Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Asuhan antenatal (Antenatal Care) meliputi pengawasan terhadap kehamilan untuk mendapatkan
informasi mengenai kesehatan umum ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan,
menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan (resiko tinggi, resiko
meragukan, atau resiko rendah).Asuhan antenatal juga untuk menyiapkan persalinan menuju kelahiran
bayi yang baik (well born baby) dan kesehatan ibu yang baik (well health mother) mempersiapkan
pemeliharaan bayi dan laktasi, memfasilitasi pulihnya kesehatan ibu yang optimal pada saat akhir kala
nifas.

Dalam praktek kedua istilah well born body dan well health mother dipakai tanpa beda, dalam arti lebih
luas pengawasan antenatal berarti mempersiapkan pasangan baru meningkat menjadi orang tua yang
efektif, meningkatkan pengertian bahwa keluarga adalah bagian dari masyarakat, mencari faktor sosial
budaya yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang dan kesehatan umum ibu hamil, dan meningkatkan
pengertian tentang merencanakan keluarga dan keluarga berencana, untuk meningkatkan kesejahteraan
umum keluarga. Selain makna tersebut pengawasan antenatal menanamkan hubungan seksual yang sehat
untuk meningkatkan keharmonisan keluarga dan menghindari penyakit inflamasi panggul dan infertilitas.

Diera globalisasi saat ini yang terus menerus menghadapi siatuasi yang mengandalkan IPTEK, yang
membuat bidan serta klien (ibu hamil dan melahirkan) semakin kritis terhadap mutu pelayanan
kesehatan/kebidanan.Dengan demikian pelayanan kebidanan yang hanya mengandalkan pengalaman
maupun kepercayaan tidak dianjurkan karena tidak dapat dipertanggung jawabkan. Apalagi jika kita
mengevaluasi Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi (th 1997
yaitu 334/100.000 kelahiran hidup) maka pelayanan kebidanan selayaknya dilaksanakan berdasarkan teori
yang dapat dipertanggung jawabkan dan berdasarkan realita.

1.2  Tujuan

a. Tujuan Umum
Dalam melakukan praktek klinik kebidanan, mahasiswa mampu melaksanakan asuhankebidanan pada
kasus ibu hamil normal dengan lebih banyak menimba ilmu baik secara teori maupun lapangan.

b. Tujuan Khusus

Setelah melakukan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa dapat :

1.      Mengerti serta memahami teori kehamilan fisiologis


2.      Melakukan pengkajian pada kasus yang ada

3.     Mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan berdasarkan data subyektif dan obyektif

4.      Menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi

5.      Menentukan kebutuhan segera

6.      Merencanakan tindakan yang akan dilakkan untuk menangani kasus yang ada

7.      Melaksanakan perencanaan yang telah ditentukan

8.      Mendokumentasikan secara benar

1.3  Batasan Masalah

Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama kehamilan, persalinan dan nifas,
sehingga didapatkan ibu dan anak sehat.

                     

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1       Definisi

                              Pada umumnya kehamilan berkembang secara normal dan mengshasilkan kelahiran


bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun ini tidak sesuai dengan yang diinginkan. Sulit sekali
diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah, oleh karena itu asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memperhatikan ibu dan kehamilannya.

Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan patologis. Tetapi kondisi
normal dapat menjadi patologis/abnormal. Masa hamil berlangsung 280 hari atau 40 minggu. Setiap
perempuan berkepribadian unik dan kehamilan unik pula, dimana terdiri atas Bio, Psikologis, Social,
yang berbeda pula, sehingga dalam memperlakukan pasien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan
tidak boleh disamakan.

      Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1.      Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).


2.      Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).

3.      Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).

Dimana setiap trimester memiliki ciri khas tertentu. Dikatakan masa kehamilan dimulai dari masa
konsepsi, pertemuan sel sperma dan sel telur, pembuahan, nidasi, sampai membentuk janin dan
terbentuknya seluruh tubuh janin sehingga saatnya melahirkan.

Pada masa hamil lah terjadinya banyak perubahan pada tubuh ibu misalnya, rahim membesar karna
pertumbuhan janin yang semakin berkembang. Dinding perut semakin melebah mengikuti pertumbuhan
janin, payudara membesar dan tenggang karena produksi ASI.

Kehamilan yang sehat akan menghasilkan bayi yang sehat, dan ibu melahirkan selamat.

2.2.      Diagnosa Kehamilan

                              Kehamilan ditegakkan berdasarkan : gejala dan tanda tertentu yang diperoleh melalui
riwayat dan ditemukan pada pemeriksaan serta hasil laboratorium.

2.2.1.   Tanda Dugaan Hamil

a)      Amenorea (tidak datang haid).

b)      Payudara tegang

c)      Mengidam (ingin makanan khusus)

d)     Mual muntah pagi hari (morning sickness)

e)      Hipersalivasi

f)       Konstipasi

g)      Pigmentasi kulit

2.2.2.   Tanda Kemungkinan Hamil

a)      Pembesaran rahim dan perut

b)      Pada pemeriksaan dijumpai

−        Tanda hegar         

−        Tanda chadwik

−        Tanda discasek
−        Teraba ballotement

c)      Reaksi pemeriksaan kehamilan positif

2.2.3.  Tanda Pasti Hamil

a)      Gerakan janin dalam rahim terasa, dan teraba bagian janin.

b)      Pemeriksaan USG

c)      Terdenagr denyut jantung janin.

2.3.Tahap Perubahan dan Perkembangan Janin, Serta Perubahan Terhadap Maternal

2.3.1.        Perubahan dan Perkembangan Janin

0-4 Minggu

Pada minggu-minggu awal ini, janin memiliki panjang tubuh kurang lebih 2 mm. Perkembangannya juga
ditandai dengan munculnya cikal bakal otak, sum sum tulanh belakang yang masih sederhana, dan tanda-
tanda wajah yang akan terbentuk.

4-8 Minggu

Ketika usia kehamilan mulai mencapai usia 4 minggu, jantung janin mulai berdetak, dan semua organ
tubuh lainnya mulai terbentuk. Muncul tulang-tulang belakang wajah, mata, kaki dan tangan.

8-12 Minggu

                                           Saat memasuki minggu-minggu ini, organ-organ tubuh utama janin telah


terbentuk. Kepalanya berukuran lebih besar daripada badannya, sehingga dapat menampung otak yang
terus berkembang dengan pesat. Dan memilliki dagu, hidung, dan kelopak mata yang jelas. Di dalam
rahim, janin mulai diliputi cairan ketuban dan dapt melakukan aktifitas seperti menendang dengan
lembut. Organ-organ utama janin kini telah terbentuk.

12-16 Minggu
                                           Paru-paru janin mulai berkembang dan detak jantungnya apat didengarkan
melalui ultrasonografi (USG). Wajahnya mulai dapat menunjukan ekspresi tertentu dan mulai tumbuh alis
dan bulu mata. Kemudia janin sudah mulai dapat memutar kepalanya dan membuka mulut. Rambutnay
muali tumbuh kasar dan berwarna.

16-20 Minggu

                                           Janin mulai bereaksi terhadap suara ibunya. Akar-akar gigi tetap telah muncul
dibelakang gigi susu. Tubuhnya ditumbuhi rambut halus yang disebut lanugo. Janin bisa menghisap
jempol dan bereaksi terhadap suara ibunya. Ujung-ujung indra pengecap mulai berkembang dan bisa
membedakan rasa manis dan pahit dan sidik jari mulai tampak.

20-24 Minggu

                                           Pada sat ini ternyata besar tubuh janin mulai sebanding dengan badanya. Alat
kelaminnya mulai terbentuk, cuping hidungnya muli terbuka, dan mulai melakukan gerakan pernafassan.
Pusat-pusat tulangntya pun mulai mengeras. Selain itu, Kini ia mulai memiliki waktu-waktu tertentu
untuk tidur.

24-28 Minggu

                                          Di bawah kulit, lemak sudah mulai menumpuk, sedangkan dikulit kepalanya
rambut mulai bertumbuhan, kelompok matanya membuka, dan otaknya mulai aktif. Janin dapat
mendengar, baik suara dari dalam maupun dari luar (lingkungan). Janin dapat menegnali suara ibunya dan
detak jantungnya bertambah cepat jika ibunya berbicara. Atau boleh dikatakan pada masa ini merupakan
masa-mas bagi sang janin mempersiapkan dirinya menghadapi hari kelahirannya.

28-36 Minggu

            Walaupun gerakannya sudah mulai terbatas karna beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya, kepalanya sudah
mulai mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna.

38 Minggu

                                           Kepalanya sudah berada pada rongga panggul, seolah-olah mempersiapkan diri


bagi kelahirannya kedunia. Ia kerap berlatih bernapas, menghisap dan menelan. Rambut-rambut halus di
sekujur tubuhnya mulai menghilang. Ususnya terisi mekonium (tinja pada bayi baru lahir) yang biasanya
akan dikeluarkan dua hari setelah lahir. Sat ini persalinan sudah amat dekat dan bisa terjaid kapan saja.
2.3.2.Perubahan Terhadap Maternal

                              Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari, selama ini terjadi perubahan
yang menakjubkan baik pada ibu maupun janin. Janin berkembang dari 2 sel ke satu bentuk yang akan
mampu hidup di luar uterus.

     

Adapun perubahan yang terjaid ada 3 bagian, yaitu :

a.       Trimester pertama minggu ke 1-14/ bulan 1-3

Ibu terlambat menstruasi, payudara menbjadi nyeri dan membesar, kelelahan, dan ibu akan mengalami
dua gejala terakhir selama 3 bulan berikutnya yaitu morning sickness atau mual muntah yang biasanya
dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berkhir sampai 12 minggu.

b.      Trimester kedua minggu 16-24/ bulan 4-6

Fundus berada ditengah antara simpisis dan pusat, sekris vagina meningkat tetapi tetap normal juka tidak
gatal, iritasi dan berbau, bulan ke 5 TFU 3 jari dibawah pusat, payudara melai sekresi kolostrum,
kantungketuban menampung 400 ml cairan. Bulan ke 6 fundus sudah diatas pusat, sakit punggung dan
kram pada kaki mungkin melai terjadi, mengalami gatal-gatal pada abdomen karrena uterus dan kulit
merenggang.

c.       Trimester keiga minngu ke 28-36/ bulan 7-9

Fundus berada di pertengahan antara pusat dan PX, hemoroid mungkin terjadi, pernapasan dada berganti
menjadi npenapasan perut, mungkin ibu lelah menjalani kehamilannya dan ingin sekali menjadi ibu, ibu
juga sulit tidur. Bulan kesembilan, penurunan kepala ke panggul ibu/kepala masuk PAP, sakit punggung
dan sering kencing, barxton Hik meningkat karna serviks dan segmen bawah rahim disiapkan.

2.4.Perubahan Psikologis Pada ibu hamil

1.      Trimester Pertama

Segera setelah, konsepsi kadar hormon progesteron dan ertrogrn dalam tubuh akan meningkat dan ini
menyebabkan timbulkan mual muntah pada pagi hari, lemah, lelah dan besarnya payudara, bu merasa tiak
sehat dan sering kali membenci kehamilannya, pada trimester pertama seorang ibu akan selau mencari
tanda-tanda untuk lebh meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.
2.      Trimester Kedua

Pada trimester kedua biasanya adalah saat ibu merasa sehat, ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon
yang lebih tinng dan rasa tidak nyaman karena hamil sudah berkurang, perut ibu belum teralu besar
sehingga belum dirasakan sebagai beban, ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat merasakan
gerakan bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya, banyak ibu terlepas dari rasa kecemasan
dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama.

3.      Trimester ketiga

Trimester ketiga sering kali disebut periode menggu atau waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang
mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-
waktu, ini menyebabkan ibu meninggkatkankewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadi
persalinan, ibu sering kali mersa khawatir atau kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal.    

2.5.Nasihat-nasihat Untuk Ibu Hamil

      Diet dan Pengawasab Berat Badan

Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai
jumlah kalori, ptotein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi
dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan
berlebihan karna dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi-komplikasi
seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya. Anjurkan wanita tersebut makan seccukupnya
saja. Bahan makanan tak perlu mahal, akan tetapi cupup mengandung protein baik hewani maupun nabati.
Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehaminan meningkat.

 Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, perumbuhan voluma darah, mamae
membesar dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagi pengawasan akan keculupan gizi ini dapat
dipai kenaikan berat badan wanita himil tersebut. Kenaiksn berat badan wanita hamil rata-rata 6.5 kg
sampai b16 kg.

      Merokok

Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik pada saat hamil maupun tidak hamil dan baik
merokok secara katif maupun pasif. Adalah kenyataan bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak merokok
melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus prematurus. Maka dari itu,
sbeiknya wanita hamil dilarang merokok.
      Obat-obatan

Jangan memberikan obat yang tidak perku benar, terutama pada trimesdter pertama dan kedua kehamilan.
Ada obat yang teratogenik sehingga dapat meenimbulkan kelainan teratogenig pada janin, misalnya
thalidomid, yang sekarang telah dicabut dalam peredaran.

      Kebersihan dan Pakaian

Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi  diperlukan untuk kebersihan atau hygiene
terutama perawwatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan
sabun yang lembut/ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan. Baju hendaknya yang longgar dan mudah
dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit tinggi hendaknya jangan dipakai, oleh karena itu tempat
titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir dan terjatuh.

      Koitus

Bila dalam anamnesa ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai
kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih
kecil. Pada umumnya koitus memang diperbolehkan pada kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati.
Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk PAP, koitus sebaiknya dihentikan karena dapat
menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.

      Perawatan Gigi

Pada trimester pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness). Keadaan ini
menyebabkan perawwatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga tumbuh karies, ginggivitis, dan
sebagainya. Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan
komplikasi, seperti nefritis oleh karena rongga mulut. Misalnya, pulpitis, yang telah menahun, dapat
menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan memungkinkan,
tiap hamil harus memeriksakan gignya secara teratur sewaktu hamil.

      Imunisasi

Tiap wanita hamil yang akan berpergian keluar negri dan di dalam negri dibolehkan mengambil
bvaksinasi ulangan terhadap cacar, colera dan tifus. Dahulu di indonesia pencacaran merupakan suatu
keharusan, maka untuk wanita hamil opencacaran merupakan pencacaran ulang yang tidak
membahayakan. Tapi bila ada wabah, maka pencacaran  walaupun untuk pertama kali tetap dilkukan
untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melewati plasenta dan dapat menyebabkan
kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi
pada wanita hamil yang baru pertama kali dicacar. Maka dari itu dianjurkan untuk pencacaran pertama
sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin yang akan
dilahirkan terhadap tetanus neonatorium dewas ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu
hamil.

      Perawatan Payudara

Perawatan payudara merupakan sumber air susu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu,
jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan besarnya payudara, yang
sifatnya harus menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan
massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah putingg susu kering dan mudah pecah, maka putting
susu dab aerola payudara dirawat baik-baik dengan cara dibersihkan menggunakan air sabun atau
biocream bila putingg sus masuk kedalam perbaiki dengan cara menarik-narik keluar.

       Posisi Meneran

Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin atau melahitkan memilih posisi melahirkan yang
diinginkan dan bukan berdasarkan keinginkan bidanya sendiri. Dengan kebebasan untuk menentukan
posisi yang dipilihnya, ibu akan merasa aman.

Berdasarkan penelitian pilihan posisi berdasarkan keinginan ibu :

         Memberi banyak manfaat

         Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan

         Kala II persalinan dapat menjadi lebih sedikit

         Lebih membantu dalam meneran

         Nilai APGAR lebih baik.

Posisi untuk meneran :

         Posisi berjongkok, berlutut, merangkak

         Posisi jongkok/ setengah jongkok


         Posisi merangkak

         Posisi mereng ke samping

         Posisi berdiri

      Cara Mengedan

Mengedan baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yaitu mulut rahim sudah membuka kira-kira
10 cm. Jika para calon ibu mengedan sebelum pembukaan lengkap, bisa-bisa mulut rahim pembengkakan
dan bisa menghambat proses pembukaan dan berujung pada lamanya proses persalinan. Juga agar ibu
tidak tidak kehabisan tenaga karena tidak kelelahan pada waktu tiba sebenarnya untuk waktu para ibu
harus menarik nafas panjang untuk menghindari rasa ingin mengedan dan mengurangi rasa nyeri
kontraksi.

2.6.Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

      ANC adalah pemeriksaan / pengawasan antenatal adalah periksaan kehamilan


untuk   mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga, mampu menghadapi persalinan,
nifas, persiapkan pemberian ASI, dan kehamilan kesehatan reproduksi secara wajar.

      Tujuan utama ANC adalah menurunkan/ mencegahan kesakitan dan kematian maternal dan perinatal.

      Sedang tujuan Khusus ANC adalah:

1.     Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tubuh kembang bayi

2.      Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental dan sosial ibu

3.      Mengenal secara dini adanya, ketidak normalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil
termasuk riwayat penyakit secara, umum, kebidanan, dan pembedahan.

4.      Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu dan bayinya dengan trauma
semenimal mungkin

5.      Mempersiapkan ibu agar semasa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

6.      Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima, kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara optimal.

Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan yaitu :
Satu kali pada trimester 1

Satu kali pada trimester II

Dua kali pada trimester III

Pemeriksaan pertama, dilakukan segera setelah ketahui terlambat haid, Kunjungan ANC yang saint
adalah:
- setiap bulan sampai kehamilan 28 munggu
- setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
- setiap 1 minggu sejak kehamiilan 32 minggu sampai terjadi kehamilan.
- pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu

      Pelayanan Asuhan Standar Minimal “7T”

1.Timbang berat badan

1.Tekanan darah

2. Tinggu fundus uteri (TFU)

3. TT lengkap imunisasi

4. Tablet Fe minimal 90 paper selama kehamilan

5.Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung kaki

6.Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan

2.6.1 Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC)

Standar 1 : Metode Asuahan,

         Asuahan kebidanan dilakukan dengan metode manajamen, kebidanan dengan langkah :


Pengumpulan data dan analisis data, penentuan diagnosa perencananevaluasi dan dokumentasi.

Standar 2: Pengkajian

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di lakukan sacara sistematis berkisinambungan. Data
yang dioeroleh dicatat dan dianalisis.

Standar 3 : Identifikasi ibu hamil


Bidan memlakukan kunjungan rumah dan berintraksi dengan masyarakat secara berkala untuk
memberikan penyuluhan dan memotipasi ibu , suami dan anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk
memeriksakan kehamilannya sejak dini dan teratur.

Standar 4 : Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal

Bidan memeberi sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi anamnesis dan pemantauan ibu
dan janin dengan seksama untuk menilai apakah pembengkakan berlangsung normal. Bidan juga harus
mengenal kehamilan risti/ kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS, (Penyakit Menular
Seksual) / infeksi HIV (Human Imumuno Deficiency Virus) ; memberikan pelayanan imunisasi , nasehat
dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
megambil tindakan yang diperlikan dan merujuknya untuk tindakan selanjutnya.

Standar 5 : Palpasi Abdomenal

         Bidan melakukan pemeriksaan abdomenal secara seksama dan melakukan abdominal secara
seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah
memeriksa posisi, bagian terendah janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan, serta
melakukan rujukan tetap waktu.

Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada Kehamilan

Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan / atau rujukan semua khasus anemia
pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan

Bidana menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta
gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan  yang tepat dan merujuknya.

 Standar 8 : Pemeriksaan Persalinan

Bidan memberipat kepadakan saran yang tepat pada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester ke
tiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman  suasana yang menyengkan
akan direncanakan dengan baik, disamping persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba
terjadi keadaan gawat darurat, Bidan hendaknya melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.

2.6.2 Penatalaksanaa Ante Natal Care (ANC)

Timbang berat badan

       Ukuran berat badan kg tanpa sepatu dan memakai yang seringan-ringannya. Berat badan kurang dari
45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir
rendah. Ukur tekanan darah.

Ukur (Tinggi) Fundus Uteri


      Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan;
serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala
janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.

Pemberian imunisasi TT lengkap, untuk mencegah tetanus neonatorum.

2.6.3 Kunjungan Antenatal Care

   Kunjungan antenatal sebauknya di lakukan 4 kali selama kehamilan (Saifuddin,2006) yaitu:

1.      Satu kali trimester pertama

2.      Satu kali trimester kedua

3.      Dua kali trimester ke tiga

2.6.4 Kriteria Keteraturan ANC

a. Pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang-ulang dengan ketentuan sebagai berikut:

        1.Pemeriksaan pertama kali yng ideal sedini mungkin ketika haid nya terlambat satu bulan

2.Periksa ulang 1 x sebelum sampai kehamilan 7 bulan

        3. Periksa ulang 2 x sebulan sampai kehamilan 9 bulan

4.Pemeriksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan

5.Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

b. Berdasarkan keterangan di atas dapat di simpulkan bahwa, ibu hamil secara ideal melaksanakan
perawatan kehamilan maksimal 13-15 kali. Dan minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada
trimester II dan dua kali pada trimester III, Namun jika terdapatt kelainana dalam kehamilannya, maka
frekuensi pemeriksaan di sesuaikan menurut kebutuhan masing-masing sehingga dapat di simpulkan
bahwa dikatakan teratur juka ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan >4 kali kunjungan, kurang
teratur : pemeriksaan kehamilan 2-3 kali kunjungan dan tidak teratur jika ibu hamil hanya melakukan
pemeriksaan kehamilan < 2 kali kinjungan.

2.6.5 Dampak Ibu Hamil Tidak ANC

1. Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan

2. Meningkatkan angka mortalitas dan mortabilitas ibu


3. kelaianan fisik yang terjadi pada saat persalaman tidak dapat dideteksi secara

dini.

BAB III

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN

3.1.      Definisi

Asuhan kebidanan adalah aktifitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan kepada klien yang
membutuhkan atau mempunyai permasalahan dalam bidang pengetahuan

Dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien, bidan menggunakan metode pendekatan dan
pemecahan masalah dengan difokuskan pada suatu proses sistematis dan analisis dalam memberikan
asuhan kebidanan. Kita menggunakan 7 langkah management kebidanan menurut Varney, yaitu :

I.              Pengkajian

II.           Identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan

III.        Identifikasi diagnosa, dan masalah potensial

IV.        Identifikasi kebutuhan segera

V.           Intervensi/pengembangan rencana

VI.        Implementasi

VII.     Evaluasi

3.2.      Management Kebidanan Varney

I.Pengkajian Data

A.Data Subyektif

1.  Biodata

a.       Nama ibu dan suami


Ditanyakan nama dengan tujuan agar dapat mengenal / memanggil penderita atau ibu dan tidak keliru
dengan penderita-penderita yang lain.

b.      Usia ibu dan Suami

Hal ini terutama untuk mengetahui keadaan ibu, terutama pada kehamilan pertma kali atau primipara.
Apakah ibu itu termasuk primipara biasa atau primipara tua, atau

untuk mengetahui apakah ibu mempunyai resiko tinggi atau tidak (umur < 16 tahun atau 35 tahun).

c.       Agama

Hal ini ditanyakan berhubungan dengan perawatan penderita atau kepercayaan klien dalam beragama.
Dalam keadaan yang gawat ketika memberikan pertolongan dan perawatan dapat diketahui dengan siapa
harus berhubungan, misalnya pada Islam memanggil kyai, agama kristen memanggil pendeta/pastur.

d.      Pendidikan

Untuk  mengetahui tingkat pengetahuan ibu dan suami sebagai dasar dalam memberikan KIE.

e.       Pekerjaan

Yang ditanyakan pekerjaan suami dan ibu sendiri.Menanyakan pekerjaan ini untuk mengetahui
bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi penderita itu agar nasehat kita nanti sesuai.

f.       Suku bangsa

Untuk mengetahui statistik tentang kehamilan.Mungkin juga untuk menentukan prognosa kehamilan
dengan melihat keadaan panggul.Misal wanita Asia dan Afrika biasanya mempunyai panggul bundar dan
normal bagi persalinan dan biasanya wanita dan berat panggulnya ukuran melintang lebih panjang tetapi
ukuran muka belakang lebih kecil.

g.      Alamat

Untuk mengetahui ibu itu tinggal dimana, menjaga kemungkinan bila ada ibu yang namanya
bersamaan.Ditanyakan alamatnya agar dapat dipastikan ibu yang mana yang hendak ditolong.

2.      Status perkawinan

Ditanyakan kepada ibu itu berapa lama dan berapa kali kawin.Ini untuk membantu menentukan
bagaimana keadaan alat kelamin dalam ibu tersebut.

3.      Keluhan utama

Keluhan yang dirasakan oleh klien saat ini atau yang menyebabkan klien datang ke RS.

4.      Riwayat kebidanan

Ditanyakan tentang keadaan menstruasi yang lalu kapankah menarche terjadi pada
ibu, waktu umur berapa? Untuk mengetahui keadaan kelamin dalam, normal atau tidak.Apakah kalau
datang menstruasi terasa amat sakit?Berapa lama menstruasi?Bagaimana keluarnya?Kapan menstruasi
yang akhir? Keterangan ini digunakan untuk membantu diagnosa lamanya kehamilan dan untuk menduga
kapankah kira-kira anak akan dilahirkan.

5.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

a.       Kehamilan : Untuk mengetahui apakah ibu sebelumnya pernah hamil berapa, saat hamil ada resiko
atau penyakit kehamilan atau tidak.

b.      Persalinan : Meliputi jenis persalinan ditolong siapa dimana dan bagaimana keadan bayi persalinan
(BB/PB) waktu persalinan ada penyakit atau tidak.

c.       Nifas : Meliputi ada tidaknya penyakit/gangguan selama masa nifas dan laktasi.

Bagaimana penyakit waktu kehamilan, persalian dan nifas yang kita dapat diantisipasi dengan segera oleh
petugas kesehatan sehingga komplikasi tidak terjadi.

6.      Riwayat kehamilan sekarang

Untuk mengetahui apakah ibu pernah memeriksakan kehamilannya, dimana, sudah berapa kali, keluhan
saat hamil muda dan tua, mendapatkan suntik TT berapa kali, penyuluhan apa saja yang pernah didapat.

7.      Riwayat kesehatan yang lalu

Untuk mengetahui apakah ibu pernah menderita penyakit salah satu faktor predisposisi misal : myoma
uteri.

8.      Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah dikeluarga mempunyai penyakit menurun dan menahun maupun menular.

9.      Pola kebiasaan sehari-hari

Untuk mengetahui kebiasaan ibu yang dilakukan ibu selama hamil dan saat hamil

a.       Pola nutrisi

Hal-hal yang ditanyakan bagaimana nafsu makannya, berapa kali makannya dalam sehari, jumlah
minumnya, ditanyakan pola-pola makan selama hamil karena makanan dan minuman merupakan salah
satu faktor penting didalam pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempertahankan kondisi klien.

b.      Pola eliminasi

Apakah ibu selama hamil dan sebelum hamil BAB/BAK ada keluhan atau tidak

lancar atau tidak, berapa kali frekuensi dalam 1 hari.

c.       Pola aktivitas

Data yang perlu ditanyakan adalah bagaimana kegiatan sebelum hamil dan saat hamil.
d.      Pola personal hygiene

Yang ditanyakan adalah bagaimana menjaga kebersihan tubuhnya seperti : berapakali mandi dalam
sehari, ganti baju dalam sehari, gosok gigi dalam sehari, keramas dalam seminggu.

e.       Pola istirahat

Ditanyakan berapa jam tidur siang dan malam sebelum hamil dan saat hamil.

10.  Riwayat psikososial

Yang ditanyakan adalah bagaimana keadaan psikis saat ini, bagaimana hubungan klien dengan keluarga
dan tetangga, bagaimana tentang kehamilannya saat ini.

B.     Data Obyektif

1.       Pemeriksaan fisik umum

a.      Keadaan umum

Untuk mengetahui keadaan secara keseluruhan yaitu meliputi kesadaran, postur tubuh, ara berjalan, raut
wajah.

b.      Tanda-tanda vital

Untuk mengetahui/mendeteksi dini adanya penyulit atau komplikasi

2.       Pemeriksaan fisik umum

a.      Inspeksi

Untuk mengetahui kesimetrisan, kebersihan, serta keabnormalan dan kenormalan pada tubuh yang
meliputi : kepala, muka, mata, hidung, mulut/gigi, telinga, leher, dada/payudara, ketiak, perut, anus,
ekstrimitas.

b.      Palpasi

Untuk mengetahui ada tidaknya nyeri tekan, pembesaran kelenjar dan kekonsistensian. Pemeriksaannya
meliputi : leher, dada/payudara, perut.

c.      Auskultasi

Untuk mengetahui ada tidaknya bunyi yang normal/abnormal.

d.     Perkusi

Untuk mengetahui reflek patella positif/tidak

3.       Pemeriksaan penunjang
Untuk membantu dalam penentuan diagnosa dan pemberian pengobatan

II.      Interpretasi Data (Identifikasi Diagnosa dan Masalah)

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa dari data subyektif dan data
obyektif kemudian masalah dan kebutuhan saat itu.

2.       Masalah          : muncul dari psiko, sosio, spiritual, culture dan lain-lain

3.       Kebutuhan      :

 -     Istirahat yang cukup

-          Tanda-tanda bahaya kehamilan TM III

-          Gizi Ibu hamil

III.        Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

Untuk mengetahui/menentukan diagnosa/masalah potensial berdasarkan interpretasi data yang benar atas
data-data yang telah dikumpulkan.

IV.        Identifikasi Kebutuhan Segera

Untuk mengetahui tindakan segera yang dibutuhkan untuk menangani adanya komplikasi atau penyulit.

V.           Intervensi

Untuk menentukan tujuan, kriteria dari diagnosa yang ditentukan kemudian menentukan rencana yang
akan dilakukan.

Tujuan          : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan Ibu mengerti dan


menerima penjelasan yang diberikan petugas.

Kriteria        :Ibu dapat mengulang penjelasan yang diberikan.

Intervensi

1.       Lakukan pendekatan terapeutik pada pasien dengan komunikasi terapeutik

Dengan komunikasi dapat terjalin kerjasama dan kepercayaan pasien terhadap tenaga kesehatan.

2.       Beri penjelasan tentang keadaan kehamilannya

Penjelasan informasi tentang keadaan kehamilannya.

3.       Jelaskan pada pasien tentang bahaya kehamilan TM III

Menambah pengetahuan dan untuk mengantisipasi Ibu kapan harus segera ke RS.
4.       Beri penjelasan tentang mengkonsumsi menu seimbang dan manfaatnya

Konsumsi menu seimbanga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu perkembangan janin.

5.       Anjurkan untuk istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup bisa membuat sirkulasi darah menjadi lancar dan membuat relaksasi.

6.       Anjurkan Ibu untuk kontrol 1 minggu sekali

Memantau kehamilan baik kondisi kesehatan Ibu dan janin.

VI.    Implementasi

Pelaksanaannya sesuai dengan intervensi

VII.     Evaluasi

Mengacu pada kriteria hasil

a)      Ibu memahami dan mengerti penjelasan yang diberikan petugas.

b)      Pemeriksaan kehamilan tidak ada kelainan


3.3.CONTOH KASUS

ASUHAN KEBIDANAN  IBU HAMIL

PADA Ny.K UMUR 25 TAHUN G1 P0 A0 Ah0 UK 16+5 MINGGU

DI BPM WAYAN WITRI , SLEMAN

No. Register                                              :  203867

Masuk RS/PKM/BPM Tanggal/Pukul      :  Wayan Witri      25– 05 – 2014 / 18.30

Dirawat di ruang                                       :  RUANG PERIKSA


I.       PENGKAJIAN DATA, Tanggal/Pukul : 25 – 05 – 2014 / 18.32      Oleh : Bidan

A.    Biodata                          Ibu                                        Suami

1.           Nama                        : Ny.Komunah                                                Tn. Amirudin

2.           Umur             : 25 Tahun                                           25 Tahun

3.           Agama          : Islam                                                 Islam

4.           Suku/bangsa  : Jawa / Indonesia                               Jawa / Indonesia

5.           Pendidikan    : SMP                                                  SMA

6.           Pekerjaan      : Ibu Rumah Tangga                           Swasta

7.           Alamat          : Kalangan 15/4, Maguwoharjo          Kalangan 15/4, Magwoharjo

                                Sleman.                                             Sleman.

B.     Data Subjektif

1.           Alasan datang/dirawat

                  Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya

2. Keluhan utama

                   Ibu mengatakan tidak ada keluhan

3. Riwayat menstruasi

Menarche        :12 tahun                                 Siklus              : 30 hari

Lama               : 6 hari                                     Teratur             : Teratur

Sifat darah      : Cair                                       Keluhan           : Tidak ada

4.         Riwayat perkawinan

Status perkawinan    : Sah                           Menikah ke                             : 1

Lama                         : 1 Tahun                     Usia menikah pertama kali      : 24 tahun


5.         Riwayat obstetrik : G1P0 A 0Ah0

Ham Persalinan Nifas


il ke
Tanggal Umur Jenis Penolo Komplik J BB Lakta Komplik
kehamil persalin ng asi K lahi si asi
an an r

1 HAMIL
SEKARA
NG

6.         Riwayat kontrasepsi yang digunakan

N Jenis Pasang Lepas


o kontrasepsi
Tangga Oleh tempat keluhan Tanggal Oleh Tempat Alasan
l

Ibu  mengatakan  tidak  pernah  menggunakan alat kontrasepsi apapun

7.         Riwayat Kehamilan Sekarang

a.  HPHT : 28-01-2014         HPL : 05-10-2014       UK : 16+5 Minggu      

b.  ANC pertama umur kehamilan    :4 minggu

c.  Kunjungan ANC

Trimester I 

Frekuensi              : 1 kali

             Keluhan                : Mual Muntah                       

                   Komplikasi           : Tidak ada

             Terapi                   : Folaxin 1x1 , B6 2x1

             Trimester II

Frekuensi              : 1 kali

             Keluhan                : Tidak ada

             Komplikasi           :Tidak ada

             Terapi                   : Tidak ada
Trimester III

 Frekuensi             :Tidak ada

             Keluhan                : Tidak ada

             Komplikasi           : Tidak ada

             Terapi                   : Tidak ada

d.  Imunisasi TT : 3 kali                    

TT 1 : Tanggal      SD

TT 2 : Tanggal       CATEN

TT 3 : Tanggal      2014

TT 4 : Tanggal      Tidak ada

TT 5 : Tanggal      Tidak ada

e.  Pergerakan janin selama 24 jam(dalam sehari)

Ibu mengatakan belum merasakan gerakan janin .

8.         Riwayat kesehatan

a.    Penyakit yang pernah/sedang diderita (menular, menurun dan menahun)


- Ibu mengatakan tidak pernah / sedang menderita penyakit menular (PMS,TBC), menurun (Asma, DM),
dan menahun (Jantung).

b.  Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga (menular, menurun dan menahun).


- Ibu mengatakan dari keluarga Ibu ataupun Suami tidak pernah / sedang menderita penyakit menular
(PMS,TBC), menurun (Asma, DM), dan menahun (Jantung).

c.       Riwayat keturunan kembar

-Ibu mengatakan dari keluarga Ibu ataupun Suami tidak ada riwayat keturunan kembar.
d.      Riwayat operasi
-Ibu mengatakan tidak pernah operasi apapun

e.       Riwayat alergi obat


-Ibu mengatakan tidak ada alergi obat apapun

9.      Pola pemenuhan kebutuhan

Sebelum hamil                                                    Saat hamil

a.         Nutrisi

Makan                                                                

Frekuensi              : 3 x/hari                                  4 x/hari

Jenis                     : Nasi sayur sop tahu               Nasi sayur bayam ikan           

Porsi                     :1 Piring                                   1 Piring                       

Pantangan                        : Tidak ada                              Tidak ada                   

Keluhan                : Tidak ada                              Tidak ada                   

Minum

Frekuensi              : 6 x/hari                                  8x/hari

Jenis                     : Air Mineral,kopi,teh. Air Mineral , Susu,teh, manis

Porsi                     : 1 Gelas                                  1 Gelas

Pantangan                        : Tidak Ada                             Tidak Ada

Keluhan                : Tidak Ada                             Tidak Ada

b.    Eliminasi

BAB                                                                    

Frekuensi              : 2 x/hari                                  1 x/hari

Warna                   : Kuning , kecoklatan              Kuning , kecoklatan

Konsistensi           : Lembek                                 Lembek
Keluhan                : Tidak Ada                             Tidak Ada

BAK                                                                   

Frekuensi              :  4x/hari                                  6x/hari

Warna                   :  Kuning Jernih                       Kuning Jernih

Konsistensi           : Cair                                      Cair

Keluhan                : Tidak Ada                             Tidak Ada

c.    Istirahat

Tidur siang                                                        

Lama                    : 2 Jam                                     1 Jam  

Keluhan                : Tidak Ada                             Tidak Ada

Tidur malam                  

Lama                    : 8 Jam                                      7 Jam 

Keluhan                : Tidak Ada                             Tidak Ada

d.   Personal Hygiene

Mandi                   : 2 x/hari                                  2 x/hari                                   

Ganti pakaian       : 2 x/hari                                  2 x/hari

Gosok gigi            : 2 x/hari                                  2 x/hari                                   

Keramas               : 4 x/minggu                            3x/minggu

e.    Pola seksualitas

Frekuensi              : 3 x/minggu                2x/minggu

Keluhan                : Tidak Ada                 Tidak Ada

f.     Pola aktivitas (terkait kegiatan fisik, olah raga)

- Ibu Mengatakan melakukan Aktivitaspekerjaan rumah tangga sendiri dan kadang dibantu suaminya, ibu
mengatakan cepat lelah

10.     Kebiasaan yang mengganggu kesehatan (merokok, minum jamu, minuman beralkohol)

-Ibu mengatakan tidak mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan seperti Merokok, Minum
Jamu dan Minum Minuman Beralkohol.
11.     Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga terhadap kelahiran,
dukungan keluarga, hubungan dengan suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan
sosial, keadaan ekonomi keluarga

-          Ibu mengatakan suami dan keluarga senang dan menerima kehamilannya

-          Ibu mengatakan hubungannya dengan keluarga, Suami, dan Tetangga baik

-          Ibu mengatakan berencana melahirkan di BPM

-          Ibu mengatakan berencana memberikan Asi-eksklusif

-          Ibu mengatakan merawat bayinya sendiri

-          Ibu mengatakan rajin beribadah dan aktif dalam kegiatan sosial ditempat tinggalnya

-          Ibu mengatakan ekonomi dalam keluarga mencukupi

12.     Pengetahuan ibu (tentang kehamilan, persalinan, nifas)

-Ibu mengatakan telah mendapatkan informasi tentang kehamilan, persalinan, dan nifas dari buku KIA
dan di jelaskan oleh ibu bidan.

13.     Lingkungan yang berpengaruh (sekitar rumah dan hewan peliharaan)

-       Ibu mengatakan tidak mempunyai hewan peliharaan

-       Ibu mengatakan disekitar lingkungan tempat tinggal bersih

C.  Data Objektif

1.         Pemeriksaan umum

Keadaan umum         : Baik  

Kesadaran                 : Composmentis

Status emosional       : Stabil

Tanda vital                :

Tekanan darah             : 110 /70 mmHg               Nadi    : 80x/menit

Pernafasan                   : 20x/menit                  Suhu    : 36,50 C x/menit

BB                               : 54 kg                         TB       : 152 cm


2.                  Pemeriksaan Fisik

Kepala           : Simetris, tidak ada benjolan , tidak ada nyeri tekan , kulit kepala bersih, rambut hitam dan
bersih, tidak ada ketombe

Wajah             : Simetris, Oval , tidak ada oedema,tidak ada cloasma gravidarum,  tidak pucat

Mata              : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada sekret

Hidung          : Tidak ada sekret, tidak ada polip, lubang hidung bersih

              Mulut            : Mukosa bibir lembab, tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, gusi
tidak bengkak

Telinga          : Simetris, tidak ada serumen, Pendengaran normal

Leher             : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, vena juguaris, dan pembengkakan kelenjar parotis
dan limfe

Dada             : Tidak Wheezing, tidak ada retraksi dinding dada

Payudara        : Simetris, areola hiperpigmentasi, puting susu menonjol, colostrum belum keluar, tidak ada
benjolan

Abdomen      : Tidak ada bekas luka operasi,  ada linea gravidarum, tidak ada striae gravidarum

Palpasi

Leopold I      : TFU :  ½ simpisis-pusat

Leopold II    : -

Leopold III   : -

Leopold IV   : -

Osborn test   : -

Pemeriksaan Mc. Donald

TFU              : -                                  TBJ      : -

Auskultasi    

Djj                 :     136    x/menit
EkstremitasAtas        : Simetris, tidak ada odema, tidak ada gangguan pergerakan, kuku bersih dan ujung
jari tidak pucat

Ekstremitas Bawah   : Simetris, tidak ada odema, tidak ada gangguan pergerakan, kuku bersih dan ujung
jari tidak pucat, reflek patella positif

Genetalia luar            : Vulva bersih, tidak ada pembesaran kelenjar bartolini,tidak ada bekas luka dan
tidak ada tanda – tanda infeksi

Pemeriksaan panggul : Tidak dilakukan

3.         Pemeriksaan penunjang        Tgl       :                       Pukul   :           WIB

Tidak Ada

4.         Data penunjang

Tidak ada

II.     INTERPRETASI DATA

A.    Diagnosa kebidanan

Seorang Ibu Ny.K umur 25 tahun G1 P0 A0 Ah0 UK 16+5 Minggu dengan keadaan janin hidup.

Data Dasar:

DS :  - Ibu mengatakan berumur 25 tahun

        - Ibu mengatakan haid terakhir tanggal 28-01-2014

        - Ibu mengatakan belum pernah keguguran

- Ibu mengatakan ini kehamilannya pertama

DO : KU : Baik                             Kesadaran : Composmentis    BB: 54 Kg

         R : 20 x/menit                      N : 80 x/menit                         Lila : 25 cm

         S : 36,50 C                            TD : 110/70 mmHg                     TFU : ½ syim-pst

         TB : 152 cm                         HPL : 05 -10-2014                 DJJ   :136 x/menit

         Ballotemen +

                 Mata           : Simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda, tidak ada sekret.
   Payudara    : Simetris, areola hiperpigmentasi, puting susu menonjol, colostrum belum keluar, tidak ada
benjolan

B.     Masalah

Tidak Ada

Data Dasar:

Tidak Ada

III.  IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak Ada

IV.  TINDAKAN SEGERA

A.       Mandiri

Tidak Ada

B.        Kolaborasi

Tidak Ada

C.       Merujuk

 Tidak Ada.

V.    PERENCANAAN     Tanggal : 25 – 05 - 2014         Pukul : 18.42WIB

1.      Beritahu Ibu tentang hasil pemeriksaan

2.      Beritahu ibu tentang nutrisi yang harus dipenuhi ibu selama kehamilan

3.      Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak aktivitas yang berat

4.      Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan TM II

5.      Berikan ibu terapi peroral

6.      Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang

7.      Lakukan dokumentasi

VI.  PELAKSANAAN        Tanggal:25 - 05 - 2014            Pukul : 18.47WIB

1.      Memberitahu ibu tentang keadaan atau kondisi kehamilannya


TD : 110/70 mmHg           S : 36,50C                   

N : 80 x/menit                BB : 54 Kg                  TFU : ½ syim-pst

R : 20 x/menit                TB : 152 Cm               Lila : 25 cm

2.      Memberitahu ibu tentang Gizi seimbang yaitu makan makanan yang mengandung 4 sehat 5
sempurna seperti nasi , sayur hijau , lauk pauk , telur, tahu tempe, buah-buahan dan bisa di tambah
dengan minum susu dan dengan di perbanyak minum air putih.

3.      Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup dan tidak aktivitas yang berat

4.      Memberitahu ibu tentang tanda – tanda bahaya kehamilan TM II seperti pendarahan pervaginam,
demam tinggi, gerakan janin lemah atau berkurang, ketuban pecah sebelum waktunya, pandangan kabur.

5.      Memberikan terapi peroral berupa Suprabion 1 x 1 diminum malam, novakal 1 x 1 di minum pagi

6.      Memberitahu ibu untuk datang kembali 1 bulan lagi atau saat ada keluhan

7.      Mendokumentasikan hasil tindakan

VII.    EVALUASI               Tanggal :25 – 05 - 2014          Pukul : 18.54WIB

1.      Ibu sudah mengerti tentang kondisinya dan janinnya baik dan sehat.

2.      Ibu sudah mengerti tentang Nutrisi yang harus di konsumsi

3.      Ibu sudah mengerti tentang pola istirahat yang cukup dan bersedia tidak melakukan aktivitas berat.

4.      Ibu sudah mengerti tentang tanda – tanda bahaya kehamilan

5.      Ibu bersedia minum obat sesuai dosis yang diberikan

6.      Ibu bersedia datang untuk kunjungan ulang atau jika ada keluhan

7.      Dokumentasi telah dilakukan

Pembimbing Institusi

ZAHRAH ZAKIYAH S.SiT

.............................................

 
 

BAB IV

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil harus dilakukan pengkajian data dengan sangat teliti dan
selengkap mungkin. Data yang diperoleh ini adalah diperlukan untuk melakukan tindakan atau langkah
selanjutnya. Dan dari danalisa data hasil pegnkajian maka akan ditmukan suatu diagnosa atau masalah
dari klien. Kemudian kita lakukan rencana tindakan untuk mengatasi masalah klien dan lakukan diskusi
bersama klien agar klien benar-benar mampu memahami dan melaksanakan rencana tindakan. Tetapi
disini pelaksanaan tindakan haruslah disesuaikan dengan prioritas masalah dan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Kemudian setelah itu kita lakukan evaluasi dari tindakan yang telah dilakukan untuk
melihat dan memberikan penilaian terhadap kelancaran atau berhasil tidaknya asuhan kebidanan yang
telah dilakukan.

B. Saran

1.      Bidan

Bidan dalam melakukan asuhan kebidanan harus sesuai dengan standar asuhan kebidanan sehingga
masalah yang dihadapi klien dapat cepat teratasi.

2.      Klien

Klien harusnya dapat bekerjasama dengan lebih baik dengan petugas kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

·           Ranakusuma, boedisantosa.1999.Kapita Selekta Kedokteran Jilid I : Jakarta.

·           Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan


Neonatal : Jakarta.

·           Sastrawinata, Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran :


Bandung.

·           Manuaba, Ida Bagus Gde. 1992. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan danKeluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan, ECG : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai