Anda di halaman 1dari 28

PEMAKAIAN HURUF

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Vivi Rulviana, M.pd
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR / 2G / 2022
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1

Herlin Putri P Anugerah A Nomita Wulan Tegar Aji Elsa Mayori


2102101207 2102101211 2102101227 2102101232 2102101236
Berikut materi yang akan disampaikan:

01 Ejaan Bahasa Indonesia

02 Huruf Abjad

03 Huruf Vokal

04 Huruf Konsonan

05 Huruf Diftong 06 Gabungan Huruf Konsonan

07 Kapital Penuh dan Kapital Sebagian

08 Huruf Miring

09 Huruf Tebal
01 Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dan lain sebagainya) dalam tulisan


(huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.

Ejaan Bahasa Indonesia (disingkat EBI) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak
tahun 2015 berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) ini meng-
gantikan Ejaan yang Disempurnakan (EYD).

Pedoman EBI mengatur empat topik besar salah satunya pembahasan mengenai pemakaian
huruf.
02 Huruf Abjad
merupakan kumpulan huruf berdasarkan urutan yang melambangkan bunyi untuk menuliskan ba-
hasa. Huruf abjad terdiri atas 26 huruf berikut:
03 Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas


lima huruf, yaitu a, e, i, o, dan u.
Untuk mempermudah mengetahui pengucapan kata yang benar pada huruf “e” terda-
pat diakritik yang dapat digunakan, diantaranya:
1. Diakritik taling tertutup (é) yang dilafalkan (e), misalnya:
• Anak-anak bermain di teras (téras)
• Kedelai merupakan bahan pokok kecap (kécap)
2. Diakritik taling terbuka (è) dilafalkan (ɛ), misalnya:
• Kami menonton film seri (sèri)
• Pertahanan militer (militèr) Indonesia cukup kuat.
3. Diakritik pepet (ê) dilafalkan (ə), misalnya:
• Pertandingan itu berakhir seri (sêri)
• Upacara itu dihadiri pejabat teras (têras) Bank Indonesia
• Kecap (kêcap) dulu makanan itu
04 Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan


dalam bahasa Indonesia terdiri atas
21 huruf, yaitu b, c, d, f, g, h, j, k, l, m,
n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.
05 Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat diftong yang dilambangkan dengan


gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi.
06 Gabungan Huruf Konsonan

huruf konsonan yang terdiri dari dua konsonan yang


bergabung dan melambangkan satu bunyi konsonan. Gabun-
gan huruf konsonan meliputi: kh, ng, ny, dan sy.
07 Kapital Penuh dan Kapital Sebagian

Menurut KBBI pengertian huruf kapital adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus (lebih
besar daripada huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama dalam
kalimat.

Kapital Penuh

Adalah huruf kapital yang digunakan pada seluruh kata, frase, maupun kalimat.

Misalnya: penulisan judul pada makalah menggunakan huruf kapital penuh.


Contoh:
MAKALAH BAHASA INDONESIA
PEMAKAIAN HURUF
07 Kapital Sebagian
Adalah huruf kapital yang digunakan pada awal huruf dalam kata.

Berikut sejumlah aturan penggunaan huruf kapital dalam PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia):

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.
Misalnya:
Dewi Sartika, Halim Perdanakusumah, Wage Rudolf Supratman, Jenderal Kancil

Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama
jenis atau satuan ukuran. Misalnya: ikan mujair, 5 ampere

(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘anak
dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas. Kata tugas seperti "di,"
"ke," "dari," "dan," "yang," dan "untuk“.
Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini, Charles Adriaan van Ophuijsen, Mutiara dari Selatan
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Misalnya:
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu akan selesai dalam satu jam.

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali

Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya:
pengindonesiaan kata asing
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata
ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama
majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan
untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.

Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf


pertama unsur singkatan nama gelar,
pangkat, atau sapaan.

Misalnya:
S.H. sarjana hukum
R.A. raden ayu
Ny. nyonya
Sdr. saudara
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama daerah / geografi.

Misalnya:
Bukit Barisan Jawa Barat Danau Toba
Dataran Tinggi Dieng Jakarta Asia Tenggara

Catatan:
1. Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis
dengan huruf kapital.
Misalnya:
berlayar ke teluk mandi di sungai
menyeberangi selat berenang di danau

2. Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis
tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya:
jeruk bali (Citrus maxima)
kacang bogor (Voandzeia subterranea)

Contoh berikut bukan nama jenis.


Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik
Yogyakarta
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna)
dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen,
kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk.

Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan


kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau
ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan.

Misalnya: Catatan:
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan. (1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan.
Dendi bertanya, “Itu apa, Bu?” Misalnya:
“Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?” Kita harus menghormati bapak dan ibu kita
(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya: Siapa nama Anda?
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Misalnya:
Gubernur Papua Barat
Wakil Presiden Ma’ruf Amin

11.
a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan,
atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Sultan Hasanuddin Raden Ajeng Kartini
Haji Agus Salim Agung Permana, Sarjana Hukum

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan,
keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan.
Misalnya:
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan
Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.

Misalnya:
Islam Alquran Kristen Alkitab Hindu Weda
Allah Tuhan

13. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.

Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya.
08 Huruf Miring

1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat
05
kabar yang dikutip dalam tulisan, Judul film, dan judul dalam daftar pustaka.

Misalnya:
Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.
Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.
Film Tenggelamnya Kapal van Der Wijck yang disutradarai oleh Sunil Soraya merupakan
sebuah film yang dialihwahanakan dari sebuah novel karangan Buya Hamka.
Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat
(Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata dalam kalimat.

Misalnya:
Huruf terakhir kata abad adalah d.
Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.

3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

Misalnya:
Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.
Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang
berkunjung ke Aceh.
Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau
kelompok kata dalam kalimat.

Misalnya:
Huruf terakhir kata abad adalah d.
Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.
Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.

3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing.

Misalnya:
Ungkapan bhinneka tunggal ika dijadikan semboyan negara Indonesia.
Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan asing yang
berkunjung ke Aceh.
Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
Catatan.
Dalam tulisan tangan,
penulisan huruf miring
diganti menggunakan garis
bawah.
08 Huruf Tebal
Huruf tebal dapat diartikan huruf yang dituliskan dengan jarak yang lebih besar daripada
huruf pada umumnya. Huruf tebal terlihat lebih besar jika dibandingkan dengan huruf
05 pedoman dalam penulisan huruf tebal adalah:
yang biasa. Beberapa

1. Huruf Tebal dalam Laporan atau Karya Ilmiah

Penggunaan huruf tebal dalam laporan atau karya ilmiah digunakan untuk menuliskan judul
buku, bab, bagian bab, daftar isi, daftar tabel, daftar lambang/ simbol, daftar pustaka, indeks,
dan lampiran.
2. Huruf Tebal dalam Cetakan Kamus

Penggunaan huruf tebal dalam cetakan kamus berfungsi untuk menuliskan lema dan sublema. Selain
itu, huruf tebal ditujukan untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Polisemi
adalah suatu kata yang bermakna lebih dari satu.

Lema adala kata atau prosa yang terdapat dalam kamus


Catatan:
Huruf tebal tidak digunakan untuk
penegasan huruf atau kata tertentu
yang bertujuan untuk menegaskan
dari bagian lainnya karena
kegunaan tersebut merupakan
kegunaan huruf miring.
3. Huruf Tebal pada Kata yang Ditulis Miring

Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.

Misalnya:
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa
Indonesia.
Kata et dalam ungkapan ora et labora berarti ‘dan’.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai