Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL JOURNAL REPORT

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR KIMIA

“GAYA BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA”

DISUSUN OLEH

NAMA : YONNI SEPRIANI TAMPUBOLON

NIM : 4202431006

KELAS : PSPK 20D PENDIDIKAN KIMIA

DOSEN PENGAMPU : Dr. GULMA SUGIHANTI.M,Pd.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

SEPTEMBER 2021
1. JURNAL I

LAPORAN
CRITICAL JOURNAL REVIEW

IDENTITAS REVIEWER

Nama Reviewer YONNI SEPRIANI TAMPUBOLON

Kelas PSPK 20D PENDIDIKAN KIMIA

IDENTITAS JOURNAL

Judul Artikel Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada Mata Pelajaran
IPA Ditinjau Dari Gaya Belajar Visual

Author Naning Windi Rokayana


Nur Efendi

Tahun Terbit 2017

Nama Jurnal Science Education Journal

Halaman 84-91

Tempat Terbit Jawa Timur

DOI Doi: http://doi.org/10.21070/sej.v1i2.1215


Article DOI: 10.21070/sej.v1i2.1215

ANALISIS JURNAL

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan berpikir kritis


terkait gaya belajar visual pada siswa SMP. Identifikasi kemampuan
berpikir kritis dalam penelitian ini didasarkan pada indikator berpikir
kritis Facione yaitu interpretasi, analisis, penalaran, evaluasi, interpretasi
dan pengaturan diri. Topik penelitian dalam penelitian ini terdiri dari
siswa dengan gaya belajar visual. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Adapun
teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes berpikir kritis,
observasi, dan wawancara. Teknologi analisis data yang digunakan
adalah teknologi Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa objek visual mampu memecahkan masalah ilmiah melalui

1
keterampilan subkategori,pengodean ulang, kejelasan makna, tinjauan
pemikiran, bukti survei, dan tebakan alternatif.
Keyword:Gaya Belajar Visual, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
Keterampilan Berpikir Kritis

Latar Belakang IPA terpadu memiliki fungsi untuk mengembangkan kemampuan


Masalah berfikir siswa di mana keterampilan berpikir yang merupakan tuntutan
abad 21 adalah keterampilan berfikir kritis di mana kemampuan
pemikiran kritis ini dipengaruhi oleh gaya belajar, namun pada tuntutan
pembelajaran kurikulum terbaru ini yakni mengajarkan keterampilan
berpikir kritis kepada siswanya tidak sejalan karna tidak ada penilaian
khusus tentang keterampilan tersebut selain itu masih banyaknya guru
dalam pembelajaran ipa terpadu tidak mengetahui gaya belajar siswa
nya.

Tujuan Tujuan penelitian jurnal ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis


kemampuan berfikir yg dimiliki oleh siswa SMP pada mata pelajaran
IPA yg dilihat dari aspek gaya belajarnya.

Studi Literatur Menurut Elaine (2007), "pemikiran kritis adalah kemampuan untuk
berfikir secara terorganisir". Ada 6 indikator dalam berpikir secara
kritis menurut Faione (2016), yaitu, interpretasi, inferpretasi, evaluasi,
penjelasan dan peraturan diri.
gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan melihat sehingga mata
memainkannya peran penting Gaya pembelajaran visual ini memberikan
orang informasi saat melihat gambar, diagram, peta,poster, grafik, data
teks, seperti menulis (dari porter, 2007)

Metode Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari seorang siswa yang
Eksperimen memiliki gaya pembelajaran visual. Metodologi penelitian yang
digunakan adalah metodologi kualitatif dengan pendekatan
fenomenologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah uji
keterampilan berpikir kritis, observasi dan wawancara. Analisis data
yang digunakan adalah teknik Miles and Huberman

Hasil dan Diskusi  Dari tabel dihasilkan sub keterampilan berpikir kritis yang telah
dimiliki oleh subyek visual adalah sub keterampilan kategori,
mengkode ulang, kejelasan makna, memeriksa ide-ide, bukti
permintaan dan dugaan alternatif
 kolom observasi nampak,dimulai dari indikator evaluasi hingga
regulasi diri hanya sub keterampilan identifikisi argumen yang

2
sudah dimiliki, Hal ini juga membuktikan bahwa subjek dengan
gaya belajar visual hanya menggunakan penglihatannya untuk
membaca atau melihat sesuatu tanpa menjelaskan sesuatu.
 Di kolom wawancara, hanya pertanyaan tentang wawancara
dengan indikator interpretasi yang dapat dijawab sepenuhnya,
sedangkan indikator yang tersisa tidak. Ini disebabkan oleh
karakteristik seseorang dengan gaya belajar visual, yaitu,
berbicara dengan cepat,

Kesimpulan dan Berdasarkan interpretasi hasil penelitian dan pembahasan tersebut di


Saran atas, diperoleh kesimpulan yang menunjukkan bahwa gaya belajar
seseorang mempengaruhi kemampuan berpikir kritis mereka. Siswa
dengan gaya belajar visual hanya dapat menggunakan berpikir kritis
berdasarkan preferensi pemrosesannya, yaitu indra penglihatan mereka,
tetapi anak-anak dengan gaya belajar visual ini tidak dapat menjawab
pertanyaan yang sama dalam diskusi kelas dan wawancara tatap muka
dan hanya pertanyaan dari indicator interpretasi yang bisa siswa ini
selesaikan dengan baik.

Kelebihan Jurnal 1. Penjelasan dilengkapi dengan tabel sehingga memudahkan


pembaca untuk lebih mengerti
2. Isi jurnal sangat lengkap dan mudah dipahami
3.metode penelitian yg digunakan sangat umum sehingga
membantu pembaca untuk mengerti keseluruhan hasil yg
didalam didalam jurnal
4.jurnal ini sudah memiliki doi sehingga tidak diragukan lagi
penelitian yg dilakukan

Kekurangan 1.tidak dicantumkan berapa lama penelitian yg dilakukan oleh


Jurnal peneliti dalam meneliti sampel yg diuji.
2.Hasil keabsahan data yg didalam penelitian sangat kurang
sehingga membuat keraguan terhadap hasil yg didapat
didalam jurnal.

Daftar Pustaka Amir, Mohammad Faisal. (2015). Proses Berpikir Kritis Siswa Sekolah
Dasar
Dalam Memecahkan Masalah Berbentuk Soal Cerita Matematika
Berdasarkan Gaya Belajar. Math Educator Nusantara. 1(2).
Asti Widya Putri dkk. (2013). Pengaruh Gaya Belajar Siswa (Visual,
Auditorial

3
Dan Kinestetik) Pada Mata Pelajaran Mengelola Peralatan Kantor
Terhadap Hasil Belajar. Jurnal UNESA.
De Porter, Bobbi dan Mike Hernacki. (2007). Quantum Learning.
Bandung:
Mizan Pustaka.

KESIMPULAN REVIEWER

Dapat saya simpulkan bahwa didalam pembelajaran IPA terpadu anak


yg memiliki gaya belajar visual dapat berfikir dengan kritis apabila
menggunakan indra penglihatan mereka sebagai penghasil
informasi,namun anak dengan gaya belajar visual ini memiliki
kelemahan dimana ketika didalam diskusi dan wawancara anak dengan
gaya belajar visual tidak dapat menjawab pertanyaan yg sama ketika
karna pemrosesan informasi tidak dengan indra penglihatan namun ndra
pendengaran.

2. JURNAL II

LAPORAN
CRITICAL JOURNAL REVIEW

IDENTITAS REVIEWER

Nama Reviewer YONNI SEPRIANI TAMPUBOLON

Kelas PSPK 20D PENDIDIKAN KIMIA

IDENTITAS JOURNAL

Judul Artikel A comparison on the learning styles of chemistry students and


chemistry education students in universities in Turkey

Author Dilek Çelikler

Tahun Terbit 2020

Nama Jurnal African Educational Research Journal

Halaman 841-848

Tempat Terbit Turkey

4
DOI 10.30918/AERJ.84.20.186

ANALISIS JURNAL

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan gaya belajar


mahasiswa Kimia dan Pendidikan Kimia.subjek penelitian ini terdiri
dari 1.291 mahasiswa kimia dari 8 universitas dan mahasiswa
pendidikan kimia dari 5 universitas di wilayah geografis yang berbeda
di Turki. Pengumpulan data menggunakan Skala Gaya Belajar Kolb.
Pengamatan pada semua kelompok belajar menunjukkan bahwa
mahasiswa S1 kimia didominasi oleh gaya belajar divergen dan gaya
belajar asimilasi adalah gaya belajar kedua yang paling disukai. Dapat
disimpulkan bahwa mahasiswa kimia memiliki gaya belajar yang
asimilasi, sedangkan mahasiswa pendidikan kimia memiliki gaya
belajar divergen sebagai gaya belajar yg dominan.
Keyword: Turki, mahasiswa kimia, mahasiswa pendidikan kimia, gaya
belajar Kolb

Latar Belakang 1.Apa gaya belajar yg dominan pada mahasiswa sarjana kimia diturki?
Masalah 2.Apakah ada hubungan yg signifikan antara umur,jenis
kelamin,kelas,perbedaan universitas dan fakultas terhadap gaya belajar
mahasiswa yg dominan diturki?

Tujuan Penelitian ini bertujuan membandingkan gaya belajar mahasiswa di


jurusan pendidikan kimia difakultas pendidikan dan gaya belajar
mahasiswa di jurusan kimia fakultas IPA atau fakultas seni dan sains di
Turki

Studi Literatur Kolb (1984) menunjukkan bahwa gaya belajar adalah metode pilihan
pribadi dalam perolehan dan pemrosesan informasi. Kolb memandang
proses belajar sebagai suatu siklus dan mendefinisikan empat gaya
belajar dalam siklus ini, yaitu pengalaman konkret (CE)
konseptualisasi abstrak (AC) pengalaman aktif (AE) dan observasi
refleksif (RO).kolb juga mengatakan bahwa Gaya belajar setiap
individu adalah kombinasi dari dua gaya belajar di antara keempatnya
yaitu:(1).Kombinasi pengalaman konkret dan reflektif pengamatan
menyimpang,(2).Kombinasi observasi reflektif dan abstrak
konseptualisasi adalah asimilasi,(3).Kombinasi konseptualisasi abstrak
dan pengalaman aktif konvergen,(4).Kombinasi pengalaman aktif dan

5
konkretpengalaman itu akomodatif

Metode model penelitian yg dipakai adalah model penyaringan relasional


Eksperimen dimana model penyaringan relasional adalah model penelitian yang
bertujuan untuk menentukan keberadaandan/tingkat perubahan di antara
dua dan lebih variabel dan subjek penelitiannya adalah kelompok
belajar mahasiswa yg terdiri dari 1291 mahasiswa dengan 789
mahasiswa jurusan kimia di 8 universitas diturki dan 502 mahasiswa
pendidikan kimia di 5 universitas yg berbeda diturki

Hasil dan Diskusi Jika diteliti dari keseluruhan hasil yg didapat didalam penelitian ini
adalah:36,7% mahasiswa sarjana kimia memiliki konvergen,33,4% dari
mereka telah berasimilasi,20,2% dari mereka memiliki divergen,9,7%
diantaranya memiliki gaya belajar akomodatif sedangkan mahasiswa
pendidikan kimia dari 5 universitas didapatkan hasil yaitu: Di Gazi
(52%), Marmara (42%), Ondokuz May (41%),dan universitas
Karadeniz Technical (38,2%), mayoritas dari siswa memiliki gaya
belajar konvergen, dan Di Universitas Atatürk (39%), mayoritas siswa
memiliki gaya belajar yang berbeda,ditinjau dari jenis kelamin pada
mahasiswa kimia didapatkan hasil (36,0%) perempuan memiliki gaya
belajat konvergi sedangkan mayoritas siswa laki-laki (40,5%) memiliki
gaya belajar yang mengasimilasi. Mayoritas perempuan(43,4%) dan
siswa laki-laki (37,9%) yang sedang belajar didepartemen pendidikan
kimia memiliki gaya belajar konvergen.jika ditinjau dari umur
didapatkan hasil bahwa mahasiswa kimia tahun kedua di universitas
yang termasuk dalam penelitian ini memiliki gaya belajar konvergen
(37,0%) sedangkan sebagian besar siswa di tahun lain memiliki gaya
belajar asimilasi.Sebaliknya, ditemukan bahwa sebagian besar siswa
yang sedang belajar di tahun kedua dijurusan pendidikan kimia (29.0)
memiliki gaya belajar asimilasi sedangkan sebagian besar siswa di
tahun lain memiliki gaya belajar konvergen.

Kesimpulan dan  Berdasarkan hasil penelitian yg didapat maka dapat disimpulkan


Saran bahwa gaya belajar yg dominan terhadap mahasiswa di turki
adalah gaya belajar konvergen.
 Tidak ada perbedaan yg signifikan antara jenis kelamin dengan
gaya belajar siswa
 Terdapat perbedaan yg signifikan antara gaya belajar dengan
usia mahasiswa kimia.
 Jika ditinjau dari universitas ditemukan bahwa mahasiswa kimia

6
memiliki gaya belajar asimilasi (37,1%) dan konvergen (33,8%)
sebagai gaya belajar yang dominan sedangkan mayoritas
mahasiswa pendidikan kimia memiliki gaya belajar konvergen
(41,2%) dan gaya belajar asimilasi (27,5%) sebagai gaya belajar
yang dominan.

Kelebihan Jurnal 1. terdapat banyak tabel dan grafik yg disajikan didalam


jurnal sehingga membantu pembaca untuk memahami hasil
yg didapatkan didalam penelitian dan dapat membantu
pembaca yg sedang penelitian dengan metode dan model yg
sama.
2. Keseluruhan isi didalam jurnal sangat lengkap dan
terstruktur.
3.Hasil penelitian yg didapatkan sudah valid karna memakai
chi kuadrat sebagai metode penelitiannya.
4. sudah dilengkapi dengan Doi

Kekurangan Jurnal karna materi nya cukup lengkap dan harus dipahami makan
jurnal ini tidak direkomendasikan kepada masyarakat umum
yg tidak sesuai dengan profesinya dan keperluannya.

Daftar Pustaka Güneş, M. H. (2018). Learning styles of the students of biology


department and prospective biology teachers in turkey and their
relationship with some demographic variables. Universal Journal of
Educational Research, 6(3), 366-377.
Özdemir, N. (2015). A comparative study regarding the learning styles
of Turkish undergraduate geography students and their western
counterparts. Fırat University Journal of Social Science, 25(1): 71-88

KESIMPULAN REVIEWER

Dari review yg telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa gaya


belajar mahasiswa pendidikan kimia dengan kimia berbeda dimana pada
mahasiswa kimia gaya belajar yg dominan adalah gaya belajar asimilasi
sedangkan mahasiswa pendidikan kimia gaya belajar yg dominan adalah
gaya belajar konvergen,namun apabila secara keseluruhan gaya belajar
yg ebih dominan adalah gaya belajar konvergen dan gaya belajar ini
tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin mahasiswa namun dipengaruhi
oleh umur mahasiswa.

7
DAFTAR PUSTAKA

Çelikler, D. (2020). A comparison on the learning styles of chemistry students and chemistry
education students in universities in Turkey. African Educational Research Journal, 841-
848.

Rokayana, N. W., & Efendi, N. (2017). Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP Pada
Mata Pelajaran IPA Ditinjau Dari Gaya Belajar Visua. Science Education Journal, 84-91.

Anda mungkin juga menyukai