Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Konsep Dasar K3,
Hazard dan Pengendaliannya”.
Banyak pihak yang telah turut memberikan motivasi dan bantuan serta bimbingan yang
penulis terima selama proses penulisan makalah ini..
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan kekuatan dan melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya atas segala yang telah kita lakukan.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis
khususnya maupun pembaca pada umumnya,amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................... 5
2.2.3Jenis-jenis hazard............................................................................................................ 18
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................3.2
Saran....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang yang sangat
populer. Bahkan di dalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan
K3 yang artinya keselamatan, dan kesehatan kerja. Menurut Milyandra (2009) Istilah
‘keselamatan dan kesehatan kerja’, dapat dipandang mempunyai dua sisi pengertian.
Pengertian yang pertama mengandung arti sebagai suatu pendekatan pendekatan ilmiah
(scientific approach) dan disisi lain mempunyai pengertian sebagai suatu terapan atau
suatu program yang mempunyai tujuan tertentu. Karena itu keselamatan dan kesehatan
kerja dapat digolongkan sebagai suatu ilmu terapan (applied science). Keselamatan dan
Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya
mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya
penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi. Jadi
dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah
dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang
mungkin terjadi.( Rijanto, 2010 ).
1.2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui tentang Konsep Dasar K3, Hazard dan
Pengendaliannya
b. Tujuan khusus
Dengan penyusunan makalah ini, mahasiswa diharapkan:
- Mampu memahami dan mngetahui tentang konsep dasar K3
- Mampu memahami dan mngetahui tentang Hazard dan Pengendaliannya
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian K3 menurut undang-undang No.1 tahun 1970 (1) adalah upaya dan
pemikiran dalam menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani dan rohani manusia
pada umumnya dan pekerja pada khususnya serta hasil karya budaya 12 dalam
rangka menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang
penerapannya untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan
kesehatan, pencegahan Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan,
pengobatan dan pemberian makan dan minum bergizi.
Tujuan K3 adalah untuk mengamankan sistem kerja dan menjaga well being
pekerja agar kegiatan pekerjaan dapat berlangsung dengan baik, memelihara
kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja,
keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi
lingkungan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kenerja, menjamin kesehatan dan
keselamatan orang lain dalam lingkungan kerja, mengamankan sumber polutan,
menyehatkan lingkungan kerja dan mengefisienkan kegiatan
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas, dan
finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja
dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi aman sepanjang waktu.
Komponen K3 yang perlu diperhatikan, yaitu: Karakteristik
pekerjaan/kegiatan (jenis, ruang lingkup, lamanya kegiatan, tingkat kegiatan),
pengorganisasian dan manajemen pekerjaan, bahan dan alat yang digunakan
melaksanakan kegiatan, karakteristik manusia yang melaksanakan kegiatan.
Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui habatan dalam penerapan K3 dalam dunia pekerja,
hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu :
1. Identifikasi bahaya
2. Analisis
3. Evaluasi
4. Pengendalian
Bahaya atau hazard merupakan segala hal atau sesuatu yang menpunyai
kemungkinan mengakibatkan kerugian baik pada harta benda, lingkungan, maupun
manusia (Budiono, 2003).
Menurut Suardi (2005), bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menjadi penyebab
kerusakan. Ini dapat mencakup substansi, proses kerja dan atau aspek lainnya dari
lingkungan kerja.
Bahaya (hazard) adalah suatu keadaan yang dapat mengakibatkan cidera (injury)
atau kerusakan (damage) baik manusia, properti dan Setiap kegiatan yang dilakukan
tidak ada satupun yang bebas dari resiko yang ditimbulkan dari bahaya, demikian
pula kegiatan yang dilakukan di industri yang dalam proses produksinya
menggunakan proses kimia. Proses kimia pada industri memberikan potensi bahaya
yang besar, potensi bahaya yang ditimbulkan disebabkan antara lain: penggunaan
bahan baku, tingkat reaktivitas dan toksitas tinggi, reaksi kimia, temperatur tinggi,
tekanan tinggi, dan jumlah dari bahan yang digunakan. Potensi bahaya yang
ditimbulkan diperlukan upaya untuk meminimalkan terhadap risiko yang diterima
apabila terjadi kecelakaan (Baktiyar, 2009). Mengingat potensi bahaya yang besar
pada industri yang menggunakan proses kimia, maka diperlukan upaya pengendalian,
sehingga resiko yang ditimbulkan pada batas-batas yang dapat diterima melalui Risk
Assessment. lingkungan (Baktiyar, 2009)
2.2.2 Komponen Bahaya
- Karakteristik material
- Bentuk material
- Hubungan pemajanan dan efek
- Jalannnya pemajanan dari proses individu
- Kondisi dan frekuensi penggunaan
- Tingkah laku pekerja
(Safety hazard) dapat menimbulkan dampak cidera, kebakaran, dan segala kondisi
yang dapat menyebabkan kecelakaan di tempat kerja.
a. Mechanical Hazard, bahaya yang terdapat pada benda atau proses yang bergerak
yang dapat menimbulkan dampak, seperti tertusuk, terpotong, terjepit, tergores,
terbentur, dan lain-lain.
c. Chemical Hazard, bahaya bahan kimia baik dalam bentuk gas, cair, dan padat yang
mempunyai sifat mudah terbakar, mudah meledak, dan korosif.
Bahaya kesehatan (health hazard) fokus pada kesehatan manusia.Bahaya Keselamatan
kerja dapat berupa bahaya fisik, kimia, bahaya berkaitan dengan ergonomi,
psikososial, elektrik, berdampak pada keselamatan kerja, misalnya cedera, kebakaran,
ledekan, pemajanan terjadi pada waktu singkat.
-Hazard Kimia ialah kecederaan akibat sentuhan dan terhidu bahan kimia.Contohnya
bahan-bahan kimia seperti asid, alkali, gas, pelarut, simen, getah sintetik, gentian kaca,
pelekat antiseptik, aerosol, insektisida, dan lain-lain.. Bahan-bahan kimia tersebut
merbahaya dan perlu diambil langkah - langkah keselamatan apabila mengendalinya.
-Hazard biologi, misalnya yang berkaitan dengan mahluk hidup yang berada
di lingkungan kerja seperti virus, bakteri, tanaman, burung, binatang yang dapat
menginfeksi atau memberikan reaksi negative kepada manusia.
-Hazard ergonomi yang termasuk didalam kategori ini antara lain desain
tempat kerja yang tidak sesuai, postur tubuh yang salah saat melakukan
aktifitas, desain pekerjaan yang dilakukan, pergerakan yang berulang-ulang
-Hazard Mekanis, semua jenis bahaya yang berasal dari benda-benda bergerak atau
bersifat mekanis. Contoh : mesin-mesin pemotong, bahaya getaran.
-Pelatihan
Ruang lingkup proses manajemen risiko terdiri dari: penentuan konteks kegiatan yang
akan dikelola risikonya, identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko,
pengendalian risiko, pemantauan dan telaah ulang, koordinasi dan komunikasi.
Manajemen risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari
suatu rangkaian kegiatan: penetapan konteks, identifikasi, analisa, evaluasi,
pengendalian serta komunikasi risiko. Proses ini dapat diterapkan di semua tingkatan
kegiatan, jabatan, proyek, produk ataupun asset. Manajemen risiko dapat memberikan
manfaat optimal jika diterapkan sejak awal kegiatan. Walaupun demikian manajemen
risiko seringkali dilakukan pada tahap pelaksanaan ataupun operasional kegiatan.
3. Implementasi Program
4. Tinjauan Manajemen
Tinjauan sistem manajemen risiko pada tahap yang spesifik, harus dapat
memastikan kesesuaian kegiatan manajemen risiko yang sedang dilakukan dengan
standar yang digunakan dan dengan tahap-tahap berikutnya.
Manajemen risiko adalah bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen proses.
Manajemen risiko adalah bagian dari proses kegiatan didalam organisasi dan
pelaksananya terdiri dari mutlidisiplin keilmuan dan latar belakang, manajemen
risiko adalah proses yang berjalan terus menerus.
-Evaluasi risiko; Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar.
Setelah itu tingkatan risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan
prioritas manajemennya. Jika tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut
masuk ke dalam kategori yang dapat diterima dan mungkin hanya memerlukan
pemantauan saja tanpa harus melakukan pengendalian.
-Monitor dan Review; Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko
yang dilakukan serta mengidentifikasi perubahan-perubahan yang perlu dilakukan.
-Komunikasi dan konsultasi; Komunikasi dan konsultasi dengan pengambil
keputusan internal dan eksternal untuk tindak lanjut dari hasil manajemen risiko yang
dilakukan.
. Konsekuensi
Akibat dari suatu kejadian yang dinyatakan secara kualitatif atau kuantitatif,
berupa kerugian, sakit, cedera, keadaan merugikan atau menguntungkan. Bisa
juga berupa rentangan akibat-akibat yang mungkin terjadi dan berhubungan
dengan suatu kejadian.
. Biaya
Dari suatu kegiatan, baik langsung dan tidak langsung, meliputi berbagai dampak
negatif, termasuk uang, waktu, tenaga kerja, gangguan, nama baik, politik dan
kerugian-kerugian lain yang tidak dinyatakan secara jelas.
. Kejadian
Suatu peristiwa (insiden) atau situasi, yang terjadi pada tempat tertentu selama
interval waktu tertentu.
. Frekuensi
Ukuran angka dari peristiwa suatu kejadian yang dinyatakan sebagai jumlah
peristiwa suatu kejadian dalam waktu tertentu. Terlihat juga seperti kemungkinan
dan peluang
. Bahaya (hazard)
Faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu dan mempunyai potensi untuk
menimbulkan kerugian.
. Monitoring/ Pemantauan
Pengecekan, Pengawasan, Pengamatan secara kritis, atau Pencatatan kemajuan
dari suatu kegiatan, tindakan, atau sistem untuk mengidentifikasi perubahan-
perubahan yang mungkin terjadi.
. Probabilitas
. Risiko Ikutan
. Risiko
Peluang terjadinya sesuatu yang akan mempunyai dampak terhadap sasaran. Ini
diukur dengan hukum sebab akibat. Variabel yang diukur biasanya probabilitas,
konsekuensi dan juga pemajanan.
. Analisis risiko
. Penilaian risiko
. Pengendalian risiko
. Evaluasi risiko
. Identifikasi Risiko
. Pengurangan Risiko
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Jagalah keselamatan anda dalam kondisi yang aman dan patuhilah pada peraturan
rambu lalu lintas agar tidak terjadi kecelakaan dan mengurangi risiko kecelakaan.
DAFTAR PUSTAKA
sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com
http://ilmuk3.blogspot.com/2010/09/sejarah-perkembangan-k3_07.html
http://www.updatenya.com/2012/12/sejarah-perkembangan-k3-di-dunia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko
http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/124267-S-5668-Studi%20terhadap-Literatur.pdf
healthsafetyprotection.com/…dasar-keselamatan-kerja
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-12483-Chapter1.pdf
http://s2informatics.files.wordpress.com/2007/11/introduction.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja