BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah adalah tempat didikan bagi anak anak. tujuan dari sekolah adalah
mengajar tentang mengajarkan anak untuk menjadi anak yang mampu memajukan
bangsa. Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa /
murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem
pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan
melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi
menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya
termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk
remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar. Selain sekolah-sekolah inti,
siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-
sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-
sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya
umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari
mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga
didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah
tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.
scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang,
dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di
tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu
untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu
adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang
moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola
anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak,
sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk
menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas. Saat ini,
kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk
belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah
dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala
sekolah. Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung
dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan
tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana
dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses
pendidikan.
Costamer service adalah suatu tugas lain dari penjualan secara aktif, tugas
termasuk dalam hubungan langsung dengan komsumen itu sendiri, atau melalui
alat komunikasi, suart atau prooses otomatis. Ini dirancang, dilaksanakan dan
dikomunikasikan dengan dua tujuan utaman, yaitu produktivitas oprasional dan
kepuasan konsumen. Menurut Kasmir (2003, 216) pengertian costamer service
secara umum adalah “ setiap kegiatan yang diperuntukan atau ditujukan untuk
memberikan
kepuasan kepada custamer, melalui pelayanan yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan custamer”. Menurut Philip Kotler (2002,143)
“pelayanan atau service adalah setiap kegiatan atau mamfaat yang dapat diberikan
suatu pihak kepada pihak lain nya yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
pula berakibat pemilikan sesuatu dan produksinya dapat atau tidak dapat dikaitkan
dengan suatu produk pisik”. Dari uarian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
costamer service adalah orang yang bertugas untuk memberikan pelayanan
informasi dan merupakan perantara antara institusi dengan custamer yang akan
Organisasi yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalah
SMK SEJAHTERA SURABAYA. Model analisis SWOT di atas digunakan untuk
menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), Opportunity
(Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari Sekolah tersebut. Sebagai bahan
pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat sejauh mana nilai “PLUS”
yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan situasi dari sekolah
tersebut.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II
LANDASAN TEORI
Pengertian CRM
Tetapi saya punya arti sendiri yang didapat dari kesimpulan pendapat
para ahli dibidang manajemen, CRM merupakan strategi dan usaha untuk
menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi pelanggan. Saya menerapkan strategi lebih awal karena menurut
saya strategi merupakan faktor utama untuk memuaskan pelanggan, jika ada
strategi salah atau terlewatkan pasti akan hasilnya tidak akan memuaskan bagi
pelanggan.Contoh, kita punya toko dan membuat strategi kebersihan tempat,
senyum, dan sopan it yang utama. Tapi kita diam ditoko dengan hanya memakai
celana kolor, tidak memakai baju, mungkin para pelanggan menganggap kita baru
bangun tidur dan belum siap untuk melayani mereka.
2.CRM analitik Merupakan proses analisis dari data-data yang dihasilkan pada
Operational CRM.
3. CRM kolaborasi
•Dengan kolaborasi CRM setiap orang ini, proses dan data terintegrasi
sehingga perusahaan dapat lebih baik melayani dan mempertahankan pelanggan
Tahap-tahap CRM
CRM mempunyai 3 tahap, dan tahap-tahap ini saling berkaitan satu sama
lain, yaitu diantaranya:
Peningkatan Pendapatan
Mengurangi Biaya
Tujuan CRM
Strategi CRM
Strategi CRM adalah strategi bisnis inti yang memadukan proses internal,
fungsi internal, dan jaringan eksternal untuk menciptakan dan menyampaikan
nilai kepada pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.Secara umum, tujuan
strategi CRM adalah untuk mengembangkan hubungan yang menguntungkan
dengan pelanggan. Strategi CRM terdiri dari 5 tahapan yaitu:
Tahap ini melibatkan analisis terhadap basis pelanggan secara aktual dan
potensial untuk mengidentifikasikan pelanggan mana yang ingin dilayani di masa
mendatang. Secara strategis, daftar teratas akan menjadi pelanggan yang
signifikan termasuk mereka yang akan menghasilkan keuntungan (nilai) di masa
mendatang.
2. Keintiman pelanggan.
Pada tahap ini dapat dikenali identitas, riwayat, tuntutan, harapan dan
pilihan pelanggan.
3. Pengembangan jaringan.
Proses.
Proses adalah cara dimana segala sesuatu dilakukan oleh perusahaan. Hal
ini mencakup segala aktivitas yang dilakukan semua bagian dalam perusahaan
dalam mendukung kegiatan operasional bisnis perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN
1. S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
3. O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di
luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depan.
4. T = Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang
datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa
depan.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan,
fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan,
fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan
masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan
setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas,
2002).
Suatu kegiatan akan dapat dilaksanakan dengan baik dan mencapai sasaran
jika sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali
dalam dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal
akan cukup diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya,
2009). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor
masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa
analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi
oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan
jalan keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisa SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu
Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu
organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap
analisis, dan tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan
menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
• Peran masyarakat
• Donatur
• Pemerintah
• Organisasi lain
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
• Administrasi sekolah
Strength (Kekuatan)
b. Hubungan yang baik antara guru dengan guru ataupun guru dengan siswa
sangat kondusif baik dalam kegiatan ektrakurikuler ataupun pembelajaran untuk
membentuk kwalitas siswa yang positif
d. Mempunyai letak geografis yang sangat strategis dan lahan yang cukup luas
serta didasari daya dukung yang sangat positif dari masyarakat sehingga dapat
meningkatkan hubungan kerja sama antara sekolah , komite, orang tua siswa dan
masyarakat.
e. Tenaga pengajar yang usianya relatif muda sehingga memiliki kinerja yang
tinggi dan semangat serta secara kependidikannya 95% lulusan S1 dan 5% lulusan
S2 dalam meningkatkan disiplin semua personal dan meningkatkan kinerja untuk
membentuk siswa menjadi lebih berpengalaman dan mendapatkan ilmu yang
sesuai dengan tingkatannya.
Weakness (Kelemahan)
a. Rekrutmen guru dan staf yang terkadang tidak sesuai dengan kebutuhan dan
sarat dengan unsur kekeluargaan.
Opportunity (Peluang)
c. Sarana dan prasarana merupakan kekuatan yang telah ada agar bisa
dipergunakan dan pemanfaatannya yang ada harus di kembangkan terus.
f. Daya dukung orang tua tinggi dan terbukti dengan mendaftarkan anaknya di
SMK SEJAHTERA SURABAYA.
Threat (Ancaman)
a. Jarak yang begitu dekat antara lembaga pendidikan yang setingkat dengan
SMK dengan banyaknya SMK – SMK yang berkwalitas
b. Lingkungan sosial sekolah belum memiliki lapangan olah raga yang begitu
memadai sehingga siswa yang mengikuti praktek olahraga harus menyebrang
jalan raya provinsi untuk pergi ke lapangan begitu juga tempat parkir yang tidak
cukup luas
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
BAB V
DAFTAR PUSTAKA