BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan media pengajaran pada saat terjadinya pembelajaran dalam kelas
diharapkan dapat mempertinggi minat dan perhatian siswa dalam mengikuti
pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal tersebut dapat mempertinggi motivasi
siswa untuk mengikuti proses belajar mengjar. Selain hal tersebut dengan
penggunaan media pengajaran maka siswa dapat melihat secara langsung, tidak
hanya dengan kata-kata sehingga diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami
apa yang disampaikan oleh guru dalam kelas.
Dalam proses belajar mengajar Seperti yang kita ketahui media pembelajaran itu banyak
macamnya. Untuk proses belajar mengajar yang baik kita harus menggunakan media
pembelajaran yang tepat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian dalam makalah ini
B. Rumus Masalah
a. Definisi Media
b. Jenis-jenis media
c. Manfaat media
d. Alasan penggunaan media
e. Kriteria dan atau teknik pemilihan media
C. Tujuan
Adapun tujuan didalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
pengetahuan tentang media pembelajaran kepada saya maupun si pembaca.
D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah:
a. Agar pembaca dapat mengetahui pengertian media serta jejis-jenis media didalam
proses belajar, mengajar
b.Agar pembaca bisa menerapkan media dengan baik setela mempelajasinya
c. Agar pembaca mengetahui di dalam belajar, mengajar kita harus menggunakan
media
d. Agar pembaca juga dapat mengetahui teknik pemilihan media.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Definisi Media
Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang
secara harfiah berarti Perantara atau Pengantar yaitu perantara atau pengantar
sumber pesan kepada penerima pesan. Media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan
peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik.
Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dapat
mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada mulanya, media
pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar yang
digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke 20 usaha
pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah
alat bantu audio-visual.
B. Jenis-Jenis Media
Terdapat berbagai jenis media belajar, diantaranya :
No Nama Media
1. Media Grafis
a) Gambar atau foto
Gambar atau foto yang baik untuk media pendidikan
ialah gambar yang:
a) autentik
Gambar/foto tersebut jujur melukiskan situasi apa
adanya
b) sederhana
Komposisi gambar hendaknya cukup jelas
menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar
c) ukuran relatif
Gambar atau foto bisa menyesuaikan dengan kondisi
d) mengandung perbuatan
e) harus mencapai tujuan pembelajaran
f) tidak setiap yang bagus merupakan media yang
bagus
B. Sketsa
C. Diagram
E. Grafik
F. Kartun
G. Poster
I. Papan Flanel
J. Papan Buletin
3 Media Audio:
a. radio
b. alat perekam pita magnetik
c. laboratorium bahasa
C. Manfaat Media
Ada beberapa manfaat media pembelajaran:
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh
para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari
faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan
buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi
perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung
yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud
bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar gambar yang
dapat disajikan secara audio visual dan audial.
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak
mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang
suatu obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu
kecil; (c) obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat;
(e) obyek yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek
mengandung berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat,
maka semua obyek itu dapat disajikan kepada peserta didik.
a) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta
didik dengan lingkungannya.
b) Media menghasilkan keseragaman pengamatan
c) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
d) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
e) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untukbelajar
f) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai
dengan abstrak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran adalah perantara yang digunakan untuk menyalurkan
pesan, yang dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik
sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Media pembelajaran merupakan salah satu alat bantu pendidikan, alat
pendidikan bisa berupa ucapan, tulisan, keadaan dan lain-lain. Alat pendidikan
adalah suatu tindakan atau perbuatan, situasi atau benda yang sengaja diadakan
untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Dalam proses pembelajaran, media
memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima
(siswa).
Media pembelajaran juga memiliku fungsi sarana bagi guru untuk
menyampaikan materi, belajar menjadi lebih menarik, tidak hanya menolak siswa
tidak hanya diajak untuk berhayal dan membayangkan saja tetapi siswa juga dapat
melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar ataupun audio.
B. Saran
Sebaiknya seorang guru dapat menggunakan media didalam proses mengajar
sehingga siswa lebih antusiasi dalam mengikuti pembelajaran yang disampaikan dan
motivasi belajar menjadi lebih meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
http:// www. Media dan Sumber Pembelajaran.pdf (Diakses pada 1 April 2012)
Sadiman, S Arief. Media Pendidikan. Jakarta: Grafindo.
2010. Teknik pemilihan media.
S. Sadiman, Arief, dkk, Media Pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers.
Friday, January 30, 2009
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.../08_Media_Pembelajaran.pdf
Jenis File: PDF/Adobe Acrobat
file.upi.edu/Direktori/FIP/.../MEDIA_PEMBELAJARAN.pdf
Jenis File: PDF/Adobe Acrobat - Tampilan Cepat
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan
pembelajaran, diperlukan pemilihan media pembelajaran yang tepat. Pemilihan
media pembelajaran ini haruslah memperhatikan keadaan peserta didik, kondisi
lingkungan dan sosial setempat, agar media yang digunakan dapat efektif, tepat
sasaran dan sesuai pula dengan kemampuan peserta didik.
B. RumusanMasalah
C. TujuanMakalah
PEMBAHASAN
5. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut
dan dipecahkan oleh siswa dalam proses pelajaranya.
3. Model check list yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua
kriterianya dipertimbangkan.
Meskipun belum ada penelitian khusus tentang hal ini namun nampaknya
model check list lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihan media yag
sudah jadi. Model matriks lebih serasi untuk digunakan dalam pemilihan media
rancangan. Sedangkan model flowchart dapat digunakan baik untuk
menggambarkan proses pemilihan media yang sudah jadi maupun media
rancangan.[1]
2. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
3. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan metode yang kita pergunakan.
4. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi yang sesuai dengan
yang akan dikomunikasikan.
5. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa, jumlah, usia
maupun tingkat pendidikannya.
6. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
tempat media dipergunakan.
7. Janganlah memilih media dengan alasan dengan alasan bahan tersebut satu-
satunya yang kita miliki.
Mengingat begitu banyaknya media yang bisa kita pilih (pakai) sesuai dengan
kriteria tersebut diatas, namun pada dasarnya kita bisa memilih media
berdasarkan tiga kriteria:
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip psikologi yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah
sebagai berikut:
1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak
siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi
pula,pengalaman yang dialamai siswa harus relevan dengan dan bermakna
baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan
yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran itu.
2. perbedaan individual. siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang
berbeda-beda. Factor factor seperti kemampuan intelegensia, tingkat
pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan
kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui
media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
4. Organisasi isi. Pembelajran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
ketrampilan fisik yang akan dipelajarai diatur dan diorganisasikan kedalam
urutan-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama
materi pelajaran yang secara logis disusun dan di urut-urutkan secara teratur.
Disamping itu, tingkatan materi yang akan disajikan tetap berdasarkan
kompleksitas dan kesulitan isi materi.
10. Latihan dan pengulangan. Sesutau hal baru jarang sekali dapat dipelajari
hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau ketrampilan dapat
menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah
pengetahuan atau ketrampilan itu sering diualngi dan dilatih dalam berbagai
konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam ingatan dalam jangka panjang.
Berikut ini beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat guru memilih
media untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya:
Alokasi Waktu
Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara telah
dikembangkan untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini, Anderson
(1976) mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan
flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa
langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :
1. Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk
pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya
sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan
khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan pembelajaran.
4. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai,
dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang
tersedia, kemampuan produksi dan biaya.
5. Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau
masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih
tepat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kustandi, Cecep, dan Sujipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran Manual dan
Digital. Ghalia Indonesia: Bogor.
Sujana, Nana, dan RifaI Ahmad. 1990. Media Pengajaran. Sinar Baru Bandung:
Bandung.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
C. TujuanMakalah
PEMBAHASAN
5. Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut
dan dipecahkan oleh siswa dalam proses pelajaranya.
3. Model check list yang juga menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua
kriterianya dipertimbangkan.
Meskipun belum ada penelitian khusus tentang hal ini namun nampaknya
model check list lebih sesuai untuk membakukan prosedur pemilihan media yag
sudah jadi. Model matriks lebih serasi untuk digunakan dalam pemilihan media
rancangan. Sedangkan model flowchart dapat digunakan baik untuk
menggambarkan proses pemilihan media yang sudah jadi maupun media
rancangan.[1]
2. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
3. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan metode yang kita pergunakan.
4. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan materi yang sesuai dengan
yang akan dikomunikasikan.
5. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan keadaan siswa, jumlah, usia
maupun tingkat pendidikannya.
6. Hendaknya memilih media yang sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
tempat media dipergunakan.
7. Janganlah memilih media dengan alasan dengan alasan bahan tersebut satu-
satunya yang kita miliki.
Mengingat begitu banyaknya media yang bisa kita pilih (pakai) sesuai dengan
kriteria tersebut diatas, namun pada dasarnya kita bisa memilih media
berdasarkan tiga kriteria:
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip psikologi yang perlu
mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah
sebagai berikut:
1. Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak
siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi
pula,pengalaman yang dialamai siswa harus relevan dengan dan bermakna
baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat itu dengan perlakuan
yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran itu.
2. perbedaan individual. siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan yang
berbeda-beda. Factor factor seperti kemampuan intelegensia, tingkat
pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan
kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui
media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman.
4. Organisasi isi. Pembelajran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
ketrampilan fisik yang akan dipelajarai diatur dan diorganisasikan kedalam
urutan-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama
materi pelajaran yang secara logis disusun dan di urut-urutkan secara teratur.
Disamping itu, tingkatan materi yang akan disajikan tetap berdasarkan
kompleksitas dan kesulitan isi materi.
10. Latihan dan pengulangan. Sesutau hal baru jarang sekali dapat dipelajari
hanya dengan sekali jalan. Agar suatu pengetahuan atau ketrampilan dapat
menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah
pengetahuan atau ketrampilan itu sering diualngi dan dilatih dalam berbagai
konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam ingatan dalam jangka panjang.
Berikut ini beberapa prinsip yang harus diperhatikan saat guru memilih
media untuk pembelajaran yang akan dilaksanakannya:
Alokasi Waktu
Untuk jenis media rancangan (by design), beberapa macam cara telah
dikembangkan untuk memilih media. Dalam proses pemilihan ini, Anderson
(1976) mengemukakan prosedur pemilihan media menggunakan pendekatan
flowchart (diagram alur). Dalam proses tersebut ia mengemukan beberapa
langkah dalam pemilihan dan penentuan jenis penentuan media, yaitu :
1. Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk
pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum / hiburan. Jika hanya
sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan
khusus untuk pemilihan media yang bersifat / untuk keperluan pembelajaran.
4. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan dicapai,
dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang
tersedia, kemampuan produksi dan biaya.
5. Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau
masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih
tepat.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kustandi, Cecep, dan Sujipto, Bambang. 2011. Media Pembelajaran Manual dan
Digital. Ghalia Indonesia: Bogor.
Sujana, Nana, dan RifaI Ahmad. 1990. Media Pengajaran. Sinar Baru Bandung:
Bandung.
Page 1
1
?
?
?
?
PENGEMBANGAN
BAHANAJAR
Dr.Darhim,M.Si.
Page 2
2
PENGERTIAN
BAHAN
AJAR
Bahanajarmerupakaninformasi,
alatdan
teksyangdiperlukanguru/instruktur
untuk
perencanaandanpenelaahan
implementasipembelajaran.
Bahanajaradalahsegalabentuk
bahan
yangdigunakanuntukmembantu
guru/instrukturdalammelaksanakan
kegiatanpembelajarandikelas.
Bahanajardimaksuddapatberupa
tertulis
maupunbahantidaktertulis(National
CenterforVocationalEducation
Research
Ltd/NationalCenterforCompetency
Based
Training)
Page 3
3
PENGERTIAN
BAHAN
AJAR
Bahanajaradalah
seperangkat
materiyangdisusunsecara
sistematisbaiktertulis
maupun
tidaksehinggatercipta
lingkungan/suasanayang
memungkinkansiswauntuk
belajar
Page 4
4
BENTUKBAHAN
AJAR
Bahancetakseperti:handout,
buku,
modul,lembarkerjasiswa,
brosur,
leaflet,wallchart.
Audiovisualseperti
video/film,VCD
Audioseperti:radio,kaset,CD
audio,
PH
Visual:foto,gambar,
model/maket.
Multimedia:CDinteraktif,
computer
based,internet.
Pengertian Bahan Ajar Dan
Macam-Macam Bahan Ajar
7:45 AM Fidian Rahman 4 comments
Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi/substansi pembelajaran (teaching
material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada
dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan, dan ketrampilan
yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan
proses yang terkait dengan pokok bahasa tertentu yang diarahkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar
berfungsi sebagai:
Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran.
Bahan ajar audio visual, yaitu bahan ajar yang dapat ditangkap dengan
indra pendengaran dan indra penglihatan. Contohnya seperti video
compact disk, film.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan yang maha
kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini. Penulis juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang
diberikan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat mengumpulkan bahan-
bahan materi makalah ini. Penulis telah berusaha semampu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini.
Penulis sadar bahwa makalah yang penulis buat ini masih jauh dari
sempurna, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu
penulis mohon bantuan dari para pembaca.
KATA PENGANTAR.............................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan..............................................................................
3.2 Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran adalah memilih atau menentukan bahan ajar atau materi
pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa mencapai kompetensi
yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum
atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk
materi pokok. Tugas guru adalah menjabarkan materi pokok tersebut sehingga
menjadi bahan ajar yang dikembangkan dan mudah dipahami oleh siswa.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/ instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National
Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency
Based Training).
Mulyasa (2006) juga menjelaskan bahwa bahan ajar merupakan salah satu
bagian dari sumber belajar yang dapat diartikan sesuatu yang mengandung
pesan pembelajaran, baik yang diniatkan secara khusus maupun bersifat umum
yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Dengan kata lain
bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas. Bahan
yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar
cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa
keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, (1994)
yaitu:
1) Susunan tampilan
2) Bahasa yang mudah
3) Menguji pemahaman
4) Stimulan
5) Kemudahan dibaca
6) Materi instruksional
Banyak sekali jenis bahan ajar cetak yang bisa digunakan dalam proses
pembelajaran, antara lain adalah handout, modul, buku teks, lembar kegiatan
siswa, model (maket), poster dan brosur.
a) Handout
b) Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik
dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga
modul berisi paling tidak tentang:
Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
Kompetensi yang akan dicapai
Content atau isi materi
Informasi pendukung
Latihan-latihan
Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
Evaluasi
Balikan terhadap hasil evaluasi
Pembelajaran dengan modul juga memungkinkan peserta didik yang
memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu
atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Selain
itu, juga meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa
tergantung kepaga kehadiran pendidik.
c) Buku Teks
Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan tertulis yang
menyajikan ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari pengarangnya yang
disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum yang berlaku. Buku teks
berguna untuk membantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum karena
disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku, menjadi pegangan guru dalam
menentukan metode pengajaran dan memberikan kesempatan bagi peserta
didik untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru.
d) Lembar Kegiatan Siswa
e) Model (Maket)
Model (maket) merupakan bahan ajar yang berupa tiruan benda nyata
untuk menjembatani berbagai kesulitan yang bisa ditemui, apabila
menghadirkan objek atau benda tersebut langsung ke dalam kelas, sehingga
nuansa asli dari benda tersebut masih bisa dirasakan oleh peserta didik tanpa
mengurangi struktur aslinya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna
f) Brosur
g) Foto/Gambar
Foto/gambar memiliki makna yang lebih baik dibandingkan dengan tulisan.
Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik
agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian foto/gambar siswa dapat
melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih kompetensi
dasar.
Bahan ajar yang diberikan kepada siswa haruslah bahan ajar yang
berkualitas. Bahan ajar yang berkualitas dapat menghasilkan siswa yang
berkualitas, karena siswa mengkonsumsi bahan ajar yang berkualitas. Menurut
Furqon (2009) dalam bahan ajar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria
sebagai berikut:
Substansi yang dibahas harus mencakup sosok tubuh dari kompetensi atau
sub kompetensi yang relevan dengan profil kemampuan tamatan.
Substansi yang dibahas harus benar, lengkap dan aktual, meliputi konsep
fakta, prosedur, istilah dan notasi serta disusun berdasarkan hirarki/step
penguasaan kompetensi.
Tingkat keterbacaan, baik dari segi kesulitan bahasa maupun substansi harus
sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajaran.
Sistematika penyusunan bahan ajar harus jelas, runtut, lengkap dan mudah
dipahami.
Bahan ajar memiliki fungsi strategis bagi proses pembelajaran yang dapat
membantu guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru tidak
terlalu banyak menyajikan materi. Di samping itu, bahan ajar dapat
menggantikan sebagian peran guru dan mendukung pembelajaran individual.
Hal ini akan memberi dampak positif bagi guru, karena sebagian waktunya dapat
dicurahkan untuk membimbing belajar siswa. Dampak positifnya bagi siswa,
dapat mengurangi ketergantungan pada guru dan membiasakan belajar mandiri.
Hal ini juga mendukung prinsip belajar sepanjang hayat (life long education).
Menurut Anonim fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang lakukan oleh guru dengan materi pembelajaran
yang kontekstual agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara optimal.
Sedangkan menurut Furqon bahan ajar berfungsi sebagai berikut:
Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan/dilatihkan kepada siswanya.
Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari/dikuasainya.
Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran
Membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar
Membantu siswa dalam proses belajar
Sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran
Untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif
1. Prinsip relevansi
2. Prinsip konsistensi
3. Prinsip kecukupan
Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus
dipelajari siswa hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis
besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi:
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar.
3. Memilih bahan ajar yang sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang telah teridentifikasi
4. Memilih sumber bahan ajar.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran