a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (wasaa’il) atau pengantar pesan dari
pengirim kepada penerima pesan.
Gagne’ dan Briggs (1975) secara implisit menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape
recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer. Dengan kata lain, media adalah kompunen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung
materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Ciri-ciri umum yang terkandung pada media yaitu:
1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa
ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu,
sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba
dengan panca indera.
2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang
dikenal sebagai software (perangkat lunak), yaitu
kandungan pesan yang terdapat dalam
Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah perantara yang berupa sumber belajar
atau wahana fisik yang mengandung materi
instruksional yang dapat dimanfaatkan siswa
untuk menunjang kegiatan belajar. Media
pembelajaran matematika adalah alat yang
digunakan untuk menunjang pembelajaran
matematika agar siswa lebih memahami materi
dan dapat meransang pola pikir siswa. Jadi,
media pembelajaran sangat penting dalam
kegiatan belajar mengajar khususnya dibidang
matematika.
b. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga adalah segala sesuatu yang dipergunakan oleh guru dari berbagai alat untuk membantunya
memberikan pengertian kepada anak didik, bagi sesuatu pelajaran baru yang sulit pemahamannya. Pada dasarnya
anak belajar melalui benda konkrit. Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda konkrit (riil)
sebagai perantara atau visualisasinya. Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkat-tingkat belajar yang berbeda-beda.
Bahkan, orang dewasapun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak pada keadaan tertentu sering
memerlukan visualisasi.
c. Perbedaan Media dengan Alat Peraga
Sebelum mengenal jenis-jenis alat peraga dan media, terlebih dahulu diketahui bahwa alat peraga itu dapat berupa
benda riil dan gambar atau diagram. Keuntungan alat peraga benda riil adalah benda-benda itu dapat dipindah-
pindahkan (dimanipulasikan). Sedangkan kelemahannya tidak dapat disajikan dalam bentuk tulisan. Oleh karena
itu, untuk bentuk tulisan harus dibuat gambarnya, tetapi tidak dapat dimanipulasikan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat alat peraga adalah sebagai berikut:
1) Tahan lama (dibuat dari bahan-bahan yang cukup kuat).
2) Bentuk dan warna menarik.
3) Sederhana dan mudah dikelola.
4) Ukuran sesuai (seimbang) dengan ukuran fisik anak.
5) Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk riil, gambar atau diagram.
D. Landasan Penggunaan Alat Peraga
Mengapa diperlukan
alat peraga dalam
pembelajaran
matematika di SD?
Ada beberapa alasan mengapa dalam pembelajaran matematika di SD :
1. Siswa pada usia anak SD belum bisa mengerti apa yang diajarkan oleh pendidik yang sifatnya
abstrak. Jadi siswa SD perlu adanya pembelajaran yang sifatnya kongkrit.
2. Pada tahap enaktif (tahap pengalaman langsung dimana anak berhubungan dengan benda-benda
nyata) siswa harus menggunakan benda nyata dalam memulai belajar matematika. Benda yang
dianggap kongkrit dalam matematika adalah alat peraga tersebut.
3. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus mampu menjelaskan kepada siswanya. Usaha ini
dapat di bantu dengan alat peraga matematika, karena dengan bantuan alat-alat tersebut, yang
sesuai dengan topik yang di ajarkan, konsep akan dapat lebih mudah di pahami dengan jelas.
E. Jenis-Jenis Media dan Alat Peraga dalam
Pembelajaran Matematika SD
a. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Berikut ini jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan :
1) Media visual dua dimensi tidak transparan yaitu media yang dapat dilihat tetapi
tidak dapat disentuh dan bersifat semu. Adapun contoh media visual dua dimensi
tidak transparan antara lain:
a. Grafik
b. Chart atau bagan
c. Peta
d. Diagram
2) Media visual
a) Media visual dua dimensi yang transparan yaitu media yang dapat dilihat dan dapat disentuh. Adapun contoh media
visual dua dimensi transparan antara lain:
a. Film slide/bingkai (film transparan yang umumnya berukuran 35 mm)
b. OHP (Overhead projector)/OHT(Overhead transparancy)
c. Film strip
Kelemahan dari media visual dua dimensi transparan diantaranya adalah tidak cocok digunakan bagi
orang yang memiliki kelainan pada penglihatan, tidak semua orang bisa menggunakan media ini.
Sedangkan kelebihannya adalah pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang
sehingga guru dan murid dapat saling melihat.
3) Media audio yaitu suatu media yang dapat digunakan melalui indra pendengaran. Adapun contoh media
audio antara lain :
a. Radio
b. Audio tape recorder
c. Alat music modern/tradisional
d. CD player
Kelemahan dari media audio adalah tidak semua orang bisa mendengarnya, bagi orang yang mempunyai
kelainan pada pendengaran tidak cocok menggunakan media ini. Sedangkan kelebihan dari media ini
adalah media audio telah menjadi peralatan yang sangat lumrah dan mudah didapat oleh seluruh lapisan
masyarakat, ketersediaannya dapat diandalkan dan tidak menyita banyak waktu.
4) Media audio visual yaitu media yang dapat digunakan melalui indra pendengaran dan indra penglihatan.
Adapun contoh audio visual antara lain :
a. Televisi
b. Video system
c. Sinema film
d. VCD
Kelemahan dari audio visual adalah media ini hanya mampu menyajikan komunikasi satu arah dan
tidak mampu menjangkau kelas besar sehingga sulit bagi semua siswa untuk melihat secara rinci gambar
yang disiapkan. Sedangkan kelebihan dari audio visual adalah media ini bisa menampilkan langsung apa
yang ingin ditampilkan atau yang diajarkan.
5) Multimedia adalah media yang mempunyai multifungsi artinya
multimedia ini merupakan suatu media yang dapat dilihat, didengar,
dan dapat diotak-atik sesuai dengan keinginan penggunanya.
Adapun contoh multimedia antara lain:
a. Komputer
b. Laptop
Alat peraga ini bisa berbentuk atau persegi panjang dengan beberapa paku yang terpasang membentuk
suatu pola tertentu yang terhubung dengan karet. Alat peraga ini sangat cocok dipakai oleh siswa SD
dalam mempelajari berbagai macam bangun datar dan menentukan luas permukaan bangun datar.
Penggunaan pola paku yang dihubungkan dengan karet ini terlihat lebih nyata dan mudah dimengerti
daripada menggunakan balok kayu, kertas dan bahan lainnya.
2) Menara Hanoi
Fungsi atau kegunaan dari menara Hanoi adalah untuk menemukan barisan bilangan dengan cara
bermain. Cara penggunaanya adalah: Pindahkan susunan cakram dari satu tiang ke tiang yang lain
dengan susunan seperti semula dengan aturan: Pindahkan hanya satu cakram pada setiap pemindahan
Cakram yang lebih besar tidak boleh diletakkan di atas cakram yang lebih kecil
3) Dakon FPB dan KPK
Dakon KPK dan FPB merupakan permainan tradisional yang bisa dipakai untuk mengajarkan materi
mengenai FPB dan KPK dari pasangan 2 bilangan atau lebih. Permainan dakon KPK dan FPB ini menyerupai
permainan congklak tradisional yang digabungkan dengan pelajaran matematika dengan alur permainan yang
mirip dan bisa diajarkan pada siswa sekolah dasar. Untuk memainkan permainan ini, siswa perlu mengetahui
kelipatan dan faktor dari suatu bilangan sebelum mulai bermain.
Kemudian, siswa memasukkan biji dakon ke dalam lubang yang merupakan faktor atau kelipatan dari
bilangan tersebut. Yang perlu diperhatikan adalah siswa harus memilih bilangan terbesar dari dua biji dakon yang
terdapat di dalam lubang untuk mencari FPB. Sedangkan untuk mencari KPK, memilih bilangan terkecil apabila
terdapat dua biji dakon dalam lubang.
F. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga
• Adapun kelebihan penggunaan alat peraga antara lain :
1) Menumbuhkan minat belajar peserta didik karena pelajaran menjadi lebih menarik
2) Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya
3) Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga peserta didik tidak akan mudah bosan
4) Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti : mengamati, melakukan, mendemonstrasikan
dan sebagainya.
• Sedangkan kekurangan penggunaan alat peraga antara lain :
1) Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru
2) Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
3) Perlu kesediaan berkorban secara materi.