DISUSUN OLEH
KELOMPOK 6
KELAS D/ANGKATAN 2018
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena atas kelimpahan
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Disamping itu, kami berharap bahwa makalah ini dapat dijadikan bekal
kekurangan sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian
khususnya dari dosen mata pelajaran Biologi Molekuler agar dapat meningkatkan
Penyusun
DAFTAR ISI
kematian menjadi salah satu aspek yang tidak terelakkan. Beberapa faktor
tubuh disebut
bersifat patologis. Selain karena stimulus patologis, kematian sel juga dapat
terjadi melalui mekanisme kaetian sel yang sudah terprogram dimana setelah
"jatuh") adalah mekanisme biologi yang merupakan salah satu jenis kematian
membuang sel yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh. Apoptosis berbeda
yang disebabkan oleh kerusakan sel secara akut. Contoh nyata dari
C. Tujuan
death), adalah suatu komponen yang normal terjadi dalam perkembangan sel
adalah sebagai respons dari beragam stimulus dan selama apoptosis kematian
sel-sel tersebut terjadi secara terkontrol dalam suatu regulasi yang teratur.
perubahan pada inti sel. Kemudian sel akan terfragmentasi menjadi badan
menghilang.
Atau dalam artian yang lain adalah merupakan kematian sel yang
terprogram, melalui proses kerusakan kromatin pada nukleus / inti sel, sel
setiap hari dalam tubuh kita. Sel dalam tubuh ada yang berproliferasi (lahir)
dan ada yang mati. Untuk terjadi apoptosis ada berbagai macam stimulus.
yang asal lalu mati). Apoptosis dibedakan dengan necrosis karena necrosis
serius.
Proses dimana sel memegang peranan dalam kematiannya sendiri.
Informasi genetik pemicu apoptosis aktif setelah sel menjalani masa hidup
pada inti sel. Kemudian sel akan terfragmentasi menjadi badan apoptosis,
menggambarkan :
1. Pengerutan sel
agregasi diperifer dibawah selaput dinding inti menjadi massa padat yang
terbatas dalam berbagai bentuk dan ukuran. Intinya sendiri dapat pecah
ada kelompok sel yang bergabung. Pada nekrosis pengenalan lebih awal
inti, dengan terbentuk gambaran yang jelas, masa granular yang seragam
inti dan sel ini diikuti oleh pemecahan inti kedalam fragmen berlainan yang
dikelilingi oleh lapisan pembungkus double dan tunas sel secara keseluruhan
tunas seluler bervariasi dari tipe sel, sering secara relative dibatasi pada sel–sel
kecil dengan rasio inti sitoplasma yang tinggi seperti limfosit. Organel
sitoplasma terbentuk pada apoptosis bodies yang baru tetap terpelihara dengan
baik.
oleh sel di dekatnya dan dihancurkan oleh sel lisosomnya. Tidak ada hubungan
inflamasi dengan adanya fagosit khusus dalam jaringan seperti terjadi dengan
nekrosis dan tipe sel yang beragam dari sel tetangga, termasuk sel epitel yang
bodies pada kultur sel kebanyakan hilang oleh fogositosis dan bahkan
pembentukan suatu kelompok apoptosic bodies. Oleh karena itu tunas-tunas sel
dan garis besar yang kusut jarang diamati pada potongan jaringan. Ukuran
kecil dari apoptosis bodies membuat mereka secara relatif tak dikenal dangan
beberapa jam. Kenyataan ini telah melahirkan pikiran kapan apoptosis dapat
1. Peran aktivitas
oleh reseptor yang ada di permukaan makrofag atau sel fagosit tersebut:
4. Regulasi genetik
Heta shock protein dan proto onkogen. Tetapi stimulasi gen ini tidak
D. Penyebab Apoptosis
sinyal membran yang mengidentifikasi sel yang menua atau bermutasi. Virus
yang mengakibatkan kematian virus dan sel penjamu (host). Hal ini
sel imun (sel T dan sel B) sangat penting dalam menimbulkan dan
E. Mekanisme Apoptosis
berawal dengan berbagai cara yang berbeda tapi pada akhirnya berpuncak
cacing mutan menemukan adanya gen spesifik (dinamakan gen ced singkatan
dari C. elegans death; gen ini memiliki homolog pada manusia) yang
Proses apoptosis terdiri dari fase inisiasi (kaspase menjadi aktif) dan
terjadi melalui dua jalur yang berbeda tetapi nantinya akan menyatu
(konvergen), yaitu: jalur ekstrinsik atau, yang dimulai dari reseptor, dan jalur
intrinsik atau jalur mitokondria (Mitchell; Kumar; Abbas & Fausto, 2008).
Aksi bunuh diri sel yang dikenal juga sebagai kematian terprogram, di
mana program ‘bunuh diri’ ini diaktivasi dan diregulasi oleh sel itu sendiri.
Urutan kronologis tahapan yang terjadi antara lain:
1. fragmentasi DNA
F. Fungsi Apoptosis
yang sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Keputusan untuk melakukan apoptosis
berasal dari sel itu sendiri, dari jaringan yang mengelilinginya, atau dari sel
karena mutasi), atau bila inisiatif untuk melakukan apoptosis dihambat (oleh
virus), sel yang rusak dapat terus membelah tanpa terbatas, yang akhirnya
menjadi kanker. Sebagai contoh, salah satu hal yang dilakukan oleh virus
p53 berperan sangat penting pada mekanisme apoptosis. Oleh karena itu,
G. Proses Apoptosis
1. Sel terlihat membulat. Hal itu terjadi karena struktur protein yang
sendiri.
potong.
6. Sel pecah menjadi beberapa bagian yang disebut badan apoptosis, yang
kemudian di fagositosis.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
adalah suatu komponen yang normal terjadi dalam perkembangan sel untuk
B. Saran
programmed cell death in situ via specific labeling of nuclear DNA fragmentation.
Thompson, H.J., R. Strange and P.J. Schedin. (1992) Apoptosis in the genesis and
file:///C:/Users/ACER/Pictures/MAKALAH%20MEKANISME%20KEMATIAN
%20JARINGAN%20DAN%20NEKROSIS.htm