Dosen Pengampu :
Oleh Kelompok 4 :
UNIVERSITAS NEGERI
MALANG 2023
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “Ciri-Ciri Kepribadian
Pelatih” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa atau pembaca agar
mengetahui lebih dalam mengenai pembelajaran ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Eko selaku dosen pengampu mata
kuliah Psikologi Pendidikan Jasmani dan Olahraga yang telah memberikan tugas ini sehingga
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Serta
ucapan terima kasih kepada semua pihak yang membantu membagi pengetahuannya sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
kritik, dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuraan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
2.1 Psikologi Olahraga......................................................................................................3
2.8 Domain......................................................................................................................10
2.9 Pendekatan.................................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Olahraga di Indonesia menjadi salah satu hiburan yang sangat disukai oleh
masyarakat. Salah satunya yaitu olahraga sepak bola pada pertandingan SEA GAMES
KAMBOJA 2023, Indonesia berhasil mengalahkan Thailand. Perolehan mendali emas
yang diraih oleh atlet Indonesia ini akhirnya menjadi kemenangan yang ditunggu-
tunggu seluruh rakyat Indonesia selama 32 tahun. Dibalik kemenangan yang diraih
oleh atlet, terdapat pembinaan olahraga seperti bantuan pelatih, tim strategi, tim
menejemen, tim kesehatan, dan lain-lain. Dalam pembinaan olahraga dilakukan
dengan baik, berjenjang, berkesinambungan dalam suatu program dengan melibatkan
pihak saling mendukung dan kerjasama (Sugiarto, 2022).
Diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia no 3 tahun 2005 Tentang
Sistem Keolahragaan Nasional menjelaskan olahraga prestasi adalah olahraga yang
membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan
berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi keolahragaan. Menurut Ita, dkk (2022) menjelaskan pada
saat situasi pertandingan atau kompetisi memiliki tekanan secara fisik dan mental
(psikologis). Oleh karena itu, dalam program latihan yang diberikan tidak berfokus
pada strategi, teknik, kekuatan tetapi pembelajaran psikologi juga sangat penting bagi
atlet dan pelatih. Permana,dkk (2021:3) menjelaskan psikologi olahraga memiliki
tujuan untuk membantu mengembangkan bakat diri seseorang tanpa hambatan.
Dengan kata lain, tujuan psikologi olahraga adalah membantu seseorang mendapatkan
prestasi setingginya yang lebih sebelumnya.
Menurut Sugiarto (2022) menjelaskan atlet yang memiliki bakat namun tidak
diasah kemampuannya di tangan pelatih yang tidak tepat akan mempengaruhi hasil
prestasi yang didapatkan. Program latihan yang baik menjadi tahapan utama atlet
mendapatkan prestasi setinggi-tingginya, sehingga program latihan menjadi yang
diberikan oleh pelatih dapat mempengaruhi kemampuan atlit. Selain itu, Faktor
kemampuan lainya bisa dari dukungan diri sendiri (internal), keluarga, dan
lingkungan.
1
Faktor dari diri sendiri (internal) inilah yang akan berhubungan dengan psikologi yang
akan berdampak pada performance atlet.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Membantu anak-anak, penderita cacat dan orang tua untuk bisa hidup lebih
bugar.
3. Meneliti faktor psikologis dalam kegiatan latihan dan olahraga
Selain itu menurut Fenanlampir, (2020:5) dalam buku yang berjudul Ilmu
Kepelatihan Olahraga menjelaskan pelatih yang baik adalah pelatih yang memahami
falsafah dan memegang teguh falsafah, oleh karena itu pelatih perlu menyadari
bahwa:
a. Prestasi adalah hasil usaha keras dan jujur mencapai potensi optimal atlit
dengan proses latihan yang tepat.
b. Pelatih memiliki berbagai peran dan kewajiban untuk mengembangkan atlet
menjadi manusia yang sehat jasmani, rohani mental dan spritual bukan hanya
sekedar mencapai prestasi tertinggi. Pelatih perlu memiliki falsafah bagi diri
dan atletnya berpendoman pada prinsip dan nilai yang pada olahraga, hal ini
karena:
1) Kesehatan dan keselamatan atlet adalah hal yang utama dibandingkan
lainnya, sedangkan ”kemenangan bukan segala-galanya”.
2) Saling menghagai kawan dan lawannya dalam pertandingan.
3) Menghormati peraturan dan keputusan wasit sebagai hakim dilapangan,
bahkan wasit dalam melakukan kesalahan yang tidak disengaja.
4) Menghargai usaha masing-masing untuk mencapai prestasi, sehingga
kecurangan dapat dihindari dan menempatkan yang terbaik pantas
mendapat kemenangan.
5) Bersama-sama menjunjung tinggi karena olahraga sebagai tempat
ibadah sebagai Altar yang suci, sehingga yang dilakukan di arena
pertandingan adalah pengabdian pada bangsa, negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
5
masalah dan membuat keputusan untuk mencapai tujuan bersama. Ada 2 macam
pendekatan yang berkaitam tentang kualitas pemimpin yaitu:
1. Tralf Theorites
Menjelaskan bahwa menjadi pemimpin adalah dilahirkan (bakat) sejak lahir.
2. Bahavioral Theories
Pemimpin tidak dilahirkan tetapi dibentuk melalui latihan, yang dapat dicapai
dengan proses pendidikan dan latihan.
6
Kelebihan: pengikut merasa dihargai, meningkatkan kekompakan dan
persatuan, berpeluang besar dalam nilai pendidikan. Selain itu memiliki
kekurangan tidak cocok mengharuskan pengambilan keputusan secara cepat,
memerlukan disiplin ketat, waktu yang kurang efisien.
7
c. Memberikan dorongan dengan menggebu-gebu
d. Menghadapi situasi dengan sikap emosional
5) Pelatih tenang dan gampangan (Easygoing Coach)
a. Santai dan sambil lali dalam menhadapi situasi
b. Tidak menunjukkan keseriusan menghadapi masalah
c. Sikap tenang dan acuh tak acuh dalam menhadapi masalah
8
sehingga mempengaruhi proses belajar serta tingkah laku peserta didik. Terdapat
9
beberapa azas yang harus diperhatikan oleh guru Penjasorkes dalam mengajar
(Lutan, 2022 dalam Permana & Prasetyo, 2021), yaitu:
1
dilakukannya.
1
2.8 Domain
Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan menyebabkan perubahan
holistik dalam kualitas individu, baik secara fisik, mental, maupun emosional.
Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran penting dalam pembentukan sosial
dan masa depan. Adapun domain pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang
terbagi menjadi 4, yaitu:
1. Domain Psikomotor
Fokus utama pada domain ini adalah kemapuan siswa dalam melakukan
gerak tubuh dan kontrol tubuh. Adapun isinya antara lain berupa kemampuan
siswa dalam (Permana & Prasetyo, 2021) :
a. Menghubungkan, memanipulasi dan memindahkan suatu objek
b. Mengontrol tubuh atau objek menjadi seimbanh
c. Bergerak dan mengontrol tubuh atau bagian tubuh dalam jarak waktu
singkat untuk bergerak
d. Melakukan pengontrolan serangkaian gerak secara tepat (tidak dibatasi oleh
waktu) dalam keadaan yang terkontrol maupun tidak terkontrol.
2. Domain Kognitif
Perolehan dan penambahan pengetahuan menjadi indikator keberhasilan pada
domain kognitif melalui partisipasi aktif dalam penjasor di sekolah. Oleh karena
itu, domain kognitif meliputi kemampuan siswa dalam:
a. Mengingat mengenai fakta, ide, maupun prosedur.
b. Memahami, yaitu mengartikan, menterjemah, dan memperhitungkan.
c. Menganalisis, yaitu mengatur pola dan hubungan.
d. Memecahkan, yaitu menerapkan gagasan dan menilai.
e. Membuat keputusan, yaitu memilih dan mengelompokkan.
3. Domain Afektif
Keberhasilan domain afektif diukur melalui aktivitas penjasor yang
menekankan pada emosi atau merasakan, yaitu mengena perhatian, sikap dan
nilai, perkembangan watak, motivasi dan proses internalisasi siswa. Domain
afektif ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam:
a. Menilai, berupa pemilihan, tanggung jawab, penerimaan, dan pilihan.
b. Menghargai, yaitu mengevaluasi dan memilih.
1
c. Motivasi, yaitu perhatian dan ketekunan.
4. Domain Sosial
Domain ini berkaitan dengan pribadi dan penyesuaian sosial siswa yang
berhubungan dengan proses sosialisasi melalui penjasor. Domain sosial siswa
akibat mengikuti penjasor yaitu:
a. Perilaku, berupa sikap sportif, kejujuran, rasa hormat kepada
yang berwenang dan peraturan.
b. Stabilitas emosi dalam situasi pertandingan, berupa kontrol emosi dan
kematangan bertanding.
c. Hubungan antar pribadi, berupa kerjasama dan persaingan sehat.
d. Hubungan antar pribadi
2.9 Pendekatan
Selain nilai-nilai yang harus diimplementasikan dalam proses pembelajaran
penjasorkes, terdapat tiga pendekatan untuk mengembangkan moral (Weinberg &
Gould, 2003 dalam Permana & Prasetyo, 2021), yaitu:
1
peserta didik mampu mempelajari perilaku moral dalam pelaksanaan pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan.
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Interaksi atlet, pelatih dan lingkungan sangat mempengaruhi prestasi atlit.
Pelatih memiliki berbagai peran dan kewajiban untuk mengembangkan atlet
menjadi manusia yang sehat jasmani, rohani mental dan spritual bukan hanya
sekedar mencapai prestasi tertinggi salah satunya adalah dengan landasan dan
gaya kepemimpinan seorang pelatih itu sendiri.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas. Kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan saran
dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup
dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya
1
DAFTAR PUSTAKA
Davis, L., Appleby, R., Davis, P., Wetherell, M., & Gustafsson, H. (2018). The role of coach-
athlete relationship quality in team sport athletes’ psychophysiological exhaustion:
implications for physical and cognitive performance. Journal of sports
sciences, 36(17), 1985-1992.
https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/02640414.2018.1429176
https://www.proquest.com/docview/2837480697/A05250B5B5E443AFPQ/6
https://www.proquest.com/scholarly-journals/is-there-link-between-previous-exposure-
sport/docview/1898105145/se-2?accountid=201395
Ita, S., Kardi, I. S., Hasan, B., & Nurhidayah, D. (2022). Level of motivation, self-
confidence, anxiety control, mental preparation, team cohesiveness and concentration
of elite and non-elite athletes. Journal of Physical Education and Sport, 22(12), 3177-
3182. https://efsupit.ro/images/stories/decembrie2022/Art%20403.pdf
Jackson, B., Dimmock, J. A., Gucciardi, D. F., & Grove, J. R. (2011). Personality traits and
relationship perceptions in coach–athlete dyads: Do opposites really
attract?. Psychology of Sport and Exercise, 12(3), 222-230.
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1469029210001469
Juriana, J., Tahki, K., & Zulfitranto, G. (2018). Pengetahuan psikologi olahraga pada pelatih
renang Indonesia. Jurnal Ilmiah Sport Coaching and Education, 2(1), 31-38.
https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jsce/article/view/6476/4669
1
Marzuki, C. (2009). Azas-Azas Mekanika Dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Padang:
Wineka Media.
Negara, F. B., Yarmani, Y., & Nopiyanto, Y. E. (2021). Pengetahuan Psikologi Olahraga Pada
Pelatih Renang dengan Prestasi Atlet Renang Di Rejang Lebong. SPORT.
Permana, D., & Prasetyo, A. F. (2021). PSIKOLOGI OLAHRAGA Pengembangan Diri dan
Prestasi. Penerbit Adab.
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=lbNVEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA
82&dq=psikologi+olahraga+dalam+kepribadian+pelatih+&ots=dGXuBCHoUZ&sig=
Z3ihVeH7O5MtWmsq2T6OVuvMX- 4&redir_esc=y#v=onepage&q=psikologi
%20olahraga%20dalam%20kepribadian%20 pelatih&f=false
Sugiarto, A. (2020). Sinergitas Pelatih dengan Atlet Dalam Upaya Meraih Prestasi
Puncak. CENDIKIA, 4(2), 127-142.
https://cendikia.ikippgrikaltim.ac.id/index.php/cendikia/article/view/87