Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian Distribusi Frekuensi


Beberapa Pengertian yang perlu dipahami berkaitan dengan distribusi
dengan distribusi frekuensi, di antaranya pengertian variabel, pengertian
frekuensi, dan pengertian distribusi frekuensi.

1. Pengertian variabel
Kata “variabel” dari bahasa inggris variable yang berarti “ubahan”,
atau “gejala yang dapat diubah-ubah”. Misalnya, nilai-nilai mata kuliah
sejumlah mahasiswa dapat kita sebut variabel. Variabel pada dasarnya
bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka. Misalnya, “nilai
bahasa Indonesia” adalah gejala kualitatif, namun dilambangkan dengan
angka, yaitu 70, 85, 54, 64, dan sebagainya. “Umur” juga gejala
kualitatif, namun dilambangkan dengan angka, yaitu 15 tahun, 21
tahun, dan sebagainya (Sudijono, 2005).

2. Pengertian Frekuensi
Kata “frekuensi” berasal dari bahasa inggris frequency yang berarti
“kekerapan”, “keseringan”. Dalam statistik, frekuensi mengandung
arti seberapa kali munculnya variabel yang dinyatakan dengan angka
dalam deretan angka tersebut.
Misalnya, nilai 10 orang siswa pada mata pelajaran ilmu
pengetahuan alam adalah:
60 50 75 60 80 40 60 70 100
75
Terlihat bahwa nilai 60 muncul 3 kali, atau siswa yang mendapat nilai
60 ada 3 siswa, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa nilai 60
berfrekuensi 3 (Sudijono, 2005).
3. Pengertian distribusi frekuensi
Kata “distribusi” berasal dari bahasa Inggris distribution yang berarti
“penyaluran”, atau “pencaran”. Jadi, distribusi frekuensi dapat
diartikan sebagai penyaluran frekuensi, pembagian frekuensi, atau
pencaran frekuensi. Dalam statistik, distribusi frekuensi berarti suatu
keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari suatu
variabel yang dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi,
atau terpencar (Sudijono, 2005).

B. Tabel Distribusi Frekuensi

1. Pengertian
Tabel distribusi frekuensi merupakan alat penyajian data statistika
yang berbentuk kolom dan lajur (baris), yang di dalamnya termuat
angka-angka yang dapat melukiskan atau menggambarkan pancaran
atau pembagian frekuensi dari variabel yang sedang menjadi objek
penelitian. Sebelum menggunakan tabel, ada tiga tahapan yang perlu
dilakukan pada data, yaitu penyusunan, penyederhanaan, dan
pengelompokan.

Contoh:
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Nilai Ujian
Nilai Ujian Frekuensi
41-50 3
51-60 6
61-70 10
71-80 17
81-90 8
91-100 6
Jumlah 50

2. Istilah dalam Tabel Frekuensi


a) INTERVAL KELAS adalah interval yang diberikan untuk
menetapkan kelas-kelas dalam distribusi. Pada tabel 1.1,
interval kelasnya adalah 41-50, 51-60, 61-70, 71-80, dan
seterusnya.

b) BATAS KELAS adalah bilangan terkecil dan terbesar


sesungguhnya yang masuk dalam kelas interval tertentu. Jika
kita ambil interval kelas pertama pada tabel 1.1 maka batas
kelas bawahnya adalah 41 dan batas kelas atasnya adalah 50

c) NILAI TENGAH adalah tanda atau perinci dari suatu interval


kelas dan merupakan suatu angka yang dapat dianggap
mewakili suatu interval kelas. Adapun cara menghitungnya
adalah dengan menambahkan batas kelas atas dan batas kelas
bawah lalu membaginya dengan dua

batas kelas bawah+batas kelas atas


2
d) TEPI KELAS adalah nilai batas antara kelas yang
memisahkan nilai antara kelas satu dengan kelas lainnya.
Untuk tepi bawah kelas adalah batas kel a s bawah−0,5
dan tepi atas kelas adalah
batas kel a s atas+0,5
Jadi jika diambil contoh interval kelas pertama pada table 1.1,
maka diperoleh tepi bawah kelas yaitu 41−0,5=40,5 dan tepi
atas kelas adalah 50+0,5=50,5.

e) LEBAR KELAS/PANJANG KELAS adalah selisih antara


selisih antara tepi atas kelas dengan tepi bawah kelas. Jika
interval kelas pertama pada table 1.1 dijadikan contoh, maka
panjang kelasnya adalah
50,5−40,5=10
Maka panjang atau lebar kelasnya adalah 10.

C. Jenis-Jenis Distribusi Frekuensi


1. Distribusi frekuensi yang berisikan jumlah frekuensi dari setiap
kelompok data. Distribusi frekuensi ada dua jenis yaitu distribusi
frekuensi numerik dan distribusi frekuensi peristiwa atau kategori.
2. Distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara
frekuensi kelas dan jumlah pengamatan. Distribusi frekuensi relatif
menyatakan proporsi data yang berada pada suatu kelas interval,
distribusi frekuensi relatif pada suatu kelas didapatkan dengan cara
membagi frekuensi dengan total data yang ada dari pengamatan
atau observasi.

3. Distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif (frekuensi


yang dijumlahkan). Distribusi frekuensi kumulatif memiliki kurva
yang disebut ogif. Ada dua macam distribusi frekuensi kumulatif
yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan distribusi
frekuensi lebih dari.

D. Langkah – langkah membuat tabel distribusi frekuensi secara umum


1. Tentukan range dari data dengan mengurangkan Nilai terbesar
dengan nilai terkecil.

2. Tentukan banyak kelas (k) dengan menggunakan rumus Sturgess


yaitu
k =1+3,3 ×log ⁡(n)
Dimana n adalah banyaknya data.

3. Tentukan panjang kelas dengan cara membagi range dengan


banyak kelas
Nilai terbesar −Nilai terkecil
Banyak kelas
4. Tentukan batas kelas yaitu dengan nilai terkecil sebagai batas kelas
bawah pertama dan batas kelas atas pertama adalah nilai terkecil
ditambah lebar kelas dikurang satu
5. Tentukan nilai tengah
6. Tentukan Frekuensi
7. Tentukan frekuensi relative
8. Tentukan frekuensi kumulatif
9. Sajikan dalam bentuk diagram atau grafik

Contoh soal
1.   Berikut ini data mengenai jumlah modal (dalam jutaan rupiah) dari 50 orang
pada
Perusahaan “Y”
 80 18 69 51 71 92 35 28 60 45 63 59 64 98 47 49 48 64 58 74 85 56 72
38 89 55 28 67 84 78 37 73 65 66 86 96 57 76 57 19 54 76 49 53 83
55 83 47 64 39 Buatlah distribusi frekuensi dari data tersebut

Jawab:

Pertama tentukan range yaitu nilai tertinggi dikurang nilai terendah


98−18=80

Lalu tentukan banyak kelas dengan rumus Sturgess


1+3,3 log 50 = 6,64 dibulatkan menjadi 7
Kemudian tentukan lebar kelas
80
=11,43 dinaikkan menjadi 12
7
Nilai terkecil adalah 18 sebagai batas bawah kelas pertama
Maka interval kelasnya menjadi
1. 18 - (18+12-1)
2. 30 - (30+12-1)
3. 42 - (42+12-1)
4. 54 - (54+12-1)
5. 66 - (66+12-1)
6. 78 - (78+12-1)
7. 90 - (90+12-1)
Kelas Interval kelas
1 18 – 29
2 30 – 41
3 42 – 53
4 54 – 65
5 66 – 77
6 78 – 89
7 90 - 101
Lalu tentukan nilai tengah menggunakan
batas kelas bawah+batas kelas atas
2
Maka menjadi
Kelas Interval kelas Nilai tengah
1 18 – 29 23,5
2 30 – 41 35,5
3 42 – 53 47,5
4 54 – 65 59,5
5 66 – 77 71,5
6 78 – 89 83,5
7 90 - 101 95,5

Lalu tentukan frekuensinya


Kelas Interval kelas Nilai tengah Frekuensi
1 18 – 29 23,5 4
2 30 – 41 35,5 4
3 42 – 53 47,5 8
4 54 – 65 59,5 14
5 66 – 77 71,5 9
6 78 – 89 83,5 8
7 90 - 101 95,5 3
Jumlah 50
Selanjutnya, tentukan Frekuensi Relatif .
Frekuensi relatif didapatkan dengan cara:

frekuensi kelas
×100 %
jumlah frekuensi

Frekuensi
Kelas Interval kelas Nilai tengah Frekuensi Relatif
(%)
1 18 – 29 23,5 4 8
2 30 – 41 35,5 4 8
3 42 – 53 47,5 8 16
4 54 – 65 59,5 14 28
5 66 – 77 71,5 9 18
6 78 – 89 83,5 8 16
7 90 - 101 95,5 3 6
Jumlah 50 100

Kemudian tentukan Frekuensi Kumulatif :


1. Frekuensi Kumualtif kurang dari
Cara mencarinya yaitu yang pertama menetukan tepi kelas atas sebagai
batas kelas, lalu hitunglah jumlah frekuensinya.
Frekuensi Persen
Kelas Interval kelas Batas Kelas Kumulatif Kumulatif
kurang dari (%)
<17,5 0 0
1 18 – 29 <29,5 4 8
2 30 – 41 <41,5 8 16
3 42 – 53 <53,5 16 32
4 54 – 65 <65,5 30 60
5 66 – 77 <77,5 39 78
6 78 – 89 <89,5 47 94
7 90 - 101 <101,5 50 100
2. Frekuensi Kumulatif lebih dari
Cara mencarinya adalah dengan menggunakan tepi kelas bawah sebagai
batas kelas lalu dihitung jumlah frekuensinya.
Frekuensi Persen
Kelas Interval kelas Nilai tengah Kumulatif Kumulatif
lebih dari (%)
1 18 – 29 >17,5 50 100
2 30 – 41 >29,5 46 92
3 42 – 53 >41,5 42 84
4 54 – 65 >53,5 34 68
5 66 – 77 >65,5 20 40
6 78 – 89 >77,5 11 22
7 90 - 101 >89,5 3 6
>101,5 0 0

Terakhir sajikanlah dalam bentuk diagram


1. Histogram dan Polygon

Keterangan : Balok biru adalah Histogram dan garis merah adalah polygon
2. Kurva Ogive

Keterangan: Biru adalah Frekuensi kumulatif lebih dari.


Merah adalah Frekuensi kumulatif kurang dari.

Anda mungkin juga menyukai