NIM : 2019001044
Kelas : 4B
Identitas Buku:
Penerbit: Angkasa
Bab 1 : Pendahuluan
Bab 2: Menyimak
Daftar Pustaka
1. Deutsch, J. Anthony & Diana Deutsch. 1963. “Attention: Some Theoretical Consideration “
dalam Psychological Review 70 (1963) : 80-90.
2. Ehninger, Douglas. [et all]. 1978. Principles and Types of Speech Communication. Glenview
III. : Scott, Foresman and Company.
3. Logan, Lilian M. [et all]. 1972. Creative Communication (Teaching the Language Arts).
Toronto, New York: Mc Graw-Hill Ryerson Limited.
4. Moray, Neville. 1970. Attention: Selective Processes in Vision and Hearing. New York:
Academic Press.
5. Weaver, Carl H. 1972.Human Listening: Process and Behavio, Indianapolis: Bobbs-Merril.
6. Webb, Jr; Ralph. 1975. Interpersonal Speech Communication: Principles and Practice.
Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Biografi Penulis:
Prof. Dr. Henry Guntur Tarigan lahir padal 23 September 1933 di Lingga Julu, Karo, Sumatera Utara.
Beliau merupakan sosok yang sangat mencintai suku Simalungun dan juga Karo, masa hidupnya
dihabiskan untuk mengkaji budaya Simalungun dan Karo. Beliau menyelesaikan pendidikan pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Pajajaran Bandung (1962), menyelesaikan
Pasca Sarjana Linguistik di Rijks Universiteit Leiden Nederland (1971-1973).
Beliau meraih gelar doktor dalam bidang linguistik pada Fakultas Sastra Universitas Indonesia (1975)
dengan disertasi berjudul Morfologi Bahasa Simalungun. Pangkat/jabatan terakhir adalah Pembina
Utama Muda/Lektor Kepala Golongan IV/C. Beliau sering mengikuti berbagai seminar dan loka karya
di dalam dan luar negeri dalam bidang kebahasaan, antara lain di Hasseit-Belgia (1972), di Paris-
Perancis (1973), di Hamburg-Jerman (1981), dan di Tokyo-Jepang (1983).
Jabatan lainnya adalah anggota Tim Evaluator Program Akta Mengajar V (sejak Tahun 1981), anggota
Tim Penilai Karya-karya Penelitian bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah yang disponsori oleh
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (sejak tahun
1976).
Karya-karyanya antara lain: Struktur Sosial Masyarakat Simalungun, Morfologi Bahasa Simalungun,
Prinsip-prinsip Dasar Kritik Sastra, Pengantar Sintaksis, Bahasa Karo, Sastra Lisan Karo, Percikan
Budaya Karo, Psikolinguistik, Tata Bahasa Tagmemik, Linguistik Konstrantif, Menyimak (Sebagai
Suatu Ketrampilan Berbahasa), Membaca (Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa), Menulis (Sebagai
Suatu Ketrampilan Berbahasa) dan Tataruncingan Sunda.
Pengertian Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan dengan
penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang teah disampaikan oleh sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
2.2 Tahap-tahap Menyimak
a. Menyimak Berkala
b. Menyimak Dangkal
c. Setengah Menyimak
d. Menyimak Serapan
e. Menyimak Sekali-kali
f. Menyimak Asosiatif
h. Menyimak Saksama
i. Menyimak Aktif
a. Menyimak Ekstensif
Digunakan untuk memperkenalkan kembali bahan yang telah pernah dipelajari dalam suatu
lingkungan baru dengan cara yang baru.
b. Menyimak Intensif
Menyimak Intensif lebih diarahkan pada kegiatan menyimak secraa lebih bebas dan lebih umum
serta tidak perlu dibawah bimbingan langsung para guru.
· Evaluatif
· Mengawasi
· Strategis
· Netral
· Superior
d. Suasana Suportif
· Deskripsi
· Orientasi Permasalahan
· Spontanitas
· Empati
· Ekualitas
· Provisionalitas
§ Kita harus mnguasai seni atau kiat pembuatan catatan yang tepat guna
§ Kita harus mencari serta menganalisis sarana-sarana penunjang yang diutarakan oleh sang pembicara
§ Kita harus mencari pola organisasi dan struktur keseluruhan sang pembicara.
b. Menyimak Empatik
§ Buatlah catatan-catatan mental dari butir-butir utama
§ Pikirkan dan renungkanlah kemungkinan adanya cara-cara lain untuk menunjang ide-ide utama sang
pembicara.
§ Cari dan dapatkanlah cara-cara yang telah dipakai oleh pembicara untuk mengorganisasikan atau
member struktur terhadap penampilannya.
Lingkungan fisik juga mungkin sekali turut bertanggung jawab atas ketidakefektifan menyimak
seseorang. Ruangan mungkin sekali terlalu panas, lembab, ataupun terlalu dingin, suara atau bunyi
bising yang mengganggu dari jalan, dari kamar sebelah.
b) Faktor Psikologis
§ Prasangka dan kurangnya simpati terhadap para pembicara dengan aneka sebab dan alasan
c) Faktor Pengalaman
Kurangnya atau tiadanya minat pun agaknyamerupakan aibat dari pengalaman yang kurang
atau tidak ada sama sekali pengalaman dalam bidang yang akan disimak itu.
Pembicara haruslah menguasai materi, penuh percaya diri, berbicara sistematis dan kontak dengan
penyimak juga harus bergaya menarik / bervariasi
1. Berkonsentrasi
Artinya penyimak harus betul-betul memusatkan perhatian kepada materi yang disimak
5. Penyimak yang baik harus selektif, artinya harus memilih bagian-bagian yang inti
12. Merangkum
13. Menilai
14. Merespon