Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar Bahasa
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
2019001044 / 3B
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis
Pemerolehan Bahasa” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Die Bhakti
Wardoyo Putro pada mata kuliah Teori Belajar Bahasa. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang materi Analisis Pemerolehan Bahasa bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Die Bhakti Wardoyo Putro, selaku dosen mata
kuliah Teori Belajar Bahasa yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pemerolehan bahasa didefinisikan sebagai proses penguasaan bahasa
yang dilakukan oleh anak secara natural pada waktu dia belajar bahasa ibunya
(Dardjowidjojo, 2005: 225). Pemerolehan bahasa tersebut merupakan proses
bawah sadar, atau proses mental yang mengarah pada kompetensi berbahasa
dan penguasaan tata bahasa (Richard, 2002: 284). Kajian terhadap
pemerolehan bahasa pada hakikatnya terdiri dari dua aspek, yaitu (i) bahasa
apakah yang diperoleh anak, serta (ii) bagaimana anak memperoleh bahasa
(Taylor, 2003: 151). Bahasa yang diperoleh tentu saja berupa bahasa ibu anak
tersebut. Cara memperolehnya dapat dilihat dari aspek teoritis (beberapa aspek
teori), maupun dari tahapan-tahapan pemerolehan bahasa pada anak.
2. Tujuan
a) Untuk mengetahui pemerolehan bahasa pertama pada anak
b) Untuk mengetahui analisis fonologi dari hasil pemerolehan bahasa
c) Untuk mengetahui analisis morfologis dari hasil pemerolehan bahasa
d) Untuk mengetahui analisis sintaksis dari hasil pemerolehan bahasa
3. Manfaat
a) Agar bisa menambah wawasan mengenai cara menganalisis data
pemerolehan bahasa pertama pada anak
b) Agar bisa menambah wawasan mengenai analisis fonologi, morfologis,
dan sintaksis dari hasil pemerolehan bahasa pada anak
B. LANDASAN TEORI
Sebagai wujud dari reaksi keras atas Behaviorisme pada akhir era 1950-an,
Chomsky yang merupakan seorang nativis menyerang teori Skinner yang menyatakan
bahwa pemerolehan bahasa itu bersifat nurture atau dipengaruhi oleh lingkungan.
Chomsky berpendapat bahwa pemerolehan bahasa itu berdasarkan pada nature karena
menurutnya ketika anak dilahirkan ia telah dengan dibekali dengan sebuah alat
tertentu yang membuatnya mampu mempelajari suatu bahasa. Alat tersebut disebut
dengan Piranti Pemerolehan Bahasa (Language Acquisition Device) yang bersifat
universal yang dibuktikan oleh adanya kesamaan pada anak-anak dalam proses
pemerolehan bahasa mereka (Dardjowidjojo, 2005:235-236).
Noam Chomsky berpendapat bahwa seorang anak telah dilahirkan dengan
kecakapan alami untuk menguasai bahasa apabila anak sudah sampai pada peringkat
Universitas Sumatera Utara kematangan tertentu. Pada tiap-tiap peringkat
kematangan, anak tersebut akan membentuk hipotesis-hipotesis terhadap aturan-
aturan yang ada dalam bahasa yang digunakannya di dalam komunikasi sehari-hari
dengan orang-orang di sekitarnya. Semua perbaikan atas kesalahan yang dibuatnya
akan mempertegas lagi aturan-aturan bahasa yang tersimpan di dalam otaknya.
Jadi, pemerolehan bahasa bukan didasarkan pada nurture (pemerolehan itu
ditentukan oleh alam lingkungan) tetapi pada nature. Artinya anak memperoleh
bahasa seperti dia memperoleh kemampuan untuk berdiri dan berjalan. Anak tidak
dilahirkan sebagai tabularasa, tetapi telah dibekali dengan Innate Properties (bekal
kodrati) yaitu Faculties of the Mind (kapling minda) yang salah satu bagiannya
khusus untk memperoleh bahasa, yaitu Language Acquisition Device. LAD ini
dianggap sebagai bagian fisiologis dari otak yang khusus untuk mengolah masukan
(input) dan menentukan apa yang dikuasai lebih dahulu seperti bunyi, kata, frasa,
kalimat, dan seterusnya. Meskipun kita tidak tahu persis tepatnya dimana LAD itu
berada karena sifatnya yang abstrak.
C. HASIL PEMBAHASAN
1. Pemerolehan Bahasa Pertama Pada Anak
Berdasarkan hasil wawancara saya dengan orang tua dari Muhamad
Faroh Hilmi (Faroh), anak pertama kali memperoleh bahasa dari ibunya. Kata
yang keluar pertama kali dari mulut anak adalah bu (ibu). Selain itu, beberapa
kata yang diucapkan anak pada saat awal anak mulai bisa berbicara adalah
lumah (rumah), hantu, dan peda (sepeda). Anak mulai lancar berbicara pada
umur 6 tahun dikarenakan ada sedikit gangguan di bagian otak yang
menyebabkan anak kurang bisa menangkap apa yang orang lain ucapkan.
2. Analisis Fonologi
Terjemahan
Ujaran Ujaran (bahasa
No. Keterangan
Asal Anak Nasional/
Indonesia)
B1, < Faroh> [ Fawoh ] terjadi perubahan bunyi pada suku
B3 kata ketiga yaitu bunyi /r/ menjadi
bunyi /w/
B2, < [ terjadi penghilangan bunyi pada dua
B8 Muhammad Hammad suku kata pertama yakni bunyi /m/
> ] dan /u/
B5, < dua > [ ua ] terjadi penghilangan bunyi pada suku
B6, kata pertama yaitu bunyi /d/
B7
B4, < Hilmi > [ Himi ] terjadi penghilangan bunyi pada suku
B10 kata yang berada di tengah yaitu
bunyi /l/
B11, < disana > [ naa ] terjadi penghilangan bunyi pada
B30, empat suku kata pertama yaitu bunyi
B31 /d/, /i/, /s/, dan /a/
B17, < suka > [ kaa ] terjadi penghilangan bunyi pada dua
B32, suku kata pertama yaitu bunyi /s/ dan
B35 /u/
B24 < bakso > [ bajo ] terjadi penghilangan bunyi pada suku
kata ketiga yaitu bunyi /k/ dan
perubahan bunyi pada suku kata
keempat yaitu bunyi /s/ menjadi /j/
B25 < telor > [ elor ] terjadi penghilangan bunyi pada suku
kata pertama yaitu bunyi /t/
B25 < banyak > [ banja ] terjadi perubahan bunyi pada suku
kata keempat yaitu bunyi /y/ menjadi
/j/ dan penghilangan bunyi /k/ pada
suku kata keenam
B27 < ceplok > [ cepok ] terjadi penghilangan bunyi pada suku
kata keempat yaitu bunyi /l/
B29 < jauh > [ jawuh ] terjadi penambahan bunyi pada suku
kata sebelum bunyi /u/ yaitu
tambahan bunyi /w/
B35 < kura-kura [ kuwa- terjadi perubahan bunyi pada suku
> kuwa kata ketiga yaitu bunyi /r/ menjadi
/w/
B35 < harimau > [ himau ] terjadi penghilangan pada suku kata
kedua dan ketiga yang berbunyi /a/
dan /r/ serta penghilangan suku kata
keenam yaitu bunyi /a/
B35, < [ terjadi penghilangan pada dua suku
B36 kepompong pompom kata diawal yaitu bunyi /k/ dan /e/
> ] dan penghilangan dua suku kata
diakhir yaitu bunyi /n/ dan /g/
B37 < biru > [ biyu ] terjadi perubahan pada suku kata
ketiga yaitu bunyi /r/ menjadi /y/
B38 < hijau > [ hijo ] terjadi perubahan pada suku kata
pada dua suku kata terakhir yaitu
bunyi /a/ dan /u/ menjadi bunyi /o/
B40 < merah > [ mewah Terjadi perubahan pada suku kata
] ketiga yaitu bunyi /r/ menjadi bunyi
/w/
B44 < ngaji > [ aji ] Terjadi penghilangan dua suku kata
diawal yaitu bunyi /n/ dan /g/
B45 < rumah > [ uma ] Terjadi penghilangan pada dua suku
kata diawal yaitu bunyi /r/ dan /u/
serta suku kata terakhir yaitu bunyi
/h/
3. Analisis Morfologi
Jenis-jenis morfem:
a) Morfem Terikat:
dimana, namanya, rumahnya, kucingnya, sekolahnya.
b) Morfem bebas:
aku, kamu, pulang, ngaji, warna, makan, berapa, kanan, kiri, kampung,
mana, gambar, suka.
c) Morfem polynemis:
di-mana, rumah-nya, sekolah-nya., kucing-nya, nama-nya.
d) Morfem kosong (zero):
makan, pulang, gambar, ngaji, kanan, kiri, kampung.
e) Morfem bermakna leksikal:
harimau, gajah, kakaktua, burung, rumah, lele, ayam.
Proses morfologis:
D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data, anak masih belum bisa banyak berbicara namun sudah
dapat menangkap apa yang orang lain ucapkan. Anak perlu banyak dilatih dalam
pengucapan huruf dan juga kata agar bisa berbahasa yang baik dan benar. Anak sudah
bisa menyebutkan beberapa nama hewan dan mengetahui bagaimana wujud dari
hewan tersebut. Peran orang tua sangat diperlukan untuk menunjang ketrampilan
berbahasa pada anak.
E. DAFTAR PUSTAKA
https://core.ac.uk/download/pdf/289909679.pdf
https://ketikakuberkata.blogspot.com/2017/09/pengertian-jenis-dan-contoh-
morfem.html
F. LAMPIRAN
1. Transkripsi Data
B1 : Fawoh Himi
A2 : Muhammad
B2 : Hammad
A3 : Faroh
B3 : Fawoh
A4 : Hilmi
B4 : Himii
B5 : uaaa
A6 : kelas berapa?
B6 : uaa
B7 : uaaa
B8 : Hammad
A9 : Faroh
B9 : Fawohh
A10 : Hilmi
B10 : Himiii
B12` : Uu
A13 : Pa..
B13 : Pa..
A14 : San..
B14 : San
B15 : haaa
B16 : haaaa
A17 : eh, kamu suka itu ga sih kalo online, suka sambil nonton upin ipin
ga?
B18 : Mememimi
B19 : Mei mi
B21 : A..pin
B22 : limaaa
B23 : maem...
B26 : enaaakkk
B27 : cepokk
A28 : diceplok?
B28 : ho ooo
B29 : jawuuhh
B32 : kaaa
B33 : gajahhh
burung
B36 : pompom
A37 : itu yang deket neta warna apa? (nunjuk spanduk di masjid)
B37 : biyuuu
B39 : hijoo
B40 : mewahh
B42 : udahh
B43 : gak
A44 : kenapa?
B44 : ga ajii
B46 : daaa
A47 : assalamu’alaikum
B47 : mikumm
2. Biodata
Nama : Muhammad Faroh Hilmi
Tempat, Tanggal Lahir : Yogyakarta, 2 Desember 2013
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Orang tua : Nurrohmah
Alamat : Ngupasan GM 1/402 Yogyakarta
No. HP : 087834153736
3. Foto