Arini Nilasari
NIM : 836393082
Email : nilasariarini@gmail.com
Program S1 PGSD FKIP Universitas Terbuka
UPBJJ-UT Bogor
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi masih rendahnya hasil belajar
siswa pelajaran PPKn di kelas II SDN Sorog materi Hubungan
Antara Simbol dan Sila-sila Pancasila dan Nilai-nilainya .
Tujuan penelitian adalah Mengetahui hasil penerapan model
Picture and Picture dalam meningkatkan hasil belajar PPKn di
kelas II . Subjek penelitian adalah siswa kelas II SDN Sorog
Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi. Model yang
digunakan pada penelitian ini adalah Picture and Picture.
Pelaksanaan penelitian terdiri dari dua siklus.Siklus I
dilaksanakan tanggal 21 April 2021 dan siklus II tanggal 28
April 2021. Adapun hasil belajar setelah diadakan perbaikan,
siswa dapat memahami materi bahan ajar dengan mudah karena
adanya pemberian gambar yang mudah diingat. pemahaman
yang bertahan lama atau Long term Memory yang berdampak
pada hasil belajar siswa, artinya bahwa penerapan model
Picture and Picture pada pembelajaran materi Hubungan Antara
Simbol dan SIla-sila Pancasila dan Nilai-nilainya mata
pelajaran PPKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II
SDN Sorog Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia. Hal ini membutuhkan peran serta guru dalam rangka memperbaiki
mutu pendidikan siswa. Seorang guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan
memegang peranan yang sangat penting. Setiap mata pelajaran memiliki
tujuannya masing-masing.Begitupun Pelajaran PKN memiliki tujuannya
tersendiri. Menurut Udin S. Winata Putra,dkk (Materi dan Pembelajaran PKn
SD:2020 ) mengatakan bahwa “ Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah
partisipasi yang penuh nalar dan tanggung jasab dalam kehidupan politik dari
warga negara yang taat kepada nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi
konstitusional Indonesia.” Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam pengalaman teoretis tapi juga harus memiliki kemampuan praktis. Kedua
hal ini sangat penting karena seorang guru dalam pembelajaran bukanlah sekedar
menyampaikan materi semata tetapi juga harus berupaya agar mata pelajaran yang
sedang disampaikan menjadi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan
mudah dipahami bagi siswa, sehingga siswa mencapai ketuntasan dalam
belajarnya.
2. Analisis Masalah
1. Penggunaan model yang monoton.
2. Pembahasan materi terlalu cepat.
3. Guru masih mendominasi kelas sehingga keaktifan siswa kurang.
3. Solusi Pemecahan Masalah
Solusi pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah melalui
penggunaan model Picture and Picture .Melalui model Picture and Picture
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II materi Hubungan
Antara Simbol dan Sila-sila Pancasila dan Nilai nilainya di SDN Sorog. Melihat
permasalahan yang disebutkan di atas, maka dirumuskan Pemantapan
Kemampuan Profesional ini sebagai berikut : “Penerapan Model Picture And
Picture Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Hubungan Antara
Simbol Dan Sila-Sila Pancasila Dan Nilai-Nilainya Di Kelas II SDN Sorog
Kabupaten Sukabumi.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang data dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan Model Picture And Picture dapat meningkatkan hasil
belajar siswa Materi Hubungan Antara Simbol Dan Sila-Sila Pancasila
Dan Nilai-Nilainya kelas II SDN Sorog Kabupaten Sukabumi?
2. Apakah penerapan Model Picture And Picture dapat meningkatkan daya
Tarik belajar siswa Materi Hubungan Antara Simbol Dan Sila-Sila
Pancasila Dan Nilai-Nilainya kelas II SDN Sorog Kabupaten Sukabumi?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Adapun tujuan penelitian perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas II Materi Hubungan
Antara Simbol Dan Sila-Sila Pancasila Dan Nilai-Nilainya
2. Untuk menambah minat atau daya Tarik belajar siswa Kelas II Materi
Hubungan Antara Simbol Dan Sila-Sila Pancasila Dan Nilai-Nilainya
1. Bagi Guru Sebagai Peneliti
1) Memberikan acuan tentang bagaimana menemukan solusi dalam
memecahkan masalah.
2) Memberikan panduan di dalam membuat kesimpulan
pembelajaran.
3) Memberikan masukan untuk mengembangkan
penelitianberikutnya.
2. Bagi Instutusi
1) Sebagai kontribusi dalam menanamkan motivasi dan sikap siswa
dalam meningkatkan prestasi.
2) Menjadikan salah satu sumber bagi guru yang mau mengadakan
penelitian.
3. Bagi Pendidikan Secara Umum
1) Menemukan pengalaman pembelajaran yang bertahan lama atau
long term memory.
2) Memberikan masukan dalam menafsirkan tingkah laku siswa
yang harus aktif saat pembelajaran.
2. Tujuan PTK
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas praktik mengajar dan pembelajaran
secara berkesinambungan, sehingga menigkatkan mutu pendidikan untuk
mencapaitujuan yang diharapkan. Penelitian tindakan kelas digambarkan
sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek perencanaan, observasi,
dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam suatu siklus
berikutnya. Seperti empat langkah yang diungkapkan Mills (dalam
Penelitian Tindakan Kelas : 2020 ) “ mengidentifikasi satu bidang yang
menjadi perhatian kita, mengumpulkan data, menganalisis dan
menginterpretasikan data, mengembangkan rencana tindakan.” Pendapat
lain dikemukakan oleh Schmuck (dalam Penelitian Tindakan Kelas :2020 :
1.6)”kita seperti melihat ke dalam cermin tentang berbagai tindakan yang
sudah kita lakukan, dan barangkali harapan kita terhadap tindakan
tersebut.” Kesimpulannya adalah tujuan PTK dapat menunjukan kepada
kita tentang kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita sebagai
guru untuk dapat mengambil tindakan selanjutnya tentunya melalui PTK.
3. Manfaat PTK
Dengan melaksanakan PTK akan diperoleh beberapa manfaat bagi
guru yaitu menjadikan guru profesional, membantu guru memperbaiki
mutu pendidikan, dan meningkatkan rasa percaya diri guru.
Keprofesionalitasan guru akan terus berkembang dengan melakukan PTK.
tuntutan seorang guru adalah mampu mengembangkan diri dari pemula
menjadi seorang ahli atau menurut Riel (dalam Penelitian Tindakan Kelas:
2020: 1.21 ) “guru berkembang dari entry ke mentor sampai master
teacher.”
B. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri
seseorang melalui pengalaman atau proses belajar sebagai implementasi
dari hasil belajar. Hasil belajar digunakan untuk menyatakan tingkat
keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar. Hasil
belajar dapat berupa informasi verbal (kemampuan
mengungkapkanpengetahuan dalam bentuk bahasa secara verbal maupun
non verbal), kemampuan intelektual (yaitu kemampuan memenganalisis
konsep dan fakta), strategi kognitif (kecakapan menyalurkan dan
mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri), keterampilan motorik
(kemampuan melakukan gerak jasmani), sikap (menerima atau menoleh
objek berdasarka penilaian terhadap objek tersebut. Hasil belajar
merupakan ukuran yang menyatakan sejauh mana pemahaman siswa
tentang materi pelajaran dan tujuan pengajaran yang telah dicapai oleh
siswa, dengan pengalaman yang telah diberikan oleh sekolah sehingga
tingkah laku siswa dapat berubah kearah yang positif. Hasil belajar biasa
dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari tes hasil belajar yang diadakan
setelah mengikuti serangkaian proses pembelajaran yang ditandai dengan
meningkatnya hasil belajar.
C. Model Pembelajaran
1. Pengertian
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar
yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah pembelajaran
yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan
secara langsung atau tidak langsung dalam proses belajar mengajar. Joice
& Weil (dalam Strategi Pembelajaran di SD : 2019 ) mengatakan bahwa “
model- model sosial dirancang untuk menilai keberhasilan dan tujuan
akademik, termasuk studi tentang nilai-nilai sosial, kebijakan publik, dan
memecahkan masalah.”
Hakekatnya sebuah ilmu yang tercipca oleh manusia tidak ada yang
sempurna,semua ilmu ada kelebihan dan kekurangan.Jika kita melihat
model Picture And Picture dalam cakupan cara dalam proses mengajar
dan belajar dalam lingkup pendidikan tentunya selain kelebihan terdapat
kelemahan. Kelemahan Model Picture and Picture antara lain:
Kelemahan model pembelajaran picture and picture:
E. Mata Pelajaran
1. Burung Garuda
Lambang Garuda Pancasila berbentuk burung Garuda berwarna
kuning-emas. Burung Garuda melambangkan negara Indonesia yang besar
dan kuat. Sementara itu, warna kuning-emas melambangkan kemegahan.
Jumlah pada bagian-bagian tubuh burung Garuda memiliki arti sebagai
berikut.
a. jumlah bulu pada tiap sayap adalah 17, ini melambangkan tanggal 17
b. jumlah bulu pada bagian ekor adalah 8, ini melambangkan bukan ke-8
yaitu bulan Agustus
c. jumlah bulu pada pangkal ekor adalah 19 dan pada bagian leher adalah
45, ini melambangkan tahun 1945.
2. Perisai
Didepan dada burung Garuda terdapat perisai. Perisai melambangkan
pertahanan Indonesia. Warna di perisai adalah Merah Putih yang
melambangkan bendera Indonesia. Merah Putih juga memiliki arti, warna
merah artinya berani, sedangkan putih artinya suci. Di tengah perisai
melintang garis berwarna hitam. Garis ini melambangkan bahwa wilayah
Indonesia dilalui garis khatulistiwa. Pada perisai tersebut terdapat 5 buah
simbol. Tiap simbol melambangkan Pancasila beserta artinya.
3. Bintang
Pada bagian tengah perisai terdapat simbol bintang bersudut lima. Warna
dari simbol bintang adalah kuning-emas seperti bintang bercahaya. Bagian
belakang bintang berwarna hitam, ini melambangkan warna alam, artinya
berkat rahmat Allah adalah sumber dari segalanya.
4. Rantai
sila ke-2 yang berbunyi Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, terletak di
kanan bawah perisai. Rantai tersebut terdiri atas mata rantai berbentuk
persegi dan lingkaran. Mata rantai saling berkaitan membentuk lingkaran.
Mata rantai berbentuk persegi melambangkan laki-laki. Mata rantai
lingkaran melambangkan perempuan. Mata rantai yang saling terkait
berarti bahwa setiap manusia perlu bersatu agar menjadi kuat.
5. Pohon Beringin
Simbol ini melambang kan sila ke-3 Pancasila yang berbunyi Persatuan
Indonesia, terletak di kanan atas perisai. Simbol ini memiliki makna
bahwa semua rakyat Indonesia bisa berteduh di bawah naungan Negara
Indonesia. Selain itu, pohon beringin memiliki sulur dan akar yang
menjalar ke segala arah, tetapi tetap berasal dari satu pohon yang sama.
Hal ini seperti suku bangsa Indonesia yang bermacam-macam tetapi tetap
menyatu di bawah nama Indonesia.
6. Kepala Banteng
Simbol ini melambang kan sila ke-4 Pancasila yang berbunyi Kerakyatan
Yang diPimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/
Perwakilan, terletak di kiri atas perisai. Hewan banteng digunakan sebagai
simbol karena banteng merupakan hewan sosial yang suka berkumpul.
Simbol ini memiliki arti untuk kita bangsa Indonesia selalu
bermusyawarah.
Simbol ini melambang kan sila ke-5 Pancasila yang berbunyi Keadilan
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, terletak di kiri bawah perisai. Padi dan
Kapas melambang kan kebutuhan dasar Rakyat Indonesia. Padi
melambang kan makanan dan kapas melambangkan pakaian. Simbol ini
memiliki makna bahwa negara Indonesia memperhatikan kemakmuran
rakyat
Serta mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara
yang dijamin oleh negara
Nilai ini adalah salah satu tujuan negara yaitu mewujudkan tata
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
2. Pengamatan
Cara pengamatan Perbaikan Pembelajaran siklus I dilakukan oleh supervisor
melalui lembar observasi. Adapun aspek-aspek yang diobservasi meliputi
Kegiatan Pendahuluan/Awal yang berisi Memotivasi, Memberi Acuan, dan
Melakukan Apersepsi. Kegiatan inti meliputi Penjelasan
konsep/materi/contoh/ilustrasi, Pemberian penguatan, Penggunaan media, .
Pemberian tugas/latihan, dan Umpan balik. Kegiatan Penutup meliputi
Meringkas/merangkum, Evaluasi, dan Pemberian tugas. Penampilan yang
diamati meliputi Pakaian yang dikenakan, Alas kaki yang digunakan, Ekspresi,
Sikap / gerak tubuh saat berdiri, dan Bahasa yang digunakan.
3. Refleksi
Guru melakukan refleksi terhadap perencanaan
pembelajaran dengan menganalisis semua kegiatan. Refleksi
merupakan kegiatan menganalisis semua data atau informasi yang
dikumpulkan dari penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan,
sehingga dapat diketahui berhasil atau tidaknya tindakan yang telah
dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan.
Siklus II
a. Perencanaan
Penelitian perbaikan pembelajaran PPKn kelas VI SDN
Sorog dimulai dari merefleksi pembelajaran, menyusun
perencanaan, melaksanakan melaksanakan siklus II, meyusun
laporan.
b. Pelaksanaan
B. SARAN
1. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka peneliti
merekomendasikan penerapan model Picture And Picture. Sesuai dengan
penelitian model Picture And Picture dapat meningkatkan hasil belajar
siswa . Melalui penerapan model Picture And Picture terbukti dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa.
2. Saran
Rendahnya hasil belajar siswa perlu dipahami oleh guru agar hal
tersebut dapat ditanggulangi. Dari segi waktu, penggunaan model Picture
And Picture membutuhkan waktu cukup lama ,sehingga guru dianjurkan
untuk pandai mengatur waktu agar pembelajaran berjalan efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Sapriati,Amalia,Hartinawati, S.Momo,Budiastra,K,Rockiah,Iastri,Tumata,Maman
Rustama, R, Nasution,, Nuhi,Sulistyarini, S.(202).Pembelajaran Ppkn Di
Sd.Tanggerang Selatan. Universitas Terbuka.