Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Ibu hamil trimester kedua yakni msa kehamilan pada minggu ke-14 sampai dengan minggu
ke-24 kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya sudah tampak jelas, ibu hamil dan
keluarganya sudah mengatur waktunya untuk kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada
trimester kedu ini tidak memiliki permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada
masa ini ketika memeriksakan kehmilannya mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari
keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan bgin dari perubahan yang terjadi
pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Adalah penting bagi seorang perawat untuk
membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya.
Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedu ini tidak
mengancam keselamatan jiwa, namun hal tersebut bisa sangat menjemukan dan menyulitkan
bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang berbgai macam keluhannya
dan membantu mencari cara untuk mengatasinya. Untuk itu diperlukan asuhan keperawatan yang
tepat oleh seorang  perawat agar ibu hamil pada trimester kedu ini dapat menikmati
kehamilannya.

1.2  Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari trimester kedua kehamilan ?


2. Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
3. Apa saja masalah-masalah yang terjadi pada ibu hamil trimester kedua?
4. Bagaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil trimester kedua

1.3  Tujuan

1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui secara umum tentang ibu hamil trimester kedua.

2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui dan memahami secara khusus tentang asuhan keperawatan pada ibu
hamil trimester kedua.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1              Definisi Kehamilan Trimester 2


Kehamilan trimester kedua adalah masa kehamilan sejak minggu ke 14 sampai dengan
minggu ke 28. Kehamilan Trimester kedua merupakan kehamilan yang terjadi pada kehamilan
antara 16 – 24 minggu (4 – 6 bulan) (Wiknjosastro, 2007)

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu atu 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan,
triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ketuju sampai 9
bulan. Jadi ibu hamil trimester kedua yakni pada bulan keempat sampai keenam tepatnya pada
minggu ke-14 sampai dengan minggu ke-24 kehamilan.

Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial
dalam keluarga, jarang seorang ahli medik terlatih yang begitu terlibat dalam kondisi yang
biasanya sehat dan normal.Mereka menghadapi suatu tugas yang tidak biasa dalam memberikan
dukungan pada ibu dan keluarganya dalam rencana menyambut anggota keluarga baru, memantu
perubahan-perubahan fisik norml yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin.Juga mendeteksi
serta mentalaksanakan setiap kondisi yang tidak normal.Pada umumnya kehamilan berkembang
dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun
kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa
kehamilan akan menjadi masalah. Sistem penilaian risiko tidak dapat memprediksi apakah ibu
hamil akan bermasalah selama hamilnya. Oleh karena itu pelayanan / asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal.

2.2              Perubahan Fisik Ibu Hamil Trimester Kedua


1.    Uterus
Melalui pemeriksaan Leopold I
o Usia 16 minggu: Berbentuk bulat, kavum uteri diisi oleh ruang amnion yang berisi janin,
dan tinggi fundus uteri kira – kira terletak diantara simfisis dan pusat
o Usia 20 minggu: tinggi fundus uteri kira – kira 3 jari diatas pusat
o Usia 24 minggu: tinggi fundus uteri kira – kira tepat setinggi pusat

2
2.    Vagina
Meningkatnya kongesti vaskular organ vagina dan pelvik menyebabkan peningkatan sensitifitas
yang sangat berarti.Jadi antara bulan ke-4 dan ke-7 kehamilan memungkinkan tingginya derajat
rangsangan seksual.

2.3              Perubahan Psikologis Ibu Hamil Trimester Kedua


Trimester II biasanya adalah saat ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudh terbiasa dengan kadar
hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena kehamilannya pun berkurang. Perut ibu
belum terlalu besar sehingga belum dirsakan sebagai beban.Ibu sudah menerima kehamilannya
dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif.Pada trimester ini
pula ibu mulai dapat merasakan gerakan janin (Quickening), dan ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya sebagai seseorang di luar dirinya sendiri.Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester I dan merasakan
meningkatnya libido.

2.4              Perkembangan Janin pada Ibu Hamil Trimester Kedua


Minggu ke- Perkembangan Janin
14       Sistem otot semakin kuat.
      Sistem saraf mulai berfungsi.
      Pembuluh darah mulai berkembang.
15       Tangan mulai bisa mengepal.
      Berat janin mencapai 200 gr.
      Kaki sudah mulai menendang.
16       Sistem muskuloskeletal sudah matang
      Sistem saraf mulai melaksanakan control
      Pembuluh darah berkembang dengan cepat, tangan janin dapat
mengenggam
      Kaki menendang dengan aktif, semua organ mulai matang dan
tumbuh
      Panjang ubun-ubun bokong telah mencapai 12 cm
      Berat janin sekitar,2 kg
      Denyut jantung janin dapat didengar dengan doppler
      Pankreas telah memproduksi insulin
18       Adanya lapisan lemak yang melindungi janin.
      Rambut-rambut halus menutupi tubuh dan memelihara
kelembaban kulit.
19       Tumbuh alis, bulu mata dan rambut.

3
20       Janin mulai memiliki pola tidur secara teratur.
      Janin mulai menendang, menghisap dan menggeliat.

22       Kerangka berkembang dengan pesat.


23       Kelopak mata mulai membuka dan menutup.
24       Berat janin berkisar 700 sampai 800 gr.
      Kulit kemerahan dan keriput.
      Terbnetuk kelenjar keringat.

2.5              Ketidaknyamanan Ibu Hamil Trimester Kedua


Ketidaknyamanan yang dialami oleh ibu hamil trimester kedua yaitu:
No. Ketidak nyamanan Fisiologis
1. Pigmentasi yang mendalam, Melanocyt, stimulating hormon (dari
jerawat, kulit berminyak. pituitary anterior)

2. Spider nevi (Telangi ectasis) Jaring-jaring setempat sampai dengan


kelihatan selama trimester II/III arteriola (arteri terakhir) dari
pada leher, thorax, wajah dan penambahan konsentrasi estrogen
lengan.
3. Erytema telapak tangan terjdi Bercak kemerahan menyebar pada
pada 50% wanita hamil, yang telapak tangan dan menutupi kulit yang
menyertai spider nevi. berlebihan dan ujung jari yang
disebabkan oleh faktor predisposisi
genetis dan hyper estrogen.

4. Palpitasi tidak diketahui, tidak disertai oleh


cardiacpersisten yang irregular
5. Supinehypotensi (symdroma Disebabkan oleh tekanan uterus yang
aorta vena cava) dan bradicard. hamil atas vena cava ascenden saat
terlentang mengurangi aliran darah
uterus-plasenta dan perfusi renal

6. Pusing dan sinkrope (orthostatik Vasomotor lability atau psotural


hypotensi) yang menetap selama hypotensi dari hormon, pada kehamilan
hamil yang terakhir mungkin disebabkan oleh
vena yang statis pada extremitas bawah.

7. Rasa panas dalam perut Progesteron memperlambat motilitas

4
(pvrosis/acid indigestion), gastrointestinal tract dan pencernaan
sensasi panas pada bagian bawah membalikkan peristaltik; merelaxasi
dada atau bagian atas abdomen, spincter cardiac; dan memperlambat
kadang-kadang dengan waktu buang air besar, memindahkan
bersendawa sedikit naik rasa isi perut ke atas dan ditekan oleh
cairan. pembesaran uterus.

8. Konstipasi – Terjadi 50% pada Motilitas gastrointestinal tract


semua wanita hamil. diperlambat oleh progesteron, akibat
peningkatan resorbsi air dan
pengeringan feces, tekanan intestinal
karena semakin membesarnya uterus
predisposisi konstipaso karena
suplementasi zat besi oral.
9. Kembung dan bersendawa berkurangnya motilitas gastrointestinal
akibat hormon, memberikan peluang
bakteri untuk memproduksi gas;
menelan udara.
10. Sakit kepala ketegangan emosional (biasanya lebih
dari vasculer migrain headache) nyeri
mata (kelainan refraksi)vasculer
engorgement dan sumbatan sinus dari
stimulasi hormon

11. Nyeri sekitar ligamen Ligamen yang menciut / tertekan


(kelemahan) disebabkan oleh pembesaran uterus.
Nyeri sendi, pinggang dan tekanan
pelvic, hypermobilitas sendi

2.6         Anatomi Dan Fisiologi


A. Anatomi Reproduksi Wanita
1. Genetalia Eksterna (vulva)
Yang terdiri dari:
a.       Tundun (Mons veneris)
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan dan lemak, area ini
mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi lemak,
terletak di atas simfisis pubis.

b.      Labia Mayora

5
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di
bagian bawah dan membentuk perineum. Labia mayora bagian luar tertutup rambut, yang
merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa
rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia
mayora pada wanita dewasa  panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal 1 – 1,5 cm. Pada
anak-anak kedua labia mayora sangat berdekatan.

c.       Labia Minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora), tanpa
rambut.

d.      Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil. Glans clitoridis
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif.
Analog dengan penis pada laki-laki. Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan
panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.

e.       Vestibulum (serambi)
Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada vestibula
terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2 buah muara
kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi
untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar
bartholini juga menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-
bakteri patogen.

f.       Himen (selaput dara)


Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi sabagian
besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang
berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada
yang seujung jari, ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali
dapat terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior.

g.      Perineum (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot
muskulus levator ani dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja
dari sphincter ani.

2. Genetalia Interna
a. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva.
6
Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus
levator ani, oleh karena itu dapat dikendalikan.Vagina terletak antara kandung kemih dan
rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan
pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi.
Fungsi utama vagina:
1.    Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi.
2.    Alat hubungan seks.
3.    Jalan lahir pada waktu persalinan.

b. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis minor diantara kandung kemih dan
rektum. Dinding belakang dan depan dan bagian atas tertutup peritonium, sedangkan
bagian bawah berhubungan dengan kandung kemih.Vaskularisasi uterus berasal dari
arteri uterina yang merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna (arterihipogastrika
interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1.    Korpus uteri : berbentuk segitig
2.    Serviks uteri : berbentuk silinder
3.    Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.
Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat
dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas. Ukuran anak-
anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil.
Uterus dapat menahan beban hingga 5 liter.
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan :

a.    Peritonium
Meliputi dinding rahim bagian luar. Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan
yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi
tuba dan mencapai dinding abdomen.

b.    Lapisan otot
Susunan otot rahim terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah, dan lapisan
dalam. Pada lapisan tengah membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim.
Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot
ini membentuk angka delapan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit
rapat, dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah.
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum, yang merupakan
batas dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana
terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut
7
isthmus. Isthmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat
persalinan.

c.    Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar
endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium
ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat konsepsi
endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga memungkinkan terjadi
implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan
cairan secara terus-menerus, sehingga dapat membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam
tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang
menyangga, tonus otot-otot panggul.
Ligamentum yang menyangga uterus adalah:
1.    Ligamentum latum
Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopii.

2.    Ligamentum rotundum (teres uteri)


Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya menahan uterus dalam posisi
antefleksi.

3.    Ligamentum infundibulopelvikum
Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.

4.    Ligamentum kardinale Machenrod


Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.Tempat masuknya pembuluh darah
menuju uterus.

5.    Ligamentum sacro-uterinum
Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale Machenrod menuju os.sacrum.

6.    Ligamentum vesiko-uterinum
Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus
saat hamil dan persalinan.

d.   Tuba Fallopii
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan panjang 12 cm dan diameternya antara
3 sampai 8 mm. fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap ovum yang di
lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat
terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai
mencapai bentuk blastula yang siap melakukan implantasi.
8
e.       Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di bawah tuba
uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap bulan
sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan
(hari ke-14) siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel de graaf dan
mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan, wanita memiliki cadangan ovum sebanyak
100.000 buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:
a.       Memproduksi ovum
b.      Memproduksi hormone estrogen
c.       Memproduksi progesteron

B. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita


Hormon Reproduksi pada wanita :
a.    Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar
sel ovum.
b.    Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.
c.    Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan
sel ovum).
d.   Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH

2.7 Tanda-Tanda Peringatan Trimester II

No. Tanda dan gejala Kemungkinan penyebab


1. Menetap, kadang-kadang muntah Hypertensi gravidarun.
2. Keluar cairan dari vgina, bleeding, Membran pecah sebelum waktunya,
cairan, keguguran
amnion.
3. Demam, panas, kencing panas, diare Adanya Infeksi.
4.  Perubahan gerakan janin. Tak ada Janin beresiko atau intrauteris fetal
gerakan death (IUFD)
janin setelah gerakan lebih cepat, ada
perubahan
yang tidak biasa dalam jumlah atau
polanya.

2.8 Asuhan Keperawatan Kehamilan Trimester 2

9
1.     Pengkajian
a. Pengkajian Maternal
Pada setiap kunjungan ibu ditanyakan secara ringkas kejadian sejak kunjungan
sebelumnya. Dia ditanyakan mengenai emosional secara umum dan kesehatan psikologis,
keluhan atau permasalahan atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan terhadap masalah yang
dihadapi.

CEKLIST TRIMESTER KEDUA


-           Skedul dan keadaan waktu kunjungan. Vascosities (VariseZ)
-           Pengkajian maternal Neuromuskular dan skeletal distress
-           Pertumbuhan dan perkembangan janin -      Keselamatan (sabuk pengaman dengan
-           Test diagnostik spesifik tempat bersandar bahu dan kepala).
-           Konseling untuk perawatan mandiri -           Latihan dan istirahat
-           Rencana kelahiran -           Relaksasi
-           Kecemasan / Adaptasi -           Nutrisi
Perubahan Kulit -           Alkohol dan substansi lainnya.
-           Jantung berdebar-debar -           Seksualitas
Kelemahan / pingsan -           Personal hygiene
Gastrointestinal distres -           Tanda-tanda peringatan / berbahaya.

b. Pemeriksaan Fisik
Pada setiap kunjungan, pola dan pernafasan dihitung / diperiksa / diukur: tekanan darah
(lengan kanan, sambil duduk, diperiksa juga berat badan apakah bertambah atau tetap atau
berkurang) apakah cocok dengan rencana.

c. Tes Laboratorium
Test laboratorium, rutin, selama, trimester kedu dibtasi. Suatu pegangan yang baik.
Spesimen urine digunakan untuk mendeteksi kadar glukosa, aceton, lbumin/protein, RBCs, dan
leukosytes. Wanita hamil mungkin menglami glykosuria (untuk ulangan, lihat nutrient
excreation). Urine untuk culture dan sensivitas, sama dengan darah sample, didapatkan hanya
jika ada tanda-tanda dan gejala yang didapatkan. Hematocrit (HCT) atau packed Cell Volume
(PCU) ditentukan pada setiap kunjungan dalam beberapa tempat/kali.

d. Pengkajian Fetal
Tinggi fundus selama trimester kedu, urgan uterus menjadi lebih besar. Pengukuran tinggi
uterus di atas symphysis pubis dijadikan sebagai indikator kemajuan pertumbuhan janin. Juga
memberikan petunjuk yang jelas terhadap lamanya kehmilan. Pita lunak atau pelvimeter bisa
digunakan untuk mengukur tinggi fundus uteri. Tinggi fundus diukur dari puncak/titik symshisis
pubis sampai ujung/puncak fundus uteri tanpa ujung belakang uterus.

10
Pengukuran tinggi fundus membantu mengidentifiksi faktor-faktor resiko tinggi.
Tetpnya/turunnya tinggi fundus uteri menunjukkan Intrauterin Growth Retadation (IURG)/
pertumbuhan dalam rahim yang terlambat, dan pertambahan yang berlebihan biasanya kehamilan
multifetal atau hydramnion. Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran
adalah obesitas. (kurangi 1 cm dari ukuran jika berat ibu 90 kg [200 pounds atau lebih]), jumlah
cairan amnion, kehamilan multifetal, ukuran bayi dan letak bayi dan letak uterus.

2.    Diagnosa dan intervensi keperawatan


1.      Pola pernafasan, Ketidakefektifan
Faktor risiko dapat meliputi:
Pergeseran diafragma karena pembesaran uterus.

Kemungkinan dibuktikan oleh:


Keluhan-keluhan sesak napas, dispnea, perubahan kedalaman pernapasan.

Kriteria hasil :
 Melaporkan penurunan frekuensi / beratnya keluhan.
 Mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernapasan.
No Intervensi Rasional
1 Kaji status pernapasan (mis, sesak napas Menentukkan luas/beratnya
pada pengerahan tenaga, kelelahan). masalah yang terjadi pada kira-
kira 60% klien pranatal.
Meskipun kapasitas vitl
meningkat, fungsi pernafasan
diubah saat kemampuan
diafragma untuk turun pada
inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.
2 Dapatkan riwayat dan pantau masalah Masalah lain dapat terus
medis yang terjadi/ada sebelumnya (mis,, mengubah pola pernapasan dan
alergi rinitis, asma, masalah sinus, menurunkan oksigenasi jaringan
tuberkulosis). ibu/janin.
3 Kaji kadar hemoglobin (Hb) dan Peningkatan kadar plasma pada
hematokrit (Ht) tekankan pentingnya gestasi minggu ke 24-32
masukan vitamin / fero sulfat pranatal mengencerkan kadar Hb,
setiap hari (kecuali pada klien dengan mengakibatkan kemungkinan
anemia sel sabit). anemia dan menurunkan kapasitas
pembawa oksigen. (Catatan: Zat
besi dapat dikontraindisikan

11
untuk klien dengan anemia sel
sabit).
4 Berikan informasi tentang rasional untuk Menurunkan kemungkinan
kesulitan pernapasan dan program gejala-gejala pernapasan yang
aktivitas/latihan yang realistis. Anjurkan disebabkan oleh kelebihan.
sering istirahat, tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu, dan latihan
ringan, seperti berjalan.
5 Tinjau ulang tindakan yang dapat Postur yang baik dan makan
dilakukan klien untuk mengurangi sedikit membantu
masalah; mis,, postur yang baik, memaksimalkan penurunan
menghindari merokok, makan sedikit tetapi diafragmatik, meningkatkan
lebih sering, dengan menggunakan posisi ketersediaan ruang untuk ekspansi
semi-Fowler untuk duduk/tidur bisa gejala paru. Merokok menurunkan
berat. persediaan oksigen untuk
pertukaran ibu-janin. Pengubahan
posisi tegak dapat meningkatkan
ekspansi paru sesuai penurunan
uterus gravid.

Evaluasi :
 S     : Klien mengatakan sudah tidak sesak nafas
 O    : - RR 20 x/menit
-Tidak ada otot-otot bantu pernafasan

-Kadar  Hb normal (12 – 16 gr/dl)


 A    : Masalah teratasi
 P    : Hentikan intervensi

2.      NYERI (AKUT)


Dihubungkan dengan: prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot.
Kriteria hasil :
 Mengekspresikan penurunan nyeri
 Wajah rileks
 Kebutuhan istirahat dapat terpenuhi

No Intervensi Rasional
1 Kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, Membantu dalam
lamanya, dan intensitasnya (skala 0-10). mengidentifikasi derajat

12
ketidaknyamanan dan kebutuhan
untuk analgesik.
2 Bantu pasien menemukan posisi yang Membantu memberikan keadaan
nyaman. yang rileks.
3 Anjurkan untuk melakukan distraksi Memudahkan partisipasi pada
relaksasi nafas dalam. aktivitas tanpa timbul
ketidakjnyamanan.
4 Berikan narkotik/analgesik sesuai indikasi. Untuk menghilangkan nyeri.

Evaluasi :
 S   : klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri
 O  : - TTV normal (TD : 80/120 mmhg, N : 70 x/menit, RR: 20 x/mnt, S: 38 C)
o Skala nyeri 0
o Wajah rileks
o Grimace (-)
 A  : Masalah teratasi
 P  : Hentikan intervensi

3.      CEDERA, RESIKO TINGGI TERHADAP JANIN


Faktor risiko dapat meliputi:
Masalah kesehatan ibu, pemajanan pada teratogen / agen infeksi.

Kriteria hasil:
 Mengungkapkan kesadaran tentang faktor risiko individu.
 Menghindari faktor dan/atau menghindari perilaku yang dapat memperberat cedera janin.

No Intervensi Rasional
Mandiri
1 Tentukan pemahaman sebelum Mengidentifikasi kebutuhan / masalah
informasi di berikan individu dan memberikan kesempatan
untuk memperjelas kesalahan konsep,
khususnya untuk klien yang saat ini
melakukan kunjungan pranatal pertama
kali.
2 Tinjau ulang status kesehatan ibu; Faktor-faktor ini dapat mempunyai dampak
mis,, malnutrisi, penyalahgunaan / besar pada perkembangan jaringan dan
penggunaan zat. organ janin, dan identifikasi serta
intervensi awal dapat mencegah hasil yang
buruk..

13
3 Kaji faktor lain yang ada pada Identifikasi memungkinkan klien dan
situasi ini yang mungkin perawat untuk mendiskusikan cara-cara
berbahaya pada janin (mis,, untuk meminimalkan / mencegah cedera.
pemajanan pada virus/PHS lain, PHS atau virus-virus lain mungkin
faktor lingkungan). merupakan masalah ringan bagi klien,
tetapi berdampak negatif yang besar pada
kesejahteraan janin.
4 Perhatikan quickening (persepsi Gerakan janin yang dapat dirasakan
ibu terhadap gerakan janin) dan pertama terjadi diantara gestasi minggu ke-
denyut jantung janin (DJJ). Rujuk 16 dan ke-20 sesuai peningkatan ukuran
pada dokter bila ditemukan janin; kurang gerakan dapat menandakan
masalah. adanya masalah.
5 Kaji pertumbuhan uterus dan Merupakan skrining untuk gestasi multipel,
tinggi fundus pada setiap pertumbuhan janin normal atau abnormal;
kunjungan. dapat mendeteksi masalah yang
berhubungan dengan polihidramnion atau
oligohidramnion.
6 Berikan informasi tentang tes-tes Mempunyai informasi yang membantu
diagnostik atau prosedur. Tinjau klien/pasangan untuk menghadapi situasi
ulang resiko dan potensial efek dan membuat keputusan berdasarkan
samping. informasi.
Kolaborasi
7 Bantu dengan prosedur Mendeteksi adanya janin di awal minggu
ultrasonografi, dan jelaskan ke 5-6 gestasi dan memberikan informasi
tujuannya tentang pertumbuhan janin dengan
menggunakan pengukuran kepala sampai
kaki, panjang femur, dan diameter
biparietal, untuk memastikan usia gestasi
dan mengesampingkan retardasi
pertumbuhan.
8 Dapatkan sampel serum ibu untuk Pada NTD terbuka (paling umum, spina
kadar alfafetoprotein (AFT) bifida dan anensefali), AFP, protein yang
diantara minggu ke-14 dan ke-16 diproduksi oleh kantung yolk dan hepar
janin, ada pada serum ibu dengan kadar 8
kali lebih tinggi dari normal pada gestasi
minggu ke-15. selanjutnya turun sampai
term.
9 Bantu dengan amniosintensis bila Analisis cairan amniotik mendeteksi
kadar AFP abnormal, khususnya kelainan genetik/kromoson dan NTD
pada populasi risiko tinggi (mis,, Ikuti konseling genetik, bila perlu (Rujuk

14
klien dengan memungkinkan pada MK: Konseling Genetik).
kelainan genetik/anak sebelumnya
mengalami abnormalitas Klien/ pasangan akan memerlukan
kromosom, gravida tua lebih dari informasi untuk membuat keputusan
usia 35 tahun), bila klien belum berdasarkan informasi tentang perjalanan
dilakukan sampel vilus korionik tindakan selama kehamilan ini serta yang
(SVK). akan datang.

10 Ikuti konseling genetik, bila perlu Klien/ pasangan akan memerlukan


(Rujuk pada MK: Konseling informasi untuk membuat keputusan
Genetik). berdasarkan informasi tentang perjalanan
tindakan selama kehamilan ini serta yang
akan datang.
11 Lakukan skrining klien terhadap DMG dihubungkan dengan makrosomia
DMG dengan tes toleransi dan masalah distosia.
glukosa (TTG) pada gestasi
minggu ke 24-26, sesuai indikasi.

Evaluasi :
 S  : -
 O  : - klien dapat menyebutkan resiko apa saja yang dapat mencederai janin.
o Leopout 1,2,3 dan 4 tidak ditemukan kelainan.
o Hasil ultrasonografi tidak ada kelainan.
 A  : Masalah teratasi.
       P   : Hentikan intervensi.

4.      KURANG PENGETAHUAN (KEBUTUHAN BELAJAR) mengenai kemajuan alamiah dari


kehamilan
Berhubungan dengan:
Terus membutuhkan informasi sesuai perubahan trimester kedua yang dialami.

Kemungkinan dibuktikan oleh:


Meminta informasi, pernyataan masalah atau konsep yang salah.

Kriteria hasil :
 Mengungkapkan / mendemonstrasikan perilaku perawatan diri yang meningkatkan kesejah
teraan.
 Bertanggung jawab terhadap perawatan kesehatannya sendiri.
 Mengenali dan melakukan tindakan untuk meminimalkan dan mencegah faktor risiko.
 Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya / mencari perawatan medis dengan tepat.

15
No Intervensi Rasional
1 Tinjau ulang perubahan yang diharapkan Pernyataan timbul perubahan 
selama trimester kedua. baru yang terjadi tanpa
memperhatikan apakah
perubahan diharapkan atau tidak.
2 Berikan informasi tentang kebutuhan Fero sulfat dan asam folat
terhadap fero sulfat dan asam folat. membantu mempertahankan
kadar Hb normal. Definisi asam
folat memperberat anemia
megaloblastik, kemungkinan
abrupsi plasenta, aborsi, dan
malformasi janin.
3 Identifikasi kemungkinan risiko Membantu mengingat /
kesehatan individu (mis,,aborsi spontan, informasi untuk klien tentang
hipoksia yang berhubungan dengan asma potensial situasi risiko tinggi
atau tuberkulosis, penyakit jantung, yang memerlukan pemantauan
hipertensi akibat kehamilan [HAK], lebih ketat dan/atau intervensi.
kelainan ginjal, anemia, diabetes melitus
gestasional [DMG], penyakit hubungan
seksual [PHS]. Tinjau ulang tanda-tanda
bahaya dan tindakan yang tepat.
4 Diskusikan adanya obat-obatan yang Membantu dalam memilih
mungkin diperlukan untuk mengontrol tindakan karena kebutuhan harus
atau mengatasi masalah medis. ditekankan pada kemungkinan
efek berbahaya pada janin.
5 Diskusikan kebutuhan terhadap Kunjungan pranatal yang lebih
pemeriksaan laboratorium khusus, sering mungkin diperlukan untuk
skrining, dan pemantauan ketat sesuai meningkatkan kesejahteraan ibu.
indikasi.
Evaluasi :
 S  : Klien mengatakan paham dengan keadaan kelainan pada bumil
 O  : - klien tidak bingung
o Klien tidak tampak cemas
 A  : Masalah teratasi.
 P   : Hentikan intervensi

16
BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ibu hamil trimester kedua biasanya adalah saat
ibu merasa sehat. Tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa
tidak nyaman kerena kehamilannya pun berkurang. Walaupun demikian diperlukan asuhan
keperawatan secara tept oleh seorang perawat kepada ibu hamil yang sedang memeriksakan
kehamilannya agar ketidaknyamanan ibu dapat teratasi dan untuk mengantisipasi apabila ada
hal-hal yang tidak diinginkan.

17
3.2    Saran
1.      Diharapkan perawat mampu memberikan asuhan keperawatn secara tepat kepada ibu hamil
trimester kedua.
2.      Diharapkan perawat mampu membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda
bahaya pada ibu hamil trimester kedua.

18

Anda mungkin juga menyukai