Anda di halaman 1dari 15

PENDESKRIPSIA

N DATA
Bobot (Kg) Banyaknya
SEBARAN
FREKUENSI 7 - 9 2

10 – 12 8
SEBARAN FREKUENSI Adalah Pengelompokan Data
Dalam Beberapa Kelas, Kemudian Dihitung Banyaknya
Pengamatan Yang Masuk ke Dalam Setiap Kelas.

Tabel : Sebaran Frekuensi Bagi Bobot 50 Potong Koper


13 - 15 14
- Limit Kelas (limit bawah kelas – limit atas kelas)

- Batas Kelas (batas bawah kelas - batas atas kelas)

- Frekuensi Kelas (banyaknya pengamatan yang masuk 16 - 18 19


dalam suatu kelas tertentu ) : f

- Lebara Kelas (selisih bak – bbk) : c

- Titik Tengah Kelas


19 - 21 7
Titik Tengah antara Batas Atas dan Batas Bawah
Kelas, Disebut TITIK TENGAH KELAS
Tabel : Sebaran Frekuensi
Bobot 50 Potong Koper Selang Nilai Tengah Frekuensi
Kelas Batas Kelas Kelas (f)

7-9 6,5 – 9,5 8 2

10 - 12 9,5 – 12,5 11 8

13 - 15 12,5 – 15,5 14 14

16 - 18 15,5 – 18,5 17 19

19 - 21 18,5 – 21,5 20 7
2,2 4,1 3,5 4,5 3,2 3,7 3,0 2,6

3,4 1,6 3,1 3,3 3,8 3,1 4,7 3,7

2,5 4,3 3,4 3,6 2,9 3,3 3,9 3,1

3,3 3,1 3,7 4,4 3,2 4,1 1,9 3,4

Umur Aki
4,7 3,8 3,2 2,6 3,9 3,0 4,2 3,5

Mobil Selang Kelas

1,5 – 1,9
Batas Kelas

1,45 – 1,95
Titik Tengah Kelas

1,7
Frekuensi

2
2,0 – 2,4 1,95 – 2,45 2,2 1
2,5 – 2,9 2,45 – 2,95 2,7 4
3,0 – 3,4 2,95 – 3,45 3,2 15
3,5 – 3,9 3,45 – 3,95 3,7 10
4,0 – 4,4 3,95 – 4,45 4,2 5
4,5 – 4,9 4,45 – 4,95 4,7 3
Langkah- • Tentukan banyaknya selang kelas yang diperlukan

Langkah
• Tentukan wilayah data tersebut
• Bagilah wilayah tersebut dengan banyaknya kelas untuk menduga

Membuat lebar selangnya


• Tentukan limit bawah kelas bagi selang yang pertama dan kemudian

Sebaran batas bawah kelasnya. Tambahkan lebar kelas pada batas bawah
kelas untuk mendapatkan batas atas kelasnya

Frekuensi : • Daftarkan semua limit kelas dan batas kelas dengan cara
menambahkan lebar kelas pada limit dan batas selang sebelumnya
• Tentukan titik tengah kelas bagi masing-masing selang dengan
merata-ratakan limit kelas atau batas kelasnya.
• Tentukan frekuensi bagi masing-masing kelas
• Jumlahkan kolom frekuensi dan periksa apakah hasilnya sama dengan
banyaknya total pengamatan
Titik
Frekuensi Selang Batas
Tengah
Frekuensi
Relatif/Persentas Kelas Kelas Relatif
Kelas - X
e
7-9 6,5 – 9,5 8 0,04
10 - 12 9,5 – 12,5 11 0,16
12,5 –
13 - 15 15,5 14 0,28

•Tabel yang memuat 15,5 –


frekuensi relative disebut 16 - 18 17 0,38
SEBARAN FREKUENSI
18,5
RELATIF
19 - 21 18,5 – 20 0,14
21,5
Frekuensi Kumulatif dan Batas Kelas Frekuensi Persen
Persentase Kumulatif Kumulati
Frekuensi Kumulatif adalah
frekuensi total semua nilai yang Kurang dari 1,45 0 0
lebih kecil daripada batas atas kelas
suatu selang kelas tertentu. Kurang dari 1,95 2 5,0

Suatu Tabel, yang menunjukkan


Kurang dari 2,45 3 7,5
frekuensi kumulatif relative dan
persentase, disebut Sebaran Kurang dari 2,95 7 17,5
Frekuensi Kumulatif Relatif dan
Sebaran Kumulatif Persentase Kurang dari 3,45 22 55,0
Kurang dari 3,95 32 80,0
Frekuensi juga dapat dibuat untuk
Data Kategorik/Kualitatif --- Tidak Kurang dari 4,45 37 92,5
Menarik Perhatian
Kurang dari 4,95 40 100,0
PENYAJIAN GRAFIK
Chart Title
Informasi yang dikandung suatu 6

sebaran frekuensi dalam bentuk 5


table biasanya menjadi lebih mudah
ditangkap bila disajikan secara 4

GRAFIK. 3

1. Diagram Balok 2

2. Histogram (frekuensi relative 1

atau persentase)
0
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
3. Poligon (frekuensi atau Series 1 Series 2 Series 3
persentase)
KESETANGKUPAN DAN KEMENJULURAN

Bentuk atau sebaran segugus pengukuran paling baik ditampilkan melalui


sebuah histogram. Sebagian dari sekian banyak kemungkinan bangun yang
dapat diperlihatkan, yaitu :
1. Suatu sebaran dikatakan SETANGKUP atau SIMETRIK, bila sebaran
dapat dilipat sepanjang suatu sumbu tegak sehingga kedua belahannya
saling menutupi.
2. Suatu sebaran yang tidak setangkup terhadap suatu sumbu tegak
dikatakan MENJULUR (menjulur positif dan menjulur negative)
Sebaran Yang Setangkup Sebaran Yang Menjulur (+)
Koefisisen Kemenjuluran PEARSON

Sebaran yang setangkup sempurna, nilai tengah dan mediannya identik,


oleh karena itu SK bernilai 0(nol). Bila sebarannya menjulur ke kiri, nilai
tengahnya lebih kecil daripada mediannya, sehingga nilai SK-NEGATIF.
Bila sebarannya menjulur ke kanan, nilai tengahnya lebih besar daripada
mediannya, sehingga nilai SK-POSITIF. Secara umum, nilai SK terletak
antara -3 dan +3.
Kaidah Empirik Pada Sebaran Pengamatan Yang Berbentuk
GENTA

• 68% pengamatan terletak dalam 1


simpangan baku dari nilaitengahnya
• 95% pengamatan terletak dalam 2
simpangan baku dari nilaitengahnya
• 99,7% pengamatan terletak dalam 3
simpangan baku dari nilaitengahnya
PERSENTIL, DESIL, DAN KUARTIL

Sebelumnya hanya membahas UKURAN LOKASI PEMUSATAN. Masih


ada beberapa ukuran lokasi lain yang menjelaskan atau
menunjukkan lokasi Sebagian data relative terhadap keseluruhan
data. Ukuran-ukuran tersebut yaitu FRAKTIL ATAU KUANTIL, adalah
nilai-nilai yang di bawahnya terdapat sejumlah pecahan atau
persentase tertentu dari seluruh pengamatan. Yang penting adalah
Fraktil yang disebut PERSENTIL, DESIL dan KUARTIL.
DEFINISI
• PERSENTIL adalah nilai-nilai yang membagi segugus
pengamatan menjadi 100 bagian yang sama. Nilai-nilai
dilambangkan dengan P₁, P₂, … P₉₉, bersifat bahwa 1% dari
seluruh data terletak di bawah P₁, dan 99% terletak di bawah
P₉₉.
• DESIL adalah nilai-nilai yang membagi segugus pengamatan
menjadi 10 bagian yang sama. Nilai-nilai dilambangkan D₁,
D₂, … D₉, mempunyai sifat bahwa 10% data jatuh di bawah
D₁, 20% jatuh di bawah D₂… dan 90% jatuh di bawah D₉.
• KUARTIL adalah nilai-nilai yang membagi segugus
pengamatan menjadi 4 bagian sama besar. Nilai-nilai
dilambangkan Q₁, Q₂, dan Q₃, mempunyai sifat bahwa 25%
data jatuh di bawah Q₁, 50% jatuh di bawah Q₂, dan 75%
jatuh di bawah Q₃.
TERIMAKA
SIH

Anda mungkin juga menyukai