Anda di halaman 1dari 13

RAGAM – RAGAM MENYIMAK

Oleh :

Kelompok IV

Nama Mahasiswa :Adelia Fitri Anggita (2222411030)

Sri Hartati Sinaga (2223111006)

Wirdatul Adha (2222411018)

Kelas :Reguler C PBSI 2022

Mata Kuliah :Keterampilan Bahasa Reseptif

Dosen Pengampu :Ika Febriana, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Keterampilan Bahasa Reseptif.

Dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ika Febriana, S.Pd., M.Pd.
yang telah membimbing kami dalam mengerjakan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik.

Kami sadar bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan oleh karena itu kami meminta maaf
jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran dalam tugas ini
agar di lain waktu kami bisa membuat tugas yang lebih baik lagi.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini
dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para
pembaca.

Medan, September 2022

Kelompok IV

iii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.............................................................................................. i

Daftar Isi....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyimak.................................................................... 2
B. Ragam – Ragam Menyimak ................................................................ 3
C. Faktor yang Mem pengaruhi Menyimak ................................. 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyimak adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, disamping membaca,
berbicara, dan menulis. Komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan lancar tanpa keterampilan
menyimak. Keterampilan menyimak merupakan faktor yang sangat penting bagi keberhasilan
seseorang untuk memahami keterampilan berbahasa yang lain. Apabila kemampuan seseorang dalam
menyimak kurang, dapat dipastikan dia tidak dapat mengungkapkan topik yang didengar dengan baik.
Dalam proses menyimak, seseorang tidak memusatkan perhatian pada setiap kata yang disimaknya
melainkan inti pesan yang tersimak. Misalnya sewaktu kita menyimak acara di radio, kita hanya
menangkap beberapa hal dan tidak dapat menangkap beberapa hal yang lain. Tidak tertangkapkan
beberapa hal itu disebabkan oleh kurang perhatian, kurang tertarik pada topik, atau kurang efisien dalam
menyimak.
Menyimak sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperluas wawasan,
pengetahuan maupun hanya untuk kesenangan. Dalam kehidupan banyak komunikasi banyak dilakukan
secara lisan sehingga menyimak sangat penting dimiliki oleh setiap pemakai bahasa. Hal ini sependapat
dengan telaah yang dilakukan oleh Paul T. Rankin pada tahun 1926 yang melaporkan bahwa 42 %
waktu penggunaan bahasa tertuju pada menyimak (Tarigan, 1984: 12).
Menyimak merupakan langkah awal penguasaan informasi keilmuan, namun menyimak masih
dianggap aktivitas kurang penting. Begitu banyak ilmu yang dapat diserap dari hasil menyimak. Satu
masalah yang dihadapi pendidikan di Indonesia sehingga berimbas pada rendahnya mutu sumber daya
masyarakat Indonesia, diduga karena penguasaan keterampilan berbahsa baik menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis itu kurang. Keterampilan menyimak sangatlah perlu dengan menguasai
keterampilan menyimak, maka peserta didik dapat memperoleh informasi dari bahan simakan.
B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari makalah ini ialah:
1. Apa yang dimaksud dengan menyimak ?
2. Apa saja yang termasuk kedalam ragam menyimak?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini ialah:
1. Mengetahui dan memahami pengertian menyimak.
2. Mengetahui ragam- ragam menyimak.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruhi menyimak.

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Menyimak
Menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui
ujaran. Keterampilan menyimak merupakan dasar keterampilan dalam komunikasi lisan. Apabila
kemampuan seseorang dalam menyimak kurang, dapat dipastikan dia tidak dapat mengungkapkan
topik yang didengar dengan baik.
Menurut Poerwadarminta (1984: 941) “Menyimak adalah mendengar atau memerhatikan
baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang”.Menyimak merupakan proses pendengaran,
mengenal dan menginterprestasikan lambang-lambang lisan, sedangkan mendengar adalah suatu
proses penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna itu.
Menurut Tarigan (1993: 20) mengemukakan pengertian menyimak sebagai berikut:
menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, argumentasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap
serta, memahami makna komunikasi yang disampaikan si pembicara melalui ucapan atau bahasa
lisan. Dari uraian di atas, maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa menyimak adalah
mendengarkan serta memerhatikan baik-baik apa yang dibaca atau diucapkan oleh si pembicara
serta menangkap dan memahami isi dan makna komunikasi yang tersirat di dalamnya.
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks karena
melibatkan berbagai proses menyimak dalam saat yang sama. Pada saat menyimak mendengar
bunyi berbahasa, pada saat itu pula mentalnya aktif bekerja mencoba memahami, menafsirkan apa
yang disampaikan pembicara, dan pada saat itu ia harus menerima respons. Pada dasarnya respons
3 yang diberikan itu akan terjadi setelah terjadinya integrasi antara pesan yang didengar dengan
latar belakang pengetahuan dan pengalaman penyimak. Respon itu bisa sama dengan yang
dikehendaki pembicara dan bisa pula tidak sama.
Menurut H. G. Tarigan menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-
lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. (Tarigan, 2008: 31)
Menurut Anderson menyimak sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta
menginterpretasikan lambinglambang lisan. Menurut (Russel 1959) menyimak bermakna
mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi. Menurut Hanapi
Natasasmita menyimak adalah mendengar secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat menyimak itu adalah suatu rentetan proses,
mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran,
dan proses penyimpanan, serta proses menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan
keseluruhan pengetahuan dan pengalaman.

iii
B. Ragam - Ragam Menyimak

1. Menyimak Efektif

Keberhasilan menyimak sangat bergantung pada pembicara sebagai sumber pesan.


Pembicara yang efektif dalam melaksanakan kegiatannya akan memberikan kemudahan kepada
penyimak untuk menyerap gagasannya. Penyimak akan efektif Apabila ada kerjasama yang baik
antara pembicara dan penyimak. Tujuan dari menyimak secara efektif adalah untuk memperoleh
informasi secara akurat dari wacana lisan atau pembicaraan yang sedang disimak.

Seseorang dikatakan menyimak dengan efektif apabila ia mampu memahami isi


pembicaraan dengan baik. Penyimak akan berhasil memahami pembicaraan orang lain apabila ia
berkemauan keras dan mampu memotivasi dirinya serta penuh perhatian menyimak sebuah
pembicaraan. Menyimak merupakan kegiatan yang kompleks karena sangat bergantung pada
berbagai unsur yang mendasarinya. Unsur dasar menyimak ialah berbagai unsur yang secara
fundamental mewujudkan adanya suatu peristiwa atau kegiatan menyimak. Unsur menyimak yang
dimaksud adalah:
a) pembicara, sebagai sumber pesan
b) penyimak, sebagai penerima pesan
c) bahan pembicaraan, sebagai unsur konsep
d) bahasa lisan sebagai media.

Menurut Djago Tarigan (1983:4-12) mengatakan bahwa penyimak yang baik itu ada 14 jenis,
yaitu:
1. Berkonsentrasi
2. Menyimak harus bermotivasi
3. Penyimak harus menyimak secara menyeluruh
4. Penyimak haru menghargi pembicara
5. Penyimak yang baik harus selektif
6. Penyimak harus sungguh-sungguh dan tidak emosi
7. penyimak tidak mudah terganggu
8. Penyimak harus cepat menyesuaikan diri
9. Siap fisik dan mental
10. Kontak dengan pembicara
11. Objektif
12. Merangkum
13. Menilai
14. Merespon.

2. Menyimak Komprehensif
Menyimak komprehensif adalah menyimak yang berkaitan dengan kemampuan penyimak
untuk memahami dengan sistematis dan seksama terhadap isi materi yang disimak dengan tujuan
untuk menguasai dengan baik materi-materi yang diperdengarkan. Salah satu tujuan menyimak
adalah menerima rangsangan untuk memahami suatu pesan tertentu.

iii
Mendengar untuk tujuan memahami disebut juga menyimak komprehensif. Seseorang
dapat dikatakan sebagai penyimak komprehensif yang baik apabila ia mampu menerima,
memperhatikan, dan memberikan makna dari pesan yang sedekat mungkin sama dengan pesan
yang disampaikan oleh pembicara.

➢ Tujuan Menyimak Komprehensif


Menyimak pada hakikatnya adalah mendengarkan dan memahami isi bahan simakan.
Karena itu dapat disimpulkan bahwa tujuan utama menyimak adalah menangkap,memahami, atau
menghayati pesan,ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. Menurut Djago Tarigan
Menyebutkan tujuan menyimak komprehensif sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan fakta dengan cara mendengarkan radio, tv, menyampaikan makalah,
percakapan, dan sebagainya
2. untuk menganalisis fakta yang berlangsung secara konsisten dari saat ke saat selama proses
menyimak komprehensif berlangsung
3. Untuk mengevaluasi fakta yang disampaikan oleh pembicara
4. Untuk mendapatkan inspirasi dari pembicara orang lain
5. Untuk menghibur diri
6. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara.

3. Menyimak Terapeutik

Menyimak terapeutik merupakan menyimak untuk menyediakan kesempatan untuk


berbicara melalui sebuah pemasalahan. Menyimak terapeutik dapat diartikan sebagai kegiatan
menyimak yang ditujukan dalam rangka terapi atau pengobatan. pengobatan yang dimaksud di
sini biasanya dikhususkan kepada masalah-masalah pribadi atau problem mental. Hal ini tampak
pada percakapan antar pasien dan dokter, atau psikolog dengan pasiennya. Keterampilan yang
terlibat dalam menyimak terapeutik antara lain:
1. Memusatkan perhatian
2. Memperlihatkan sikap memperhatikan
3. Menciptakan iklim komunikasi yang mendukung
4. Mendengar disertai empati
5. Memberikan respon dengan benar.

Secara garis besar, Tarigan (1983:22) membagi menyimak menjadi dua jenis, yaitu
menyimak ekstensif dan menyimak intensif. Kedua jenis menyimak ini sangatlah berbeda dan
perbedaan Itu tampak dalam cara melakukan kegiatan menyimak.
1. Menyimak Berdasarkan Intensitas
Secara umum menyimak bertujuan untuk menangkap pesan atau menangkap isi serta
memahami makna komunikasi yang disampaikan pembicara melalui ujaran. Dipandang dari segi
intensitas, menyimak dikelompokkan menjadi 2 sebagai berikut.
1) Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif merupakan kegiatan menyimak yang berhubungan dengan hal-hal
yang bersifat umum dan tidak diperlukan bimbingan langsung dari seorang guru. Dalam

iii
menyimak ekstensif ini, penyimak hanya menyimak bagian-bagian yang penting saja, secara
umum, sepintas, dan garis-garis besarnya saja. Ada beberapa jenis menyimak ekstensif
diantaranya:
a. Menyimak Sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial, seperti di pasar,
terminal, stasiun, kantor pos, dan sebagainya. Kegiatan menyimak ini lebih menekankan pada
faktor status sosial, unsur sopan santun dan tingkatan dalam masyarakat. Misalnya: Seorang anak
jawa menyimak nasihat neneknya dengan sikap dan bahasa yang santun. Dalam hal ini, nenek
memiliki peran yang lebih utama, sedang anak merupakan peran sasaran.
b. Menyimak sekunder
Menyimak sekunder adalah jenis kegiatan menyimak yang dilakukan pada saat atau
bersamaan dengan kegiatan lain. Menyimak sekunder sama dengan kegiatan mendengarkan.
Misalnya; jika seorang pembelajar sedang membaca dikamar, ia juga dapat menyimak percakapan
orang lain, suara siaran radio, suara televisi, dan sebagainya. Suara tersebut sempat terdengar oleh
pembelajar namun ia tidak terganggu oleh suara tersebut.
c. Menyimak pasif
Menyimak pasif mirip dengan menyimak sekunder, yaitu menyimak sambil melakukan
pekerjaan lain. Contoh kegiatan menyimak pasif ini sering kita temukan pada kebiasaan anak-
anak dewasa ini, yaitu belajar sambil mendengarkan siaran radio. Apabila siaran radio menarik
perhatiannya maka perhatian mereka berubah dari buku pelajaran ke siaran radio. Pada menyimak
pasif, perhatian dapat beralih sepenuhnya dari satu kegiatan (membaca, menulis, atau yang
lainnya) ke kegiatan lain yang lebih menarik perhatiannya.
d. Menyimak estetika
Menyimak jenis ini disebut juga dengan menyimak apresiatif (appreciation listening).
Menyimak estetika ialah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu. Dalam
menyimak estetis penyimak secara serius dan bersungguh-sungguh memperhatikan suatu acara
atau pertunjukan drama, cerita, dongeng, puisi atau hiburan-hiburan lain yang sejenis baik secara
langsung maupun melalui siaran televisi atau radio. Secara imajinatif, penyimak ikut terlibat,
mengalami, melakukan, dan merasakan karakter dari setiap pelaku.

2) Menyimak Intensif
Menyimak intensif merupakan suatu kegiatan yang berbeda atau bertolak belakang dengan
menyimak ekstensif. Pada menyimak ekstensif bahan simakan hanya dipahami garis-garis
besarnya saja dan bersifat sepintas sehingga tidak memerlukan bimbingan guru maka menyimak
intensif justru sebaliknya. Dalam menyimak intensif, penyimak memerlukan arahan dan
bimbingan yang ketat karena bahan-bahan yang harus disimak perlu dipahami secara terperinci,
teliti, dan mendalam.
Menyimak intensif merupakan menyimak yang harus dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan konsentrasi yang tinggi untuk menangkap makna yang dikehendaki. Menurut (Kamidjan dan
Suyono, 2002:12) ada beberapa ciri yang harus diperhatikan dalam menyimak intensif, yaitu:

iii
a) Menyimak intensif ialah menyimak pemahaman
Pemahaman ialah proses memahami suatu objek. Pemahaman dalam menyimak merupakan
proses memahami suatu bahan simakan. Pada dasarnya orang melakukan kegiatan menyimak
intensif dengan tujuan untuk memahami makna bahan yang disimak dengan baik.

b) Menyimak intensif memerluhan konsentrasi tinggi


Konsentrasi ialah memusatkan sermua gejala jiwa seperti pikiran, perasaan, ingatan, perhatian,
dan sebagainya kepada salah satu objek. Dalam menyimak intensif diperlukan pemusatan
gejala jiwa menyeluruh terhadap bahan yang disimak.

c) Menyimak intensif ialah memahami bahasa formal


Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam situasi formal. Yang dimaksudkan dengan
situasi formal ialah situasi komunikasi resmi. Misalnya, ceramah, pidato, diskusi, berdebat,
temu ilmiah dan lain sebagainya.

d) Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan


Reproduksi ialah kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang telah dipahami. Untuk
membuat reproduksi dapat dilakukan secara lisan (berbicara) dan tulis (menulis, mengarang).

Jenis-jenis menyimak yang masuk kedalam kelompok menyimak intensif adalah


menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak eksploratif, menyimak introgatif, menyimak
selektif, dan menyimak kreatif (Tarigan, 1983: 42). Penjelasan menyimak tersebut dapat dibaca
pada uraian berikut ini.

a. Menyimak Kritis
Menyimak kritis adalah kegiatan menyimak yang dilakukan secara kritis, Menyimak kritis
merupakan kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memberikan
penilaian secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran, kelebihan, serta kekurangan-
kekurangan dari bahan yang disimak. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimak kritis:
1. mengamati ketepatan ujaran pembicara
2. mencari jawaban atas pertanyaan mengapa menyimak
3. dapatkah menyimak membedakan antara fakta dan opini dalam menyimak
4. dapatkah menyimak menjawab dan mengambil kesimpulan dari menyimak.

b. Menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh
perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang didengarkan.
Kegiatan menyimak konsentratif bertujuan untuk:
1. mengikuti petunjuk-petunjuk misalnya petunjuk untuk mengisi formulir pendaftaran
2. mencari hubungan antar unsur dalam menyimak misalnya unsur-unsur dalam berbahasa
3. mencari hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen
4. mencari butir-butir informasi penting dalam kegiatan memyimak.
5. Mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak

c. Menyimak Ekploratif

iii
Menyimak eksploratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian
untuk mendapatkan informasi baru. Pada akhir kegiatan, seorang penyimak eksploratif akan:
1. menemukan gagasan baru
2. menemukan informasi baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu
3. menemukan topik-topik baru yang dapat dikembang pada masa yang akan datang
4. menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru.

d. Menyimak Kreatif
Menyimak kreatif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya
imajinasi dan kreativitas pembelajaran. Menyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan
imajinasi seseorang. Umumnya imajinasi berhubungan dengan keindahan, bunyi-bunyian, gerak-
gerak tentang sesuatu, dan juga penglihatan terhadap sesuatu. Kreativitas menyimak dapat
dilakukan dengan cara:
1. menirukan lafal dan bunyi bahasa asing atau bahasa daerah misalnya bahasa Inggris,
bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan sebagainya,
2. penyimak dapat mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara, tetapi
menggunakan struktur dan pilihan kata yang berbeda,
3. penyimak dapat merekonstruksi pesan yang telah disampaikan menyimak,
4. penyimak dapat menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasarkan materi yang telah
disimak.

e. Menyimak Interogatif
Menyimak interogratif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh informasi
dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan informasi
tersebut. Kegiatan menyimak interogratif bertujuan untuk:
1. mendapatkan fakta-fakta dari pembicara,
2. mendapatkan gagasan baru yang dapat dikembangkan menjadi sebuah wacana yang
menarik,
3. mendapatkan informasi apakah bahan yang telah disimak itu asli atau tidak.

f. Menyimak Selektif
Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak pasif yang dilakukan secara selektif dan
berfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing bahasa asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen,
kata-kata, frasa-frasa, klausa-klausa, kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang sedang
dipelajari. Menyimak selektif memiliki ciri tertentu sebagai pembeda dengan kegiatan menyimak
yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah:
1. menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian tertentu yang
diinginkan,
2. menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu,
3. menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.

iii
C. Faktor yang Memengaruhi Menyimak
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang berfungsi di dalam
komunikasi. Kegiatan berkomunikasi tentunya melibatkan penyamapai pesan, penerima pesan,
pesan, dan media yang digunakan sebagai alat untuk mengantarkan pesan. Secara umum faktor-
faktor tersebut dapat digolongkan ke dalam dua golongan besar yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal yaitu penyimak sebagai penerima pesan dan faktor eksternal berupa
segala sesuatu di luar penyimak yang dapat mempengaruhi pemahaman terhadap pesan yang
disampaikan di dalam kegiatan menyimak tersebut yaitu: pembicara, media yang digunakan dalam
menyampaikan pesan dapat berupa bahasa lisan/audio maupun gambar/visual, serta lingkungan di
sekitar berlangsungnya proses menyimak.
Tarigan (1994: 99-107) menyimpulkan ada delapan faktor yang mempengaruhi menyimak
sebagai berikut.
a. Kondisi fisik, seorang penyimak merupakan faktor yang penting dalam menentukan
keefektifan serta kualitas menyimak. Kesehatan dan kesejahteraan fisik merupakan suatu
modal penting yang turut menentukan bagi setiap penyimak.
b. Faktor psikologis juga mempengaruhi proses menyimak. Faktor psikologis dibedakan
menjadi dua, yaitu faktor psikologis yang positif memberi pengaruh yang baik, dan faktor
psikologis yang negatif memberi pengaruh yang buruk terhadap kegiatan menyimak.
c. Faktor pengalaman kurangnya minat merupakan akibat dari pengalaman yang kurang atau
tidak ada sama sekali pengalaman dalam bidang yang disimak. Sikap antagonis adalah sikap
yang menentang pada permusuhan yang timbul dari pengalaman yang tidak menyenangkan.
d. Faktor sikap seseorang akan berpengaruh dalam kegiatan menyimak karena pada dasarnya
manusia memiliki dua sikap yaitu menerima dan menolak.
e. Faktor motivasi, merupakan salah satu penentu keberhasilan seseorang. Jika motivasi kuat,
maka dapat dipastikan orang itu akan berhasil mencapai tujuannya. Motivasi berkaitan
dengan pribadi atau personalitas seseorang.
f. Faktor jenis kelamin, beberapa pakar menarik simpulan bahwa antara pria dan wanita, pada
umumnya mempunyai perhatian yang berbeda dan cara mereka memusatkan perhatian pada
sesuatu pun berbeda pula. Gaya menyimak pria pada umumnya bersifat objektif, aktif, keras
hati, analitik, rasional, keras kepala atau tidak mau mundur, menetralkan, intrunsif (bersifat
mengganggu), berdikari atau mandiri, sanggup mencukupi kebutuhan sendiri (swasembada),
dapat menguasai dan mengendalikan emosi. Sedangkan gaya menyimak wanita cenderung
lebih subjektif, pasif, ramah atau simpatik, difusif (menyebar), sensitif, mudah dipengaruhi,
mudah mengalah, reseptif, bergantung (tidak mandiri), dan emosional.
g. Faktor lingkungan, berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar para siswa pada
umumnya. Faktor lingkungan berupa lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
h. Faktor peranan dalam masyarakat, kemampuan menyimak kita dapat juga dipengaruhi oleh
peranan kita dalam masyarakat. Sebagai guru dan pendidik, maka kita ingin sekali menyimak
ceramah, kuliah, atau siaransiaran radio dan televisi yang berhubungan dengan masalah
pendidikan dan pengajaran di tanah air kita atau luar negeri.

iii
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menyimak merupakan mendengarkan dengan penuh pemahaman, pengetahuan,
penilaian,serta mampu merespon isi dari pembicaraan. Penyimak yang baik adalah orang yang
mampu menyimak dengan memfokuskan seluruh perhatiannya terhadap bahan ujaran yang
disampaikanoleh pembicara.
Menyimak mempunyai tujuan tidak hanya dengan mendengarkan ujaran yang disampaikan,
tetapi juga menyimpan informasi-informasi yang penting dalam pikirannya. Penyimak mampu
menerapkan dan mempraktekkan ragam- ragam menyimak. Meskipun daya simak seseorang
dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Dan dalam menyimak kita harus memperhatikan bunyi
kata dari pembicara. Mengikuti petunjuk yang terdapat pada dalam pembicara. Memperoleh
pemahaman dan pengertian yang mendalam dalam menyimak, serta menarik kesimpulan apa yang
telah kita dengarkan dalam menyimak.
B. SARAN
Menyimak juga bisa disebut dengan suatu keterampilan komunikasi yang terabaikan.Banyak
orang kelihatannya menyimak, tetapi tidak sesuai dengan definisinya. Seseorang lebih sering
berpura-pura menyimak. Dan pikirannya melayang ketempat lain. Sehingga informasi atau hal-
hal lain yang penting tidak ia dapatkan. Maka dari itu, kita harus menyimak dengan benar, artinya
menyimak dengan memfokuskan perhatian. Kita harus mampu menyimak dengan menggunakan
pemahaman, pengetahuan, penilaian, serta mampu merespon isi dari pembicaraan.Sehingga
informasi-informasi tersebut adalah hal-hal penting yang patuh kita simpan dimemorikita sendiri.

iii
DAFTAR PUSTAKA

Setyaningrum,Yuli. 2013. Kemampuan Menyimak.


Tarigan, Henry Guntur. 1987. .Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa, Bandung
:Angkasa.
Tarigan, Djago. 1998. Keterampilan Menyimak. Bandung. : Angkasa.
Laia,A.2020.Menyimak Efektif.Jakarta: Penerbit Lutfi Gilang.
Tarigan, Djago. 1998. Keterampilan Menyimak. Bandung : Angkasa
Tarigan, HenryGuntur. 1997. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung : Angkasa.
Ariani, F. 2004. Keterampilan Menyimak. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Achsin, A. dan Djirong
Basang. 1985. Pengajaran Menyimak Makassar. Yayasan Penerbit IKIP Ujung Pandang.
Almadi, Mukhsin. 1984. Strategi Belajar Mengajar
Keterampilan Berbahasa dan Mengapresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Akhadiat, Sabarti, dkk. 1992. Bahasa Indonesia. Jakarta:
Sutari, Ice K.Y, Tiem Kartimi dan Vlamaia S.D. 1997. Menyimak. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Tarigan, Djago. 1990, Pendidikan Bahasa Indonesia. Jakarta:Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 1993. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa, Bandung:
Angkasa.

iii

Anda mungkin juga menyukai