Anda di halaman 1dari 12

MENCARI DISTRIBUSI FREKUENSI

a. Mengurutkan Tipe Data

1. Berikut ini adalah data mengenai jumlah modal (dalam jutaan rupiah) dari 50 orang pada
perusahaan Y berikut ini :

No Jumlah Jumlah
Modal No modal
1 18 26 63
2 19 27 64
3 28 28 64
4 28 29 64
5 35 30 65
6 37 31 66
7 38 32 67
8 39 33 69
9 45 34 71
10 47 35 72
11 47 b. 36 73 Menentukan Range Data
12 48 37 74
Range atau jangkauan merupakan
13 49 38 76
ukuran penyebaran atau ukuran dispersi
14 49 39 76
dari data. Jangkauan adalah selisih nilai
15 51 40 78
terbesar dan terkecil dari data.
16 53 41 80
Jangkauan menunjukkan seberapa
17 54 42 83
tersebarnya nilai-nilai dalam suatu
18 55 43 83
deret. Jika jangkauannya merupakan
19 55 44 85
angka yang besar, maka nilai-nilai
20 56 45 84
dalam deret tersebut sangat tersebar;
21 57 46 86
jika jangkauannya merupakan angka
22 57 47 89
yang kecil, maka nilai-nilai dalam deret
23 58 48 92
tersebut dekat satu sama lain. Berikut
24 59 49 96
merupakan perhitungan range pada
25 60 50 98
studi kasus ini:
Range = Data Terbesar – Data Terkecil
Range = 98 – 18 = 80

c. Menentukan Jumlah Kelas


Kelas-kelas adalah kelompok nilai data atau variabel dari suatu data acak. Dalam
menentukan jumlah kelas menggunakan Aturan Sturgess, yakni aturan dalam statistika yang
diturunkan dari distribusi binomial, digunakan untuk menentukan banyaknya kelas pada
distribusi frekuensi data berkelompok, dengan rumus:
k = 1+3,3 log n
Dimana:
k = jumlah kelas
n = jumlah data
Berikut merupakan perhitungan jumlah kelas pada studi kasus ini:
k = 1 +3,3log50
k = 1 + 5,60
k = 6,60 atau 7
Jadi Panjang kelas yang digunakan adalah sebesar 7 kelas

d. Menentukan Panjang Interval


Panjang interval kelas atau luas kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
Berikut merupakan rumus dalam menentukan panjang interval kelas:
C = R/k

Dimana:
C = lebar kelas
R = range
k = jumlah kelas
Berikut merupakan perhitungan panjang interval kelas pada studi kasus ini:
C = 80/7
C = 11,42 = 11
Sehingga didapatkan interval kelas sebagai berikut:
Jumlah Modal
18-28
29-39
40-50
51-61
62-72
73-83
84-94

e. Mengurutkan Tepi Bawah dan Tepi Atas


Dalam menentukan tepi bawah dan tepi atas kelas, dilakukan dengan mengurangi 0,5 pada
batas kelas bawah dan menambahkan 0,5 pada batas kelas atas. Prinsip dasarnya adalah batas
kelas harus memiliki nilai tempat desimal yang sama dengan data, tetapi tepi bawah dan tepi atas
kelas harus memiliki satu tambahan nilai tempat desimal dan berakhir di 5. Contoh pada studi
kasus ini, yaitu:
Tepi bawah = kelas bawah – 0,5 = 18 – 0,5 = 17,5
Tepi atas = kelas atas + 0,5 = 29+ 0,5 = 28,5
Sehingga didapatkan batas bawah dan batas atas kelas yaitu:

Jumlah Modal Tepi Kelas


18-28 17,5-28,5
29-39 28,5-39,5
40-50 39,5-50,5
51-61 50,5-61,5
62-72 61,5-72,5
73-83 72,5-83,5
84-94 83,5-94,5
f. Menentukan Frekuensi Setiap Kelas
Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu dari data acak.
Berikut merupakan frekuensi dari setiap kelas yang didapatkan:

Jumlah
Jumlah Modal Tepi Kelas Frekuensi
Frekuensi
18-28 18,5-28,5 IIII 4
29-39 28,5-39,5 IIII 4
40-50 40,5-50,5 IIII I 6
51-61 50,5-61,5 IIII IIII I 11
62-72 61,5-72,5 IIII IIII 10
73-83 72,5-83,5 IIII III 8
84-94 83,5-94,5 IIII 5

Catatan : didalam revisi yang baru, nilai data 96 dan 98 tidak dapat dimasukkan karena nilai
panjang kelas yang dipakai terlalu kecil
Grafik Jumlah Modal Perusahaan Y
12

10

8
frekuensi

0
18,5-28,5 28,5-39,5 40,5-50,5 50,5-61,5 61,5-72,5 72,5-83,5 83,5-94,5

Jumlah modal

Chart Title
12

10

8
Frekuensi

0
18,5-28,5 28,5-39,5 40,5-50,5 50,5-61,5 61,5-72,5 72,5-83,5 83,5-94,5
Jumlah Modal
MENCARI DISTRIBUSI FREKUENSI

- Mengurutkan Tipe Data

2. Berikut ini adalah data mengenai nilai mahasiswa statistika berikut ini :

No Nilai Nilai
Mahasiswa No Mahasiswa
1 35 21 78
2 38 22 79
3 48 23 80
4 49 24 80
5 53 25 80
6 56 26 81
7 57 27 82
8 63 28 83
9 65 29 83
10 68 30 84
11 70 31 85
12 70 32 86
13 71 33 87
14 71 34 91
15 72 35 92
16 73 36 93
17 73 37 93
18 74 38 95
19 74 39 95
20 77 40 97

- Menentukan Range Data


Range atau jangkauan merupakan ukuran penyebaran atau ukuran dispersi dari data. Jangkauan
adalah selisih nilai terbesar dan terkecil dari data. Jangkauan menunjukkan seberapa tersebarnya
nilai-nilai dalam suatu deret. Jika jangkauannya merupakan angka yang besar, maka nilai-nilai
dalam deret tersebut sangat tersebar; jika jangkauannya merupakan angka yang kecil, maka nilai-
nilai dalam deret tersebut dekat satu sama lain. Berikut merupakan perhitungan range pada studi
kasus ini:
Range = Data Terbesar – Data Terkecil
Range = 97 – 35 = 62

- Menentukan Jumlah Kelas


Kelas-kelas adalah kelompok nilai data atau variabel dari suatu data acak. Dalam
menentukan jumlah kelas menggunakan Aturan Sturgess, yakni aturan dalam statistika yang
diturunkan dari distribusi binomial, digunakan untuk menentukan banyaknya kelas pada
distribusi frekuensi data berkelompok, dengan rumus:
k = 1+3,3 log n
Dimana:
k = jumlah kelas
n = jumlah data
Berikut merupakan perhitungan jumlah kelas pada studi kasus ini:
k = 1 +3,3log40
k = 1 + 5,286
k = 6,286 atau 6
Jadi Panjang kelas yang digunakan adalah sebesar 6 kelas

- Menentukan Panjang Interval


Panjang interval kelas atau luas kelas adalah jarak antara tepi atas kelas dan tepi bawah kelas.
Berikut merupakan rumus dalam menentukan panjang interval kelas:
C = R/k
Dimana:
C = lebar kelas
R = range
k = jumlah kelas
Berikut merupakan perhitungan panjang interval kelas pada studi kasus ini:
C = 62/6
C = 10,33 = 10
Sehingga didapatkan interval kelas sebagai berikut:

Nilai Mahasiswa
35-44
45-54
55-64
65-74
75-84
85-94
95-104
- Mengurutkan Tepi Bawah dan Tepi Atas
Dalam menentukan tepi bawah dan tepi atas kelas, dilakukan dengan mengurangi 0,5 pada
batas kelas bawah dan menambahkan 0,5 pada batas kelas atas. Prinsip dasarnya adalah batas
kelas harus memiliki nilai tempat desimal yang sama dengan data, tetapi tepi bawah dan tepi atas
kelas harus memiliki satu tambahan nilai tempat desimal dan berakhir di 5. Contoh pada studi
kasus ini, yaitu:
Tepi bawah = kelas bawah – 0,5 = 35 – 0,5 = 34,5
Tepi atas = kelas atas + 0,5 = 44+ 0,5 = 44,5
Sehingga didapatkan batas bawah dan batas atas kelas yaitu:

Nilai Mahasiswa Tepi Kelas


35-44 34,5-44,5
45-54 44,5-54,5
55-64 54,5-64,5
65-74 64,5-74,5
75-84 74,5-84,5
85-94 84,5-94,5
95-104 94,5-104,5

- Menentukan Frekuensi Setiap Kelas


Frekuensi kelas adalah banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu dari data acak.
Berikut merupakan frekuensi dari setiap kelas yang didapatkan:

Nilai Mahasiswa Tepi Kelas Frekuensi Jumlah Frekuensi


35-44 34,5-44,5 II 2
45-54 44,5-54,5 III 3
55-64 54,5-64,5 III 3
65-74 64,5-74,5 IIII IIII I 11
75-84 74,5-84,5 IIII IIII I 11
85-94 84,5-94,5 IIII II 7
95-104 94,5-104,5 III 3

Grafik Nilai Mahasiswa Statistika


12

10

8
Frekuensi

0
35-44 45-54 55-64 65-74 75-84 85-94 95-104
Nilai Mahasiswa
Grafik Frekuensi Nilai Mahasiswa Statistika
12

10

8
frekuensi

0
35-44 45-54 55-64 65-74 75-84 85-94 95-104

Jumlah Nilai

a. Mahasiswa yang mendapatkan nilai antara 44-52


Jawab : 2 orang mahasiswa
Mahasiswa yang mendapatkan nilai antara 80-88
Jawab : 11 orang mahasiswa

b. Untuk mahasiswa yang mendapat nilai antara 53-61


Jawab : 7,5% dari total mahasiswa
Untuk Mahasiswa yang mendapat nilai 89-91
Jawab : 2,5% dari total mahasiswa

c. Untuk mahasiswa yang nilainya < 44 adalah sebanyak 2 orang


Untuk mahasiswa yang nilainya < 71 adalah sebanyak 12 orang

Nilai Mahasiswa Tepi Kelas Frekuensi Jumlah Frekuensi


35-44 34,5-44,5 II 2
45-54 44,5-54,5 III 3
55-64 54,5-64,5 III 3
65-74 64,5-74,5 IIII IIII I 11
75-84 74,5-84,5 IIII IIII I 11
85-94 84,5-94,5 IIII II 7
95-104 94,5-104,5 III 3

Anda mungkin juga menyukai