Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN

KEHAMILAN TRIMESTER II DIRUANGAN ANC

Oleh :
LA ALWIN, S.Kep
NS0619091

RESEPTOR INSTITUSI

( )

PROGRAM STUDY PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
NANI HASANUDDIN MAKASSR
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE (ANC)
I. KONSEP MEDIS
A. DEVENISI

Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal
adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) di hitung dari pertama haid terakhir.
Kehamilan di bagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama di mulai dari konsepsi
sampai 3 bulan, triwulan ke 2 dari bulan ke 4 sampai 6 bulan, triwulan ke 3 dari bulan ke
7 sampai 9 bulan. Jadi ibu hamil trimester ke 2 yakni pada bulan ke empat sampai ke
enam tepatnya pada minggu ke 24 kehamilan.
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu manajemen
kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa Wiknjosastro,
SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).
 Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 14 – 28 minggu (Mansjoer,
Arif. 2003).
 Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 13 – 27 minggu (Kusmiati,
Yuni. 2009).
 Kehamilan Trimester II adalah kehamilan dengan usia 12 – 28 minggu ( Saifudin,
Abdul basri. 2008).
B. ETIOLOGI

Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :


a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi
inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat
bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
e. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann
zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
- Triwulan I antara 0-12 minggu.
- Triwulan II antara 12-28 minggu.
- Triwulan III antara 28-40 minggu.
C. PATOFISIOLOGI

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi),
yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)
bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian yang mengembang oleh
tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa
ini disebut dengan pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuhi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar
tubah), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan
sampai nidasi di perlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel – sel makanan
baimudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum ( sel tyelur), spermatozoa (sel mani), pembuahan
(konsepsi (konsepsi = feritilitas), nidasi dan palsenta, (Handerson.2006).
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair,
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai
ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba
falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah
dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain
terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan,
hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur.
Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang
telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur
hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
D. MANIFESTASI KLINIS

Terdapat beberapa tanda dan gejala kehamilan untuk memastikan apakah sesorang benar-
benar hamil atau tidak. Tanda dan gejala kehamilan ini di golongkan sesuai dengan
signifikansi dalam menetapkan diagnosa positif kehamilan.
Tanda kehamilan yang terjadi dalam trimester II yaitu:
1. Tanda subyektif
2. Tanda obyektif
3. Dan bukti absolut kehamilan
a. Tanda subyektif
 Perubahan payudara, nyeri tekan, terasa berat, pembesaran pigmentasi dan
perubahan putting. Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum
pernah hamil
 Frekuensi berkemih, kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas
jaringan. Tekanan karena pembesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi
saraf dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
 Gejala-gejala umum, beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil.
Terjadi perasaan mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama
untuk tidur.
 Quickening, berarti perasaan pertama adanya kehidupan. Sensasi getaran ini
seperti kupu-kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu
ke 22 atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
b. Tanda obyektif (probabilitas)
 Tanda Chadwicks, bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai
darah.
 Tanda Hegars, melunaknya segmen bawah uterus
 Tanda Godells, melunaknya uterus
 Perubahan uterus, pada awal bulan keempat uterus menjadi sebesar buah jeruk,
fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus uteri telah
naik sampai kepusat.
 Ballottement, pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan kemudian
kembali ke posisi semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4 sampai 5 bulan.
 Uterine souffle, desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
 Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi yang mungkin terjadi selama masa
kehamilan, tidak terasa sakit
 Perubahan abdomen, karena uterus membesar, maka secara alamiah dinnding
abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang.
 Striae gravidarum, terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis-garis tak teratur
pada kulit abdomen.
 Pigmentasi, terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula dan
midline abdomen.
c. Bukti kehamilan positif (absolut)
 Mendengar bunyi jantung janin dan desiran funik (dorongan darah janin melalui
tali pusat). Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu
kesepuluh dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah
bisa didengar melalui stetoskop. Djj terdengar seperti detak cepat jarum jam,
berdenyut 120-160 kali permenit. Desiran funik jarang didengar, secara alamiah
denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki pantulan, buyi
berdesis.
 Merasakan bagian-bagian janin. Bagian janin paling cepat teraba pada minggu
ke-5, tetapi biasanya baru teraba kemudian.
 Melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada gambar X-
ray. USG telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu ke-
6. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke-12.
 Merasakan gerakan janin. Terkadang pada bulan ke-4 ibu merasakan gerakan
janin. Untuk menjadi tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan
oleh pemeriksa.
 Mencatat elektrokardiogram janin. EKG janin adalah teknik dimana implus listrik
yang terjadi dalam jantung janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada
abdomen ibu. Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
E. KOMPLIKASI
1. Hiperemesis Gravidium

Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual dan muntah sudah
berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2. Namun, ketika hal ini masih
terjadi, berarti ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan.
Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat meningkatkan risiko keracunan kehamilan
(preeklamsia). Selain itu juga rentan mengalami gangguan berupa plasenta yang lepas
dari dinding rahim. Jika komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan
medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
2. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau radang gusi.
Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kadar hormon
progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi lebih
sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan juga
akan terjadi, terutama jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih banyak.
3. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering lapar, haus,
sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun. Bila menemui tanda-
tanda itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan kabur dan gatal-gatal
juga menjadi salah satu tandanya.
4. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini terjadi karena
jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada janin. Namun, kelainan
ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. JDL : menunjukan animia, hemoglobinopatis (misal : sel sabit)
2. Golongan darah : ABO dan Rh untuk mengidentifikasi risiko terhadap
inkompabilitas
3. Usap vagina / rektal : tes untukl niesseria ghonorrhea, clamydia
4. Tes serologi : menentukan adanya sifilis (RPR : rapid plasma reagen), penyakit
hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal.
5. Skrinning : terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis.
6. Papaniculou smear : mengidentifikasi neoplasma, herpes simolek tipe 2
7. Urinalisis : skrin untuk kondisi medis (misal : pemastian kehamilan, infeksi,
diabetes, penyakit ginjal.
8. Tes serum / urin : untuk gonadotropin chorionik manusia (hCG) positif
9. Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 minggu.
G. PENATALAKSANAAN
1. Diet dan pengawasan berat badan

Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik hewani
maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehamilan meningkat.
Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, pertambahn
volume darah, mammae yang membesar, dan metabolisme basal yang meningkat.
Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat badan
wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16
kg (Wiknjosastro, 2002).
2. Obat-obatan

Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada Triwulan I dan II
kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menumbulkan kelainan
teratogenik pada janin, misalnya thalidimide, yang sekarang telah ditarik dari
peredaran (Wiknjosastro, 2002).
3. Imunisasi

Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatonum dewasa ini di
anjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2002).
4. Perawatan payudara

Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk mencegah


penyumbatan. Untuk mencegah puting susu kering dan mudah pecah, maka puting
susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air
sabun dan biocream atau alkohol. Bila puting susu masuk kedalam, hal ini diperbaiki
dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar,2008).
II. KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Anamnesa
a. Anamnesa identitas istri dansuami
b. Anamnesaumum:keluhankehamilan(mual,muntah,sakitkepala,nyeriulu hati),
nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,perkawinan
c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau kehamilan
molasebelumnya
2. Pemeriksaan fisik
- Keadaan umum
- Tinggi badan
- Berat badan
- Lingkaran perut
- TTV
3. Pemeriksaan fisik head to toe
- Kepala dan leher
- Payudara
- Abdomen

Palpasi : leopold 1, leopold 2, dan leopold 3


B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Resiko defisit volume cairan
4. Gangguan pola napas
5. Devisit pengetahuan

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Nyeri akut

NOC
- Pain level
- Pain control
- Comfort level

NIC
1. Lakukan pengkajian nyeri
2. Kontrol lingkungan yang dapat menimbulkan nyeri atau mempengaruhi nyeri
3. Ajarkan teknik non farmakologi
4. Tingkatan istirahan
2. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan nafsu makan,
mual dan muntah

NOC
- Nutritional status
- Nutritional status : Food and fluid intake
- Nutritional status : nutrient intake
- Weight control

NIC
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Anjurkan untukmeningkatkan protein dan vitamin
3. Anjurkan untuk memenuhi asupan nutrisi
4. Monitor adanya mual muntah
5. Berikan makanan yang tinggi serat

3. Resiko defisit volume cairan berhubungandengan perubahan napsu makan, mual


danmuntah
NOC
- Fluid balance
- Hydration
- Nutritional status : food and fluid intake

NIC
1. Monitor vital sign
2. Anjurkan mempertahankan asupancairan
3. Monitor status hidrasi
4. Gangguan pola napas
NOC
- Respiratory Status : Gas exchange
- Respiratory status : ventilation
- Vital sign Status

NIC
a. Posisikan klien untuk memaksimalkan ventilasi
b. Identifikasi klien perlunya pemasangan alat jalan napas buatan
c. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
d. Keluarkan sekret dengan batuk dan suction
e. Auskultasi suara napas, catat adanya suara tambahan
5. Defisit pengetahuan

NOC
- Knowledge : disease prosess
- Knowledge : health behaveor

NIC
1. Untuk membantu klien tentang pentingnya perawatan selama kehamilan
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi pada ibu dan janin
3. Untuk memantau perkembangan janin

D. IMPLEMENTASI

Implementasi adalah pengelolaan dan pewujudan dari rencana keperawatan yang telah
disusun pada tahap perencanaan ( Setiadi,2012)

E. EVALUASI

Evaluasi asuhan keperawatan didokumentasikan dalam bentuk SOAP (subjektif, objektif,


asssment,planing), adapuan komponen SOAP yaitu S (subjektif) dimana perawat
menemui keluhan klienn yang masih dirasakan setelah dilakukan tindakan keperawatan,
O (Objektif) adalah data yang berdasarkan hasil pengukuran atau observasi perawat
secara langsung pada klien dan yang dirasakan pasien setelah tindakan keperawatan , A
(Assesment) adalah interpretasi dari data subjektif dan objektif, P (Planing) adalah
perencanaan keperawatan yang akan dilanjutkan,dihentikan , dimodifikasi, atau ditambah
dari rencana tindakan keperawatan yang telah ditentukan sebelumnya (Dinarti, Nurhaeni,
Chairani, & Tutiany,2013).

DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marylinn E 2001. Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk perencanaan
dan dokumentasi perawatan klien. Jakarta : EGC

Asrinah,dkk 2010 ,asuhan kebidanan : masa kehamilan,graha ilmu,yogyakarta.

Bagian obstetri dan ginekologi FK Unpad Bandung (2000),obstetri fisiology. Bandung :


Elemen.

Manuaba,IBG 2008,buku ajar patologi Obstetri untuk mahasiswa kebidanan,EGC,Jakarta.

Wilkinson,Judith M. 2006.buku saku diagnosis keperawatn dengan intervensi NIC dan


kriteria Hasil NOC . Diterjemahkan oleh: Widyawati ,dkk.Jakarta .EGC.

Manuaba,IBG 2008,buku ajar patologi Obstetri untuk mahasiswa kebidanan,EGC,Jakarta.


RESUME KEPERAWATAN
ANTENATAL CARE PADA Ny. A

G I ILM

MAKASSAR

SA

OLEH :
La alwin, S. Kep
NS0619091

CI INSTITUSI
( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020

FORMAT PENGKAJIAN
RESUME KEPERATAWAN ANTENATAL

Link Youtube : https://youtu.be/hzCn-KhU9T8

Preseptee : La alwin, S.Kep Tgl Pengkajian : 03 juni 2020


Nim : NS0619091 Ruangan/RS :………………….

A. DATA UMU KLIEN


Inisialklien : Ny. F
Usia : 28 Tahun
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Alamat :-
B. IDENTITAS PENANGUNG JAWAB
NamaInisial : Tn A
Usia : 28 Tahun
Jeniskelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirauswasta
Alamat :-
Hub.Denganpasien :Suami Pasien
C. KELUAHN UTAMA
1.KeluhanUtama : Nyeri
2. Riwayat KesehatanSekarang : Klien mengatakan terasa nyeri di bagian perut dan
bokong,klien juga mengeluh mual dan muntah tidak nafsu makan dan klien tidak
mengerti tentang perawatan kehamilan dengan baik dan benar terutama untuk
pemenuhan nutrisi yang baik
3. Riwayat KesehatanDahulu :klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit

Riwayat kehamilan dan persalinan yanglalu


No Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan bayi Masalah
Persalinan kelamin waktu lahir kehamilan
1 - - - - - -
2
3
4
5
Pengalaman menyusui : ya/tidak Berapa lama:

D. RIWAYAT GINEKOLOGI
1. Masalah ginekologi: Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit kelamin dan
kandungan atau penyakit menular seksual.
2. Riwayat KB:Ibu mengatakan tidak pernah memakai KB

Riwaat kehamilan saat ini


HPHT : 15 MEI 2019
BB sebelumhamil : 45 Kg
Taksiranpartus : 22 FEBUARI 2020
TB sebelum hamil : 165cm
TD BB / TFU Letak presentasi DJJ Usia Keluhan
TB Janin gestasi
120/80 mmHg 60 kg/ 21 cm 2/3 120 – Minggu - Nyeri
165 cm 180 ke 13 - Pusing
hingga 27 - muntah

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status obstetric : G1 P0 A0
Keadaan umum : Baik
Kesadaran: Composmentis
BB/TB: 65/165 kg/cm
Tanda vital
TD : 120/80 mmHg; Nadi : 80 x/mnt;
Pernapasan : 22 x/mnt Suhu : 36,8 °C
Kepala dan leher :
Kepala : Bentuk kepala bulat,tidak terdapat benjolan pada kepala,kulit kepala
bersih dan warna rambut hitam
Mata : penglohatan baik,Simertis kiri dan kanan,konjungtiva pucat dan tidak ada
nyeri tekan
Hidung : Simetris kiri dan kanan,tidak ada pembengkakan dan nyeri tekan pada
hidung dan bentuk hidung mancung
Mulut : Mulut dan gigi bersih,Tidak ada karies gigi dan Mukosa bibir kering
Telinga : Simetris kiri dan kanan,tidak ada masa dan nyeri tekan dantidak ada
serumen
Kulit : Tekstur kulit kering dan Warna kulit sawo matang
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenja tiroid

Masalah Khusus :
1. Dada
- Jantung : jantung S1 S2 reguler
- Paru : sonor, bunyi pernapasan vesikuler, bentuk dada normal chest
- Payudara : Tidak ada nyeri tekan, simetris kiri dan kanan
- Putting susu : puting susu menonjol
- Pengeluaran ASI : terdapat pengeluaran asi
2. Abdomen
Uterus
- TFU : 21 cm
- Leopold I : kepala/bokong/kosong
- Leopold II : Kanan : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
Kiri : punggung/bagian kecil/bokong/kepala
- Leopold III : kepala/bokong/kosong
- Leopold IV : bagian masuk PAP
3. Perineum dan genitalia
- Vagina : Tidak ada varises
- Kebersihan : cukup bersih
- Keputihan : tidak ada
- Jenis/warna : Tidak ada Hemoroid

4. Ekstremitas
Ekstremitas atas
Edema : ya/tidak
Varises : ya/tidak
Ekstremitas bawah
Edema : ya/tidak
Varises : ya/tidak
Refleks patella : +/- jika ada : +1/+2/+3
5. Eliminasi
Urin : Kebiasaan BAK : 5 - 6 x sehari
Fekal : Kebiasaan BAB : 1-2 x sehari
6. Mobilisasi dan Latihan
Tingkat mobilisasi : pergerakan klien normal
Latihan/senam : klien selalu melakuakn senam rutin

Persiapan Persalinan
 Senam hamil
 Rencana tempat melahirkan
 Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
 Kesiapan mental ibu dan keluarga
 Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses persalinan
 Perawatan payudara

E. POLA KEBUTUHAN DASAR (DATA BIO-PSIKO-SOSIO-KULTURAL-


SPRITUAL)
1. Pola Kesehatan Fungsional menurut Gordon
a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
b. Pola Nutrisi
c. Pola Eliminasi
d. Pola Aktifitas & Latihan

Perawatan diri 0 1 2 3 4
0
Makan dan minum
0
Mandi
0
Toileting
0
Berpakaian
0
Berpindah

Keterangan : 0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang


lain dan alat, 4: tergantung total
a. Pola Istirahat dan Tidur
b. Pola Persepsi Kognitif
c. Pola Persepsi dan Konsep Diri
d. Pola Peran dan Hubungan
e. Pola Reproduksi dan Seksual
ANALISA DATA
No Analisa data Masalah
1 DS :
Klien mengatakan nyeri pada daera perut dan
pinggul Nyeri akut

DO :
- Klien nampak meringis
- P : saat bergerak Q : tertusuk-tusuk
R : perut dan panggul S : 5 (sedang)
T : 2-3 detik
2 DS :
Klien mengatakan mual dan muntah dan kurang
nafsu makan Resiko nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
DO :
- Mukosa bibir kering
- Nampak porsi makan tidak di ha biskan

3 DS :
Klien mengatakan kurang mengerti tentang
perawatan dan menjaga kesehatan kandungan
dengan baik dan benar dan klien mengatakan jarang
Defisit pengetahuan
memerhatikan dengan kondisi klien sahat
mengandung

DO :
- Klien nampak kebingungan
- Klien nampak bertanya-tanya

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


NO DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
1 Nyeri akut NOC : 5. Lakukan pengkajian nyeri
- Pain level 6. Kontrol lingkungan yang dapat
- Pain control menimbulkan nyeri atau
- Comfort level mempengaruhi nyeri
7. Ajarkan teknik non farmakologi
8. Tingkatan istirahan

2 Resiko nutrisi NOC : 6. Kaji adanya alergi makanan


kurang dari - Nutritional status 7. Anjurkan untukmeningkatkan
kebutuhan tubuh - Nutritional status : protein dan vitamin
Food and fluid 8. Anjurkan untuk memenuhi asupan
intake nutrisi
- Nutritional status :9. Monitor adanya mual muntah
nutrient intake 10. Berikan makanan yang tinggi serat
- Weight control

3 Defisit pengetahuan NOC : 4. Untuk membantu klien tentang


- Knowledge : pentingnya perawatan selama
disease prosess kehamilan
- Knowledge : 5. Memenuhi kebutuhan nutrisi pada
health behaveor ibu dan janin
6. Untuk memantau perkembangan
janin
FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ny ‘A’ No. Medical Record :
Umur : 28 Tahun Diagnosa Medis :
Jenis Kelamin: Perempuan Ruang Rawat :
No Hari,Tgl Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Rabu Nyeri Akut 1. Lakukan pengkajian nyeri
03 - Juni - 2020
H : P : saat bergerak Q : tertusuk-tusuk
R : perut dan panggul S : 5 (sedang) S : Klien mengatakan masih terasa
nyeri
T : 2-3 detik
2. Kontrol lingkungan yang dapat menimbulkan nyeri atau O : Klien nampak kesakitan dan
mempengaruhi nyeri skala nyeri 5
H : klien membatasi pengunjung dan pencahayaan ruangan
A : Masalah belum teratasi
3. Ajarkan teknik Non farmakologi
H : Klien mengerti apa yang di ajarkan P : Pertahankan intervensi
4. Tingkatan istirahat
H : klien nampak selalu istirahat

2 Rabu Resiko nutrisi kurang 1. Kaji adanya alergi makanan


03 - Juni - 2020 dari kebutuhan tubuh H : klien tidak memiliki alergi makanan
S : Klien mengatakan selalu
2. Anjurkan untuk meningkatkan protein dan vitamin
menjaga dan meningkatkan
H : klien mengerti apa yang di anjurkan pola makan yang baik
3. Anjurkan untuk memenuhi asupan nutrisi
O : Klien nampak mengikuti yang
H : klien selalu memenuhi nutrisi yang baik di ajurkan
4. Monitor adanya mual muntah
A : Masalah teratasi
H : klien masih mual dan muntah
5. Berikan makanan yang tinggi serat P : Pertahankan intervensi
H : klie selalu mengomsumsi makanan yang mengandung
tinggi serat seperti buah-buahan,alpuka dan beras merah

3 Rabu Defisit pengetahuan 1. bantu klien tentang pentingnya perawatan selama kehamilan
03 - Juni - 2020 H : klien diberikan edukasi oleh dokter pemeriksa S : Klien mengatakan selalu
menjaga dan meningkatkan
kandungan di saat melakukan pemeriksaan
pola makan yang baik
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi pada ibu dan janin
H : klien diberikan pemenuhan nutrisi untuk klien dan janin O : Klien nampak mengikuti yang
di ajurkan
3. Untuk memantau perkembangan janin
H : setiap melakukan pemeriksaan klien diberitahu tentang A : Masalah teratasi
perkembangan janin pada klien
P : Pertahankan intervensi
SOP ANTENATAL CARE

G I ILM

MAKASSAR

SA

OLEH :
La alwin, S. Kep
NS0619091

CI INSTITUSI

( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMERIKSAAN IBU HAMIL

NAMA : LA ALWIN
NIM : NS0619091

A. PENGERTIAN
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan
janin intrauteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa
Wiknjosastro, 2009).
B. TUJUAN

Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit-penyulit yang terdapat saat kehamilan,
persalinan, dan nifas. Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai hamil,
persalinan, dan nifas. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
C. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Timbangan
2. Stetoskop
3. Termometer
4. Meteran
5. Tensimeter
6. Fetoskop
7. Reflex patela
8. Selimut

Bahan :
1. Handscoon
2. Kapas steril
3. Kasa steril
4. Alkohol
5. Anti septik
D. CARA KERJA

Persiapan
1. Mempersiapkan alat dan bahan media yang diperlukan.
2. Mempersiapkan ibu hamil mengosongkan kandung kemih.
3. Petugas mencuci tangan dengan sabun antiseptik dan bilas dengan air mengalir dan
keringkan.
4. Pasien dalam keadaan terlentang.

Pelaksanaan
1. Melakukan anamnesa :
 Riwayat perkawinan
 Riwayat penyakit ibu dan keluarga
 Status riwayat haid, HPHT
 Riwayat imunisasi ibu saat ini
 Kebiasaan ibu
 Riwayat persalinan terdahulu
2. Pemeriksaan umum :
 Pemeriksaan tanda-tanda vital : Tensi, HR, RR
 Ukur BB dan TB
 Pemeriksaan head to toe :
 Kepala : kulit kepala, distribusi rambut, kondisi rambut.
 Mata
 Hidung
 Mulut
 Telinga
 Leher
 Dada : jantung, paru-paru, payudara, puting susu, pengeluaran ASI
 Uterus : tinggi fundus uteri, kontraksi ya/tidak
 Pigmentasi : linea nirga, striae, fungsi pencernaan
 Perinium dan genetalia : vagina (varises ada/tidak), kebersihan, keputihan
( jenis/warna, bau, hemoroid).
 Ekstremitas : atas (edema ada/tidak) (varises ada/tidak), (bawah edema
ada/tidak) (varises ada/tidak) (reflex patela +/-).
 Eliminasi : urin (kebiasaan BAK), BAB (kebiasaan BAB)
 Istirahat dan kenyamanan : pola tidur, keluhan ketidaknyamanan
 Mobilisasi dan latihan : tingkat mobilisasi, latihan senam
 Nutrisi dan cairan : asupan nutrisi, asupan cairan, nafsu makan
 Keadaan mental : adaptasi psikologis, penerimaan terhadap kehamilan
 Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan
 Persiapan persalinan

.
3. Pemeriksaan khusus :
 Leopold I
 Letakkan sisi lateral telunjuk kiri pada puncak fundus uteri untuk
menentukan tinggi fundus. Perhatikan agar jari tersebut tidak mendorong
uterus kebawah (jika diperlukan, fiksasi uterus basah dengan meletakkan
ibu jari dan telunjuk tangan kanan dibagian lateral depan kanan dan kiri,
setinggi tepi atas simfisis).
 Angkat jari telunjuk kiri ( dan jari-jari yang memfiksasi uterus bawah).
Kemudian atur posisi pemeriksa sehingga menghadap kebagian kepa ibu.
 Letakkan ujut telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan rasakan
bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan menekan secara
lembut dan menggeser telapak tangan kanan dan kiri secara bergantian.

 Leopold II
 Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan telapak
tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu sejajar dan pada ketinggian
yang sama.
 Mulai dari bagian atas, tekan secara bergantian atau bersamaan teplapak
tangan kiri dan kanan kemudian geser kearah bawah dan rasakan ada bagian
yang rata dan memanjang (punggung) atau bagian yang kecil (ekstremitas).

 Leopold III
 Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap kebagian kaki ibu.
 Letakkan ujung telapak tangan kiri pada dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan pada dinding lateral kanan bawah perut ibu, tekan secara
lembut bersamaan atau bergantian untuk menentukan bagian bawah bayi
(bagian keras, bulat dan hampir homogen adalah kepala, sedangkan
tonjolan yang lunak dan kurang simetris adalah bokong).

 Leopold IV
 Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada dinding lateral kiri dan
kanan uterus bawah, ujung-ujung jari tangan kiri dan kanan berada pada
tepi atas simfisis.
 Temukan kedua jari kiri dan kanan, kemudian rapatkan semu jari-jari
tangan kanan yang meraba diding bawah uterus.
 Perlihatkan sudut yang dibentuk oleh jari-jari kiri dan kanan
(konvergen/divergen).
 Pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian terbawah bayi
(bila presentasi kepala, upayakan memgang bagian kepala didekat leher
dan bila presentasi bokong, upayakan untuk memegang pinggang bayi).
 Fiksasi bagian tersebut kearah pintu atas panggul, kemudian letakkan jari-
jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk menilai seberapa
jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas panggul..

4. Pemeriksaan akhir :
 Evaluasi perasaan klien
 Simpulkan hasil kegiatan
 Buat hasil pemeriksaan
 Catat hasil pemeriksaan pada buku status pasien
 Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu hamil yang meliputi : usia kehamilan,
letak janin, taksiran persalinan, resiko yang ditemukan atau adanya penyakit
lain.
 Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang
 Jelaskan pentingnya imunisasi
 Akhiri kegiatan
5. Dokumentasi hasil kegiatan :

Catat hasil tindakan dan kesan dalam catatan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai