Anda di halaman 1dari 27

BAB 2

Sikap dan Perilaku


Kerja Prestatif
A. PENTINGNYA PERILAKU BEKERJA PRESTATIF

1. Pengertian Perilaku Bekerja Prestatif


menurut Zimmerer, karakteristik wirausaha yang berhasil
yaitu :
a. memiliki komitmen tinggi terhadap tugas atau
pekerjaanya;
b. mau bertanggung jawab atas segala tindakan yang
dilakukan;
c. peluang mencapai obsesi;
d. kreatif dan fleksibel
e. berorientasi ke masa depan
f. mau belajar dari kegagalan
ADAPUN MENURUT MURPY AND PECK ( 1980 ) ADALAH :

a. Kemauan bekerja keras


b. Bekerja sama dengan pihak lain
c. Penampilan yang baik
d. Keyakinan diri
e. Pandai membuat keputusan
f. Mau menambah ilmu pengetahuan
g. Ambisi untuk maju
h. Pandai berkomunikasi
2. CIRI – CIRI, KARAKTERISTIK
PRESTATIF DAN FALSAFAH PROFIL
WIRAUSAHA
a. Ciri – ciri Wirausaha Prestatif
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil harus memiliki ciri –
ciri :
B. KARAKTERISTIK WIRAUSAHA PRESTATIF

Seorang wirausaha akan menentukan hal – hal berikut,


1. Apakah kita perlu berwirausaha?
2. Apakah berwirausaha menunggu petunjuk?
3. Apakah berwirausaha akan menunggu inspirasi?
4. Apakah berwirausaha menunggu datangnya modal?
5. Apakah berwirausaha menunggu teman – teman?
6. Kapan akan memulai berwirausaha?
C. FALSAFAH BEKERJA PRESTATIF

Berikut ini ada beberapa falsafah berkerja prestatif yang


perlu di hayati :
1. hidup harus banyak belajar tentang dirinya sendiri;
2. kekuatan berusaha datang dari tindakanya sendiri;
3. resiko kegagalan selalu ada;
4. ada keberhasilan berusaha setelah kegagalan;
5. wirausaha yang menghindari resiko rendah;
6. menjauhi resiko tinggi karena ingin berhasil
7. harta terbesar bersikap positif di dalam usaha;
8. kejarlah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki;
3. MENANAMKAN PERILAKU PRESTATIF

Efisiensi adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan


berdaya guna yaitu :
A. Tepat : artinya bekerja mencapai sasaran sesuai
dengan yang diinginkan atau semua yg di cita-citakan
tercapai
B. Cepat : artinya mengatur waktu dengan tepat pada
tingkat tertentu.
C. Hemat : dengan biaya tertentu dapat menghasilkan pada
tingkat tertentu.
D. Berhasil guna , artinya segala sesuatu
sampai pada tujuan pekerjaan yang
dimaksud tanpa mengalami hambatan-
hambatan sehingga meraih prestasi
tertentu.
B. MERENCANAKAN PROSES BEKERJA
PRESTATIF

Pada umumnya terdapat tiga macam kegiatan dalam


merencanakan prestatif,yaitu :
1. Pemanfaatan Kegiatan – kegiatan wirausaha
2. Aspek bisnis dari kegiatan wirausaha
3. Pengendalian faktor – faktor eksternal wirausaha
Sedangkan perencanaan prilaku bekerja prestatif, yaitu :
1. Masa inkubasi
2. Analisis
3. Penentuan sasaran yang jelas mendorong seseorang
bekerja semangat
4. Bekerja dengan hasil terukur mendorong seseorang
bertindak efisien dalam bekerja.
Pentingnya Bekerja Prestatif
A. Latihan mendorong karyawan
berkembang lebih cepat dan bekerja
lebih prestatif.
B. Latihan menjadikan seorang wirausaha
akan memperoleh karyawan yang ahli
dan terampil dalam melaksanakan
pekerjaannya .
C. Latihan akan menjamin tersedianya
tenaga kerja yang memiliki keahlian
khusus dan memliki keterampilan
BERIKUT INI MERUPAKAN PENTINGNYA MENANAMKAN
BEKERJA PRESTATIF MELALUI LATIHAN,YAITU :

a. Menghargai cita – cita dan masa depan


b. Mengurangi pengawasan dalam bekerja
c. Terus menerus menambah ilmu pengetahuan
d. Mengembangkan rasa kesetiakawanan
e. Mengembangkan sikap positif
f. Mengembangkan daya kreativitas
ADAPUN KEAHLIAN POKOK YANG HARUS DIMILIKI
SEORANG WIRAUSAHA,YAITU :

A. KEAHLIAN DALAM MENGENDALIKAN KEUANGAN

B. KEAHLIAN DALAM MENGENAL RISIKO PERSAINGAN

C. KEAHLIAN DALAM MENGURUS USAHA ATAU


MANAJEMEN USAHA

D. KEAHLIAN DALAM MENAWARKAN PRODUK


( SALESMANSHIP )
2. MENGGUNAKAN WAKTU

Berikut beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh


wirausaha :
a. Apakah telah menggunakan waktu yang ada?
b. Apakah tindak membuang waktu dengan sia – sia?
c. Berapa lama waktu yang digunakan hal – hal yang tidak
bermanfaat?
d. Apakah telah mengadakan pembagian waktu menurut
yang semestinya?
Landasan pokok konsepsi atau
gagasan bekerja secara
prestatif,efektif,dan efisien
A. Kesadaran memanfaatkan waktu yang
benar , jangan di tunggu sampai hari
besok
B. Kemampuan menabung untuk keperluan
masa depan
C. Kuasai dan aturlah waktu yang ada
secara efektif dan efisien.
BERIKUT BEBERAPA PETUNJUK UNTUK MENGGUNAKAN DAN
MENDAYAGUNAKAN WAKTU SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN.

1.Buatlah perencanaan usaha atau bisnis


dan kegiatan – kegiatan mencapai tujuan.
2. Bisakan untuk membagi dan menepati
waktu dalam kehidupan sehari – hari
3. Kenali kondisi penyesuaian diri terhadap
waktu
4. Untuk memperkuat disiplin, usahakan
membiasakan diri bekerja dengan
konsentrasi penuh.
5. Bekerjalah di dalam batas – batas
kemampuan fisik dan psikis.
C. PERAN PERILAKU BELAJAR PRESTATIF

Prinsip dan Ciri Perilaku Belajar


Siverman ( 1970 ) telah membuat prinsip – prinsip
umum
yang berguna yaitu :
a. Proses perilaku belajar akan efektif dan efisien jika
dimengerti
b. Seorang pelajar akan belajar apa yang
dikerjakanya
c. Frekuensi respon yang diperkuat, ditentukan
seberapa baik respons itu dapat dipelajari.
d. Praktik dalam berbagai bidang usaha atau bisnis
akan mendorong terciptanya penerapan perilaku
belajar efektif dan efisien.
6 asas pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam perilaku belajar
prestatif
A.Belajar teori bagi profesi kewirausahaan
B. Mengembangkan kompetensi wirausaha
C. Mengembangkan perilaku belajar dari
kejadian di bidang bisnis
D. Penerapan perilaku belajar melalui
pembuatan sesuatu
2. KOMPONEN PERILAKU BELAJAR

a. Pengajaran Unit
Dari pengajaran unit diperoleh perilaku
belajar prestatif,yaitu :
1. mengenal diri sendiri
2. mengenal bisnis dengan baik
3. membuat perencanaan bisnis
4. magang di berbagai bisnis
5. secara ilmiah dalam wirausaha
6. bekerja di bergagai bisnis
 b. Bersikap Dinamis
adlh bnyk cara unt menghasikan pencapaian
tujuan.Dinamis adlh suatu kegiatan yg
berkelanjutaan unt mencapai hasil yg tlah
ditetapkan.
 c. Aktivitas Belajar,meliputi
mendengar,menulis,menilai,
berhitung,berbicara,menyimpulkan,mengorganis
asi,menganalisis,menarik kesimpulan,belajar
berwirausaha.
 d. Pembicaraan Sistem Bimbingan:Belajar
dan bekerja merupakan salah satu untk
mencapai cita-cita.Kesediaan dan kemauan
belajar adlh sikap mental yg merasa diriny krang
& haus akan pengetahuan.Manusia tdk saja
sebagai sumber daya,ttp jga sbagai sumber
tenaga teknologi&tenaga wirausaha.
1. PENERAPAN KESEMPATAN
BEKERJA
 Agr mencapai tujuan diharapkan sikap bekerja prestatif
para WSH:
1. Aktif dan kreatif serta berpikir Kristis yg menciptakan
bekerja prestatif,sehingga memiliki & mengembangkan
daya cipta yg positif.
2. Kebiasaan mencari kerja harus diubah dengan
menciptakan pekerjaan yaitu selalu sibuk dan
menerapkan perilaku bekerja prestatif dalam seiap
kesempatan yang ada.
3. Kebiasaan menunggu harus diubah dengan
memberikan pelayanan prima agar prestasi kerja
secara terus menerus dapat dicapai.
D. MEMANFAATKAN SIKAP BEKERJA PRESTATIF

D. Memanfaatkan Sikap Bekerja Prestatif


1. Penerapan Kesempatan Bekerja
2. Kepercayaan dan Keberanian Bekerja
Menanamkan perilaku bekerja prestatif perlu diterapkan
dan ditingkatkan dengan jalan :
a. pengembangan diri dalam komitmen
b. pembinaan dan pengembangan kerja
c. bimbingan penyuluhan dan pengawasan bekerja
d. memotivasi pekerja mau bekerja aktif, kereatif dan
inovatif.
3. Ciri – ciri Sikap Bekerja Efektif dan Efisien
Kompetensi wirausaha bergantung kepada beberapa
ketegori, yaitu :
4. MOTIVASI DALAM BEKERJA

Adapun kebutuhan – kebutuhan para pekerja yang


berhubungan dengan masalah motivasi,diantaranya :
a. Kebutuhan Fisiologis
b. Kebutuhan akan rasa aman dan bebas dari ancaman fisik
dan psikis
c. Kebutuhan akan penghargaan
d. Kebutuhan untuk aktualisasi diri.
Teori kebutuhan tersebut dikemukakan oleh Abraham H.
Maslow ( 1954 ), biasanya dikenal dengan nama teori hierarki
kebutuhan A.H.Maslow.
a. Bekerja yang dilakukan secara efektif dan efisien akan
dirasakan lebih nikmat dan lebih menyenangkan.
b. Semangat bekerja adalah salah satu sifat kejiwaan yang
erat hubunganya dengan faktor kepuasan kerja.
Menurut Herzberg, orang yang menyukai
pekerjaannya akan mendapatkan kepuasan
tersendiri. Sebaliknya, pekerjaan yang kurang
disenangi akan mengurangi rasa kepuasan.
Dengan adanya motifasi akan mendorong orang
untuk lebih prestatif sehingga mampu
menghasilkan kerja yang produktif.

Anda mungkin juga menyukai