1 SM
1 SM
Oleh: Faza Kurnia Fitriani, pendidikan guru pendidikan anak usia dini,
faza.kurnia2016@student.uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan keterampilan proses sains pada anak Kelompok
B di TK ABA I Imogiri melalui metode eksperimen warna. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
dengan model penelitian Kemmis dan Mc Taggart dengan sistem spiral.Subjek penelitian ini adalah semua anak
Kelompok B di TK ABA I Imogiri yang berjumlah 15 anak, terdiri dari 8 anak perempuan dan 7 anak laki-laki.
Objek penelitian ini adalah kemampuan keterampilan proses sains melalui metode eksperimen warna.Data pada
penelitian ini diperoleh melalui observasi.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
keterampilan proses sains dari siklus I ada 1 anak (7,69%) pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan dan pada
siklus II meningkat menjadi 11 anak (84,62%) pada kriteria Berkembang Sesuai Harapan dan 1 anak (7,69%)
pada kriteria Berkembang Sangat Baik.
Abstract
This study aims to improve the ability of science process skills in Group B children in TK ABA I Imogiri
through the color experiment method. This type of research is classroom action research with Kemmis and Mc
Taggart research models with a spiral system. The subjects of the study were all 15 children of Group B in
Imogiri ABA I Kindergarten, consisting of 8 girls and 7 boys. The object of this research is the ability of science
process skills through the color experiment method. The data in this study were obtained through observation.
The results showed an increase in the ability of science process skills from the first cycle there were 1 child
(7.69%) in the criteria of Developing in Accordance with Expectations and in the second cycle increasing to 11
children (84.62%) on the criteria of Developing in Accordance with Expectations and 1 child (7 , 69%) on Very
Good Developing criteria.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) perkembangan jasmani, rohani (moral dan
merupakan jenjang pendidikan sebelum spiritual), motorik, akal pikir, emosional, dan
pendidikan dasar, pendidikan ini adalah salah satu sosial yang tepat agar anak dapat tumbuh dan
upaya pemberian rangsangan yang ditujukan bagi berkembang secara optimal. Sedangkan menurut
anak sejak lahir sampai dengan anak berusia Rahman (Susanto, 2017: 17) mengemukakan
enam tahun. Hal ini sejalan dengan Mursid (2015: bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
16) yang mengemukakan bahwa PAUD adalah adalah upaya yang berencana dan sistematis yang
suatu proses pembinaan tumbuh berkembangnya dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak 0-8
anak usia lahir hingga enam tahun secara tahun dengan tujuan agar anak mampu
Imogiri, secara umum belum dapat menguasai Winataputra (Asiyah, 2015:99) yang
keterampilan dalam mengamati atau adalah tindakan atau cara menurut siswa secara
menggunakan alat dan bahan, mengajukan tentang apa yang dipelajari dengan mengikuti
dalam bentuk Lembar Kerja Anak (LKA) yang Metode eksperimen akan mendorong
sering diberikan tentunya hanya mampu anak untuk mencoba hal-hal baru. Sukapti,
mengembangkan salah satu dari aspek Suryaman, Leksono (2015: 167) mengemukakan
keterampilan proses sains. Misalnya, melalui bahwa materi pengenalan sains yang sesuai
kegiatan mewarnai dengan pasta, yang hanya untuk anak TK atau prasekolah (usia 4-6 tahun)
mengembangkan keterampilan dalam antara lain: (1) mengenal gerak, missal:
menggunakan alat dan bahan tetapi belum dapat menggelinding dan bentuk benda; (2) mengenal
mengembangkan aspek keterampilan proses sains benda cair, missal percobaan benda tenggelam,
yang lain, dikarenakan sebelum mewarnai, anak terapung, benda larut dan tidak larut; (3)
tidak melakukan percobaan sederhana sendiri mengenal timbangan (neraca); (4) bermain
seperti percobaan mencampur warna. gelembung sabun; (5) pencampuran warna; (6)
Data yang diperoleh dari hasil observasi proses pertumbuhan; (7) percobaan dengan
yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan magnet, dan lain-lain.
bahwa keterampilan proses sains dari 15 anak Untuk itu penelitian ini akan
yang diobservasi terdapat 2 anak tergolong dalam menggunakan eksperimen dalam keterampilan
kriteria mulai berkembang, 11 anak tergolong proses sains, yang dilakukan dengan kegiatan
dalam kriteria belum berkembang. Oleh karena eksperimen warna agar lebih menyenangkan
Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Faza Kurnia Fitriani) 222
untuk anak. Swasty (2017: 9) mengemukakan memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-
bahwa secara fisik atau objektif, warna adalah praktik pembelajaran di kelas secara lebih
sifat cahaya yang dipancarkan, sedangkan secara professional.
psikologis atau subjektif, warna merupakan
Waktu dan Tempat Penelitian
pengalaman indra penglihatan.
Penelitian akan dilaksanakan pada
Berdasarkan uraian di atas maka dapat
semester II di bulan Februari-Maret tahun 2020.
diketahui bahwa keterampilan proses sains pada
Tempat yang akan digunakan dalam penelitian
anak usia dini perlu menggunakan metode
ini adalah TK ABA I Imogiri, Tegal Kembang,
eksperimen warna. Namun metode eksperimen
Imogiri, Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
warna belum dicobakan pada kelompok subjek
yang diteliti. Dengan demikian untuk dapat
Target/Subjek Penelitian
membuktikan teori-teori yang telah ada, maka
Subjek penelitian ini adalah semua anak
peneliti hendak meneliti bagaimanakah
Kelompok B di TK ABA I Imogiri yang
peningkatan kemampuan keterampilan sains
berjumlah 15 anak, terdiri dari 8 anak perempuan
melalui metode eksperimen warna pada
dan 7 anak laki-laki.
kelompok B di TK ABA I Imogiri, Imogiri,
Bantul. Prosedur
Prosedur penelitian ini merujuk pada
pelaksanaan yang dikemukakan oleh Kemmis
METODE PENELITIAN
dan Mc Taggart (Jakni, 2017:20), yang
Jenis Penelitian
mengemukakan bahwa rancangan ini dapat
Jenis penelitian yang digunakan dalam
mencakup sejumlah siklus, masing- masing
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas
terdiri dari tahap-tahap: perencanaan (plan),
(PTK).Suyanto (Jakni, 2017: 3) mengemukakan
pelaksanaan dan pengamatan (act &observe),
bahwa secara singkat penelitian tindakan kelas
dan refleksi (reflect). Tahpan-tahapan ini
dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk
berlangsung secara berulang-ulang, sampai
penelitian yang bersifat reflektif dengan
tujuan penelitian tercapai.
melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk
memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
praktik pembelajaran di kelas secara lebih Data
Data dari penelitian ini diperoleh dari skor
professional.Penelitian ini dilaksanakan secara
kemampun anak dalam keterampilan proses sains
kolaboratif, artinya peneliti tidak melakukan
yang meliputi (1) mengamati; (2) mengajukan
sendiri namun berkolaborasi dengan guru kelas.
hipotesis; (3) menggunakan alat dan bahan; (4)
Suyanto (Jakni, 2017: 3) juga mengemukakan
mengajukan pertanyaan dan; (5)
bahwa secara singkat penelitian tindakan kelas
mengkomunikasikan. Instrumen penelitian adalah
dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk
alat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
penelitian yang bersifat reflektif dengan
data penelitian (Sanjaya, 2016: 84). Instrumen
melakukan tindakan-tindakan tertentu, untuk
223 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun.ke-9 2020
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai dengan fungsinya hingga memiliki makna
lembar observasi. Lembar observasi ini terdiri dan arti yang jelas sesuai dengan tujuan
dari bebrapa hal yang akan diteliti oleh peneliti penelitian ( Sanjaya, 2016: 106). Analisis data
yang menyangkut mengenai kegiatan dalam penelitian ini menggunakan analisis data
pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana deskriptif kuantitatif.Perhitungan data kuantitatif
perkembangan anak. Adapun objek yang diamati adalah menghitung rata-rata perkembangan anak
oleh penelitian ini adalah kemampuan anak dalam berdasarkan skor yang diperoleh dari lembar
keterampilan proses sains melalui eksperimen observasi yang telah disusun sebelumnya.
warna. Perhitungan nilai rata-rata yang diperoleh dapat
Teknik pengumpulan data merupakan diketahui berapa persen perkembangan
cara yang ditempuh peneliti untuk keterampilan proses sains anak. Hasil akhir dari
mengumpulkan data dengan alat pengumpul lembar observasi tersebut dapat digunakan untuk
data yang cocok digunakan dalam penelitian mengetahui persentase kemampuan anak dalam
(Jakni, 2017: 69). Nawawi (Jakni, 2017: 69-70) keterampilan proses sains. Hasil yang diperoleh
mengatakan teknik pengumpulan data dapat dalam perhitungan kuantitatif kemudian
dibedakan menjadi lima teknik penelitian diinterpretasikan dalam kalimat. Adapun rumus
sebagai cara yang dapat ditempuh untuk yang digunakan menurut Sudijono (Jakni, 2017:
mengumpulkan data, yaitu teknik observasi 82) adalah sebagai berikut:
langsung, teknik observasi tidak langsung,
f
komunikasi langsung, komunikasi tidak P = 𝑥 100%
𝑁
langsung, teknik pengukuran, dan teknik studi
Keterangan:
dokumenter. Pada penelitian ini teknik P : Angka persentase
pengumpulan data yang dilakukan peneliti N : Jumlah frekuensi atau banyaknya
adalah teknik observasi langsung. individu (number of case)
F : Frekuensi yang sedang dicari
Teknik observasi langsung merupakan
persentasenya
cara pengumpulan data yang dilakukan peneliti Kriteria keberhasilan dalam penelitian
dengan mengamati secara langsung subjek ini adalah sebanyak 75% anak, berada pada
kriteria berkembang sesuai harapan dan atau
penelitian (Jakni, 2017: 70). Tujuan dari
berkembang sangat baik.
observasi ini untuk melihat secara langsung
peningkatan dalam kemampuan keterampilan HASIL DAN PEMBAHASAN
proses sains pada anak Kelompok B1 melalui Peneliti akan membahas mengenai hasil
eksperimen warna. penelitian peningkatan kemampuan
keterampilan proses saisn melalui metode
Teknik Analisis Data
eksperimen warna pada anak Kelompok B di TK
Teknik analisis data adalah suatu proses
ABA I Imogiri. Amalia, dkk (2018: 4) yang
mengolah dan menginterpretasi data dengan
mengemukakan bahwa penguasaan proses sains
tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi
ditujukan untuk memberikan kesempatan pada
Upaya Meningkatkan Kemampuan .... (Faza Kurnia Fitriani) 224
peserta didik untuk ikut menghayati proses anak-anak yaitu metode eksperimen lukisan
penemuan atau penyusunan suatu konsep minyak, dan hari Kamis 27 Februari 2020
sebagai keterampilan proses sains, dengan metode eksperimen warna yang akan dilakukan
mengembangkan keterampilan proses sains anak oleh anak-anak yaitu metode eksperimen walking
akan menemukan dan mengembangkan sendiri water.
fakta dan konsep serta menumbuhkan dan Pada pelaksanaan tindakan Siklus I,
mengembangkan sikap nilai yang dianut. terlihat adanya peningkatan kemampuan
Mursid (2015: 153) mengemukakan keterampilan proses sains pada anak
bahwa keterampilan proses sains yang dapat dibandingkan dengan hasil pada Pra Tindakan.
dikembangkan dalam pembelajaran sains, Hal itu terbukti dari hasil penelitian yang
diantaranya adalah: (1) keterampilan mengamati diperoleh yaitu pada kriteria belum berkembang
dengan seluruh indra; (2) mengajukan hipotesis; terdapat 2 anak dengan persentase 15,38%,
(3) menggunakan alat dan bahan secara benar kriteria mulai berkembang terdapat 11 anak
dengan selalu mempertimbangkan keselamatan dengan persentase 76,93%, dan pada kriteria
kerja; (4) mengajukan pertanyaan; (5) berkembang sesuai harapan dengan persentase
menggolongkan; (6) menafsirkan; (7) sebesar 7,69%.
mengkomunikasikan hasil temuan secara
Pemberian tindakan pada Siklus
beragam; (8) menggali dan memilah informasi
dilaksanakan sesuai refleksi dari Siklus I, yaitu
faktual untuk menguji gagasan atau
menyediakan lebih banyak botol kecil yang
memecahkan masalah sehari-hari.
berisi pewarna agar anak tidak perlu antri dalam
Sebelum dilaksanakan tindakan Siklus I
melakukan eksperimen, ketika menggunakan
dan tindakan Siklus II mengenai keterampilan
tisu, dibuat lebih dari satu lapis, agar tidak
proses sains pada anak, peneliti bersama dengan
mudah sobek, menaruh minyak pada botol yang
guru terlebih dahulu melakukan kolaborasi untuk
lebih kecil, agar mempermudah anak untuk
melaksanakan observasi Pra Tindakan. Hasil
menuangkan minyak ketika melakukan
observasi Pra Tindakan pada kriteria belum
eksperimen.
berkembang terdapat 11 anak dengan persentase
Tindakan pada Siklus II dilaksanakan
sebesar 84,62%, dan pada kriteria mulai
sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pada hari
berkembang terdapat 2 anak dengan persentase
Selasa 4 Maret 2020 metode eksperimen warna
sebesar 15,38%.
yang akan dilakukan oleh anak-anak yaitu
Pemberian tindakan pada Siklus I
metode eksperimen hujan pelangi, hari Rabu 5
dilaksanakan sebanyak tiga kali pertemuan yaitu
Maret 2020 metode eksperimen warna yang
pada hari Selasa 25 Februari 2020 metode
akan dilakukan oleh anak-anak yaitu metode
eksperimen warna yang akan dilakukan oleh
eksperimen tisu pelangi, dan hari Jumat 6 Maret
anak-anak yaitu metode eksperimen air mancur
2020 metode eksperimen warna yang akan
warna-warni, hari Rabu 26 Februari 2020 metode
dilakukan oleh anak-anak yaitu metode
eksperimen warna yang akan dilakukan oleh
225 Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Edisi 3 Tahun.ke-9 2020
eksperimen susu pelangi.Keterampilan proses kriteria mulai berkembang, sedangkan 11 anak
sains pada Siklus II sudah mencapai kriteria lainnya dengan persentase 84,62% sudah berada
berkembang sesuai harapan dan atau dalam kriteria berkembang sesuai harapan, dan 1
berkembang sangat baik dengan persentase anak dengan persentase 7,69% dalam kriteria
92,31%. Jadi persentase tersebut sudah berkembang sangat baik. Hasil yang didapatkan
mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan pada Siklus II menjadi dasar peneliti dan
sebesar 75%. kolaborator untuk menghentikan penelitian
Terlihat adanya peningkatan antara hasil hanya sampai pada siklus II, dikarenakan hasil
penelitian Pra Tindakan dengan penelitian Siklus penelitian sudah sesuai dengan hipotesis
II. Secara lebih rinci, disajikan tabel tindakan dan sudah mencapai indikator
perbandingan hasil penelitian Pra Tindakan, hasil keberhasilan yang sudah ditentukan.
- - 1 7,69 11 84,62
ditingkatkan melalui metode eksperimen warna.
3. BSH