Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOLOGI OLAHRAGA

IMAGERY DALAM OLAHRAGA

DISUSUN OLEH :

Wahyu Windu Wardana (1805105065)

M Rifqi Abrar Musyaffa (1805105070)

Muhammad Alief M (1805105074)

Syahid Widyatama (1805105084)

Pebri Renaldi (1805105071)

Muhammad Syukur (1805105069)

Samsul Bahri (1805105087)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi
Olahraga.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Samarinda, 20 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..

1. LATAR BELAKANG ……………………………………………………......

2. RUMUSAN MASALAH …………………………………………….......

3. TUJUAN ………………………………………………………………....

BAB II ISI ………………………………………………………………………..

1. Definisi Imagery ……………………………………………………………..

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efeksitas Imagery ……………………..

3. Tipe-tipe Imagery …………………………………………………………….

4. Fungsi Imagery dalam Olahraga ……………………………………………..

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………...

KESIMPULAN ………………………………………………..……………

SARAN ………………………………………………………….………….

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………...………


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan atlet dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang saling


mendukung antara faktor yang satu dengan lainnya. Faktor tersebut berasal dari
dalam maupun dari luar atlet itu sendiri yang meliputi faktor fisik, psikis, teknik,
taktik, pelatih, sarana dan prasarana latihan, latihan, sosial, dan sebagainya.
Menurut Alderman dalam Sudibyo Setyobroto. menyatakan bahwa penampilan
atlet dapat ditinjau dari empat dimensi yaitu :

(1) dimensi kesegaran jasmani meliputi antara lain daya tahan, daya ledak,
kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, reaksi, keseimbangan, ketepatan,
dan sebagainya, (2) dimensi keterampilan meliputi antara lain kinestetika,
kecakapan berolahraga tertentu, koordinasi gerak, dan sebagainya, (3) dimensi
bakat pembawaan fisik meliputi antara lain keaadan fisik, tinggi badan, berat
badan, bentuk badan, dan sebagainya, (4) dimensi psikologik meliputi motivasi,
percaya diri, agresifitas, disiplin, kecemasan, intelegensi, keberanian, bakat,
kecerdasan, emosi, perhatian, kemauan, dan sebagainya. Sedang Singer dalam
Singgih D. Gunarsa menyatakan bahwa olahraga adalah kegiatan yang meliputi
aspek pisik, teknik dan, psikis. Prestasi puncak olahraga merupakan aktualisasi
dari ketiga aspek tersebut. Aspek fisik adalah keadaan atlet yang berhubungan
dengan struktur morfologis dan antropometrik yang diaktualisasikan dalam
prestasi, aspek teknik adalah potensi yang dimiliki atlet dan dapat berkembang
secara optimal untukmenghasilkan prestasi tertentu, sedang aspek psikis
berhubungan dengan struktur dan fungsi aspek psikis baik karakterologis maupun
kognitif yang menunjang aktualisasi potensi dan dilihat pada prestasi yang dicapai
berdasarkan berbagai pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam
mencetak atlet yang berprestasi ketiga aspek dalam diri atlet (fisik, teknik dan
psikis) harus dioptimalkan melalui program yang sistematis dan terpadu antara
satu samalain. Latihan tidak boleh hanya dilakukan untuk mengembangkan salah
satu aspek, akan tetapi semua harus dilatihkan sepanjang periodesasi latihan
dengan kadar yang disesuaikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan imagery?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi keefektifan imagery?

3. Bagaimana proses imagery?

4. Apa saja tipe/tipe dari imagery?

5. Apa fungsi imagery dalam olahraga?

6. Bagaimanakah penerapan imagery dalam olahraga?

7. Bagaimanakah teknik imagery dalam olahraga?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian imagery dalam olahraga

2. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi keefektifan imagery

3. Memahami proses imagery

4. Mengetahui tipe/tipe dari imagery

5. Memahami fungsi imagery dalam olahraga

6. Memahami penerapan imagery dalam olahraga

7. Mengetahui teknik imagery dalam olahraga.


BAB II ISI

1. DEFINISI IMAGERY

Imajeri (imagery merupakan suatu proses di dalam pikiran, dimana


pengalaman sensori disimpan di dalam memori dan secara internal diulang dan
dialami lagi di dalam pikiran, tanpa perlu menghadirkan stimulus eksternalnya
(Maksum,Artinya, imagery merupakan suatu pengulangan gerakan, kejadian,
situasi atau pengalaman di dalam pikiran yang dilakukan secara sengaja namun
tidak memerlukan adanya suasana, kondisi, peralatan ataupun orang/orang yang
sebenarnya ada di dalam pengalaman atau kejadian yang sesungguhnya. Imagery
berarti gambaran/ gambaran mental secara kolektif, yang menyebabkan seseorang
dapat membentuk gambaran/gambaran dalam otaknya. Latihan imagery
merupakan suatu bentuk latihan mental yang berupa pembayangan diri dan
gerakan di dalam pikiran latihan imagery ini bermanfaat untuk mempelajari atau
mengulang gerakan baru, memperbaiki suatu gerakan yang salah atau belum
sempurna dan guna melatih simulasi dalam pikiran. Kata mental imagery dalam
psikologi kognitif merupakan suatu representasi situasi lingkungan dalam kognisi
atau pikiran seseorang. Sebagai suatu bentuk representasi mental, seseorang akan
mencoba untuk membayangkan, menggambarkan suatu situasi seolah seseorang
tersebut sedang melakukan suatu tindakan tindakan tertentu atau berada di dalam
lingkungan tertentu.

Imagery atau Visualisasi merupakan bentuk kreasi mental yang dilakukan


secara sadar dan disengaja dan bertujuan untuk membentuk persepsi sesuatu
dengan jalan membentuk imaji kreatif di dalam benak seseorang. Melalui proses
mental kreatif ini, seseorang dapat mengubah persepsinya terhadap sesuatu karena
ia membentuk imaji suatu keadaan dalam berbagai bingkai persepsi, atau melihat
suatu keadaan tertentu dari berbagai sudut pandang. Dalam konsep latihan mental
dalam olahraga, Visualisasi juga sering disebut sebagai mental rehearsal atau juga
imagery

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektisitas Imagery

1. Nature of the Task

Faktor pertama yang mempengaruhi efektifitas imagery adalah


kemampuan kognitif seseorang dalam melakukan latihan mental. Kemampuan
kognitif memiliki peran yang penting, contohnya adalah seseorang mengetahui hal
apa yang akan dicoba, memahami konsekuensi yang muncul dari prosesnya, dan
dapat memprediksi kejadian dari pengalaman sebelumny pada satu kemampuan
yang sama.

2. Skill Level of the Performer

Faktor penting lainnya yang mempengaruhi efektifitas dari imagery adalah


tingkat keterampilan dari orang yang melakukan imagery, yang dimaksud disini
adalah imagery dapat lebih memberikan efek pada orang yang memiliki
pengalaman dalam olahraga lebih lama dan lebih menguasai tekniknya
dibandingkan orang yang baru mengerti tentang olahraga. contoh ketika seorang
sisa baru diberi teknik melakukan smash yang benar kemudian diperintahkan
untuk melakukan imagery tentang melakukan smash maka efek yang muncul
tidak terlalu signifikan karena kurangnya skill dari sisa. berbeda dengan seorang
atlet olimpiade bola voli yang melakukan imagery gerakan smash, maka ia akan
jauh lebih cepat memahami dan efek yang timbul akan jauh lebih signifikan.

3. Imaging Ability

singkat imajinasi seseorang juga mempengaruhi efek dari imagery, bias


dibayangkan jika ada seorang atlet dengan tingkat imajinasi yang kurang baik
maka ketika ia melakukan imagery hasil yang didapatkan akan kurang maksimal
jika dibandingkan dengan atlet lain yang memiliki tingkat imajinasi yang jauh
lebih baik.
4. Using Imagery Along With Physical Practice

Melakukan imagery bersamaan dengan latihan fisik juga menjadi salah


satu faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas imagery, kita bisa
membayangkan jika seorang atlet hanya melakukan imagery akan tetapi tidak
melakukan praktek secara langsung maka proses imagery yang dilakukan akan
sia-sia dan akan mengurangi efek dari imagery itu sendiri. oleh karena itu ketika
seorang atlet melakukan imagery akan jauh lebih baik jika diiringi dengan latihan
atau praktek secara langsung.

C. Tipe-tipe Imagery

1. Internal Imagery

Internal Imagery merupakan proses membayangkan atau


mengimajinasikan suatu ketrampilan gerak dari sudut pandang dan pemikiran
individu itu sendiri layaknya kita memiliki sebuah kamera didalam kepala. dengan
kata lain kita hanya bisa melihat apa yang kita lihat dari jangkauan penglihatan
normal. contohnya pada pitcher softball, dia hanya bisa melihat wasit, bola yang
ada di glove, dan patcher, akan tetapi tidak bisa melihat penjaga base yang ada
diluar jangkauan penglihatan.

2. Eksternal Imagery

Eksternal Imagery merupakan proses melihat diri sendiri dari perspektif


lingkungan, hal itu seperti melihat diri sendiri didalam sebuah film atau tayangan
video. contohnya seorang pitcher padapermainan softball membayangkan dirinya
dari sudut pandang orang lain, sehingga ia bukan hanya melihat apa yang bisa ia
lihat seperti pada internal imagery, akan tetapi ia seperti melihat seluruh
permainan secara keseluruhan layaknya seorang penonton.

Imagery dibagi menjadi 5 tipe yaitu:

1. motivational Specific (MS)


Pada imagery tipe ini, atlet atau olahragawan membayangkan dirinya pada
situasi olahraga spesifik dengan motivasi yang tinggi. contohnya, seorang atlet
bola basket memikirkan dirinya memenangkan suatu pertandingan pada
pertandingan yang sangat penting, misalnya final pada kejuaraan yang bergengsi.

2. motivational General-mastery (MG-M)

Pada tipe imagery ini atlet membayangkan dirinya pada situasi olahraga apapun
(baik yang dianggap penting maupun kurang penting dalam situasi pertandingan
besar maupun kecuali atlet mampu tetap menunjukkan untuk tetap fokus.
contohnya, atlet akan membayangkan dirinya untuk selalu berfikir positif
dimanapun ia berada dari pertandingan kecil sampai besar.

3. Motivational Genera-Arousal (MG-A)

Pada tipe imagery ini, atlet membayangkan dirinya dalam situasi olahraga general
(baik yang dianggap penting maupun kurang penting dalam situasi pertandingan
besar maupun kecil menunjukkan kemampuan untuk mengontrol tingkat
keeemasannya. contohnya, seorang atlet melakukan imagy atau membayangkan
denganmenggunakan teknik pernafasan dalam (deep breathing) untuk tetap dalam
kondisi yang relakaks atau tenang selama pertandingan berlangsung.

4. Cognitive Specific (CS)

Pada tipe imagery ini, atlet membayangkan dirinya mampu melakukan atau
mengeksekusi keterampilan olahraga yang spesifik dalam suatu kompetisi.
Contohnya, seorang atlet sepak bola membayangkan dirinya mampu
mengeksekusi tembakan bebas hingga tercipta gol.

5. Cognitive General (CG)

Pada tipe imagery ini, atlet membayangkan dirinya untuk mempraktikkan


keterampilan taktik dan strategi dalam suatu pertandingan. Misalnya strategi
pertahanan dalam permainan bola Volly, seorang pemain membayangkan strategi
bertahan dalam menghadapi serangan dengan bola quick dari tengah lapangan
permainan.
D. Fungsi Imagery Dalam Olahraga

Imagery merupakan bagian dari latihan mental atau mental training.


Fungsi imagery dalam bidang olahraga sering diaplikasikan padabeberapa situasi
sesuai dengan kebutuhan olahragawan atau atlet, adapun beberapa fungsi imagery
dalam olahraga adalah sebagai berikut:

1. Improve concentration

2. 0nhance motivation

3. Build confidence

4. Acquire, practice, and correct sport skills

5. Acquire and practice strategy

6. Prepare for competition

7. Cope with pain and injury.

Latihan imagery jika dilakukan dengan program yang tepat dapat bermanfaat
untuk mempersiapkan olahragawan dalam melakukan suatu gerakan, gaya, atau
keterampilan baru. )apat pula diterapkan untuk memperbaiki suatu gerakan, gaya,
atau Cara bereaksi. Selain itu juga dapat digunakan untuk meningkatkan
konsentrasi, meningkatkan motivasi, membangun kepercayaan diri, memantapkan
strategi persiapan pertandingan serta, mengurangi rasa sakit dan pemulihan pasca
cedera. ada kesamaan pandang dan telah disepakati bah$a latihan mental imagery
dapat meningkatkan kinerja melalui peningkatan faktor mental utama yang sangat

mempengaruhi kinerja olahraga. Secara khusus, latihan mental imagery dapat


meningkatkan kinerja ketika atlet berlatih strategi umum dan taktik, dan
keterampilan khusus dengan menggunakan self-talk positif, dan kinerja secara
keseluruhan. lebih lanjut ditegaskan olehnya bahwa latihan mental imagery dapat
digunakan untuk memfasilitasi respon yang efektif terhadapt stres kompetitif dan
emosi, dan menghasilkan persaan kinerja yang sukses dan mencapai tujuan yang
diinginkan. efek dari pelatihan imagery pada peningkatan kinerja keakuratan
keterampilan layanan motor pengembalian servis dalam permainan tenis. efek dari
latihan imagery sebagai bentuk tambahan dari latihan praktik untuk belajar dan
kinerja tugas gerak melempar. Basilnya menunjukkan bahwa dari tujuh sesi
pelatihan 2 pengujian peserta secara periodik subjek coba yang diberikan latihan
praktik imagery menampilkan kinerja yang lebih besar pada tugas keterampilan
motorik daripada orang/orang yang tidak terlibat dalam latihan imagery. sebagai
uraian hasil penelitian di atas mempertegas bahwa selain berbagai kajian teoritis
latihan imagery menjelaskan dapat meningkatkan keterampilan gerak cabang
olahraga tertentu, juga secara empiris (hasil penelitian teori itu berhasil
dibuktikan. Selanjutnya sejalan dengan pemikiran tersebut memberikan gambaran
tentang program latihan mental yang menyebutkan adanya tujuh sasaran program,
yaitu:

1. Mengontrol perhatian, hal itu perlu dapat mengkonsentrasikan kemampuan dan


perhatian pada titik tertentu sesuatu yang harus dikerjakan.

2. Mengontrol emosi, menguasai perasaan marah, benci, gembira, nervous, dan


sebagainya sehingga dapat menguasai ketegangan dan bermain dengan tenang.

3. Energization, dimaksudkan untuk dapat mengembalikan kekuatan sesudah


bermain all-out, sehingga pemain dapat mengerahkan kekuatan seperti biasa.
isamping istilah second lind juga dikenal istilah third lind bahkan juga forth lind.

4. body awarness, dengan penguasaan body awarness atlet akan lebih memahami
dan menyadari keadaan tubuhnya, dapat melokalisasi ketegangan dalam tubuhnya.

5. Mengembangkan rasa percaya diri, faktor yang dapat menentukan dalam


penampilan puncak seorang atlet adalah kepercayaan pada diri sendiri. dengan
percaya diri atlet akan dapat bermain dengan baik dan mencapai hasil yang lebih
baik.
6. Membuat perencanaan faktor bawah sadar, badan adalah pesuruh dari apa yang
kita inginkan. dengan menggunakan mental image sebagai salah satu cara latihan
mental, maka apa yang kita pikirkan atau bayangkan dapat dilakukan.

7. Cekonstrukturisasi pemikiran apa yang dipikirkan akan berpengaruh dalam


penampilan. dengan merubah pemikiran juga akan merubah perasaan (misalnya
perasaan pasti kalah). Karena itu dengan merubah pemikiran juga dapat
menghasilkan tingkah laku dan penampilan yang berbada. berdasarkan beberapa
pendapat yang telah disampaikan diatas dapat dikatakan bahwa Imagery
membantu atlet untuk menciptakan gambaran yang riil berkaitan dengan kesulitan
dan masalah yang mungkin akan dihadapi oleh para atlet selama pertandingan.
Seperti diketahui, atlet seringkali membuat gambaran yang tidak nyata baik
tentang dirinya maupun tentang la$an yang akan dihadapi. Menganggap lawan
lebih superior, kemampuan teknisnya masih rendah atau lingkungan pertandingan
yang menekan seringkali muncul dibenak para atlet ketika menyiapkan diri untuk
sebuah pertandingan. efeknya, seringkali atlet merasa rendah diri dan akhirnya
merasa cemas yang berlebihan. jika berlanjut terus menerus, maka kecemasan
tersebut akan mengganggu performa atlet tersebut. Kecemasan yang muncul
sebelum bertanding akan mengurangi konsentrasi dan membuat penampilannya
menurun. Selain itu, Imagery juga dapat membantu atlet untuk meningkatkan
motivasinya. Dengan gambaran diri yang jelas, maka atlet akan menyadari
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dapat dia gunakan sebagai senjata untuk
mengalahkan lawan, sedangkan kelemahan bisa menjadi evaluasi agar
kekurangannya bisa ditutupi dengan teknik yang lain. Imagery juga digunakan
untuk membayangkan hasil akhir yang diharapkan. dalam bahasa yang lain, atlet
diajak untuk mempunyai pikiran yang positif mengenai dirinya dalam rangka
menjalani kompetisi atau pertandingan yang akan dihadapi. dengan pikiran yang
positif, ketenangan, konsentrasi dan motivasi akan berada dalam posisi yang
optimal. Imagery bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Meningkatkan
performa, konsentrasi hingga proses penyembuhan cedera bisa menggunakan
proses imagery. Imagery merupakan bagian dari proses latihan yang diberikan
secara rutin dan berkala.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Imagery atau Visualisasi merupakan bentuk kreasi mental yang dilakukan

secara sadar dan disengaja dan bertujuan untuk membentuk persepsi sesuatu

dengan jalan membentuk imaji kreatif di dalam benak seseorang.

2. imagery dapat dibagi atau diklasifikasikan menurut tujuan dan aplikasinya

sebagai berikut:

a. Motivational specific

b. Motivational general-Mastery

c. Motivational general-arousal

d. cognitive pecific

e. cognitive general

3. latihan imagery jika dilakukan dengan program yang tepat dapat

bermanfaat untuk mempersiapkan olahragawan dalam melakukan suatu

gerakan, gaya, atau keterampilan baru. dapat pula diterapkan untuk

memperbaiki suatu gerakan, gaya, atau cara bereaksi. Selain itu juga dapat

digunakan untuk meningkatkan konsentrasi, meningkatkan motivasi, membangun


kepercayaan diri, memantapkan strategi persiapan pertandingan

serta, mengurangi rasa sakit dan pemulihan pasca cedera


B. Saran

Saat ini, para peneliti masih banyak melakukan penelitian, dan salah satu saran
dari hasil penelitian tersebut adalah agar atlet mendapatkan efek maksimum dari
imagery, atlet hendaknya mencocokan isi atau tipe imagery yang sesuai dengan
hasil yang diharapkan. Kita harus memilih ketrampilan apa yang akan
dikembangkan dan kemudian kita memilih pengalaman yang akan
diimaginasikan. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka

https://psikologiolahraga.wordpress.com/2009/03/18/apakah-imagery-training-itu/

http://suryanto.blog.unair.ac.id/2008/01/07/pengaruh-mental-imagery-bagi-atlet-
dalam-meraih-prestasi/

Anda mungkin juga menyukai