Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat berperan

dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga sangat

penting dipelajari. Oleh karena itu pelajaran matematika merupakan salah

satu mata pelajaran wajib diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, baik pada

jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Peraturan Dirjen Dikdasmen No. 506/C/PP/2004 tanggal 11 November

2004 tentang penilaian Perkembangan Anak Didik Sekolah Menengah

Pertama (SMP), Depdiknas (2004) dalam Fadjar (2009: 13) menyatakan

bahwa Aspek penilaian matematika dalam rapor dikelompokkan menjadi

tiga aspek yaitu: 1) Pemahaman Konsep, 2) Penalaran dan Komunikasi, dan

3) Pemecahan masalah. Pemahaman konsep, siswa mampu mendefenisikan

konsep, dan mengidentifikasi dari konsep. Penalaran dan komunikasi, siswa

mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika secara lisan,

tertulis, dan mendemonstrasikan. Sedangkan pemecahan masalah, siswa

mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian, dan

menyelesaikan masalah.

Mengingat begitu penting peranan matematika, maka pemerintah juga

terus berusaha meningkatkan mutu pendidikan matematika ke yang lebih

baik, diantaranya melengkapi sarana dan prasarana, mengembangkan dan

memperbaharui kurikulum, mengadakan seminar kependidikan, serta

1
2

pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti pendidikan lanjut.

Berbagai usaha yang dilakukan tersebut belum memperlihatkan hasil yang

memuaskan. Realitanya masih banyak siswa yang mendapatkan nilai rendah

dan belum mampu memahami konsep matematika. Kondisi seperti ini juga

terjadi di SMPN 21 Sijunjung. Rendahnya hasil belajar matematika siswa

kelas VIII SMPN 21 Sijunjung dapat dilihat pada Tabel dibawah ini :

Tabel 1. Nilai Rata-rata dan Persentase Matematika Siswa Kelas VIII


dari Hasil Ujian Semester II Siswa Kelas VII SMPN 21
Sijunjung Tahun Pelajaran 2011/2012.
Jumlah Nilai Tuntas Tidak Tuntas
No Kelas
siswa Rata rata Jumlah % Jumlah %
1 VIII.1 30 61,03 8 26,67 22 73,33
2 VIII.2 30 60,47 5 16,67 25 83,33
Sumber: Tata Usaha SMPN 21 Sijunjung (20 September 2011)

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar matematika

siswa kelas VIII SMPN 21 Sijunjung banyak yang berada di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM), yang mana KKM yang ditetapkan oleh sekolah

adalah 65. Selain itu siswa yang tidak tuntas lebih banyak dibandingkan dari

siswa yang tuntas. Melihat kondisi tersebut dapat disimpulkan bahwa

pemahaman konsep siswa pada mata pelajaran matematika sangat kurang.

Hasil observasi yang dilakukan di SMPN 21 Sijunjung pada tanggal 15

dan 17 November 2010 ditemukan beberapa masalah yang terjadi dalam

pembelajaran matematika. Masalah-masalah tersebut antara lain strategi

pembelajaran yang diterapkan guru kurang bervariasi dan proses pembelajaran

yang cenderung terpusat pada guru, sehingga siswa kurang terlibat dalam

proses pembelajaran. Hal ini membuat siswa tidak aktif saat mengikuti

pelajaran. Siswa tidak terbiasa berbagi pengetahuan dengan temannya. Siswa


3

tidak mau bertanya serta hanya menunggu teman yang lain bertanya. Selain

itu, siswa tidak dibiasakan berdiskusi dan mengkonstruksi pengetahuan yang

diterima sehingga siswa kurang memahami konsep dengan baik.

Selanjutnya wawancara yang dilakukan dengan guru matematika

SMPN 21 Sijunjung, penulis mendapat informasi bahwa pemahaman siswa

dalam memahami konsep matematika masih rendah sehingga siswa sulit

mengerjakan soal-soal yang diberikan guru. Selain itu, siswa lebih cenderung

menghafal rumus-rumus yang dipelajari daripada memahami konsep-konsep

matematika yang diberikan. Oleh karena itu, siswa tidak dapat

mengaplikasikan konsep-konsep untuk menyelesaikan permasalahan yang

diberikan.

Keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran

matematika dapat dilihat dari tingkat pemahaman, penguasaan materi serta

prestasi belajar siswa. Semakin tinggi pemahaman dan penguasaan materi

serta prestasi belajar siswa maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan

pembelajaran. Pada kenyataannya pembelajaran matematika di SMPN 21

Sijunjung belum berhasil meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-

konsep matematika. Oleh karena itu penanaman konsep yang benar harus

diberikan pada setiap pokok bahasan dalam matematika.

Berbagai usaha telah dilakukan oleh guru untuk meningkatkan

pemahaman konsep dan hasil belajar matematika di SMPN 21 Sijunjung

diantaranya, guru sudah berusaha memberikan tugas dan latihan kepada siswa

setelah menjelaskan materi pelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengetahui


4

pemahaman siswa terhadap konsep pembelajaran yang telah diberikan dan

juga untuk melatih ingatan siswa terhadap materi yang diajarkan, namun

usaha tersebut tidak berjalan dengan baik karena pada waktu latihan siswa

banyak yang mencontoh pada temannya.

Salah satu alternatif untuk mengatasi masalah di atas, maka guru perlu

menerapkan suatu strategi dalam pembelajaran matematika yang dapat

mengaktifkan siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan menerapkan

strategi Synergetic Teaching.

Strategi Syenergetic Teaching dapat membantu siswa memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara aktif. Strategi Synergetic

Teaching adalah salah satu strategi belajar aktif yang menggabungkan dua

cara belajar yang berbeda. Maksud dari cara belajar yang berbeda yaitu dalam

setiap kelompok dibagi untuk belajar di luar dan di dalam kelas. Selain itu,

strategi ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi hasil

belajar dari materi yang sama dengan cara belajar yang berbeda kemudian

membandingkan catatan mereka. Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe

Synergetic Teaching diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep

matematika siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Aktif tipe Synergetic Teaching yang

Disertai Kuis terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika

Siswa Kelas VIII SMPN 21 Sijunjung Tahun Pelajaran 2011/2012.


5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Strategi pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi dan

pembelajaran cenderung berpusat pada guru.

2. Siswa tidak terbiasa berbagi pengetahuan dengan temannya.

3. Siswa tidak dibiasakan berdiskusi dan mengkonstruksi pengetahuan yang

diterima.

4. Siswa lebih cenderung menghapal rumus-rumus daripada memahami

konsep-konsep matematika yang diberikan guru.

5. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa masih rendah.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka perlu pembatasan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Siswa tidak terbiasa berbagi pengetahuan dengan temannya.

2. Kemampuan pemahaman konsep matematika siswa masih rendah.

Mengatasi permasalahan di atas, maka penulis menggunakan strategi

pembelajaran aktif tipe Synergetic Teaching yang Disertai Kuis.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: Apakah kemampuan pemahaman konsep matematika

siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran aktif tipe Synergetic Teaching

yang disertai kuis lebih baik dari pada kemampuan pemahaman konsep
6

matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional pada siswa

kelas VIII SMPN 21 Sijunjung Tahun Pelajaran 2011/2012?.

E. Asumsi

1. Guru mampu menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Synergetic

Teaching.

2. Setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama dalam mengikuti proses

pembelajaran matematika di kelas.

3. Hasil tes akhir dalam penelitian ini menggambarkan kemampuan

pemahaman konsep siswa.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan

pemahaman konsep matematika siswa yang diajar dengan strategi

pembelajaran aktif tipe Synergetic Teaching yang disertai kuis lebih baik dari

pada kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang diajar dengan

pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMPN 21 Sijunjung Tahun

Pelajaran 2011/2012.

G. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Sebagai bekal ilmu pengetahuan bagi penulis untuk bisa meningkatkan

dan mengembangkan diri sebagai calon guru matematika nantinya.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru matematika untuk memilih

strategi pembelajaran.
7

3. Sebagai pengalaman belajar yang baru bagi siswa SMPN 21 Sijunjung

khususnya siswa kelas VIII, sehingga siswa termotivasi dalam belajar

matematika.

Anda mungkin juga menyukai