Anda di halaman 1dari 11

KONSELING ANC DAN PNC

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi dalam Praktik Kebidanan

Disusun oleh:

Elsa Mira Damayanti (P17324117042)

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

JURUSAN KEBIDANAN BANDUNG

2017-2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan Projek Based Learning
tentang konceling anc dan pnc ini dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Ucapan
terima kasih saya sampaikan kepada dosen pembimbing, teman-teman, dan semua pihak
yang terlibat yang telah memberi semangat dan dukungan dalam penyelesaian Projek
Based Learning ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki masih kurang. Oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Subang, Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................... i

Daftar Isi.......................................................................................................................... ii

Kajian Pustaka

A. Antenatal Care
(Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil).............................................1

B. Post Natal Care


(Perawatan Ibu Nifas).........................................................................................3

Skenario

A. Antenatal Care
(Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil).............................................6

B. Post Natal Care


(Perawatan Ibu Nifas).........................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA

A. CARA MENGATASI NYERI PINGGANG PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3

Nyeri pinggang adalah gangguan yang umum terjadi, dan ibu hamil mungkin
saja memiliki riwayat sakit pinggang dimasa lalu. Nyeri pinggang sangat sering
terjadi dalam kehamilan sehingga digambarkan sebagai salah satu gangguan minor
dalam kehamilan, gejala nyeri biasanya terjadi antara 4-7 bulan usia kehamilan dan
nyeri biasanya terasa di pinggang, terkadang menyebar ke bokong dan paha, dan
terkadang turun ke kaki. Pada beberapa kasus, nyeri pinggang yang sangat hebat
bahkan bisa menjadi gejala dari osteoporosis.

Penyebab nyeri punggung pada ibu hamil trimester 3

Faktor yang menjadi penyebab terjadinya nyeri pinggang saat hamil yaitu :

1. Peningkatan Berat Badan


Normalnya, berat badan ibu selama kehamilan akan meningkat sekitar 12,5-
17,5 kg. Karenanya, tugas tulang belakang menjadi bertambah berat karena
harus menopang peningkatan berat badan tersebut. Peningkatan berat badan
janin dan bertambahnya besar rahim juga menyebabkan penekanan pada
pembuluh darah besar dan saraf yang terletak di dekat tulang punggung dan
tulang panggul.

2. Perubahan Hormon Tubuh


Selama hamil, tubuh akan menghasilkan hormone yang disebut relaksin.
Hormon ini merileksasi ligament di daerah panggul, sehingga persendian
menjadi lebih longgar untuk persiapan proses melahirkan. Namun, hormon ini
juga menyebabkan ligament yang menyokong tulang punggung menjadi lebih
longgar, sehingga sering kali timbul rasa nyeri.

3. Perubahan Postur Tubuh


Saat hamil, pusat gravitasi tubuh akan berubah menjadi lebih ke depan, seiring
dengan usia kehamilan. Tanpa disadari, ibu hamil akan berusaha beradaptasi
dengan cara menyesuaikan cara duduk, berdiri, dan bergerak.

4. Peregangan otot
Seiring dengan bertambahnya ukuran rahim, otot rektus abdominis yang berada
di depan rahim juga akan ikut meregang. Inilah yang dapat memperparah nyeri
pinggang ibu hamil.
5. Stress
Stress emosional diklaim dapat memperparah rasa nyeri pinggang pada
kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu mengelola emosi dengan cara
rileksasi.

Cara penanganan nyeri pinggang pada ibu hamil trimester 3

Cara mengatasi nyeri pinggang pada ibu hamil trimester 3 yaitu :

 Postur tubuh yang baik ketika berjalan, duduk, dan ketika hendak
mengambil barang yang terjatuh. Saat ibu hamil akan menjangkau benda
yang posisinya lebih rendah, hindari mengambil langsung dengan
membungkukan badan, namun lakukan dengan cara membengkokan lutut,
turunkan badan dengan posisi badan sejajar sumbu tubuh.
 Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa
istirahat.
 Gunakan sepatu bertumit rendah. Sepatu tumit tinggi tidak stabil dan
memperberat masalah pada pusat gravitasi dan lordosis.
 Jika masalah bertambah parah, pergunakan penyokong abdomen eksternal
dianjurkan (contoh korset maternal atau belly band yang elastic).
 Kompres hangat (jangan terlalu panas)pada punggung contohnya bantalan
pemanas.
 Kompres es atau sedikit pijatan/usapan pada punggung akan membantu
meringankan nyeri.
 Untuk istirahat atau tidur gunakan kasur yang menyokong atau gunakan
bantal dibawah punggung untuk meluruskan punggung dan meringankan
tarikan dan regangan.
B. PERAWATAN IBU NIFAS
Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah
selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil,
lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetalia baru pulih kembali
seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan.
Tahapan masa nifas menurut Walyani & Purwoastuti (2015) menjadi 3, yaitu :
1. Puerperium dini, yaitu kepulihan ketika ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan, serta beraktivitas layaknya wanita normal.
2. Puerperium intermedial, yatitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia
yang lamanya sekitar 6-8 minggu.
3. Remote Puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan masa nifas :

1. Mobilisasi
Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan, lebih-lebih bila persalinan
berlangsung lama, karena si ibu harus cukup beristirahat, dimana ia harus tidur
terlentang selama 8 jamapostpartum untuk memcegah perdarahan postpartum.
Kemudian ia boleh miring ke kiri dan ke kanan untuk memcegah terjadinya
trombosis dan tromboemboli. Pada hari kedua telah dapat duduk, hari ketiga
telah dapat jalan-jalan dan hari keempat atau kelima boleh pulang. Mobilisasi ini
tidak mutlak, bervariasi tergantung pada adanya komplikasi persalinan, nifas,
dan sembuhnya luka.
2. Diet/ Makanan
Makanan yang diberikan harus bermutu tinggi dan cukup kalori, yang
mengandung cukup protein, banyak cairan, serta banyak buah-buahan dan
sayuran karena si ibu ini mengalami hemokosentrasi.
3. Buang Air Kecil
Buang air kecil harus secepatnya dilakukan sendiri. Kadang-kadang wanita
sulit kencing karena pada persalinan mengalami tekanan oleh kepala janin dan
spasme oleh iritasi. Juga oleh karena adanya oedem kandungan kemih yang
terjadi selama persalinan. Bila kandung kemih penuh dengan wanita sulit
kencing sebaiknya lakukan kateterisasi, sebab hal ini dapat mengundang
terjadinya infeksi. Bila infeksi telah terjadi (urethritis, cystitis, pyelitis), maka
pemberian antibiotika sudah pada tempatnya.
4. Buang Air Besar
Buang air besar harus sudah ada dalam 3-4 hari postpartum. Bila ada
obstipasi dan timbul berak yang keras, dapat kita lakukan pemberian obat
pencahar (laxantia) peroral atau parenterala, atau dilakukan klisma bila masih
belum berakhir. Karena jika tidak, feses dapat tertimbun di rektum, dan
menimbulkan demam.
5. Demam
Sesudah bersalin, suhu badan ibu naik ± 0,5 C dari keadaan normal,
tapitidak melebihi 38 C. Dan sesudah 12 jam pertama suhu badan akan kembali
normal. Bila suhu lebih dari 38 C/ mungkin telah ada infeksi.

6. Mules-mules
Hal ini timbul akibat kontraksi uterus dan biasanya lebih terasa sedang
menyusui. Hal ini dialami selama 2-3 hari sesudah bersalin. Perasaan sakit ini
juga timbul bila masih ada sisa selaput ketuban, plasenta atau gumpalan dari di
cavumuteri. Bila si ibu sangat mengeluh, dapat diberikan analgetik atau sedativa
supaya ia dapat beristirahat tidur.

PEMERIKSAAN PASCA PERSALINAN

Pada wanita yang bersalin secara normal, sebaiknya dianjurkan untuk


kembali 6 minggu sesudah melahirkan. Namun bagi wanita dengan persalinan luar
biasa harus kembali untuk kontrol seminggu kemudian.

Pemeriksaan pasca persalinan meliputi :

a. Pemeriksaan keadaan umum: tensi, nadi, suhu badan, selera makan, keluhan, dll

b. Keadaan payudara dan puting susu.

c. Dinding perut, perineum, kandung kemih, rektrum.

d. Sekret yang keluar (lochia, flouralbus).

e. Keadaan alat-alat kandungan (cervix, uterus, adnexa).

Pemeriksaan sesudah 40 hari ini tidak merupakan pemeriksaan terakhir,


lebih-lebih bila ditemukan kelainan meskipun sifatnya ringan. Alangkah baiknya bila
cara ini dipakai sebagai kebiasaan untuk mengetahui apakah wanita sesudah
bersalin menderika kelainan biarpun ringan. Hal ini banyak manfaatnya agar wanita
jangan sampai menderita penyakit yang makin lama makin berat hingga tidak dapat
atau susah diobati.
Nasihat untuk ibu post natal:

1. Fisioterapi pastnatal adalah baik diberikan

2. Susukanlah bayi anda

3. Kerjakan senam hamil

4. Ber-KB untuk menjarangkan anak dan untuk kesehatan ibu, bayi dan
keluarganya.

5. Bawalah bayi untuk imunisasi.


SKENARIO KASUS
1. Skenario konseling cara mengatasi nyeri pinggang pada ibu hamil

Pada suatu hari, di sebuah desa ada ibu hamil yang kandungannya berusia 8 bulan dan
mengeluh nyeri punggung. Akhirnya ia pun datang ke bpm di desanya untuk menanyakan
hal tersebut.

Klien : Assalamualaikum bu bidan

Bidan : waalaikumussalam, eh ibu desi. Mari bududuk disini. Gimanabu kabarnya ?

Klien : Alhamdulillah baik bu. Tapi ini pinggang saya nyeri terus bu. Kenapa ya bu ?

Bidan : Oh seperti itu bu. Ibu sering ngangkatbarang yang berat -berat gabu ?

Klien : Engga sering sih bu. Cuma kemarin saya habis beresin kamar jadi mindah-mindahin
barang.

Bidan : Oh pantesan, ibu jangan terlalu cape, usia kehamilan ibu kan sudah 8 bulan. Si
dedenya sudah semakin besar jadi postur tubuh berubah. Jadi pinggang ibu sebagai
tumpuan tubuh ibu jadinya pinggang ibu pegal-pegal.

Klien : oh gitu ya bu. Terus saya harus gimana bu ?

Bidan : Postur tubuh yang baik. Jadi maksudnya posisi tubuh ibu jangan dibiasakan terlalu
melengkung ke depan. Supaya pinggang ibu tidak terlalu pegal untuk menopang tubuh ibu.
Hindari membungkuk berlebihan, mengangkat beban, dan berjalan tanpa istirahat. Gunakan
sepatu bertumit rendah; sepatu tumit tinggi tidak stabil dan memperberat masalah pada
pusat gravitasi dan lordosis. Atau ibu juga bisa kompres bagian yang nyeri dengan air es
untuk meredakan nyerinya. Kalau ibu tidak kuat dengan air es, ibu bisa menggunakan air
hangat tetapi jangan terlalu panas. Dipijat-pijat lembut juga pinggangnya biar ga terlalu
pegel. Untuk istirahat ataau tidur gunakan kasur yang menyokong atau gunakan bantal di
bawah pinggang untuk meeluruskan pinggang dan meringankan tarikan dan regaangan.

Klien : Oh iya bu saya sering banget membungkuk soalnya dirumah ada anak kecil jadi
rumah sering berantakan. Nah saya sering membungkuk untuk membersihkannya bu.

Biidan : Ibu lebih baik tekuk kaki ibu saat membereskannya dari pada harus membungkuk.
Lebarkan kedua kaki dan tempatkan satu kaki sedikit didepan kaki yang lain saat
menekukan kaki sehingga terdapat jarak yang cukup saat bangkit dari proses setengah
jongkok.

Klien : oh seperti itu ya bu. Terimaakasih ya bu. Nanti saya coba dehtips-tips dari bu bidan,
nanti saya kesini lagi bu.

Bidan : Oh iya ibu. Semoga bisa reda ya nyerinya. Ibu jangan terlalu cape ya bukasian ke
dedenya.

Klien : iya bu bidan, terimakasih. Kalau begitu saya langsung pulang ya bu.

Bidan : oh iya bu. Hati-hati ya bu. Inget jangan terlalu cape ya bu.

Klien : hehe iya bu siap. Assalamualaikum

Bidan : waalaikumussalam

2. Perawatan ibu nifas

Di suatu hari ada seorang ibu yang bernama ibu Rita baru saja melahirkan di bpm di
desanya. Sebelum pulang ibu Rita berkonsultasi dulu dengan bidan tentang perawatan saat
masa nifas.

Bidan : Selamat ya ibu Rita atas kelahirannya. Ibu dan dedenya Alhamdulillah sehat ya.
Nanti sore ibu sudah boleh pulang.

Ibu Rita : Terimakasih ya bu bidan.

Bidan : iya ibu. Oh iya ibu nanti kalau di rumah makanan ibu harus diperhatikan ya bu.
Makan makanan yang cukup protein seperti ikan agar lukanya cepat sembuh. Ibu juga harus
banyak makan buah dan sayur ya bu.

Ibu Rita : Baik bu bidan.

Bidan : nah nanti 3-4 hari setelah melahirkan ibu harus udah buang air besar ya bu. Jangan
ditahan-tahan ya bu.

Ibu Rita : ohiyabu biasanya fesesnya itu kan suka keras ya bu karena saya belum buang air
besar lagi dari kemarin, itu gimana ya bu ?
Bidaan : kalau fesesnya keras ibu boleh memberikan obat pencahar agar buang air
besarnya lancar. Kan ada ya bu di apotek obat susah buang air besar. Soalnya kalau tidak
buang air besar, fesesnya akan tertimbun di rektum dan akan menimbulkan demam.

Ibu Rita : oh seperti itu bu.

Bidan : iya ibu. Nanti kalau sudah di rumah ibu tidurnya mirring kiri miring kanan ya bu. Biar
ada pergerakan jadi lukanya tidak kaku.

Ibu Rita : oh sudah boleh bergerak gitu ya bu ?

Bidan : iya ibu sudah boleh. Besok juga ibu sudah boleh duduk. Gerakinaja badannya biar
lukanya tidak kaku. Tapi jangan terlalu cape ya ibu.

Ibu Rita : oh iya baik bu.

Bidan : ibu mau memberikan ASI eksklusif buat dedenyakkan ya bu ?

Ibu Rita : iya Insya Allah bu bidan saya maunya memberikan ASI.

Bidan : bagus kalau gitu ibu. Selalu berikan ASI eksklusif buat dedenya ya bu karena ASI itu
makanan paling baik buat bayi. Jangan lupa juga bawa bayi nya imunisasi jangan sampai
imunisasinya ada yang terlewat ya bu.

Ibu Rita : iya bu bidan.

Bidan : Untuk pemeriksaan nanti setelah 6 minggu ibu datang lagi kesini ya bu. Nanti ada
pemeriksaan pasca persalinan.

Ibu Rita : oh iya baik bu. Terimakasih ya bu bidan.

Bidan : iya ibu sama-sama. Kalau begitu saya tinggal dulu ya bu. Nanti kalau ada apa-apa
boleh panggil aja saya ya bu.

Ibu Rita : iya bu.

Anda mungkin juga menyukai