Anda di halaman 1dari 25

“MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD KELAS


RENDAH”

Azmi Nida Hamidah (8620619009)


Inaya Fatihana (8620619003)
Contect

A. Pengertian Media dan Alat Peraga dalam


Pembelajaran Matematika
B. Fungsi dan Peranan Media dan Alat Peraga
dalam Pembelajaran Matematika
C. Hal-Hal yang Harus di Perhatikan dalam
Membuat Alat Peraga
D. Landasan Penggunaan Alat Peraga
E. Jenis-Jenis Media dan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Matematika SD
F. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat
Peraga
A. Pengertian Media dan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (wasaa’il) atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan.

Gagne’ dan Briggs (1975) secara implisit menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer. Dengan kata lain, media adalah kompunen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Ciri-ciri umum yang terkandung pada media yaitu:
1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa
ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu,
sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba
dengan panca indera.
2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang
dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu
kandungan pesan yang terdapat dalam
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah perantara yang berupa sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional yang dapat dimanfaatkan siswa
untuk menunjang kegiatan belajar. Media
pembelajaran matematika adalah alat yang
digunakan untuk menunjang pembelajaran
matematika agar siswa lebih memahami materi
dan dapat meransang pola pikir siswa. Jadi,
media pembelajaran sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar khususnya dibidang
matematika.
b. Pengertian Alat Peraga

Alat peraga adalah segala sesuatu yang dipergunakan oleh guru dari berbagai alat untuk membantunya
memberikan pengertian kepada anak didik, bagi sesuatu pelajaran baru yang sulit pemahamannya. Pada dasarnya
anak belajar melalui benda konkrit. Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda konkrit (riil)
sebagai perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda-beda.
Bahkan, orang dewasapun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak pada keadaan tertentu sering
memerlukan visualisasi.
c. Perbedaan Media dengan Alat Peraga

Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsinya


dan bukan pada substansinya. Suatu sumber belajar disebut alat
peraga bila hanya berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran
saja, dan sumber belajar disebut media bila merupakan bagian
integral dari seluruh proses atau kegiatan. Media memiliki tugas
sebagai guru dan menjadi sumber belajar bagi peserta didiknya.
Dengan demikian media memiliki peran utama dalam
keberhasilan pendidikan sedangkan alat peraga hanya menjadi
perantara dalam memudahkan penyampaian informasi dari guru
kepada peserta didiknya.
B. Fungsi dan Peranan Media dan Alat Peraga
dalam Pembelajaran Matematika

a. Fungsi dan Peranan Media dalam Pembelajaran


Matematika
Penggunaan media termasuk alat peraga dalam proses pembelajaran mempunyai nilai-nilai
praktis sebagai berikut:
a) Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa dua
orang yang hidup didua lingkaran yang berbeda akan mempunyai pengalaman yang
berbeda pula. Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.
b) Media memungkin adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan.
c) Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
d) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realitas.
Levie & Lentz (Dalam Azhar Arsyad), mengemukakan terdapat empat fungsi media pembelajaran,
khususnya media visual yaitu Fungsi Atensi, Fungsi Afektif, Fungsi Kognitif dan Fungsi
Komponsatoris.
1) Fungsi Atensi, media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan
materi pelajaran yang tidak disenangi sehingga mereka tidak memperhatikan.
2) Fungsi Afektif, media dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca)
teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat mengubah emosi dan sikap siswa, misalnya
informasi menyangkut masalah sosial.
3) Fungsi Kognitif, media dapat terlihat dari temuan-temuan penelitian yang menggunakan bahwa
lambing visual atau gambar memperlancar pencapaian informasi atau kesan yang terkandung dalam
gambar.
b. Fungsi dan Peranan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Matematika
Alat peraga dalam pembelajaran matematika berfungsi sebagai:
1. Motivasi dalam proses belajar mengajar, khususnya bagi peserta didik
akan dapat timbul minat belajar sehingga tercapainya tujuan belajar
2. Konsep abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit sehingga
lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti serta dapat ditanamkan
pada tingkat yang lebih rendah
3. Hubungan antara konsep abstrak matematika dengan benda benda di
alam sekitar akan lebih dapat dipahami dengan jelas
Selain dari fungsi atau faedah di atas penggunaan alat peraga itu dapat
dikaitkan dan dihubungkan dengan:
1. Pembentukan dan pemahaman konsep
2. Latihan dan penguatan
3. Pelayanan terhadap perbedaan individual termasuk pelayanan
terhadap anak lemah dan anak berbakat
4. Pengukuran yaitu alat peraga yang dapat dipakai sebagai alat ukur
C. Hal-Hal yang Harus di Perhatikan dalam
Membuat Alat Peraga

Sebelum mengenal jenis-jenis alat peraga dan media, terlebih dahulu diketahui bahwa alat peraga itu dapat berupa
benda riil dan gambar atau diagram. Keuntungan alat peraga benda riil adalah benda-benda itu dapat dipindah-
pindahkan (dimanipulasikan). Sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan dalam bentuk tulisan. Oleh karena
itu, untuk bentuk tulisan harus dibuat gambarnya, tetapi tidak dapat dimanipulasikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga adalah sebagai berikut:
1) Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat).
2) Bentuk dan warna menarik.
3) Sederhana dan mudah dikelola.
4) Ukuran sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.
5) Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk riil, gambar atau diagram.
D. Landasan Penggunaan Alat Peraga

Mengapa diperlukan
alat peraga dalam
pembelajaran
matematika di SD?
Ada beberapa alasan mengapa dalam pembelajaran matematika di SD :

1. Siswa pada usia anak SD belum bisa mengerti apa yang diajarkan oleh pendidik yang sifatnya
abstrak. Jadi siswa SD perlu adanya pembelajaran yang sifatnya kongkrit.
2. Pada tahap enaktif (tahap pengalaman langsung dimana anak berhubungan dengan benda-benda
nyata) siswa harus menggunakan benda nyata dalam memulai belajar matematika. Benda yang
dianggap kongkrit dalam matematika adalah alat peraga tersebut.
3. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus mampu menjelaskan kepada siswanya. Usaha ini
dapat di bantu dengan alat peraga matematika, karena dengan bantuan alat-alat tersebut, yang
sesuai dengan topik yang di ajarkan, konsep akan dapat lebih mudah di pahami dengan jelas.
E. Jenis-Jenis Media dan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Matematika SD
a. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Berikut ini jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan :
1) Media visual dua dimensi tidak transparan yaitu media yang dapat dilihat tetapi
tidak dapat disentuh dan bersifat semu. Adapun contoh media visual dua dimensi
tidak transparan antara lain:
a. Grafik
b. Chart atau bagan
c. Peta
d. Diagram
2) Media visual
a) Media visual dua dimensi yang transparan yaitu media yang dapat dilihat dan dapat disentuh. Adapun contoh media
visual dua dimensi transparan antara lain:
a. Film slide/bingkai (film transparan yang umumnya berukuran 35 mm)
b. OHP (Overhead projector)/OHT(Overhead transparancy)
c. Film strip
Kelemahan dari media visual dua dimensi transparan diantaranya adalah tidak cocok digunakan bagi
orang yang memiliki kelainan pada penglihatan, tidak semua orang bisa menggunakan media ini.
Sedangkan kelebihannya adalah pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang
sehingga guru dan murid dapat saling melihat.
3) Media audio yaitu suatu media yang dapat digunakan melalui indra pendengaran. Adapun contoh media
audio antara lain :
a. Radio
b. Audio tape recorder
c. Alat music modern/tradisional
d. CD player

Kelemahan dari media audio adalah tidak semua orang bisa mendengarnya, bagi orang yang mempunyai
kelainan pada pendengaran tidak cocok menggunakan media ini. Sedangkan kelebihan dari media ini
adalah media audio telah menjadi peralatan yang sangat lumrah dan mudah didapat oleh seluruh lapisan
masyarakat, ketersediaannya dapat diandalkan dan tidak menyita banyak waktu.
4) Media audio visual yaitu media yang dapat digunakan melalui indra pendengaran dan indra penglihatan.
Adapun contoh audio visual antara lain :
a. Televisi
b. Video system
c. Sinema film
d. VCD
Kelemahan dari audio visual adalah media ini hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah dan
tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar
yang disiapkan. Sedangkan kelebihan dari audio visual adalah media ini bisa menampilkan langsung apa
yang ingin ditampilkan atau yang diajarkan.
5) Multimedia adalah media yang mempunyai multifungsi artinya
multimedia ini merupakan suatu media yang dapat dilihat, didengar,
dan dapat diotak-atik sesuai dengan keinginan penggunanya.
Adapun contoh multimedia antara lain:
a. Komputer
b. Laptop

Kelemahan pada multimedia diantaranya adalah penggunaannya


masih dianggap mahal. Sedangkan kelebihan pada multimedia
adalah mampu menjangkau objek yang jauh. Media ini
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar
perorangan sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.
b. Jenis-jenis Alat Peraga

Adapun jenis-jenis alat peraga dalam pembelajaran matematika antara lain :


1) Alat peraga kekekalan luas: Luas daerah persegi panjang, luas daerah bujur sangkar, luas permukaan balok,
tangram, luas permukaan kubus, dan lain-lainnya.
2) Alat peraga kekekalan panjang: Tangga garis bilangan, neraca bilangan, mistar hitung, batang Coisenaire.
3) Alat peraga kekekalan volum: Blok Dienes, volume kubus, volum balok, volum bola, volum kerucut, volum
limas.
4) Alat peraga kekekalan banyak: Abacus Biji (Romawi, Rusia, dan Cina/Jepang), lidi dan kartu nilai tempat.
5) Alat peraga untuk pengukuran dalam matematika: Meteran, busur derajat, klinometer, jangka sorong, roda
meteran, hypsometer, jepit bola, dan lain-lainya.
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa contoh alat peraga yang biasa digunakan dalam pembelajaran
matematika:
1) Papan Berpaku (Geoboard)

Alat peraga ini bisa berbentuk atau persegi panjang dengan beberapa paku yang terpasang membentuk
suatu pola tertentu yang terhubung dengan karet. Alat peraga ini sangat cocok dipakai oleh siswa SD
dalam mempelajari berbagai macam bangun datar dan menentukan luas permukaan bangun datar.
Penggunaan pola paku yang dihubungkan dengan karet ini terlihat lebih nyata dan mudah dimengerti
daripada menggunakan balok kayu, kertas dan bahan lainnya.
2) Menara Hanoi

Fungsi atau kegunaan dari menara Hanoi adalah untuk menemukan barisan bilangan dengan cara
bermain. Cara penggunaanya adalah: Pindahkan susunan cakram dari satu tiang ke tiang yang lain
dengan susunan seperti semula dengan aturan: Pindahkan hanya satu cakram pada setiap pemindahan
Cakram yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas cakram yang lebih kecil
3) Dakon FPB dan KPK

Dakon KPK dan FPB merupakan permainan tradisional yang bisa dipakai untuk mengajarkan materi
mengenai FPB dan KPK dari pasangan 2 bilangan atau lebih. Permainan dakon KPK dan FPB ini menyerupai
permainan congklak tradisional yang digabungkan dengan pelajaran matematika dengan alur permainan yang
mirip dan bisa diajarkan pada siswa sekolah dasar. Untuk memainkan permainan ini, siswa perlu mengetahui
kelipatan dan faktor dari suatu bilangan sebelum mulai bermain.
Kemudian, siswa memasukkan biji dakon ke dalam lubang yang merupakan faktor atau kelipatan dari
bilangan tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah siswa harus memilih bilangan terbesar dari dua biji dakon yang
terdapat di dalam lubang untuk mencari FPB. Sedangkan untuk mencari KPK, memilih bilangan terkecil apabila
terdapat dua biji dakon dalam lubang.
F. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga
• Adapun kelebihan penggunaan alat peraga antara lain :
1) Menumbuhkan minat belajar peserta didik karena pelajaran menjadi lebih menarik
2) Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga peserta didik tidak akan mudah bosan
4) Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti : mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan sebagainya.
• Sedangkan kekurangan penggunaan alat peraga antara lain :
1) Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru
2) Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
3) Perlu kesediaan berkorban secara materi.

Anda mungkin juga menyukai