Anda di halaman 1dari 14

CRITICAL JOURNAL

REVIEW
MK. FILSAFAT
PENDIDIKAN

Skor

JURNAL PENDIDIKAN ISLAM

"KARAKTER PENDIDIKAN UNTUK MEMBENTUK PENDIDIKAN KARAKTER"


(Abdul Jalil, Oktober 2012)

NAMA MAHASISWA: Khalisa Aulia Tasya


NIM : 7213344016
DOSEN PENGAMPU : Winara, S.pd., M.pd
MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS


EKONOMI – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
OKTOBER 2021
EXECUTIVE SUMMARY

Di dalam journal yang telah saya review ini berjudul Karakter Pendidikan Untuk
Membentuk Pendidikan Karakter. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan
tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui pengajaran dan latihan. Sedangkan Karakter adalah lukisan jiwa yang
termanifestasi dalam perilaku. Selain itu dalam journal ini tedapat pengertian Pendidikan
Karakter merupakan terapan ilmu filsafat terhadap problem pendidikan. Jadi, Pendidikan
Karakter sebagai ilmu yang hakikatnya merupakan pendidikan mengenai karakter-
karakter pada anak. Didalam Journal ini juga membahas beberapa sumber nilai dalam
pendidikan karakter.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Critical Jurnal
Report”
Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai buku, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen. sebagai dosen
pengampu mata kuliah “Filsafat Pendidikan”
Penulis menyadari dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya.

Medan, 2 Oktober 2021

Khalisa Aulia Tasya


DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY.............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iv
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................5
A. Rasionalisasi pentingnya CJR....................................................................................5
B. Tujuan Penulisan CJR................................................................................................5
C. Manfaat CJR.............................................................................................................5
D. Identitas CJR.......................................................................................................... 6
BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL......................................................................................7
A. Pendahuluan ..........................................................................................................7
B. Deskripsi Isi..............................................................................................................8
BAB III PEMBAHASAN................................................................................................. 11
A. Pembahasan Isi Jurnal .......................................................................................... 11
B. Kelebihan Dan Kekurangan Isi Jurnal.......................................................................12
BAB IV PENUTUP..........................................................................................................13
A. Kesimpulan.............................................................................................................13
B. Rekomendasi..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CJR


Agar teori dapat mengkaji sebuah Jurnal Pendidikan Karakter dengan tujuan umum untuk
melatih mahasiswa tersebut merumuskan definisi konseptual berdasarkan sintesis-teori
yang berkembang dari jurnal yang direlevan. Dan juga dengan hal demikian, para siswa
dapat membandingkan jurnal mana yang lebih efektif digunakan saat pembelajaran atau
dalam pembahasan materi apapun.

B. Tujuan Penulisan CJR


· Untuk menyelesaikan tugas Critical Jurnal review dalam mata kuliah Filsafat Pendidikan
· Mampu berfikir sistematis dan kritis.
· Mampu mengekspresikan pendapat dalam memandang suatu jurnal yang akan
direview.
· Mampu menulis karya ilmiah
· Mampu menyampaikan, menggunakan dan mengaplikasikan ilmu mereview
untuk menjadi susatu sistem yang terpada dalam pengembangan keilmuannya.

C. Manfaat Penulisan CJR


· Menambah wawasan pengetahuan tentang “Filsafat Pendidikan”
· Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah Journal yang telah di lengkapi
dengan ringkasan Journal , pembahasan isi Journal, serta kekurangan dan kelebihan
Journal tersebut.
· Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas Journal yang
dianalisis tersebut.
D. Identitas Artikel dan Journal

1. Judul Artikel. : Karakter Pendidikan Untuk Membentuk Pendidikan Karakter


2. Nama Journal : Journal Pendidikan Islam
3. Edisi Terbit : 2012
4. Pengarang Artikel : Abdul Jalil
5. Penerbit : IAIN Walisongo
6. Kota Terbit : Semarang
7. Nomor ISSN : 1979-1739
8. Alamat Situs. : http://journal.walisongo.ac.id/index.php/nadwa
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Pendahuluan Utama
Di tengah pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan segala efek
positif dan negatifnya, keniscayaan manusia masa depan yang tetap beriman dan
bertakwa di satu sisi dan di sisi lain menjadi manusia yang cerdas, terampil, dan mandiri
serta sanggup berkompetisi dengan yang lain adalah obsesi dan cita-cita yang tidak bisa
ditawar lagi. Oleh karena itu, generasi masa depan harus dipersiapkan untuk mampu
bertahan, bersaing dan memiliki kualitas serta mumpuni dalam bidang tertentu. Jika
tidak, mereka akan terkooptasi oleh arus globalisasi dan modernisasi. Sejarah telah
membuktikan bahwa konsistensi pesantren terhadap manhaj al-fikr al-salafy (metode
berfikir sesuai nilai-nilai salaf) telah menjadikannya mampu bertahan dari segala deraan
dan tantangan zaman. Pesantren dapat bertahan dengan tegar ketika sistem pendidikan
yang lain hanya sibuk mengurusi politik dan birokrasi.
B. Pendahuluan Pembanding
Pendidikan pada hakikatnya bertujuan membantu manusia untuk menjadi cerdas
dan pintar (smart) sekaligus menjadi manusia yang baik (good).Menjadikan manusia
cerdas dan pintar, boleh jadi mudah melakukannya, tetapi menjadikan manusia agar
menjadi orang yang baik dan bijak, tampaknya jauh lebih sulit.Oleh karena itu, sangat
wajar apabila dikatakan bahwa problem moral merupakan persoalan akut yang
mengiringi kehidupan manusia di setiap waktu dan di berbagai tempat.Kenyataan tentang
akutnya problem moral ini yang kemudian menempatkan penyelengaraan pendidikan
karakter sebagai sesuatu yang penting (Oci Melisa Depiyanti, 2012).Berbicara tentang
pendidikan karakter sebetulnya bukan hal baru dalam sistem pendidikan di
Indonesia.Pendidikan karakter sudah sejak lama menjadi bagian penting dalam misi
kependidikan nasional, walaupun dengan penekanan dan istilah yang berbeda
(Muhammad Ilyas Ismail, 2012).
B. Deskripsi Isi Utama
A. Antara Pendidikan Karakter dan Karakter Pendidikan
Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tingkah laku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
pengajaran dan latihan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, karakter didefinisikan sebagai tabiat; sifat-
sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain;
watak, sedang kata berkarakter diterjemahkan sebagai mempunyai tabiat; mempunyai
kepribadian; berwatak. Di dalam kamus psikologi dinyatakan bahwa karakter adalah
kepribadian ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang;
biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.
B. Pendidikan Karakter dalam Dunia Global
Istilah karakter sendiri sesungguhnya menimbulkan ambiguitas. Karakter, secara
etimologis berasal dari bahasa Yunani “karasso”, berarti “cetak biru”, “format dasar”,
“sidik” seperti dalam sidik jari. Sedangkan menurut istilah, ada beberapa pengertian
mengenai karakter itu sendiri. Secara harfiah Hornby dan Parnwell mengemukakan
karakter artinya “kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi”
Jenis karakter yang hendak ditanamkan pada siswa, sebagaimana anjuran
kementrian diknas, adalah: pertama, karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya;
kedua, kemandirian dan bertanggungjawab; ketiga, kejujuran/ amanah, diplomatis;
keempat, hormat dan santun; kelima, dermawan, suka tolong-menolong dan gotong-
royong/kerjasama; keenam, percaya diri dan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan
keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati, dan; kesembilan, karakter toleransi,
kedamaian, dan kesatuan.

Deskripsi Journal Pembanding


A. Hakikat Pendidikan Karakter
Secara etimologis, kata karakter (Inggris: character) berasal dari bahasa Yunani, yaitu
charassein yang berarti “to engrave”. Kata “to engrave” dapat diterjemahkan “mengukir,
melukis”(John M. Echols dan Hassan Shadily, 1995). Makna ini dapat dikaitkan dengan
persepsi bahwa karakter adalah lukisan jiwa yang termanifestasi dalam perilaku.Karakter
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak
atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak (Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,2008).
Kepribadian merupakan ciri atau karakteristik atau sifat khas dari diri seseorang yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga
pada masa kecil, dan juga bawaan sejak lahir (Doni A. Koesoema,2007). karakter identik
dengan akhlak, etika, dan moral, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia
yang universal meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan
dengan Tuhan, dengan dirinya, dengan sesama manusia, maupun dengan lingkungannya,
yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan
norma-norma agama, hukum, tatakrama, budaya, dan adat istiadat.
B. Sumber Nilai Pendidikan Karakter
1. Pendidikan Karakter Berbasis Islam
Islam menggunakan kata akhlak (bentuk jamak dari kata khuluq) untuk
menggambarkan karakter.Al-Ghazali, sebagaimana dikutip Nata, mengemukakan dua
citra manusia, yaitu citra lahiriah manusia disebutkhalqdan citra batiniahnya yang disebut
khuluq.
2. Pendidikan Karakter Berbasis Budaya
Pendidikan karakter berbasis budaya menegaskan bahwa kebudayaan dimaknai
sebagai sesuatu yang diwariskan atau dipelajari, kemudian meneruskan apa yang
dipelajari serta mengubahnya menjadi sesuatu yang baru, itulah inti dari proses
pendidikan.
C. Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Tripusat Pendidikan
1. Pendidikan Karakter dalam Keluarga
Menurut Thomas Lickona yang dikutip Megawangi, pendidikan karakter perlu
dilakukan sejak usia dini (Ratna Megawangi, 2003).Oleh karena itu, bagi seorang anak,
keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan
perkembangannya.
Selain psikolog, para sosiolog juga meyakini bahwa keluarga memiliki peran penting
dalam menentukan kemajuan suatu bangsa, sehingga mereka berteori bahwa keluarga
adalah unit yang penting sekali dalam masyarakat, sehingga jika keluarga-keluarga yang
merupakan fondasi masyarakat lemah, maka masyarakat pun akan lemah .Aspek penting
dalam pembentukan karakter anak dalam keluarga adalah terpenuhinya tiga kebutuhan
dasar anak, yaitu: maternal bonding, rasa aman, dan stimulasi fisik dan mental.
2. Pendidikan Karakter di Sekolah
Proses pendidikan karakter di sekolah dilakukan secara terpadu. Proses tersebut
didasarkan bahwa sejauh ini muncul keyakinan bahwa anak akan tumbuh dengan baik jika
dilibatkan secara alamiah dalam proses belajar. Istilah terpadu dalam pembelajaran
berarti pembelajaran menekankan pengalaman belajar dalam konteks yang bermakna.
Pengajaran terpadu dapat didefinisikan: suatu konsep dalam pendekatan belajar yang
melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi
peserta didik.
3. Pendidikan Karakter dalam Masyarakat
Pelaksanaan pendidikan karakter di masyarakat menggariskan pentingnya unsur
keteladanan.Selain dari itu, perlu disertai pula dengan upaya-upaya untuk mewujudkan
lingkungan sosial yang kondusif bagi anak, baik dalam keluarga, di sekolah, dan dalam
masyarakat. Jika demikian, pelaksanaan pendidikan karakter akan lebih berkesan dalam
rangka membentuk kepribadian siswa.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Journal
Menurut Jurnal Yang Direview Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses
pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan. karakter adalah kepribadian
ditinjau dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang; biasanya
mempunyai kaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap.
Jenis karakter yang hendak ditanamkan pada siswa, sebagaimana anjuran kementrian
diknas, adalah:
1. karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
2. kemandirian dan bertanggungjawab
3. kejujuran/ amanah, diplomatis
4. hormat dan santun
5. dermawan, suka tolong-menolong dan gotong-royong/kerjasama
6. percaya diri dan pekerja keras
7. kepemimpinan dan keadilan
8. baik dan rendah hati, dan
9. karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan
Sedangkan menurut jurnal pembanding Pendidikan Karakter karya Samrin tentang
Hakikat Pendidikan Karakter.
karakter adalah lukisan jiwa yang termanifestasi dalam perilaku.Karakter dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia diartikan dengan “tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain, dan watak. Kepribadian
merupakan ciri atau karakteristik atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga pada masa kecil,
dan juga bawaan sejak lahir.
Sumber nilai pendidikan Islam terbagi menjadi 2,yaitu:
1. Pendidikan Karakter Berbasis Islam
2. Pendidikan Karakter Berbasis Budaya.
Jadi, menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan.
Karakter adalah lukisan jiwa yang termanifestasi dalam perilaku. Jadi, Pendidikan karakter
adalah suatu usaha manusia secara sadar dan terencana untuk mendidik dan
memberdayakan potensi peserta didik guna membangun karakter pribadinya sehingga
dapat menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya.

B. Kelebihan dan kekurangan artikel


•Dari aspek ruang lingkup artikel
Ruang lingkup pada jurnal pertama lebih luas karna mencakup pembahasan hingga global
dari pada ruang lingkup jurnal kedua yang hanya mencakup tentang keluarga, sekolah,
dan masyarakat. jadi ruang lingkup jurnal pertama lebih luas dibandingkan jurnal kedua.
• Dari aspek tata bahasa artikel
Jurnal kedua menggunakan tata bahasa yang baik dan sesuai dengan EYD kedua jurnal
juga menggunakan bahasa yang tidak membuat pembaca kebingungan dalam memahami
isi jurnal.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Eksistensi lembaga pendidikan Islam dari waktu ke waktu semakin tergerus oleh
gelombang ‘penyamarataan’ atas nama akreditasi.Tujuan yang hendak dicapai adalah
terbentuknya manusia yang berkarakter utuh (al-kaun al-jami>’) dan seimbang antara
akal dan hati, jasmani dan rohani, keterampilan dan akhlak, serta kognitif, afektif dan
psikomotorik. pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan
tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui pengajaran dan latihan. karakter adalah kepribadian ditinjau dari titik tolak etis
atau moral, misalnya kejujuran seseorang; biasanya mempunyai kaitan dengan sifat-sifat
yang relatif tetap.
Kepribadian merupakan ciri atau karakteristik atau sifat khas dari diri seseorang yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan, misalnya keluarga
pada masa kecil, dan juga bawaan sejak lahir.

B. REKOMENDASI
Berdasarkan hasil Critical Journal Report yang sudah di review , pereview menyarankan
agar pendidikan karakter dapat dipelajari dan dipahami semua
lapisan baik guru, orangtua, maupun masyarakat sehingga meningkatkan tentang
bagaimana karakter  anak dalaam berbagai hal kehidupan . Menyadari bahwa penulis
harus menjelaskan Critical Journal Review dengan sumber-sumber yang lebih banyak. Dan
agar dalam pengetikan tidak terdapat huruf yang
salah. Penulis juga jangan membuat kata-kata atau kalimat yang bertele-tele karena akan
membuat pembaca merasa bosan.
DAFTAR PUSTAKA

Jalil, Abdul. 2012. Karakter Pendidikan Untuk Membentuk Pendidikan Karakter.


Semarang: IAIN Walisongo
Samrin. 2016. Pendidikan Karakter (Sebuah Pendekatan Nilai). Kendari: Dosen Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari

Anda mungkin juga menyukai