Dosen pengampu:
Dra. Wiwik Hastuti, M.pd
Oleh:
Annisa Yasmien Divianty 170154603501
Asna Istikmalatul Muktamaroh 170154603596
Nadya Deshinta Rizki Amanda 170154603505
Rafika Ayu Masruroh 170154603583
Yosie Metta Dhamayanti 170154603527
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang Keterampilan Menyimak ini dengan lancar. Penulis sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan
kita terhadap keterampilan menyimak.
Semoga makalah ini dapat dipahami oleh pembaca. Sebelumnya penulis mohon
maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan. Serta penulis menerima kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan ke arah yang lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB III PENUTUP .......................................................................................24
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Proses menyimak memerlukan perhatian serius dari siswa. Ia berbeda
dengan mendengar atau mendengarkan. Menurut pendapat Tarigan (1994:27),
“Pada kegiatan mendengar mungkin sipendengar tidak memahami apa yang
didengar. Pada kegiatan mendengarkan sudah ada unsure kesengajaan, tetapi
belum diikuti unsure pemahaman karena itu belum menjadi tujuan.” Kegiatan
menyimak mencakup mendengar, mendengarkan, dan disertai usaha untuk
memahami bahan simakan. Oleh karena itu dalam kegiatan menyimak ada
unsure kesengajaan, perhatian dan pemahaman, yang merupakan unsure
utama dalam setiap peristiwa menyimak. Penilaiannya pun selalu terdapat
dalam peristiwa menyimak, bahkan melebihi unsure perhatian.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna
yang terkandung di dalamnya”. (Sabarti –at all: 1992).
Logan dan Loban (dalam Henry Guntur Tarigan, 2008: 63) menyatakan
bahwa menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Dalam
proses menyimak pun terdapat tahap-tahap, antara lain: a. Tahap Mendengar;
dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh
pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya, b. TahapMemahami; setelah
kita mendengar maka ada keinginan bagikit untuk mengerti atau memahami
dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara, c. Tahap
Menginterpretasi; penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas
kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin
menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir- butir pendapat yang terdapat
dan tersirat dalam ujaran itu, d. Tahap Mengevaluasi; setelah memahami atau
dapat menafsir atau menginterpretasikan isi pembicaraan, penyimak pun
2
mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara
mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan
pembicara, e. Tahap Menanggapi; tahap ini merupakan tahap terakhir dalam
kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta
menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran
atau pembicaraannya.
Menurut Hunt (dalam Henry Guntur Tarigan, 2008: 59) ada empat
fungsi utama menyimak, yaitu: a. Memperoleh informasi yang berkaitan
dengan profesi, b. Membuat hubungan antar pribadi lebih efektif., c.
Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan yg masuk akal, d. Agar
dapat memberikan responsi yang tepat.
3
1.2 Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Hunt (dalam Henry Guntur Tarigan, 2008: 59) ada empat
fungsi utama menyimak, yaitu:
5
b. Membuat hubungan antar pribadi lebih efektif.
Logan dan Shrope (dalam Henry Guntur Tarigan, 2008: 60-61) tujuan
menyimak seperti berikut.
a. Ada orang yang menyimak dengan tujuan utama agar dia dapat memperoleh
pengetahuan dari bahan ujaran pembicara; dengan perkataan lain, dia
menyimak untuk belajar.
c. Ada orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat menilai sesuatu
yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur, logis-tak logis, dan
lain-lain); singkatnya, dia menyimak untuk mengevaluasi.
d. Ada orang yang menyimak agar dia dapat menikmati serta menghargai
sesuatu yang disimaknya itu (misalnya, pembicaraan cerita, pembacaan
puisi, musik dan lagu, dialog, diskusi panel, dan perdebatan); pendek kata,
orang itu menyimak untuk mengapresiasi materi simakan.
f. Ada pula orang yang menyimak dengan maksud dan tujuan agar dia dapat
membedakan bunyi-bunyi dengan tepat; mana bunyi yang membedakan arti
(distignif), mana bunyi yang tidak membedakan arti; biasanya, ini terlihat
6
nyata pada seseorang yang sedang belajar bahasa asing yang asyik
mendengarkan ujaran pembicara asli (native speaker).
g. Ada lagi orang yang menyimak dengan maksud agar dia dapat memecahkan
masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari pembicara, dia mungkin
memperoleh masukan berharga.
1. Pembicara
2. Penyimak
3. Bahan simakan
7
ialah pesan yang disampaikan pembicara kepada penyimak. Bahan
simakan itu dapat berupa konsep, gagasan, atau informasi. Jika pembicara
tidak dapat menyampaikan bahan simakan dengan baik, pesan itu tidak
dapat diserap oleh penyimak yang mengakibatkan terjadinya kegagalan
dalam komunikasi.
Logan dan Loban (dalam Henry Guntur Tarigan, 2008: 63) menyatakan bahwa
menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Dalam proses
menyimak pun terdapat tahap-tahap, antara lain:
a. Tahap Mendengar; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang
dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya.
b. Tahap Memahami; setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita
untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang
disampaikan oleh pembicara.
c. Tahap Menginterpretasi; penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum
puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia
ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang
terdapat dan tersirat dalam ujaran itu.
8
2.5 Tahap Menyimak
9
i. Menyimak secara aktif untuk mendapatkan serta menemukan pikiran,
pendapat, dan gagasan sang pembicara.
10
f. Identifikasi kalimat topik Setiap paragraf dalam wacana minimal
mengandung dua unsur yaitu kalimat topik dan kalimat pengembang.
Kalimat topik bisa terdapat di awal, tengah dan akhir paragraf. Setelah
selesai menyimak siswa disuruh mencari kalimat topiknya.
h. Parafrase Suatu cara yang digunakan orang dalam memahami isi puisi
yaitu dengan cara mengartikan isi puisi dengan kata-kata sendiri dalam
bentuk prosa. Siswa mendengarkan puisi yang dibacakan oleh guru.
Setelah selesai, siswa mengartikan kembali isi puisi dalam bentuk prosa.
berbahasa yang lain. Kaitan tersebut dapat dilihat pada uraian berikut ini.
Menyimak dan berbicara memiliki kaitan yang sangat erat. Hal ini
mungkin disebabkan kedua keterampilan berbahasa ini memiliki banyak
kesamaan. Kesamaan ini dapat ditunjukkan pada proses komunikasi yang
terjadi. Ketika seseorang menyimak harus ada bahan yang disimak, yaitu
pembicaraan. Sebaliknya jika seseorang berbicara, dia sangat
mengharapkan dan kemungkinan akan menuntut harus ada orang yang
akan menyimak pembicaraannya. Apabila tidak, dia tidak akan mau
melakukan kegiatan berbicara.
11
tatap muka atau penyimak dan pembicara saling berhadapan. Setelah
kemajuan bidang teknologi, menyimak dan berbicara dapat dilakukan
melalui jarak jauh atau tanpa tatap muka, seperti menyimak drama radio,
siaran berita di televisi, rekaman dengan media kaset, dan komunikasi
melalui telepon.
b. Kedua keterampilan ini membutuhkan kerja sama yang baik. Bila ada
dua orang melakukan komunikasi, keduanya tidak dapat melakukannya
secara bersamaan, yaitu keduanya berbicara atau keduanya menyimak.
Kegiatan ini harus dilakukan secara bergantian (resiprokal), apabila
yang seorang berbicara maka yang lain menyimak atau mendengarkan
dengan penuh perhatian demikian sebaliknya.
Menyimak dan membaca juga memiliki persamaan dalam hal sifat, yaitu
sama-sama bersifat aktif reseptif atau menerima secara aktif. Bedanya,
menyimak bersumber pada bahasa lisan, sedangkan membaca
bersumberpada bahasa tulis. Kesamaan sifat ini pun berlanjut pada
kesamaan tujuan dari kegiatan keterampilan berbahasa ini, yaitu sama-sama
bertujuan memperoleh informasi atau pengetahuan. Menyimak dan
membaca juga memiliki persamaan dalam hal prosesnya, yaitu
mengidentifikasi bunyi-bunyi (fonem), memahami dan menafsirkan
maknanya. Untuk dapat memahami pembicaraan dan bacaan
keduanyamemerlukan persiapan yang sama, yaitu penyimak dan pembicara
memerlukan kemampuan linguistik yang berhubungan dengan kebahasaan
12
dan kemampuan nonlinguistik yang berhubungan dengan
pengalaman,wawasan, dan penalaran.
13
produktif yang dimiliki seseorang, diperoleh melalui kemampuan
a. Menyimak ekstensif
14
4) Menyimak pasif adalah kegiatan menyimak suatu bahasan yang
dilakukan tanpa sadar
b. Menyimak intensif
15
(f) Memahami ide-ide sang pembicara;
16
mengarahkan perhatiannya pada pemerolehan informasi dengan cara
menginterogasi atau menanyai sang pembicara. Dawson (dalam Tarigan,
2008: 52).
a) Nada suara Nada suara, apakah turun atau naik ataupun tetap
mendatar, jelas merupakan salah satu dari hal-hal pertama yang harus
diperhatikan oleh seorang anak mengenai suatu bahasa baru. Kalau
seseorang pertama kali mendengarkan suatu bahasa asing dia biasanya
memperoleh kesan bahwa benar-benar tiada limit variasi-variasi
puncak atau nada suara pada aneka ragam kata, frasa, dan kalimat.
Akan tetapi, secara berangsur-angsur, semakin banyak seseorang
menyimak suatu bahasa maka semakin tinggi pula kesadarannya
bahwa sebenarnya ada sejumlah batas yang amat tegas tempat orang
(sebagai pembicara) berbuat dengan suaranya.
17
b) Bunyi-bunyi asing Begitu seseorang menyimak secara selektif pada
aneka variasi nada suatu bahasa yang biasanya memakan waktu paling
sedikit seminggu atau lebih, bunyi-bunyi asing tertentu, baik konsonan
maupun vokal, tentu sangat menarik perhatiannya. Oleh karena itu,
segi-segi berikutnya yang harus disimak secara selektif adalah bunyi-
bunyi asing dalam bahasa tersebut. 19 Kalau suatu bunyi agak sering
dipakai, cara yang baik serta bijaksana ialah hanya memusatkan
perhatian pada bunyi yang satu itu. Segala sesuatu yang lainnya akan
hilang dari perhatian seseorang selama perhatian dipusatkan untuk
mendengarkan setiap kejadian. Dalam waktu yang amat singkat akan
terlihat bahwa bunyi ini tidak selalu sama. Terdapat perbedaan-
perbedaan kecil tetapi cukup sebagai ciri-ciri dasar yang ditemukan
sehingga seseorang dapat menetapkan apa sebenarnya yang
menentukan bunyi distingtif yang sama itu (proses yang sama dapat
diikuti dalam menyimak bunyi-bunyi lain yang amat berbeda dengan
bunyi-bunyi bahasa Indonesia)
18
menyimak frasa-frasa dan kalimat-kalimat secara selektif, ialah
mencoba memahami konteks apa makna yang dikandungnya.
Menyimak secara selektif terhadap kata-kata biasanya dimulai dengan
memperhatikan setiap kombinasi bunyi yang muncul berulang-ulang,
yang seolah-olah lebih menonjol dalam arus ujaran.
19
1. Faktor usia mempengaruhi kesuksesan pebelajar bahasa asing
sebagaimana hasil penelitian Seright (dalam Freeman dan Long, 1991)
bahwa anak kecil lebih berhasil belajar aksen dan menirukan penampilan
berbahasa penutur asli daripada pebelajar dewasa, sedang pebelajar
dewasa lebih cepat memperoleh materi pembelajaran dari segi kuantitas.
5. Aspek kognitif terkait tentang proses atau pendekatan belajar yang dipakai
misalnya pendekatan holistic atau analitik.
20
(7) Kebiasaan belajar.
a. Tunarungu
21
dalam proses pembelajaran akan mempengaruhi daya tangkap siswa
dalam menerima materi pembelajaran.
b. Tunanetra
c. Tunagrahita
d.Tunadaksa
e. Autis
22
Autis adalah keadaan dimana gangguan perkembangan otak anak
yang mempengaruhi kemampuan penderita dalam berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain. Akibat dari sulitnya berinteraksi dengan
orang lain maka menyebabkan anak autis sulit menerima informasi.
Kemampuan menyimak anak autis dalam melaksanakannya harus
menggunakan media visual dan audio serta dilakukan secara berulang-
ulang agar mampu dipahami oleh anak.
23
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
B.Saran
Dalam pembelajaran sangat erat kaitannya antara keterampilan yang satu dengan
keterampilan yang lainnya, maka tingkatkanlah semua keterampilan-keterampilan
tersebut diantaranya keterampilan membaca, berbicara, menyimak, dan menulis
supaya lebih efisien dan efektif.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36767873/MENYIMAK_PROSES_DAN_JEN
ISNYA
25