Anda di halaman 1dari 119

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika mempunyai peranan yang sangat penting dalam dunia

pendidikan. Hal ini disebabkan karena matematika merupakan salah satu ilmu

dasar yang essensial yang dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan.

Oleh karena itu, matematika dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran wajib

pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai

pendidikan menengah.

Mengingat peran matematika yang sangat penting, maka pemerintah

melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di

bidang matematika. Usaha yang dilakukan antara lain penyempurnaan

kurikulum, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, mengadakan

pelatihan untuk guru-guru, memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk

melanjutkan pendidikan, serta perbaikan mutu guru melalui sertifikasi.

Berbagai usaha yang sudah dilakukan tersebut maka sudah seharusnya kualitas

pendidikan mengalami peningkatan, namun pada kenyataannya kualitas

pendidikan masih rendah, hal itu bisa dilihat dari hasil belajar matematika

siswa yang masih rendah yang menunjukkan bahwa pemahaman konsep

matematis siswa juga masih rendah.

Berdasarkan observasi yang telah lakukan di MTsN Talaok Bayang

pada tanggal 19 November 2011 penulis menemukan beberapa masalah yang

terjadi dalam pembelajaran matematika. Masalah-masalah tersebut antara lain

1
2

pembelajaran masih terpusat pada guru, guru mendominasi kegiatan

pembelajaran di kelas sehingga kesempatan siswa untuk merumuskan sendiri

konsep matematika berkurang, siswa hanya menerima konsep yang diberikan

guru tanpa tahu bagaimana konsep tersebut dirumuskan dan keterkaitan antara

suatu konsep dengan konsep lainnya, siswa kurang aktif dalam proses

pembelajaran, siswa hanya mendengar dan mencatat materi pelajaran yang

disampaikan guru, pada saat guru mengajukan pertanyaan hanya beberapa

orang siswa saja yang berusaha menjawab dan orangnya cenderung sama, dan

pada saat diberikan soal-soal latihan yang berbeda dengan contoh yang telah

diberikan siswa mengalami kesulitan untuk menyelesaikannya.

Rendahnya pemahaman konsep siswa terhadap materi yang dipelajari

dapat dillihat dari indikator pemahaman konsep sebagai berikut 1) Siswa

kurang mampu menyatakan ulang sebuah konsep, contohnya tentukan suku-

suku sejenis dari a 2 2ab 3b 2 7a 2 5ab 2a 2 b 2 jawaban siswa a2 sejenis

dengan 2a2b2 . 2) Siswa kurang mampu mengklasifikasi objek menurut sifat-

sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, contohnya tentukan koefisien dan

konstanta dari xy 2 x y 1 jawaban siswa xy sebagai koefisien dan -2x

sebagai konstanta . 3) Siswa kurang mampu mengaplikasikan konsep atau

algoritma kepemecahan masalah, contohnya tentukan hasil dari

(2 p 3) (3 p 7) jawaban siswa p + 4.

Hal ini menunjukkan pemahaman konsep matematis siswa yang masih

rendah sehingga menyebabkan hasil belajar matematika siswa juga rendah, hal
3

ini dapat dilihat dari persentase ketuntasan siswa kelas VIII pada ujian

matematika pada tabel berikut:

Tabel 1. Nilai rata-rata ujian mid dan ketuntasan belajar matematika siswa
kelas VIII semester I MTsN Talaok Bayang
Nilai Tuntas Tidak Tuntas
Jumlah
Kelas Rata-
Siswa Jumlah % Jumlah %
Rata
VIII1 40 67,10 19 48 21 52
VIII2 39 69,41 15 38 24 62
VIII3 39 64 11 28 28 72
VIII4 36 67,81 15 42 21 58
VIII5 37 70,57 18 49 19 51
VIII6 38 65,89 16 42 22 58
Jumlah 229 94 135
Sumber: guru mata pelajaran matematika kelas VIII

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa masih banyak siswa yang tidak

tuntas dari pada siswa yang tuntas. Siswa yang dikatakan tuntas dalam belajar

jika mendapat nilai sama atau lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang ditetapkan di sekolah tersebut yaitu 71.

Sesuai kenyataan di atas diharapkan guru tidak hanya sebagai

penyampai materi saja tetapi juga bertanggung jawab dalam memotivasi dan

membimbing siswa dalam proses pembelajaran, guru mampu menciptakan

situasi belajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif baik fisik maupun

mental sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif. Dalam memilih

strategi pembelajaran seorang guru juga harus memperhitungkan kesiapan

mental peserta didik. Pembelajaran tidak harus kaku menggunakan pendekatan

tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana, artinya memilih pendekatan

disesuaikan dengan materi ajar.


4

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan

meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika

adalah strategi pembelajaran aktif. Pada strategi pembelajaran aktif guru

berupaya agar peserta didik turut serta dalam proses pembelajaran, tidak hanya

mental tetapi juga fisik, sehingga peserta didik akan merasakan suasana yang

lebih menyenangkan dan hasil belajar dapat dimaksimalkan.

Salah satu jenis strategi pembelajaran aktif yang bisa digunakan

strategi pembelajaran aktif tipe Hollywood Squares. Strategi pembelajaran

aktif tipe Hollywood Squares ini setiap peserta didik diberi kesempatan untuk

menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Apabila soal yang diberikan ada yang

tidak dapat diselesaikan, maka soal tersebut akan dilempar ke siswa yang

belum mendapat soal, peserta didik yang selama ini kurang mau terlibat

dalam pembelajaran akan ikut serta secara aktif, peserta didik akan termotivasi

untuk bisa menyelesaikan soal, dengan strategi pembelajaran seperti ini, maka

pemahaman konsep matematis siswa akan lebih membaik.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Strategi

Pembelajaran Aktif Tipe Hollywood Squares Terhadap Pemahaman

Konsep Matematis Siswa Kelas VIII MTsN Talaok Bayang.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut.


5

1. pembelajaran masih terpusat pada guru

2. strategi pembelajaran yang kurang menarik minat siswa

3. siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran

4. motivasi siswa untuk belajar matematika masih rendah

5. pemahaman konsep matematis siswa masih rendah

6. hasil belajar matematika siswa masih banyak dibawah KKM yang sudah

ditetapkan

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka masalah

yang akan diteliti difokuskan pada:

1. pemahaman konsep matematis siswa masih rendah

2. pembelajaran masih terpusat pada guru

Usaha yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan

menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Hollywood Squares dalam

pembelajaran matematika untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis

siswa dan untuk meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan Pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan

penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Hollywood Squares lebih baik dari

pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional

siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang?


6

E. Asumsi

Asumsi dari penelitian ini adalah:

1. guru mampu menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Hollywood

Squares dalam proses pembelajaran matematika

2. setiap siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang memiliki kesempatan yang

sama dalam mengikuti pelajaran

3. hasil tes akhir dalam penelitian ini menggambarkan pemahaman konsep

matematis siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman

konsep matematis siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe

Hollywood Squares lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa

dengan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. sebagai bekal dan tambahan ilmu bagi peneliti sebagai calon guru

matematika.

2. sebagai bahan masukan bagi guru matematika di MTsN Talaok Bayang

dalam memilih strategi pembelajaran.

3. sebagai pengalaman baru bagi siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang

dalam proses belajar sehingga pemahaman konsep siswa semakin baik.


7

BAB II
KERANGKA TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran matematika

Belajar dan pembelajaran merupakan dua hal penting yang saling terkait.

Kegiatan belajar selalu dialami manusia, baik dalam keluarga maupun dalam

masyarakat. Pada hakekatnya belajar adalah suatu proses yang dilakukan

dalam menciptakan perubahan diri individu yang melaksanakannya.

Perubahan tersebut tidak saja berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga

dapat berbentuk perubahan keterampilan, sikap dan tingkah laku.

Menurut Slameto (2003: 2) mengemukakan bahwa Belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan pengertian

belajar tersebut dapat dikatakan bahwa belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku pada diri siswa yang bermanfaat dalam proses belajar

mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik lagi.

Menurut Oemar (2010: 27) Belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat,

akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan.

Berdasarkan kutipan tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh setiap orang agar

7
8

memperoleh perubahan yang benar-benar sesuai dengan apa yang dikehendaki

sehingga terciptanya kecakapan dan keterampilan pada dirinya. Dalam belajar

yang harus diperhatikan bukan saja hasilnya tapi juga prosesnya, karena

melalui proses inilah seseorang dituntut untuk bisa memahami pelajaran dan

berinteraksi dengan lingkungan.

Belajar matematika adalah mempelajari sesuatu yang abstrak, dimana

untuk memahaminya dibutuhkan suatu cara atau metode tertentu, media

tertentu yang sesuai dengan kondisi peserta didik, sarana yang tersedia, dan

pemahaman tentang konsep yang terdapat dalam matematika. Gagne dalam

Erman (2003: 33) menyatakan bahwa:

Dalam belajar matematika ada dua objek yang dapat diperoleh siswa,
yaitu objek langsung dan objek tak langsung. Objek tak langsung
antara lain kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah,
belajar mandiri, bersikap positif terhadap matematika, dan tahu
bagaimana semestinya belajar. Sedangkan objek langsung berupa
fakta, keterampilan, konsep, dan aturan.

Berdasarkan pernyataan tersebut, pada saat belajar matematika siswa

akan menemukan bagaimana semestinya belajar matematika. Belajar

matematika pada hakikatnya adalah mengerjakan soal matematika. Siswa yang

berhasil dalam belajar matematika adalah siswa yang dapat menyelesaikan

soal matematika dengan benar.

Pembelajaran merupakan suatu upaya untuk menciptakan kondisi yang

memungkinkan siswa untuk belajar. Pembelajaran lebih menekankan pada

bagaimana usaha guru mendorong siswa untuk belajar. Pembelajaran

matematika menurut Nikson yang dikutip oleh Muliyardi (2002: 3)


9

menyatakan bahwa Pembelajaran matematika adalah upaya membantu siswa

untuk mengkonstruksi konsep-konsep atau prinsip-prinsip matematika dengan

kemampuannya sendiri melalui proses internalisasi sehingga konsep atau

prinsip itu terbangun kembali.

Untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa untuk belajar,

dan untuk memotivasi siswa dalam belajar maka digunakan strategi

pembelajaran aktif, Karena dengan strategi pembelajaran aktif siswa lebih

diikut sertakan dalam proses pembelajaran, sehingga pembelajaran akan lebih

menyenangkan bagi siswa.

2. Pembelajaran Aktif

Hisyam (2008: xiv) mangemukakan bahwa Pembelajaran aktif adalah

suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar aktif.

Pembelajaran aktif juga merupakan salah satu cara untuk mengingat informasi

yang baru yang kemudian menyimpannya di dalam otak, karena banyak faktor

yang menyebabkan informasi cepat dilupakan.

Silberman (2007: 1) menyatakan bahwa What I hear I forget, what I

see I remember, what I do I understand (apa yang saya dengar saya lupa, apa

yang saya lihat saya ingat, apa yang saya lakukan saya paham). Dari

pernyataan tersebut terlihat bahwa keterlibatan siswa dalam proses

pembelajaran akan menumbuhkan pemahaman konsep pada masalah yang

dihadapi.
10

3. Strategi pembelajaran aktif tipe Hollywood Squares

Strategi belajar aktif tipe Hollywood squares adalah salah satu teknik

instruksional dari belajar aktif yang termasuk bagian review strategy (strategi

pengulangan) (silberman, 2006:267). Strategi ini dapat membantu siswa

mengingat apa yang telah mereka pelajari, menguji pengetahuan dan

kemampuan siswa serta dapat berbagi dengan siswa lain, dan guru dapat

mengukur dan menilai tingkat kemampuan, pengetahuan dan pengalaman

siswa, sehingga melalui strategi ini diharapkan siswa akan lebih memahami

materi yang dipelajarinya. Selanjutnya menurut Silberman (2006:249)

Salah satu cara yang pasti untuk membuat pembelajaran tetap melekat
dalam pikiran adalah dengan mengalokasikan waktu untuk meninjau
kembali apa yang telah dipelajari materi yang telah dibahas oleh siswa
cenderung lima kali lebih melekat didalam pikiran ketimbang materi
yang tidak dibahas.

Strategi belajar aktif tipe Hollywood squares ini merupakan aktivitas

yang menyenangkan karena siswa dapat bermain sambil belajar sehingga tidak

membosankan dan membuat siswa terus bersemangat. Dengan meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari diharapkan siswa dapat

memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan tujuan pelajaran dapat dicapai.

Langkah-langkah Strategi belajar aktif tipe Hollywood squares yang

dikemukakan oleh Silberman (2006:267) sebagai berikut:

a. Perintahkan setiap siswa untuk menuliskan dua atau tiga pertanyaan


yang terkait dengan mata pelajaran. Pertanyaan bisa dalam format
pilihan ganda, benar/ salah, atau isian.
b. Kumpulkan pertanyaan. Jika anda menghendaki tambahan beberapa
pertanyaan dari diri anda sendiri.
c. Simulasikan format tayangan permainan tic-tac-toe yang digunakan
dalam Hollywood squares. Tatalah kursi di depan kelas, perintahkan
11

tiga siswa untuk duduk di lantai di depan kursi, tiga duduk di kursi
dan tiga lagi berdiri di belakangnya.
d. Berikan kepada sembilan selebritis itu sebuah kartu dengan tanda
X yang dicetak pada satu sisi dan O pada sisi lain untuk ditempelkan
ke tubuh mereka bila pertanyaan berhasil dijawab.
e. Perintahkan dua siswa untuk bertugas selaku kontestan. Kontestan
memilih anggota dari selebritis untuk menjawab pertanyaan
permainan.
f. Ajukan pertanyaan kontestan secara bergeliran. Kontestan menjawab
setuju atau tidak setuju. Siswa yang lain yang tidak terlibat dalam
permainan diberi kartu yang menyatakan setuju di satu sisi dan
tidak setuju di sisi lain untuk di berikan kepada kontestan untuk
membantu mereka dalam membuat keputusan.

Berdasarkan kutipan di atas, maka langkah-langkah permainan yang

akan penulis laksanakan adalah sebagai berikut:.

a. Guru menyuruh setiap siswa membuat minimal satu pertanyaan beserta

jawaban.

b. Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan pertanyaan.

c. Guru memilih sembilan orang siswa untuk menjadi selebritis yang akan

menempati posisi masing-masing yaitu tiga orang duduk di lantai

dinamakan format tic dan diberi nomor urut 1,2,3, tiga orang duduk di

kursi dinamakan format tac dan diberi nomor urut 4,5,6, dan tiga orang

berdiri di belakang kursi dinamakan format toe diberi nomor urut 7,8,9.

d. Guru memilih dua orang siswa dari forum sebagai kontestan yang bertugas

untuk memberikan pertanyaan kepada selebritis.

e. Mulailah permainan dengan kontestan mengambil pertanyaan yang telah

dikumpulkan dan memberikan pertanyaan kepada selebritis. Misalkan

Pertanyaan pertama diberikan kepada siswa dengan nomor urut 1 yang

berada diformar tic, lalu siswa tersebut mencari jawabannya. Apabila


12

siswa tersebut tidak bisa menjawab, maka pertanyaan itu dilemparkan ke

siswa nomor urut 2, apabila siswa nomor urut 2 bisa menjawab, maka

langsung ditulis jawabannya di papan tulis, kontestan menyatakan setuju

apabila jawabannya benar dan tidak setuju apabila jawaban salah. Siswa

yang tidak tampil juga memberikan masukan kepada kontestan tentang

jawaban yang ditulis. Kontestan menyatakan setuju apabila jawaban benar

dengan menggantungkan tanda X pada siswa tersebut. Kalau jawaban

yang ditulis salah, maka kontestan menggantung tanda O pada siswa

tersebut.

f. Apabila semua selebritis sudah mendapat pertanyaan maka dirotasi

(diputar) lagi dengan memberikan pertanyaan baru kepada selebritis yang

belum dapat menjawab pertanyaan.

g. Terbentuk format tic-tac-toe artinya semua selebritis sudah dapat

menjawab pertanyaan yang diberikan dengan kata lain semua selebritis

sudah memahami materi yang dipelajari, kalau belum, maka guru

menjelaskan kembali pada bagian mana yang belum dipahami oleh

selebritis.

h. Apabila masih ada waktu guru dapat mengganti peserta kelompok

selebritis dan kontestan yang belum tampil.

i. Pertanyaan yang belum ditampilkan karena keterbatasan waktu dijadikan

tugas dirumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

j. Mengarahkan siswa pada kesimpulan tentang topik yang dibahas.


13

4. Pembelajaran konvensional

Menurut Poerwadarminta (2006: 614) konvensional artinya Menurut

apa yang sudah menjadi kebiasaan. Jadi, pembelajaran konvensional

merupakan pembelajaran yang telah lazim atau biasa digunakan oleh guru di

sekolah.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di MTsN Talaok Bayang,

pembelajaran yang telah biasa dilaksanakan guru matematika di MTsN Talaok

Bayang, yaitu dengan metode ceramah dan pemberian tugas secara individu.

Rangkaian kegiatan proses pembelajaran dimulai dari penyajian informasi

yang berkaitan dengan materi, pemberian contoh soal, kemudian kepada siswa

diberikan latihan secara individu untuk melihat pemahaman konsep matematis

siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

Setelah itu guru memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah dalam

upaya meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.

5. Pemahaman Konsep Matematika

Pemahaman berarti proses, perbuatan, cara memahami atau

memahamkan (KBBI, 1997: 741). Sedangkan konsep adalah ide abstrak yang

memungkinkan kita dapat mengelompokkan objek ke dalam contoh dan non

contoh (Erman, 2003: 33).

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman

konsep matematis adalah suatu kesanggupan yang dimiliki seseorang untuk

dapat mengidentifikasi, memahami, dan memberi contoh atau bukan contoh


14

suatu objek persoalan. Melalui pemahaman konsep, kita akan mampu

mengadakan analisis terhadap permasalahan untuk kemudian

mentransformasikan ke dalam model matematika.

Kemampuan menghitung secara cepat bukanlah hal terpenting dalam

matematika. Hal yang terpenting adalah pemahaman konsep. Melalui

pemahaman konsep, akan didapat daya kritis dan analisis (panalaran) terhadap

permasalahan (soal) untuk kemudian mentransformasikan ke dalam model dan

bentuk persamaan matematika, baru kemampuan menghitung diperlukan.

Indikator yang menunjukkan pemahaman konsep menurut Fadjar

(2009:13) antara lain adalah:

1) Menyatakan ulang sebuah konsep.


2) Mengklaifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan
konsepnya.
3) Memberi contoh dan non contoh dari konsep.
4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep.
6) Mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah.

Strategi Hollywood Squares memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengerjakan soal, karena keterbatasan kemampuan penulis, materi

pelajaran yang diberikan hanya menggunakan indikator sebagai berikut:

1. Menyatakan ulang sebuah konsep.

2. Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan

konsepnya).

3. Mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah.

Indikator-indikator tersebut dipilih berdasarkan kemampuan yang

dimiliki siswa dalam setiap indikator masih kurang, seperti yang dilihat dari
15

permasalahan pada latar belakang, dalam penyelesaian soal siswa masih

kurang mampu menentukan suku-suku sejenis, masih banyak siswa yang tidak

bisa menentukan koefisien dan konstanta, dan tidak semua siswa dapat

menentukan hasil pengurangan dari suku sejenis.

B. Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Santi Aprilia dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran

Aktif Tipe Hollywood Squares dalam Proses Pembelajaran Matematika Siswa

Kelas VIII SMPN 2 Ranah Pesisir Tahun Pelajaran 2008-2009. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan

penerapan strategi belajar aktif tipe Hollywood squares lebih baik dari hasil

belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran

konvensional di kelas VIII SMPN 2 Ranah Pesisir.

Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dan peneliti

sebelumnya yaitu Santi Aprilia, Santi Aprilia memperhatikan peningkatan

hasil belajar siswa secara umum, sedangkan penelitian yang akan penulis

lakukan hasil belajar lebih difokuskan pada aspek pemahaman konsep

matematis siswa

C. Kerangka Konseptual

Pembelajaran matematika adalah pembelajaran yang berfungsi

mengembangkan kemampuan berfikir, memahami, mengkomunikasikan ide-

ide, serta memecahkan masalah baik secara lisan maupun tulisan. Untuk
16

mencapai tujuan tersebut seorang guru matematika dituntut untuk memilih dan

menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dan metode serta teknik-teknik

mengajar yang tepat agar bisa mengaktifkan siswa dalam belajar.

Strategi pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar

matematika sangat berpengaruh terhadap pemahaman konsep siswa. Oleh

sebab itu, guru diharapkan mampu menciptakan kondisi pembelajaran

matematika yang dapat memotivasi dan mengaktifkan siswa dalam belajar

matematika. Dengan adanya motivasi akan meningkat pemahaman konsep

matematis siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.

Salah satu jenis strategi pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa

yaitu strategi pembelajaran aktif tipe Hollywood Squares. Dalam strategi

pembelajaran aktif tipe Hollywood Squares ini semua peserta didik diberi

kesempatan untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

Untuk lebih jelasnya kerangka konseptual dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Penerapan strategi Pemahaman konsep


Siswa pembelajaran aktif tipe
matematis siswa
Hollywood Squares

Gambar 1. Kerangka konseptual


17

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori di atas maka rumusan hipotesis dalam

penelitian ini adalah Pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan

strategi pembelajaran aktif tipe Hollywood Squares lebih baik dari pada

pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional siswa

kelas VIII MTsN Talaok Bayang.


18

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian adalah suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan,

dan menganalisis, sampai menyusun laporannya. Berdasarkan masalah yang

telah penulis kemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah

penelitian eksperimen. Menurut Suharsimi (2006: 3) Penelitian eksperimen

adalah penelitian yang dimaksud untuk melihat akibat dari suatu tindakan atau

perlakuan.

Pada penelitian ini dibutuhkan dua kelas sampel, yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang sengaja diberi

perlakuan yaitu pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe Hollywood squares, sedangkan kelas kontrol adalah

kelas pembanding yaitu pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

pembelajaran konvensional. Rancangan penelitian yang digunakan adalah

Random terhadap subjek. Rancangan penelitian ini dapat digambarkan seperti

tabel berikut:

Tabel 2. Rancangan penelitian random terhadap subjek


Kelas Perlakuan Post test
Eksperimen X O
Kontrol - O
Sumber: suharsimi (2006: 87)
Keterangan:

X = Pembelajaran menggunakan tipe Hollywood squares


O = Tes akhir

18
19

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi (2006: 130) Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

MTsN Talaok Bayang terdiri dari enam kelas.

Tabel 3. Jumlah siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang


No Kelas Jumlah siswa
1 VIII1 40
2 VIII2 39
3 VIII3 39
4 VIII4 36
5 VIII5 37
6 VIII6 38
Jumlah 229
Sumber: tata usaha MTsN Talaok Bayang

2. Sampel

Menurut Suharsimi (2006: 131) Sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti. Sampel yang dipilih dalam penelitian ini haruslah

menggambarkan karakteristik dari suatu populasi. Sesuai dengan masalah

yang diteliti dan jenis penelitian yang dilakukan maka penulis membutuhkan

dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan kelas eksperimen

dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan nilai ujian mid semester I matematika siswa kelas VIII

MTsN Talaok Bayang ( Lampiran I halaman 47)

b. Melakukan uji normalitas populasi untuk melihat apakah populasi

berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah:


20

H0: Populasi berdistribusi normal

H1: Populasi tidak berdistribusi normal

Penulis dalam penelitian ini melakukan pengujian dengan bantuan

software MINITAB dengan interpretasi jika P-value yang diperoleh lebih

kecil dari taraf nyata yang ditetapkan () maka tolak H0 dan sebaliknya terima

H0.( Syafriandi, 2001: 4)

Tabel 4. P-value uji normalitas matematika siswa kelas VIII pada waktu
ujian mid semester dikelas VIII MTsN Talaok Bayang
Kelas VIII.1 VIII.2 VIII.3 VIII.4 VIII.5 VIII.6
P-value 0,167 0,137 0,450 0,311 0,142 0,415

Berdasarkan Tabel dapat dilihat bahwa harga P-value pada masing-

masing kelas populasi lebih besar dari taraf nyata = 0,05. Jadi dapat

disimpulkan bahwa populasi berdistribusi normal. (Lampiran II halaman 49)

c. Melakukan uji homogenitas variansi untuk mengetahui apakah populasi

mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Dengan hipotesis statistik

yang diuji adalah:

H0 : 12 22 32 42 52 62

H1 : jika salah satu tanda sama dengan tidak berlaku.

Penulis dalam penelitian ini menggunakan bantuan software MINITAB.

Untuk interpretasi uji ini kita cukup melihat chart yang dihasilkan.

Syafriandi (2001:5) mengemukakan bahwa jika irisan kepercayaan itu

kosong, maka dikatakan kelompok perlakuan tersebut tidak homogen dan

sebaliknya dikatakan homogen.


21

Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas ternyata terdapat irisan pada tiap-

tiap selang keercayaan. Hal ini dapat dikatakan bahwa populasi mempunyai

variansi yang homogen. .(Lampiran III halaman 52)

d. Melakukan analisis variansi satu arah untuk melihat kesamaan rata-rata

populasi. Hipotesis yang diujikan adalah :

: = =

:paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku

Penelitian ini akan dilakukan menggunakan bantuan software

MINITAB. Untuk interpretasi uji ini dapat memperhatikan P-value.

Syafriandi (2001 :4) mengemukakanjika P-value yang diperoleh lebih kecil

dari taraf nyata ( yang ditetapkan maka tolak H0 dan sebaliknya terima

H0. Berdasarkan hasil analisis variansi diperoleh P-value adalah 0,222 yang

menunjukkan bahwa data populasi mempunyai kesamaan rata-rata (

Lampiran IV halaman 53).

e. Karena populasi dalam penelitian ini berdistribusi normal, variansi homogen

dan memiliki kesamaan rata-rata, maka pengambilan sampel dilakukan secara

acak. Dengan ketentuan kelas yang terambil pertama kelas eksperimen yaitu

kelas VIII.3 dan kelas kontrol kelas VIII.4.


22

C. Variabel dan Data

1. Variabel

Suharsimi (2006: 118) mengatakan bahwa: variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel

dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

a. Variabel bebas, yaitu variabel yang diperkirakan berpengaruh terhadap

variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran

matematika dengan strategi pembelajaran aktif tipe Hollywood squares

b. Variabel terikat, yaitu gejala yang timbul akibat perlakuan yang diberikan

oleh variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman

konsep matematis siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang.

2. Data

Suharsimi (2006: 118) mengungkapkan bahwa Data adalah hasil

pencatatan peneliti, baik berupa fakta ataupun angka.

a. Jenis data

Jenis data ada dua jenis, yaitu:

1) Data primer, adalah data yang diambil peneliti langsung dari

sumbernya. Data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai

pemahaman konsep matematis siswa yang dilihat dari hasil belajar

matematika.

2) Data sekunder, adalah data yang diperoleh dari pihak sekolah. Data

sekunder dalam penelitian ini adalah data mengenai populasi siswa dan
23

nilai ujian mid semester I matematika siswa kelas VIII MTsN Talaok

Bayang.

b. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini adalah adalah:

1) Siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang yang menjadi sampel untuk

mendapatkan data primer.

2) Guru matematika kelas VIII MTsN Talaok Bayang untuk mendapatkan

data sekunder.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam

beberapa tahap, yaitu:

1. Tahap persiapan

Langkah langkah yang penulis lakukan pada tahap persiapan adalah

sebagai berikut:

a. Menentukan sampel penelitian

b. Menentukan jadwal penelitian ( lampiran V halaman 54)

c. Mempersiapkan sumber-sumber, alat-alat dan bahan yang diperlukan

untuk mendukung pembelajaran matematika dengan tipe Hollywood

squares
24

2. Tahap Pelaksanaan

a. Kelas eksperimen

1. Pendahuluan(10 mnit)

Pada kelas eksperimen sebelum kegiatan proses belajar

berlangsung, guru memberitahukan bahwa pembelajaran dilaksanakan

dengan strategi Hollywood squares yaitu strategi pengulangan kembali

gunanya untuk pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

2. Kegiatan inti (70 menit)

a. Guru menjelaskan materi pelajaran dan contoh soal

b. Guru memberikan latihan

c. Guru menyuruh setiap siswa membuat minimal satu pertanyaan

beserta jawaban.

d. Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan pertanyaan.

e. Guru memilih Sembilan orang siswa untuk menjadi selebritis yang

akan menempati posisi masing-masing yaitu tiga orang duduk di

lantai dinamakan format tic dan diberi nomor urut 1,2,3, tiga orang

duduk di kursi dinamakan format tac dan diberi nomor urut 4,5,6,

dan tiga orang berdiri di belakang kursi dinamakan format toe diberi

nomor urut 7,8,9.

f. Guru memilih dua orang siswa dari forum sebagai kontestan yang

bertugas untuk memberikan pertanyaan kepada selebritis.

g. Mulailah permainan dengan kontestan mengambil pertanyaan yang

telah dikumpulkan dan memberikan pertanyaan kepada selebritis.


25

Pertanyaan pertama diberikan kepada siswa dengan nomor urut 1

yang berada di formar tic, lalu siswa tersebut mencari jawabannya.

Apabila siswa tersebut tidak bisa menjawab, maka pertanyaan itu

dilemparkan ke siswa nomor urut 2, apabila siswa nomor urut 2 bisa

menjawab, maka langsung ditulis jawabannya dipapan tulis,

kontestan menyatakan setuju apabila jawabannya benar dan tidak

setuju apabila jawaban salah. Siswa yang tidak tampil juga

memberikan masukan kepada kontestan tentang jawaban yang

ditulis. Kontestan menyatakan setuju apabila jawaban benar dengan

menggantungkan tanda X pada siswa tersebut. Kalau jawaban yang

ditulis salah, maka kontestan menggantung tanda O pada siswa

tersebut.

h. Apabila semua selebritis sudah mendapat pertanyaan maka dirotasi

(diputar) lagi dengan memberikan pertanyaan baru kepada selebritis

yang belum dapat menjawab pertanyaan.

i. Terbentuk format tic-tac-toe artinya semua selebritis sudah dapat

menjawab pertanyaan yang diberikan dengan kata lain semua

selebritis sudah memahami materi yang dipelajari, kalau belum,

maka guru menjelaskan kembali pada bagian mana yang belum

dipahami oleh selebritis.

j. Apabila masih ada waktu guru dapat mengganti peserta kelompok

selebritis dan kontestan yang belum tampil.


26

k. Pertanyaan yang belum ditampilkan karena keterbatasan waktu

dijadikan tugas dirumah dan dikumpulkan pada pertemuan

berikutnya.

l. Mengarahkan siswa pada kesimpulan tentang topik yang dibahas.

3. Penutup (10 menit)

a. Guru menyimpulkan materi pelajaran

b. Pertanyaan yang belum ditampilkan atau yang belum diberikan

karena keterbatasan waktu dijadikan pekerjaan rumah (pr) dan

dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

b. Kelas kontrol

Untuk kelas kontrol pembelajaran matematika menggunakan

pembelajaran konvensional. Secara ringkas kegiatan pembelajaran di kelas

kontrol sebagai berikut:

1. Pendahuluan ( 10 menit)

a. Guru mengabsen siswa.

b. Guru menyampaikan apersepsi dan motivasi siswa.

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti ( 60 menit)

a. Guru menjelaskan materi pelajaran

b. Guru memberikan contoh contoh soal.

c. Guru memerintah siswa secara individu unuk mengerjakan soal

dalam buku.

d. Guru menjelaskan soal-soal yang belum terbahas oleh siswa.


27

e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tentang soal-soal yang belum terbahas tersebut.

3. Penutup ( 10 menit)

a. Guru bersama siswa membuat kesimpulan.

b. Guru memberikan siswa tugas rumah.

3. Tahap akhir

Pada tahap akhir guru memberikan tes akhir untuk melihat pemahaman

konsep matematik siswa pada kedua kelas sampel dengan soal tes yang sama

dan cara yang sama. Dari hasil tes tersebut kemudian dilakukan analisa untuk

mengambil kesimpulan mengenai pemahaman konsep matematis pada kedua

kelas sampel.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat untuk memperoleh data tentang

pemahaman konsep siswa. Alat pengumpul data yang digunakan berupa tes

berbentuk esai yang berfungsi untuk mengukur pemahaman konsep matematis

siswa terhadap materi yang telah diajarkan guru. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam menyusun instrument adalah:

1. Menyusun Tes Pemahaman Konsep

Tes yang disusun berbentuk esai berdasarkan pokok bahasan yang

telah dipelajari. Tes tersebut berfungsi sebagai alat ukur, yaitu untuk

mengukur pemahaman konsep siswa terhadap materi yang telah di pelajari.

Dalam penyusunan tes tersebut dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:


28

a. Menentukan tujuan mengadakan tes yaitu untuk mengetahui tingkat

pemahaman konsep matematis siswa

b. Membuat batasan terhadap materi yang akan diujikan ( lampiran VI

halaman 57)

c. Membuat kisi-kisi soal ( lampiran VII halaman 95)

d. Memvalidasi soal yang dilakukan oleh guru matematika di sekolah tempat

penelitian dan tempat uji coba tes serta dosen pembimbing.

2. Validitas Tes

Validitas tes adalah tingkat ketetapan tes. Suatu tes dikatakan valid jika

tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Validitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi atau validitas kurikulum.

Suharsimi (2009: 67) menyatakan bahwa Sebuah tes dikatakan

memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar

dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Oleh karena itu materi yang

diajarkan tertera dalam kurikulum maka validitas isi ini sering juga disebut

validitas kurikuler.

Pada penelitian ini tes yang akan diberikan disusun berdasarkan

langkah-langkah pada poin satu diatas serta berdasarkan kurikulum dan materi

yang telah diajarkan oleh guru. Selanjutnya dikonsultasikan dengan guru

matematika di sekolah tempat penelitian dan sekolah uji coba tes, serta dosen

pembimbing, dengan demikian soal yang diujikan dikatakan validitas isi.


29

3. Melaksanakan uji coba tes

Sebelum soal diberikan kepada kelas sampel terlebih dahulu diuji

cobakan kepada sekolah lain. Pengujian ini dimaksudkan agar tes yang

diberikan mempunyai kualitas yang baik. Uji coba tes peneliti dilakukan di

MTsN Asam kumbang pada tanggal 18 Februari 2012, berdasarkan hasil

wawancara penulis dengan kepala sekolah dan guru matematika MTsN Talaok

Bayang, serta dengan guru matematika MTsN Asam kumbang mengatakan

bahwa kedua sekolah ini setara dan memiliki KKM matematika yang sama

yaitu 71.

4. Analisis item

Setelah uji coba tes, dilakukan analisis item untuk melihat baik

tidaknya suatu tes seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi (2009: 207)

bahwa Tujuan analisa butir soal yaitu untuk mengadakan identifikasi soal-

soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat

diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk

mengadakan perbaikan.

Suatu soal dikatakan baik jika dapat memberikan gambaran perbedaan

antara anak yang pandai dan anak yang kurang pandai. Dalam melakukan

analisis item ada tiga hal yang perlu diselidiki, yaitu:

a. Tingkat kesukaran soal (TK)

Depdiknas (2001:26) mengemukakan bahwa Tingkat kesukaran

soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat

kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks.


30

Makin besar indeks tingkat kesukaran soal berarti soal itu mudah, dan

demikian juga sebaliknya. Tingkat kesukaran soal dihitung dengan

menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Depdiknas (2001:26)

sebagai berikut:

Jumlah skor siswa Suatu soal


Mean
Jumlah siswa yang mengikutites

Mean
TK
Skor Maksimal yang telah ditetapkan

Tabel 5. Kriteria tingkat kesukaran soal


Tingkat Kesukaran Kriteria
Sukar
0,70 Sedang
1,00 Mudah
Sumber: depdiknas (2001:27)

Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran soal di atas, maka semua

soal mempunyai kriteria sedang. ( Lampiran X halaman 102)

b. Daya pembeda soal (DP)

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk

membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.

Untuk menentukan DP soal esai digunakan rumus yang dikemukakan oleh

Depdiknas (2001:28)

Mean kelompok atas Mean kelompok bawah


DP
Skor Maksimum soal

Tabel 6. Kriteria daya pembeda soal


Daya Pembeda Kriteria
0,40 DP 1,00 Soal diterima/ baik
0,30 DP < 0,40 Soal diterima tetapi perlu diperbaiki
0,20 DP < 0,30 Soal diperbaiki
0,00 DP < 0,20 Soal tidak dipakai/ dibuang
Sumber: depdiknas (2001:28)
31

Uji coba tes dilakukan dikelas VIII.2 pada MTsN Asam Kumbang

Bayang yang jumlah siswanya 23 orang. Penentuan kelompok atas 12

orang dan kelompok bawah 11 orang. Dari hasil analisis daya pembeda

soal yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa semua soal

termasuk soal diterima/ baik. ( Lampiran XII halaman 104)

c. Reliabilitas tes

Suatu tes dikatakan reliabelilitas apabila dilakukan beberapa kali

pengujian menunjukkan hasil yang relatif sama. Untuk menentukan

reliabilitas tes digunakan rumus Alpha yang dikemukakan oleh Anas

(2009: 208) yaitu:

Untuk mencari variansi total digunakan rumus:

r11 = Koefisien reliabilitas tes


n = Banyaknya butir item yang yang dikeluarkan dalam tes
= Variansi total
1 = Bilangan konstan
S i
2
=Jumlah varian skor dari tiap-tiap butir item setiap soal
S i2 = Varian total
Xt 2
= Jumlah skor total
= Banyak pengikut tes

Berdasarkan perhitungan didapat r11= 0,84 sesuai dengan kriteria diatas maka soal

tes memiliki reliabilitas soal yang tinggi.( Lampiran XIII halaman 106).
32

F. Teknik analisis data

Analisis data bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan, apakah

diterima atau ditolak. Disamping itu analisis data juga digunakan untuk

memperoleh informasi mengenai pemahaman konsep matematis siswa.

Pemahaman konsep matematis siswa dinilai dari tes akhir yang mengandung

indikator pemahaman konsep dengan penerapan strategi pembelajaran aktif

tipe Hollywood squares. Sebagai pedoman dalam menilai pemahaman konsep

matematis siswa digunakan rubrik analitik skala 4.

Menurut Puji (2004: 13) Rubrik adalah pedoman penskoran. Rubrik

analitik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan beberapa kriteria yang

ditentukan. Dengan menggunakan rubrik ini dapat dianalisa kelemahan dan

kelebihan seorang siswa terletak pada kriteria yang mana.

Sangat penting untuk menentukan batasan memenuhi dan tidak

memenuhi dari indikator pemahaman konsep yang ditetapkan. Skala 0 dapat

dianggap unjuk kerja yang tidak memenuhi, skala 1 dianggap unjuk kerja

yang cukup memenuhi, skala 2 dianggap unjuk kerja yang baik, dan skala 3

dianggap unjuk kerja yang sangat baik (Dimodifikasi dari penilaian untuk

kerja, Puji Iryanti 2004: 15-16).

Contoh rubrik analitik untuk pemahaman konsep yang memuat

beberapa kriteria berdasarkan indikator pemahaman konsep yaitu:


33

Tabel 7. Contoh rubrik analitik skala 4 kemampuan pemahaman konsep


Skala
0 1 2 3
Kriteria
Menyata Tidak dapat Menunjuk Menunjuk Menunjuk
kan ulang menyatakan kan pemahaman kan kan
sebuah ulang sebuah dalam pemahaman pemahaman
konsep konsep atau mengulang dalam yang lebih
tidak ada sebuah konsep menyatakan dalam
jawaban hanya sebagian ulang sebuah menyatakan
kecil konsep ulang sebuah
konsep
Mengklasifi Tidak dapat Kurang mampu Menunjuk Menunjuk
kasikan mengklasifikasi mengklasifikasi kan kan kemampu
objek kan objek kan objek kemampuan an yang lebih
menurut menurut sifat- menurut sifat dalam dalam
sifat- sifat sifat tertentu sifat tertentu mengklasifikas mengklasifikas
tertentu atau tidak ada sesuai konsep ikan objek ikan objek
jawaban menurut sifat menurut sifat
sifat tertentu sifat tertentu
sesuai konsep sesuai konsep
Mengaplika Tidak dapat Kurang mampu Menunjuk Menunjuk
sikan mengaplikasikan mengaplikasikan kan kan kemampu
konsep atau konsep konsep ke kemampuan an yang lebih
algoritma kepemecahan pemecahan dalam dalam
ke pemecah masalah atau masalah sesuai mengaplikasika mengaplikasika
an masalah tidak ada dengan yang n konsep ke n konsep ke
jawaban diinginkan pemecahan pemecahan
masalah yang masalah yang
diinginkan diinginkan
Sumber: dimodifikasi dari Puji (2004: 14)

Berdasarkan rubrik analitik yang sudah dibuat diperoleh skor tes akhir

pemahaman konsep matematis siswa. Skor yang diperoleh harus dirubah

dalam skala angka yang ditetapkan (dalam bentuk 0-100). Skor yang

diperoleh siswa jika dikonversikan ke skala 0-100 yaitu skor yang diperoleh

siswa dibagi skor maksimum dikali 100 (dimodifikasi dari penilaian untuk

kerja, Puji Iryanti 2004: 18).


34

Selanjutnya menentukan uji statistik yang digunakan untuk menguji

hipotesis. Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas terhadap kelas sampel.

1. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah kelas sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan adalah

uji Liliefors yang dikemukakan oleh Sudjana (2005: 466). Hipotesis yang

diajukan adalah:

H0: Nilai tes pemahaman konsep siswa kelas sampel berdistribusi normal.

H1 : Nilai tes pemahaman konsep siswa kelas sampel tidak berdistribusi

normal.

Untuk menguji kenormalitas digunakan uji Anderson Darling dengan

bantuan software MINITAB. Untuk interprestasi uji ini dapat dilakukan

dengan melihat P-value yaitu jika P- value yang diperoleh lebih kecil dari

taraf nyata yang ditetapkan ( maka tolak H0 dan sebaliknya terima H0.

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah skor pemahaman

konsep matematis siswa kedua kelas sampel mempunyai variansi yang

homogen atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah:

H0 : 1 2
2 2

H1 : 1 2
2 2

Pengujian homogenitas dalam uji ini dilakukan dengan bantuan

Software MINITAB. Untuk interpretasi dari uji ini cukup memperhatikan


35

chart. Syafriandi (2001 :5) mengemukakan jika irisan selang kepercayaan

itu kosong, maka dikatakan bahwa kelompok perlakuan tersebut tidak

homogen dan sebaliknya dikatakan homogen.

3. Uji hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, dilakukan uji

hipotesis. Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah pemahaman

konsep matematis siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas

kontrol. Hipotesis yang diajukan adalah:

H0 : 1 2

H1 :

Dengan:

: Rata-rata pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen

: Rata-rata pemahaman konsep matematis siswa kelas kontrol

Untuk menguji hipotesis dalam pengujian ini menggunakan bantuan software

MINITAB. Interpretasi dari uji ini bisa memperhatikan P-value. Syafriandi

(2001:4) mengemukakan Jika P-value yang diperoleh lebih kecil dari taraf

nyata yang ditetapkan () maka tolak H0 dan sebaliknya terima H0


36

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Bsedasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari

sampai dengan tanggal 25 Februari 2012 diperoleh data hasil tes akhir

pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Gambaran pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada Tabel 8 berikut:

Tabel 8. Analisis pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel


Kelas Sampel S Xmaks Xmin
Eksperimen 73,87 12,25 97 55
Kontrol 65,03 10,84 85 48
(Lampiran XV hal. 109)

Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa nilai rata- rata pada kelas

eksperimen lebih tinggi dari pada kelas control.

B. Analisis Data

Tujuan dilakukannya analisis data pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan Tipe

Hollywood Squares. Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman

konsep matematis siswa dengan penerapan Tipe Hollywood Squares lebih

baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran

konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Talaok Bayang. Untuk

mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak maka uji yang digunakan

36
37

adalah uji t satu pihak. Sebelum melakukan uji t terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal

dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, untuk itu dilakukan uji

normalitas terhadap hasil tes pemahaman konsep matematis pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol dengan bantuan Software Minitab.

Uji normalitas yang dilakukan diperoleh P-value= 0,137 pada kelas

eksperimen dan pada kelas kontrol diperoleh P-value = 0,128 lebih besar dari

() yaitu 0,05 maka H0 diterima, yaitu nilai pemahaman konsep matematis

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. (Lampiran

XVI halaman 111)

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas tes akhir pemahaman konsep matematis siswa

dilakukan dengan bantuan Software MINITAB. Dari uji homogenitas yang

dilakukan menunjukkan bahwa selang kepercayaan untuk kelas sampel

beririsan, sehingga variansi nilai hasil belajar kedua kelas sampel adalah

homogen. (Lampiran XVII halaman 112)

3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, ternyata kedua

kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen.

Dengan dasar ini digunakan uji t untuk menentukan perbandingan dua rata

rata.
38

Berdasarkan uji t satu pihak yang dilakukan dengan bantuan Software

MINITAB dapat dilihat bahwa pada taraf nyata kepercayaan 95% ( = 0,05)

diperoleh P-value = 0,001. P-value kecil dari , maka tolak H0 dan terima H1.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa

dengan penerapan Tipe Hollywood Squares lebih baik dari pada pemahaman

konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di MTsN Talaok

Bayang dengan tingkat kepercayaan 95% . (Lampiran XVII halaman 113)

C. Pembahasan

Pemahaman konsep merupakan salah satu aspek dari hasil belajar. Dalam

pemahaman konsep ada beberapa indikator yang diperhatikan, dalam

penelitian ini penulis hanya mengamati tiga buah indikator yang diperhatikan

yaitu menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan objek-objek

menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, dan mengaplikasikan

konsep/algoritma kedalam pemecahan masalah. Berdasarkan penelitian yang

penulis lakukan maka terlihat bahwa secara umum siswa mengalami kesulitan

dalam mengaplikasikan konsep/algoritma kepemecahan masalah, hal ini

disebabkan karena siswa hanya menerima konsep yang diberikan guru

sehingga kurang mampu memahami keterkaitan antar konsep.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di kelas eksperimen

terlihat bahwa secara keseluruhan siswa mampu memenuhi ke tiga indikator

dalam pemahaman konsep, seperti yang terlihat pada lembar jawaban siswa
39

berikut. Untuk indikator pertama menyatakan ulang sebuah konsep salah

satunya terdapat pada soal nomor 1.

Gambar 2. Jawaban siswa yang benar

Berdasarkan jawaban siswa pada kelas eksperimen di atas, terlihat bahwa

siswa sudah mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan benar yaitu

tentang sifat-sifat garis singgung dan contoh benda nya. Sedangkan jawaban

yang di buat oleh siswa kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Gambar 3. Jawaban siswa yang kurang lengkap

Berdasarkan jawaban siswa di atas, terlihat bahwa siswa mampu menyatakan

ulang sebuah konsep namun masih terdapat kekurangan seperti terlihat siswa

hanya bisa membuat satu sifat garis singgung.


40

Untuk indikator ke dua, mengklasifikasikan objek-objek menurut

sifat-sifat tertentu ( sesuai dengan konsepnya) pada soal no 3.

Gambar 4. Jawaban siswa yang benar

Berdasarkan jawaban siswa kelas eksperimen di atas, terlihat siswa

mampu mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu, yaitu siswa mampu

menyelesaikan soal tentang garis singgung dengan terlabih dahulu menulis

apa yang diketahui,. Sedangkan jawaban siswa pada kelas kontrol adalah

sebagai berikut:

Gambar 5. Jawaban siswa yang kurang lengkap

Berdasarkan jawaban di atas, terlihat siswa mampu mengklasifikasi

objek menurut sifat-sifat tertentu, namun masih ada sedikit kekurangan yaitu

siswa tidak teliti menulis apa yang diketahui soal.


41

Untuk indikator ke tiga, mengaplikasikan konsep/algoritma

kepemecahan masalah salah satunya terdapat pada soal nomor 4.

Gambar 6. Jawaban siswa yang benar

Berdasarkan jawaban siswa di atas, terlihat siswa sudah mampu

mengaplikasikan konsep/algoritma kepemecahan masalah. Siswa memahami

konsep dari rumus garis singgung persekutuan dalam lingkaran, sehingga

siswa mampu menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam

lingkaran. sedangkan jawaban siswa pada kelas kontrol yaitu:

Gambar 7. Jawaban Siswa yang Kurang Lengkap


42

Berdasarkan jawaban yang dibuat siswa yaitu siswa kurang mampu

mengaplikasikan konsep/ algorotma kepemecahan masalah. Terlihat bahwa

siswa kurang mamahami rumus garis singgung persekutuan dalam lingkaran.

Hasil penelitian yang dilakukan pada kedua kelas sampel dapat

terlihat bahwa nilai pemahaman konsep matematis siswa antara kelas

eksperimen yang menerapkan Tipe Hollywood Squares lebih baik dari pada

kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari

hasil tes akhir pemahaman konsep matemtis siswa, yaitu nilai rata rata pada

kelas eksperimen 73,87 sedangkan pada kelas kontrol 65,03.

Tipe Hollywood Squares adalah salah satu strategi pembelajaran aktif,

yang menuntut siswa untuk membiasakan belajar aktif secara individu. Setiap

siswa diperbolehkan mengembangkan kreatifitasnya masing-masing untuk

melakukan cara-cara yang mereka anggap mudah dalam memahami konsep

dari materi yang sedang dipelajari. Dengan demikian pemahaman konsep

matematis siswa akan menjadi lebih baik sehingga hasil belajar matematika

siswa juga mengalami peningkatan.

Peranan guru dalam pembelajaran dengan Tipe Hollywood Squares

adalah sebagai fasilitator untuk membantu siswa membimbing dalam

menyelesaikan soal-soal yang mereka buat.

D. Kendala

1. Pada pertemuan pertama siswa kesulitan dalam membuat soal dan

menemukan jawaban dari soal, untuk mengatasi masalah ini penulis


43

mencoba memberikan sebuah soal yang akan dibuat oleh siswa tetapi

berbeda angkanya.

2. Banyak siswa yang tidak memiliki buku paket sehingga siswa kesulitan

dalam membuat soal. Mengatasi masalah tersebut penulis menyuruh siswa

untuk meminjam buku paket ke perpustakaan atau meminjam buku teman.

Penulis juga memberikan motivasi kepada siswa agar memiliki buku paket

sehingga proses pembelajaran akan lebih maksimal.


44

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah

dikemukakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pemahaman

konsep matematis siswa yang menerapkan Tipe Hollywood Squares lebih

baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional dikelas VIII di MTsN Talaok Bayang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan

beberapa hal sebagai berikut:

1. Guru bidang studi khususnya guru matematika di MTsN Talaok Bayang

diharapkan dapat menerapkan Tipe Hollywood Squares untuk

meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep siswa.

2. Kepada peneliti selanjutnya, agar dapat menjadikan skripsi ini sebagai

pedoman dan dapat mengatur waktu sebaik mungkin sehingga

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.

44
45

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. (2009). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Depdiknas. (2001). Penyusunan Butir Soal dan Instrumen penilaian. Jakarta:


Depdiknas.

Erman Suherman dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.


Bandung: FMIPA UPI.

Fadjar Shadiq. (2009). Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.

Hisyam Zaini. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan


Madani.

Muliyardi . (2002). Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: Jurusan FMIPA


UNP.

Oemar Hamalik. (2010). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Puji Iryanti. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas.

Santi aprilia. (2008). Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Hollywood


Squares dalam Pembejaran Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 2 Ranah
Pesisir. Skripsi tidak diterbitkan. Padang: STKIP PGRI Sumbar.

Silberman, Melvin L. (2006). Avtive Learning 101 Cara Belajar Aktif.


Bandung: Nusamedia.

---------------------------. (2007). Aktive Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif.


Yogyakarta: Pustaka Insan Madani..

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:


Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

------------------------. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi


Aksara.

Syafriandi. (2001). Analiss Statistik Inferensial Dengan Menggunakan Minitab.


Padang: UNP.
46

Tim Penulis. (2008). Panduan Penulisan Tugas Akhir/Skripsi. Padang: UNP.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1997).


Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
47

LAMPIRAN I

Daftar Nilai Mid Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Talaok Bayang
Tahun Pelajaran 2011/2012
KELAS
NO. VIII1 VIII2 VIII3 VIII4 VIII5 VIII6
1 2 3 4 5 6 7
1 85 85 85 85 87 82
2 85 85 85 85 85 81
3 80 85 85 85 85 80
4 80 80 85 85 85 79
5 80 80 80 80 85 75
6 80 80 80 80 85 75
7 80 80 77 80 85 74
8 80 80 75 80 80 74
9 75 80 75 78 80 74
10 75 75 75 75 80 73
11 75 75 72 75 80 71
12 72 75 70 75 80 71
13 70 75 70 75 77 71
14 70 72 70 72 77 70
15 70 72 69 72 76 70
16 70 70 67 70 75 70
17 70 70 65 70 73 68
18 70 70 65 70 73 68
19 70 70 64 69 69 66
20 69 70 62 67 69 66
21 69 70 62 65 69 65
22 67 70 60 65 69 64
23 65 69 60 64 67 63
24 65 67 60 60 66 63
25 62 67 60 60 65 60
26 62 67 60 60 65 60
27 62 65 55 60 65 60
28 60 62 55 60 63 59
29 60 62 55 57 60 59
30 60 62 55 55 60 59
31 60 60 55 55 58 59
32 60 60 54 55 57 57
48

1 2 3 4 5 6 7
33 57 60 52 54 57 57
34 55 60 50 53 55 57
35 55 57 50 50 53 56
36 55 55 50 40 51 50
37 52 55 47 45 49
38 52 55 40 49
39 50 55 40
40 50
X 2684 2707 2496 2441 2611 2504
X2 183934 190977 165526 170097 188891 167884
S 32,75 9,0 12,33 11,44 11,35 8,83
S2 1073,01 81,14 152,15 130,96 128,9 78
49

LAMPIRAN II

UJI NORMALITAS KELAS POPULASI

UJI NORMALITAS KELAS VIII.I


Normal
99
Mean 67.1
StDev 9.920
95 N 40
AD 0.528
90
P-Value 0.167
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90
VIII.I

UJI NORMALITAS KELAS VIII.2


Normal
99
Mean 69.41
StDev 9.008
95 N 39
AD 0.561
90
P-Value 0.137
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
50 60 70 80 90
VIII.2
50

UJI NORMALITAS KELAS VIII.3


Normal
99
Mean 64
StDev 12.34
95 N 39
AD 0.352
90
P-Value 0.450
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
30 40 50 60 70 80 90 100
VIII.3

UJI NORMALITAS KELAS VIII.4


Normal
99
Mean 67.81
StDev 11.44
95 N 36
AD 0.419
90
P-Value 0.311
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90 100
VIII.4
51

UJI NORMALITAS KELAS VIII.5


Normal
99
Mean 70.57
StDev 11.35
95 N 37
AD 0.554
90
P-Value 0.142
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90 100
VIII.5

UJI NORMALITAS KELAS VIII.6


Normal
99
Mean 65.89
StDev 8.828
95 N 38
AD 0.367
90
P-Value 0.415
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90
VIII.6
52

LAMPIRAN III

UJI HOMOGENITAS KELAS POPULASI

UJI HOMOGENITAS POPULASI

Bartlett's Test
VIII.1
Test Statistic 6.98
P-Value 0.222
Levene's Test
VIII.2
Test Statistic 1.65
P-Value 0.147

VIII.3
C2

VIII.4

VIII.5

VIII.6

6 8 10 12 14 16 18
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs
53

LAMPIRAN IV

UJI KESAMAAN RATA-RATA KELAS POPULASI

One-way ANOVA: C1 versus C2

Source DF SS MS F P
C2 5 1075 215 1.93 0.090
Error 223 24809 111
Total 228 25884

S = 10.55 R-Sq = 4.15% R-Sq(adj) = 2.00%

Individual 95% CIs For Mean Based on


Pooled StDev
Level N Mean StDev -------+---------+---------+---------+-
-
VIII.1 40 67.10 9.92 (---------*--------)
VIII.2 39 69.41 9.01 (--------*---------)
VIII.3 39 64.00 12.34 (---------*--------)
VIII.4 36 67.81 11.44 (---------*---------)
VIII.5 37 70.57 11.35 (---------*--------)
VIII.6 38 65.89 8.83 (--------*---------)
-------+---------+---------+---------+-
-
63.0 66.5 70.0 73.5

Pooled StDev = 10.55


54

LAMPIRAN V
JADWAL PENELITIAN

Kelas eksperime
No Hari /Tanggal/Tahun Materi
1 Sabtu/ 11 Februari/ 2012 Menemukan sifat sudut yang dibentuk
oleh garis singgung dan garis yang
melalui titik pusat
2 Kamis/ 16 Februari/ 2012 Megenali garis singgung persekutuan
dalam dan luar dua lingkaran
3 Sabtu/ 18 Februari/ 2012 Menentukan panjang garis singgung
persekutuan dalam dan persekutuan
luar lingkaran
4 Kamis/ 23 Februari/ 2012 Melukis lingkaran dalam dan
lingkaran luar segitiga
5 Sabtu / 25 Februari/ 2012 Melaksanakan tes akhir

Kelas kontrol
No Hari/Tanggal/ Tahun Materi
1 Selasa/ 14 Februari/ 2012 Menemukan sifat sudut yang dibentuk
oleh garis singgung dan garis yang
melalui titik pusat
2 Kamis/ 16 Februari/ 2012 Megenali garis singgung persekutuan
dalam dan luar dua lingkaran
3 Selasa/ 21 Februari/ 2012 Menentukan panjang garis singgung
persekutuan dalam dan persekutuan
luar lingkaran
4 Kamis/ 23 Februari/ 2012 Melukis lingkaran dalam dan
lingkaran luar segitiga
5 Kamis/ 23 Februari/ 2012 Melaksanakan tes akhir
55

Pertemuan 1

1. Kontestan:

Novia Azriana

Selvi Handayani

2. Selebritis :

Albetc Warisal

Della Rahayu

Fauzan candia

Hadril

Monika sismonia

Yoginda Putra

Riri Andriani

Sucu Rahmadhanti

Kiki Neksandi Mayuri

Pertemuan 2

1. Kontestan :

Albetc Warisal

Fendo Mumtaz Zurrahmat

2. Selebritis :

Wita Olivia

Yola Lestari

Ratih Oktavia

Metri Wahyuni
56

Gustin Yulia Rosa

Zidni Ilman Nafian

Fido Patrio

Meki Jeksen

Reni Desfri Pemli Yenti

Ridho Illahi

Pertemuan 3

1. Kontestan:

Zidni Ilman Nafian

Gustin Yulia Roza

2. Selebritis:

Bambang Kurniawan

Deki Ansahdi

Dicky Chandra

Fitri Nofriza

Rahmi Livia Putri

Ranji Rinaldi

Selvi Handayani

Yusti Murni

Elma Melati

Willi Zaberta
57

Pertemuan 4

1. Kontestan :

Dedi Ansahdi

Fitri Nofriza

2. Selebritis :

Chalvin Pratama Putra

Dian Fitria Murza

Fendo Mumtaz Zurrahmat

Nika Suci Ramadhani

Novia Azriana

Revido Yogi Ganesa

Ripel Mardiansyah

Salaida Menka

Sucu Oktavia Maharani

Yola Lestari
58

LAMPIRAN VI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )

Nama Sekolah : MTsN Talaok Bayang


Mata pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Tahun ajaran : 2011/2012
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 2 x 40 ( Pertemuan 1 )

A. Standar Kompetensi
Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

B. Kompetensi Dasar
Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.

C. Indikator
Menemukan sifat sudut yang dibentuk oleh garis singgung dan garis yang
melalui titik pusat

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu menemukan sifat sudut yang dibentuk oleh garis singgung dan
garis yang melalui titik pusat.

E. Materi Ajar
Lingkaran

F. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran: Pembelajaran Aktif Tipe Hollywood Squar

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Alokasi
Aktifitas Guru Aktifitas Siswa
Kegiatan Waktu
1 2 3 4
1) Guru mengecek kehadiran Siswa mendengarkan
Pendahuluan siswa penjelasan guru
2) Guru memberikan
Apersepsi
3) Guru memberikan
motivasi
4) Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
59

1 2 3 4
Kegiatan inti 1) uru menjelaskan materi 1) Siswa mendengarkan
mengenai sifat-sifat garis penjelasan guru.
singgung lingkaran.
2) Guru menyuruh setiap 2) Siswa membuat
siswa membuat minimal pertanyaan beserta
satu pertanyaan beserta jawaban.
jawaban.
3) Guru menyuruh siswa 3) Siswa mengumpulkan
mengumpulkan pertanyaan.
pertanyaan.
4) Guru memilih Sembilan 4) Siswa yang terpilih
orang siswa untuk sebagai selebritis
menjadi selebritis yang menempati posisi
akan menempati posisi masing-masing di
masing-masing yaitu tiga depan kelas dengan
orang duduk di lantai format tic-tac-toe.
dinamakan format tic
diberi nomor urut siswa
1,2,3, tiga orang duduk
di kursi dinamakan
format tac dan diberi
nomor urut siswa 4,5,6,
dan tiga orang berdiri di
belakang dinamakan
format toe dan diberi
nomor urut siswa 7,8,9.
5) Guru memilih dua orang 5) Siswa yang ditunjuk
siswa dari forum sebagai sebagai kontestan
kontestan yang bertugas mengambil pertanyaan
untuk memberikan dari guru dan memulai
pertanyaan kepada permainan Hollywood
selebritis. Squares.

6) Guru mengontrol 6) Mulailah permainan


jalannya strategi dengan kontestan
Hollywood squares mengambil pertanyaan
yang telah
dikumpulkan dan
memberikan
pertanyaan kepada
selebritis. Misalkan
pertanyaan pertama
diberikan kepada
60

1 2 3 4
siswa dengan nomor
urut 1 yang berada
diformat tic, lalu siswa
tersebut mencari
jawabannya, apabila
siswa tersebut tidak
bisa menjawab, maka
pertanyaan tersebut
dilemparkan ke siswa
nomor urut 2,
begitulah seterusnya
sampai pertanyaan bisa
dijawab, apabila
pertanyaan yang
diberikan bisa dijawab,
maka jawabannya
ditulis di papan tulis.
7) Kontestan menyatakan
setuju apabila jawaban
yang ditulis benar, dan
tidak setuju apabila
jawaban yang ditulis
salah. Siswa yang
tidak tampil juga
memberikan masukan
kepada kontestan
tentang jawaban yang
ditulis. Kalau jawaban
yang ditulis benar
maka siswa tersebut
digantungkan tanda X,
dan kalau jawaban
salah, maka
digantungkan tanda O.
8) Apabila semua
selebritis sudah
mendapat pertanyaan
maka dirotasi (diputar)
lagi dengan
memberikan
pertanyaan baru
61

1 2 3 4
kepada selebritis yang
belum bisa menjawab
pertanyaan dengan
benar.
9) Terbentuk format tic-
tac-toe artinya semua
selebritis sudah bisa
menjawab pertanyaan
dengan benar dengan
kata lain semua
selebritis sudah
memahami materi
yang dipelajari, kalau
belum maka guru
menjelaskan pada
bagian mana yang
belum dipahami oleh
siswa.

7) Apabila masih ada 10) Siswa mendengarkan


waktu guru mengganti penjelasan
paserta selebritis yang
belum tampil.
8) Pertanyaan yang belum
ditampilkan dijadikan
tugas rumah dan
dikumpulkan pada
pertemuan barikutnya

Penutup 1) Guru meminta siswa 1) Siswa mampu


untuk menyimpulkan menyimpulkan materi
materi yang sudah yang telah dipelajari
mereka pelajari.

2) Guru memberikan 2) Siswa mencatat


pekerjaan rumah. pekerjaan rumah yang
diberikan guru.
62

H. Sumber Ajar
M.Cholik Adinawan, Sugiono. 2004. Matematika 2 A Untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga

I. Penilaian
Instrument : Tes
Bentuk instrument : Tes tertulis

Contoh instrument :
1. Jelaskan sifat garis singgung dibawah ini!

S R T

2. Berikanlah contoh benda-benda yang menyatakan sebuah garis singgung


dalam kehidupan sehari-hari!
3. Buatlah sebuah gambar garis singgung lingkaran yang mana ST merupakan
garis singgung lingkaran yang tegak lurus terhadap jari-jari OR!
4. Manakah yang merupakan jari-jari yang tegak lurus terhadap garis ST pada
gambar dibawah ini?

S R T

5. Manakah yang merupakan garis singgung lingkaran pada soal nomor 4?


63

Kunci jawaban

Indikator
kemampuan Skala
No Penyelesaian Bobot Skor
pemahaman Maksimum
konsep
1 2 3 4 5 6
1 Sifat garis singgung pada Kemampuan 2 3 6
gambar adalah: Menyatakan ulang
a. Garis singgung suatu sebuah konsep
lingkaran adalah garis
yang memotong
lingkaran hanya pada
satu titik yaitu titik R.
b. Garis singgung suatu Kemampuan 2 3 6
lingkaran tegak lurus Menyatakan ulang
terhadap jari-jari sebuah konsep
lingkaran yang melalui
titik singgung.

2 Contoh garis singgung Menyatakan ulang 2 3 6


dalam kehidupan sehari- sebuah konsep.
hari:
a. Pemintal benang pada
mesin jahit
b. Hubungan lingkaran Menyatakan ulang 2 3 6
depan dan belakang pada sebuah konsep.
kompresor.

S R T
3 Langkah- langkah melukis Mengaplikasi 5 3 15
garis singgung lingkaran: konsep atau
a. Buat sebuah lingkaran algoritma
yang berpusat di O pemecahan masalah
dan buat garis yang
menyinggung lingkaran
b. Garis ST adalah garis
singgung lingkaran
c. Garis OR tegak lurus
terhadap jari-jari OR.
64

1 2 3 4 5 6

S R T

Jadi, yang merupakan jari-


jari lingkaran pada gambar
adalah OR.

4 Jadi OR adalah jari-jari Mengklasifikasi 5 3 15


yang tegak lurus terhadap objek menurut sifat-
garis singgung ST sifat tertentu sesuai
konsepnya.

S R T

5 Jadi yang merupakan garis Mengklasifikasi 5 3 15


singgung pada lingkaran di objek menurut sifat-
atas adalah garis ST. sifat tertentu sesuai
konsepnya.
Total 69
65

Keterangan skala penilaian: 0 = Tidak memuaskan


1 = Cukup memuaskan dengan banyak kekurangan
2 = Memuaskan dengan sedikit kekurangan
3 = Superior

Skor = bobot x skala


Nilai yang diperoleh siswa adalah

Skor Siswa
Nilai = 100%
Skor maksimum

Mengetahui, Padang, Februari 2012


Guru bidang studi matematika Peneliti

(Sumarlin, S.Pd) (Nice Susilawati)


66

PERTEMUAN I

MATERI AJAR
GARIS SINGGUNG LINGKARAN

1. Sifat-Sifat Garis Singgung Lingkaran

S R T
Pada gambar diatas dapat kita simpulkan beberapa sifat-ssifat garis singgung,
yaitu:
a. Garis singgung suatu lingkaran adalah garis yang memotong lingkaran
hanya pada satu titik, titik tersebut adalah titik R.
b. Garis singgung suatu ligkaran tegak lurus terhadap jari-jari lingkaran
yang melalui titik singgungnya.
Pada gambar di atas kita peroleh:
Garis SR merupakan garis singgung lingkaran
Garis SR tegak lurus terhadap jari-jari OR
Titik R disebut titik singgung pada lingkaran.

Contoh :
Tentukanlah sifat-sifat yang ada pada gambar garis singgung di bawah ini!

S R T

Penyelesaian :
Sifat-sifat garis singgung di atas adalah :
a. SR merupakan garis singgung lingkaran pada satu titik yaitu titik R.
b. OR merupakan jarii-jari yang tegak lurus terhadap garis singgung ST.
67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )

Nama Sekolah : MTsN Talaok Bayang


Mata pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Tahun ajaran : 2011/2012
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 2 x 40 ( Pertemuan 2 )

A. Standar Kompetensi
Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

B. Kompetensi Dasar
Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.

C. Indikator
Mengenali garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan luar dua
lingkaran

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengenali garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan
luar dua lingkaran.

E. Materi Ajar
Lingkaran

F. Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaran: Pembelajaran Aktif Tipe Hollywood Squares

G. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Alokasi
Aktifitas Guru Aktifitas Siswa
Kegiatan Waktu
1 2 3 4
1) Guru mengecek kehadiran Siswa mendengarkan
Pendahuluan siswa penjelasan guru
2) Guru memberikan
Apersepsi
3) Guru memberikan
motivasi
4) Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran
68

1 2 3 4
Kegiatan inti 1) Guru menjelaskan materi 1) Siswa mendengarkan
mengenai sifat-sifat garis penjelasan guru.
singgung lingkaran.
2) Guru menyuruh setiap 2) Siswa membuat
siswa membuat minimal pertanyaan beserta
satu pertanyaan beserta jawaban
jawaban.
3) Guru menyuruh siswa 3) Siswa mengumpulkan
mengumpulkan pertanyaan.
pertanyaan.
4) Guru memilih Sembilan 4) Siswa yang terpilih
orang siswa untuk sebagai selebritis
menjadi selebritis yang menempati posisi
akan menempati posisi masing-masing di
masing-masing yaitu tiga depan kelas dengan
orang duduk di lantai format tic-tac-toe.
dinamakan format tic
diberi nomor urut siswa
1,2,3, tiga orang duduk
di kursi dinamakan
format tac dan diberi
nomor urut siswa 4,5,6,
dan tiga orang berdiri di
belakang dinamakan
format toe dan diberi
nomor urut siswa 7,8,9.
5) Guru memilih dua orang 5) Siswa yang ditunjuk
siswa dari forum sebagai sebagai kontestan
kontestan yang bertugas mengambil
untuk memberikan pertanyaan dari guru
pertanyaan kepada dan memulai
selebritis. permainan Hollywood
Squares.

6) Guru mengontrol 6) Mulailah permainan


jalannya strategi dengan kontestan
Hollywood squares. mengambil
pertanyaan yang telah
dikumpulkan dan
memberikan
pertanyaan kepada
selebritis. Misalkan
pertanyaan pertama
diberikan kepada
69

1 2 3 4
siswa dengan nomor
urut 1 yang berada
diformat tic, lalu
siswa tersebut
mencari jawabannya,
apabila siswa tersebut
tidak bisa menjawab,
maka pertanyaan
tersebut dilemparkan
ke siswa nomor urut
2, begitulah
seterusnya sampai
pertanyaan bisa
dijawab, apabila
pertanyaan yang
diberikan bisa
dijawab, maka
jawabannya ditulis di
papan tulis.
7) Kontestan
menyatakan setuju
apabila jawaban yang
ditulis benar, dan
tidak setuju apabila
jawaban yang ditulis
salah. Siswa yang
tidak tampil juga
memberikan masukan
kepada kontestan
tentang jawaban yang
ditulis. Kalau jawaban
yang ditulis benar
maka siswa tersebut
digantungkan tanda
X, dan kalau jawaban
salah, maka
digantungkan tanda
O.
8) Apabila semua
selebritis sudah
mendapat pertanyaan
maka dirotasi
(diputar) lagi dengan
memberikan
pertanyaan baru
70

1 2 3 4

kepada selebritis yang


belum bisa menjawab
pertanyaan dengan
benar.
9) Terbentuk format tic-
tac-toe artinya semua
selebritis sudah bisa
menjawab pertanyaan
dengan benar dengan
kata lain semua
selebritis sudah
memahami materi
yang dipelajari, kalau
belum maka guru
menjelaskan pada
bagian mana yang
belum dipahami oleh
siswa.
7) Apabila masih ada waktu 10) Siswa mendengarkan
guru mengganti paserta penjelasan
selebritis yang belum
tampil.
8) Pertanyaan yang belum
ditampilkan dijadikan
tugas rumah dan
dikumpulkan pada
pertemuan barikutnya

Penutup 1) Guru meminta siswa 1) Siswa mampu


untuk menyimpulkan menyimpulkan materi
materi yang sudah yang telah dipelajari.
mereka pelajari.
2) Guru memberikan 2) Siswa mencatat
pekerjaan rumah. pekerjaan rumah yang
diberikan guru.

H. Sumber Ajar
M.Cholik Adinawan, Sugiono. 2004. Matematika 2 A Untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga
71

I. Penilaian
Instrument : Tes
Bentuk instrument : Tes tertulis

Contoh instrument :
1. Jelaskanlah ada berapa macam bentuk garis singgung!
2. Pada gambar dibawah ini garis AB merupakan garis singgung persekutuan
apa?

M N

3. Pada gambar dibawah ini garis PQ merupakan garis singgung persekutuan


apa?

M N

4. Buatlah sebuah gambar garis singgung persekutuan dalam lingkaran!


5. Buatlah sebuah gambar garis singgung persekutuan luar lingkaran!
72

Kunci jawaban

Indikator Skala
No Penyelesaian kemampuan Bobot Maksi Skor
pemahaman konsep mum
1 a. Garis singgung Kemampuan 3 3 9
persekutuan dalam Mengklasifikasi
yaitu garis singgung objek-objek menurut
yang berada di dalam sifat-sifat tertentu
lingkaran sesuai konsepnya
b. Garis singgung
persekutuan luar yaitu 3 3 9
garis singgung yang
berada di luar
lingkaran.

2 Gambar merupakan Kemampuan 5 3 15


garis singgung menyatakan ulang
persekutuan dalam AB. sebuah konsep.

3 Gambar merupakan Kemampuan 3 5 15


garis singgung menyatakan ulang
persekutuan luar PQ. sebuah konsep.
4 Garis singgung Mengaplikasi 6 3 18
persekutuan dalam dua konsep atau
lingkaran. algoritma
pemecahan
A masalah.
M N

5 Garis singgung Mengaplikasi 6 3 18


persekutuan luar dua konsep algoritma
lingkaran. pemecahan masalah
P

M N

TOTAL 84
73

Keterangan skala penilaian: 0 = Tidak memuaskan


1 = Cukup memuaskan dengan banyak kekurangan
2 = Memuaskan dengan sedikit kekurangan
3 = Superior

Skor = bobot x skala


Nilai yang diperoleh siswa adalah

Skor Siswa
Nilai = 100%
Skor maksimum

Mengetahui, Padang, Februari 2012


Guru bidang studi matematika Peneliti

(Sumarlin, S.Pd) (Nice Susilawati)


74

PERTEMUAN II

MATERI AJAR
GARIS SINGGUNG LINGKARAN

2. Menentukan Garis Singgung Persekutuan Dua Lingkaran


Garis singgung persekutuan dua lingkaran ada 2 macam, yaitu:
a. Garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran

M N

Pada gambar di atas AB adalah garis singgung persekutuan dalam dengan


jari-jari .
b. Garis singgung persekutuan luar dua lingkaran

M N

Pada gambar di atas PQ adalah garis singgung persekutuan luar dengan jari-
jari .

Contoh :
Buatlah contoh garis singgung persekutuan dalam dan garis singgung
persekutuan luar dua lingkaran dengan titik pusat MN dan jari-jari MA dan
NB!
Penyelesaian :

a. Garis singgung persekutuan dalam lingkaran dengan titik pusat MN dan


jari-jari MA dan NB
A

M N

B
75

b. Garis singgung persekutuan luar lingkaran dengan titik pusat MN dan


jari-jari MP dan NQ

M N
76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )

Nama Sekolah : MTsN Talaok Bayang


Mata pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Tahun ajaran : 2011/2012
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 2 x 40 ( Pertemuan 3 )

A. Standar Kompetensi
Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

B. Kompetensi Dasar
Menghitung panjang garis singgung persekutuan dua lingkaran.

C. Indikator
Menentukan panjang garis singgung persekutuan dalam dan pesekutuan luar

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengenali garis singgung persekutuan dalam dan persekutuan
luar dua lingkaran.

E. Materi Ajar
Lingkaran

F. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran: Pembelajaran Aktif Tipe Hollywood Squares

G. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Aktifitas Guru Alokasi


Aktifitas Siswa
Kegiatan Waktu
1 2 3 4
Pendahuluan 1) Guru mengecek Siswa mendengarkan penjelasan 10
kehadiran siswa guru
2) Guru memberikan
Apersepsi
3) Guru memberikan
motivasi
4) Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
77

1 2 3 4
1) Guru menjelaskan 1) Siswa mendengarkan 60
Kegiatan inti materi mengenai sifat- penjelasan guru.
sifat garis singgung
lingkaran.
2) Guru menyuruh setiap 2) Siswa membuat pertanyaan
siswa membuat beserta jawaban.
minimal satu
pertanyaan beserta
jawaban.
3) Guru menyuruh siswa 3) Siswa mengumpulkan
mengumpulkan pertanyaan.
pertanyaan.
4) Guru memilih 4) Siswa yang terpilih sebagai
Sembilan orang siswa selebritis menempati posisi
untuk menjadi masing-masing di depan kelas
selebritis yang akan dengan format tic-tac-toe.
menempati posisi
masing-masing yaitu
tiga orang duduk di
lantai dinamakan
format tic diberi nomor
urut siswa 1,2,3, tiga
orang duduk di kursi
dinamakan format tac
dan diberi nomor urut
siswa 4,5,6, dan tiga
orang berdiri di
belakang dinamakan
format toe dan diberi
nomor urut siswa 7,8,9.

5) Guru memilih dua 5) Siswa yang ditunjuk sebagai


orang siswa dari forum kontestan mengambil
sebagai kontestan yang pertanyaan dari guru dan
bertugas untuk memulai permainan Hollywood
memberikan Squares.
pertanyaan kepada
selebritis.
6) Guru mengontrol 6) Mulailah permainan dengan
jalannya strategi kontestan mengambil
Hollywood squares pertanyaan yang telah
dikumpulkan dan memberikan
Pertanyaan pertama kepada
selebritis. Misalkan pertanyaan
pertama
78

1 2 3 4

diberikan kepasa siswa dengan


nomor urut 1 yang berada
diformat tic, lalu siswa tersebut
mencari jawabannya, apabila
siswa tersebut tidak bisa
menjawab, maka pertanyaan
tersebut dilemparkan ke siswa
nomor urut 2, begitulah
seterusnya sampai pertanyaan
bisa dijawab, apabila
pertanyaan yang diberikan bisa
dijawab, maka jawabannya
ditulis di papan tulis.
7) Kontestan menyatakan setuju
apabila jawaban yang ditulis
benar, dan tidak setuju apabila
jawaban yang ditulis salah.
Siswa yang tidak tampil juga
memberikan masukan kepada
kontestan tentang jawaban yang
ditulis. Kalau jawaban yang
ditulis benar maka siswa
tersebut digantungkan tanda X,
dan kalau jawaban salah, maka
digantungkan tanda O.
8) Apabila semua selebritis sudah
mendapat pertanyaan maka
dirotasi (diputar) lagi dengan
memberikan pertanyaan baru
kepada selebritis yang belum
bisa menjawab pertanyaan
dengan benar.
9) Terbentuk format tic-tac-toe
artinya semua selebritis sudah
bisa menjawab pertanyaan
dengan benar dengan kata lain
semua selebritis sudah
memahami materi yang
dipelajari, kalau belum maka
guru menjelaskan pada bagian
mana yang belum dipahami oleh
siswa.
7) Apabila masih ada 10) Siswa mendengarkan penjelasan
guru
79

1 2 3 4

waktu guru mengganti


paserta selebritis yang
belum tampil.
8) Pertanyaan yang belum
ditampilkan dijadikan
tugas rumah dan
dikumpulkan pada
pertemuan barikutnya
Penutup 1) Guru meminta siswa 1) Siswa mampu menyimpulkan 10
untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
materi yang sudah
mereka pelajari.
2) Guru memberikan 2) Siswa mencatat pekerjaan
pekerjaan rumah. rumah yang diberikan guru.

H. Sumber Ajar
M.Cholik Adinawan, Sugiono. 2004. Matematika 2 A Untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga

I. Penilaian
Instrument : Tes
Bentuk instrument : Tes tertulis

Contoh instrument :
1. Pada gambar di bawah ini, garis AB merupakan garis singgung. Panjang
OA= 10 cm dan jari-jari OB= 6 cm. Hitunglah panjang garis singgung AB!

O A

2. Pada gambar di bawah ini, panjang MN=10 cm, panjang jari-jari MA=4 cm
dan panjang jari-jari NB=2 cm. Hitunglah panjang garis singgung
persekutuan AB!

M N

B
80

3. Jika diketahui, panjang PQ=25 cm, panjang jari-jari PA=13 cm dan jari-jari
QB=6 cm. Hitunglah panjang garis singgung persekutuan luar AB!

4. Panjang garis singgung persekutuan luar dua lingkaran adalah 12 cm,


sedangkan panjang jari-jarinya masing-masing 7 cm dan 2 cm. Hitunglah
jarak kedua pusatnya!

5. Panjang jari-jari dua lingkaran masing-masing 7 cm dan 2 cm, sedangkan


jarak kedua pusatnya 13 cm. Hitunglah panjang garis singgung persekutuan
luar lingkaran tersebut!
81

Kunci jawaban
skala
Indikator kemampuan
No Penyelesaian bobot maksi Skor
pemahaman konsep
mum
1 2 3 4 5 6
1 6 3 18

O A

Diketahui : OA=10 cm mengaplikasi objek-


OB =6cm objek menurut sifat-sifat
Ditanya : garis singgung tertentu sesuai
AB! konsepnya
Jawab : AB 2 OA 2 OB 2 menyatakan ulang
AB2 = 102 - 62 sebuah konsep
= 100 36
= 64 mengaplikasi konsep
AB = 64 atau algoritma
= 8 cm pemecahan masalah
Jadi panjang garis
singgung AB
adalah 8 cm
A
2 6 3 18
M N

Diketahui : MN =10 cm mengaplikasi objek-


MA =4 cm objek menurut sifat-sifat
BN =2 cm tertentu sesuai
Ditanya : garis singgung konsepnya
AB!
Jawab :
AB2= MN2- (MA+BN)2 menyatakan ulang
AB2 = 102 (4 + 2)2 sebuah konsep
= 100 (6)2
= 100 36
= 64 mengaplikasi konsep
atau algoritma
AB = 64 pemecahan masalah
= 8 cm
Jadi panjang garis singgung
AB adalah 8 cm
82

1 2 3 4 5 6
A
B

3 P Q
6 3 18

Diketahui : PQ =25 cm
PA =13cm
mengaplikasi objek-
QB = 6 cm
objek menurut sifat-sifat
Ditanya : garis singgung
tertentu sesuai
AB!
konsepnya
Jawab :
AB2 = PQ2- (PA - QB)2
menyatakan ulang
sebuah konsep
AB2 = 252 (13 - 6)2
= 625 (7)2
= 625- 49
AB = 576 mengaplikasi konsep
= 24 cm atau algoritma
Jadi panjang garis pemecahan masalah
singgung AB adalah 24 cm

4 A
B 6 3 18
P Q

Diketahui : L=12 cm mengaplikasi objek-


r1= 7 cm objek menurut sifat-sifat
r2= 2 cm tertentu sesuai
Ditanya : jarak pusat! konsepnya
Jawab :
L2 = p2- (r1 r2) menyatakan ulang
sebuah konsep
122 = p2 (7 - 2)2
p 2 = 144+ 25
= 169 mengaplikasi konsep
atau algoritma
p = 169 pemecahan masalah
= 13 cm
Jadi panjang garis
singgung AB
adalah 13 cm
.
83

1 2 3 4 5 6

5 6 3 18
A
B

P Q

Diketahui : p =13 cm
mengaplikasi objek-
r1 =7cm
objek menurut sifat-sifat
r2 =2 cm
tertentu sesuai
Ditanya : panjang garis
konsepnya
singgung luar!
Jawab :
menyatakan ulang sebuah
L2 = p2- (r1 - r2)2
konsep
l2 = 132 (7 2)2
= 169 25
= 144
mengaplikasi konsep
l = 144 atau algoritma
= 12 cm pemecahan masalah

TOTAL 90

Keterangan skala penilaian: 0 = Tidak memuaskan


1 = Cukup memuaskan dengan banyak kekurangan
2 = Memuaskan dengan sedikit kekurangan
3 = Superior

Skor = bobot x skala


Nilai yang diperoleh siswa adalah

Skor Siswa
Nilai = 100%
Skor maksimum

Mengetahui, Padang, Februari 2012


Guru bidang studi matematika Peneliti

(Sumarlin, S.Pd) (Nice Susilawati)


84

PERTEMUAN III

MATERI AJAR
GARIS SINGGUNG LINGKARAN

3. Menentukan Panjang Garis Singgung Persekutuan Dalam Dan Garis Singgung


Persekutuan Luar Dua Lingkaran
a. Garis singgung persekutuan dalam
Perhatikan gambar berikut:
A

M N

Misalnya garis singgung persekutuan dalam lingkaran adalah AB


Sehingga diperoleh:

AB2= MN2- (r1+ r2)2

Dengan : MN = titik pusat


r1= jari-jari 1
r2= jari-jari 2

b. Garis singgung persekutuan luar


Perhatikan gambar berikut:
A
B

P Q

Misalnya garis singgung luar lingkaran PQ


Sehingga diperoleh:
85

AB2= PQ2- (r1- r2)2

Dengan : AB =titik pusat


r1 =jari-jari 1
r2 =jari-jari 2
contoh :
1. Pada gambar di bawah ini, PA dan PB merupakan garis singgung.
Panjang jari-jari OA=5 cm dan OP= 13 cm. Tentukanlah:
a. Panjang garis singgung PA
b. Luas segitiga OPA
c. Luas layang-layang OAPB

P
oO

2. Panjang garis singgung persekutuan dalam dua lingkaran 9 cm dan


jarak kedua pusatnya 15 cm. Jika panjang salah satu jari-jari
lingkaran adalah 8 cm. Hitunglah panjang jari-jari lainnya!

Penyelesaian : A
1.
P
O

Diketahui : OA = 15cm
OP =13cm
Ditanya : a. Panjang PA
b. luas segitiga OPA
c. luas layang-layang OAPB
jawab : a. PA2 =OP2- OA2
=132- 52
=169 25
=144
PA =
PA =12 cm
Jadi panjang garis singgung PA =12 cm
86

b. luas segitiga OAP =

= 12

= 30 cm2
Jadi luas segitiga OAP = 30 cm
c. luas layang-layang OAPB = 2 x luas segitiga OAP
= 2 x 30 cm2

Luas laying-layang OAPB adalah 60 cm2.

A
2.
M N

Diketahui : d =9 cm
P =15 cm
r1 =8 cm
Ditanya : r2
jawab : d2 = p2 - (r1+r2)2
92 =152- (8+r2)2
81 =225- (8+r2)2
(8+r2)2 =144
8+r2 =
8+r2 =12
r2 4 cm
jadi panjang jari-jari lainnya adalah 4 cm.
87

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


( RPP )

Nama Sekolah : MTsN Talaok Bayang


Mata pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VIII / II
Tahun ajaran : 2011/2012
Materi Pokok : Lingkaran
Alokasi Waktu : 2 x 40 ( Pertemuan 4 )

A. Standar Kompetensi
Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya

B. Kompetensi Dasar
Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga.

C. Indikator
Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga

D. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar segitiga.

E. Materi Ajar
Lingkaran

F. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran: Pembelajaran Aktif Tipe Hollywood Squares

G. Kegiatan Pembelajaran
Tahap Aktifitas Guru Aktifitas Siswa waktu
Kegiatan
1 2 3 4
Pendahuluan 1) Guru mengecek Siswa mendengarkan penjelasan 10
kehadiran siswa guru
2) Guru memberikan
Apersepsi
3) Guru memberikan
motivasi
4) Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
88

1 2 3 4

Kegiatan inti 1) Guru menjelaskan 1) Siswa mendengarkan 60


materi mengenai penjelasan guru.
sifat-sifat garis
singgung lingkaran.
2) Guru menyuruh setiap 2) Siswa membuat pertanyaan
siswa membuat beserta jawaban.
minimal satu
pertanyaan beserta
jawaban.
3) Guru menyuruh siswa 3) Siswa mengumpulkan
mengumpulkan pertanyaan.
pertanyaan.
4) Guru memilih 4) Siswa yang terpilih sebagai
Sembilan orang siswa selebritis menempati posisi
untuk menjadi masing-masing di depan kelas
selebritis yang akan dengan format tic-tac-toe.
menempati posisi
masing-masing yaitu
tiga orang duduk di
lantai dinamakan
format tic diberi
nomor urut siswa
1,2,3, tiga orang
duduk di kursi
dinamakan format tac
dan diberi nomor urut
siswa 4,5,6, dan tiga
orang berdiri di
belakang dinamakan
format toe dan diberi
nomor urut siswa
7,8,9.
5) Guru memilih dua 5) Siswa yang ditunjuk sebagai
orang siswa dari kontestan mengambil
forum sebagai pertanyaan dari guru dan
kontestan yang memulai permainan
bertugas untuk Hollywood Squares.
memberikan
pertanyaan kepada
selebritis.
6) Guru mengontrol 6) Mulailah permainan dengan
jalannya strategi kontestan mengambil
Hollywood squares pertanyaan yang telah
dikumpulkan dan memberikan
89

1 2 3 4

pertanyaan kepada selebritis.


Misalkan pertanyaan pertama
diberikan kepada siswa dengan
nomor urut 1 yang berada
diformat tic, lalu siswa tersebut
mencari jawabannya, apabila
siswa tersebut tidak bisa
menjawab, maka pertanyaan
tersebut dilemparkan ke siswa
nomor urut 2, begitulah
seterusnya sampai pertanyaan
bisa dijawab, apabila
pertanyaan yang diberikan bisa
dijawab, maka jawabannya
ditulis di papan tulis.
7) Kontestan menyatakan setuju
apabila jawaban yang ditulis
benar, dan tidak setuju apabila
jawaban yang ditulis salah.
Siswa yang tidak tampil juga
memberikan masukan kepada
kontestan tentang jawaban
yang ditulis. Kalau jawaban
yang ditulis benar maka siswa
tersebut digantungkan tanda X,
dan kalau jawaban salah, maka
digantungkan tanda O.
8) Apabila semua selebritis sudah
mendapat pertanyaan maka
dirotasi (diputar) lagi dengan
memberikan pertanyaan baru
kepada selebritis yang belum
bisa menjawab pertanyaan
dengan benar.
9) Terbentuk format tic-tac-toe
artinya semua selebritis sudah
bisa menjawab pertanyaan
dengan benar dengan kata lain
semua selebritis sudah
memahami materi yang
dipelajari, kalau belum maka
guru menjelaskan pada bagian
mana yang belum dipahami
90

1 2 3 4

oleh siswa.
7) Apabila masih ada 10) Siswa mendengarkan
waktu guru mengganti penjelasan
paserta selebritis yang
belum tampil.
8) Pertanyaan yang
belum ditampilkan
dijadikan tugas rumah
dan dikumpulkan
pada pertemuan
barikutnya
Penutup 1) Guru meminta siswa 1) Siswa mampu menyimpulkan 10
untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari
materi yang sudah 2) Siswa mencatat pekerjaan
mereka pelajari. rumah yang diberikan guru.
2) Guru memberikan
pekerjaan rumah.

H. Sumber Ajar
M.Cholik Adinawan, Sugiono. 2004. Matematika 2 A Untuk SMP Kelas VIII.
Jakarta: Erlangga

I. Penilaian
Instrument : Tes
Bentuk instrument : Tes tertulis
Contoh instrument :
1. Jelaskanlah cara melukis lingkaran dalam segitiga!
2. Jelaskanlah cara melukis lingkaran luar segitiga!
3. Apakah gambar lingkaran berikut merupakan lingkaran dalam atau
lingkaran luar segitiga?
4. Lukislah lingkaran dalam pada segitiga berikut
C

R
A B

5. Lukislah lingkaran luar pada segitiga


Di samping!
P Q
91

Kunci jawaban
N Penyelesaian Indikator kemampuan Bob skala
o pemahaman konsep ot maksi Sko
mum r

1 2 3 4 5 6
1 Langkah-langkah melukis Kemampuan 7 3 21
lingkaran dalam segitiga: menyatakan ulang
a. Gambar segitiga ABC sebuah konsep
b. Buat garis bagi pada sudut
A, sehingga berpotongan
dengan garis BC
c. Buat garis bagi pada sudut
B, sehingga berpotongan
dengan garis AC
d. Buat garis bagi pada sudut
C, sehingga berpotongan
dengan garis AB.
e. Beri nama titik yang
berpotongan dengan garis
bagi sebagai titik O
f. Buat lingkaran pusat O
dengan jari-jari OP
sehingga menyinggung sisi
BC dan AC
g. Lingkaran yang terjadi
disebut lingkaran dalam
segitiga ABC.

2 Langkah-langkah melukis Kemampuan 7 3 21


lingkaran luar segitiga: menyatakan ulang
a. Gambar segitiga ABC sebuah konsep
sembarang
b. Lukis garis sumbu AB
c. Lukis garis sumbu BC
d. Beri nama perpotongan
garis sumbu dengan titik O
e. Hubungkan titik O dan titik
A.
f. Buat lingkaran dengan
pusat O dan jari-jari OA,
maka lingkaran tersebut
disebut lingkaran luar
segitiga.
92

1 2 3 4 5 6

3 Gambar tersebut merupakan Kemampuan 5 3 15


gambar lingkaran dalam mengaplikasi objek-objek
segitiga, karena lingkarannya menurut sifat-sifat tertentu
menyinggung sisi-sisi segitiga sesuai konsepnya
di bagian dalam segitiga.

4 Kemampuan 6 3 18
mengaplikasi konsep atau
algoritma pemecahan
A B
masalah

5 Kemampuan 6 3 18
mengaplikasi konsep atau
algoritma pemecahan
A
B masalah

TOTAL
93
93

Keterangan skala penilaian: 0 = Tidak memuaskan


1 = Cukup memuaskan dengan banyak kekurangan
2 = Memuaskan dengan sedikit kekurangan
3 = Superior

Skor = bobot x skala


Nilai yang diperoleh siswa adalah

Skor Siswa
Nilai = 100%
Skor maksimum

Mengetahui, Padang, Februari 2012


Guru bidang studi matematika Peneliti

(Sumarlin, S.Pd) (Nice Susilawati)


94

PERTEMUAN IV

MATERI AJAR
LINGKARAN DALAM DAN LINGKARAN LUAR SEGITIGA

1. Lingkaran Dalam Segitiga


Lingkaran dalam suatu segitiga adalah lingkaran yang menyinggung sisi-sisi
segitiga dibagian dalam segitiga

Cara melukis lingkaran dalam segitiga:


a. Gambar segitiga ABC
b. Buat garis bagi sudut A, sehingga berpotongan dengan garis BC
c. Buat garis bagi sudut B, sehingga berpotongan dengan garis AC
d. Buat garis bagi sudut C, sehingga berpotongan dengan garis AB
e. Beri nama titik yang berpotongan tadi dengan titik O
f. Buat lingkaran pada pusat O dengan jari-jari OP sehingga menyinggung
sisi BC dan AC
g. Lingkaran yang terjadi disebut lingkaran dalam segitiga.
C

A B

2. Lingkaran Luar Segitiga


Lingkaran luar segitiga merupakan pusat lingkaran adalah titik potong
garis-garis sumbu ketiga sisi segitiga.

Cara melukis lingkaran luar segitiga:


a. Gambar segitiga ABC sembarang
b. Lukis garis sumbu AB
c. Lukis garis sumbu BC
d. Beri nama titik perpotongan kedua sumbu dengan titik O
e. Hubungkan titik O dengan titik A
f. Buat lingkaran dengan pusat O dan jari-jari OA
g. Lingkaran tersebut merupakan lingkaran luar segitiga
95

A
B
Contoh :
1. Lukislah sebuah segitiga dalam lingkaran!
2. Lukislah sebuah segitiga luar lingkaran!

Penyelesaian :
1. Lingkaran dalam segitiga
C

A B

2. Lingkaran luar segitiga

A
B
96

LAMPIRAN VII

KISI-KISI SOAL UJI COBA TES AKHIR


KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP

Nama Sekolah : MTsN Jumlah Soal : 5 butir


Mata Pelajaran : Matematika Bentuk Soal : Esai
Kelas/Semester : VIII/II Penyusun : Nice Susilawati
Alokasi Waktu : 2 40'

Kompetensi Indikator Indikator


Dasar Kemampuan
Pemahaman Nomor
No. konsep soal

1 2 3 4 5
1. Menghitung 5.1.1Menemukan Menyatakan ulang 1
panjang sifat sudut sebuah konsep.
garis yang
singgung dibentuk
persekutuan oleh garis
dua singgung
lingkaran dan garis
yang melalui
titik pusat.
2. Menghitung 5.1.2 Mengenali Menyatakan ulang 2
panjang garis sebuah konsep.
garis singgung
singgung persekutuan Mengklasifikasi
persekutuan dalam dan 0bjek-objek menurut
dua garis sifat-sifat tertentu
lingkaran singgung sesuai konsepnya.
persekutuan
luar dua Mengklasifikasi
lingkaran 0bjek-objek menurut
sifat-sifat tertentu
sesuai konsepnya.

3. Menghitung 5.1.3 Menentukan Menyatakan ulang 3,4


Panjanggaris panjang sebuah konsep.
Singgung garis
Persekutuan singgung Mengklasifikasi
lingkaran persekutuan 0bjek-objek menurut
dalam dan sifat-sifat tertentu
97

1 2 3 4 5

garis sesuai konsep


singgung
persekutuan Mengaplikasi
luar dua kan konsep atau
lingkaran. algoritma ke
pemecahan masalah

4. Melukis 5.2.1.Melukis Menyatakan ulang


lingkaran lingkaran sebuah konsep.
dalam dan dalam dan Mengklasifikasi
lingkaran lingkaran 0bjek-objek menurut
luar segitiga luar sifat-sifat tertentu
segitiga sesuai konsepnya.

Mengaplikasikan
konsep atau
algoritma ke
pemecahan masalah
98

LAMPIRAN VIII
LEMBARAN SOAL UJI COBA TES AKHIR

Mata Pelajaran : Matematika


Kelas/Semester : VIII/II
Waktu : 80 menit
Bentuk Soal : Esai

PETUNJUK UMUM :
a. Tuliskanlah terlebih dahulu nama anda pada lembar jawaban
b. Periksalah dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum anda menjawabnya
c. Dahulukan menjawab soal-soal yang anda anggap mudah
d. Periksalah jawaban anda sebelum diserahkan kepada pengawas

PETUNJUK KHUSUS:
Buatlah jawaban dengan tulisan yang jelas dan rapi sehingga mudah dibaca dan
dipahami

Soal:
1. Jelaskanlah sifat-sifat garis singgung, dan berilah contoh benda dalam
kehidupan sehari-hari yang menyatakan garis singgung lingkaran
2 Buatlah sebuah gambar garis singgung persekutuan dalam dan luar
lingkaran!
3. Panjang jari-jari dua lingkaran masing-masing 5 cm dan 2 cm, sedangkan
jarak kedua pusatnya 13 cm. Hitunglah panjang garis singgung persekutuan
luar lingkaran tersebut!
4. Pada gambar di bawah ini, panjang MN=25 cm, panjang jari-jari MA=8 cm
dan panjang jari-jari NB=7 cm. Hitunglah panjang garis singgung
persekutuan AB!

M N

5. Lukislah sebuah lingkaran dalam segitiga dengan segitiga ABC dan tuliskan
langkah- langkah untuk melukisnya.
99

LEMBARAN KUNCI JAWABAN UJI COBA

No Indikator Skala Skor


Kunci Jawaban Bobot pemahaman Maks
konsep
1 2 3 4 5 6

1 Garis singgung lingkaran


memotong lingkaran 3 Kemampuan 3 9
hanya pada satu titik, menyatakan
garis singgung memiliki ulang sebuah
jari-jari yang tegak lurus konsep
terhadap titik singgung.
Contoh: Penggumpal 2 3 6
benang pada mesin jahit,
dan kompresor.
2
A 3 Kemampuan 3 9
menyatakan
M N
ulang sebuah
B
konsep
AB merupakan garis
singgung persekutuan
dalam dengan sudut pusat
MN.
A
B

P Q

PQ merupakan garis
3 Kemampuan 3 9
singgung persekutuan luar
menyatakan
dengan sudut pusat MN
ulang sebuah
konsep

6
A

3 M
N

B
100

1 2 3 4 5 6

Diketahui : MN=13 cm 7 Mengklasifika 3 21


MA=5 cm si objek-objek
BN =2 cm menurut sifat-
Ditanya : garis singgung sifat tertentu
AB! sesuai
konsepnya.
Jawab : Menyatakan
AB2 = MN2- (MA - BN)2 ulang sebuah
konsep

AB2 = 132 (5- 2)2


= 169 (3)2
= 169 9 Mengaplikasi
= 160 kan konsep
AB = cm 7 atau algoritma
Jadi panjang garis ke pemecahan
singgung AB adalah masalah
cm

4.
A B
N
M

Mengklasifika
si objek-objek
Diketahui : MN=25 cm 7 menurut sifat- 3 21
MA=8 cm sifat tertentu
BN =7 cm sesuai
Ditanya : garis singgung konsepnya.
AB!
Jawab : Menyatakan
AB2 = MN2- (MA + BN)2 ulang sebuah
konsep
AB2 = 252 ( 7 + 8 )2
= 625 (15)2
= 625 225 Mengaplikasi
= 400 kan konsep
AB = atau algoritma
AB = 20 cm 7 ke pemecahan
Jadi panjang garis masalah
singgung AB adalah 20 cm
101

1 2 3 4 5 6

5. Lingkaran dalam segitiga 7 Kemampuan 3 21


Cara melukis lingkaran menyatakan
dalam segitiga. Langkah- ulang sebuah
langkah y adalah: konsep.
a. Buat garis bagi sudut
A, sehingga
berpotongan dengan
garis BC
b. Buat garis bagi sudut
B, sehingga
berpotongan dengan
garis AC
c. Buat garis bagi sudut
C, sehingga
berpotongan dengan
garis AB
d. Beri nama titik yang
berpotongan tadi
dengan titik O
e. Buat lingkaran pada
pusat O dengan jari-jari
OP sehingga
menyinggung sisi BC
dan AC
f. Lingkaran yang terjadi
disebut lingkaran
dalam segitiga.
Gambar: lingkaran
dalam segitiga
C

A B

Total 96
102

LAMPIRAN IX

DISTRIBUSI NILAI PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS UJI


COBA
Nomor soal
No Skor Skor Nilai
1 2 3 4 5 total siswa
15 18 21 21 21
1 15 18 21 21 14 89 93
2 15 18 21 21 14 89 93
3 15 18 21 21 14 89 93
4 15 18 21 21 14 89 93
5 15 18 21 21 14 89 93
6 15 9 21 21 21 87 91
7 15 9 21 21 21 87 91
8 15 6 21 21 21 84 88
9 15 18 9 21 14 77 80
10 9 9 14 21 14 67 70
11 15 9 14 14 14 66 69
12 9 18 14 7 14 62 65
13 15 9 14 7 14 59 62
14 9 9 14 21 0 53 55
15 3 0 7 21 21 52 54
16 9 9 14 14 0 46 48
17 6 9 7 14 7 46 48
18 6 6 7 14 7 40 42
19 6 9 7 7 7 36 48
20 6 9 0 0 7 22 23
21 6 9 0 0 7 22 23
22 6 0 7 0 7 20 21
23 0 0 14 0 0 14 15

Total Skor pemahaman konsep = 96

Nilai yang diperoleh siswa = x 100%


103

LAMPIRAN X

PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN

Rumus:

Soal:
1) Skor maksimal = 15

10,43

2) Skor maksimal = 18

10,30

3) Skor maksimal = 21

13,47

4) Skor maksimal = 21

14,30

5) Skor maksimal = 21
11,26
104

LAMPIRAN XI
Distribusi Nilai Uji Coba Tes Kelompok Atas Dan
Kelompok Bawah
Kelompok atas

No Nomor Soal
1 2 3 4 5
1 15 18 21 21 14
2 15 18 21 21 14
3 15 18 21 21 14
4 15 18 21 21 14
5 15 18 21 21 14
6 15 9 21 21 21
7 15 9 21 21 21
8 15 6 21 21 21
9 15 18 9 21 14
10 9 9 14 21 14
11 15 9 14 14 14
12 9 18 14 7 14

168 150 219 231 189


14 12,5 18,25 19,25 15,75

Kelompok Bawah

No Nomor Soal
1 2 3 4 5
1 15 9 14 7 14
2 9 9 14 21 0
3 3 0 7 21 14
4 9 9 14 14 0
5 6 9 7 14 7
6 6 6 7 14 7
7 6 9 7 7 7
8 6 9 0 0 7
9 6 9 0 0 7
10 6 0 7 0 7
11 0 0 14 0 0

72 69 91 98 70
6,55 6,27 8,27 8,91 6,36
105

LAMPIRAN XII

Menentukan Daya Pembeda Soal

Rumus:

(Soal diterima/ Baik)

( Soal diterima/ Baik)

(Soal diterima/ Baik)

(Soal diterima/ Baik)

(Soal diterima/ Baik)


106

TABULASI DISTRIBUSI JAWABAN KELOMPOK TINGGI (T)


DAN KELOMPOK RENDAH ( R), TINGKAT KESUKARAN (TK)
DAN DAYA PEMBEDA (DP) DARI SOAL UJI COBA TES

No Skor DP Klasifikas TK Klasifi Ket


maks Kelompok i DP kasi
T R TK
1 10,43 15 168 72 0,50 Diterima 0,69 Sedang Dipakai
2 10,30 18 150 69 0,44 Diterima 0,57 Sedang Dipakai
3 13,47 21 219 91 0,48 Diterima 0,64 Sedang Dipakai
4 14,30 21 251 98 0,49 Diterima 0,68 Sedang Dipakai
5 11,26 21 189 70 0,45 Diterima 0,54 Sedang Dipakai
107

LAMPIRAN XIII
PERHITUNGAN RELIABILITAS

No. X1 X2 X3 X4 X5 XtX12 X22 X32 X42 X52 Xt2


1 15 18 21 21 14 89 225 324 441 441 196 7921
2 15 18 21 21 14 89 225 324 441 441 196 7921
3 15 18 21 21 14 89 225 324 441 441 196 7921
4 15 18 21 21 14 89 225 324 441 441 196 7921
5 15 18 21 21 14 89 225 324 441 441 196 7921
6 15 9 21 21 21 87 225 81 441 441 441 7569
7 15 9 21 21 21 87 225 81 441 441 441 7569
8 15 6 21 21 21 84 225 36 441 441 441 7056
9 15 18 9 21 14 77 225 324 81 441 196 5929
10 9 9 14 21 14 67 81 81 196 441 196 4489
11 15 9 14 14 14 66 225 81 196 196 196 4356
12 9 18 14 7 14 62 81 324 196 49 196 3844
13 15 9 14 7 14 59 225 81 196 49 196 3481
14 9 9 14 21 0 53 81 81 196 441 0 2809
15 3 0 7 21 21 52 9 0 49 441 441 2704
16 9 9 14 14 0 46 81 81 196 196 0 2116
17 6 9 7 14 7 43 36 81 49 196 49 1849
18 6 6 7 14 7 40 36 36 49 196 49 1600
19 6 9 7 7 7 36 36 81 49 49 49 1296
20 6 9 0 0 7 22 36 81 0 0 49 484
21 6 9 0 0 7 22 36 81 0 0 49 484
22 6 0 7 0 7 20 36 0 49 0 49 400
23 0 0 14 0 0 14 0 0 196 0 0 196
240 237 310 329 266 1382 3024 3231 5226 6223 4018 97836

Keterangan:
X1 = Skor yang diperoleh siswa pada soal nomor 1
X2 = Skor yang diperoleh siswa pada soal nomor 2
X3 = Skor yang diperoleh siswa pada soal nomor 3
X4 = Skor yang diperoleh siswa pada soal nomor 4
X5 = Skor yang diperoleh siswa pada soal nomor 5
108

= 22,6 + 34,3 + 45,6 + 66 +40,94

= 209,44

Mencari Variansi Total digunakan rumus :

= 643,30
109

(Reliable)
110

LAMPIRAN XIV

DISTRIBUSI NILAI TES AKHIR KELAS SAMPEL

Keterangan

No Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol


1 2 3 4 5
1 97 85 Tuntas Tuntas
2 96 85 Tuntas Tuntas
3 93 82 Tuntas Tuntas
4 93 82 Tuntas Tuntas
5 88 79 Tuntas Tuntas
6 87 79 Tuntas Tuntas
7 86 78 Tuntas Tuntas
8 86 78 Tuntas Tuntas
9 86 72 Tuntas Tuntas
10 82 71 Tuntas Tuntas
11 82 71 Tuntas Tuntas
12 79 71 Tuntas Tuntas
13 79 69 Tuntas Tidak Tuntas
14 79 69 Tuntas Tidak Tuntas
15 79 65 Tuntas Tidak Tuntas
16 79 65 Tuntas Tidak Tuntas
17 78 65 Tuntas Tidak Tuntas
18 78 65 Tuntas Tidak Tuntas
19 78 65 Tuntas Tidak Tuntas
20 72 62 Tuntas Tidak Tuntas
21 72 62 Tuntas Tidak Tuntas
22 72 60 Tuntas Tidak Tuntas
23 72 60 Tuntas Tidak Tuntas
24 71 60 Tuntas Tidak Tuntas
25 71 57 Tuntas Tidak Tuntas
26 69 57 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
27 67 55 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
28 65 55 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
29 65 55 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
30 60 55 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
31 60 55 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
111

1 2 3 4 5
32 60 54 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
33 60 52 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
34 58 50 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
35 58 48 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
36 57 48 Tidak Tuntas Tidak Tuntas
37 57 Tidak Tuntas
38 55 Tidak Tuntas
39 55 Tidak Tuntas

X 2881 2341
X2 218523 156341
77,89 65,03
S2 149,95 117,45
S 12,24 10,83
112

LAMPIRAN XV

UJI NORMALITAS KELAS SAMPEL

UJI NORMALITAS KELAS EKSPERIMEN


Normal
99
Mean 73.87
StDev 12.25
95 N 39
AD 0.562
90
P-Value 0.137
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90 100 110
VIII.3

UJI NORMALITAS KELAS KONTROL


Normal
99
Mean 65.03
StDev 10.84
95 N 36
AD 0.572
90
P-Value 0.128
80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
40 50 60 70 80 90
VIII.4
113

LAMPIRAN XVI

UJI HOMOGENITAS KELAS SAMPEL


UJI HOMOGENITAS KELAS SAMPEL
F-Test
Test Statistic 1.28
VIII.3 P-Value 0.468
Levene's Test
C2

Test Statistic 0.86


P-Value 0.357
VIII.4

10 12 14 16
95% Bonferroni Confidence Intervals for StDevs

VIII.3
C2

VIII.4

50 60 70 80 90 100
C1
114

LAMPIRAN XVII
UJI HIPOTESIS KELAS SAMPEL

Two-Sample T-Test and CI: Eksperimen, Kontrol

Two-sample T for Eksperimen vs Kontrol

N Mean StDev SE Mean


Eksperimen 39 73.9 12.2 2.0
Kontrol 36 65.0 10.8 1.8

Difference = mu (Eksperimen) - mu (Kontrol)


Estimate for difference: 8.84402
95% lower bound for difference: 4.38048
T-Test of difference = 0 (vs >): T-Value = 3.30 P-Value = 0.001
DF = 73
Both use Pooled StDev = 11.5920
115

LAMPIRAN X VIII
DOKUMENTASI PENELITIAN

1. Guru Menjelaskan Materi

2. Siswa Mengerjakan latihan


116

3. Siswa membuat pertanyaan beserta jawaban

4. Dua orang siswa sebagai kontestan yang bertugas untuk memberikan


pertanyaan kepada selebritis
117

.
5. Siswa sebagai selebritis menuliskan jawaban di papan tulis

6. Siswa sebagai selebritis menulis jawaban di papan tulis


118

7. Terbentuknya format tic-tac-toe

8. Siswa sedang melaksanakan tes uji coba


119

9. Siswa sedang melaksanakan tes akhir

Anda mungkin juga menyukai