Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 3

Dea Aprilia (4192151003)


Fitri Dahlia Sihombing (4192451001)
Sastro Simbolon (4192451003)
Mutiara Flower (4192451006)
Vanny Aprilda Siregar (4192451008)
Sepwa Ginting (4192451015)
1 • Jangkauan atau sebaran
DISTRIBUSI
FREKUENSI • Interval kelas dan limit
2 kelas

3 • Batas kelas

4 • Panjang kelas
Beberapa Konsep dan Dasar
istilah 5 • Titik Tengah Kelas

2
Jangkauan atau Nilai Frekuensi
sebaran
41 – 49 5
50 – 58 18
59 – 67 42
68 – 76 21
Jangkauan atau sebaran 77 – 85 14
adalah selisih antara data
Jumlah 100
yang paling besar dengan
data yang paling kecil.

. R = Xmax – Xmin
= 85 – 41
= 44
R= Xmax -
Xmin

The Power of PowerPoint | thepopp.com 3


Interval kelas dan batas limit

.
Simbol kelas pada tabel
. Nilai
41 – 49
Frekuensi
5
disamping ditunjukkan oleh
41-49, 50-58, dan seterusnya.
50 – 58 18
Bilangan yang paling kecil
59 – 67 42
pada suatu interval disebut
68 – 76 21
limit bawah kelas, sedangkan
77 – 85 14
bilangan paling besar disebut
Jumlah 100
limit atas kelas.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 4


Batas kelas adalah nilai ujung yang terdapat pada suatu interval kelas. Ujung bawah disebut batas bawah dan ujung atas disebut batas atas kelas.

Nilai Frekuensi
Batas Kelas 41 – 49 5
50 – 58 18
Batas Kelas
59 – 67 42
68 – 76 21
77 – 85 14
Jumlah 100

1
Batas kelas bawah
= batas bawah – 0,5
Batas kelas adalah nilai =413= 0,5
ujung yang terdapat pada
= 40,5
suatu interval kelas. Ujung
bawah disebut batas bawah
dan ujung atas disebut Batas kelas atas
batas atas kelas. = batas atas + 0,5 2
= 49 + 0,5
= 49,5
5
Panjang Kelas

Panjang kelas suatu


interval kelas ialah selisih
antara limit atas dengan
limit bawah suatu kelas.

Nilai Frekuensi
 
41 – 49 5
panjang kelas 41-49
50 – 58 18
= limit atas – limit bawah
59 – 67 42
= 49-41
68 – 76 21
=8
77 – 85 14
Jumlah 100
The Power of PowerPoint | thepopp.com 6
Titik tengah Kelas

Nilai Frekuensi
41 – 49 5
50 – 58 18 Titik tengah kelas ialah
59 – 67 42 jumlah limit atas dengan
68 – 76 21 limit bawah suatu kelas
77 – 85 14 dibagi dua.
Jumlah 100
Titik tengah kelas
= ½. (Batas atas+Batas Bawah)
=1/2. (41+49)
½. Batas atas =1/2. 90
kelas+Batas = 45
bawah kelas

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


Membuat Distribusi Frekuensi

Langkah- langkah membuat distributif frekuensi:

1. Mencari sebarannya yaitu selisih antara data


terbesar oleh data terkecil. 90-45 = 45
2. Menentukan banyak kelas dengan aturan
Sturges.

K = 1 + 3,3 LOG 100


K= 1 + 3,3 * 2
K = 1+ 6,6
7,6
Data ujian 100 mahasiswa

63 75 74 65 65 74 45 74 70 60
74 74 65 70 49 70 74 57 65 78
78 70 70 65 65 53 45 53 78 80
70 65 75 78 63 74 65 63 70 63
65 74 70 74 78 65 65 60 65 75
74 80 80 74 60 57 70 90 65 70
74 74 65 75 65 53 85 53 63 65
75 70 70 74 80 78 63 85 75 70
65 65 65 63 60 70 50 63 63 75
65 78 74 60 75 57 70 75 70 63
3. Menentukan panjang kelas. Dapat dicari dengan
rumus :

P = 45 / 7 NILAI FREKUENSI
P = 6,42 45-51 4
7
52-58 7
59-65 35
4. Mengisikan frekuensi 66-72 16
73-79 31
ke dalam setiap kelas 80-86 6
87-93 1
100
HISTOGRAM DAN
POLIGON FREKUENSI
1.Histogram
Histogram adalah gambar distribusi frekuensi.gambar
distribusi frekuensi ini adalah gambar yang terdiri dari
persegi panjang –persegipanjang yang lebarnya sama
dengan panjang kelas interval sedangkan tingginya
sama dengan frekuensi interval kelas masing masing
(mungkin secara proporsional).
Menggambar histogram itu sebagai berikut:
Pertama membuat dua saloib sumbu yang tegak
lurus sesamanya.kedua,pada sumbu mendatar kita
tentukan titik tengah titik tengah dari masing
masing kelas.ketiga ,pada sumbu tegak kita
tandai frekuensi untuk setiap
kelas.keempat,menyelesaikan gambar
persegipanjang persegipanjangnya.
Dalam memggambar histogram,selain dengan
menentukan titik tengah titik tengah kelasnya,pada
sumbu datar itu dapat juga kita tentukan batas batas
kelas nya atau limit limit kelasnya.
2.POLIGON FREKUENSI
Poligon frekuensi adalah poligon yang diperoleh dari
histogram.titk titik sudut dari poligon frekuensi itu adalah
titiktengah titiktengah dari masing masing lebar bagian
atas persegipanjang persegipanjangnya.
Hal yang perlu diperhatikan pada waktu membuat poligon
frekuensi ialah bahwa pada ujung kiri kelas pertama dan
pada ujung kanan kelas terakhir ,masingmasing harus
ditambah dengan satu kelas baru yang frekuensinya
masing masing sama dengan nol.ini dierlukan agar
poligonyang terjadi itu menjadi poligon yang
tertutup.pembuatan poligon tertutup itu dibenarkan sebab
luas daerah poligon tertutup yang terjadi sama dengan
luas daerah histogramnya.
Distribusi Frekuensi dan Grafiknya
Misalnya, kita ingin mengetahui berapa orang yang
mendapat nilai kurang dari 50, kurang dari 59, dan
sebagainya. Atau kita ingin mengetahui berapa orang
yang mendapat nilai 50 atau lebih, nilai 59 atau lebih
dan sebagainya.
Tabel 3.1
Nilai Ulangan 100 Mahasiswa dalam
Matematika
Nilai Frekuensi
41-49 5
50-58 18
59-67 42
68-76 21
77-85 14
100
Tabel 3.7 Tabel 3.8

Nilai Frekuensi kumulatif Nilai Frekuensi


kumulatif
Kurang dari 41 0 41 atau lebih 100

Kurang dari 50 5 50 atau lebih 86

Kurang dari 59 23 59 atau lebih 65

Kurang dari 68 65 68 atau lebih 23

Kurang dari 77 86 77 atau lebih 5

Kurang dari 86 100 86 atau lebih 0


Jenis Lain Distribusi Frekuensi

Distribusi Distribusi
frekuensi frekuensi
relatif kategoris
1) Distribusi frekuensi relatif (distribusi frekuensi
perbandingan) ialah distribusi frekuensi yang frekuensi dari
masing-masing kelas dibagi banyak datanya. Pada jenis
distribusi ini jumlah perbandingan dari semua kelasnya sama
dengan satu. Dimana perbandingan itu dapat berupa pecahan
(biasa), pecahan desimal, dan persentase.
Contoh: tabel 3.11

2) Distribusi Frekuensi Kategoris adalah frekuensi dimana


data itu data kualitatif. Untuk membuatnya diperlukan ketetapan
dalam memilih kategori-kategori dan memilih banyaknya kelas
tergantung daripada keadaan data itu sendiri dan tujuan kita
menyajikan data.
Contoh: tabel 3.15
Tabel 3.11 Tabel 3.12
Tinggi Frekuensi Tinggi Frekuensi
Perbandingan
145-149 3
145-149 3/50
150-154 5
150-154 5/50
155-159 17
155-159 17/50
160-164 23
160-164 23/50

165-169 2
165-169 2/50

50 1
Tabel 3.13 Tabel 3.14
Tinggi Frekuensi Desimal Tinggi Frekuensi
persentase
145-149 0,06
145-149 6
150-154 0,1
150-154 10
155-159 0,34
155-159 34
160-164 0,46
160-164 46
165-169 0,04 165-169 4
1 100
Tabel 3.15
Mahasiswa Frekuensi

Pembayar 340

Tugas Belajar 37

Izin Belajar 22

Ikatan Dinas 51

450
Diagram Dahan dan Daun
• Sebuah diagram yang menampilkan
distribusi dari data kuantitatif yang sudah
terurut dari terkecil dan terbesar
• Sesuai dengan namanya diagram dahan
daun terdiri dari bagian dahan dan bagian
daun
• Secara visual diagram dahan daun hampir
sama dengan bar chart dimana kategori
kategorinya didefenisikan dengan
struktur decimal dari bilangan yang ada
CONTOH :

Berikut ini adalah nilai matematika siswa kelas IPA II di SMU 3, dengan jumlah siswa
sebanyak 30.
MANFAAT

• Dapat menyajikan kumpulan data tanpa kehilangan


informasi masing masing data secara individual

• Diagram dahan daun secara efektif dapat


menampilkan penyebaran (distribusi) data, apakah
penyebarannya terpusat atau tersebar

• Diagram ini juga dapat menampilkan datum yang


paling banyak muncul, datum terkecil dan datum
terbesar
Maka diagram batang daunnya dapat kita susun
menjadi :
Dari diagram batang daun di atas kita dapat
mengetahui sebaran nilai dan membuat
pemisahan antara nilai tengah, nilai tertinggi, nilai
terendah, bahkan pencilan. Jika kita putar ke
samping akan terlihat seperti diagram batang.
Manfaat yang utama dari diagram batang daun
adalah data yang terkelompokkan, dan kita dapat
melihat data aslinya dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai