Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putu Dea Puspita Dewi

No : 32
Kelas : XI MIPA 4
Tema : Pendidikan

Pembelajaran tatap muka kembali diadakan, mengingat angka penyebaran virus corona
yang mulai turun drastis serta didukung lagi oleh penemuan vaksin. Pada suatu hari sedang
berlangsung kegiatan belajar mengajar.
Ibu Saron : “Anak-anak jangan lupa kerjakan tugas yang ibu berikan ya.”

Para murid : (Menjawab serentak) “Baik bu.”

Ibu Saron : “Pengumpulan tugas di google classroom ya, kalian sewaktu balajar daring
internet kemarin kan sudah belajar cara menggunakan teknologi dalam belajar.
Dan ibu juga sudah berikan tenggat waktu pengumpulan tugas.”

Para murid : (Menjawab serentak) “Baik bu.”

Reni : “Siap bu.”

Ibu Saron : “Baiklah kalau begitu anak-anak, pembelajaran biologi hari ini sekian dulu ya.
Mari kita tutup kegiatan belajar mengajar dengan doa. Berdoa menurut agama
dan kepercayaannya masing-masing, berdoa dipersilahkan.

Ibu Saron : “Berdoa selesai.”

Winda : “Terimakasih bu.”

Para murid : “Terimakasih bu”

Pada saat jam istirahat makan siang.

Winda : (Berjalan ke arah tempat duduk Reni) Ren, buat tugas B.Indo bareng yuk!”
“Mumpung lagi bawa buku mapelnya.”

Reni : “Yuk dah, eh ajak Laras juga yuk!” “Dia kan jago B.Indo.”

Winda : “Kuy!”

Reni : “Hai Laras!” “Lagi apa?” “Kamu gak ke kantin?”


Laras : “Halo Reni, oh halo juga Winda.” “Aku sedang tidak selera makan, jadi aku
dengerin lagu deh pake earphone.” “Tapi tenang aja, aku gak sedang sakit
kok.”

Winda : “Kalau aku traktir, kamu mau makan gak?”

Laras : “Oh tentu, heheheh.”

Reni : “Bilang saja kamu malas jalan kan?” “Ckckck Laras Laras.”

Laras : “Hehehehe. Oh iya kalian sedang apa?”

Reni : “Ras, mau ngerjain tugas bahasa gak?” “Kalau mau, aku sama Winda ikut ya
ngerjain bareng. Kamu kan jago tuh.”

Laras : “Emang tenggatnya tanggal berapa Ren?” “Rajin banget nyikat tugas.”

Reni : “Emang baju disikat. Ini tu mumpung kita udah bawa bukunya, terus biar di
rumah tuh tinggal santai gak mikirin tugas.” “Kan enak tuh kalau gak ada tugas
yang numpuk.”

Laras : “Tenggatnya kapan?”

Winda : “Tanggal 11 Mei, Ras.”

Laras : “Oh, lagi lama itu.” “Santai aja gais.”

Reni : “Kamu kapan mau ngerjainnya?”

Laras : “Aku nanti di rumah aja, atau kapan lah itu kalau tugas-tugas yang lain juga
sudah selesai.”

Reni : “Yaampun, Ras. Itu artinya kamu tugasnya numpuk dong.”

Laras : “Iya nih, mau gimana lagi. Sekarang aku males ngerjain tugas sekolah,
kayaknya aku lagi galau nih.”

Reni : “Laras, laras.”

Winda : “Yaudah deh, Ras. Kita berdua mau buat tugas dulu ya, kalau kamu berubah
pikiran, cari aja kita di perpustakaan. Di sini suasananya ribut kita gak bisa
konsentrasi. Inget lho kerjain tugasnya, Ras.”
Reni : “Inget deadline nya, Ras. Padahal lagi deket lho tenggatnya, kok kamu bisa
bilang masih jauh sih? Jangan nunda-nunda. Nanti nilai tugas B.Indo nya
dapet nol.”

Laras : “Siap gais, makasi udah ngingetin.”

Reni : “Okedeh.”

Beberapa hari kemudian di tanggal 11 Mei.

Winda : “Hai Laras! Gimana tugasnya, Apakah sudah kamu kumpul?”

Laras : “Belum nih win. Hehehehe. Kemarin baru aja selesai ngerjain biologi.”

Winda : “Lho Laras!!” (Dengan panik)

Laras : “Eh kenapa win?”

Winda : “Kamu belum ngumpul tugas Bahasa Indonesianya?”

Laras : “Belum win, kan tenggatnya lagi lama.” “Jadinya santai ajalah.”

Winda : “Emang kamu belum liat di google clasroomnya, tenggatnya kapan.”

Laras : “Kata kamu kemarin tanggal 15 Mei, jadi aku gak ngecek lagi.”

Winda : “Hah?!” “15 Mei?” “Kemarin aku bilangnya 11 Mei, Ras. Kamu salah
denger.” “Yaampun!”

Laras ; (Panik) “Yaah!” “Terus gimana ini?”

Reni tiba-tiba datang dan ikut nimbrung.

Reni : “Eh ada apa ini ribut-ribut?”

Laras : “Ren, kemarin Winda bilang tenggatnya tanggal 15 Mei kan?”

Reni : “Kemarin Winda bilang 11 Mei.” “Kamu yang salah denger gak?”

Laras : “Yaah! Gimana dong? Nilai Bahasa Indonesiaku dapet nol.” “Kalau aku
ngumpulnya telat boleh gak ya?”

Reni : “Kemarin kata Bu Saron yang ngumpul tugasnya telat langsung dapat nol.”
Laras : “Yahh sedih.” (dengan nada putus asa.)

Winda : “Kamu sih, Ras. Kemarin diajak buat tugas gak mau. Malah kamu tunda-
tunda lagi.” “Walaupun tenggat tugas nya masih lama atau tidak, sebaiknya
langsung dikerjain, biar gak numpuk.”

Laras : “Maaf gais, aku nyesel banget. Mana pakai isi salah denger segala lagi.”

Reni : “Yaudah, mending kamu minta maafnya sama Bu Saron aja, Ras. Siapa tau
kamu dikasih kesempatan. Tapi kamu harus jujur ngomongnya.”

Winda : “Iya, kita bakal temenin kamu kok ke ruang guru.”

Laras : “Makasi gais, maaf banget ngerepotin.”

Winda : “Siap Ras.”

Anda mungkin juga menyukai