kelompok 6
anggota:
Allycia Amanda.S
Inayah
Laeli Nurhidayah
Milla Amaliya
Vina Anggita
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah Etika Komunikasi. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan ide, fikiran, masukan serta kritiknya. Kami
menyadari dengan adanya masukan serta kritikan saudara-saudara, makalah ini menjadi
lebih lengkap dan lebih layak untuk dibaca dan dipelajari.
Makalah ini dibuat untuk meningkatkan siswa memahami Persiapan, Penyajian dan
Petuntupan Pembicaraan.
Makalah ini berisi materi Etika Komunikasi tentang Persiapan, Penyajian dan Penutup
Pembicaraan untuk kelas X SMK.
Akhirul kalam kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya makalah ini,
kami mengucapkan banyak terimakasih terutama kepada guru Etika Komunikasi kami yang
benama Ibu Iin Indawati, S.Pd dan kawan-kawan kelas X AP 3 tahun ajaran 2011/2012.
Kritik dan saran selalu kami harapkan untuk kebaikan makalah ini. Semoga Allah swt
meridai niat dan usaha kita bersama dalam upaya mewujudkan manusia-manusia yang cerdas
dan beriman. Amiin!!
a) Persiapan penyajian dan penutup pembicaraan
Persiapan
Penyajian materi
1. Pendahuluan
2. Isi pembicaraan
Isi pembicaraan merupakan bagian mengenai pembahasan masing-masing acara yang telah disebutkan di
dalam ruang lingkup penyajian. Pembahasan yang disampaikan pembicara hendaknya jelas, menarik,
lancar, tertuju dan mudah dipahami.
3. Penutup pembicaraan
Di dalam penutup hendaknya berisi atau memuat tentang ringkasan materi yang dibahas, memberikan
motivasi kembali kepada para pendengar, memberikan harapan, saran-saran, ajakan, dsb.
Pendahuluan pembicaraan
Usaha untuk menarik minat para pendengar adalah dengan cara mengemukakan pentingnya isi ceramah
atau kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari atau untuk masa depan pendengar.
Topik yang dibicarakan harus dapat memberikan gambaran umum yang kemudian membicarakan
permasalahan secara khusus.
Tujuan
Selain berisi motivasi, isi pendahuluan hendaknya mengemukakan tentang maksud dan tujuan
pembicaraannya.
Ruang lingkup
Isi pendahuluan harus mengemukakan ruang lingkup pembicaraannya yaitu batas-batas pembahasan yang
akan dibicarakan.
Isi Pembicaraan
Penutup pembicaraan
Di dalam penutup pembicaraan perlu dikemukakan hal-hal yang penting, yaitu ada ringkasan, motivasi,
saran pembicara kepada pendengar, ucapan terima kasih dan minta maaf kepada para pendengar.
Pembicaraan yang hanya disampaikan dengan kata-kata tanpa alat bantu peraga hasilnya diresapi
pendengar sebesar ± 15%. Di dalam mempergunakan alat bantu seperti alat peraga, seorang pembicara
harus menyiapkan hal-hal berikut :
Gerak-gerik
Air muka dan gerakan badan, tangan, kepala, harus disesuaikan dan harus mengikuti isi pembicaraan.
Gerak-gerik ini sebaiknya wajar saja dan jangan dibuat-buat.
Pakaian
Pakaian yang digunakan sebaiknya yang rapi, lengkap dan sopan. Pakaian rapi artinya mengenakan
pakaian terlihat wajar, teratur, dan serasi. Pakaian lengkap artinya sesuai dengan apa semestinya. Pakaian
yang sopan artinya pakaian yang pantas dipakai menurut etika berpakaian.
Sikap jiwa
Sikap jiwa yang diperlukan seorang komunikator pada waktu berbicara adalah tegas dan jangan ragu-
ragu. Hal ini diperlukan untuk menghilangkan kegugupan saat berbicara di depan umum.
Suara
Suara dalam berbicara hendaknya jelas dan kata-katanya tepat. Di samping suaranya harus jelas juga
jangan monoton (satu nada). Pada waktu bicara juga diharapkan suaranya cukup keras, jelas, bersemangat
dan berirama.
Pandangan jiwa
Pada waktu berbicara, pandangan mata harus menyeluruh dan cara melihatnya selalu berpindah-pindah.
Pembicara tidak boleh grogi, sehingga pembicaraan dapat dilakukan dengan lancar.
Sikap badan
Sikap badan pada waktu berbicara hendaknya tegak, tapi tidak kaku dan dapat terlihat dengan jelas oleh
pendengarnya.
Pendengar berusaha memproyeksikan dirinya ke alam pikiran pembicara. Pendengar berusaha memahami
pandangan dari pembicara sampai pembicaraan selesai dan pendengar memahami setiap arti kata dari
pembicara. Cara mendengarkan yang aktif dan efektif, yaitu sebagai berikut:
3) Sebaiknya terlebih dahulu persiapkan alat tulis menulis untuk mencatat inti pembicaraan
4) Bila pembicaraan terjadi secara langsung tanpa menggunakan media komunikasi, pendengar dapat
langsung bertanya kepada pembicara perihal isi pembicaraan yang tidak dipahami (bila pembicaraan
terjadi ketika rapat, tunggu sampai pada acara tanya, jawab).