Kegiatan Siswa membaca atau mempelajari materi
Mandiri Tidak selanjutnya
Terstruktur

E. Strategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran : Pembelajaran dengan Strategi Question Student Have
Metode Pembelajaran : Ekspositori, presentasi, tanya jawab, diskusi
85

F. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Perkiraan Aktivitas Alokasi


Kegiatan Guru Siswa Waktu
1 2 3 4
Pendahuluan 1) Mengucapkan salam 1) Menjawab salam dari 10 menit
kepada siswa guru
2) Mengabsen siswa 2) Menjawab absen
3) Mempersilahkan siswa 3) Mendengarkan
duduk dalam kelompok penjelasan dari guru
yang telah ditetapkan
sebelumnya
4) Menyampaikan tujuan 4) Mendengarkan
pembelajaran penjelasan dari guru

Kegiatan inti 1) Guru menyampaikan 1) Mendengarkan dan 20 menit


materi, kemudian memperhatikan
memberikan penjelasan penjelasan guru
tentang perubahan keliling
dan luas jika jari-jarinya
berubah

2) Guru meminta siswa 2) Duduk sesuai 5 menit


untuk duduk sesuai kelompoknya masing-
kelompoknya masing- masing
masing

3) Guru membagikan 3) Menerima kertas 3 menit


potongan-potongan kertas yang diberikan guru
kepada masing-masing
kelompok

4) Guru meminta siswa 4) Masing-masing siswa 10 menit


untuk mendiskusikan mendiskusikan
materi dan soal tentang tentang persolan yang
pemecahan masalah yang tidak dipahami dalam
tidak dipahami dalam kelompok
kelompok,kemudian
menuliskan dalam
lembaran kertas yang telah
dibagikan.
86

1 2 3 4

5) Guru meminta masing- 5) Menuliskan 5menit


masing kelompok untuk pertanyaan yang telah
mengedarkan kertas diduskusikan dalam
tersebut kepada kelompok kelompok
lain,maka kelompok lain
itu harus membaca dan
memberikan tanda centang
() pada pertanyaan
yang juga merupakan
persoalan yang
dihadapinya, jika tidak
berikan kepada kelompok
selanjutnya.

6) Setelah kertas kembali ke 6) Menghitung tanda 2 menit


pemiliknya, tiap kelompok centang yang terdapat
di minta untuk pada kertas
menghitung tanda centang
() yang ada pada
kertasnya.

7) Guru menunjuk salah 7) Berdiskusi dengan 5 menit


seorang siswa untuk kelompok masing-
menuliskan di papan tulis masing
pertanyaan yang terdapat
pada kertas dengan
mengurutkan pertanyaan
yang mendapat tanda
centang () terbanyak ke
pertanyaan yang mendapat
tanda centang () sedikit.
Sedangkan siswa yang
lain mendiskusikan
pertanyaan yang bukan
persoalan bagi
kelompoknya.

8) Guru meminta perwakilan 8) Siswa yang lain 5 menit


dari tiap-tiap kelompok mendengarkan dan
untuk menjawab memberikan
pertanyaan yang bukan tanggapan
permasalahan bagi
kelompoknya
87

1 2 3 4
9) Guru memberikan 9) Mendengarkan 5 menit
umpan balik terhadap penjelasan guru
pertanyaan yang ada
dengan membahas secara
klasikal dan meluruskan
konsep yang kurang
tepat.
10) Guru memberikan 10) Siswa mengerjakan 10 menit
latihan latihan

Penutup 1) Membantu siswa untuk 1) Menyimpulkan 5 menit


menyimpulkan materi materi

2) Memberikan siswa 2) Mendengarkan 5 menit


pekerjaan rumah penjelasan guru

G. Sumber Belajar
Sukino dan Wilson Simangunsong. 2007. Matematika untuk SMP kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.
M.Cholik Adinawan, Sugiono. 2004. Matematika 2 Untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga.

H. Penilaian
Teknik : latihan
Bentuk instrumen : esai

Contoh instrumen
1. Bahan kerupuk berbentuk lingkaran dengn jari-jari 3,5 cm. Setelah

digoreng, jari-jari kerupuk bertambah 1,5 cm. Berapakah luas kerupuk

tersebut setelah digoreng?

2. Sebuah kue donat yang dibuat oleh shinta mempunyai permukaan

berbentuk lingkaran dengan jari-jari 8,75 cm, setelah dimasak, jari-jari

kue donat bertambah 3,75 cm.Berapakah luas kue donat setelah

dimasak?
88

Kunci jawaban :

No Kunci Jawaban Bobot Indikator Skala Skor


Maks
1 2 3 4 5 6
1 Diket: jari-jari kerupuk sebelum 1 Menunjukkan 3 3
digoreng 3,5 cm dan setelah pemahaman masalah
digoreng bertambah 1,5 cm
Ditanya: luas kerupuk setelah
digoreng
Jawab: 2 Memilih 3 6
1 = 3,5 , pendekatan/strategi
2 = 3,5 + 1,5 pemecahan masalah
= 5 cm
= x 2 x 2 3 Mengembangkan 3 9
= 3.14 x 5 cm x 5 cm strategi pemecahan
= 3,14 x 25 cm masalah
= 78,5 cm2
Jadi, luas kerupuk setelah digoreng
adalah 78,5 cm2

2 Diket: jari-jari kue donat sebelum 1 Menunjukkan 3 3


dimasak 8,75 cm setelah pemahaman masalah
dimasak bertambah 3,75 cm
Ditanya: luas donat setelah
dimasak?
Jawab:
1 = 8,75 , 2 Memilih 3 6
2 = 8,75 + 3,75 pendekatan/strategi
= 12,5 cm pemecahan masalah

L = r2
= x 2 x 2 3 Mengembangkan 3 9
= 3.14 x 12,5 cm x12, 5 cm strategi pemecahan
= 3,14 x 156,25 cm2 masalah
= 490,62 cm2

Jadi, luas donat setelah dimasak


adalah 490,62 cm2

Total
12 3 36
89

Skor yang diperoleh siswa


Nilai Siswa = 100
Skor maksimum

Mengetahui Bayang, Januari 2012


Guru Bidang Studi Matematika Penulis

Sumarlin,S.Pd Risa Oktavia


90

MATERI AJAR

Menghitung keliling dan luas jika jari-jarinya berubah

Jika panjang jari-jari lingkaran kedua adalah k kali jari-jari lingkaran pertama,
maka luas lingkaran kedua sama dengan k2 kali luas lingkaran pertama.
K = d atau K = 2r

Contoh soal

1. Panjang jari-jari lingkaran 6 cm. Hitunglah luas lingkaran kedua, jika


panjang jari-jarinya 3 kali jari-jari lingkaran pertama!

Penyelesaian:
Diket : r1=6 cm
Luas lingkaran kedua = 32 luas lingkaran pertama
= 9 r2
= 9 3,14 6 6
= 1.017,36 cm2

2. Jari-jari lingkaran adalah 14 cm, hitunglah keliling lingkaran jika jari-

jarinya dua kali jari-jari lingkaran pertama! =22/7

Penyelesaian

Diket: r1= 14 cm

=22/7

Ditanya: K=?

Jawab:

1= 14
2 = 21
= 2 14 = 28

L=22
22
= 7 x 28 x 28

= 2464
91

3. Sebuah kue donat yang dibuat oleh ibu ani mempunyai permukaan

berbentuk lingkaran dengan jari-jari 10 cm, setelah dimasak, jari-jari kue

donat bertambah 2,25 cm.Berapakah keliling dan luas kue donat setelah

dimasak? ( = 3,14)

Diket: jari-jari kue donat sebelum dimasak 10 cm setelah dimasak


bertambah 2,25 cm
= 3,14
Ditanya: keliling dan luas donat setelah dimasak?
Jawab:
1 = 10 ,
2 = 10 + 2,25
= 12,25 cm

K = 2r
= 2 x 3,14x 12,25
= 76,93 cm

L = r2
= x 2 x 2
= 3.14 x 12,25 cm x12, 25 cm
= 3,14 x 150,06 cm2
= 471,1884cm2

Jadi, keliling =76,93 cm dan luas donat setelah dimasak adalah


471,1884cm2
92

Lampiran VI

PEMBAGIAN KELOMPOK KELAS EKSPERIMEN

KELOMPOK 1 KELOMPOK 2

1. Annisa Apriliani 1. Carles Trisis Caniago

2. Revi Anjelia 2. Wela Ferdansyah

3. Roci Anggraini 3. Mila Tulhasanah

4. Chossy Aulia Prastya 4. Fajrino

5. Indra Saputra 5. Yuni Salma Yenti

KELOMPOK 3 KELOMPOK 4

1. Meldia Kismonia Chanda 1. Silvinia Humaira

2. Nadila Ayu Sandra 2. Zonny Putra Kasri

3. Muhammad Fauzan 3. Alfajri Warrayhan

4. Aris Munandar 4. Siska Purnama Sari

5. Silvi Rahma Danti 5. Rahmi Novita

KELOMPOK 5 KELOMPOK 6

1. Salde Novita 1. Seprinaldi

2. Wahyudi Satria Pratama 2. Irvan Devi Andra

3. Maya Indriani 3. Meicy Yulianza Putri

4. Trisya Ayu Dia Putri 4. Witri Andri Ningsih

5. Rara Natasya 5. Yanti Oktavia


93

KELOMPOK 7 KELOMPOK 8

1. Fadli Aulia Nanda 1. Kiki Arista

2. Alvin Hamid 2. Anggu Prananda

3. Raudha Hilma Satri 3. Irvan Safikri

4. Latifatul Ilmi 4. Rahma Guslinda Sa

5.Rina Sri Devi 5. M.Fadil Al-Amin


94

Lampiran VII

KERTAS PERTANYAAN
95

Lampiran VIII

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES AKHIR


Satuan Pendidikan : MTsN Talaok
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Standar kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya
Jumlah soal : 4 butir

Kompetensi Indikator Indikator Pemecahan No. Soal


Dasar Masalah
4.1 Menyebutkan 1. Menunjukkan 1
menent unsur-unsur dan pemahaman masalah
ukan unsur bagian-bagian 2. Memilih
dan lingkaran: pusat pendekatan/strategi
bagian- lingkaran, jari-jari, pemecahan masalah
bagian diameter, busur,
lingklaran tali busur, juring
dan tembereng
4.2 Menemukan nilai 1. Menunjukkan 2
Menghitun phi () pemahaman masalah
g keliling Menentukan 2. Memilih
dan luas rumus dan pendekatan/strategi
lingkaran menghitung pemecahan masalah
keliling lingkaran 3. Mengembangkan
strategi pemecahan
masalah
Menghitung 1. Menunjukkan 3
rumus dan pemahaman masalah
menghitung luas 2. Memilih
lingkaran pendekatan/strategi
pemecahan masalah
3. Mengembangkan
strategi pemecahan
masalah
Menghitung 1. Menunjukkan 4
keliling dan luas pemahaman masalah
jika jari-jari 2. Memilih
berubah pendekatan/strategi
pemecahan masalah
3. Mengembangkan
strategi pemecahan
masalah
96

Lampiran IX
SOAL UJI COBA TES AKHIR

Sekolah : MTsN Talaok


Kelas/semester : VIII/II
Materi Pelajaran : Lingkaran
Waktu : 2 x 40 menit

Petunjuk:

a. Berdoa dulu sebelum menjawab soal tes.


b. Jawablah soal dengan jelas dan benar.
c. Jawablah terlebih dahulu soal yang anda anggap mudah.

Soal:

1. Sebuah lingkaran mempunyai tali busur 16 cm dengan


apotema 6 cm, tentukan panjang jari-jari lingkaran!
2. Sebuah taman berbentuk lingkaran memiliki diameter 105
m. jika setiap jarak 6 m pada pinggir taman ditanami palm.
Berapakah banyak pohon palm yang diperlukan.
3. Sebidang tanah berbentuk persegi panjang dengan panjang
12 m dan lebar 8 m, tanah tersebut dibuat taman berbentuk
lingkaran dengan diameter 6 m. Hitunglah luas sisa tanah
tersebut!
4. Sebuah kue donat yang dibuat oleh shinta mempunyai
permukaan berbentuk lingkaran dengan jari-jari 8,75 cm,
setelah digoreng, jari-jari kue donat bertambah 3,75
cm.Berapakah keliling kue donat setelah digoreng?
97

Lampiran X

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA TES AKHIR

No Kunci Jawaban Bobot Indikator Skala Skor


Pemecahan Masalah Maks
1 2 3 4 5 6
1 Diketahui:tali busur = AB=16 cm 1 Menunjukkan 3 3
Apotema = OC=6 cm pemahaman masalah
Ditanya: jari-jari lingkaran?
Jawab :

A C
B

1
AC=BC= 2 4 Memilih 3 12
1
= 2 16 pendekatan/strategi
= 8 cm pemecahan masalah
OBC adalah segiga siku-siku
berlaku teorema Pythagoras
OB2 = OC2 + BC2
= (6)2 + (8)2
= 36 +64
= 100
OB = 100
= 10
Jadi panjang jari-jari = 10 cm
98

1 2 3 4 5 6

2 Diket : d= 105 m 1 Menunjukkan 3 3


Jarak tiap pinggir taman pemahaman
ditanami palm= 6 m masalah

Ditanya : banyak pohon palm


yang diperlukan!
Jawab:

= 2 Memilih 3 6
22 pendekatan/strategi
= 105 pemecahan masalah
7
2310
=
7
= 330 m

3 Mengembangkan 3 9
Banyak pohon palm =
330 strategi pemecahan
= 6 masalah
= 55
Jadi banyak palam yang
diperlukan adalah 55 batang

3 Diket: Tanah berbentuk persegi 1 Menunjukkan 3 3


panjang, = 12 m pemahaman masalah
=8m
=6
= 3,14
Ditanya: luas sisa tanah
tersebut!

Jawab:
= 4 Memilih 3 12
= pendekatan/strategi
= 12 8 pemecahan masalah
= 962

=
1
=4 2
1
= 4 (3,14) (6)2
1
= 4 3,14 36
= 28,26 2
99

1 2 3 4 5 6
Luas sisa tanah: 2 Mengembangkan 3 6
L = strategi pemecahan
= 96 2 28,26 2 masalah
= 67,74 2

Jadi, luas sisa tanah adalah


67,74 2

4 Diket: 1 =8,75 cm 1 Menunjukkan 3 3


setelah digoreng pemahaman masalah
bertambah 3,75 cm
Ditanya: keliling setelah
digoreng?
Jawab:
1 = 8,75 , 2 Memilih 3 6
2 = 8,75 + 3,75 pendekatan/strategi
= 12,5 cm pemecahan masalah

K= 2 r
3 Mengembangkan 3 9
= 2x3.14 x 12,5 strategi pemecahan
masalah3
= 78,5 cm

Jadi, keliling donat setelah


digoreng adalah 78,5 cm

Total 24 3 72

Skor yang diperoleh siswa


Nilai Siswa = 100
Skor maksimum
100

Lampiran XI

DISTRIBUSI NILAI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA


KELAS UJI COBA

Skor Kemampuan Pemecahan Jumlah


Masalah dan Skor Yang Diperoleh Skor Nilai
No. Siswa Yang Yang
1 2 3 4 Diperoleh Diperoleh
15 18 21 18 Siswa Siswa
1 15 18 18 13 64 89
2 15 18 17 10 60 83
3 15 18 17 9 59 82
4 15 15 18 9 57 79
5 15 13 11 18 57 79
6 15 13 11 18 57 79
7 15 5 18 17 55 76
8 15 12 9 16 52 72
9 15 5 18 13 51 71
10 15 13 13 10 51 71
11 9 18 13 10 50 69
12 3 18 11 16 48 67
13 15 9 13 9 46 64
14 9 10 3 9 31 43
15 3 5 6 15 29 40
16 9 7 2 10 28 39
17 15 5 3 3 26 36
18 3 9 3 10 25 34
19 9 9 3 3 24 33
20 9 3 9 3 24 33
21 9 9 3 3 24 33
22 5 6 9 3 23 32
23 6 3 5 9 23 32
24 3 3 9 3 18 25
25 2 2 9 3 16 22
26 3 3 9 0 15 21
262 249 260 242 1013 1404

8,38 7,81 10,46 10,85 38,96 54
Penjelasan :
Skor yang diperoleh siswa
Nilai yang diperoleh siswa = x 100
Skor Total
101

Lampiran XII

DISTRIBUSI NILAI UJI COBA TES KEMAMPUAN PEMECAHAN


MASALAH MATEMATIS KELOMPOK
ATAS DAN KELOMPOK BAWAH

Kelompok Atas

No Nomor Soal Skor Nilai


1 2 3 4 5 6
1 15 18 18 13 64 89
2 15 18 17 10 60 83
3 15 18 17 9 59 82
4 15 15 18 9 57 79
5 15 13 11 18 57 79
6 15 13 11 18 57 79
7 15 5 18 17 55 76
8 15 12 9 16 52 72
9 15 5 18 13 51 71
10 15 13 13 10 51 71
11 9 18 13 10 50 69
12 3 18 11 16 48 67
13 15 9 13 9 46 64
x 177 175 187 168 707 981

13,62 13,46 14,38 12,92 54,38 75,46
102

Kelompok Bawah

No Nomor Soal Skor Nilai


1 2 3 4 5 6
1 9 10 3 9 31 43
2 3 5 6 15 29 40
3 9 7 2 10 28 39
4 15 5 3 3 26 36
5 3 9 3 10 25 34
6 9 9 3 3 24 33
7 9 3 9 3 24 33
8 9 9 3 3 24 33
9 5 6 9 3 23 32
10 6 3 5 9 23 32
11 3 3 9 3 18 25
12 2 2 9 3 16 22
13 3 3 9 0 15 21
x 85 74 73 74 306 423

6,54 5,69 5,62 5,69 23,54 32,54
103

Lampiran XIII

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN

Rumus:

Soal:

1) Skor maksimal = 15

= 8,38

8,38
= = 0,56 ()
15

2) Skor maksimal = 18

= 7,81

7,81
= = 0,43 ()
18

3) Skor maksimal = 21

= 10,46
10,46
= = 0,49()
21

4) Skor maksimal = 18

= 10,85

10,85
= 0,60()
18
104

Lampiran XIV

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA SOAL

Rumus:

13,626,54
1) = = 0,47 (Soal diterima/ Baik)
15

13,465,69
2) = = 0,43 ( Soal diterima/ Baik)
18

14,385,62
3) = = 0,42 (Soal diterima/ Baik)
21

12,925,69
4) = = 0,41 (Soal diterima/ Baik)
18
105

Lampiran XV
PERHITUNGAN RELIABILITAS
No. X1 X2 X3 X4 Xt X12 X22 X32 X4 2 Xt2
1 15 18 18 13 64 225 324 324 169 4096
2 15 18 17 10 60 225 324 289 100 3600
3 15 18 17 9 59 225 324 289 81 3481
4 15 15 18 9 57 225 225 324 81 3249
5 15 13 11 18 57 225 169 121 324 3249
6 15 13 11 18 57 225 169 121 324 3249
7 15 5 18 17 55 225 25 324 289 3025
8 15 12 9 16 52 225 144 81 256 2704
9 15 5 18 13 51 225 25 324 169 2601
10 15 13 13 10 51 225 169 169 100 2601
11 9 18 13 10 50 81 324 169 100 2500
12 3 18 11 16 48 9 324 121 256 2304
13 15 9 13 9 46 225 81 169 81 2116
14 9 10 3 9 31 81 100 9 81 961
15 3 5 6 15 29 9 25 36 225 841
16 9 7 2 10 28 81 49 4 100 784
17 15 5 3 3 26 225 25 9 9 676
18 3 9 3 10 25 9 81 9 100 625
19 9 9 3 3 24 81 81 9 9 576
20 9 3 9 3 24 81 9 81 9 576
21 9 9 3 3 24 81 81 9 9 576
22 5 6 9 3 23 25 36 81 9 529
23 6 3 5 9 23 36 9 25 81 529
24 3 3 9 3 18 9 9 81 9 324
25 2 2 9 3 16 4 4 81 9 256
26 3 3 9 0 15 9 9 81 0 225
262 249 260 242 1013 3296 3145 3340 2980 46253

Keterangan:
X1 = Skor yang diperoleh siswa pada soal nomor 1
X2 = Skor yang diperoleh siswa pada soal nomor 2
X3 = Skor yang diperoleh siswa pada soal nomor 3
X4 = Skor yang diperoleh siswa pada soal nomor 4

2
11 = ( ) (1 2 ) dengan
1
106

(xi )2
xi2
Si2 = N
N

(262)2
3296
12 = 26 = 25,23
26

(249)2
3145
22 = 26 = 29,24
26

(260)2
3340
32 = 26 = 28,46
26
(242)2
2980
42 = 26
= 27,98
26

2 = 25,23 + 29,24 + 28,46 +27,98

= 110,91

Mencari Variansi Total digunakan rumus :

( )2
2
2 =

(1013)2
46253
26
= 26

= 260,96

2
11 = (1) (1 )
2

4 110,91
= (3) (1 260,96)
= (1,33)(0,43)
= 0,76
107

Lampiran XVI

REKAPITULASI HASIL ANALISIS ITEM

No. Kriteria Kriteria Relia-



TK DP Ket.
Soal TK DP bilitas
1 8,38 0,56 Sedang 0,47 Diterima Dipakai
2 7,81 0,43 Sedang 0,43 Diterima Dipakai
3 10,46 0,49 Sedang 0,42 Diterima 0,76 Dipakai
4 10,85 0,60 Sedang 0,41 Diterima Dipakai
Keterangan:
TK = Tingkat Kesukaran
DP = Daya Pembeda
108

Lampiran XVII

HASIL TES AKHIR


KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS
EKSPERIMEN

Nomor Soal
No. 1/15 2/18 3/21 4/18 Skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7
1 11 18 21 18 68 94
2 11 17 21 18 67 93
3 15 17 15 18 65 90
4 15 18 15 17 65 90
5 15 18 21 9 63 88
6 14 18 21 9 62 86
7 10 18 15 18 61 85
8 12 18 15 14 59 82
9 9 15 21 13 58 81
10 10 18 15 15 58 81
11 11 17 21 9 58 81
12 15 16 15 12 58 81
13 11 9 21 16 57 79
14 11 16 21 9 57 79
15 15 18 21 3 57 79
16 10 18 14 14 56 78
17 15 16 15 9 55 76
18 11 12 15 17 55 76
19 15 18 3 18 54 75
20 11 3 21 18 53 74
21 11 15 9 18 53 74
22 15 18 3 17 53 74
23 15 17 12 9 53 74
24 11 15 8 18 52 72
25 9 15 11 17 52 72
26 11 9 11 17 48 67
27 10 5 15 17 47 65
28 11 17 3 16 47 65
29 11 9 10 17 47 65
30 10 15 3 18 46 64
31 9 11 7 18 45 63
109

1 2 3 4 5 6 7
32 10 5 13 15 43 60
33 11 7 7 17 42 58
34 2 9 14 17 42 58
35 11 5 7 17 40 56
36 11 6 7 16 40 56
37 2 8 13 17 40 56
38 9 6 7 17 39 54
39 6 5 10 17 38 53
40 15 18 3 0 36 50
Jumlah 447 533 520 589 2089 2904
Rata-Rata 11,18 13,33 13 14,73 52,23 72,6
110

Lampiran XVIII

HASIL TES AKHIR


KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS KONTROL
Nomor Soal
No. 1/15 2/18 3/21 4/18 Skor Nilai
1 2 3 4 5 6 7
1 11 18 15 15 59 82
2 11 9 21 16 57 79
3 10 18 11 18 57 79
4 15 18 21 3 57 79
5 15 16 15 9 55 76
6 15 9 15 16 55 76
7 15 16 15 9 55 76
8 10 17 10 18 55 76
9 15 18 3 18 54 75
10 11 14 11 17 53 74
11 15 17 21 0 53 74
12 10 12 13 17 52 72
13 11 11 11 18 51 71
14 10 11 11 17 49 68
15 15 17 13 3 48 67
16 11 10 9 18 48 67
17 11 7 11 18 47 65
18 6 14 14 13 47 65
19 10 18 11 8 47 65
20 11 6 12 18 47 65
21 11 11 6 18 46 64
22 11 9 7 18 45 63
23 11 6 10 18 45 63
24 11 7 11 15 44 61
25 11 10 9 14 44 61
26 10 4 11 18 43 60
27 10 6 10 17 43 60
28 11 3 10 18 42 58
29 10 5 6 18 39 54
30 8 11 10 10 39 54
31 11 4 6 18 39 54
32 11 4 6 18 39 54
111

1 2 3 4 5 6 7
33 11 4 6 18 39 54
34 11 4 6 18 39 54
35 11 10 3 14 38 52
36 10 9 7 10 36 50
37 11 4 3 17 35 48
38 2 1 12 18 33 45
39 9 11 10 3 33 45
Jumlah 446 393 395 571 1814 2516
Rata-Rata 11,44 10,08 10,13 14,64 46,51 64,51
112

Lampiran XIX

DISTRIBUSI NILAI TES AKHIR KELAS SAMPEL

K
Keterangan
No Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
1 2 3 4 5
1 94 82 Tuntas Tuntas
2 93 79 Tuntas Tuntas
3 90 79 Tuntas Tuntas
4 90 79 Tuntas Tuntas
5 88 76 Tuntas Tuntas
6 86 76 Tuntas Tuntas
7 85 76 Tuntas Tuntas
8 82 76 Tuntas Tuntas
9 81 75 Tuntas Tuntas
10 81 74 Tuntas Tuntas
11 81 74 Tuntas Tuntas
12 81 72 Tuntas Tuntas
13 79 71 Tuntas Tuntas
14 79 68 Tuntas Tidak Tuntas
15 79 67 Tuntas Tidak Tuntas
16 78 67 Tuntas Tidak Tuntas
17 76 65 Tuntas Tidak Tuntas
18 76 65 Tuntas Tidak Tuntas
19 75 65 Tuntas Tidak Tuntas
20 74 65 Tuntas Tidak Tuntas
21 74 64 Tuntas Tidak Tuntas
22 74 63 Tuntas Tidak Tuntas
23 74 63 Tuntas Tidak Tuntas
24 72 61 Tuntas Tidak Tuntas
25 72 61 Tuntas Tidak Tuntas
26 67 60 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
27 65 60 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
28 65 58 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
29 65 54 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
30 64 54 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
113

1 2 3 4 5
31 63 54 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
32 60 54 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
33 58 54 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
34 58 53 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
35 56 53 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
36 56 51 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
37 56 51 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
38 54 46 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
39 53 46 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
40 50 Tidak Tuntas
X 2904 2511
X2 216464 165527
72,6 64,38
S2 144,45 101,51
S 12,02 10,08

Keterangan :
a. Ketuntasan belajar pada kelas eksperimen adalah 63%
b. Ketuntasan belajar pada kelas kontrol adalah 36%
114

Lampiran XX
UJI NORMALITAS KELAS SAMPEL

UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN


Normal
99
Mean 72.6
StDev 12.02
95 N 40
AD 0.510
90
P-Value 0.186
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90 100
VIII.1

UJU NORMALITAS KELAS KONTROL


Normal
99
Mean 64.38
StDev 10.08
95 N 39
AD 0.573
90
P-Value 0.128
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90
VIII.2
115

Lampiran XXI

UJI HOMOGENITAS KELAS SAMPEL

UJI HOMOGENITAS KELAS SAMPEL


F-Test
Test Statistic 1.42
VIII.1 P-Value 0.279
Lev ene's Test
C5

Test Statistic 1.05


P-Value 0.310
VIII.2

8 10 12 14 16
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

VIII.1
C5

VIII.2

40 50 60 70 80 90 100
C4
116

Lampiran XXII

UJI HIPOTESIS KELAS SAMPEL

Two-Sample T-Test and CI: Eksperimen, Kontrol

Two-sample T for Eksperimen vs Kontrol

N Mean StDev SE Mean


Eksperimen 40 72.6 12.0 1.9
Kontrol 39 64.4 10.1 1.6

Difference = mu (Eksperimen) - mu (Kontrol)


Estimate for difference: 8.21538
95% lower bound for difference: 4.05588
T-Test of difference = 0 (vs >): T-Value = 3.29 P-Value = 0.001 DF = 77
Both use Pooled StDev = 11.1021
117

Lampiran XXIII
DOKUMENTASI PENELITIAN

Guru menjelaskan materi pelajaran

Guru membagikan kertas kepada masing-masing kelompok


118

Siswa mendiskusikan materi dan soal tentang pemecahan masalah


yang tidak dipahami dalam kelompok

Siswa menjelaskan pertanyaaan yang bukan permasalahan bagi


Kelompoknya
119

Siswa menanggapi pertanyaan yang sedang dibahas

Guru membahas pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh


semua kelompok dan meluruskan konsep yang kurang tepat
120

Siswa melakukan uji coba tes akhir

Siswa melakukan tes akhir

Anda mungkin juga menyukai