Anda di halaman 1dari 12

PSIKOLOGI OLAHRAGA

Dosen Pengampu : Ni Putu Dwi Sucita Dartini S.Pd., M.Pd.

Oleh Kelompok 9 :

Ni Wayan Rina Darma Yanti (2116011070)

I Made Braja Mandala Bumi D. (2116011001)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN OLAHRAGA

SINGARAJA

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat serta rahmat-Nya,
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, guna memenuhi tugas untuk mata
kuliah PSIKOLOGI OLAHRAGA dengan judul “IMAGERY OLAHRAGA”. Adapun isi dalam
makalah ini meliputi pengertian imagery, fungsi imagery, dan penerapan imagery dalam
olahraga.

Makalah ini kami rancang untuk memenuhi tugas mata kuliah PSIKOLOGI
OLAHRAGA yang diampu olah ibu Ni Putu Dwi Sucita Dartini, S.Pd., M.Pd. Kami menyadari
bahwa dalam makalah masih jauh dari kata sempurna, dikarenakan terbatasnya pengalaman dan
pengetahuan, maka dari itu saya harapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak
guna menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dalam dunia pendidikan dan sebagai media penambah wawasan bagi pembaca.

Singaraja, 1 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar belakang...................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2. 1 Pengertian Imagery...........................................................................................................2
2. 2 Fungsi Imagery.................................................................................................................2
2.3 Penerapan Imagery dalam Olahraga.................................................................................3
2. 3.1 Latihan imagery dapat dilakukan di waktu tertentu antara lain :...............................4
2. 3.2 Cara Melakukan Imagery..........................................................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................6
2.4 Kesimpulan.......................................................................................................................6
3.2 Saran..................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................iv

iii
iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kesuksesan atlet dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling mendukung. Faktor-
faktor tersebut berasal dari dalam diri meliputi faktor fisik, psikis, dan dari luar diri meliputi
pelatih, teknik, latihan, sarana, prasarana latihan, dan lain sebagainya. Menurut Alderman dalam
Sudibyo Setyobroto (1993: 16) menyatakan bahwa penampilan atlet dapat ditinjau dari empat
dimensi yaitu: (1) dimensi kesegaran jasmani meliputi antara lain daya tahan, daya ledak,
kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, reaksi, keseimbangan, ketepatan, dan sebagainya,
(2) dimensi keterampilan meliputi antara lain: kinestetika, kecakapan berolahraga tertentu,
koordinasi gerak, dan sebagainya, (3) dimensi bakat pembawaan fisik meliputi antara lain:
keaadan fisik, tinggi badan, berat badan, bentuk badan, dan sebagainya, (4) dimensi psikologik
meliputi: motivasi, percaya diri, agresivitas, disiplin, kecemasan, intelegensi, keberanian, bakat,
kecerdasan, emosi, perhatian, kemauan, dan sebagainya.

Dari pernyataan di atas dimensi psikologik memiliki peran penting untuk membangun
penampilan atlet. Dimensi psikologik tentunya perlu dilatih untuk membangun aspek-aspek
positif pembangun seperti percaya diri, motivasi dari dalam diri, agresivitas, disiplin, keberanian,
emosi, kemauan, dan sebagainya. Latihan yang dapat dilakukan untuk mengasah dimensi
psikologik dari diri atlet adalah dengan pelatihan mental yang disebut Imagery. Imagery
merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pelatihan mental, yang dilakukan secara
sadar dan disengaja dan bertujuan membentuk persepsi sesuatu dengan membentuk imaji kreatif
didalam benak seseorang (Juriana 2012: 18).

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas rumusan masalah yang kami dapatkan adalah :

1. Apa pengertian Imagery ?


2. Apa fungsi Imagery ?
3. Bagaimana penerapan Imagery dalam olahraga ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :

1. Mengetahui definisi dari Imagery.


2. Untuk mengetahui apa saja fungsi imagery bagi atlet .
3. Untuk dapat menerapkan latihan imagery untuk atlet yang akan bertanding.

1
BAB II PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Imagery
Imagery adalah salah satu bentuk latihan mental, dimana salah satu latihan yang sering
digunakan oleh pelatih dan atlet guna peningkatkan kinerja dan untuk mengetahui karakteristik
dari atlet (Cumming & Williams, 2013). Menurut Hidayat dan kawan-kawan (2019) bahwa
latihan mental imagery sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan atlet, penguasaan
strategi yang akan digunakan dalam pertandingan, dan mempersiapkan atlet untuk tampil
percaya diri. Imajeri (imagery) merupakan suatu proses di dalam pikiran, dimana pengalaman
sensori disimpan di dalam memori dan secara internal diulang di dalam pikiran, tanpa perlu
menghadirkan stimulus eksternalnya (Maksum et al., 2011). Menurut Setiatmoko (2013) latihan
imagery merupakan suatu bentuk latihan mental yang membayangan diri dan gerakan di dalam
pikiran. Imagery merupakan teknik yang sangat penting untuk pengaturan mental seorang atlet
yang berakibat pada rasa percaya diri dan berdampak langsung terhadap penampilan atlet (Akbar
et al., 2019). Manfaat dari latihan imagery antara lain adalah untuk mempelajari atau mengulang
gerakan baru, memperbaiki gerakan yang belum sempurna, latihan simulasi dalam pikiran,
latihan bagi atlet yang sedang rehabilitasi cedera (Munroe-Chandler & Hall, 2016; Sulton
Manazi & Nurhayati, 2013).
Dari beberapa pengertian imagery menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
imagery merupakan suatu bentuk latihan mental atlet dengan cara membayangkan diri sendiri
sehingga dapat meningkatkan mental atlet saat pertandingan. Imagery memiliki manfaat yang
besar pada diri atlet, diantaranya untuk meningkatkan kemampuan atlet dalam penguasaan
strategi, melatih kepercayaan diri atlet, memperbaiki gerakan yang belum sempurna dan latihan
dalam pikiran bagi atlet yang sedang dalam masa pemulihan cedera.

2. 2 Fungsi Imagery
Latihan imagery dilakukan atlet untuk memaksimalkan kesiapan mental saat latihan ataupun saat
meghadapi lawan saat pertandingan. Fungsi-fungsi dari latihan imagery menurut para ahli antara
lain :
1. Eugene F. Gauron dalam (Sapta Kunta, 2013: 38) memberikan gambaran tentang program
latihan mental yang menyebutkan adanya tujuh sasaran program, yaitu:
1. Mengontrol perhatian, hal itu perlu dapat mengkonsentrasikan kemampuan dan perhatian
pada titik tertentu sesuatu yang harus dikerjakan.
2. Mengontrol emosi, menguasai perasaan marah, benci, gembira, nervous, dan sebagainya
sehingga dapat menguasai ketegangan dan bermain dengan tenang.
3. Energization, dimaksudkan untuk dapat mengembalikan kekuatan sesudah bermain all-
out, sehingga pemain dapat mengerahkan kekuatan seperti biasa. Disamping istilah
second wind juga dikenal istilah third wind bahkan juga forth wind.

2
4. Body awarness, dengan penguasaan body awarness atlet akan lebih memahami dan
menyadari keadaan tubuhnya, dapat melokalisasi ketegangan dalam tubuhnya.
5. Mengembangkan rasa percaya diri, faktor yang dapat menentukan dalam penampilan
puncak seorang atlet adalah kepercayaan pada diri sendiri. Dengan percaya diri atlet akan
dapat bermain dengan baik dan mencapai hasil yang lebih baik.
6. Membuat perencanaan faktor bawah sadar, badan adalah pesuruh dari apa yang kita
inginkan. Dengan menggunakan mental image sebagai salah satu cara latihan mental,
maka apa yang kita pikirkan atau bayangkan dapat dilakukan.
7. Rekonstrukturisasi pemikiran apa yang dipikirkan akan berpengaruh dalam penampilan.
Dengan merubah pemikiran juga akan merubah perasaan (misalnya perasaan pasti kalah).
Karena itu dengan merubah pemikiran juga dapat menghasilkan tingkah laku dan
penampilan yang berbada.
2. Surbug, Porretta, & Sutlive (1995: 18) mengkaji efek dari latihan imagery sebagai bentuk
tambahan dari latihan / praktik untuk belajar dan kinerja tugas gerak melempar. Hasilnya
menunjukkan bahwa dari tujuh sesi pelatihan / pengujian peserta secara periodik subjek coba
yang diberikan latihan praktik imagery menampilkan kinerja yang lebih besar pada tugas
keterampilan motorik daripada orang-orang yang tidak terlibat dalam latihan imagery.
3. Menurut Taylor & Wilson (2005: 15) ada kesamaan pandang dan telah disepakati bahwa latihan
mental imagery dapat meningkatkan kinerja melalui peningkatan faktor mental utama yang
sangat mempengaruhi kinerja olahraga. Secara khusus, latihan mental imagery dapat
meningkatkan kinerja ketika atlet berlatih strategi umum dan taktik, dan keterampilan khusus
dengan menggunakan self-talk positif, dan kinerja secara keseluruhan. Lebih lanjut ditegaskan
olehnya bahwa latihan mental imagery dapat digunakan untuk memfasilitasi respon yang efektif
terhadapt stres kompetitif dan emosi, dan menghasilkan persaan kinerja yang sukses dan
mencapai tujuan yang diinginkan.

Dari pemaparan ketiga ahli di atas tentang fungsi atau efek dari melakukan imagery dapat
disimpulkan fungsi dari imagery adalah untuk meningkatkan control perhatian dan emosi,
energization atau pemulihan setelah bermain all-out (habis-habisan), control body atau
pengaturan keadaan badan, mengembangka kepercayaan diri, membuat perencanaan factor
bawah sadar yang akan dilakukan dalam kedaan nyata, rekontruksi pemikiran atau merubah
pikiran. Efek lain yang terjadi setelah diterapkannya latihan imagery adalah peningkatan
kemampuan melalui faktor mental karena mental memegang peran penting saat atlet akan
bertanding.

2.3 Penerapan Imagery dalam Olahraga


Imagery dalam kegiatan olahraga dapat digunakan selama periodesasi latihan, Martin et al.
dalam Richard H. Cox, 2007: 300, memberikan gambaran bagaimana imagery digunakan dalam
kegiatan olahraga, yaitu digunakan selama training, kompetisi, dan rehabilitasi yang bertujuan
untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampilan dan strategi, modifikasi kognisi, serta
menanggulangi tingkat ketegangan dan kecemasan yang berlebihan.

3
2. 3.1 Latihan imagery dapat dilakukan di waktu tertentu antara lain :
1. Sebelum dan sesudah latihan
Sebuah cara untuk menjadwalkan gambar secara sistematis harus memasukkannya
sebelum dan sesudah setiap latihan. Batasi sesi ini hingga sekitar 10 menit; Kebanyakan
atlet bertarung Fokus lebih lama. Berkonsentrasi, dan dalam persiapan pra-pelatihan, atlet
harus memvisualisasikan Keterampilan, rutinitas, dan permainan yang menanti mereka
tertutup Setelah pelatihan, atlet harus memeriksa keterampilannya dan strategi yang
mereka ikuti. Karena atlet tersebut baru saja menyelesaikan latihannya Gerakan harus
segar dalam pikiran, yang membantu mencipta Kejernihan dan kesegaran gerak dalam
pikiran atlet adalah imagery.
2. Sebelum dan sesudah pertandingan
Imagery dilakukan sebelum pertandingan agar atlet dapat membayangkan jika dirinya
mampu mengeluarkan kemampuan yang paling maksimal yang dapat dilakukannya,
sehingga dapat dilakukan dalam keadaan nyata saat pertandingan berlangsung. Sesudah
pertandingan atlet perlu mempraktekkan imagery untuk mengkoreksi atau memperbaiki
kesalahan yang dilakukan pada pertandingan sebelumnya dan akan tampil lebih baik lagi
pada pertandingan selanjutnya.
3. Selama waktu istirahat
Latihan imagery dapat dilakukan saat waktu istirahat misalkan sebelum tidur atau baru
bangun, untuk meningkatkan kepercayaan diri dan memotivasi atlet dari dalam diri, agar
dapat mengeluarkan kemempuan maksimalnya.
4. Selama masa pemulihan cedera
Cedera merupakan mimpi buruk bagi semua atlet, imagery dilakukan selama masa
pemulihan dari cidera bermanfaat untuk meningkatkan motivasi atlet, untuk dapat
betanding kembali tanpa dihantui oleh rasa ketakutan akan cedera yang diderita, atau
cedera yang mungkin saja akan terjadi lagi sehingga atlet dapat menunjukan kemampuan
maksimal selama latihan ataupun saat perandingan.

2. 3.2 Cara Melakukan Imagery


1. Carilah tempat yang nyaman dan jauh dari keramaian agar tidak ada gangguan.
2. ambil nafas panjang dan perlahan-lahan pastikan keadaan tubuh dan pikiran tenang.
3. Tutup mata dan bayangkan gambaran yang jelas dan meyakinkan. Gambaran ini bisa
jadi merupakan gambaran dari peristiwa yang pernah dialami atau bisa juga sesuatu
yang diinginkan.
4. Jika tiba-tiba muncul gambaran lain yang mengganggu atau tiba-tiba berfikir tentang
sesuatu yang lain tetaplah tenang dan konsentrasi kembali .
5. Fokuslah pada pernafasan dan cobalah membayangkan gambaran yang dipikirkan
kembali.
6. Pertahankan sikap yang positif.
7. Bayangkan penglihatan, suara-suara, rasa, perasaan, bahkan bau dari pengalaman.

4
8. Catatlah detil-detil dari gambaran tersebut sebaik mungkin. Apa yang dipakai, siapa
saja yang ada disana, apa yang didengar, bagaimana perasaan Anda?
9. Jika sesi latihan imagery itu tidak berjalan sesuai keinginan, maka bukalah mata dan
segera memulainya lagi yang diawali dengan pernafasan.
10. Selalu mengakhiri latihan Imagery dengan gambaran yang positif.

5
BAB III PENUTUP

2.4 Kesimpulan
1. Imagery merupakan suatu bentuk latihan mental atlet dengan cara membayangkan diri
sendiri sehingga dapat meningkatkan mental atlet saat pertandingan. Imagery memiliki
manfaat yang besar pada diri atlet, diantaranya untuk meningkatkan kemampuan atlet dalam
penguasaan strategi, melatih kepercayaan diri atlet, memperbaiki gerakan yang belum
sempurna dan latihan dalam pikiran bagi atlet yang sedang dalam masa pemulihan cedera.
2. Fungsi dari imagery adalah untuk meningkatkan control perhatian dan emosi, energization
atau pemulihan setelah bermain all-out (habis-habisan), control body atau pengaturan
keadaan badan, mengembangka kepercayaan diri, membuat perencanaan factor bawah sadar
yang akan dilakukan dalam kedaan nyata, rekontruksi pemikiran atau merubah pikiran. Efek
lain yang terjadi setelah diterapkannya latihan imagery adalah peningkatan kemampuan
melalui faktor mental karena mental memegang peran penting saat atlet akan bertanding,
3. Martin et al. dalam Richard H. Cox, 2007: 300, memberikan gambaran bagaimana imagery
digunakan dalam kegiatan olahraga, yaitu digunakan selama training, kompetisi, dan
rehabilitasi yang bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki keterampilan dan strategi,
modifikasi kognisi, serta menanggulangi tingkat ketegangan dan kecemasan yang berlebihan.

Waktu melakukan imagery adalah pada saat :


1. Sebelum dan sesudah latihan.
2. Sebelum dan sesudah bertanding.
3. Selama waktu istirahat.
4. Selama masa pemulihan cedera.

Adapun cara melakukannya adalah :

1. Carilah tempat yang nyaman.


2. Tenangkan tubuh dan fikiran dengan mata tertutup.
3. Bayangkan hal-hal positif yang akan dilakukan.
4. Pastikan memikirkan hal positif.
5. Jika latihan imagery sudah selesai dilakukan, buka mata dan atur pernafasan.

3.2 Saran
latihan imagery memiliki manfaat yang luar biasa bagi atlet yang mempraktekan imagery ini.
Dengan melakukan imagery meningkatkan control perhatian dan emosi, energization atau
pemulihan setelah bermain all-out (habis-habisan), control body atau pengaturan keadaan badan,
mengembangka kepercayaan diri, membuat perencanaan factor bawah sadar yang akan
dilakukan dalam kedaan nyata, rekontruksi pemikiran atau merubah pikiran. Efek lain yang

6
terjadi setelah diterapkannya latihan imagery adalah peningkatan kemampuan melalui faktor
mental karena mental memegang peran penting saat atlet akan bertanding. Oleh karena itu
disarankan untuk melakukan latihan imagery pada waktu-waktu yang disarankan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anaerobik, D., Sidik, D. D., Nurasjati, N. N., Imagery, L., Pertandingan, P., Science, B. S.,
Lumintoarso, R., & Mutumanikam, N. R. (n.d.). Issn 1411-0016.
Festiawan, R. (2021). The power of imagery: kajian tentang imagery dalam olahraga. Sport
Psychology, January. https://doi.org/10.31219/osf.io/38wsq
juriana. (2012). Peran_Pelatihan_Mental_Dalam_Meningkatkan_Kepercay.pdf.
Linggar, M., Prasetya, E., & Rahayuni, K. (2021). Pengembangan latihan imagery untuk
meningkatkan kepercayaan diri pada atlet pencak silat kategori tanding di Padepokan Aji
Soko Sidoarjo. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Kepelatihan Olahraga, 1(2), 150–
164.

iv

Anda mungkin juga menyukai