Anda di halaman 1dari 14

Konsep Dasar Pendidikan

Karakter
Moral
Nilai-nilai yang dituntut dalam kehidupan manusia

Universal Non
universal
Pendidikan :
Usaha mendewasakan manusia
melalui pengajaran dan
pelatihan. proses, cara,
perbuatan mendidik.
Pendidikan
Karakter Karakter :
berasal dari bahasa Yunani
(Greek), yaitu charassein yang
berarti “to engrave” (Ryan and
Bohlin, 1999: 5).
Lemah Jelek
licik, egois, serakah,
Penakut, tidak berani sombong, tinggi hati,
mengambil resiko, pamer, suka ambil
pemalas, cepat kalah, muka, dan
dan lain-lain. sebagainya

Baik Kuat
jujur, terpercaya, tangguh, ulet,
rendah hati, amanah mempunyai daya
dan sebagainya. juang yang kuat serta
Karakter pantang mengalah.
Teori Pendidikan Karakter dan Moral

• Proses menuju kedewasaan dan


memanusiakan manusia atau
Thomas Lickona individu

• Pendidikan Budi Pekerti.


Ki Hajar • (Ing ngarso sung tuladha, Ing madyo
Dewantara mangun karso, tutwuri handayani)

• Perkembangan atau Penalaran Moral.


Lawrence Penanaman nilai melalui tahapan
Kohlberg secara berurutan.
Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 (3): “Pemerintah mengusahakan
dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang.”
Menurut Maswardi Muhammad Amin, merupakan upaya menumbuh
kembangkan kemampuan dasar peserta didik agar berfikir cerdas,
berperilaku yang berakhlak, bermoral, dan berbuat sesuatu yang baik,
yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat
Menurut E. Mulyasa, Pendidikan karakter bertujuan untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada
pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh,
terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standar kompetensi lulusan
pada setiap satuan pendidikan.
Komponen Karakter Positif
(Lickona, 1991: 53)

MORAL KNOWING MORAL FEELING


Moral awareness Conscience MORAL ACTION
Knowing moral values Self-esteem
Competence
Perspective-taking Empathy
Will
Moral reasoning Loving the good
Self-control
Habit
Decision-making
Self-knowledge Humality
Pihak-pihak yang Berperan dalam
Pendidikan Karakter

Keluarga

Masyarakat Sekolah
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1, tercantum pengertian pendidikan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU Sisdiknas
No 20 Tahun 2003, pasal 1).
Pendidikan mampu Pendidikan mampu
Pendidikan mampu menjadikan perserta
menjadikan peserta
mencerdaskan didik berakhlak mulia
didik yang memiliki atau berkarakter yang
peserta didik
kemandirian kuat baik
Pendidikan Karakter di Indonesia Saat ini
Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan bagian dari integral yang tak
terpisahkan dari pendidikan nasional secara utuh

Pendidikan budaya dan kerakter bangsa harus dikembangan secara komprehensif


sebagai proses pembudayaan.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa merupakan tanggungjawab bersama antara


pemerintah, masyarakat, sekolah dan oreang tua.

Dalam upaya mervitalisasi pendidikan budaya dan karakter bangsa diperlukan


gerakan nasional guna menggugah semangat kebersamaan dalam pelaksanaan di
lapangan.
Konteks Mikro Pendidikan Karakter
18 Nilai-nilai karakter Bangsa

Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras

Rasa ingin Semangat


Kreatif Mandiri Demokratis
tahu Kebangsaan

Cinta Tanah Bersahabat/ Gemar


Menghargai Cinta Damai
Air Komunikatif Membaca

Peduli Tanggung
Peduli Sosial
Lingkungan Jawab
Referensi
Dewantara, 1955. “Pangkal-pangkal Roch Taman Siswa” dalam buku Peringatan
Taman Siswa Tahun 1922-1952. Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa.
HartoSundoyo, Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Karakter Bangsa, artikel
diakses pada26 Juni-2012 dari: http://www.slideshare.net/HartoSundoyo/karakter-
bangsa-9917913, h. 21
Kemendiknas. 2010. Desain Induk Pendidikan Karakter.Jakarta.
Kohlberg, L. 1995. Tahap-tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Lickona, T. 1991. Educating for Character:How Our Schools can Teach Respect and
Responsibility. New York: Bantam Books.
Masnur Muslich, (2011).Pendidikan Karakter, Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional.Jakarta: Bumi Aksara.
Maswardi Muhammad Amin. (2011). Pendidikan Karakter Anak Bangsa.Jakarta:
Baduose.
Sekretariat Jenderal DPR RI, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, artikel diakses pada 20-juni-2012 dari:
http://www.dpr.go.id/id/uu-dan-ruu/uud45

Anda mungkin juga menyukai