Anda di halaman 1dari 11

NAMA : DEA APRILIA

NIM : 4192151003

KELAS : IPA DIK A 2019

JAWABAN UAS KAJIAN PERKEMBANGAN IPA

1. Conceptual change dan misconception tentu memiliki perbedaan dalam bidang


Pembelajaran IPA. Sebelumnya kita tahu bahwa konsepsi adalah suatu proses
pengelompokan atau kategorisasi suatu fenomena alam (hubungan antara manusia dan
alam) berdasarkan karakteristiknya. Perubahan konseptual adalah proses berlarut-larut
yang menyerukan sejumlah perubahan terkoordinasi dalam praktik instruksional.
Dalam pembelajaran IPA, Istilah perubahan konseptual mengacu pada pengembangan
konsep fundamental baru, melalui restrukturisasi elemen konsep yang ada, dalam
proses akuisisi pengetahuan. Perubahan konseptual adalah jenis pembelajaran yang
sangat mendalam melampaui merevisi keyakinan spesifik seseorang dan melibatkan
restrukturisasi konsep yang digunakan untuk merumuskan keyakinan tersebut.
Contohnya termasuk munculnya konsep evolusi Darwin melalui seleksi alam, konsep
gravitasi dan inersia Newton, dan konsep matematika tentang bilangan nol, negatif,
dan rasional.

Sedangkan Misconception merupakan kesalahan dalam memahami konsep dimana


pemahaman yang dimiliki berbeda dengan sains efidence. Terjadi karena kurangnya
pengetahuan siswa atau guru. Berkaitan dengan terjadinya miskonsepsi pada siswa,
ahli konstruktivisme berpandangan bahwa pengetahuan siswa dikontruksi atau
dibangun oleh siswa sendiri. Proses konstruksi pengetahuan tidak melulu hanya
logika berpikir tetapi merupakan campuran antara pengalaman, hasil pengamatan,
kemampuan berpikir, dan kemampuan berbahasa. Karena itu, pengetahuan yang
dikonstruksi siswa tidak akan mungkin sama antara yang satu dengan yang lain.
2. CONTOH CONCEPTUAL CHANGE DAN MISKONSEPSI

No Konsepsual Miskonsepsi Sumber/ahli


1 Teori seleksi alam Pendapat siswa: evolusi merupakan teori Jean-Baptiste
Lamarck- Darwin tentang asal usul makhluk hidup. de Lamarck
Charles
-Teori evolusi Lamarck Pendapat Lwein & Foley (2004), Scoot Robert
mengatakan bahwa (2004): menyatakan bahwa evolusi tidak Darwin
lingkungan membentuk berkaitan dengan asal usul makhluk
individu-individu yang hidup, tetapi evolusi bermakna perubahan Firdaus,L dan
adaptif dengan dari waktu ke waktu, atau perubahan Taufik,S.
lingkungannya materi genetik dari generasi ke generasi 2018. Kajian
Sedangkan, (National Academy of Sciences, 2008). Miskonsepsi
Seleksi alam yang Lebih lanjut Ridley (2004) dan Futuyma Mahasiswa
dimaksud dalam teori (2005) menambahkan bahwa perubahan Program Studi
evolusi Darwin adalah dalam evolusi merujuk pada perubahan Pendidikan
teori bahwa makhluk materi genetik organisme, sehingga Biologi Fmipa
hidup yang tidak mampu Solomon, Berg & Martin (2011), Ikip Mataram
beradaptasi dengan menyatakan bahwa evolusi berkaitan Tentang
lingkungannya lama dengan perubahan frekuensi gen dalam Evolusi.
kelamaan akan punah. suatu populasi dari waktu ke waktu Jurnal Ilmiah
Yang tertinggal hanyalah Biologi. Vol.
mereka yang mampu Pendapat Masyarakat: Evolusi 6(2):99-106
beradaptasi dengan hanyalah “teori” bukan fakta
lingkungannya dan Pemahaman masyarakat awam mengenai
sesama makhluk hidup arti teori adalah berbeda dengan apa yang
akan saling bersaing disebut teori ilmiah. Pada kehidupan
untuk mempertahankan sehari-hari teori dimaksudkan memiliki
hidupnya. arti yang sama dengan apa yang disebut
oleh ilmuwan sebagai hipotesis. Tapi ini
-Lamarck beranggapan tidak sama dengan teori evolusi.
bahwa semua individu
dalam spesies yang sama Pendapat Teori: Evolusi adalah teori
memiliki karakteristik ilmiah, yang artinya teori tersebut telah
yang identik. Sedangkan diuji berkali-kali dan telah dilengkapi
Darwin beranggapan dengan banyak bukti dan data sepanjang
bahwa individu dalam waktu.
spesies yang sama dapat
memiliki karakteristik Teori ilmiah merupakan keseluruhan
yang berbeda suatu fakta. Jadi, evolusi tidak sekedar
teori biasa, evolusi juga merupakan fakta
-Lamarck beranggapan karena telah memiliki bukti yang banyak.
bahwa semua individu
dalam spesies yang sama
memiliki karakteristik
yang identik.Sedangkan
Darwin beranggapan
bahwa individu dalam
spesies yang sama dapat
memiliki karakteristik
yang berbeda.

2 Dari mitologi ke Siswa: Miskonsepsi pada siswa ini terjadi Thales,Anaxi


rasionalitas karena siswa melakukan penarikan mender dan
analogi atas kehidupan di sekitar mereka. Aristoteles
Thales berpendapat Banyak siswa yang menjawab bahwa air
bahwa bumi berbentuk yang diusapkan di atas permukaan piring Artikel:
datar dan mengambang akan terserap ke dalam pori-pori piring. Pemahaman
di air. Bumi ibarat kayu Jawaban ini umumnya terjadi karena Siswa Sekolah
yang mengambang di dalam kehidupan siswa melihat apabila Dasar Terhada
tengah air yang ditumpahkan ke tanah akan p Konsep Ipa
lautan. Anaximander  hilang karena air masuk/meresap ke Berbasis
meyakini bahwa bumi dalam tanah dan air yang diusapkan ke Kimia
berbentuk silinder permukaan cobek tanah atau cobek batu
pendek dengan akan segera terserap maka sedemikian
permukaan datar dan juga halnya yang terjadi pada air di
mengambang di piring. Juga dikatakan oleh siswa bahwa
udara. Anaximenes  karena tanah bersifat gembur/lunak maka
percaya bahwa benda- penyerapannya cepat, sementara cobek
benda langit berbentuk tanah lambat, dan cobek batu lebih
datar, dan kemungkinan lambat, sedangkan penyerapan di piring
besar dia juga berpikir lambat sekali karena pori-pori yang
bumi berbentuk datar. dimilikinya rapat.
Aristoteles
menyimpulkan bahwa Konsep: Proses evaporasi juga diimbangi
bentuk bumi adalah oleh adanya kondensasi yaitu
bulat. Gagasan perpindahan molekul udara ke dalam air.
Aristoteles tersebut Dengan demikian proses evaporasi dan
disepakati oleh filsuf- kondensasi terjadi bersamaan & terus
filsuf setelahnya seperti menerus. Laju evaporasi adalah laju neto
Eratosthenes, Euclid, antara evaporasi dan kondensasi yang
Aristarchus, dan sebanding dengan perbedaan tekanan uap
Archimedes. air dipermukaan air & tekanan uap air di
udara di atasnya.
3 Teori Atom Siswa dan Guru : apa yang akan terjadi Dalton dan
Dalton-Thamson jika kita meniup celah yang ada di antara Thomson
dua bola ping-pong atau dua lembar
Dalton menyatakan kertas? Cukup banyak siswa dan guru Artikel:
bahwa Atom adalah yang menjawab bahwa kedua benda Pemahaman
bagian terkecil dari suatu tersebut akan saling menjauh. Pandangan Siswa Sekolah
unsur-unsur dan tidak ini terjadi karena mereka menganggap Dasar 
dapat dibagi lagi. bahwa celah di antara kedua benda Terhadap
Sementara Thomson merupakan suatu bidang yang kosong, Konsep Ipa
Mengubah Pendapat sehingga apabila celah tersebut ditiup Berbasis
tersebut bahwa Atom maka angin akan mengenai kedua benda Kimia
bukanlah bagian terkecil tersebut dan kedua benda bergerak
dari suatu zat. menjauh. Siswa dan guru yang
melontarkan pendapat ini tidak
menyadari bahwa di antara kedua benda
tersebut terdapat udara yang apabila
ditiup maka tekanan udara pada celah
tersebut akan menjadi rendah sehingga
kedua benda akan saling mendekat.
Percobaan: Tekanan udara adalah rahasia
untuk percobaan ini. Udara lebih cepat
bergerak dari tekanan yang lebih rendah
itu. Oleh karena itu, udara yang kita tiup
di antara bola ping pong memiliki
tekanan lebih rendah dari udara di luar
bola ping pong.

Dengan kata lain, udara di luar bola ping


pong memiliki tekanan yang lebih tinggi
daripada udara di antara bola ping pong.
udara bertekanan tinggi ini bergerak
menuju tekanan udara rendah dan
mendorong bola ping pong bersama-sama
sehingga terjadi tumbukan antar dua bola
pimpong tersebut, kemudian terpental
dan menumbuk kembali ketika kita
tiupkan udara lagi.
4 Teori pembentukan Tata Siswa : air keluar dari gelas melalui pori- Artikel:
Surya: Hipotesis pori kaca setelah terjadi suatu proses Pemahaman
kosmogoni-Nebula penyerapan, dan uap es yang naik Siswa Sekolah
Teori hipotesis kemudian menempel pada dinding gelas. Dasar Terhada
kosmogoni modern p Konsep Ipa
Konsep: Kondensasi atau pengembunan
Berbasis
adalah perubahan wujud benda ke wujud
Rene Descartes pada Kimia
yang lebih padat, seperti gas (atau uap)
1642, tata surya berasal menjadi cairan. Kondensasi terjadi ketika
dari awan partikel yang uap didinginkan menjadi cairan, tetapi
berputar mirip pusaran dapat juga terjadi bila sebuah uap
air dengan orbit dikompresi (yaitu, tekanan ditingkatkan)
mendekati lingkaran. menjadi cairan, atau mengalami
kombinasi dari pendinginan dan
Teori nebula kompresi. Cairan yang telah
menyebutkan bahwa tata terkondensasi dari uap disebut kondensat.
surya berasal dari proses Sebuah alat yang digunakan untuk
kondensasi menggumpal) mengkondensasi uap menjadi cairan
kabut materi berwujud disebut kondenser. Kondenser umumnya
materi campuran gas dan adalah sebuah pendingin atau penukar
debu yang berukuran panas yang digunakan untuk berbagai
jauh lebih besar dari tujuan, memiliki rancangan yang
ukuran tata surya. bervariasi, dan banyak ukurannya dari
Materi-materi tersebut yang dapat digenggam sampai yang
banyak ditemui di alam sangat besar. Kondensasi uap menjadi
semesta. Lambat laun cairan adalah lawan
materi berbutar berotasi dari penguapan (evaporasi) dan
dan tidak lepas dari merupakan proses eksothermik (melepas
interaksi gaya gravitasi panas). Air yang terlihat di luar gelas air
(Emanuel Swedenborg yang dingin pada hari yang panas adalah
pada 1734) kondensasi.

5 Pembentukan Planet Siswa : kesetimbangan termal: objek Ray Lyttleton


Teori bintang ganda- berbeda suhu yang berada dalam kontak dan astronon
teori awan antar satu sama lain atau kontak dengan udara Soviet, Otto
bintang pada suhu yang berbeda, tidak tentu akan Schmidt
bergerak menuju suhu yang sama. Artikel:
Pada 1930-an, Ray Penerapan
Lyttleton menyimpulkan Konsep: Kesetimbangan termal dicapai Conceptual
jika matahari awalnya ketika dua sistem dalam termal kontak Change
merupakan sistem dengan masing-masing berhenti untuk Model Untuk
bintang ganda. Kemudian mendapat net perubahan energi. Ini Mereduksi
Pasangan Matahari artiannya bahwa jika dua sistem dalam Miskonsepsi
mengalami tabrakan kesetimbangan termal, suhu mereka Siswa Pada
dengan bintang lain. Sisa sama. Kesetimbangan termal terjadi Materi Suhu
ledakannya membentuk ketika suatu sistem termal mokroskopik Dan Kalor
planet. yang teramati telah berhenti untuk
perubahan waktu. Contohnya, suatu gas
Pada teori tersebut jika ideal dengan fungsi distribusi telah stabil
matahari melewati pada suatu distribusi Maxwell-Boltzmann
daerah awan materi yang dalam kesetimbangan termal.
padat. Melalui proses Kesetimbangan termal dari suatu sistem
penarikan materi tidak artiannya mutlak tidak seragam
akhirnya terbentuk dengan sistem; contohnya, sebuah sistem
cakram materi di sekitar sungai bisa berada dalam kesetimbangan
matahari. Berpusar, termal saat distribusi suhu makroskopik
kemudian terbentuklah stabil dan tidak berubah terhadap waktu,
planet. Teori tersebut mesekipun distribusi temperatur spasial
diutarakan oleh astronom merefleksikan masukan polusi termal
Soviet, Otto Schmidt
pada 1943.

3. Perkembangan Pembelajaran IPA berlangsung dengan pesat baik secara global


maupun di Indonesia. Perkembangan IPA yang terjadi di Indonesia sendiri salah
satunya meliputi perkembangan Kurikulum. Kurikulum Pendidikan IPA di indonesia
telah dirancang sebagai pembelajaran yang berdimensi kompetensi karena IPA sangat
penting sebagai Ilmu Pengetahuan dan untuk mengembangkan teknologi. Modernisasi
yang dilakukan di Indonesia terkait dengan adanya perubahan kurikulum yang
dominan terlihat pada kurikulum 1975, kurikulum ini berpengaruh pada kurikulum
1984 dan 1994. Selanjutnya berubah menjadi Kurikulum 2004 yang biasa dikenal
dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai akhirnya sekarang telah
disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

IPA memiliki peran yang sangat penting. Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat
mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di
Indonesia dan negara-negara maju. Pendidikan IPA telah berkembang di Negara-
negara maju dan telah terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru yang terkait
dengan teknologi. Akan tetapi di Indonesia sendiri belum mampu
mengembangkannya. Pendidikn IPA di Indonesia belum mencapai standar yang
diinginkan, padahal untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sains
penting dan menjadi tolak ukur kemajuan bangsa. Kenyataan yang terjadi di
Indonesia, mata plajaran IPA tidak begitu diminati dan kurang diperhatikan. Apalagi
melihat kurangnya pendidik yang menerapkan konsep IPA. Permasalahan ini terlihat
pada cara pembelajaran IPA serta kurikulum yang diberlakukan sesuai atau malah
mempersulit pihak sekolah dan siswa didik, masalah yang dihadapi oleh pendidikan
IPA sendiri berupa materi atau kurikulum, guru, fasilitas, peralatan siswa dan
komunikasi antara siswa dan guru. Oleh karena itu untuk memperbaiki pendidikan
IPA di SMP diperlukan pembenahan kurikulum dan pengajaran yang tepat dalam
pendidikan IPA. Masalah ini juga yang mendasasri adanya kurikulum yang di
sempurnakan (KYD) yang saat ini sedang di kembangkan di sekolah-sekolah, yaitu
KTSP.

Sumber : https://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/perkembangan-ipa-di-
indonesia/

4. Model : Model pembelajaran berbasis masalah


Pendekatan : saintifik
Strategi : Inkuiri/SPI
Metode pembelajaran : diskusi
Langkah-langkah :
1. Guru memberi salam dilanjutkan dengan kegiatan berdoa sebelum memulai
pembelajaran.
2. Guru menanyakan kabar dan kesiapan siswa belajar serta memeriksa kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin.
3. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan mengenai getaran dan gelombang
dalam kehidupan sehari-haridilanjutkan dengan memutar video mengenai konsep
Gaya normal dan gaya berat adalah pasangan aksi reaksi.
4. Guru menjelaskan secara singkat mengenai konsep Gaya normal dan gaya berat
adalah pasangan aksi reaksi.
5. Guru meminta siswa untuk membaca buku serta mengerjakan soal mengenai gaya
normal dan gaya berat.
a) Tubuh kita bergerak samping hal ini disebabkan karena tubuh kita cenderung
mempertahankan kedudukan untuk tetap diam atau dikenal dengan sifat inersia
benda.
b) Tubuh kita bergerak ke samping dipengaruhi gaya sentrifugal karena gaya nya
menjauhi pusat lingkaran.
c) Tubuh kita bergerak samping hal itu disebabkan oleh gaya sentripetal dan gaya
sentrifugal.
d) Tubuh kita bergerak samping karena pengaruh percepatan sentripetal.
Soal ini menjelaskan pengaruh contoh sifat inersia benda dalam kehidupan sehari-
hari. Jawaban siswa yang menunjukkan indikasi miskonsepsi sebanyak 32,5%,
jawaban yang benar sebanyak 20%, dan yang kurang pengetahuan sebanyak 47,5%.
Siswa yang mengalami miskonsepsi beranggapan bahwa tubuh kita bergerak ke
samping ketika menikung di tikungan akibat dari gaya sentripetal dan gaya
sentrifugal. Padahal tubuh bergerak ke samping itu disebabkan oleh sifat inersia yaitu
sifat mempertahankan kedudukan baik dalam keadaan diam maupun bergerak. Pada
saat kita menikung di tikungan dengan kereta tubuh kita cenderung mempetahankan
kedudukan untuk tetap diam.

6. Nah, setelah guru memberikan soal dan terdapat siswa yang mengalami miskonsepsi
maka guru akan menjelaskannya kembali dengan membadingkan konsep yang
sebenarnya dengan miskonsepsi tersebut agar siswa lebih memahaminya seperti yang
telah tertera di atas.

Miskonsepsi pada materi :


Siswa yang miskonsepsi beranggapan bahwa pasangan gaya normal dan gaya berat
merupakan pasangan gaya aksi reaksi. Berdasarkan hukum III Newton jika suatu gaya
dikerjakan pada suatu benda, maka benda tersebut akan memberikan gaya terbalik
yang sama besar dan berlawanan arah.

Gaya berat bukan pasangan aksi- reaksi dari gaya normal walaupun pada bidang datar
gaya berat memiliki besar yang sama dan berlawanan arah dengan gaya normal.
Contohnya ada sebuah balok yang diletakkan di atas meja. Maka yang dimaksud gaya
berat (W) adalah gaya yang dikerjakan pada balok oleh bumi. Gaya reaksi yang sama
dan berlawanan arah yang dikerjakan pada bumi oleh balok adalah (W'). Jadi,
pasangan gaya aksi-reaksi dari gaya berat adalah W = W'. Sedangkan gaya normal
(N) adalah gaya yang dikerjakan pada balok oleh bidang dan N' adalah gaya yang
dikerjakan pada bidang oleh balok. Gaya Normal yang didefienisikan sebagai Gaya
yang tegak lurus terhadap bidang sentuh sering digambarkan seolah-olah adalah gaya
yang berlawanan arah dengan gaya berat. Apalagi, jika benda tersebut berada pada
bidang datar. Karena itu sering sekali disama artikan dengan gaya aksi reaksi seperti
halnya hukum III Newton. Padahal Hal itu tidak dapat dibenarkan karena pada gaya
Normal, gaya bekerja pada benda yang sama. Sedangkan pada prinsipnya gaya aksi-
reaksi bekerja pada benda yang berbeda, seperti halnya ketika kita memukul tembok
sebesar F, maka tembok akan memberikan gaya sebesar F pula, hanya saja
berlawanan arah. Intinya, gaya aksi reaksi hanya bekerja pada dua benda yang
berbeda. Jika dua gaya bekerja pada benda yang sama, maka bukan disebut pasangan
gaya aksi reaksi. Gaya normal (N) dan gaya berat (w) bukan merupakan pasangan
gaya aksi reaksi karena bekerja pada benda yang sama.

5. Permasalahan : “Pengaruh Cahaya Matahari terhadap Pertumbuhan Kecambah”


1) Perumusan masalah
Langkah yang pertama adalah perumusan masalah. Dalam membuat rumusan
masalah, kita akan mencari tahu jawaban dari persoalan yang kita temui. Caranya,
harus dengan menggunakan pertanyaan berupa 5W+1H. Rumusan Masalah:

 Apakah cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah?


 Mengapa cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah?
 Bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan kecambah?
Nantinya, dari rumusan masalah ini kita akan memperoleh tujuan dari penelitian yang
mau kita lakukan. Berdasarkan contoh penelitian di atas, tujuan penelitiannya adalah
untuk mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan panjang batang
kecambah.

2) Observasi
Setelah melakukan perumusan masalah, langkah berikutnya adalah observasi. Di sini,
akan dilakukan proses pengumpulan data, baik itu data-data baru atau data-data yang
sudah ada pada penelitian sebelumnya. Kemudian, kita akan melakukan pengamatan
pada objek penelitian, sehingga terbentuk suatu dasar teori.

3) Hipotesis
Pada langkah ketiga, setelah dilakukan observasi dan diperoleh data, kita akan
membuat dugaan sementara dari masalah tersebut. Dugaan sementara ini yang disebut
dengan hipotesis. karena kita ingin mengetahui pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kecambah, maka dugaan sementara (hipotesis) yang dapat kita buat
adalah "Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan kecambah".

4) Eksperimen
Langkah berikutnya adalah kita akan melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis
yang telah kita buat sebelumnya. Caranya, kita bisa melakukan percobaan yang dapat
dilakukan di laboratorium atau di luar laboratorium. Selain itu, kita akan melakukan
analisis. Tujuan dari analisis ini adalah kita ingin membandingkan data hasil
percobaan yang kita lakukan saat ini dengan data hasil eksperimen pada percobaan-
percobaan sebelumnya.

5) Penarikan kesimpulan
Langkah yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan ini merupakan
jawaban akhir dari hasil observasi maupun eksperimen yang telah kita lakukan.
Tujuannya adalah untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Apakah hipotesis yang
kita gunakan itu benar atau salah.

Anda mungkin juga menyukai