Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KETERAMPILAN MENYIMAK

Makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Menyimak


Dosen Pengampu: Wayan Novitasari, M.Pd

Disusun Oleh :
Nama : Weni Widyawati
NPM : 191310009

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP PGRI)
KOTA METRO
TAHUN
2020

i
KATA PENGANTAR

            Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah “KETERAMPILAN MENYIMAK”
dapat terselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Menyimak
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih Ibu Wayan Novitasari,
M.Pd, selaku dosen mata kuliah Keterampilan Menyimak yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis, dan teman- teman yang banyak memberikan masukkan
dan informasi, juga kepada semua pihak yang tidak dapat  disebutkan satu per
satu.
Saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan
makalah ini agar dalam penulisan makalah selanjutnya bisa lebih baik dari
makalah sekarang.Semoga makalah ini memberi manfaat bagi yang membacanya.

Metro, 27 Maret 2020


 Penulis 

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................. ii
Daftar Isi...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.  LatarBelakang................................................................................. 1
B.  Rumusan Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan.............................................................................................. 2
D.  Manfaat........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Penertian Menyimak........................................................................ 3
B. Tujuan Menyimak............................................................................ 4
C. Jenis-jenis Menyimak....................................................................... 4
D. Unsur-unsur Menyimak................................................................... 9
E. Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyimak..................... 11
BAB III PENUTUP..................................................................................... 12
A. Kesimpuulan.................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Istilah mendengarkan, mendengar, dan menyimak sering kita jumpai
dalam dunia pengajaran bahasa, lebih-lebih dalam pengajaran keterampilan
berbahasa. Satu hal yang sudah disepakati bersama ialah bahwa ketiga istilah itu
berkaitan dengan dalam makna. Namun dalam mengartikan makna istilah
tersebut satu persatu, mulai muncul perbedaan pendapat.  Ada yang menganggap
mendengarkan sama dengan menyimak. Kedua duanya dapat dipertukarkan
dengan makna yang sama. Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa
pengertian mendengarkan dan menyimak tidak sama. Artinya masing masing
istilah itu berdiri sendiri dengan makna yang berbeda pula.
Peristiwa mendengar, biasanya, terjadi secara kbetulan, tiba-tiba, dan
tidak diduga sbelumnya. Karena itu kegiatan mendengar tidak direncanakan.
Apa yang didengar mungkin tidak dimngerti maknanya dan mungkin pula tidak
menjadi perhatan sama sekali. Mendengarkan setingkat lebh tinggi tarafnya dari
mendengar. Mendengarkan sudah mencakup mendengar. Di antara ketiga istilah,
mendengar, mendengarkan, dan menyimak, taraf tertinggi diduduki istilah
menyimak. Dalam peristiwa menyimak sudah ada faktor kesengajaan. Faktor
pemahaman merupakan unsur utama dalam setiap peristiwa menyimak. Bahka
lebih dari itu faktor perhatian, penilaian pun selalu terdapat dalam peristiwa
menyimak. Penyimak yang baik adalah penyimak yang berencana. Salah satu
butir dari perencanaan adalah ada alasan tertentu mengapa yang bersangkutan
meyimak. Alasan inilah yang  kita sebut sebagai tujuan menyimak.

B.     Rumusa Masalah
1.      Apa pengertian menyimak?
2.      Apa tujuan menyimak?
3.      Apa saja jenis-jenis menyimak?
4.      Apa unsure yang harus aada pada kegiatan menyimak?

1
C.     Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini bertujuan sebagai:
1.      Memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ketrampilan Bahasa Indonesia
2.      Mengetahui perbedaan antara mendengar, mendengarkan, dan menyimak
3.      Mengetahui tujuan dalam kegiatan menyimak
4.      Mengetahuinjenis-jenis menyimak
5.      Mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada menyimak

D.   Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh dari penyusunan makalah ini :
1.  Sebagai media untuk belajar, karena untuk mencari materinya bisa berasal dari
sumber lain seperti buku ataupun browsing.
2.  Melatih kedisiplian karena harus selesai tepat waktu.
3.  Mengembangkan pikiran kita untuk tidak terpaku pada satu sumber referensi
saja.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyimak
- Menurut para ahli
Ø  Menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang
disimak (panduan bahasa dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs.;
1995: 18)
Ø  Menyimak dapat didefinisikan suatu aktivitas yang mencakup kegiatan
mendengar dan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menilai, dan mereaksi
atas makna yang terkandung dalam bahan simakan. (Djago Tarigan;
1991: 4).
Ø  Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan-
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna
komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran
atau bahasa lisan”. (Tarigan: 1983)
Ø  Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan
bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas
makna yang terkandung di dalamnya”.(Sabarti –at all: 1992).
Jadi  menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
mendengrkan, mengidentifikasi bunyi bahasa, menginterpretasi, menilai,
dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya.
Dalam setiap fase menyimak diperlukan kemampuan tertentu yang
dikenal dengan istilah kemampuan penunjang menyimak, antara lain:
1.      Kemampuan memusatkan perhatian
2.      Kemampuan Mengingat
3.      Kemampuan Menangkap bunyi
4.      Kemampuan Linguistic
5.      Kemampuan Non linguistic
6.      Kemampuan Menilai
7.      Kemampuan menanggapi

3
4
B.     Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak adalah untuk menangkap dan memahami pesan,
ide serta gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. Dengan demikian tujuan
menyimak dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.      Menyimak memperoleh fakta
2.      Untuk menganalisis fakta
3.      Untuk mengevaluasi fakta
4.      Untuk mendapatkan inspirasi
5.      Untuk mendapatkan hiburan atau menghibur diri
6.      Meningkatkan kemampuan berbicara

Menyimak sangat fungsional dalam kehidupan manusia. Karena itu


tidaklah mengherankan apabila aktifitas menyimak selalu melebihi kegiatan
berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak berperan sebagai:
1.      Landasan belajar berbahasa
2.      Penunjang keterampilan berbahasa lainnya
3.      Pelancar komunikasi lisan
4.      Penambah informasi.

C.     Jenis-jenis Menyimak
Apabila kita membaca dan memperhatikan berbagai buku literature
mengenai menyimak, maka akan ditemui jenis dan nama menyimak. Misalnya
menyimk terputus-putus, menyimak dangkal, menyimak sekelumit, menyimak
sosial, menyimak krits, menyimak reponsif, dan sebagainya. Keanekaragaman
nama menyimak disebabkan oleh pengklasifiksin menyimak dengan titik
pandang yang berbeda.
Menurut pengamatan penulis, ada 7 titik pandang yang digunkan sebagai
dasar pengklsifiksian menyimak, antara lain: sumber suara, taraf aktifitas
penyimak, taraf hasil simakan, keterlibatan penyimak, dan kemampuan khusus,
cara penyimakan dan bahan simakan, ujuan menyimak, tujuan
spesifik. Pengklarifikasian menyimak berdasarkan:

5
1.      Sumber suara
Berdasarkan sumber suara yang disimak, penyimak dibagi menjadi dua bagian
yaitu:
a. Intrapersonal listening atau menyimak intrapribadi
Ini terjai di saat kita menyendiri, merenungkan nasib diri, menyesali
perbuatan sendiri, berkata-kata dengan diri sendiri.
b. Interpersonal listening atau penyimak antar pribadi
Menyimak yang seperti ini ang paling bnyak kita lakukan, misalnya dalam
percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya.
2.      Cara penyimak bahan yang disimak
Berdasarkan pada cara penyimakan bahan yang disimak, dapat diklarifikasikan
sebagai berikut:
a.  Menyimak ekstensif (extensive listening)
Menyimak ekstensif ialah penyimak memahami isi bahan simakan secara
sepintas, umum, dalam garis-garis besar. Menyimak ekstensif meliputi:
1) Menyimak sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial,
seperti di pasar, terminal, stasiun, kantor pos, dan sebagainya. Kegiatan
menyimak ini lebih menekankan pada faktor status sosial, unsur sopan
santun. dan tingkatan dalam masyarakat. Misalnya: Seorang anak jawa
menyimak nasihat neneknya dengan sikap dan bahasa yang santun. Dalam
hal ini, nenek memiliki peran yang lebih utama, sedang anak merupakan
peran sasaran.
2) Menyimak sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan. Misalnya, jika seorang
pembelajar sedang membaca di kamar, ia juga dapat mendengarkan
percakapan orng lain, suara siaran radio, suara televisi, dan sebagainya.
Suara tersebut sempat terdengar oleh pembelajar tersebut, namun ia tidak
terganggu oleh suara tersebut.
3) Menyimak estetik
Menyimak estetika sering disebut menyimak apresiatif. Menyimak
estetika ialah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati

6
sesuatu. Misalnya, menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita,
syair lagu, dan sebagainya. Kegiatan menyimak itu lebih menekankan
aspek emosional penyimak seperti dalam menghayati dan memahami
sebuah pembacaan puisi. Dalam hal ini, emosi penyimak akan tergugah,
sehingga timbul rasa senang terhadap puisi tersebut. Demikian pula
pembacaan cerita pendek. Hal ini pernah dilakukan oleh seorang
pengarang terkenal Gunawan Mohammad yang sering membacakan
cerpen-cerpennya melalui radio. Banyak remaja mendengarkan pembacaan
tersebut. Para remaja tampaknya dapat menikmati dan menghayati cerpen
yang dibacakan tersebut.
4) Menyimak Pasif
Menyimak pasif ialah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa
upaya sadar. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang
mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun
ia sudah mahir memahami pesan dalam bahasa daerah tersebut. Kemudian,
dia mahir pula menggunakan bahasa daerah tersebut. Kemahiran
menggunakan bahasa daerah tersebut dilakukan sebagai hasil menyimak
pasif. Namun, pada akhirnya, orang itu dapat menggunakan bahasa daerah
dengan baik. Kegiatan menyimak pasif banyak dilakukan oleh masyarakat
awam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendidikan di sekolah tidak
dikenal istilah menyimak pasif. Pada umumnya, menyimak pasif terjadi
karena kebetulan dan ketidaksengajaan.

5) Menyimak Intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh
perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara
mendalam.Ciri-ciri menyimak intensif adalah:
1)      Menyimak dengan memahami makna pembicaraan
2)      Memerluhan konsentrasi tinggi
Konsentrasi ialah memusatkan sermua gejala jiwa seperti pikiran, perasaan,
ingatan, perhatian, dan sebagainya kepada salah satu objek. Agar penyimak
dapat melakukan konsentrasi yang tinggi, maka perlu dilakukan, dengan

7
beberapa cara, antara lain menjaga agar pikiran tidak terpecah, perasaan
tenang dan tidak bergejolak, perhatian. terpusat pada objek yang sedang
disimak, penyimak harus mampu menghindari berbagai hal-hal yang dapat
menggangu kegiatan menyimak, baik internal maupun ekstenal.
3)  Memahami bahasa formal
4)  Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan.
Reproduksi ialah kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang telah
dipahami. Untuk membuat reproduksi dapat dilakukan secara lisan
(berbicara) dan tulis (menulis, mengarang). Reproduksi dilakukan setelah
menyimak. Fungsi reproduksi itu antara lain:
1. Mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara
2. Mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan menulis atau
mengarang
3. Mengetahui kemampuan daya serap seseorang
4.  Mengetahui tingkat pemahaman seseorang tentang bahan yang telah
disimak.
Menyimak intensif meliputi:
1)  Menyimak kritis: Menyimak untuk menganalisis tujuan pembicara,
misalnya dalam diskusi,   perdebatan, dan lain-lain.
2)  Menyimak introgatif. Kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh
informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut.
3)  Menyimak eksploratif. Kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh
perhatian untuk mendapatkan informasi baru.
4)  Menyimak kreatif. Kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembelajar. Kreativitas
penyimak dapat dilakukan dengan cara menirukan lafal atau bunyi
bahasa asing atau bahasa daerah, misalnya bahasa Inggris, bahasa
Belanda. bahasa Jerman. dan sebagainya, mengemukakan gagasan yang
sama dengan pembicara. namun menggunakan struktur dan pilihan kata
yang berbeda, merekonstruksi pesan yang telah disampaikan penyimak,

8
menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah
disimak.
5)  Menyimak konsentratif. Kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap
informasi yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif bertujuan
untuk mengikuti petunjuk-petunjuk, mencari hubungan antarunsur dalam
menyimak, mencari hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu
komponen, mencari butir-butir informasi penting dalam kegiatan
menyimak, mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak, dan
mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak
(Kamidjan,2001:23).
6)   Menyimak selektif. Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang
dilakukan secara selektif dan terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi
asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frase-frase,
kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang sedang dipelajarinya.
Menyimak selektif memiliki ciri tertentu sebagai pembeda dengan
kegiatan menyimak yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah:
(a) Menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian
tertentu yang diinginkan
(b)  Menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu
(c)  Menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.

     Tidyman & Butterfield mengklasifikaikan menyimak atas dasar tujuan


menyimak. Hasil pengklasifikasian menghasilkan tujuh jenis menyimak
yaitu:
1)   Menyimak sederhana: Terjadi dalam percakapan dengan teman atau
bertelepon.
2)   Menyimak diskriminatif: Menyimak untuk membedakan suara dan
perubahan suara.
3)   Menyimak santai: Menyimak untuk tujuan kesenangan.
4)   Menyimak informatif : menyimak untuk mencari informasi.
5)   Menyimak literatur : menyimak untuk mengorganisasikan ide.

9
6)   Menyimak kritis: menyimak untuk menganalisis tujuan pembicara.

7)  Taraf aktivitas penyimak


Berdasarkan pada titik pandang aktivitas penyimak dapat diklarifikasikan:
1) Kegiatan menyimak bertaraf rendah( silent listening )
Penyimak baru sampai pada kegiatan memberikan dorongan, perhtian,dan
menunjang pembicaraan. Biasana aktifitas itu bersifat non verbal   seperti
mengangguk angguk, senyum, sikap tertib dan penuh perhtian dan sebagainya.
2) Kegiatan menyimak bertaraf tinggi( active listening ): Penyimak sudah dapat
pengutarakan kembali isi bahan smakan.

D.    Unsur Unsur Menyimak


Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena
sangat bergantung kepada berbagai unsur yang mendukung. Yang dimaksudkan
dengan unsur dasar ialah unsur pokok yang menyebabkan timbulnya komunikasi
dalam menyimak. Setiap unsur merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan
dengan unsur yang lain. Unsur-unsur dasar menyimak ialah  pembicara,
penyimak, bahan simakan, dan bahasa lisan yang digunakan. Berikut ini adalah
penjelasan masing-masing unsur itu.
1.  Pembicara: Yang dimaksudkan dengan pembicara ialah orang yang
menyampaikan pesan yang berupa informasi yang dibutuhkan oleh penyimak.
Dalam komunikasi lisan, pembicara ialah narasumber pembawa pesan,
sedang lawan bicara ialah orang yang menerima pesan (penyimak).
2.  Penyimak. Penyimak yang baik ialah penyimak yang memiliki pengetahuan
dan pengalaman yang banyak dan luas. Jika penyimak memiliki pengetahuan
dan pengalaman yang banyak dan luas, ia dapat melakukan kegiatan
menyimak dengan baik. Selain itu, penyimak yang baik ialah penyimak yang
dapat melakukan kegiatan menyimak dengan intensif.
3.  Bahan Simakan. Bahan simakan merupakan unsur terpenting dalam
komunikasi lisan, terutama dalam menyimak. Yang dimaksudkan dengan
bahan simakan ialah pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak.

10
Bahan simakan itu dapat berupa konsep, gagasan, atau informasi. Jika
pembicara tidak dapat menyampaikan bahan simakan dengan baik, pesan itu
tidak dapat diserap oleh penyimak yang mengakibatkan terjadinya kegagalan
dalam komunikasi. Untuk menghindari kegagalan, perlu dikaji ulang.Bahan
simakan dengan cara berikut:
a.   Menyimak Tujuan Pembicara
Langkah pertama penyimak dalam melakukan kegiatan menyimak ialah
mencari tujuan pembicara. Jika hal itu telah dicapai, ia akan lebih
gampang untuk mendapatkan pesan pembicara. Jika hal itu tidak
ditemukan, ia .akan mengalami kesulitan. Tujuan yang akan dicapai
penyimak ialah untuk mendapatkan fakta, mendapatkan inspirasi,
menganalisis gagasan pembicara, mengevaluasi, dan mencari hiburan.
b.   Menyimak Urutan Pembicaraan
Seorang penyimak harus berusaha mencari urutan pembicaraan. Hal itu
dilakukan untuk memudahkan penyimak mencari pesan pembicara.
Walaupun pembicara berkata agak cepat, penyimak dapat mengikuti
dengan hati-hati agar mendapatkan gambaran tentang urutan penyajian
bahan. Urutan penyajian terdiri atasa tiga komponen, yaitu pembukaan,
isi, dan penutup. Pada bagian pembukaan lingkup permasalahan yang
akan dibahas. Bagian isi terdiri atas uraian panjang lebar permasalahan
yang dikemukakan pada bagian pendahuluan. Pada bagian penutup berisi
simpulan hasil pembahasan.
c.   Menyimak Topik Utama Pembicaraan
Topik utama ialah topik yang selalu dibicarakan, dibahas, dianalisis s
pembicaraan berlangsung. Dengan mengetahui topik utama, penyimak
memprediksi apa saja yang akan dibicarakan dalam komunikasi tersebut.
penyimak satu profesi dengan pembicara, is tidak akan kesulitan untuk
mener topik utama. Sebuah topik uta.-na memiliki ciri-ciri: menarik
perhatian pen) bermanfaat bagi penyimak, dan akrab dengan penyimak.
d.  Menyimak Topik Bawahan
Setelah penyimak menemukan topik utama, langkah selanjutnya ialah
mencari topik-topik bawahan. Umumnya pembicara akan membagi topik

11
utama itu menjadi beberapa topik bawahan. Hal itu dilakukan agar pesan
yang disampaikan dapat dengan mudah dicerna oleh penyimak.
Penyimak dapat mengasosiasikan topik utama itu dengan sebuah pohon
besar, topik bawahan ialah dahan dan ranting pohon tersebut. Dengan
demikian penyimak yang telah mengetahui topik utama, dengan mudah
akan mengetahui topik-topik bawahannya.
e.   Menyimak Akhir Pembicaraan
Akhir pembicaraan biasanya terdiri atas: simpulan, himbauan, dan saran-
saran. Jika pembicara menyampaikan rangkuman, maka tugas penyimak
ialah mencermati rangkuman yang telah disampaikan pembicara tersebut.
Jika pem bicara menyampaikan simpulan, maka penyimak mcncocokkan
catatannya dengan simpulan yang disampaikan pembicara. Dalam hal itu
perlu dicermati juga tentang simpulan. yang tidak sama, yaitu simpulan
yang dibuat pembicara dan penyimak. Jika pembicara hanya
menyampaikan himbauan, penyimak harus memperhatikan himbuan itu
secara cermat dan teliti.

E.     Faktor yang Mempenaruhi Keberhasilan Menyimak


Menurut pendapat Rost (1991:108) bahwa faktor-faktor yang penting
dalam keterampilan menyimak dalam kelas adalah siswa menuliskan butir-
butir penting bahan simakan terutama yang berhubungan dengan bahan
simakan.
Pendapat lain menurut Tarigan (1994:62), komponen/faktor-fantor penting
dalam menyimak adalah sebagai berikut:
1.  Membedakan antar bunyi fonemis.
2.   Mengingat kembali kata-kata.
3.  Mengidentifikasi tata bahasa dari sekelompok kata.
4.  Mengidentifikasi bagian-bagian pragmatik, eskpresi, dan seperangkat
penggunaan yang berfungsi sebagai unit sementara mencari arti/makna.
5.  Menghubungkan tanda-tanda linguistik ke tanda-tanda para linguistik
(intonasi) dan ke nonlinguistik (situasi yang sesuai dengan objek supaya
terbangun makna, menggunakan pengetahuan awal (yang kita tahu tentang

12
isi dan bentuk dan konteks yang telah siap dikatakan untuk memperkirakan
dan kemudian menjelaskan makna.
6.    Mengulang kata-kata penting dan ide-ide penting.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan,
mengidentifikasi bunyi bahasa, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas
makna yang terkandung di dalamnya. Untuk mencapai hasil yang maksimal,
diperlukan kemampuan penunjang menyimak. Adapun tujuan dari menyimak
adalah untuk menangkap dan memahami pesan, ide serta gagasan yang tersirat
dalam bahan simakan.

13
DAFTAR PUSTAKA

1.       Drs. Tarigan, Djago. Pendidikan Bahasa Indonesia


1.  Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Pembinaan Tenaga
Kependidikan  Pendidikan Tinggi, 1991.
2.       http://www.kajianpustaka.com/2014/01/pengertian-dan-hakikat-
membaca.html>diakses-pada-tgl-14-4-2016-pukul-12.36
3.       https://mahkotangariboyo.wordpress.com/2013/03/27/upaya-
meningkatkan-minat-baca-siswa-sd/diakses-pada-15-4-2016-pkl-22.30

14

Anda mungkin juga menyukai