Kata sulit
1. Apoptosis: kematian sel secara terprogram yang terjadi secara normal selama proses
perkembangan dan penuaan semua jaringan tubuh
2. Proliferasi: fase sel saat mengalami pengulangan siklus sel tanpa hambatan
3. Homeostasis: kecenderungan makhluk hidup untuk tetap mempertahankan kestabilan diri
di saat lingkungan di sekelilingnya mengalami perubahan
4. Molekul Adhesi: protein permukaan sel yang terlibat dalam mengikat sel bersama-sama
dalam jaringan dan juga dalam interaksi cell–cell kurang permanen
5. Nekrosis: kondisi cedera pada sel yang mengakibatkan kematian dini sel-sel dan jaringan
hidup
6. Diferensiasi: proses pematangan sel primitif ke dalam jenis-jenis sel khusus fungsional
tubuh seperti ketika sel indukdarah menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan
trombosit
7. Adhesi: suatu perlekatan patologis yang abnormal, biasanya muncul antara omentum,
usus dan dinding perut
8. Matriks ekstraseluler: jaringan tiga dimensi makromolekul ekstraseluler, seperti kolagen,
enzim, dan glikoprotein, yang memberikan dukungan struktural dan biokimiawi ke sel-sel
di sekitarnya
9. Stimulan: golongan obat yang mampu merangsang sistem saraf pusat (SSP) sehingga
mampu meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi
10. Morfologi sel: studi tentang bagaimana sesuatu sel terbentuk atau dibentuk
Pertanyaan
1. Apa saja faktor” yang mempengaruhi siklus sel?
Langkah 3: growth factor, hormon, interaksi sel dengan sel.
Langkah 4: sel tidak akan dapat menyelesaikan fase G1 bila tidak memiliki nutrisi yang
cukup ataupun growth factor,
Langkah 3: Apoptosis bisa terjadi karena penarikan faktor pertumbuhan, kerusakan DNA
(radiasi, racun, radikal bebas), protein salah melipat (ER stress). Ada 2 proses yaitu
ektrinsik pathway (di inisiasi oleh kematian reseptor) dan Intrinsik (mitokondria)
pathway Langkah 4: Pada tahap intrinsic, mitokondria menjadi bocor dan mengeluarkan cairan
atau protein cytochrome c yang dapat memulai apoptosis, biasanya antara sitoplasma dan
membrane mitokondria terdapat protein di sekeliling membrane yang disebut BCL-2 dan BCL-X
sebagai anti apoptosis berfungsi sebagai menjadi integritas dari membrane mitokondrianya dan
mencegah protein apoptosis seperti cytochrome c dari protein kebocoran yang menuju sitoplasma
namun dengan tidak adanya sinyal pertumbuhan, penyerapan radiasi protein yang gagal melipat
atau yang terjadi mutasi. Lalu ada protein
stress yang disebut BH-3 yang dapat dirangsang oleh protein gagal melipat, protein ini terdiri dari
protein buruk yang dapat memblokir BCL-2 dan BCL-X. Protein ini juga selanjutnya dapat
merangsang proapoptosis yang terdiri dari dua protein BAX dan BAK fungsinya membuat
saluran di mitokondria yang memungkinkan intraprotein mitokondria seperti cytochrome c bocor
ke sitoplasma. Di sitoplasma protein cytochrome c mengikat protein APAF-1 (Apoptosis Aktivasi
Faktor 1) untuk membentuk kompleks apoptosis yang disebut apoptosom. Kemudian kompleks
ini mengikat CASPASE 9, lalu caspase 9 membelah diri lalu hasil pembelahannya dapat
mengaktifkan caspase 9 lainnya dengan cara berdekatan. Caspage 9 merupakan inisiator caspase
dan fungsinya dapat mengaktivasi eksekusi antara molekul caspage. Eksekusi terjadi dari caspase
9 mengaktifkan caspage 3 dan 6 untuk mengarahkan untuk mengarahkan Tindakan apoptosis. cell
t Sitotoxic/ CD 8 juga dapat menyebabkan apoptosis sel yang terinfeksi dari sel tumor dengan
cara saling berinteraksi antara fas ligand dan fas reseptor. Beberapa sel yang terinfeksi dapat di
ekspresikan dari fas reseptor yang saling berinteraksi dengan fas ligand sel t sitotoxic ke fas
resptor pada sel tumor atau sel yang terinfeksi melalui fas ligand, interaksi ini menghasilkan
sinyal apoptosis melalui dua tahapan yaitu tahao ekstrinsik dan tahap granzyme eferens. Untuk
tahapan ekstrinsik,terjadi pengikatan antara Fas-Asosiasi kematian domain dengan ujung
sitoplasma. Untuk tahapan yang melibatkan tahapan ekstrinsik terjadinya pengikatan antara fas-
asosiasi kematian domain dengan ujung sitoplasma antara 3 sampai 4 fas ligand dan kemudian
tiba-tiba datanglah inisiator caspase 8 lalu terjadilah pembelahan secara aktif untuk mendapatkan
caspase 8 yang berfungsi mengaktifkan molekul caspase
8 lainnya dan juga aktif mengeksekusi antara molekul caspase 3 dan 6 untuk mengarahkannya ke
apoptosis. Sel apoptosis di kelenjar dimulai dari tahap fas ligand sel t berinteraksi dengan fas
reseptor. pertama sekali perforins dilepaskan dari transmembran sehingga membentuk pori-pori
sel melalui tahap granzyme dan protein lainnya disekresikan oleh sel t yang masuk granzyme bisa
langsung diaktifkan prosesnya melalui molekul membentuk fase gas sehingga terjadi pembelahan
DNA yang mengarahkan dalam proses apoptosis proses caspase 3 dan 6 menyebabkan degradasi
DNA kromosom dan juga degradasi protein sitoskeletal sehingga menyebabkan perubahan
morfologi fragmentasi nuklir dan seluler yang menyusut namun masing- masing nya belum
diketahui Apa sih yang menyebabkan perubahan dari blebs menjadi gerombolan apoptotic.
Gerombolan apoptosis dilapisi oleh fosfolipid yang disebut fosfatid gliserin yang dapat dikenali
oleh fagosit reseptornya, gerombolan apoptosis juga dapat dilapisi oleh imunoglobin G atau
pelengkap nya yang sebagai protein C 3 b sehingga mudah dikenali oleh fagosit Nya untuk
diproses dengan cepat oleh gerombolan apoptosis.
Langkah 3: kalau apoptosis dapat diliat dari sel, sitoplasma, dan intinya sedangkan nekrosis dapat
dilihat dari intinya, sitoplasma, dan kromatin inti
Langkah 4: apotosis sel mengkerut, sitoplasma memadat, inti kondensasi, Sitoplasma
menggelembung apoptotic bodiesdifagosit makrofag, sedangkan nekrosis Inti
piknotik terfragmentasiKaryoreksis, Inti mengkerut, kromatin kondensasiPiknotik,
Sitoplasma lebih eosinofilik, Degradasi DNA inti oleh endonukleasekromatin inti
menipiskaryolisis, Kerusakan membran selmyelin figurefatty acidcalcium soap
(kalsifikasi)
6. mengapa molekul adhesis dibutuhkan pada sel dan jaringan?
7. Apa yang akan terjadi bila sel kehilangan kemampuan untuk melakukan apoptosis?
Langkah 3: dapat membelah tanpa terbatas
Langkah 4: Bila sel kehilangan kemampuan untuk melakukan apoptosis (misalnya karena
mutasi), atau bila inisiatif untuk melakukan apoptosis dihambat (oleh virus), sel yang
rusak bisa terus membelah tanpa terbatas, yang akhir-akhirnya dijadikan kanker. Sbg
contoh, salah satu hal yang diterapkan oleh virus papilloma manusia (HPV) masa
melakukan pembajakan sistem genetik sel merupakan memakai gen E6 yang
mendegradasi protein p53. Padahal protein p53 mempunyai peran sangat penting pada
mekanisme apoptosis. Oleh karena itu, infeksi HPV bisa mempunyai dampak pada
tumbuhnya kanker serviks.
8. Apa saja stressor atau stimulan berbeda yang diterima sel untuk dapat beradaptasi?
9. apa saja tahap” diferensiasi sel? (keisha) (j: Lyra)
Zigot merupakan suatu ovum yang fertilisasi dibuahi oleh spermatozon. Bagian
atas ovum Amphioxus, disebut kutub animal yang berada di daerah ooplas
(sitoplasma ovum) yang nantinya dapat menjadi bakal ektoderm. Bagian bawah
kutub ovum disebut kutub vegetal ooplas yang dapat menjadi bakal mesoderm.
Sedangkan pada bagian samping antara kedua kutub akan menjadi bakal endoderm.
Eksoderm akan tumbuh menjadi epidermis dan saraf.Endoderm dapat menjadi
lapisan lendir saluran pencernaan bersama kelenjar dan paru, mesoderm bisa
menjadi jaringan pengikat, penunjang, otot, alat dalam.
Blastula
Terjadi di tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk kelompok sel yang akan menjadi
jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel akan menjadi epidermis,
saraf, notokord (sumbu penyokong primer), mesoderm.Diferensiasi akan terjadi
pada kelompok sel. Blastomer (sel blastula) sebelah bakal jadi endoderm, sebelah
atas bakal jadi ektoderm, dan bagian tengah yang menjadi mesoderm.
Blastula
Terjadi di tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk kelompok sel yang akan menjadi
jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel akan menjadi epidermis,
saraf, notokord (sumbu penyokong primer), mesoderm.Diferensiasi akan terjadi
pada kelompok sel. Blastomer (sel blastula) sebelah bakal jadi endoderm, sebelah
atas bakal jadi ektoderm, dan bagian tengah yang menjadi mesoderm.
Blastula
Terjadi di tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk kelompok sel yang akan menjadi
jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel akan menjadi epidermis,
saraf, notokord (sumbu penyokong primer), mesoderm.Diferensiasi akan terjadi
pada kelompok sel. Blastomer (sel blastula) sebelah bakal jadi endoderm, sebelah
atas bakal jadi ektoderm, dan bagian tengah yang menjadi mesoderm.
Blastula
Terjadi di tingkat pertumbuhan embrio, terbentuk kelompok sel yang akan menjadi
jaringan utama tubuh. Setelah berdiferensiasi, pupolasi sel akan menjadi epidermis,
saraf, notokord (sumbu penyokong primer), mesoderm.Diferensiasi akan terjadi
pada kelompok sel. Blastomer (sel blastula) sebelah bakal jadi endoderm, sebelah
atas bakal jadi ektoderm, dan bagian tengah yang menjadi mesoderm.
Pada manusia nih, kan kalau di cowok ada sperma sedangkan pada cewek ada sel telur. Nah
kan sifat yang diwariskan pada meiosis tuh hanya setengah dari sel induknya saja kan.
Terus waktu bertemu dengan sel lain gimana dong? Kalau elo ingin tahu banget sama itu,
bisa baca penjelasan pewarisan sifat yang pernah dipublikasikan Zenius Blog tempo hari
yak.
Fase S. (sintesis)
Pada fase ini, sel mensintesiskan salinan DNA dalam nukleusnya. Sel juga menduplikat
struktur pengorganisasian mikrotubulus yang dinamai centrosom. Centrosom membantu
memisahkan DNA selama fase M nantinya.
Fase Mitosis
Sepanjang terjadinya fase ini, sel membagi DNA dan sitoplasma yang sebelumnya telah
disalin menjadi dua bagian dan membelah dirinya. Di dalam fase mitosis ini ada empat
tahapan yang terjadi. Tahapan tersebut diawali dengan profase, metafase, anafase, dan
diakhiri dengan telofase.
Setelah semua proses berakhir, sel-sel yang baru terbentuk tadi akan memulai siklus barunya
sendiri. Siklusnya sama dengan siklus yang dialami oleh induk sel mereka. Begitu
seterusnya sampai akhirnya makhluk hidup bersangkutan mengalami kematian. Pada saat
itulah siklus sel juga akan menemui akhirnya.
Panjangnya waktu siklus sel berbeda-beda antara satu makhluk hidup dengan makhluk
hidup lain. Pada manusia, lazimnya siklus sel berlangsung selama 24 jam. Pada binatang
yang lebih kecil bahkan bisa hanya memakan waktu selama 9 jam saja.